3. Profil
dikenal dengan karya-karya
mengenai demokrasi, negara dan
hukum serta perubahan
sosial.Generasi kedua Teori Kritis
Mazhab Frankfurt adalah Jurgen
Habermas. Melalui kerangka Teori
Tindakan Komunikatif, Jurgen
Habermas berupaya menjawab
kebuntuan serta pesimisme generasi
pertama Teori Kritis yaitu
Horkheimer, Adorno, dan Marcuse.
Menurut Habermas, rasio
instrumental hanya bisa digunakan
dalam relasi subjek-objek. Sebagai
contoh, manusia meretas alam untuk
dijadikan teknologi, cara berpikir
4. Latar
Belakang
Teori
merumuskan syarat-syarat
nyata perwujudan sebuah
masyarakat yang bebas dari
penindasan. Ia mencoba
mengembangkan sebuah teori
kritis.Dikatakan bahwa
positivisme hanya berpura-pura
bertindak objektif dengan
mengatakan bahwa ilmu
pengetahuan adalah bebas
nilai, padahal ia
menyembunyikan kekuasaan
dengan mempertahankan status
Quo masyarakat dan tidak
5. Latar
Belakang
Teori
langkahnya melakukan dialog
dengan Foucoult tentang
kekuasaan, dengan Parson tentang
krisis sosial, dengan Popper
mengenai falsifikasi dan yang
terakhir bagaimanapara
pendahulunya memandang
pencerahan telah membuahkan
Zweckrationalitat (Rasionalitas
Tujuan), sumber dari berbagai
bentuk saintisme, positivisme,
teknokratisme dan barbarisme gaya
baru. Keprihatinannya terhadap
masalah ini mendorongnya untuk
6. Pokok
Isi Teori
dalam menciptakan
pemahaman,
membangun konsensus,
dan menciptakan
kondisi yang
demokratis. Teori ini
menekankan pentingnya
keadilan dan partisipasi
dalam pembentukan
keputusan yang adil dan
merata dalam
7. Beberapa
Kritik Oleh
Habermas
dan teknologi dalam bidang politik,
ekonomi, dan sosial sering kali
mengabaikan dimensi moral dan
etika. Habermas menekankan
perlunya pendekatan yang lebih
reflektif dan kritis dalam
mengintegrasikan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam
tatanan sosial.
• Hegemoni Kapitalis: Habermas
mengkritik dominasi kapitalisme
global dan kecenderungannya
untuk memprioritaskan
pertumbuhan ekonomi dan
8. Contoh
Analisis
Teori
diskriminatif pada minoritas
Habermas menekankan
pentingnya menjaga
keseimbangan kekuasaan
untuk perubahan social.
Oleh karena itu, teori
kritisnya dapat diterapkan
pada isu diskriminasi dan
kekerasan pada minoritas
di Indonesia. Habermas
menegaskan hak asasi
manusia dan kritik terhadap
tindakan otoritarianisme
9. Kelemahan
Teori
Habermas
konsep seperti tindakan
komunikatif, persetujuan yang
rasional, dan diskursus yang
bebas seringkali dianggap
ambigu dan sulit diterapkan
dalam konteks praktis.
• 2. Tidak mempertimbangkan
kepentingan individu: Kritik
terhadap teori Habermas adalah
bahwa ia terlalu fokus pada
pemenuhan kepentingan kolektif,
seperti keadilan dan kebenaran,
10. Kelemahan
Teori
dunia nyata di mana komunikasi tidak
berjalan secara baik-baik saja, bahkan di
antara orang yang secara dasar setuju
tentang kebenaran dan keadilan.
• 4. Terlalu bersifat idealis: Beberapa kritikus
menyatakan bahwa teori Habermas terlalu
idealis dan tidak pernah mampu diterapkan
di dunia nyata. Konsep-konsep seperti
demokrasi deliberatif dan dialogik
seringkali dianggap sebagai sesuatu yang
lebih mudah diterapkan dalam konteks
akademik daripada dalam konteks politik
dan sosial.
• 5. Terlalu kurang mempertimbangkan faktor
nonverbal dan tidak verbal dalam
komunikasi: Teori ini tertumpu pada
asumsi-asumsi perilaku verbal yang
merupakan kelemahan besar dalam analisis
12. Generasi
Pertama
(1950-
1960an
masyarakat modern
• - Fokus pada konsep-konsep
dan terminologi
• -konsep seperti sistem,
tindakan komunikatif, kritik
sosial, ideologi, dan kekuasaan
• - Konsep societas dan
communictas, teori tindakan
komunikatif, teori sistem yang
didasarkan pada pemikiran
Parsons
• - Menganalisis interaksi sosial
13. Generasi
Kedua
(1970an-
1990an)
dan isu-isu sosial lainnya
• - Menegaskan perlunya kritik dan tindakan
transformasi masyarakat tersebar
diantaranya pada cabang filsafat modern,
kejayaan ilmu pengetahuan alam, filsafat
nasionalisme, filsafat jender, kontoller
modernitas dan teknolog
• i - Memperluasnya teori budaya-kritis
dengan pengenalan tematik terbaru seperti
budaya sukses, teori neo-marxis, negara
dan masyarakat sipil, dan teori kritis
rasionalitas
• Dalam pokok teori kritis, generasi 1
berfokus pada interaksi sosial yang dijaga
dengan memublikasikan budaya secara
universal. Sementara itu generasi 2
bertujuan membangun teori yang lebih
menyeluruh, totalitas, dan mengkaitkan