SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 39
Baixar para ler offline
AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM
INFORMASI
SUARDI LANTONG
Kompetensi Dasar Indikator
3.1. Mendeskripsikan akuntansi
sebagai sistem informasi
Pertemuan 1
3.1.1. Menjelaskan pengertian akuntansi
3.1.2. Mengidentifikasi pemakai informasi
akuntansi
3.1.3. Menjelaskan karakteristik kualitas informas
akuntansi
3.1.4. Mengidentifikasi karakteristik kualitas
informasi akuntansi
3.1.5. Mengidentifikasi prinsip dasar dan konsep
dasar akuntansi
3.1.6. Mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi
3.1.7. Menjelaskan profesi akuntan
3.1.8. Menjelaskan etika profesi akuntan
3.1.9. Mengidentifikasi etika profesi akuntan
4.1. Menyajikan akuntansi
sebagai sistem informasi
1. Mempresentasikan akuntansi sebagai sistem
informasi
Kompetensi Dasar dan Indikator :
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis
(business language), atau lebih tepatnya sebagai
bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang
menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula
orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan
dalam kehidupannya.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua)
sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang
pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut
pandang proses kegiatannya.
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
1. Definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu
disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi kegiatan - kegiatan suatu
organisasi .Adapun manfaat informasi akuntansi
antara lain untuk:
a. Membuat perencanaan yang efektif,
pengawasan, dan pengambilan keputusan oleh
manajemen, dan
b. Pertanggungjawaban organisasikepada para
investor, kreditur, pemerintah, dan sebagainya
2. Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan,dan penganalisaan
data keuangan suatu organisasi.
Menurut American Accounting Association (AAA)
Lembaga yang paling bertanggung jawab atas
pengembangan akuntansi di Amerika Serikat,Accounting
is the process of identifying, measuring, and communicating
economic information to permit information judgment and
decision by users of the information.(Akuntansi adalah
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya
penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan
tersebut).
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
1. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan
(Manajer)
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi
akuntansi untuk penyusunan perencanaan
perusahaan,mengevaluasi kemajuan yang dicapai
perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang
diperlukan
2. Pihak Ekstern Perusahaan
a. Investor atau Calon Investor (Investors)
Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu
organisasi untuk menganalisis perkembangan
organisasi yang bersangkutan. Investor telah
melakukan penanaman modal pada suatu usaha,
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga,
investor harus melakukan analisis laporan keuangan
perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana
dari investor.
b. Pemberi Pinjaman (kreditor)
Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi,
karena kreditor berkepentingan untuk pemberian
kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang
dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu
mengembalikan pokok pinjaman beserta
bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena
kreditor sangat berkepentingan dengan laporan
keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
c. Pemerintah.
Pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi
akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi,
pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak
yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
d. Organisasi Nirlaba.
Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk
mencari laba, organisasi ini masih sangat
memerlukan informasi keuangan untuk tujuan
penyusunan anggaran, membayar karyawan dan
membayar beban-beban yang lain
e. Pemakai lainnya.
Informasi akuntansi juga diperlukan olehn
organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang
memerlukan informasi akuntansi untuk
mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan,
serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana
mereka bekerja.
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Karakteristik kualitas informasi akuntansi,
diantaranya :
•Dapat dipahami (Understandability), artinya laporan
keuangan dapat dengan mudah untuk segera dipahami
oleh pemakai
•Relevan (Relevance), artinya laporan keuangan harus
sesuai dengan tujuan operasi perusahaan dan
memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan.
•Materialitas (Materiality), artinya Suatu laporan atau
fakta dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan analisa keadaan lain sebagai bahan
pertimbangan pelengkap.
•Keandalan (Reliability), artinya informasi laporan
keuangan harus bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat
diandalkan pemakainya.
•Penyajian Jujur (Faithful Representation),
artinyainformasi akuntansi harus menggambarkan
dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip-prinsip Akuntansi
Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan
secara obyektif agar bermanfaat bagi para pemakai
informasi akuntansi tersebut. Oleh karena itu Dalam
mengerjakan akuntansi keuangan perlu didasarkan
suatu pedoman yang telah teruji dapat diterima
umum. Pedoman ini dikenal dengan nama Prinsip
Akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi dirumuskan
oleh suatu badan yang kompeten, yakni Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan badan
yang berwenang untuk membuat peratutan-
peraturan di bidang akuntansi
Oleh IAI prinsip tersebut dituangkan dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode
dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan
laporan keuangan, khususnya yang ditujukan
kepada pihak di luar perusahaan. Dengan adanya
prinsip akuntansi ini dapat diketahui bagaimana
cara mencatat dan menyajikan aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan dan biaya dalam laporan
keuangan.
Prinsip-prinsip akuntansi tersebut diantaranya sebagai berikut:
 Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
 Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)
 Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle)
 Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
 Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern
Principle)
 Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
 Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
 Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
 Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
 Prinsip Materialitas
2. Konsep Dasar Akuntansi
Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan
kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatu
dasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pemakai eksternal.
Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan
antara lain membahas tentang:
1.tujuan laporan keuangan,
2.karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan,
3.definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan, dan
4.konsep modal serta pemeliharaan modal.
Secara umum konsep dasar akuntansi yang digunakan
sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan yang ditujukan
bagi para pemakai informasi akuntansi diantaranya sebagai
berikut :
1. Konsep Kesatuan Usaha (Bussines Entity)
2. Konsep Pengukuran Uang atau Uang sebagai Alat Ukur
(Money Measurement Concept)
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)
4. Konsep Dua Aspek Akuntansi(Berpasangan)
5. Konsep Harga Perolehan (Cost)
6. Konsep Periode Akuntansi
7.Konsep Pembandingan pengeluaran beban dengan
penghasilan (Matching Concept)
8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Sesuai dengan pengelompokan para pemakai
akuntansi, bidang-bidang spesialisasi akuntansi dapat
dibagi sebagai berikut.
1. Akuntansi Keuangan atau Akuntansi Umum
(Financial Accounting)
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
3. Akuntansi Anggaran (Budgetting)
4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
5. Akuntansi Perpajakan (TaxAccounting)
6. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
7. Akuntansi Pemerintahan(Government
Accounting)
1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general
accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan
berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil
keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan
oleh Akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai
pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan
informasi akuntansi keuangan adalah:
a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini
untuk pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap
bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus
melepaskan kepemilikan dalam perusahaan.
b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini
untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan
memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau
menolaknya.
c. Pemerintah menggunakan informasi ini
sebagai dasar penetapan besarnya pajak,
dsb
d. Karyawan memerlukan informasi keuangan
ini untuk melakukan negosiasi dengan
perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai
keputusan yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan
e. Pelanggan perusahaan menggunakan
informasi keuangan ini untuk pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kerjasama
dengan perusahaan
2. Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1)
pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3)
menyiapkan laporan bagi manajemen. Ketiga fungsi ini nampak
dalam skema sebagai berikut:
3. Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk
dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan
harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian
sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah
untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat
harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di
perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah
operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana
yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas
informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan
jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan
menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan
khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak
diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.
4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing).
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang
berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan
hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian
atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/
tidak berpihak) dan obyektif.
5. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting).
Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan
penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan
perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi
Perpajakan adalah membantu manajemen dalam
menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan
dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.
6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting).
Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang
sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi,
untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan
perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.
7. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting).
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang
kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan
keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan
Negara.
Profesi Akuntansi
Kontribusi para akuntan terhadap sistem sosial ekonomi suatu negara
tidaklah sedikit. Bidang spesialisasi akuntansi dalam praktik seharihari.
Secara garis besar, akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) bidang yaitu:
(1) akuntansi publik, dan (2) akuntansi intern (akuntansi swasta).
Akuntansi publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi
masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut
sebagai akuntan publik dan mereka akan mendapatkan fee dari
pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan
publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang
perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi
manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat
(Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang
harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di
Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Sedangkan, dalam akuntansi internal, para akuntan akan
bekerja pada sebuah perusahaan. Akuntansi intern disebut juga
akuntansi swasta. Para akuntan yang berkecimpung dalam
akuntansi intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern
atau akuntan swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang
diberikan oleh para akuntan dalam sebuah perusahaan meliputi
pekerjaan-pekerjaan sebagai: (a) controller, (b) bookkeeper
(pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan industri atau
akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa intern), (e)
tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.
ETIKA PROFESI AKUNTAN
Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia
pada prinsipnya sebagai berikut.
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
1. Tanggung Jawab Profesi.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota
mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan
dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab
kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota
juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama
dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi
akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan
menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya
sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
2. Kepentingan Publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik,
dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari
suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik.
Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat,
dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi
kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan
integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara
tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan
terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan
sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota
secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan
tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara
3. Integritas.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari
timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas
yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang
diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara
lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
menerima kecurangan atau peniadaan prinsip
4. Obyektivitas.
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan
bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu
kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual,
tidak berprasangka, serta bebas dari benturan
kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya
dengan berhati – hati, kompetensi dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan
dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan
untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang
paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional
dengan sebaik – baiknya sesuai dengan kemampuannya,
demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik.
6. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi
menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat –
sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai
keadaan dimana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai
kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien
atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah
hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten
dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat
mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf,
pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya
sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang
relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati –
hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati
anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants,
badan pengatur, dan pengaturan perundang – undangan
yang relevan.
PROFESI AKUNTANSI
Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi atau
profesi akuntansi dapat dikelompokkan
dalamberbagai bidang. Berdasarkan lingkup
kegiatan dan bidang garapannya, profesi
akuntansi adalah sebagai berikut.
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Pemerintah
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan
ETIKA PROFESI AKUNTAN
Adapun etika profesi Ikatan Akuntan
Indonesia pada prinsipnyasebagaiberikut.
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian
Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (18)

Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 
1 konsep-dasar-akuntansi2
1 konsep-dasar-akuntansi21 konsep-dasar-akuntansi2
1 konsep-dasar-akuntansi2
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Pengantar Akuntansi 1-3
Pengantar Akuntansi 1-3Pengantar Akuntansi 1-3
Pengantar Akuntansi 1-3
 
Bab 1 peranan akuntansi dalam perusahaan
Bab 1 peranan akuntansi dalam perusahaanBab 1 peranan akuntansi dalam perusahaan
Bab 1 peranan akuntansi dalam perusahaan
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
 
Pengantar akuntansi awal
Pengantar akuntansi awalPengantar akuntansi awal
Pengantar akuntansi awal
 
16588263 Pelatihan Dasar Dasar Akuntansi
16588263 Pelatihan Dasar Dasar Akuntansi16588263 Pelatihan Dasar Dasar Akuntansi
16588263 Pelatihan Dasar Dasar Akuntansi
 
Hakekat akuntansi
Hakekat akuntansiHakekat akuntansi
Hakekat akuntansi
 
Bab 2-konsep-dasar
Bab 2-konsep-dasarBab 2-konsep-dasar
Bab 2-konsep-dasar
 
Perbankan
PerbankanPerbankan
Perbankan
 

Semelhante a Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi

BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxBAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxrivanasri
 
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptx
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptxAkuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptx
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptxJusmanKadir
 
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)Eka Wulandari
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1Vande Joe
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandarwayanggi
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptWahyumiEkawanti1
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiRusdiRustandi6
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangannitrixblog
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenMang Engkus
 

Semelhante a Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi (20)

BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxBAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
konsep-dasar-akuntansi2
konsep-dasar-akuntansi2konsep-dasar-akuntansi2
konsep-dasar-akuntansi2
 
Bab 1-akuntansi
Bab 1-akuntansiBab 1-akuntansi
Bab 1-akuntansi
 
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptx
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptxAkuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptx
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi.pptx
 
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1
 
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuanganTujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 
Konsep dasar bab 1 tsalisa putri ghany a
Konsep dasar bab 1 tsalisa putri ghany a Konsep dasar bab 1 tsalisa putri ghany a
Konsep dasar bab 1 tsalisa putri ghany a
 

Último

Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 

Último (20)

Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 

Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi

  • 2. Kompetensi Dasar Indikator 3.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Pertemuan 1 3.1.1. Menjelaskan pengertian akuntansi 3.1.2. Mengidentifikasi pemakai informasi akuntansi 3.1.3. Menjelaskan karakteristik kualitas informas akuntansi 3.1.4. Mengidentifikasi karakteristik kualitas informasi akuntansi 3.1.5. Mengidentifikasi prinsip dasar dan konsep dasar akuntansi 3.1.6. Mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi 3.1.7. Menjelaskan profesi akuntan 3.1.8. Menjelaskan etika profesi akuntan 3.1.9. Mengidentifikasi etika profesi akuntan 4.1. Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi 1. Mempresentasikan akuntansi sebagai sistem informasi Kompetensi Dasar dan Indikator :
  • 3. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya. Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya. A. PENGERTIAN AKUNTANSI
  • 4. 1. Definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan - kegiatan suatu organisasi .Adapun manfaat informasi akuntansi antara lain untuk: a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, dan pengambilan keputusan oleh manajemen, dan b. Pertanggungjawaban organisasikepada para investor, kreditur, pemerintah, dan sebagainya
  • 5. 2. Definisi dari Sudut Proses Kegiatan Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan,dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Menurut American Accounting Association (AAA) Lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat,Accounting is the process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information.(Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut).
  • 7. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI 1. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer) Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan,mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan
  • 8. 2. Pihak Ekstern Perusahaan a. Investor atau Calon Investor (Investors) Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
  • 9. b. Pemberi Pinjaman (kreditor) Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
  • 10. c. Pemerintah. Pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan. d. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain
  • 11. e. Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan olehn organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.
  • 13. KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI Karakteristik kualitas informasi akuntansi, diantaranya : •Dapat dipahami (Understandability), artinya laporan keuangan dapat dengan mudah untuk segera dipahami oleh pemakai •Relevan (Relevance), artinya laporan keuangan harus sesuai dengan tujuan operasi perusahaan dan memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
  • 14. •Materialitas (Materiality), artinya Suatu laporan atau fakta dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan analisa keadaan lain sebagai bahan pertimbangan pelengkap. •Keandalan (Reliability), artinya informasi laporan keuangan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya. •Penyajian Jujur (Faithful Representation), artinyainformasi akuntansi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
  • 15. PRINSIP DASAR AKUNTANSI 1. Prinsip-prinsip Akuntansi Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif agar bermanfaat bagi para pemakai informasi akuntansi tersebut. Oleh karena itu Dalam mengerjakan akuntansi keuangan perlu didasarkan suatu pedoman yang telah teruji dapat diterima umum. Pedoman ini dikenal dengan nama Prinsip Akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi dirumuskan oleh suatu badan yang kompeten, yakni Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan badan yang berwenang untuk membuat peratutan- peraturan di bidang akuntansi
  • 16. Oleh IAI prinsip tersebut dituangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak di luar perusahaan. Dengan adanya prinsip akuntansi ini dapat diketahui bagaimana cara mencatat dan menyajikan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam laporan keuangan.
  • 17. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut diantaranya sebagai berikut:  Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)  Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)  Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle)  Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)  Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)  Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)  Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)  Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)  Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)  Prinsip Materialitas
  • 18. 2. Konsep Dasar Akuntansi Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatu dasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan antara lain membahas tentang: 1.tujuan laporan keuangan, 2.karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, 3.definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, dan 4.konsep modal serta pemeliharaan modal.
  • 19. Secara umum konsep dasar akuntansi yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemakai informasi akuntansi diantaranya sebagai berikut : 1. Konsep Kesatuan Usaha (Bussines Entity) 2. Konsep Pengukuran Uang atau Uang sebagai Alat Ukur (Money Measurement Concept) 3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern) 4. Konsep Dua Aspek Akuntansi(Berpasangan) 5. Konsep Harga Perolehan (Cost) 6. Konsep Periode Akuntansi 7.Konsep Pembandingan pengeluaran beban dengan penghasilan (Matching Concept) 8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)
  • 20. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI Sesuai dengan pengelompokan para pemakai akuntansi, bidang-bidang spesialisasi akuntansi dapat dibagi sebagai berikut. 1. Akuntansi Keuangan atau Akuntansi Umum (Financial Accounting) 2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) 3. Akuntansi Anggaran (Budgetting) 4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing) 5. Akuntansi Perpajakan (TaxAccounting) 6. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) 7. Akuntansi Pemerintahan(Government Accounting)
  • 21. 1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi keuangan adalah: a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan dalam perusahaan. b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya.
  • 22. c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerjasama dengan perusahaan
  • 23. 2. Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1) pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi manajemen. Ketiga fungsi ini nampak dalam skema sebagai berikut:
  • 24. 3. Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.
  • 25. 4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing). Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif. 5. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting). Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi Perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.
  • 26. 6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting). Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu. 7. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting). Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.
  • 27. Profesi Akuntansi Kontribusi para akuntan terhadap sistem sosial ekonomi suatu negara tidaklah sedikit. Bidang spesialisasi akuntansi dalam praktik seharihari. Secara garis besar, akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) bidang yaitu: (1) akuntansi publik, dan (2) akuntansi intern (akuntansi swasta). Akuntansi publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut sebagai akuntan publik dan mereka akan mendapatkan fee dari pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
  • 28. Sedangkan, dalam akuntansi internal, para akuntan akan bekerja pada sebuah perusahaan. Akuntansi intern disebut juga akuntansi swasta. Para akuntan yang berkecimpung dalam akuntansi intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern atau akuntan swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang diberikan oleh para akuntan dalam sebuah perusahaan meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai: (a) controller, (b) bookkeeper (pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan industri atau akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa intern), (e) tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.
  • 29. ETIKA PROFESI AKUNTAN Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia pada prinsipnya sebagai berikut. 1. Tanggung Jawab Profesi 2. Kepentingan Publik 3. Integritas 4. Objektivitas 5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 6. Kerahasiaan 7. Perilaku Profesional 8. Standar Teknis
  • 30. 1. Tanggung Jawab Profesi. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
  • 31. 2. Kepentingan Publik. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara
  • 32. 3. Integritas. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip
  • 33. 4. Obyektivitas. Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
  • 34. 5. Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati – hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik – baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.
  • 35. 6. Kerahasiaan. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat – sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan dimana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
  • 36. 7. Perilaku Profesional Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
  • 37. 8. Standar Teknis. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati – hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang – undangan yang relevan.
  • 38. PROFESI AKUNTANSI Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi atau profesi akuntansi dapat dikelompokkan dalamberbagai bidang. Berdasarkan lingkup kegiatan dan bidang garapannya, profesi akuntansi adalah sebagai berikut. 1. Akuntan Publik 2. Akuntan Pemerintah 3. Akuntan Pendidik 4. Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan
  • 39. ETIKA PROFESI AKUNTAN Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia pada prinsipnyasebagaiberikut. 1. Tanggung Jawab Profesi 2. Kepentingan Publik 3. Integritas 4. Objektivitas 5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 6. Kerahasiaan 7. Perilaku Profesional 8. Standar Teknis