SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Ringkasan APBN 2017
Sumber: Nota Keuangan APBN 2017, Kementerian Keuangan 2016
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 diperkirakan mencapai 5,1 %
1.Pemotongan anggaran di tahun 2016
Menyebabkan pertumbuhan konsumsi
pemerintah mengalami penyesuaian termasuk
untuk 2017.
2.Konsumsi Rumah Tangga diperkirakan masih
tumbuh cukup tinggi sejalan dengan inflasi yang
relatif terkendali terutama harga barang
kebutuhan pokok
3.PMTB diperkirakan meningkat namun belum
cukup kuat terutama masih relatif lemahnya
permintaan domestik
4.Ekspor tumbuh positif:
a.Base effect tahun sebelumnya
b.Masih lemahnya permintaan negara mitra
dagang utama
6.0
5.6
5.0 4.8 5.0 5.1
2012 2013 2014 2015 Outlook
2016
APBN
2017
2017
Semester 1 Outlook APBN
Konsumsi RT & LNPRT 5.0 5.1 5.0
Konsumsi Pemerintah 4.8 3.0 4.8
PMTB 5.3 5.5 6.0
Ekspor (3.1) (1.9) 0.2
Impor (4.0) (2.7) 0.7
PDB 5.0 5.0 5.1
Komponen
2016
1
Pertumbuhan ekonomi Indonesia (%)
2016 2017
APBNP APBN
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.2 5.1 (0.1)
Nilai Tukar IDR/USD (Rp) 13,500 13,300 (200.0)
Inflasi (%) 4.0 4.0 0.0
Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) 5.5 5.1 (0.4)
Harga Minyak Mentah (USD/barel) 40 45 5.0
Lifting Minyak (Ribu barel/hari) 820 815 (5.0)
Lifting Gas (Ribu barel /hari) 1,150 1,150 0.0
Indikator Δ
Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017
Memacu pembangunan infrastruktur dan
ekonomi untuk meningkatkan kesempatan
kerja serta mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan antarwilayah.
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal
Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk
Peningkatan Daya Saing dan Mengakselerasi
Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan
Berkeadilan.
Asumsi Dasar Makroekonomi 2017
Telah menyesuaikan kondisi perekonomian global dan domestik
2
APBN 2017: Kebijakan Fiskal Yang Ekspansif dengan Komitmen pada
reformasi penganggaran serta prinsip kehati-hatian
BELANJA YANG LEBIH PRODUKTIF
 Fokus pada infrastruktur dan belanja sosial
 Efisiensi Pada Belanja barang;
 Mempertahankan Anggaran Kesehatan (5%),
Pendidikan (20%)
 Fleksibilitas dalam Merespon kondisi
perekonomian
 Mitigasi bencana alam & risiko fiskal
Percepatan penyerapan anggaran
SUBSIDI YANG LEBIH TEPAT SASARAN:
Energi
 Melanjutkan subsidi untuk BBM jenis solar
 Distribusi tertutup/targeted Subsidi LPG 3 Kg
 Rumah Tangga Sasaran (RTS) untuk Subsidi listrik
menggunakan basis data terpadu (PBDT 2015)
Non Energi
 Memperbaiki ketepatan sasaran
MEMPERKUAT DESENTRALISASI FISKAL
 Reformulasi perhitungan alokasi DAU
 Memperbaiki pengalokasian, penyaluran dan arah penggunaan
DBH
 Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur dasar
 Meningkatkan secara bertahap anggaran Dana Desa untuk
memenuhi amanat UU Nomor 6 Tahun 2014, dengan tetap
memerhatikan kemampuan keuangan negara.
OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA YANG LEBIH REALISTIS
 Melanjutkan dukungan insentif Fiskal, Mendorong Iklim
Investasi & dunia usaha
 Fokus penerimaan terutama pada sektor Perdagangan dan
WP pribadi
 Ekstensifikasi melalui Geo Tagging
 Memperbaiki basis pajak dan kepatuhan wajib pajak melalui
penguatan database Pajak, optimalisasi penggunaan IT dan
konfirmasi status wajib pajak
 Mengoptimalkan perjanjian pajak internasional
 Cukai dan pajak lainnya untuk mengurangi konsumsi pada
produk tertentu (dan atau untuk mengurangi) dengan
eksternalitas negatif
 Optimalisasi PNBP dengan tetap memperhatikan pelestarian
sumber daya alam dan peningkatan kualitas pelayanan publik
FOKUS PADA KESINAMBUNGAN FISKAL:
 Menjaga defisit dibawah 3% Terhadap PDB
 Memperbaiki mekanisme pembiayaan untuk proyek
Infrastruktur dan pembiayaan usaha kecil menengah
 Investasi pemerintah yang lebih selektif
 Menyempurnakan mekanisme penjaminan untuk
percepatan pembangunan infrastruktur
3
Defisit APBN 2017 terkendali: 2,41% PDB Mewujudkan
APBN yang lebih Realistis, Kredibel dan Berkelanjutan
Penerimaan pajak masih menjadi tulang punggung pendapatan negara
PENDAPATAN
NEGARA
Rp 1.499
Triliun
Rp 250
Triliun
Rp 1.4
Triliun
Pajak
PNPB
*
*Penerimaan Negara Bukan Pajak
Rp 1.750,3 triliun
1. Peningkatan tax base dan tax compliance
2. Pemberian Insentif Perpajakan
3. Perbaikan Regulasi Perpajakan
4. Pengenaan Cukai untuk Pengendalian Barang
Konsumsi Tertentu
5. Perpajakan Internasional untuk Mendukung
6. Transparansi
Kebijakan umum Perpajakan tahun 2017 diarahkan
untuk meningkatkan tax base dan kepatuhan WP
Hibah
Target penerimaan perpajakan tahun 2017 didasarkan perhitungan
perpajakan yang lebih rasional berdasarkan outlook 2016
2014 2015 2016 2017
Realisasi Realisasi APBNP APBN
1. PPh Migas 87.4 49.7 36.3 36
2. Pajak Non Migas 897.7 1011.2 1318.8 1271.7
a. PPh Non Migas 458.7 552.6 819.5 751.8
b. PPn 409.2 423.7 474.2 493.9
c. PBB 23.5 29.3 17.7 17.3
d. Pajak Lainnya 6.3 5.6 7.4 8.7
3. Kepabean dan Cukai 161.7 179.5 184 191.2
a. Cukai 118.1 144.6 148.1 157.2
b. Bea Masuk 32.3 31.2 33.4 33.7
c. Bea keluar 11.3 3.7 2.5 0.3
Jumlah 1146.8 1240.4 1539.1 1498.9
Penerimaan Perpajakan
Target penerimaan perpajakan naik 13,5% dari outlook 2016
Target penerimaan pajak non migas naik 15% dari outlook 2016
Rp Triliun
Rp 1.499
Triliun
Rp 250
Triliun
Rp 1.4
Triliun
Paja
k
PNPB*
Hibah
*Penerimaan Negara Bukan Pajak
Kebijakan PNBP tahun 2017 diarahkan untuk mengoptimalkan PNBP dan Peran K/L
Monitoring proyek pengembangan lapangan onstream tahun
2017 agar dapat berjalan tepat waktu
Optimalisasi pemanfaatan Gas Bumi ke stakeholders domestik
Kebijakan Penetapan Harga Gas Bumi tertentu untuk
mendorong
pertumbuhan industri dalam negeri
Meningkatkan dan mengoptimalkan PNBP K/L
Sistempenatausahaan hasil hutan berbasis teknologi
informasi untuk memantau pengelolaan hutan secara online
Koordinasi dengan Pemda dan instansi pemeriksa, guna
peningkatan kepatuhan wajib bayar PNBP Pertambangan
Mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan melalui pemberantasan illegal, unreported
and unregulated fishing
Meningkatkan kinerja BUMN dan peranannya kepada APBN
2016
APBNP APBN Selisih
Pendapatan SDA 90.5 87 (3.5)
a. SDA Migas 68.7 63.7 (5.0)
- Minyak Bumi 51.3 50.1 (1.2)
- Gas Alam 17.4 13.6 (3.8)
b. Non Migas 21.8 23.3 1.5
- Pertambangan Minerba 16.5 17.7 1.2
- Panas Bumi 0.6 0.7 0.1
- Kehutanan 4 3.9 (0.1)
- Perikanan 0.7 1 0.3
Pendapatan Bagian LabaBUMN 34.2 41 6.8
PNBP Lainnya 84.1 84.4 0.3
Pendapatan BLU 36.3 37.6 1.3
Jumlah 245.1 250 9.7
PNBP
2017
PNBP SDA Migas meningkat sejalan dengan kenaikan lifting minyak dan
pengendalian cost recovery
Upaya ekstensifikasi dan intensifikasi secara nyata
meningkatkan PNBP di beberapa K/L (a.l. Polri,
Kemenhub)
Rp Triliun
Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN 2017 tetap melanjutkan efisiensi
dan efektifitas pencapaian sasaran
BELANJA
NEGARA
Rp 765
Triliun
Transfer ke
Daerah &
Dana Desa
Rp 764
Triliun
Rp 552
Triliun
Belanja Non
K/L
Belanja
K/L
Rp 2.080,5 triliun
Efisiensi pada belanja operasional dan belanja barang
Mendukung pembangunan infrastruktur dan konektifitas untuk
meningkatkan kualitas pembangunan
Peningkatan kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial
(KIP, KIS, PKH, dll.)
Mendukung stabilitas pertahanan dan keamanan
Rp
Triliun
2016 2017
APBNP APBN
1 Kemen PUPR 97.1 101.5
2 Kemenhan 108.7 108
3 Polri 79.3 84
4 Kemenkes 62.7 58.3
5 Kemenag 56.2 60.2
6 Kemenhub 42.9 46
7 Kemendikbud 38.1 39.8
8 Kemenkeu 38.1 40.8
9 Kemenristek 40.6 39.7
10 Kementan 27.6 22.1
591.3 600.4
176.5 163.2
767.8 763.6
10 K/L terbesar
Total
K/L Lainnya
No K/L
2016 2017
APBNP APBN
1. Belanja K/L 767.8 763.6 (4.2)
2. Belanja Non K/L 538.9 552.0 13.1
Jumlah 1,310.4 1,315.5 5.1
BelanjaPemerintah Pusat Selisih
9
Anggaran Kesehatan 2017 tetap dijaga 5% dari APBN, dengan fokus
memperkuat upaya promotif dan preventif, serta meningkatkan akses dan
mutu pelayanan kesehatan
Imunisasi PBI Stunting
Puskesma
s
Keluarga
Berencana
Imunisasi dasar
lengkap untuk
anak usia 0 – 11
bulan 92%
PBI melalui
JKN/JKS
94,4 juta
jiwa
Prevelansi
Stunting pada
anak umur
bawah dua tahun
29,6%
Kecamatan dengan
puskesmas
terakreditasi 700
kecamatan
Peserta KB baru 6,97 juta
jiwa
Sasaran pembangunan
Rp
triliun
Rp
triliun
(%)
2016 2017
APBNP APBN
1. Melalui Belanja Pemerintah Pusat 76.1 75.2 (0.9)
2. Melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa 21.2 25.2 4.0
3. Melalui Pembiayaan 6.8 3.6 (3.2)
4. Total Anggaran Kesehatan 104.1 104 (0.1)
5. Total BelanjaNegara 2,082.9 2,080.5 (2.4)
Rasio Anggaran Kesehatan (%) 5.0 5.0 0.0
Komponen Anggaran Kesehatan Δ
10
Sasaran pembangunan
Sertifikasi KIP Bidikmisi
BOS BO PTN SekolahSertifikasi
101,1 ribu guru
10,2 ribu dosen
Kartu Indonesia Pintar
19,5 juta siswa
Bantuan Bidikmisi
360,5 ribu
mahasiswa
Bantuan Operasional
Sekolah
8,5 juta siswa
Bantuan Operasional PTN
107 PTN
Rehabilitas Ruang Kelas
41.128 ruang
Anggaran Pendidikan 2017 tetap dijaga 20% dari APBN, dengan fokus
meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan
Rp Triliun
Rp Triliun Anggaran Pendidikan, 2009 - 2017
2016 2017
APBNP APBN
1. Melalui Belanja Pemerintah Pusat 145 145.4 0.4
2. Melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa 266.6 268.2 1.6
3. Melalui Pembiayaan 5 2.5 (2.5)
4. Total Anggaran Kesehatan 416.6 416.1 (0.5)
5. Total Belanja Negara 2,082.9 2,080.5 (2.4)
Rasio Anggaran Kesehatan (%) 20.0 20.0 0.0
ΔKomponen Anggaran Pendidikan
Tahun 2017: sesuai PMK 48/2016 tentang Pengelolaan Transfer Ke
Daerah dan Dana Desa -> minimal 15% DBH non-earmark dan DAU
untuk pembangunan infrastruktur. -> (di UU APBN menjadi 25%)
Pembangunan
815 km
Pembangunan
terminal
penumpang
lanjutan di 3 lokasi
Pembangunan
Tahap I dan
lanjutan 550
km’sp
Pembangunan/
pengembangan
Fasilitas 55
lokasi
Pembangunan
9.399 m
Pembangunan
baru/lanjutan
13 bandara
Anggaran Infrastruktur dalam APBN 2017 meningkat Rp40,8 T dari RAPBN 2017,
terutama karena peningkatan earmark Dana Transfer Umum
Jalan Jembatan Bandara
Pelabuhan Jalur Kereta Api Terminal
Penumpang
Sasaran
pembangunan
Rp Triliun
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur agar dipastikan
daerah dapat mematuhi aturan pemanfaatan DTU (DBH & DAU)
minimal 25% untuk infrastruktur -> meningkatkan kualitas belanja
APBD
Komponen Anggaran Infrastruktur
2016 2017
Δ
APBNP APBN
I. Infrastruktur Ekonomi 307.2 377.8 70.6
1. Melalui belanja K/L 151.2 153.7 2.5
2. Melalui Belanja Non K/L 5.9 2.6 (3.3)
3. Melalui Transfer ke Daerah dan dana Desa 88 183.7 95.7
4. Melalui Pembiayaan 62.1 37.8 (24.3)
II. Infrastruktur Sosial 5.7 5.5 (0.2)
III. Dukungan Infrastruktur 4.2 4.1 (0.1)
Jumlah 317.1 387.4 70.3
Belanja Subsidi Energi dalam APBN
2017 sebesar Rp77,3 T
Subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg
-> Rp32,3 T:
 Dilakukan dengan pola distribusi
tertutup/targeted (by name and by
address) dan secara bertahap
 Diperuntukkan kepada 26 juta Rumah
Tangga Miskin (RTM) dan 2,3 juta usaha
mikro
Subsidi Listrik -> Rp45,0 T:
 Diberikan kepada 19,1 juta dengan daya
R‐1/450 VA dan 4,05 juta dengan R-
1/900 VA
 Untuk pelanggan rumah tangga mampu
dengan daya 900VA, tarif akan
disesuaikan secara bertahap 3 kali per 2
bulan
Rp Triliun USD/Barel
Subsidi energi diarahkan agar lebih tepat sasaran, Terutama
untuk subsidi LPG tabung 3 kg dan subsidi listrik
Perkembangan Subsidi Energi 2012 – 2017
Kebijakan subsidi pangan diarahkan untuk meningkatkan akurasi sasaran RTS dengan
didukung akuntabilitas pengelolaan dan alokasi anggaran
Subsidi pangan diberikan kpd 14,3 juta RTS
Pengalihan Rastra menjadi Program
Bantuan Pangan:
1. Konversi secara bertahap Subsidi
Pangan (Rastra) menjadi Program
Bantuan Pangan (non -tunai/voucher)
2. Ujicoba di 44 kota di Indonesia
1. Kebijakan subsidi pupuk diarahkan
untuk mendukung peningkatan
produktivitas pertanian
2. Volume pupuk bersubsidi sebesar
9,55 juta ton.
1. Kebijakan subsidi benih diarahkan untuk
mendukung peningkatan produksi pertanian
2. Benih bersubsidi -> padi & kedelai
Subsidi Pangan, 2012 -
2017
Subsidi Pupuk, 2012 -
2017
Subsidi Benih, 2012 -
2017
Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun
Konsolidasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2017 berlanjut,
sejalan kemampuan Fiskal dan efektivitasnya
RAPBN APBN Selisih
A. Transfer ke Daerah 700 705 4.9
1. Dana Perimbangan 672 677 5.1
a. Dana Transfer Umum 495.5 503.6 8.1
1) Dana Bagi Hasil 90.8 92.8 2.0
2) Dana Alokasi Umum 404.7 410.8 6.1
b. Dana Transfer Khusus 176.5 173.5 (3.0)
2. Dana Insentif Daerah 8 8 0.0
3. Dana Otonomi dan Dana
Keistimewaan DIY 20.5 20.3
(0.2)
B. Dana Desa 60 60 0.0
Jumlah 760 765 4.9
Transfer ke Daerah dan
Dana Desa
2017 Dana Alokasi Umum:
1. Perhitungan PDN neto tidak bersifat final
2. Memenuhi kewajiban kepada beberapa
daerah yang DAU-nya sempat tertunda
pada tahun 2016
3. 25% dialokasikan untuk infrastruktur.
Dana Bagi Hasil:
Meningkat sesuai kenaikan PNBP yang
dibagihasilkan
Diperlukan pembiayaan anggaran untuk menutup defisit APBN
1820 1823
1325
2096
273 272
Pendapatan
Dalam Negeri
Penerimaan
Hibah
Pendapatan
Negara
Belanja
Pemerintah Pusat
Transfer ke
Daerah dan Dana
Desa
Belanja Negara Defisit Anggaran Pembiayaan
Dalam Negeri
Pembiayaan Luar
NegeriDEFISIT APBN-2016
2,1% thd PDB
Pendapatan Negara Belanja Negara Pembiayaan Anggaran*
Potensi
Pembiaayan
Perbankan
RpTriliun
1,2
1820 1823
1325
2096
273 272
2.0
770
Pendapatan
Dalam Negeri
Penerimaan
Hibah
Pendapatan
Negara
Belanja
PemerintahPusat
Transfer ke
Daerahdan Dana
Desa
Belanja Negara Defisit Anggaran Pembiayaan
Dalam Negeri
Pembiayaan Luar
Negeri
1.748,9 1.750,3
1.315,5
2.080,5
(330,2)
1,4
764,9
Pendapatan
Dalam Negeri
Penerimaan
Hibah
Pendapatan
Negara
Belanja
Pemerintah
Pusat
Transfer ke
Daerah
dan Desa
Belanja Negara Defisit
Anggaran
Rp triliun
• Pembiayaan Utang 384
• Pembiayan Investasi (47,5)
• Pemberian Pinjaman (6,4)
• Kewajiban Penjaminan (0,9)
• Pembiayaan lainnya 0,3
*Angka negatif menunjukkan aliran dana keluar (cash flow)
Pembiayaan Defisit Anggaran Tahun 2017 untuk mendukung
pembangunan yang produktif
Defisit ekspansif dan terarah:
1.Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan & berkeadilan
2.Mendukung kegiatan produktif guna
meningkatkan kapasitas produksi & daya saing
3.Diikuti dengan pengelolaan kebijakan fiskal
yang sehat dan berkesinambungan, a.l.
mengendalikan rasio utang terhadap PDB,
mengendalikan keseimbangan primer.
Pembiayaan Anggaran
2017
RAPBN APBN Selisih
I. Pembiayaan Utang 389 384.7 (4.3)
II. Pembiayaan Investasi (49.1) (47.5) 1.6
III. Pemberian Pinjaman (6.4) (6.4) 0.0
IV. Kewajiban Penjaminan (0.9) (0.9) 0.0
V. Pembiayaan Lainnya 0.3 0.3 0.0
Jumlah 332.9 330.2 (2.7)
Terdapat potensi pembiayaan bank untuk mendanai defisit anggaran
Strategi pembiayaan utang:
1. Penerbitan SBN diprioritaskan:
a. Mata uang rupiah
b. Bunga tetap
c. Tenor menengah- panjang
2. Pinjaman Dalam Negeri difokuskan untuk
pemberdayaan industri dalam negeri
3. Pinjaman Luar Negeri digunakan untuk
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan,
pelabuhan, jalur kereta api, dan rehabilitasi
pemukiman.
1. Kementerian Agama sebesar Rp1.8 triliun
2. Untuk membiayai program pendidikan Islam,
penyelenggaraan haji dan umroh, serta
bimbingan masyarakat Islam
1. Kementerian Perhubungan: Rp7.5 triliun
2. Untuk membiayai program pengelolaan dan
penyelenggaraan transportasi perkeretapian
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat: Rp7.4 triliun
2. Untuk membiayai program penyelenggaraan
jalan dan pengelolaan sumber daya air
Sukuk seri Project Based Sukuk (PBS)
Pertumbuhan sektor pertanian akan sejalan dengan fokus
pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Sektor Pertanian,
Kehutanan
dan Perikanan 20172016
2,8% 3,8%
Sektor pertambangan diperkirakan masih akan tertekan oleh
lemahnya permintaan dan harga
Sektor Pertambangan
dan Penggalian 20172016
0,1 % (0,4%)
Kinerja Pengadaan Listrik dan Gas didukung oleh Program
Kelistrikan 35 ribu Mega Watt/MW yang berdampak pada
peningkatan konsumsi gas untuk pembangkit listrik sebagai
bahan bakar.
Sektor Pengadaan
Listrik, dan Gas 20172016
4,9% 6,4%
20
Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengadaan Listrik, Gas dan Air
didukung program kedaulatan pangan dan energi
*Data 2016 mengunakan realisasi PDB Triwulan III-2016
**Data Proyeksi 2017 menggunakan asumsi outlook sektoral APBN 2017
Pertumbuhan sektor pengadaan air didorong pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap akses air minum melalui
terbangunnya sistem penyediaan air minum (SPAM),
peningkatan akses sistem air limbah perpipaan bagi
masyarakat dan dukungan Nationwide Water Hibah Program
(NWHP)
Sektor Pengadaan Air
20172016
1,7% 4,4%
Sektor konstruksi diperkirakan tumbuh sejalan dengan meningkatnya
proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan proyek-proyek swasta serta
keberlanjutan proyek pembangunan infrastruktur tahun sebelumnya.
Sektor Konstruksi
20172016
5,7% 7,9%
Pertumbuhan sektor ini seiring dengan pembangunan
infrastruktur yang mendukung kelancaran distribusi barang
dan perbaikan faktor logistik, penambahan rute baru dan
frekuensi penerbangan (angkutan udara ) dan penambahan
300 armada transjakarta.
Sektor Transportasi dan
Pergudangan 20172016
8,2% 7,4%
Keberlanjutan proyek pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mendorong
kinerja beberapa sektor terkait seperti sektor industri pengolahan, konstruksi,
informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, serta transportasi dan
pergudangan
Pertumbuhan ini sejalan dengan perbaikan kondisi
infrastruktur dan peningkatan konektivitas serta implementasi
paket kebijakan ekonomi terkait sektor industri, misalnya:
penurunan harga gas industri.
Sektor Industri
Pengolahan 20172016
4,6% 4,8%
Pertumbuhan akan didorong meningkatnya kebutuhan di
bidang data dan komunikasi seiring dengan perkembangan
teknologi dan ekspansi kelas menengah. seperti penetrasi
penggunaan telepon seluler, belanja iklan, pengembangan
jaringan internet, serta layanan 4G.
Sektor Informasi dan
Komunikasi 20172016
9,2% 9,4%
Pertumbuhan sektor ini akan didorong:
Peningkatan permintaan kredit sejalan dengan kebijakan
moneter yang mendukung pertumbuhan sektor riil.
Kebijakan amnesti pajak berpotensi meningkatkan likuiditas
domestik dan aktivitas sektor keuangan
Sektor Jasa Keuangan
dan Asuransi 20172016
8,8% 11,3%
Pertumbuhan sektor real estate akan didorong oleh kebijakan
penurunan LTV, kebijakan Pemerintah di sektor perumahan
serta potensi dana tax amnesty
Sektor Real Estate
20172016
3,7% 5,2%
Sektor keuangan dan Real Estate diperkirakan meningkat sejalan
dengan peningkatan arus dana dari kebijakan amnesti pajak
Pertumbuhan didukung oleh peningkatan penjualan mobil
dan peningkatan produksi barang‐barang pertanian dan
industri pengolahan.
Masih kuatnya permintaan rumah tangga menjadi penopang
pertumbuhan perdagangan
Sektor Perdagangan
Besar dan Eceran 20172016
3,7% 4,0%
Pertumbuhan didorong peningkatan jumlah wisatawan
mancanegara dan penambahan kamar hotel.
Sektor Penyediaan
Akomodasi, Makan dan
Minum 20172016
4,6% 5,3%
Pertumbuhan kinerja sektor jasa kesehatan akan didorong
juga oleh berbagai kebijakan Pemerintah di sektor kesehatan.
Anggaran Kesehatan 2017 tetap dijaga 5% dari APBN, dengan
fokus memperkuat upaya promotif dan preventif, serta
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Sektor Jasa Kesehatan
20172016
4,2% 8,2%
Pertumbuhan kinerja sektor jasa pendidikan akan didorong
juga oleh berbagai kebijakan Pemerintah di sektor
pendidikan.
Anggaran Pendidikan 2017 tetap dijaga 20% dari APBN,
dengan fokus meningkatkan akses dan kualitas layanan
pendidikan
Sektor Jasa Pendidikan
20172016
1,9% 6,2%
Pada tahun 2017, kebijakan anggaran belanja tetap diarahkan
untuk terus meningkatkan efisiensi alokasi belanja
pemerintah.
Realisasi belanja juga diarahkan pada belanja iinfrastruktur,
peningkatan kualitas dan efektifitas program perlindungan
sosial (KIP, KIS, PKH, dsb) dan mendukung stabilitas
pertahanan dan keamanan.
Sektor Administrasi
Pemerintahan 20172016
3,8% 5,0%
Pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan jasa pendidikan didukung
kewajiban Pemerintah menjadikan sektor mandatory spending
sebagai prioritas utama pengalokasian anggaran belanja

More Related Content

What's hot

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi PemerintahMata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi PemerintahMagdalena Palma Renia
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
akuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangakuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangrisfanpratama
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikIsmail M
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publikAjeng Pipit
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
 
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1EnvaPya
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
Bab 9   uang dan lembaga keuanganBab 9   uang dan lembaga keuangan
Bab 9 uang dan lembaga keuanganYusron Blacklist
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSujatmiko Wibowo
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sujatmiko Wibowo
 

What's hot (20)

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi PemerintahMata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
akuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangakuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutang
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
 
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
Bab 9   uang dan lembaga keuanganBab 9   uang dan lembaga keuangan
Bab 9 uang dan lembaga keuangan
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 

Similar to Ringkasan APBN 2017

2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Budi Prasetyo
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018H2O Management
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptxPavilionNixion
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Setiono Winardi
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdfssuserf8788c
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022BappedaLampungUtara
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018Ahmad Abdul Haq
 

Similar to Ringkasan APBN 2017 (20)

2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017Advertorial rapbn-2017
Advertorial rapbn-2017
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 
Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018 Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
11042021_Bahan AP Corner_final (1).pptx
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014
 
Pemungutan Pajak Restoran
Pemungutan Pajak RestoranPemungutan Pajak Restoran
Pemungutan Pajak Restoran
 
Frame perencanaan tahun 2012 2
Frame perencanaan tahun 2012 2Frame perencanaan tahun 2012 2
Frame perencanaan tahun 2012 2
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
 
APBN 2020
APBN 2020APBN 2020
APBN 2020
 
Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020
 

Recently uploaded

kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 

Ringkasan APBN 2017

  • 1. Ringkasan APBN 2017 Sumber: Nota Keuangan APBN 2017, Kementerian Keuangan 2016
  • 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 diperkirakan mencapai 5,1 % 1.Pemotongan anggaran di tahun 2016 Menyebabkan pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami penyesuaian termasuk untuk 2017. 2.Konsumsi Rumah Tangga diperkirakan masih tumbuh cukup tinggi sejalan dengan inflasi yang relatif terkendali terutama harga barang kebutuhan pokok 3.PMTB diperkirakan meningkat namun belum cukup kuat terutama masih relatif lemahnya permintaan domestik 4.Ekspor tumbuh positif: a.Base effect tahun sebelumnya b.Masih lemahnya permintaan negara mitra dagang utama 6.0 5.6 5.0 4.8 5.0 5.1 2012 2013 2014 2015 Outlook 2016 APBN 2017 2017 Semester 1 Outlook APBN Konsumsi RT & LNPRT 5.0 5.1 5.0 Konsumsi Pemerintah 4.8 3.0 4.8 PMTB 5.3 5.5 6.0 Ekspor (3.1) (1.9) 0.2 Impor (4.0) (2.7) 0.7 PDB 5.0 5.0 5.1 Komponen 2016 1 Pertumbuhan ekonomi Indonesia (%)
  • 3. 2016 2017 APBNP APBN Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.2 5.1 (0.1) Nilai Tukar IDR/USD (Rp) 13,500 13,300 (200.0) Inflasi (%) 4.0 4.0 0.0 Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) 5.5 5.1 (0.4) Harga Minyak Mentah (USD/barel) 40 45 5.0 Lifting Minyak (Ribu barel/hari) 820 815 (5.0) Lifting Gas (Ribu barel /hari) 1,150 1,150 0.0 Indikator Δ Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 Memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah. Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Peningkatan Daya Saing dan Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Berkeadilan. Asumsi Dasar Makroekonomi 2017 Telah menyesuaikan kondisi perekonomian global dan domestik 2
  • 4. APBN 2017: Kebijakan Fiskal Yang Ekspansif dengan Komitmen pada reformasi penganggaran serta prinsip kehati-hatian BELANJA YANG LEBIH PRODUKTIF  Fokus pada infrastruktur dan belanja sosial  Efisiensi Pada Belanja barang;  Mempertahankan Anggaran Kesehatan (5%), Pendidikan (20%)  Fleksibilitas dalam Merespon kondisi perekonomian  Mitigasi bencana alam & risiko fiskal Percepatan penyerapan anggaran SUBSIDI YANG LEBIH TEPAT SASARAN: Energi  Melanjutkan subsidi untuk BBM jenis solar  Distribusi tertutup/targeted Subsidi LPG 3 Kg  Rumah Tangga Sasaran (RTS) untuk Subsidi listrik menggunakan basis data terpadu (PBDT 2015) Non Energi  Memperbaiki ketepatan sasaran MEMPERKUAT DESENTRALISASI FISKAL  Reformulasi perhitungan alokasi DAU  Memperbaiki pengalokasian, penyaluran dan arah penggunaan DBH  Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar  Meningkatkan secara bertahap anggaran Dana Desa untuk memenuhi amanat UU Nomor 6 Tahun 2014, dengan tetap memerhatikan kemampuan keuangan negara. OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA YANG LEBIH REALISTIS  Melanjutkan dukungan insentif Fiskal, Mendorong Iklim Investasi & dunia usaha  Fokus penerimaan terutama pada sektor Perdagangan dan WP pribadi  Ekstensifikasi melalui Geo Tagging  Memperbaiki basis pajak dan kepatuhan wajib pajak melalui penguatan database Pajak, optimalisasi penggunaan IT dan konfirmasi status wajib pajak  Mengoptimalkan perjanjian pajak internasional  Cukai dan pajak lainnya untuk mengurangi konsumsi pada produk tertentu (dan atau untuk mengurangi) dengan eksternalitas negatif  Optimalisasi PNBP dengan tetap memperhatikan pelestarian sumber daya alam dan peningkatan kualitas pelayanan publik FOKUS PADA KESINAMBUNGAN FISKAL:  Menjaga defisit dibawah 3% Terhadap PDB  Memperbaiki mekanisme pembiayaan untuk proyek Infrastruktur dan pembiayaan usaha kecil menengah  Investasi pemerintah yang lebih selektif  Menyempurnakan mekanisme penjaminan untuk percepatan pembangunan infrastruktur 3
  • 5. Defisit APBN 2017 terkendali: 2,41% PDB Mewujudkan APBN yang lebih Realistis, Kredibel dan Berkelanjutan
  • 6. Penerimaan pajak masih menjadi tulang punggung pendapatan negara PENDAPATAN NEGARA Rp 1.499 Triliun Rp 250 Triliun Rp 1.4 Triliun Pajak PNPB * *Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 1.750,3 triliun 1. Peningkatan tax base dan tax compliance 2. Pemberian Insentif Perpajakan 3. Perbaikan Regulasi Perpajakan 4. Pengenaan Cukai untuk Pengendalian Barang Konsumsi Tertentu 5. Perpajakan Internasional untuk Mendukung 6. Transparansi Kebijakan umum Perpajakan tahun 2017 diarahkan untuk meningkatkan tax base dan kepatuhan WP Hibah
  • 7. Target penerimaan perpajakan tahun 2017 didasarkan perhitungan perpajakan yang lebih rasional berdasarkan outlook 2016 2014 2015 2016 2017 Realisasi Realisasi APBNP APBN 1. PPh Migas 87.4 49.7 36.3 36 2. Pajak Non Migas 897.7 1011.2 1318.8 1271.7 a. PPh Non Migas 458.7 552.6 819.5 751.8 b. PPn 409.2 423.7 474.2 493.9 c. PBB 23.5 29.3 17.7 17.3 d. Pajak Lainnya 6.3 5.6 7.4 8.7 3. Kepabean dan Cukai 161.7 179.5 184 191.2 a. Cukai 118.1 144.6 148.1 157.2 b. Bea Masuk 32.3 31.2 33.4 33.7 c. Bea keluar 11.3 3.7 2.5 0.3 Jumlah 1146.8 1240.4 1539.1 1498.9 Penerimaan Perpajakan Target penerimaan perpajakan naik 13,5% dari outlook 2016 Target penerimaan pajak non migas naik 15% dari outlook 2016 Rp Triliun
  • 8. Rp 1.499 Triliun Rp 250 Triliun Rp 1.4 Triliun Paja k PNPB* Hibah *Penerimaan Negara Bukan Pajak Kebijakan PNBP tahun 2017 diarahkan untuk mengoptimalkan PNBP dan Peran K/L Monitoring proyek pengembangan lapangan onstream tahun 2017 agar dapat berjalan tepat waktu Optimalisasi pemanfaatan Gas Bumi ke stakeholders domestik Kebijakan Penetapan Harga Gas Bumi tertentu untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri Meningkatkan dan mengoptimalkan PNBP K/L Sistempenatausahaan hasil hutan berbasis teknologi informasi untuk memantau pengelolaan hutan secara online Koordinasi dengan Pemda dan instansi pemeriksa, guna peningkatan kepatuhan wajib bayar PNBP Pertambangan Mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui pemberantasan illegal, unreported and unregulated fishing Meningkatkan kinerja BUMN dan peranannya kepada APBN
  • 9. 2016 APBNP APBN Selisih Pendapatan SDA 90.5 87 (3.5) a. SDA Migas 68.7 63.7 (5.0) - Minyak Bumi 51.3 50.1 (1.2) - Gas Alam 17.4 13.6 (3.8) b. Non Migas 21.8 23.3 1.5 - Pertambangan Minerba 16.5 17.7 1.2 - Panas Bumi 0.6 0.7 0.1 - Kehutanan 4 3.9 (0.1) - Perikanan 0.7 1 0.3 Pendapatan Bagian LabaBUMN 34.2 41 6.8 PNBP Lainnya 84.1 84.4 0.3 Pendapatan BLU 36.3 37.6 1.3 Jumlah 245.1 250 9.7 PNBP 2017 PNBP SDA Migas meningkat sejalan dengan kenaikan lifting minyak dan pengendalian cost recovery Upaya ekstensifikasi dan intensifikasi secara nyata meningkatkan PNBP di beberapa K/L (a.l. Polri, Kemenhub) Rp Triliun
  • 10. Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN 2017 tetap melanjutkan efisiensi dan efektifitas pencapaian sasaran BELANJA NEGARA Rp 765 Triliun Transfer ke Daerah & Dana Desa Rp 764 Triliun Rp 552 Triliun Belanja Non K/L Belanja K/L Rp 2.080,5 triliun Efisiensi pada belanja operasional dan belanja barang Mendukung pembangunan infrastruktur dan konektifitas untuk meningkatkan kualitas pembangunan Peningkatan kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial (KIP, KIS, PKH, dll.) Mendukung stabilitas pertahanan dan keamanan Rp Triliun 2016 2017 APBNP APBN 1 Kemen PUPR 97.1 101.5 2 Kemenhan 108.7 108 3 Polri 79.3 84 4 Kemenkes 62.7 58.3 5 Kemenag 56.2 60.2 6 Kemenhub 42.9 46 7 Kemendikbud 38.1 39.8 8 Kemenkeu 38.1 40.8 9 Kemenristek 40.6 39.7 10 Kementan 27.6 22.1 591.3 600.4 176.5 163.2 767.8 763.6 10 K/L terbesar Total K/L Lainnya No K/L 2016 2017 APBNP APBN 1. Belanja K/L 767.8 763.6 (4.2) 2. Belanja Non K/L 538.9 552.0 13.1 Jumlah 1,310.4 1,315.5 5.1 BelanjaPemerintah Pusat Selisih 9
  • 11. Anggaran Kesehatan 2017 tetap dijaga 5% dari APBN, dengan fokus memperkuat upaya promotif dan preventif, serta meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan Imunisasi PBI Stunting Puskesma s Keluarga Berencana Imunisasi dasar lengkap untuk anak usia 0 – 11 bulan 92% PBI melalui JKN/JKS 94,4 juta jiwa Prevelansi Stunting pada anak umur bawah dua tahun 29,6% Kecamatan dengan puskesmas terakreditasi 700 kecamatan Peserta KB baru 6,97 juta jiwa Sasaran pembangunan Rp triliun Rp triliun (%) 2016 2017 APBNP APBN 1. Melalui Belanja Pemerintah Pusat 76.1 75.2 (0.9) 2. Melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa 21.2 25.2 4.0 3. Melalui Pembiayaan 6.8 3.6 (3.2) 4. Total Anggaran Kesehatan 104.1 104 (0.1) 5. Total BelanjaNegara 2,082.9 2,080.5 (2.4) Rasio Anggaran Kesehatan (%) 5.0 5.0 0.0 Komponen Anggaran Kesehatan Δ 10
  • 12. Sasaran pembangunan Sertifikasi KIP Bidikmisi BOS BO PTN SekolahSertifikasi 101,1 ribu guru 10,2 ribu dosen Kartu Indonesia Pintar 19,5 juta siswa Bantuan Bidikmisi 360,5 ribu mahasiswa Bantuan Operasional Sekolah 8,5 juta siswa Bantuan Operasional PTN 107 PTN Rehabilitas Ruang Kelas 41.128 ruang Anggaran Pendidikan 2017 tetap dijaga 20% dari APBN, dengan fokus meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan Rp Triliun Rp Triliun Anggaran Pendidikan, 2009 - 2017 2016 2017 APBNP APBN 1. Melalui Belanja Pemerintah Pusat 145 145.4 0.4 2. Melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa 266.6 268.2 1.6 3. Melalui Pembiayaan 5 2.5 (2.5) 4. Total Anggaran Kesehatan 416.6 416.1 (0.5) 5. Total Belanja Negara 2,082.9 2,080.5 (2.4) Rasio Anggaran Kesehatan (%) 20.0 20.0 0.0 ΔKomponen Anggaran Pendidikan
  • 13. Tahun 2017: sesuai PMK 48/2016 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa -> minimal 15% DBH non-earmark dan DAU untuk pembangunan infrastruktur. -> (di UU APBN menjadi 25%) Pembangunan 815 km Pembangunan terminal penumpang lanjutan di 3 lokasi Pembangunan Tahap I dan lanjutan 550 km’sp Pembangunan/ pengembangan Fasilitas 55 lokasi Pembangunan 9.399 m Pembangunan baru/lanjutan 13 bandara Anggaran Infrastruktur dalam APBN 2017 meningkat Rp40,8 T dari RAPBN 2017, terutama karena peningkatan earmark Dana Transfer Umum Jalan Jembatan Bandara Pelabuhan Jalur Kereta Api Terminal Penumpang Sasaran pembangunan Rp Triliun Untuk mendukung pembangunan infrastruktur agar dipastikan daerah dapat mematuhi aturan pemanfaatan DTU (DBH & DAU) minimal 25% untuk infrastruktur -> meningkatkan kualitas belanja APBD Komponen Anggaran Infrastruktur 2016 2017 Δ APBNP APBN I. Infrastruktur Ekonomi 307.2 377.8 70.6 1. Melalui belanja K/L 151.2 153.7 2.5 2. Melalui Belanja Non K/L 5.9 2.6 (3.3) 3. Melalui Transfer ke Daerah dan dana Desa 88 183.7 95.7 4. Melalui Pembiayaan 62.1 37.8 (24.3) II. Infrastruktur Sosial 5.7 5.5 (0.2) III. Dukungan Infrastruktur 4.2 4.1 (0.1) Jumlah 317.1 387.4 70.3
  • 14. Belanja Subsidi Energi dalam APBN 2017 sebesar Rp77,3 T Subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg -> Rp32,3 T:  Dilakukan dengan pola distribusi tertutup/targeted (by name and by address) dan secara bertahap  Diperuntukkan kepada 26 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) dan 2,3 juta usaha mikro Subsidi Listrik -> Rp45,0 T:  Diberikan kepada 19,1 juta dengan daya R‐1/450 VA dan 4,05 juta dengan R- 1/900 VA  Untuk pelanggan rumah tangga mampu dengan daya 900VA, tarif akan disesuaikan secara bertahap 3 kali per 2 bulan Rp Triliun USD/Barel Subsidi energi diarahkan agar lebih tepat sasaran, Terutama untuk subsidi LPG tabung 3 kg dan subsidi listrik Perkembangan Subsidi Energi 2012 – 2017
  • 15. Kebijakan subsidi pangan diarahkan untuk meningkatkan akurasi sasaran RTS dengan didukung akuntabilitas pengelolaan dan alokasi anggaran Subsidi pangan diberikan kpd 14,3 juta RTS Pengalihan Rastra menjadi Program Bantuan Pangan: 1. Konversi secara bertahap Subsidi Pangan (Rastra) menjadi Program Bantuan Pangan (non -tunai/voucher) 2. Ujicoba di 44 kota di Indonesia 1. Kebijakan subsidi pupuk diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian 2. Volume pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton. 1. Kebijakan subsidi benih diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian 2. Benih bersubsidi -> padi & kedelai Subsidi Pangan, 2012 - 2017 Subsidi Pupuk, 2012 - 2017 Subsidi Benih, 2012 - 2017 Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun
  • 16. Konsolidasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2017 berlanjut, sejalan kemampuan Fiskal dan efektivitasnya RAPBN APBN Selisih A. Transfer ke Daerah 700 705 4.9 1. Dana Perimbangan 672 677 5.1 a. Dana Transfer Umum 495.5 503.6 8.1 1) Dana Bagi Hasil 90.8 92.8 2.0 2) Dana Alokasi Umum 404.7 410.8 6.1 b. Dana Transfer Khusus 176.5 173.5 (3.0) 2. Dana Insentif Daerah 8 8 0.0 3. Dana Otonomi dan Dana Keistimewaan DIY 20.5 20.3 (0.2) B. Dana Desa 60 60 0.0 Jumlah 760 765 4.9 Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2017 Dana Alokasi Umum: 1. Perhitungan PDN neto tidak bersifat final 2. Memenuhi kewajiban kepada beberapa daerah yang DAU-nya sempat tertunda pada tahun 2016 3. 25% dialokasikan untuk infrastruktur. Dana Bagi Hasil: Meningkat sesuai kenaikan PNBP yang dibagihasilkan
  • 17. Diperlukan pembiayaan anggaran untuk menutup defisit APBN 1820 1823 1325 2096 273 272 Pendapatan Dalam Negeri Penerimaan Hibah Pendapatan Negara Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah dan Dana Desa Belanja Negara Defisit Anggaran Pembiayaan Dalam Negeri Pembiayaan Luar NegeriDEFISIT APBN-2016 2,1% thd PDB Pendapatan Negara Belanja Negara Pembiayaan Anggaran* Potensi Pembiaayan Perbankan RpTriliun 1,2 1820 1823 1325 2096 273 272 2.0 770 Pendapatan Dalam Negeri Penerimaan Hibah Pendapatan Negara Belanja PemerintahPusat Transfer ke Daerahdan Dana Desa Belanja Negara Defisit Anggaran Pembiayaan Dalam Negeri Pembiayaan Luar Negeri 1.748,9 1.750,3 1.315,5 2.080,5 (330,2) 1,4 764,9 Pendapatan Dalam Negeri Penerimaan Hibah Pendapatan Negara Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah dan Desa Belanja Negara Defisit Anggaran Rp triliun • Pembiayaan Utang 384 • Pembiayan Investasi (47,5) • Pemberian Pinjaman (6,4) • Kewajiban Penjaminan (0,9) • Pembiayaan lainnya 0,3 *Angka negatif menunjukkan aliran dana keluar (cash flow)
  • 18. Pembiayaan Defisit Anggaran Tahun 2017 untuk mendukung pembangunan yang produktif Defisit ekspansif dan terarah: 1.Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan & berkeadilan 2.Mendukung kegiatan produktif guna meningkatkan kapasitas produksi & daya saing 3.Diikuti dengan pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan, a.l. mengendalikan rasio utang terhadap PDB, mengendalikan keseimbangan primer. Pembiayaan Anggaran 2017 RAPBN APBN Selisih I. Pembiayaan Utang 389 384.7 (4.3) II. Pembiayaan Investasi (49.1) (47.5) 1.6 III. Pemberian Pinjaman (6.4) (6.4) 0.0 IV. Kewajiban Penjaminan (0.9) (0.9) 0.0 V. Pembiayaan Lainnya 0.3 0.3 0.0 Jumlah 332.9 330.2 (2.7)
  • 19. Terdapat potensi pembiayaan bank untuk mendanai defisit anggaran Strategi pembiayaan utang: 1. Penerbitan SBN diprioritaskan: a. Mata uang rupiah b. Bunga tetap c. Tenor menengah- panjang 2. Pinjaman Dalam Negeri difokuskan untuk pemberdayaan industri dalam negeri 3. Pinjaman Luar Negeri digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pelabuhan, jalur kereta api, dan rehabilitasi pemukiman. 1. Kementerian Agama sebesar Rp1.8 triliun 2. Untuk membiayai program pendidikan Islam, penyelenggaraan haji dan umroh, serta bimbingan masyarakat Islam 1. Kementerian Perhubungan: Rp7.5 triliun 2. Untuk membiayai program pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi perkeretapian 1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Rp7.4 triliun 2. Untuk membiayai program penyelenggaraan jalan dan pengelolaan sumber daya air Sukuk seri Project Based Sukuk (PBS)
  • 20. Pertumbuhan sektor pertanian akan sejalan dengan fokus pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 20172016 2,8% 3,8% Sektor pertambangan diperkirakan masih akan tertekan oleh lemahnya permintaan dan harga Sektor Pertambangan dan Penggalian 20172016 0,1 % (0,4%) Kinerja Pengadaan Listrik dan Gas didukung oleh Program Kelistrikan 35 ribu Mega Watt/MW yang berdampak pada peningkatan konsumsi gas untuk pembangkit listrik sebagai bahan bakar. Sektor Pengadaan Listrik, dan Gas 20172016 4,9% 6,4% 20 Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengadaan Listrik, Gas dan Air didukung program kedaulatan pangan dan energi *Data 2016 mengunakan realisasi PDB Triwulan III-2016 **Data Proyeksi 2017 menggunakan asumsi outlook sektoral APBN 2017 Pertumbuhan sektor pengadaan air didorong pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap akses air minum melalui terbangunnya sistem penyediaan air minum (SPAM), peningkatan akses sistem air limbah perpipaan bagi masyarakat dan dukungan Nationwide Water Hibah Program (NWHP) Sektor Pengadaan Air 20172016 1,7% 4,4%
  • 21. Sektor konstruksi diperkirakan tumbuh sejalan dengan meningkatnya proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan proyek-proyek swasta serta keberlanjutan proyek pembangunan infrastruktur tahun sebelumnya. Sektor Konstruksi 20172016 5,7% 7,9% Pertumbuhan sektor ini seiring dengan pembangunan infrastruktur yang mendukung kelancaran distribusi barang dan perbaikan faktor logistik, penambahan rute baru dan frekuensi penerbangan (angkutan udara ) dan penambahan 300 armada transjakarta. Sektor Transportasi dan Pergudangan 20172016 8,2% 7,4% Keberlanjutan proyek pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mendorong kinerja beberapa sektor terkait seperti sektor industri pengolahan, konstruksi, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, serta transportasi dan pergudangan Pertumbuhan ini sejalan dengan perbaikan kondisi infrastruktur dan peningkatan konektivitas serta implementasi paket kebijakan ekonomi terkait sektor industri, misalnya: penurunan harga gas industri. Sektor Industri Pengolahan 20172016 4,6% 4,8% Pertumbuhan akan didorong meningkatnya kebutuhan di bidang data dan komunikasi seiring dengan perkembangan teknologi dan ekspansi kelas menengah. seperti penetrasi penggunaan telepon seluler, belanja iklan, pengembangan jaringan internet, serta layanan 4G. Sektor Informasi dan Komunikasi 20172016 9,2% 9,4%
  • 22. Pertumbuhan sektor ini akan didorong: Peningkatan permintaan kredit sejalan dengan kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan sektor riil. Kebijakan amnesti pajak berpotensi meningkatkan likuiditas domestik dan aktivitas sektor keuangan Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi 20172016 8,8% 11,3% Pertumbuhan sektor real estate akan didorong oleh kebijakan penurunan LTV, kebijakan Pemerintah di sektor perumahan serta potensi dana tax amnesty Sektor Real Estate 20172016 3,7% 5,2% Sektor keuangan dan Real Estate diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan arus dana dari kebijakan amnesti pajak Pertumbuhan didukung oleh peningkatan penjualan mobil dan peningkatan produksi barang‐barang pertanian dan industri pengolahan. Masih kuatnya permintaan rumah tangga menjadi penopang pertumbuhan perdagangan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran 20172016 3,7% 4,0% Pertumbuhan didorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan penambahan kamar hotel. Sektor Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum 20172016 4,6% 5,3%
  • 23. Pertumbuhan kinerja sektor jasa kesehatan akan didorong juga oleh berbagai kebijakan Pemerintah di sektor kesehatan. Anggaran Kesehatan 2017 tetap dijaga 5% dari APBN, dengan fokus memperkuat upaya promotif dan preventif, serta meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Sektor Jasa Kesehatan 20172016 4,2% 8,2% Pertumbuhan kinerja sektor jasa pendidikan akan didorong juga oleh berbagai kebijakan Pemerintah di sektor pendidikan. Anggaran Pendidikan 2017 tetap dijaga 20% dari APBN, dengan fokus meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan Sektor Jasa Pendidikan 20172016 1,9% 6,2% Pada tahun 2017, kebijakan anggaran belanja tetap diarahkan untuk terus meningkatkan efisiensi alokasi belanja pemerintah. Realisasi belanja juga diarahkan pada belanja iinfrastruktur, peningkatan kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial (KIP, KIS, PKH, dsb) dan mendukung stabilitas pertahanan dan keamanan. Sektor Administrasi Pemerintahan 20172016 3,8% 5,0% Pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan jasa pendidikan didukung kewajiban Pemerintah menjadikan sektor mandatory spending sebagai prioritas utama pengalokasian anggaran belanja