2. Kompetensi Dasar Indikator
3.1. Mendeskripsikan akuntansi
sebagai sistem informasi
Pertemuan 1
3.1.1. Menjelaskan pengertian akuntansi
3.1.2. Mengidentifikasi pemakai informasi
akuntansi
3.1.3. Menjelaskan karakteristik kualitas informas
akuntansi
3.1.4. Mengidentifikasi karakteristik kualitas
informasi akuntansi
3.1.5. Mengidentifikasi prinsip dasar dan konsep
dasar akuntansi
3.1.6. Mengidentifikasi bidang-bidang akuntansi
3.1.7. Menjelaskan profesi akuntan
3.1.8. Menjelaskan etika profesi akuntan
3.1.9. Mengidentifikasi etika profesi akuntan
4.1. Menyajikan akuntansi
sebagai sistem informasi
1. Mempresentasikan akuntansi sebagai sistem
informasi
Kompetensi Dasar dan Indikator :
3. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis
(business language), atau lebih tepatnya sebagai
bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang
menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula
orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan
dalam kehidupannya.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua)
sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang
pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut
pandang proses kegiatannya.
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
4. 1. Definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu
disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi kegiatan - kegiatan suatu
organisasi .Adapun manfaat informasi akuntansi
antara lain untuk:
a. Membuat perencanaan yang efektif,
pengawasan, dan pengambilan keputusan oleh
manajemen, dan
b. Pertanggungjawaban organisasikepada para
investor, kreditur, pemerintah, dan sebagainya
5. 2. Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan,dan penganalisaan
data keuangan suatu organisasi.
Menurut American Accounting Association (AAA)
Lembaga yang paling bertanggung jawab atas
pengembangan akuntansi di Amerika Serikat,Accounting
is the process of identifying, measuring, and communicating
economic information to permit information judgment and
decision by users of the information.(Akuntansi adalah
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya
penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan
tersebut).
7. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
1. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan
(Manajer)
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi
akuntansi untuk penyusunan perencanaan
perusahaan,mengevaluasi kemajuan yang dicapai
perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang
diperlukan
8. 2. Pihak Ekstern Perusahaan
a. Investor atau Calon Investor (Investors)
Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu
organisasi untuk menganalisis perkembangan
organisasi yang bersangkutan. Investor telah
melakukan penanaman modal pada suatu usaha,
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga,
investor harus melakukan analisis laporan keuangan
perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana
dari investor.
9. b. Pemberi Pinjaman (kreditor)
Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi,
karena kreditor berkepentingan untuk pemberian
kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang
dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu
mengembalikan pokok pinjaman beserta
bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena
kreditor sangat berkepentingan dengan laporan
keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
10. c. Pemerintah.
Pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi
akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi,
pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak
yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
d. Organisasi Nirlaba.
Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk
mencari laba, organisasi ini masih sangat
memerlukan informasi keuangan untuk tujuan
penyusunan anggaran, membayar karyawan dan
membayar beban-beban yang lain
11. e. Pemakai lainnya.
Informasi akuntansi juga diperlukan olehn
organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang
memerlukan informasi akuntansi untuk
mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan,
serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana
mereka bekerja.
13. KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Karakteristik kualitas informasi akuntansi,
diantaranya :
•Dapat dipahami (Understandability), artinya laporan
keuangan dapat dengan mudah untuk segera dipahami
oleh pemakai
•Relevan (Relevance), artinya laporan keuangan harus
sesuai dengan tujuan operasi perusahaan dan
memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan.
14. •Materialitas (Materiality), artinya Suatu laporan atau
fakta dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan analisa keadaan lain sebagai bahan
pertimbangan pelengkap.
•Keandalan (Reliability), artinya informasi laporan
keuangan harus bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat
diandalkan pemakainya.
•Penyajian Jujur (Faithful Representation),
artinyainformasi akuntansi harus menggambarkan
dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.
15. PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip-prinsip Akuntansi
Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan
secara obyektif agar bermanfaat bagi para pemakai
informasi akuntansi tersebut. Oleh karena itu Dalam
mengerjakan akuntansi keuangan perlu didasarkan
suatu pedoman yang telah teruji dapat diterima
umum. Pedoman ini dikenal dengan nama Prinsip
Akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi dirumuskan
oleh suatu badan yang kompeten, yakni Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan badan
yang berwenang untuk membuat peratutan-
peraturan di bidang akuntansi
16. Oleh IAI prinsip tersebut dituangkan dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode
dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan
laporan keuangan, khususnya yang ditujukan
kepada pihak di luar perusahaan. Dengan adanya
prinsip akuntansi ini dapat diketahui bagaimana
cara mencatat dan menyajikan aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan dan biaya dalam laporan
keuangan.
18. 2. Konsep Dasar Akuntansi
Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan
kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatu
dasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pemakai eksternal.
Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan
antara lain membahas tentang:
1.tujuan laporan keuangan,
2.karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan,
3.definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan, dan
4.konsep modal serta pemeliharaan modal.
19. Secara umum konsep dasar akuntansi yang digunakan
sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan yang ditujukan
bagi para pemakai informasi akuntansi diantaranya sebagai
berikut :
1. Konsep Kesatuan Usaha (Bussines Entity)
2. Konsep Pengukuran Uang atau Uang sebagai Alat Ukur
(Money Measurement Concept)
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)
4. Konsep Dua Aspek Akuntansi(Berpasangan)
5. Konsep Harga Perolehan (Cost)
6. Konsep Periode Akuntansi
7.Konsep Pembandingan pengeluaran beban dengan
penghasilan (Matching Concept)
8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)
20. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Sesuai dengan pengelompokan para pemakai
akuntansi, bidang-bidang spesialisasi akuntansi dapat
dibagi sebagai berikut.
1. Akuntansi Keuangan atau Akuntansi Umum
(Financial Accounting)
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
3. Akuntansi Anggaran (Budgetting)
4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
5. Akuntansi Perpajakan (TaxAccounting)
6. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
7. Akuntansi Pemerintahan(Government
Accounting)
21. 1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general
accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan
berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil
keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan
oleh Akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai
pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan
informasi akuntansi keuangan adalah:
a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini
untuk pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap
bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus
melepaskan kepemilikan dalam perusahaan.
b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini
untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan
memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau
menolaknya.
22. c. Pemerintah menggunakan informasi ini
sebagai dasar penetapan besarnya pajak,
dsb
d. Karyawan memerlukan informasi keuangan
ini untuk melakukan negosiasi dengan
perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai
keputusan yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan
e. Pelanggan perusahaan menggunakan
informasi keuangan ini untuk pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kerjasama
dengan perusahaan
23. 2. Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1)
pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3)
menyiapkan laporan bagi manajemen. Ketiga fungsi ini nampak
dalam skema sebagai berikut:
24. 3. Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk
dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan
harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian
sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah
untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat
harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di
perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah
operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana
yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas
informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan
jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan
menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan
khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak
diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.
25. 4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing).
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang
berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan
hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian
atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/
tidak berpihak) dan obyektif.
5. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting).
Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan
penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan
perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi
Perpajakan adalah membantu manajemen dalam
menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan
dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.
26. 6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting).
Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang
sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi,
untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan
perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.
7. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting).
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang
kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan
keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan
Negara.
27. Profesi Akuntansi
Kontribusi para akuntan terhadap sistem sosial ekonomi suatu negara
tidaklah sedikit. Bidang spesialisasi akuntansi dalam praktik seharihari.
Secara garis besar, akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) bidang yaitu:
(1) akuntansi publik, dan (2) akuntansi intern (akuntansi swasta).
Akuntansi publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi
masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut
sebagai akuntan publik dan mereka akan mendapatkan fee dari
pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan
publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang
perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi
manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat
(Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang
harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di
Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
28. Sedangkan, dalam akuntansi internal, para akuntan akan
bekerja pada sebuah perusahaan. Akuntansi intern disebut juga
akuntansi swasta. Para akuntan yang berkecimpung dalam
akuntansi intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern
atau akuntan swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang
diberikan oleh para akuntan dalam sebuah perusahaan meliputi
pekerjaan-pekerjaan sebagai: (a) controller, (b) bookkeeper
(pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan industri atau
akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa intern), (e)
tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.
29. ETIKA PROFESI AKUNTAN
Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia
pada prinsipnya sebagai berikut.
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
30. 1. Tanggung Jawab Profesi.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota
mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan
dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab
kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota
juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama
dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi
akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan
menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya
sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
31. 2. Kepentingan Publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik,
dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari
suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik.
Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat,
dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi
kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan
integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara
tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan
terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan
sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota
secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan
tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara
32. 3. Integritas.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari
timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas
yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang
diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara
lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
menerima kecurangan atau peniadaan prinsip
33. 4. Obyektivitas.
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan
bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu
kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual,
tidak berprasangka, serta bebas dari benturan
kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
34. 5. Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya
dengan berhati – hati, kompetensi dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan
dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan
untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang
paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional
dengan sebaik – baiknya sesuai dengan kemampuannya,
demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik.
35. 6. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi
menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat –
sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai
keadaan dimana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai
kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien
atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah
hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
36. 7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten
dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat
mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf,
pemberi kerja dan masyarakat umum.
37. 8. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya
sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang
relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati –
hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati
anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants,
badan pengatur, dan pengaturan perundang – undangan
yang relevan.
38. PROFESI AKUNTANSI
Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi atau
profesi akuntansi dapat dikelompokkan
dalamberbagai bidang. Berdasarkan lingkup
kegiatan dan bidang garapannya, profesi
akuntansi adalah sebagai berikut.
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Pemerintah
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan
39. ETIKA PROFESI AKUNTAN
Adapun etika profesi Ikatan Akuntan
Indonesia pada prinsipnyasebagaiberikut.
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian
Profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis