SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
OLAH AKAL 
ETIKA AKUNTAN PROFESIONAL 
TUGAS 
Disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat 
OLEH 
YUDI SYAHPUTRA 
ENDANG TRI PRATIWI 
SRI APRIYANTI HUSAIN 
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
MALANG, 2014
2.1 DEFINISI IMBALAN KERJA 
BAB II 
PEMBAHASAN 
Imbalan kerja adalah seluruh 
bentuk imbalan yang diberikan 
suatu entitas dalam pertukaran 
atas jasa yang diberikan oleh 
pekerja atau untuk pemutusan 
kontrak kerja. 
imbalan kerja 
jangka 
pendek 
•upah, gaji, dan iuran jaminan sosial; 
•cuti tahunan berbayar dan cuti sakit 
berbayar, 
•bagi laba dan bonus; dan 
•imbalan nonmoneter (seperti 
fasilitas pelayanan kesehatan, 
rumah, mobil, dan barang atau jasa 
yang diberikan secara cuma-cuma 
atau melalui subsidi) untuk pekerja 
yang ada saat ini; 
(b) imbalan 
pascakerja 
•imbalan purnakarya (contohnya 
pensiun dan pembayaran sekaligus 
pada purnakarya); dan 
•imbalan pascakerja lain, seperti 
asuransi jiwa pascakerja, dan 
fasilitas pelayanan kesehatan 
pascakerja; 
(c) imbalan 
kerja jangka 
panjang lain 
•cuti berbayar jangka panjang 
seperti cuti besar atau cuti 
sabatikal; 
•penghargaan masa kerja (jubilee) 
atau imbalan jasa jangka panjang 
lain; dan 
•imbalan cacat permanen; 
(d) 
pesangon. 
Imbalan kerja mencakup:
2.2 IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK 
Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selain dari pesangon). yang diharapkan akan 
diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja 
memberikan jasa terkait. 
Imbalan kerja jangka pendek mencakup hal-hal seperti berikut, jika diharapkan akan diselesaikan seluruhnya 
sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasa: 
upah, gaji, dan iuran jaminan sosial; 
cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar; 
bagi laba dan bonus; serta 
imbalan nonmoneter
setelah dikurangi jumlah yang 
telah dibayar. Jika jumlah yang 
telah dibayar melebihi jumlah 
Pengakuan dan Pengukuran Seluruh Imbalan Kerja Jangka Pendek 
yang tidak didiskonto dari 
imbalan tersebut, maka entitas 
mengakui kelebihan tersebut 
sebagai aset (beban dibayar di 
muka) selama pembayaran 
tersebut akan menimbulkan, 
sebagai contoh, pengurangan 
pembayaran di masa depan 
atau pengembalian kas; dan 
sebagai beban, kecuali jika SAK 
lain mensyaratkan atau 
mengizinkan imbalan tersebut 
termasuk dalam biaya 
perolehan aset 
Ketika pekerja telah memberikan 
jasanya kepada entitas dalam suatu 
periode akuntansi, entitas 
mengakui jumlah tidak terdiskonto 
dari imbalan kerja jangka pendek 
yang diharapkan akan dibayar 
sebagai imbalan atas jasa tersebut:
Cuti Berbayar Jangka Pendek 
Entitas mengakui biaya ekspektasian imbalan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berbayar seperti yang 
diatur di paragraf 11 sebagai berikut: 
dalam hal cuti berbayar dapat diakumulasi, pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak atas cuti berbayar di masa 
depan. 
dalam hal cuti berbayar tidak dapat diakumulasi, pada saat cuti terjadi. 
Entitas mungkin membayar pekerja untuk cuti dengan berbagai alasan termasuk liburan, sakit dan cacat sementara, 
melahirkan atau suami mendampingi istri melahirkan, panggilan pengadilan dan militer. Hak atas cuti berbayar 
tersebut dibagi dalam dua kategori: 
dapat diakumulasi; dan 
tidak dapat diakumulasi.
Program Bagi Laba dan Bonus 
Entitas mengakui biaya ekspektasian atas pembayaran bagi laba dan bonus yang diatur di paragraf 11 
jika, dan hanya jika: 
entitas mempunyai kewajiban hukum kini atau kewajiban konstruktif kini atas pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan 
kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak mempunyai alternatif realistis lain kecuali melakukan 
pembayaran. 
Entitas dapat mengestimasi secara andal jumlah kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif dalam 
program bagi laba atau bonus jika, dan hanya jika: 
ketentuan formal program tersebut memuat suatu formula untuk menentukan jumlah imbalan; 
entitas menentukan jumlah yang harus dibayar sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; atau 
praktik masa lalu memberikan bukti jelas mengenai jumlah kewajiban konstruktif entitas.
Pengungkapan 
Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik mengenai imbalan kerja jangka pendek, 
PSAK/ISAK lain mungkin mensyaratkan pengungkapan tersebut. Misalnya, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak 
Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1: 
Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
2.3 IMBALAN PASCAKERJA: PERBEDAAN ANTARA PROGRAM IURAN PASTI DAN PROGRAM IMBALAN PASTI 
Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangon dan imbalan kerja jangka pendek) yang terutang 
setelah pekerja menyelesaikan kontrak kerja. 
Imbalan pascakerja mencakup pos-pos berikut: 
imbalan purnakarya (yaitu pensiun dan pembayaran sekaligus atas purnakarya); dan 
imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan fasilitas pelayanan kesehatan pascakerja.
Program iuran pasti 
Dalam program iuran pasti, kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif entitas terbatas pada 
jumlah yang disepakati sebagai iuran kepada dana. 
Contoh kasus ketika kewajiban entitas tidak terbatas pada jumlah dana 
yang telah disepakati sebagai iuran kepada dana adalah jika entitas 
mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif melalui: 
formula program imbalan yang tidak dikaitkan semata-mata 
pada jumlah iuran dan mensyaratkan entitas untuk membayar 
iuran lebih lanjut apabila aset tidak mencukupi untuk memenuhi 
imbalan dalam formula program imbalan; 
jaminan, baik secara tidak langsung melalui suatu program atau 
secara langsung, atas imbal hasil tertentu dari iuran; atau 
praktik informal yang menimbulkan kewajiban konstruktif.
Dalam program imbalan pasti: 
kewajiban entitas adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada 
pekerja yang ada saat ini maupun mantan pekerja; dan 
risiko aktuaria (biaya untuk imbalan lebih besar dari yang diharapkan) 
dan risiko investasi secara substansi ditanggung entitas. Jika pengalaman 
aktuaria atau investasi lebih buruk dari yang diharapkan, maka kewajiban 
entitas akan meningkat. 
Program imbalan pasti
Program Multipemberi Kerja 
Entitas mengklasifikasikan program multipemberi kerja sebagai program iuran pasti atau program imbalan 
pasti sesuai dengan ketentuan program tersebut 
Jika entitas berpartisipasi dalam program imbalan 
pasti multipemberi kerja, kecuali paragraf 34 
diterapkan, maka entitas: 
melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, 
aset program, dan biaya terkait dengan program tersebut dengan 
cara yang sama dengan program imbalan pasti lain; dan 
mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraf 135-148 
(kecuali paragraf 148(d)). 
Jika informasi memadai tidak tersedia 
dalam menerapkan akuntansi imbalan 
pasti untuk program imbalan pasti 
multipemberi kerja, maka entitas: 
melaporkan program sesuai dengan pengaturan di paragraf 
51 dan 52 seolah-olah sebagai program iuran pasti; dan 
mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraph 
148.
Contoh program imbalan pasti multipemberi kerja 
(a) program tersebut didanai dengan basis pay-as-you-go, yaitu iuran ditetapkan pada tingkat yang 
diharapkan cukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; dan 
imbalan masa depan yang menjadi hak pekerja selama periode berjalan akan dibayarkan dengan 
iuran masa depan; dan 
(b) imbalan kerja ditentukan berdasarkan masa kerja dan entitas peserta tidak mempunyai cara yang 
realistis untuk menarik diri dari program tersebut tanpa membayar iuran atas imbalan yang telah 
menjadi hak pekerja sampai dengan tanggal pembatalan tersebut.
Program Jaminan Sosial 
Program jaminan sosial dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan dan berlaku untuk seluruh 
entitas (atau seluruh entitas dalam suatu kategori tertentu, sebagai contoh suatu industri tertentu) dan 
dilaksanakan oleh pemerintah pusat atau daerah atau badan lain (sebagai contoh badan otonom yang 
dibentuk khusus untuk tujuan ini) yang tidak dikendalikan atau dipengaruhi oleh entitaspelapor. 
Program tersebut bukan program jaminan sosial. 
Karakteristik program jaminan sosial dapat berupa imbalan pasti atau iuran pasti, bergantung pada kewajiban entitas dalam 
program. Beberapa program jaminan sosial didanai dengan dasar pay-as-you-go yaitu iuran ditetapkan pada tingkat yang 
diharapkan cukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; imbalan masa depan yang menjadi hak 
pekerja selama periode berjalan akan dibayarkan dengan iuran masa depan. Namun demikian, pada sebagian besar program 
jaminan sosial, entitas tidak mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar imbalan masa depan 
tersebut: satu-satunya kewajiban entitas adalah untuk membayar iuran ketika jatuh tempo dan jika entitas tidak lagi 
mempekerjakan pekerja yang merupakan peserta program jaminan sosial, entitas tidak berkewajiban untuk membayar imbalan 
yang diperoleh pekerjanya di tahun-tahun sebelumnya. Untuk alasan ini, program jaminan sosial merupakan program iuran pasti.
Imbalan yang Dijamin 
Imbalan yang dijamin oleh polis asuransi tidak harus memiliki hubungan langsung atau 
otomatis dengan kewajiban entitas atas imbalan kerja. Program imbalan pascakerja yang 
melibatkan polis asuransi tunduk pada pemisahan yang sama antara konsepakuntansi dan 
pendanaan seperti pada program lain yang didanai.
2.4 IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IURAN PASTI 
Pengakuan dan Pengukuran 
Jika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode, maka entitas mengakui iuran 
terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja: 
(a) sebagai liabilitas, setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar. Jika iuran tersebut melebihi iuran 
terutang untuk jasa sebelum akhir periode pelaporan, maka entitas mengakui kelebihan tersebut 
sebagai aset (beban dibayar dimuka) sepanjang kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran iuran 
masa depan atau dikembalikan; 
(b) sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan iuran tersebut termasuk dalam 
biaya perolehan aset 
Pengungkapkan 
Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti. Sebagaimana disyaratkan 
oleh PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, entitas mengungkapkan informasi tentang iuran kepada 
program iuran pasti untuk personil manajemen kunci.
2.5 IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IMBALAN PASTI 
Pengakuan dan Pengukuran 
(a) Menentukan defisit atau surplus. Ini termasuk: 
(i) menggunakan teknik aktuaria, metode Projected Unit Credit, untuk membuat estimasi 
andal atas biaya akhir entitas dari imbalan yang menjadi hak pekerja sebagai 
pengganti jasa mereka pada periode kini dan lalu 
(ii)mendiskontokan imbalan untuk menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti 
dan biaya jasa kini 
(iii)mengurangi nilai wajar aset program dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. 
(b) menentukan jumlah liabilitas (aset) imbalan pasti neto sebagai jumlah defisit atau surplus 
yang ditentukan, disesuaikan untuk setiap dampak dari pembatasan aset imbalan pasti neto 
dari batas atas aset
(c) menentukan jumlah yang harus diakui dalam laba rugi: 
(i) Biaya jasa kini 
(ii) Setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian 
(iii)bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto 
(d) menentukan pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang akan diakui 
sebagai penghasilan komprehensif lain, yang terdiri atas: 
(i) keuntungan dan kerugian aktuarial 
(ii) Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto 
atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto 
(iii)perubahan apapun karena dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan 
dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.Jika entitas mempunyai lebih dari 
satu program imbalan pasti, maka entitas menerapkan prosedur ini secara terpisah untuk 
setiap program yang material.
Akuntansi untuk Kewajiban Konstruktif 
Entitas menghitung tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan ketentuan formal program imbalan 
pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas. Praktik informal akan 
menimbulkan kewajiban konstruktif jika entitas tidak memiliki pilihan realistis lain kecuali membayar 
imbalan kerja. Contoh kewajiban konstruktif adalah ketika perubahan dalam praktik informal entitas 
menyebabkan memburuknya hubungan kerja antara entitas dan para pekerjanya 
Laporan Posisi Keuangan 
Aset imbalan pasti neto dapat timbul ketika program imbalan pasti telah kelebihan didanai atau ketika keuntungan 
aktuarial telah muncul. Entitas mengakui aset imbalan pasti neto dalam kasus tersebut karena: 
entitas mengendalikan sumber daya, yang merupakan kemampuan menggunakan surplus untuk menghasilkan manfaat di masa depan; 
pengendalian tersebut merupakan akibat peristiwa masa lalu (iuran yang dibayarkan oleh entitas dan jasa yang diberikan oleh pekerja); dan 
manfaat ekonomi masa depan tersedia untuk entitas dalam bentuk pengurangan iuran di masa depan atau pengembalian kas, baik secara langsung 
kepada entitas atau tidak langsung kepada program lain yang defisit. Batas atas aset adalah nilai kini dari manfaat masa depan tersebut.
Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini 
Untuk mengukur nilai kini dari kewajiban imbalan pascakerja dan biaya jasa kini yang 
terkait, entitas perlu: 
untuk menerapkan metode penilaian aktuaria 
untuk mengatribusikan imbalan pada periode jasa 
untuk membuat asumsi aktuaria 
Metode Penilaian Aktuaria 
Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti, 
biaya jasa kini terkait, dan biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan).
Pengatribusian Imbalan Pada Periode Jasa
Asumsi Aktuaria 
(a) asumsi demografik mengenai karakteristik masa depan dari pekerja saat ini dan mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang 
berhak atas imbalan. Asumsi demografik berhubungan dengan masalah seperti: 
(i) mortalitas (lihat paragraf 81 dan 82); 
(ii) tingkat perputaran pekerja, cacat, dan pensiun dini; 
(iii) proporsi dari peserta program dengan tanggungannya yang akan berhak atas imbalan; dan 
(iv) proporsi dari peserta program yang akan memilih setiap bentuk opsi pembayaran yang tersedia berdasarkan persyaratan 
program, dan 
(v) tingkat klaim dalam program kesehatan. 
(b) asumsi keuangan, berhubungan dengan masalah seperti: 
(i) tingkat diskonto (lihat paragraf 83–86); 
(ii) tingkat imbalan, tidak termasuk setiap biaya atas imbalan yang harus dipenuhi pekerja, dan gaji masa depan (lihat paragraf 
87–95); 
(iii) dalam hal imbalan kesehatan, biaya kesehatan masa depan, termasuk biaya penanganan klaim (yaitu biaya yang akan 
dikeluarkan dalam memroses dan menyelesaikan klaim, termasuk biaya hukum dan penaksir tuntutan kerugian asuransi) 
(lihat paragraf 96–98); dan 
(iv) pajak terutang oleh program atas kontribusi/iuran yang terkait dengan jasa sebelum tanggal pelaporan atau atas imbalan 
yang dihasilkan dari jasa tersebut.
Asumsi Aktuaria: Mortalitas 
Entitas menentukan asumsi mortalitas dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta 
program baik selama dan setelah kontrak kerja. 
Untuk mengestimasi biaya akhir dari imbalan, entitas mempertimbangkan perubahan mortalitas yang 
diharapkan, sebagai contoh dengan memodifikasi tabel mortalitas standar dengan estimasi perbaikan 
mortalitas. 
Asumsi Aktuaria: Tingkat Diskonto 
Satu asumsi aktuaria yang memiliki pengaruh signiifkan adalah tingkat diskonto. Tingkat diskonto mencerminkan 
nilai waktu dari uang tetapi tidak mencerminkan risiko aktuaria maupun risiko investasi. Selanjutnya, tingkat 
diskonto tidak mencerminkan risiko kredit entitas khusus bagi entitas yang ditanggung oleh kreditor entitas, ataupun 
risiko bahwa pengalaman masa depan mungkin berbeda dengan asumsi aktuaria. Tingkat diskonto mencerminkan 
estimasi jadwal pembayaran imbalan. Dalam praktik, entitas sering menerapkan tingkat diskonto rata-rata tertimbang 
tunggal yang mencerminkan estimasi jadwal dan jumlah pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam 
membayar imbalan.
Asumsi Aktuaria: Gaji, Imbalan, dan Biaya Kesehatan 
Estimasi kenaikan gaji masa depan memperhitungkan faktor inflasi, senioritas, promosi, dan faktor relevan lain 
seperti penawaran dan permintaan dalam pasar tenaga kerja. 
Beberapa program imbalan pasti membatasi iuran yang harus dibayar oleh entitas. Biaya akhir imbalan 
memperhitungkan dampak dari batasan atas iuran. Dampak dari batasan atas iuran ditentukan berdasarkan yang 
lebih pendek antara: 
umur entitas estimasian 
umur program estimasian.
Perubahan iuran pekerja atau pihak ketiga sehubungan 
dengan jasa mengakibatkan: 
biaya jasa kini dan biaya jasa lalu (jika perubahan iuran pekerja tidak diatur 
dalam ketentuan formal program dan tidak timbul dari kewajiban 
konstruktif); atau 
keuntungan dan kerugian aktuarial (jika perubahan iuran pekerja diatur 
dalam ketentuan formal program atau timbul dari kewajiban konstruktif). 
Pengukuran imbalan kesehatan pascakerja mensyaratkan asumsi mengenai tingkat dan frekuensi klaim masa depan dan biaya 
untuk memenuhi klaim tersebut. Entitas mengestimasi biaya kesehatan masa depan berdasarkan data historis entitas mengenai 
pengalaman entitas sendiri, dilengkapi jika diperlukan dengan data historis dari entitas lain, entitas asuransi, penyedia layanan 
kesehatan, atau sumber lain. Estimasi biaya kesehatan masa depan mempertimbangkan dampak kemajuan teknologi, perubahan 
pola penggunaan atau pemberian layanan kesehatan, dan perubahan status kesehatan peserta program.
Biaya Jasa Lalu 
Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti sebagai akibat dari amandemen atau 
kurtailmen program. Entitas mengakui biaya jasa lalu sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara: 
(a) ketika amandemen atau kurtailemen program terjadi, dan 
(b) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait (lihat PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset 
Kontinjensi) atau pesangon (lihat paragraf 165). 
Biaya jasa lalu dapat bernilai positif (ketika imbalan dimulai atau diubah sehingga nilai kini kewajiban imbalan pasti meningkat) 
atau negatif (ketika imbalan yang ada ditarik atau diubah sehingga nilai kini kewajiban imbalan pasti menurun).
Biaya jasa lalu tidak mencakup: 
pengaruh perbedaan antara kenaikan gaji aktual dan yang diasumsikan sebelumnya pada kewajiban untuk membayar imbalan 
untuk jasa pada tahun-tahun sebelumnya (tidak ada biaya jasa lalu karena asumsi aktuaria memperhitungkan proyeksi gaji); 
estimasi yang berlebih atau kurang atas peningkatan pensiun yang diberikan berdasarkan kebijakan entitas ketika entitas 
memiliki kewajiban konstruktif untuk memberikan kenaikan tersebut (tidak ada biaya jasa lalu karena asumsi aktuaria 
memperhitungkan peningkatan tersebut); 
estimasi perbaikan imbalan yang timbul dari keuntungan aktuaria atau dari imbal hasil atas aset program yang telah 
diakuidalam laporan keuangan jika entitas diwajibkanoleh ketentuan formal program (atau kewajiban konstruktif yang melebihi 
ketentuan tersebut) atau perundang-undangan, untuk mempergunakan surplus program tersebut sebagai imbalan bagi para 
peserta program, walaupun kenaikan imbalan belum diberikan secara formal (tidak ada biaya jasa lalu karena kenaikan yang 
terjadi pada kewajiban merupakan kerugian aktuaria dan, lihat paragraf 88); dan 
kenaikan imbalan yang telah vesting (yaitu imbalan yang tidak bergantung pada kontrak kerja masa depan,
Pengakuan dan Pengukuran: Aset Program 
Nilai Wajar Aset Program
Penggantian 
Jika, dan hanya jika, terdapat kepastian bahwa pihak lain 
akan mengganti sebagian atau seluruh pengeluaran yang 
disyaratkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasti, 
maka entitas: 
mengakui haknya atas penggantian tersebut sebagai aset yang 
terpisah. Entitas mengukur aset tersebut pada nilai wajar. 
memisahkan dan mengakui perubahan nilai wajar atas haknya untuk 
penggantian dengan cara yang sama seperti untuk perubahan nilai 
wajar aset program (lihat paragraf 124 dan 125).
Komponen Biaya Imbalan Pasti 
Entitas mengakui komponen biaya 
imbalan pasti, kecuali PSAK lain 
mensyaratkan atau mengizinkan 
komponen tersebut sebagai biaya 
perolehan aset, sebagai berikut: 
biaya jasa (lihat paragraf 66–112) dalam laporan laba rugi; 
bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 123–126) dalam laporan laba 
rugi; dan 
pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 127–130) dalam pendapatan 
komprehensif lain.
Bunga Neto Atas Kewajiban (Aset) Imbalan Pasti Neto
Pengukuran Kembali Atas Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti Neto 
keuntungan dan kerugian aktuarial (lihat paragraf 128 dan 129); 
imbal hasil atas aset program (lihat paragraf 130), tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam 
bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 125); dan 
setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga 
neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 126).
Penyajian 
Saling Hapus 
Entitas melakukan saling hapus antara aset terkait dengan satu program dan liabilitas terkait 
dengan program lain jika, dan hanya jika, entitas: 
(a) mempunyai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk menggunakan surplus pada 
satu program untuk menyelesaikan kewajiban program lain; dan 
(b) bermaksud untuk: menyelesaikan kewajiban dengan dasar neto, atau merealisasi surplus 
pada satu program dan menyelesaikan kewajiban program lain secara simultan.
Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar
Komponen Biaya Imbalan Pasti 
Paragraf 120 mensyaratkan entitas untuk mengakui biaya jasa dan bunga neto atas liabilitas (aset) 
imbalan pasti neto dalam laba rugi. Pernyataan ini tidak menentukan bagaimana entitas menyajikan 
biaya jasa dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. Entitas menyajikan komponen 
tersebut sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. 
Pengungkapan 
menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan risiko yang terkait 
mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang timbul dari program imbalan pasti dalam laporan keuangan 
menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat berdampak terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas entitas di masa depan
Karakteristik Program Imbalan Pasti dan Risiko Yang Terkait Dengan Program Tersebut 
informasi mengenai karakteristik program imbalan pasti, 
termasuk: 
• sifat dari imbalan yang diberikan oleh program 
• deskripsi kerangka peraturan di mana program beroperasi 
• deskripsi tanggung jawab lain dari setiap entitas atas pengaturan 
program 
(b) deskripsi risiko dimana program memberikan eksposur 
terhadap entitas, terfokus pada setiap risiko yang tidak biasa, risiko 
entitasspesifik, atau risiko program-spesifik, dan setiap konsentasi 
risiko yang signifikan. 
(c) deskripsi dari setiap amandemen, 
kurtailmen, atau penyelesaian program.
Penjelasan Angka Dalam Laporan Keuangan 
Entitas harus menyediakan rekonsiliasi dari saldo awal 
ke saldo akhir dari setiap pos berikut, jika terterapkan: 
liabilitas (aset) imbalan pasti neto, 
yang menunjukkan rekonsiliasi 
terpisah untuk: 
(b) setiap hak penggantian entitas 
juga menjelaskan hubungan antara 
hak penggantian dan kewajiban 
terkait 
• aset program. 
• nilai kini kewajiban imbalan 
pasti. 
• dampak batas atas aset.
Jumlah, Waktu, dan Ketidakpastian Arus Kas Masa Depan 
analisis sensitivitas untuk setiap asumsi aktuaria yang signifikan (seperti diungkapkan dalam paragraf 144) 
pada akhir periode pelaporan, yang menunjukkan bagaimana kewajiban imbalan pasti akan terpengaruh 
oleh perubahan asumsi aktuaria yang relevan yang kemungkinan besar terjadi pada tanggal tersebut. 
metode dan asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisis sensitivitas yang disyaratkan huruf (a) dan 
keterbatasan metode tersebut. 
perubahan dari periode sebelumnya terhadap metode dan asumsi yang digunakan dalam menyiapkan 
analisis sensitivitas, dan alasan perubahan tersebut.
2.6 IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAIN 
Imbalan kerja jangka panjang lain adalah imbalan kerja selain imbalan kerja jangka pendek, imbalan 
pascakerja, dan pesangon. 
Imbalan kerja jangka panjang lain 
mencakup item berikut, jika tidak 
diharapkan akan diselesaikan seluruhnya 
sebelum dua belas bulan setelah akhir 
periode pelaporan tahunan saat pekerja 
memberikan jasa terkait: 
ketidakhadiran jangka panjang yang dibayarkan seperti cuti besar atau cuti sabatikal; 
penghargaan masa kerja (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain; 
imbalan cacat permanen; 
bagi laba dan bonus; dan 
remunerasi tangguhan.
Pengakuan dan Pengukuran 
Untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, 
entitas mengakui total nilai neto dari jumlah 
berikut ini didalam laba rugi kecuali jika 
terdapat SAK lain yang mensyaratkan atau 
mengizinkan jumlah tersebut termasuk dalam 
biaya perolehan aset: 
biaya jasa 
biaya bunga neto 
atas liabilitas (aset) 
imbalan pasti neto 
pengukuran kembali 
dari liabilitas (aset) 
imbalan pasti neto 
Pengungkapan 
Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan rinci mengenai imbalan kerja jangka panjang lain, 
PSAK/ISAK lain mungkin mensyaratkan pengungkapan. Sebagai contoh, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 
mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk personel manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan 
Keuangan mensyaratkan pengungkapan atas beban imbalan kerja.
2.7 PESANGON 
Imbalan pemutusan (Pesangon) adalah imbalan yang diberikan dalam pertukaran atas pemutusan kontrak kerja 
dengan pekerja sebagai akibat dari: 
(a) keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia purnakarya normal; atau 
(b) keputusan pekerja menerima sebuah tawaran imbalan sebagai pertukaran atas terminasi kontrak kerja. 
Pesangon dihasilkan baik dari keputusan suatu entitas untuk memutuskan hubungan kerja atau keputusan pekerja untuk menerima Pesangon tidak termasuk 
imbalan kerja yang dihasilkan dari terminasi kontrak kerja atas permintaan pekerja tanpa tawaran entitas, atau sebagai akibat dari persyaratan purnakarya 
wajib, karena merupakan imbalan pasca-kerja. 
Pesangon biasanya pembayaran sekaligus, tapi kadang-kadang juga meliputi: 
(a) peningkatan imbalan pascakerja, baik secara tidak langsung melalui program imbalan kerja atau secara 
langsung. 
(b) gaji sampai akhir periode ditentukan jika pekerja tidak memberikan jasa lebih lanjut yang memberikan manfaat 
ekonomi bagi entitas.
Beberapa pesangon diberikan sesuai dengan ketentuan program imbalan kerja yang ada saat ini. 
Misalnya, mereka dapat ditentukan oleh undang-undang, kontrak kerja atau kesepakatan bersama 
serikat pekerja, atau dapat tersirat sebagai akibat dari praktek pemberi kerja di masa lalu yang 
memberikan manfaat serupa. 
Entitas mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: 
tanggal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut, dan 
Pengakuan 
tanggal ketika entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 
57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi dan melibatkan pembayaran pesangon.
Pengukuran 
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, 
sesuai dengan sifat imbalan kerja, dengan ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan 
pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Jika tidak: 
(a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan 
di mana pesangon diakui, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek. 
(b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode 
pelaporan tahunan, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya. 
Pengungkapan 
Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan mengenai pesangon, PSAK/ISAK lain mungkin 
mensyaratkan pengungkapan tersebut. M`isalnya, PSAK 7: Pengungkapan Pihakpihak Berelasi mensyaratkan 
pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan 
mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF 
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau 
setelah tanggal 1 Januari 2015. Entitas harus menerapkan standar ini secara retrospektif, 
sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

More Related Content

What's hot

Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAMahyuni Bjm
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Sidik Abdullah
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxtukangangkot07
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasireidjen raden
 
PSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptxPSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptxBobJaya
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedSri Apriyanti Husain
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1aris armunanto
 
PSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptx
PSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptxPSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptx
PSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptxUlfi Oktaviana
 

What's hot (20)

Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi
 
PSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptxPSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptx
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Akuntansi pajak
Akuntansi pajakAkuntansi pajak
Akuntansi pajak
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
 
PSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptx
PSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptxPSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptx
PSAK-71-Instrumen-Keuangan-10072019 (1).pptx
 
Penganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publikPenganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publik
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Imbalan kerja
Imbalan kerjaImbalan kerja
Imbalan kerja
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
P S A K 24
P S A K 24P S A K 24
P S A K 24
 
Aktuaria jurnal
Aktuaria jurnalAktuaria jurnal
Aktuaria jurnal
 
Accounting for Pension
Accounting for PensionAccounting for Pension
Accounting for Pension
 
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeMakalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
 
Rangkuman audit
Rangkuman auditRangkuman audit
Rangkuman audit
 
Ppt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSIPpt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSI
 
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Dana pensiun
Dana pensiunDana pensiun
Dana pensiun
 
Dana pensiun
Dana pensiunDana pensiun
Dana pensiun
 
Employee benefits and services
Employee benefits and servicesEmployee benefits and services
Employee benefits and services
 

Similar to ETIKA AKUNTAN

Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911Celine Meyliana
 
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptxPSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptxmasizhoelganteng
 
Akuntansi ditata
Akuntansi ditataAkuntansi ditata
Akuntansi ditatarejotangan
 
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiunRangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiunapriwanmuhammad
 
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerjaTugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerjaapriwanmuhammad
 
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.pptRuniAwan
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMDanuSetiawan5
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedSri Apriyanti Husain
 
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya ehehehehehbagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya ehehehehehAdrianus Jori
 
Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...
Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...
Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...fauziah_fauziah
 
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskalPenggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskalGTSudjoko
 
JKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptx
JKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptxJKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptx
JKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptxafri7
 
5 analisis aktivitas pendanaan 2
5 analisis aktivitas pendanaan 25 analisis aktivitas pendanaan 2
5 analisis aktivitas pendanaan 2reidjen raden
 
Dana Pensiun
Dana PensiunDana Pensiun
Dana Pensiundilaltp
 
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaPerhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaEnyPurwaningsih3
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 

Similar to ETIKA AKUNTAN (20)

Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
Psak 24-imbalan-kerja-ias-19-employee-benefit-240911
 
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptxPSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
PSAK-24-Imbalan-Kerja-IAS-19-Employee-Benefit-lengkap-10052016.pptx
 
Akuntansi ditata
Akuntansi ditataAkuntansi ditata
Akuntansi ditata
 
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiunRangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
Rangkuman akm 2 chapter 20 akuntansi pensiun
 
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerjaTugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
Tugas resume akm chapter 20 dana pensiun dan imbalan kerja
 
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
 
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDMSistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDM
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya ehehehehehbagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
bagianku woyyy heheheheheheh hahahaha tapi ada syaratnya eheheheheh
 
Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...
Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...
Fauziah, hapzi ali, tugas 2 minggu 6, rancangan sistem informasi pemasaran de...
 
chap-1213.ppt
chap-1213.pptchap-1213.ppt
chap-1213.ppt
 
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskalPenggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
 
JKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptx
JKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptxJKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptx
JKP EKSTERNAL - MATERI SOSIALISASI V.4EDIT.pptx
 
5 analisis aktivitas pendanaan 2
5 analisis aktivitas pendanaan 25 analisis aktivitas pendanaan 2
5 analisis aktivitas pendanaan 2
 
Dana Pensiun
Dana PensiunDana Pensiun
Dana Pensiun
 
6.pemisahan
6.pemisahan6.pemisahan
6.pemisahan
 
P S A K 24
P S A K 24P S A K 24
P S A K 24
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerjaPerhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
Perhitungan aktuaria imbalan pasca kerja
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 

More from Sri Apriyanti Husain

7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husainSri Apriyanti Husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husainSri Apriyanti Husain
 
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubFormulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubSri Apriyanti Husain
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3Sri Apriyanti Husain
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3Sri Apriyanti Husain
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...Sri Apriyanti Husain
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamReview jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamSri Apriyanti Husain
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Sri Apriyanti Husain
 
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Sri Apriyanti Husain
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiSri Apriyanti Husain
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiSri Apriyanti Husain
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Sri Apriyanti Husain
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokSri Apriyanti Husain
 

More from Sri Apriyanti Husain (20)

7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
 
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubFormulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
 
Tugas regresi berganda
Tugas regresi bergandaTugas regresi berganda
Tugas regresi berganda
 
Alfamart
AlfamartAlfamart
Alfamart
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamReview jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
 
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
Review disertasi full
Review disertasi fullReview disertasi full
Review disertasi full
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 

ETIKA AKUNTAN

  • 1. OLAH AKAL ETIKA AKUNTAN PROFESIONAL TUGAS Disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat OLEH YUDI SYAHPUTRA ENDANG TRI PRATIWI SRI APRIYANTI HUSAIN PROGRAM PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, 2014
  • 2. 2.1 DEFINISI IMBALAN KERJA BAB II PEMBAHASAN Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan suatu entitas dalam pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk pemutusan kontrak kerja. imbalan kerja jangka pendek •upah, gaji, dan iuran jaminan sosial; •cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar, •bagi laba dan bonus; dan •imbalan nonmoneter (seperti fasilitas pelayanan kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja yang ada saat ini; (b) imbalan pascakerja •imbalan purnakarya (contohnya pensiun dan pembayaran sekaligus pada purnakarya); dan •imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja, dan fasilitas pelayanan kesehatan pascakerja; (c) imbalan kerja jangka panjang lain •cuti berbayar jangka panjang seperti cuti besar atau cuti sabatikal; •penghargaan masa kerja (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain; dan •imbalan cacat permanen; (d) pesangon. Imbalan kerja mencakup:
  • 3. 2.2 IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selain dari pesangon). yang diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasa terkait. Imbalan kerja jangka pendek mencakup hal-hal seperti berikut, jika diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasa: upah, gaji, dan iuran jaminan sosial; cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar; bagi laba dan bonus; serta imbalan nonmoneter
  • 4. setelah dikurangi jumlah yang telah dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah Pengakuan dan Pengukuran Seluruh Imbalan Kerja Jangka Pendek yang tidak didiskonto dari imbalan tersebut, maka entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar di muka) selama pembayaran tersebut akan menimbulkan, sebagai contoh, pengurangan pembayaran di masa depan atau pengembalian kas; dan sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset Ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada entitas dalam suatu periode akuntansi, entitas mengakui jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut:
  • 5. Cuti Berbayar Jangka Pendek Entitas mengakui biaya ekspektasian imbalan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berbayar seperti yang diatur di paragraf 11 sebagai berikut: dalam hal cuti berbayar dapat diakumulasi, pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak atas cuti berbayar di masa depan. dalam hal cuti berbayar tidak dapat diakumulasi, pada saat cuti terjadi. Entitas mungkin membayar pekerja untuk cuti dengan berbagai alasan termasuk liburan, sakit dan cacat sementara, melahirkan atau suami mendampingi istri melahirkan, panggilan pengadilan dan militer. Hak atas cuti berbayar tersebut dibagi dalam dua kategori: dapat diakumulasi; dan tidak dapat diakumulasi.
  • 6. Program Bagi Laba dan Bonus Entitas mengakui biaya ekspektasian atas pembayaran bagi laba dan bonus yang diatur di paragraf 11 jika, dan hanya jika: entitas mempunyai kewajiban hukum kini atau kewajiban konstruktif kini atas pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak mempunyai alternatif realistis lain kecuali melakukan pembayaran. Entitas dapat mengestimasi secara andal jumlah kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif dalam program bagi laba atau bonus jika, dan hanya jika: ketentuan formal program tersebut memuat suatu formula untuk menentukan jumlah imbalan; entitas menentukan jumlah yang harus dibayar sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; atau praktik masa lalu memberikan bukti jelas mengenai jumlah kewajiban konstruktif entitas.
  • 7. Pengungkapan Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik mengenai imbalan kerja jangka pendek, PSAK/ISAK lain mungkin mensyaratkan pengungkapan tersebut. Misalnya, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
  • 8. 2.3 IMBALAN PASCAKERJA: PERBEDAAN ANTARA PROGRAM IURAN PASTI DAN PROGRAM IMBALAN PASTI Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangon dan imbalan kerja jangka pendek) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan kontrak kerja. Imbalan pascakerja mencakup pos-pos berikut: imbalan purnakarya (yaitu pensiun dan pembayaran sekaligus atas purnakarya); dan imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan fasilitas pelayanan kesehatan pascakerja.
  • 9. Program iuran pasti Dalam program iuran pasti, kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif entitas terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran kepada dana. Contoh kasus ketika kewajiban entitas tidak terbatas pada jumlah dana yang telah disepakati sebagai iuran kepada dana adalah jika entitas mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif melalui: formula program imbalan yang tidak dikaitkan semata-mata pada jumlah iuran dan mensyaratkan entitas untuk membayar iuran lebih lanjut apabila aset tidak mencukupi untuk memenuhi imbalan dalam formula program imbalan; jaminan, baik secara tidak langsung melalui suatu program atau secara langsung, atas imbal hasil tertentu dari iuran; atau praktik informal yang menimbulkan kewajiban konstruktif.
  • 10. Dalam program imbalan pasti: kewajiban entitas adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja yang ada saat ini maupun mantan pekerja; dan risiko aktuaria (biaya untuk imbalan lebih besar dari yang diharapkan) dan risiko investasi secara substansi ditanggung entitas. Jika pengalaman aktuaria atau investasi lebih buruk dari yang diharapkan, maka kewajiban entitas akan meningkat. Program imbalan pasti
  • 11. Program Multipemberi Kerja Entitas mengklasifikasikan program multipemberi kerja sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti sesuai dengan ketentuan program tersebut Jika entitas berpartisipasi dalam program imbalan pasti multipemberi kerja, kecuali paragraf 34 diterapkan, maka entitas: melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, aset program, dan biaya terkait dengan program tersebut dengan cara yang sama dengan program imbalan pasti lain; dan mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraf 135-148 (kecuali paragraf 148(d)). Jika informasi memadai tidak tersedia dalam menerapkan akuntansi imbalan pasti untuk program imbalan pasti multipemberi kerja, maka entitas: melaporkan program sesuai dengan pengaturan di paragraf 51 dan 52 seolah-olah sebagai program iuran pasti; dan mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraph 148.
  • 12. Contoh program imbalan pasti multipemberi kerja (a) program tersebut didanai dengan basis pay-as-you-go, yaitu iuran ditetapkan pada tingkat yang diharapkan cukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; dan imbalan masa depan yang menjadi hak pekerja selama periode berjalan akan dibayarkan dengan iuran masa depan; dan (b) imbalan kerja ditentukan berdasarkan masa kerja dan entitas peserta tidak mempunyai cara yang realistis untuk menarik diri dari program tersebut tanpa membayar iuran atas imbalan yang telah menjadi hak pekerja sampai dengan tanggal pembatalan tersebut.
  • 13. Program Jaminan Sosial Program jaminan sosial dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan dan berlaku untuk seluruh entitas (atau seluruh entitas dalam suatu kategori tertentu, sebagai contoh suatu industri tertentu) dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat atau daerah atau badan lain (sebagai contoh badan otonom yang dibentuk khusus untuk tujuan ini) yang tidak dikendalikan atau dipengaruhi oleh entitaspelapor. Program tersebut bukan program jaminan sosial. Karakteristik program jaminan sosial dapat berupa imbalan pasti atau iuran pasti, bergantung pada kewajiban entitas dalam program. Beberapa program jaminan sosial didanai dengan dasar pay-as-you-go yaitu iuran ditetapkan pada tingkat yang diharapkan cukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; imbalan masa depan yang menjadi hak pekerja selama periode berjalan akan dibayarkan dengan iuran masa depan. Namun demikian, pada sebagian besar program jaminan sosial, entitas tidak mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar imbalan masa depan tersebut: satu-satunya kewajiban entitas adalah untuk membayar iuran ketika jatuh tempo dan jika entitas tidak lagi mempekerjakan pekerja yang merupakan peserta program jaminan sosial, entitas tidak berkewajiban untuk membayar imbalan yang diperoleh pekerjanya di tahun-tahun sebelumnya. Untuk alasan ini, program jaminan sosial merupakan program iuran pasti.
  • 14. Imbalan yang Dijamin Imbalan yang dijamin oleh polis asuransi tidak harus memiliki hubungan langsung atau otomatis dengan kewajiban entitas atas imbalan kerja. Program imbalan pascakerja yang melibatkan polis asuransi tunduk pada pemisahan yang sama antara konsepakuntansi dan pendanaan seperti pada program lain yang didanai.
  • 15. 2.4 IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IURAN PASTI Pengakuan dan Pengukuran Jika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode, maka entitas mengakui iuran terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja: (a) sebagai liabilitas, setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar. Jika iuran tersebut melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum akhir periode pelaporan, maka entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar dimuka) sepanjang kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran iuran masa depan atau dikembalikan; (b) sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan iuran tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset Pengungkapkan Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti. Sebagaimana disyaratkan oleh PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, entitas mengungkapkan informasi tentang iuran kepada program iuran pasti untuk personil manajemen kunci.
  • 16. 2.5 IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IMBALAN PASTI Pengakuan dan Pengukuran (a) Menentukan defisit atau surplus. Ini termasuk: (i) menggunakan teknik aktuaria, metode Projected Unit Credit, untuk membuat estimasi andal atas biaya akhir entitas dari imbalan yang menjadi hak pekerja sebagai pengganti jasa mereka pada periode kini dan lalu (ii)mendiskontokan imbalan untuk menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini (iii)mengurangi nilai wajar aset program dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. (b) menentukan jumlah liabilitas (aset) imbalan pasti neto sebagai jumlah defisit atau surplus yang ditentukan, disesuaikan untuk setiap dampak dari pembatasan aset imbalan pasti neto dari batas atas aset
  • 17. (c) menentukan jumlah yang harus diakui dalam laba rugi: (i) Biaya jasa kini (ii) Setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian (iii)bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (d) menentukan pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, yang terdiri atas: (i) keuntungan dan kerugian aktuarial (ii) Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (iii)perubahan apapun karena dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.Jika entitas mempunyai lebih dari satu program imbalan pasti, maka entitas menerapkan prosedur ini secara terpisah untuk setiap program yang material.
  • 18. Akuntansi untuk Kewajiban Konstruktif Entitas menghitung tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan ketentuan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas. Praktik informal akan menimbulkan kewajiban konstruktif jika entitas tidak memiliki pilihan realistis lain kecuali membayar imbalan kerja. Contoh kewajiban konstruktif adalah ketika perubahan dalam praktik informal entitas menyebabkan memburuknya hubungan kerja antara entitas dan para pekerjanya Laporan Posisi Keuangan Aset imbalan pasti neto dapat timbul ketika program imbalan pasti telah kelebihan didanai atau ketika keuntungan aktuarial telah muncul. Entitas mengakui aset imbalan pasti neto dalam kasus tersebut karena: entitas mengendalikan sumber daya, yang merupakan kemampuan menggunakan surplus untuk menghasilkan manfaat di masa depan; pengendalian tersebut merupakan akibat peristiwa masa lalu (iuran yang dibayarkan oleh entitas dan jasa yang diberikan oleh pekerja); dan manfaat ekonomi masa depan tersedia untuk entitas dalam bentuk pengurangan iuran di masa depan atau pengembalian kas, baik secara langsung kepada entitas atau tidak langsung kepada program lain yang defisit. Batas atas aset adalah nilai kini dari manfaat masa depan tersebut.
  • 19. Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini Untuk mengukur nilai kini dari kewajiban imbalan pascakerja dan biaya jasa kini yang terkait, entitas perlu: untuk menerapkan metode penilaian aktuaria untuk mengatribusikan imbalan pada periode jasa untuk membuat asumsi aktuaria Metode Penilaian Aktuaria Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini terkait, dan biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan).
  • 21. Asumsi Aktuaria (a) asumsi demografik mengenai karakteristik masa depan dari pekerja saat ini dan mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas imbalan. Asumsi demografik berhubungan dengan masalah seperti: (i) mortalitas (lihat paragraf 81 dan 82); (ii) tingkat perputaran pekerja, cacat, dan pensiun dini; (iii) proporsi dari peserta program dengan tanggungannya yang akan berhak atas imbalan; dan (iv) proporsi dari peserta program yang akan memilih setiap bentuk opsi pembayaran yang tersedia berdasarkan persyaratan program, dan (v) tingkat klaim dalam program kesehatan. (b) asumsi keuangan, berhubungan dengan masalah seperti: (i) tingkat diskonto (lihat paragraf 83–86); (ii) tingkat imbalan, tidak termasuk setiap biaya atas imbalan yang harus dipenuhi pekerja, dan gaji masa depan (lihat paragraf 87–95); (iii) dalam hal imbalan kesehatan, biaya kesehatan masa depan, termasuk biaya penanganan klaim (yaitu biaya yang akan dikeluarkan dalam memroses dan menyelesaikan klaim, termasuk biaya hukum dan penaksir tuntutan kerugian asuransi) (lihat paragraf 96–98); dan (iv) pajak terutang oleh program atas kontribusi/iuran yang terkait dengan jasa sebelum tanggal pelaporan atau atas imbalan yang dihasilkan dari jasa tersebut.
  • 22. Asumsi Aktuaria: Mortalitas Entitas menentukan asumsi mortalitas dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Untuk mengestimasi biaya akhir dari imbalan, entitas mempertimbangkan perubahan mortalitas yang diharapkan, sebagai contoh dengan memodifikasi tabel mortalitas standar dengan estimasi perbaikan mortalitas. Asumsi Aktuaria: Tingkat Diskonto Satu asumsi aktuaria yang memiliki pengaruh signiifkan adalah tingkat diskonto. Tingkat diskonto mencerminkan nilai waktu dari uang tetapi tidak mencerminkan risiko aktuaria maupun risiko investasi. Selanjutnya, tingkat diskonto tidak mencerminkan risiko kredit entitas khusus bagi entitas yang ditanggung oleh kreditor entitas, ataupun risiko bahwa pengalaman masa depan mungkin berbeda dengan asumsi aktuaria. Tingkat diskonto mencerminkan estimasi jadwal pembayaran imbalan. Dalam praktik, entitas sering menerapkan tingkat diskonto rata-rata tertimbang tunggal yang mencerminkan estimasi jadwal dan jumlah pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan.
  • 23. Asumsi Aktuaria: Gaji, Imbalan, dan Biaya Kesehatan Estimasi kenaikan gaji masa depan memperhitungkan faktor inflasi, senioritas, promosi, dan faktor relevan lain seperti penawaran dan permintaan dalam pasar tenaga kerja. Beberapa program imbalan pasti membatasi iuran yang harus dibayar oleh entitas. Biaya akhir imbalan memperhitungkan dampak dari batasan atas iuran. Dampak dari batasan atas iuran ditentukan berdasarkan yang lebih pendek antara: umur entitas estimasian umur program estimasian.
  • 24. Perubahan iuran pekerja atau pihak ketiga sehubungan dengan jasa mengakibatkan: biaya jasa kini dan biaya jasa lalu (jika perubahan iuran pekerja tidak diatur dalam ketentuan formal program dan tidak timbul dari kewajiban konstruktif); atau keuntungan dan kerugian aktuarial (jika perubahan iuran pekerja diatur dalam ketentuan formal program atau timbul dari kewajiban konstruktif). Pengukuran imbalan kesehatan pascakerja mensyaratkan asumsi mengenai tingkat dan frekuensi klaim masa depan dan biaya untuk memenuhi klaim tersebut. Entitas mengestimasi biaya kesehatan masa depan berdasarkan data historis entitas mengenai pengalaman entitas sendiri, dilengkapi jika diperlukan dengan data historis dari entitas lain, entitas asuransi, penyedia layanan kesehatan, atau sumber lain. Estimasi biaya kesehatan masa depan mempertimbangkan dampak kemajuan teknologi, perubahan pola penggunaan atau pemberian layanan kesehatan, dan perubahan status kesehatan peserta program.
  • 25. Biaya Jasa Lalu Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti sebagai akibat dari amandemen atau kurtailmen program. Entitas mengakui biaya jasa lalu sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara: (a) ketika amandemen atau kurtailemen program terjadi, dan (b) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait (lihat PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi) atau pesangon (lihat paragraf 165). Biaya jasa lalu dapat bernilai positif (ketika imbalan dimulai atau diubah sehingga nilai kini kewajiban imbalan pasti meningkat) atau negatif (ketika imbalan yang ada ditarik atau diubah sehingga nilai kini kewajiban imbalan pasti menurun).
  • 26. Biaya jasa lalu tidak mencakup: pengaruh perbedaan antara kenaikan gaji aktual dan yang diasumsikan sebelumnya pada kewajiban untuk membayar imbalan untuk jasa pada tahun-tahun sebelumnya (tidak ada biaya jasa lalu karena asumsi aktuaria memperhitungkan proyeksi gaji); estimasi yang berlebih atau kurang atas peningkatan pensiun yang diberikan berdasarkan kebijakan entitas ketika entitas memiliki kewajiban konstruktif untuk memberikan kenaikan tersebut (tidak ada biaya jasa lalu karena asumsi aktuaria memperhitungkan peningkatan tersebut); estimasi perbaikan imbalan yang timbul dari keuntungan aktuaria atau dari imbal hasil atas aset program yang telah diakuidalam laporan keuangan jika entitas diwajibkanoleh ketentuan formal program (atau kewajiban konstruktif yang melebihi ketentuan tersebut) atau perundang-undangan, untuk mempergunakan surplus program tersebut sebagai imbalan bagi para peserta program, walaupun kenaikan imbalan belum diberikan secara formal (tidak ada biaya jasa lalu karena kenaikan yang terjadi pada kewajiban merupakan kerugian aktuaria dan, lihat paragraf 88); dan kenaikan imbalan yang telah vesting (yaitu imbalan yang tidak bergantung pada kontrak kerja masa depan,
  • 27. Pengakuan dan Pengukuran: Aset Program Nilai Wajar Aset Program
  • 28. Penggantian Jika, dan hanya jika, terdapat kepastian bahwa pihak lain akan mengganti sebagian atau seluruh pengeluaran yang disyaratkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasti, maka entitas: mengakui haknya atas penggantian tersebut sebagai aset yang terpisah. Entitas mengukur aset tersebut pada nilai wajar. memisahkan dan mengakui perubahan nilai wajar atas haknya untuk penggantian dengan cara yang sama seperti untuk perubahan nilai wajar aset program (lihat paragraf 124 dan 125).
  • 29. Komponen Biaya Imbalan Pasti Entitas mengakui komponen biaya imbalan pasti, kecuali PSAK lain mensyaratkan atau mengizinkan komponen tersebut sebagai biaya perolehan aset, sebagai berikut: biaya jasa (lihat paragraf 66–112) dalam laporan laba rugi; bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 123–126) dalam laporan laba rugi; dan pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 127–130) dalam pendapatan komprehensif lain.
  • 30. Bunga Neto Atas Kewajiban (Aset) Imbalan Pasti Neto
  • 31. Pengukuran Kembali Atas Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti Neto keuntungan dan kerugian aktuarial (lihat paragraf 128 dan 129); imbal hasil atas aset program (lihat paragraf 130), tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 125); dan setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 126).
  • 32. Penyajian Saling Hapus Entitas melakukan saling hapus antara aset terkait dengan satu program dan liabilitas terkait dengan program lain jika, dan hanya jika, entitas: (a) mempunyai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk menggunakan surplus pada satu program untuk menyelesaikan kewajiban program lain; dan (b) bermaksud untuk: menyelesaikan kewajiban dengan dasar neto, atau merealisasi surplus pada satu program dan menyelesaikan kewajiban program lain secara simultan.
  • 33. Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar
  • 34. Komponen Biaya Imbalan Pasti Paragraf 120 mensyaratkan entitas untuk mengakui biaya jasa dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto dalam laba rugi. Pernyataan ini tidak menentukan bagaimana entitas menyajikan biaya jasa dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. Entitas menyajikan komponen tersebut sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. Pengungkapan menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan risiko yang terkait mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang timbul dari program imbalan pasti dalam laporan keuangan menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat berdampak terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas entitas di masa depan
  • 35. Karakteristik Program Imbalan Pasti dan Risiko Yang Terkait Dengan Program Tersebut informasi mengenai karakteristik program imbalan pasti, termasuk: • sifat dari imbalan yang diberikan oleh program • deskripsi kerangka peraturan di mana program beroperasi • deskripsi tanggung jawab lain dari setiap entitas atas pengaturan program (b) deskripsi risiko dimana program memberikan eksposur terhadap entitas, terfokus pada setiap risiko yang tidak biasa, risiko entitasspesifik, atau risiko program-spesifik, dan setiap konsentasi risiko yang signifikan. (c) deskripsi dari setiap amandemen, kurtailmen, atau penyelesaian program.
  • 36. Penjelasan Angka Dalam Laporan Keuangan Entitas harus menyediakan rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir dari setiap pos berikut, jika terterapkan: liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang menunjukkan rekonsiliasi terpisah untuk: (b) setiap hak penggantian entitas juga menjelaskan hubungan antara hak penggantian dan kewajiban terkait • aset program. • nilai kini kewajiban imbalan pasti. • dampak batas atas aset.
  • 37. Jumlah, Waktu, dan Ketidakpastian Arus Kas Masa Depan analisis sensitivitas untuk setiap asumsi aktuaria yang signifikan (seperti diungkapkan dalam paragraf 144) pada akhir periode pelaporan, yang menunjukkan bagaimana kewajiban imbalan pasti akan terpengaruh oleh perubahan asumsi aktuaria yang relevan yang kemungkinan besar terjadi pada tanggal tersebut. metode dan asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisis sensitivitas yang disyaratkan huruf (a) dan keterbatasan metode tersebut. perubahan dari periode sebelumnya terhadap metode dan asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisis sensitivitas, dan alasan perubahan tersebut.
  • 38. 2.6 IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAIN Imbalan kerja jangka panjang lain adalah imbalan kerja selain imbalan kerja jangka pendek, imbalan pascakerja, dan pesangon. Imbalan kerja jangka panjang lain mencakup item berikut, jika tidak diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasa terkait: ketidakhadiran jangka panjang yang dibayarkan seperti cuti besar atau cuti sabatikal; penghargaan masa kerja (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain; imbalan cacat permanen; bagi laba dan bonus; dan remunerasi tangguhan.
  • 39. Pengakuan dan Pengukuran Untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, entitas mengakui total nilai neto dari jumlah berikut ini didalam laba rugi kecuali jika terdapat SAK lain yang mensyaratkan atau mengizinkan jumlah tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset: biaya jasa biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto pengukuran kembali dari liabilitas (aset) imbalan pasti neto Pengungkapan Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan rinci mengenai imbalan kerja jangka panjang lain, PSAK/ISAK lain mungkin mensyaratkan pengungkapan. Sebagai contoh, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk personel manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan atas beban imbalan kerja.
  • 40. 2.7 PESANGON Imbalan pemutusan (Pesangon) adalah imbalan yang diberikan dalam pertukaran atas pemutusan kontrak kerja dengan pekerja sebagai akibat dari: (a) keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia purnakarya normal; atau (b) keputusan pekerja menerima sebuah tawaran imbalan sebagai pertukaran atas terminasi kontrak kerja. Pesangon dihasilkan baik dari keputusan suatu entitas untuk memutuskan hubungan kerja atau keputusan pekerja untuk menerima Pesangon tidak termasuk imbalan kerja yang dihasilkan dari terminasi kontrak kerja atas permintaan pekerja tanpa tawaran entitas, atau sebagai akibat dari persyaratan purnakarya wajib, karena merupakan imbalan pasca-kerja. Pesangon biasanya pembayaran sekaligus, tapi kadang-kadang juga meliputi: (a) peningkatan imbalan pascakerja, baik secara tidak langsung melalui program imbalan kerja atau secara langsung. (b) gaji sampai akhir periode ditentukan jika pekerja tidak memberikan jasa lebih lanjut yang memberikan manfaat ekonomi bagi entitas.
  • 41. Beberapa pesangon diberikan sesuai dengan ketentuan program imbalan kerja yang ada saat ini. Misalnya, mereka dapat ditentukan oleh undang-undang, kontrak kerja atau kesepakatan bersama serikat pekerja, atau dapat tersirat sebagai akibat dari praktek pemberi kerja di masa lalu yang memberikan manfaat serupa. Entitas mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: tanggal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut, dan Pengakuan tanggal ketika entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi dan melibatkan pembayaran pesangon.
  • 42. Pengukuran Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja, dengan ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Jika tidak: (a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek. (b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya. Pengungkapan Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan mengenai pesangon, PSAK/ISAK lain mungkin mensyaratkan pengungkapan tersebut. M`isalnya, PSAK 7: Pengungkapan Pihakpihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
  • 43. TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Entitas harus menerapkan standar ini secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi