Disampaikan pada
Kajian Mingguan LISENSI
(Lingkar Studi Ekonomi Syariah)
Rabu, 20 Maret 2013
BLUE ECONOMY
DAN
IMPLEMENTASINYA DI SEKTOR
PEREKONOMIAN INDONESIA
Denny Iswanto
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENDAHULUAN
1. Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di Dunia
17.480 buah pulau
wilayah perairan laut 5,8 juta km2 (3,1 juta km2 laut territorial dan 2,7
juta km2 laut ZEEI)
panjang garis pantai 104.000 km
2. Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam,
baik yang terbarukan (hasil bumi) maupun yang tidak terbarukan (hasil
tambang dan mineral)Sektor Kelautan dan Perikanan dapat menjadi
penggerak ekonomi nasional
3. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia.
Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah
pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus membaik adalah potensi
daya saing yang luar biasa.
4. Lokasi geografisnya juga sangat strategis (memiliki akses langsung ke
pasar terbesar di dunia) karena Indonesia dilewati oleh satu Sea Lane of
Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka
5. Indonesia memiliki akses langsung kepada 6(enam) wilayah LME (Large
Marine Ecosystem) yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang
cukup besar
PENDEKATAN PEMBANGUNAN
1. Economic Development
2. Sustainable Development
3. Millenium Development Goals (MDGs)
4. Low Carbon Development
5. Green Economy
6. Blue Economy
Substansinya adalah mengawinkan antara pertumbuhan ekonomi dan
lingkungan hidup yang diikat dalam kata sustainability sejak konferensi
Bumi, tahun 1992 di Rio Jeneiro, Brazil.
KOMPONEN GREEN ECONOMY
Pembangunan ekonomi rendah karbon,
Ekonomi berbasis sumberdaya hayati,
sumberdaya energi dan energi
terbarukan,
Manajemen berkelanjutan dan
penyediaan layanan sesuai dengan
kapasitas daerah,
Kepentingan kesejahteraan sosial-
ekonomi masyarakat
CIRI GREEN ECONOMY
(Karl Burkart)
1. Renewable Energy
2. Green Buildings
3. Clean Transportation
4. Water Management
5. Waste Management
6. Land Management
GREEN VS BLUE
COMPONENT
DREAM OF THE
GREEN ECONOMY
DREAM OF THE
BLUE ECONOMY
What is it Expensive Innovative
Subsidised Competitive
Supported by taxes Creates Jobs
Attitudes Protect Regenerate
Comply Change rule
For and against Choose the best
Actions Do less bad Do more good
Who Global Local
Corporations Entrepreneurs
Sumber : Gunter Pauli, (2012)
BLUE ECONOMY merupakan pengkayaan Green
Economy dengan semboyan: BLUE SKY – BLUE
OCEAN: EKONOMI TUMBUH, RAKYAT SEJAHTERA,
NAMUN LANGIT DAN LAUT TETAP BIRU.
Gunter Pauli menyebut Blue Economy sebagai Green
2.0 atau Green Economy yang disempurnakan.
Sementara itu UNEP (United Nation Environmental
Programme) tidak mengenal Blue Economy.
UNEP pernah menerbitkan Laporan Khusus berjudul
“GREEN ECONOMY IN A BLUE WORLD” yaitu
prinsip-prinsip Green Economy yang diterapkan pada
sektor kelautan.
13
MENGAPA BLUE ECONOMY
13
ESENSI BLUE ECONOMY
14
LEARNING FROM NATURE
Konsep Blue Economy mencontoh alam: bekerja sesuai dengan
apa yang disediakan alam dengan efisien: tidak mengurangi tapi
justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance).
THE LOGIC OF ECOSYSTEMS
Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti
air mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk
memenuhi kebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen
ekosistem-- limbah dari sesuatu menjadi makanan bagi yang lain,
limbah dari satu proses menjadi bahan baku/sumber energi bagi
yang lain. Hanya dengan gravitasi energi didistribusikan secara
efisien dan merata tanpa ekstraksi energi eksternal.
INSPIRED BY 100 INNOVATIONS: Ada 100 inovasi ekonomi praktis yang
mengilhami Blue Economy dengan prinsip mencontoh cara kerja ekosistem:
ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi lebih tinggi untuk
mengalirkan nutrien dan energi tanpa emisi dan limbah untuk memenuhi
kebutuhan dasar bagi semua kontributor.
• Nature’s efficiency
• Zero waste: leave nothing to waste – waste for
one is a food for another - waste from one
process is resource of energy for the other:
• Social inclusiveness: self-sufficiency for all –
social equity-more job, more opportunities for
the poor
• Cyclic systems of production: endless generation
to regeneration, balancing production and
consumption
• Innovation and adaptation: the principles of the
law of physics and continuous natural
adaptation
PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY
HASIL
LAUT
Ikan Segar
BM = 5%
Kapasitas
8.028.800 ton
Gracilaria sp
Gelidium sp
Prod: 28.500T
Eucheuma sp
Prod: 10.500T
Eucheuma cott
Prod: 93.500T
Sargasum sp
Turbinaria sp
Rumput Laut
BM = 5%
Daging
Hati
Sirip
Kepala
Silase
Kulit
Tulang
Ikan Kaleng*
BM = 10%
Kap: 415.000T
Ikan Beku
BM = 15%
Kap: 1.541.729T
Tepung Ikan
BM = 5%
Kap: 176.245T
Minyak Ikan
BM = 5%
Kap:
Makanan dari Sirip Ikan
Tepung Ikan
BM = 0%
Kap: 176.245T
Pakan Ternak
Kulit Samak
Gelatin
Kerajinan Tulang
Minyak goreng
Pharmasi
Pakan Ternak
Barang Kulit
Pharmasi
Emulsifier
Bahan Gigi Buatan
Shampoo
Pasta Gigi
Sabun
Farmasi
Pakan Ternak
Pengeboran
Cat
Printing Tekstil
Kertas
Keramik
Soft Drink
Ice Cream
Susu Coklat
Roti
Jam
Fotografi
Pembuatan Kertas
Farmasi
Kosmetik
Pengolahan Air
Pengawetan Kayu
Agar-Agar
BM = 5%
Kap: 23.127T
Karaginan
BM = 5%
Kap: 8.400T
Alginat
BM = 5%
Udang Segar
BM = 5%
Kap:+/-4700.000T
Udang Kaleng
BM = 5%
Kap: 415.000T
Udang Beku
BM = 5%
Kap: 1.587.981T
Kerupuk Udang
BM = 5%
Daging
BM = 5%
Limbah Kulit
Farmasi
Grade
Industrial
Grade
Food
Grade
Khitin
Khitosan
* Kap. Ikan dan udang digabung
POHON INDUSTRI HASIL LAUT
1. IKAN SEGAR
2. UDANG
3. RUMPUT LAUT
17
Limbah Ikan Patin
Kepala
Tulang
Tepung untuk pupuk
Gelatin
Untuk pangan,
kosmetik,
medis/farmasi
Kolagen
Untuk kosmetik,
medis/farmasi
Daging
Tepung untuk pakan
Fish Jelly Product
Daging
Daging
Fish Jelly Product
Tepung untuk pakan
Minyak Minyak ikan
Kulit
Kolagen
Untuk kosmetik,
medis/farmasi
Gelatin
Untuk pangan,
kosmetik,
medis/farmasi
Tulang
Tepung Tepung untuk pupuk
Kolagen
Untuk kosmetik,
medis/farmasi
Gelatin
Untuk pangan,
Kosmetik,
medis/farmasi
Insang Tepung Tepung untuk pupuk
Limbah
Cair
Fish Protein
Concentrate
PATIN
Produk Utama (Segar,
Filet dan Olahan
lainnya)
INDUSTRIALISASI PATIN MODEL BLUE ECONOMY
18
For another information about this Presentation,
Please send me an Email on
denny.iswanto@yahoo.com
Or Follow My Twitter @Denny_is90