Pengelolaan Keuangan Pendidikan

Pengelolaan Pendidikan-Pengelolaan Keuangan Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015/2016
PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
Di
S
U
S
U
N
Oleh:
1. Mery H (06081181419073)
2. Prasasti Anggun (06081181419071)
3. Vidya F S (060811819062)
Dosen:
1. Dra.Nyimas Aisyah, M.Pd.
2. Meryansumayeka,S.Pd., M.Sc.
DAFTAR ISI
BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
BAB II
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan Pendidikan...............................
2.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan.....................................
2.3 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan ......................
2.4 Tugas Pengelola Keuangan Sekolah...............................................
2.5 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah...............................................
BAB III
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Pasal 46 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003, pendanaan
pendidikan menjadi tanggung-jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat. Berkaitan dengan itu sekolah diharapkan mampu,
mengelola sumberdaya yang dimilikinya, untuk merancang berbagai program
yang akan ditawarkan kepada masyarakat, menetapkan prioritas, dan
membina/meningkatkan kerjasama dengan berbagai sumber dana yang potensial.
Dengan diterbitkannya UU No. 20 Tahun 2003, sekolah (negeri)
mempunyai keleluasaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber lain di luar
APBN/APBD, yaitu antara lain lewat iuran pendidikan, penerimaan siswa baru
(PSB), hibah perorangan, dll. Tentu saja keleluasaan yang diamanatkan oleh
undang-undang harus tetap memperhatikan kepada aturan main yang digariskan
dalam UU, PP, dan Kepmen yang berlaku.
Keleluasaan memperoleh dana masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain favorit tidaknya suatu sekolah (akreditas). Bagi sekolah favorit, seperti
halnya SMA N 17 Palembang, masyarakat/wali murid tidak segan-segan
memberikan sumbangan yang terkait dengan pendidikan anaknya, sebaliknya bagi
sekolah pinggiran (pelosok) yang biasa-biasa saja dana masyarakat sulit
diharapkan. Dampak yang dirasakan dari perbedaan ini pada akhirnya
menyangkut kualitas siswa dan alumninya. Sekolah favorit maju dengan pesat
sedangkan sekolah pinggiran sulit untuk mengejar ketinggalan (semakin
keterbelakangan).
Oleh karena itu, akan dibahas Pengelolaan Keuangan Sekolah, sehingga
penggunaan dana pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi pengelolaan
sekolah yang turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Menurut Depdiknas (2000) bahwa pengelolaan keuangan merupakan tindakan
pengurusan dan ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan. Sedangkan,
Menurut Jones (1985), pengelolaan keuangan meliputi:
1. Perencanaan financial, yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang
tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik tanpa efek
samping yang merugikan.
2. Pelaksanaan (implementation involves accounting), yaitu kegiatan berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
3. Evaluasi, yaitu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan.
Dengan demikian, pengelolaan keuangan sekolah merupakan proses
perencanaan, penggalian sumber, penyusunan anggaran dan penggunaan serta
pelaporan keuangan di tingkat sekolah. Adapun beberapa kegiatan pengelolaan
keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,
pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban (Lipham,
1985; Keith, 1991).
2.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Melalui kegiatan pengelolaan keuangan ini maka kebutuhan pendanaan
kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan penyelenggaraannya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah
secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan pengelolaan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah
dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang
menguasai dalam pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan serta
memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
2.3 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Menurut undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa
pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik. Berikut akan dibahas masing-masing
prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Di lembaga pendidikan, bidang
pengelolaan keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan
dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya harus jelas
sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahuinya. Transparansi keuangan dapat menciptakan kepercayaan timbal
balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah, sehingga
dapat meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam
penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah.
Salah satu informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga
sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS). RAPBS ini bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru
atau di depan ruang tata usaha sehingga siapa saja yang membutuhkan informasi
itu dapat dengan mudah melihatnya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa
jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa
saja uang itu. Perolehan informasi ini dapat menambah kepercayaan warga
sekolah dan orang tua siswa terhadap sekolah.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kualitas performansi seseorang dalam menyelesaikan
tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi,akuntabilitas
di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku. Pertanggung jawaban dapat dilakukan kepada orang tua,
masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terciptanya akuntabilitas, yaitu:
a. Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan
dan mengikut sertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah.
b. Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya.
c. Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam
menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang
murah dan pelayanan yang cepat.
3. Efektivitas
Efektif umumnya yaitu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner
(2004) mendefinisikan efektivitas tidak berhenti sampai pencapaian tujuan saja
tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga.
Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih
menekankan pada kualitatif outcomes. Pengelolaan keuangan dikatakan
memenuhi prinsip efektivitas jika kegiatan yang dilakukan dapat mengatur
keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan.
Efficiency”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau
antara daya dan hasil.
Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya. Perbandingan
tersebut dapat dilihat dari dua hal:
1. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya
Kegiatan dapat dikatakan efisien jika penggunaan waktu, tenaga dan biaya
yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
2. Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien jika dengan penggunaan waktu, tenaga dan
biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun
kualitasnya.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya
pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
2.4 Tugas Pengelola Keuangan Sekolah
Dalam pelaksanaannya, pengelolaan keuangan menganut asas pemisahan
tugas antara fungsi Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan. Otorisator adalah
pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan
penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang
melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang
dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah
pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran
uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban.
Kepala Sekolah, sebagai pengelola, berfungsi sebagai Otorisator dan di
limpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak
dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan
pengawasan ke dalam. Sedangkan Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi
Bendaharawan, juga di limpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas
pembayaran.
Pengelola keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan
sekolah, cara mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan
dana tersebut untuk membiayai kebutuhan sekolah. Tugas pengelola keuangan
antara lain:
1. Pengelolaan untuk perencanaan perkiraan.
2. Pengelolaan memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan
pembiayaannya.
3. Pengelolaan kerjasama dengan pihak lain.
4. Penggunaan keuangan dan mencari sumber dananya.
Seorang pengelola keuangan harus mempunyai pikiran yang kreatif dan
dinamis. Hal ini penting karena pengelolaan yang dilakukan oleh seorang
pengelola keuangan berhubungan dengan masalah keuangan yang sangat penting
dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah. Adapun yang harus dimiliki oleh
seorang pengelola keuangan yaitu strategi keuangan. Strategi itu antara lain:
1. Strategic Planning
Keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan ekternal yang datang dari
luar. Terkandung unsur analisis kebutuhan, proyeksi, peramalan, ekonomic
dan financial.
2. Strategic Management
Upaya mengelolah proses perubahan, seperti: perencanaan, strategis, struktur
organisasi, kontrol, strategis dan kebutuhan primer.
3. Strategic Thinking
Sebagai kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil secara
berkesinambungan.
2.5 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
Sesuai dengan Pasal 46 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menyatakan pendanaan pendidikan menjadi tanggung
jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dimana
menurut pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003, ayat
(27) Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang
mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.
(28) Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
(29) Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau
pemerintah kota.
Dengan diterbitkannya UU No. 20 Tahun 2003 sekolah (negeri) mempunyai
keleluasaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber lain di luar
APBN/APBD, yaitu antara lain lewat iuran pendidikan, penerimaan siswa baru
(PSB), hibah perorangan, dll. Tentu saja keleluasaan yang diamanatkan oleh
undang-undang harus tetap memperhatikan kepada aturan main yang digariskan
dalam UU, PP, dan Kepmen yang berlaku.
Maka dapat kita simpulkan sumber-sumber pemasukan sekolah bisa berasal
dari pemerintah (pusat ataupun daerah), usaha mandiri sekolah, orang tua siswa,
dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan
dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara
pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas.
Beberapa sumber-sumber keuangan sekolah yang akan kami bahas sebagai
berikut:
1. Dana dari Pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam
Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk
setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Mata anggaran dan
besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan
Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggung jawaban atas
pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benar benar sesuai dengan mata anggaran
tersebut.
Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). BOS/M merupakan dana pemerintah daerah (dari
APBD) yang distribusikan ke sekolah-sekolah untuk membiayai pengeluaran
rutin (operasional) non gaji.
2. Dana dari Orang Tua Siswa
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite.
Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan
oleh rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a. Dana tetap perbulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh
orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah.
b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya
satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat
diangsur).
c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu
yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela
tanpa suatu ikatan apapun.
3. Dana dari Masyarakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat
dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap
kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan
tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk
turut membantu kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari
perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik
milik pemerintah maupun milik swasta.
4. Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah
tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan
belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni
merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa
terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi
kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung
dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni sekolah.
5. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang
menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler,
seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk
mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan
wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh staf sekolah atau
para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha
fotokopi, dll.
2.6 Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah
1. Perencanaan Anggaran
Peran anggaran dalam pengelolaan pembelajaran yang berkaitan dengan
layanan belajar dan manajemen sekolah serta manajemen sekolah secara
keseluruhan sangatlah penting untuk mencapai tujuan. Anggaran merupakan
rencana kuantitatif terhadap operasi organisasi sekolah. Anggaran meliputi
aspek keuangan maupun aspek non keuangan dari operasi yang direncanakan.
Proses penyiapan anggaran disebut penganggaran yaitu menyediakan anggaran
untuk melaksanakan program yang telah direncanakan.
Anggaran mempunyai peran penting dalam pengalokasian sumber daya
atau potensi sekolah, pengkoordnasian operasi pendidikan. Candoli Carl Cs.
(1985) mengemukakan dalam lembaga pendidikan anggaran sekolah
merupakan instrumen perencanaan dan instrumen pengendalian. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam membuat anggaran menurut Yahya
(2003:46) adalah :
1) Permintaan terhadap hasil produksi dan stabilitas permintaan potensi
dasar
2) Jenis-jenis hasil produksi yang dibuat
3) Jenis-jenis dan sifat hasil produksi yang dibuat
4) Kemampuan menyusun jadwal mengatur pelaksanaan
5) Jumlah dana yang dipergunakan dibandingkan dengan hasil yang
mungkin dicapai.
6) Perencanaan dan pengawasan
2. Strategi Mencari Sumber Dana Sekolah
Mulyasa (2002), sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah
secara garis besar dapat dikelompokan atas tiga sumber, yaitu :
1. pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang
bersifat umum atau khusus dan diperuntukan bagi kepentingan
pendidikan;
2. orang tua atau peserta didik;
3. masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat.
Adapun strategi memperoleh dana pendidikan yaitu sebagai berikut;
1. mempunyai dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan
2. memahami progam dan prioritas instansi sumber dana pendidikan
3. mengindentifikasi program sekolah yang sesuai dengan program dan
prioritas instansi sumber dana
4. membuat usulan kegiatan yang didukung dengan dokumen kerangka
rujukan (tor)
5. paparan dan memasarkan usulan program/kegiatan yang diminta untuk
didanai
6. mengawal proses usulan sampai selesai
7. mempertanggungjawabkan efektivitas penggunaan dana yang diperoleh
3. Penggunaan Keuangan Sekolah
Dana yang diperoleh dari berbagai sumber dibukukan dan diagendakan
untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas, laboratorium, perpustakaan,
serta di tempat lainnya digunakan secara efektif dan efisien, dan sasaran
penggunanaan dana tersebut sesuai rencana dan program yang diperkirakan
akan mencapai target dan tujuan pembelajaran sekaligus tujuan sekolah.
Pemerintah telah menyusun suatu kategori dalam bentuk mata anggaran,
kategori ini dimaksudkan agar sasaran penggunaan anggaran dapat tersusun
sedemikian rupa dan diukur tingkat pencapaian tiap-tiap komponen. Adapun
komponen yang baku dan yang berlaku disekolah menurut buku T.5
(Depdikbud, 1988:84) adalah:
1. Program Rutin
a. Gaji dan tunjangan
b. Tunjangan beras
c. Lembur
d. Keperluan alat kantor
e. Barang Inventaris
f. Langganan daya/jasa (Listrik, telepon, air)
g. Kegiatan belajar mengajar
h. Pemeliharaan Gedung
2. Program pembangunan
a. D.P.P = Dana Pembinaan Pendidikan
b. D.B.O = Dana Bantuan Operasi
c. O.P.F = Oprasi Pembangunan dan fasilitas
Berdasarkan SKB Mendikbud dan Menkeu No. 585/k/1987 dan 590/kmk
03/03/1987 tanggal 24 september 1987 kegiatan-kegiatan tersebut adalah
antara lain:
a. Pemeliharaan saran/prasanara
b. PBM/KBM
c. Pembinaan Kegiatan Siswa
d. Dukungan Kegiatan Personil
e. Kegiatan R.T Sekolah/Komite Sekolah
4. Pengawasan dan Evaluasi Anggaran
Yang dimaksud dengan pengawasan anggaran adalah suatu pemeriksaan
yang terutama ditujukan pada masalah keuangan (transaksi, dokumen, buku,
daftar serta laporan), antara lain untuk memperoleh kepastian bahwa berbagai
transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan,
keputusan, instruksi untuk menilai kewajaran yang diberikan oleh laporan
keuangan. kaidah atau ukuran yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang
dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan sebagaimana diatur dalam
Instruksi Presiden No 15 tahun 1983 meliputi pengawasan fungsional dan
pengawasan melekat yang berpedoman kepada norma sebagai berikut :
1) Pengawasan tidak mencari-cari kesalahan, yaitu tidak mengutamakan
mencari siapa yang salah, tetapi apabila ditemukan kesalahan,
penyimpangan dan hambatan supaya dilaporkan sebab-sebab dan
bagaimana terjadinya, serta menemukan bagaimana memperbaikinya.
2) Pengawasan merupakan proses yang berlanjut yaitu dilaksanakn terus
menerus, sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang
berkesinambungan,
3) Pengawasan harus menjamin adanya kemungkinan pengambilan koreksi
yang cepat dan tepat terhadap penyimpangan dan penyelewengan yang
ditemukan untuk mencegah berlanjutnya kesalahan dan atau
penyelewengan,
4) Pengawasan bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan
kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi atau meniadakan
penyimpangan di samping menjadi pendorong dan perangsang untuk
menertibkan penyempurnaan kondisi obyektif pengawasan.
4. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan
dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua siswa dan
masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber
dananya. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari
usaha mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan
guru dan staf sekolah. Beberapa prinsip yang dijadikan pegangan dalam
kegiatan mempertanggungjawabkan keuangan yang dilakukan oleh atasan
langsung, meliputi:
1) Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pecan.
2) Periksa terlebih dahulu Buku Kas Umum dalam hubungannya dengan
buku yang lain setiap akhir bulan.
3) Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (Surat
Pertanggung Jawaban) bulanan, penyetoran MPO/PPn.
4) Diperiksa pengurusan barang inventaris dan penyimpanan dokumen
pertanggal keuangan sewaktu-waktu.
5) Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun Berita Acara Pemeriksaan
Kas setiap akhir triwulan secara teratur.
6) Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian
keuangan Negara.
7) Dilaporkan dengan segera (paling lambat satu minggu) jika terjadi
kerugian yang diderita oleh Negara karena penggelapan atau perbuatan
lain, kepada Sekretaris Jenderal Depdiknas c.q. Kepala Biro Keuangan
dengan tembusan kepada Inspektur Jenderal Depdiknas dan BPK.
2.7 Alokasi Pengelolaan Keuangan Sekolah
Pendanaan pendidikan saat ini dapat dikelompokkan menjadi biaya
personalia dan operasi nonpersonalia. Biaya personalia, terdiri dari gaji pendidik
dan tenaga kependidikan serta tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji dan
biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana,uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll
(baca Permendiknas nomor 69 tahun 2009, tentang Standar Biaya Operasi
Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
Biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian
dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan
kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai SNP.
Apabila dirinci anggaran sekolah tersebut digunakan untuk:
1. Kegiatan peningkatan mutu pendidikan, antara lain peningkatan
kemampuan profesional, supervisi pendidikan, dan evaluasi.
2. Kegiatan ekstra-kurikuler, antara lain usaha kesehatan sekolah
(UKS), pramuka, olahraga, kreativitas seni.
3. Bahan pengajaran praktek, keterampilan, antara lain penambahan
sarana pengajaran, bahan praktek.
4. Kesejahteraan Kepala Sekolah, guru dan pegawai.
5. Pembelian peralatan kantor dan alat tulis kantor.
6. Pengembangan perpustakaan.
7. Pembangunan sarana fisik sekolah.
8. Biaya listrik, telepon, air dan surat menyurat.
9. Dana sosial seperti bantuan kesehatan, pakaian seragam.
10. Biaya pemeliharaan gedung, pagar dan pekarangan sekolah
Pengeluaran anggaran tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan jenis
mata anggaran keluaran (MAK) sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai
a. Belanja Gaji Pegawai
b. Belanja Honorarium Pegawai
2. Belanja Barang
a. Keperluan Sehari-Hari Perkantoran
b. Belanja Barang ATK
c. Langganan Daya dan Jasa
d. Pemeliharaan Gedung Kantor
e. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
f. Biaya Perjalanan Dinas
3. Belanja Modal
a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
4. Belanja Sosial
Belanja bantuan sosial, berupa Penyediaan Beasiswa dan
peningkatan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah, perlu
pengelolaan sumber daya terpadu antara sumber daya manusia, sarana dan
prasarana serta dana. Ketiganya saling terkait satu sama lain. Dalam hal ini kepala
sekolah dituntut untuk mengatur keuangan sekolah dengan tidak sebaik-
baiknya sehingga ada kegiatan yang semestinya mendapat prioritas pendanaan
tapi tidak memperoleh anggaran
DAFTAR PUSTAKA
_____.Mengkaji Sepuluh Tahun Bantuan Operasional Sekolah. diakses 20/ 2/
2016, dari worldbank.org:
http://www.worldbank.org/in/news/feature/2015/06/15/reviewing-ten-years-
of-indonesia-school-grants-program
_____.PERAN PEMERINTAH TERHADAP ANGGARAN PENDIDIKAN. diakses
20/ 2/ 2016, dari atikanafridayanti.wordpress.com:
https://atikanafridayanti.wordpress.com/2014/05/20/peran-pemerintah-
terhadap-anggaran-pendidikan-untuk-kualitas-sekolah-di-indonesia-melalui-
dana-apbn/
_____.UU No 20 Tahun 2003. diakses 20/ 2/ 2016, dari kemenag.go.id:
http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf

Recomendados

Powerpoint manajemen pendidikan por
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
28.2K visualizações54 slides
Ppt manajemen sekolah por
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahRirie Nurmala
10.5K visualizações15 slides
Pengelolaan Keuangan Pendidikan por
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
962 visualizações11 slides
Makalah manajemen berbasis sekolah por
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahFirlita Nurul Kharisma
23.7K visualizações12 slides
Sumber pendanaan pendidikan por
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
19.4K visualizações12 slides
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya por
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMara Sutan Siregar
140.5K visualizações14 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

pengelolaan pendidikan por
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikanAfifah Sjahbandi
37.4K visualizações11 slides
Bidang garapan manajemen pendidikan por
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
29.3K visualizações19 slides
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah) por
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)Nithayun_
6.7K visualizações18 slides
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu por
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
13.2K visualizações16 slides
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa por
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswaBuku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswaPajeg Lempung
12.3K visualizações231 slides
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2 por
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2dpyulianti
3.9K visualizações12 slides

Mais procurados(20)

pengelolaan pendidikan por Afifah Sjahbandi
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikan
Afifah Sjahbandi37.4K visualizações
Bidang garapan manajemen pendidikan por Indra Arrohman
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
Indra Arrohman29.3K visualizações
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah) por Nithayun_
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Nithayun_6.7K visualizações
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu por Siti Sahati
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Siti Sahati13.2K visualizações
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa por Pajeg Lempung
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswaBuku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa
Buku materi terbuka kesadaran pajak perguruan tinggi mahasiswa
Pajeg Lempung12.3K visualizações
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2 por dpyulianti
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
dpyulianti3.9K visualizações
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL... por Toto Haryadi
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
Toto Haryadi15K visualizações
Manajemen keuangan sekolah por Dyah Dewi
Manajemen keuangan sekolahManajemen keuangan sekolah
Manajemen keuangan sekolah
Dyah Dewi3K visualizações
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan por محمد خيرى
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
محمد خيرى8.7K visualizações
Inovasi pendidikan di Indonesia por Fikahati Rachmawati
Inovasi pendidikan di IndonesiaInovasi pendidikan di Indonesia
Inovasi pendidikan di Indonesia
Fikahati Rachmawati9.2K visualizações
PPT manajemen kurikulum.pptx por ShezaYolanda1
PPT manajemen kurikulum.pptxPPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptx
ShezaYolanda11.2K visualizações
Efisiensi pendidikan di indonesia por Lastri Cheanagho
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesia
Lastri Cheanagho10.6K visualizações
Proses perencanaan pendidikan por ocwunj_fip
Proses perencanaan pendidikanProses perencanaan pendidikan
Proses perencanaan pendidikan
ocwunj_fip5.4K visualizações
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1 por arlanridfan farid
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
arlanridfan farid3.6K visualizações
penulisan daftar pustaka por Ani Mulyaningsih
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
Ani Mulyaningsih78.4K visualizações
Administrasi pendidikkan bab1 por widyaandri
Administrasi pendidikkan bab1Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1
widyaandri3.3K visualizações
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan por Potpotya Fitri
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Potpotya Fitri8.1K visualizações
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi por alvinnoor
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
alvinnoor43.2K visualizações
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim... por ananda gunadharma
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
ananda gunadharma25.9K visualizações
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA por etto kono
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
etto kono11.5K visualizações

Similar a Pengelolaan Keuangan Pendidikan

Pengelolaan Keuangan.pdf por
Pengelolaan Keuangan.pdfPengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdfferisunandar
9 visualizações20 slides
Bidang garapan keuangan por
Bidang garapan keuanganBidang garapan keuangan
Bidang garapan keuangansyafiul huda
1.5K visualizações28 slides
Pengelolaan keuangan por
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan Non Formal Education
18.1K visualizações24 slides
Kelompok 3 por
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3Rina Sintia
241 visualizações25 slides
Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulana por
Ppt ap bidang garapan keuangan  asep maulanaPpt ap bidang garapan keuangan  asep maulana
Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulanaasep maulana hidayat
382 visualizações20 slides
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf por
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfPengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfZukét Printing
4 visualizações11 slides

Similar a Pengelolaan Keuangan Pendidikan(20)

Pengelolaan Keuangan.pdf por ferisunandar
Pengelolaan Keuangan.pdfPengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdf
ferisunandar9 visualizações
Bidang garapan keuangan por syafiul huda
Bidang garapan keuanganBidang garapan keuangan
Bidang garapan keuangan
syafiul huda1.5K visualizações
Pengelolaan keuangan por Non Formal Education
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
Non Formal Education18.1K visualizações
Kelompok 3 por Rina Sintia
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
Rina Sintia241 visualizações
Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulana por asep maulana hidayat
Ppt ap bidang garapan keuangan  asep maulanaPpt ap bidang garapan keuangan  asep maulana
Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulana
asep maulana hidayat382 visualizações
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf por Zukét Printing
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfPengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Zukét Printing4 visualizações
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docx por Zukét Printing
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docxPengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Zukét Printing3 visualizações
bidang garapan keuangan administrasi pendidikan por Dewi Rahmawati
bidang garapan keuangan administrasi pendidikanbidang garapan keuangan administrasi pendidikan
bidang garapan keuangan administrasi pendidikan
Dewi Rahmawati639 visualizações
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan por Irfan Ushaimi
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Irfan Ushaimi677 visualizações
Ppt propen por Arjuna Ahmadi
Ppt propenPpt propen
Ppt propen
Arjuna Ahmadi1.9K visualizações
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan por Raka Juanda Sanjaya
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Raka Juanda Sanjaya886 visualizações
Administrasi Pendidikan : Bidang Garapan Keuangan por dhea fitryana
Administrasi Pendidikan : Bidang Garapan KeuanganAdministrasi Pendidikan : Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan : Bidang Garapan Keuangan
dhea fitryana734 visualizações
Power point lpi kel.3 por NGIZATUL KHUSNA17
Power point lpi kel.3Power point lpi kel.3
Power point lpi kel.3
NGIZATUL KHUSNA17174 visualizações
Nurman por 19890625
NurmanNurman
Nurman
19890625130 visualizações
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM por NGIZATUL KHUSNA17
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMMANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
NGIZATUL KHUSNA171.3K visualizações
2. mulyati ojl keuangan por Mulyati Rahman
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan
Mulyati Rahman2.9K visualizações
ADM_KEUANGAN.pdf por ikhwandwikesuma2
ADM_KEUANGAN.pdfADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdf
ikhwandwikesuma29 visualizações
BAB I.docx por alfanastain
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
alfanastain4 visualizações
Administrasi pendidikan por Qoyyimah Ayak
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
Qoyyimah Ayak220 visualizações
Administrasi Keuangan.pdf por Zukét Printing
Administrasi Keuangan.pdfAdministrasi Keuangan.pdf
Administrasi Keuangan.pdf
Zukét Printing2 visualizações

Mais de Sherly Anggraini

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan por
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSherly Anggraini
19.4K visualizações23 slides
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan por
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSherly Anggraini
4.7K visualizações16 slides
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan por
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
4.8K visualizações21 slides
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan por
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
14.9K visualizações23 slides
Pengelolaan Peserta Didik por
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikSherly Anggraini
252 visualizações10 slides
Pengelolaan Peserta Didik por
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikSherly Anggraini
3.6K visualizações22 slides

Mais de Sherly Anggraini(20)

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan por Sherly Anggraini
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sherly Anggraini19.4K visualizações
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan por Sherly Anggraini
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sherly Anggraini4.7K visualizações
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan por Sherly Anggraini
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Sherly Anggraini4.8K visualizações
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan por Sherly Anggraini
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Sherly Anggraini14.9K visualizações
Pengelolaan Peserta Didik por Sherly Anggraini
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
Sherly Anggraini252 visualizações
Pengelolaan Peserta Didik por Sherly Anggraini
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
Sherly Anggraini3.6K visualizações
Pengelolaan Kurikulum por Sherly Anggraini
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
Sherly Anggraini1.1K visualizações
Pengelolaan Kurikulum por Sherly Anggraini
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
Sherly Anggraini8.2K visualizações
Pengelolaan Kelas por Sherly Anggraini
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
Sherly Anggraini1.4K visualizações
Pengelolaan Kelas por Sherly Anggraini
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
Sherly Anggraini10K visualizações
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan por Sherly Anggraini
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Sherly Anggraini2.9K visualizações
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan por Sherly Anggraini
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Sherly Anggraini13.9K visualizações
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan por Sherly Anggraini
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Sherly Anggraini3K visualizações
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan por Sherly Anggraini
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Sherly Anggraini2K visualizações
Puisi matematika-unsri-zulkardi por Sherly Anggraini
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Sherly Anggraini2.6K visualizações
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014 por Sherly Anggraini
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Sherly Anggraini1.4K visualizações
Persamaan ellips por Sherly Anggraini
Persamaan ellipsPersamaan ellips
Persamaan ellips
Sherly Anggraini575 visualizações
Fungsi pecah pada aljabar por Sherly Anggraini
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
Sherly Anggraini9.5K visualizações
Contoh Iceberg por Sherly Anggraini
Contoh IcebergContoh Iceberg
Contoh Iceberg
Sherly Anggraini714 visualizações
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika por Sherly Anggraini
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaContoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Sherly Anggraini5.7K visualizações

Último

Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf por
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfIrawan Setyabudi
38 visualizações27 slides
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx por
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptxraraksm12
70 visualizações19 slides
1. Adab Terhadap Tetangga por
1. Adab Terhadap Tetangga1. Adab Terhadap Tetangga
1. Adab Terhadap Tetanggaagreenlife5
23 visualizações2 slides
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx por
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxDelviaAndrini1
40 visualizações32 slides
ARTIKEL GEGURITAN.docx por
ARTIKEL GEGURITAN.docxARTIKEL GEGURITAN.docx
ARTIKEL GEGURITAN.docxpujiastutikbaledono
10 visualizações4 slides
Bimtek Paralegal.pdf por
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdfIrawan Setyabudi
36 visualizações28 slides

Último(20)

Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Irawan Setyabudi38 visualizações
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx por raraksm12
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx
raraksm1270 visualizações
1. Adab Terhadap Tetangga por agreenlife5
1. Adab Terhadap Tetangga1. Adab Terhadap Tetangga
1. Adab Terhadap Tetangga
agreenlife523 visualizações
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx por DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini140 visualizações
Bimtek Paralegal.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdf
Irawan Setyabudi36 visualizações
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf por ssuser29a952
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfPAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
ssuser29a952154 visualizações
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx por irpandialbantani1
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxSEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
irpandialbantani18 visualizações
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx por WartoyoWartoyo3
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptxPPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
WartoyoWartoyo38 visualizações
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx por DelviaAndrini1
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxLEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
DelviaAndrini139 visualizações
Latihan 6_ Aldy 085.pptx por justneptun
Latihan 6_ Aldy 085.pptxLatihan 6_ Aldy 085.pptx
Latihan 6_ Aldy 085.pptx
justneptun13 visualizações
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx por rdsnfgzhgj
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptxLatihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
rdsnfgzhgj10 visualizações
Fajar Saputra (E1G022057).pptx por FajarSaputra57
Fajar Saputra (E1G022057).pptxFajar Saputra (E1G022057).pptx
Fajar Saputra (E1G022057).pptx
FajarSaputra5717 visualizações
Katalog Penerbit Baca por penerbitbaca
Katalog Penerbit BacaKatalog Penerbit Baca
Katalog Penerbit Baca
penerbitbaca63 visualizações
SK Satgas PPKS.pdf por Irawan Setyabudi
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdf
Irawan Setyabudi48 visualizações
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por selvianafitri2k17
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
selvianafitri2k179 visualizações
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por AdityaGustiRamadhan
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
AdityaGustiRamadhan12 visualizações
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3018 visualizações
KESETIMBANGAN KIMIA por lyricsong1117
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
KESETIMBANGAN KIMIA
lyricsong11179 visualizações
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf por Irawan Setyabudi
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Irawan Setyabudi45 visualizações

Pengelolaan Keuangan Pendidikan

  • 1. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2015/2016 PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan Di S U S U N Oleh: 1. Mery H (06081181419073) 2. Prasasti Anggun (06081181419071) 3. Vidya F S (060811819062) Dosen: 1. Dra.Nyimas Aisyah, M.Pd. 2. Meryansumayeka,S.Pd., M.Sc.
  • 2. DAFTAR ISI BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................ BAB II II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan Pendidikan............................... 2.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan..................................... 2.3 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan ...................... 2.4 Tugas Pengelola Keuangan Sekolah............................................... 2.5 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah............................................... BAB III III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan...................................................................................... 3.2 Saran............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
  • 3. BAB 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Pasal 46 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003, pendanaan pendidikan menjadi tanggung-jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Berkaitan dengan itu sekolah diharapkan mampu, mengelola sumberdaya yang dimilikinya, untuk merancang berbagai program yang akan ditawarkan kepada masyarakat, menetapkan prioritas, dan membina/meningkatkan kerjasama dengan berbagai sumber dana yang potensial. Dengan diterbitkannya UU No. 20 Tahun 2003, sekolah (negeri) mempunyai keleluasaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber lain di luar APBN/APBD, yaitu antara lain lewat iuran pendidikan, penerimaan siswa baru (PSB), hibah perorangan, dll. Tentu saja keleluasaan yang diamanatkan oleh undang-undang harus tetap memperhatikan kepada aturan main yang digariskan dalam UU, PP, dan Kepmen yang berlaku. Keleluasaan memperoleh dana masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain favorit tidaknya suatu sekolah (akreditas). Bagi sekolah favorit, seperti halnya SMA N 17 Palembang, masyarakat/wali murid tidak segan-segan memberikan sumbangan yang terkait dengan pendidikan anaknya, sebaliknya bagi sekolah pinggiran (pelosok) yang biasa-biasa saja dana masyarakat sulit diharapkan. Dampak yang dirasakan dari perbedaan ini pada akhirnya menyangkut kualitas siswa dan alumninya. Sekolah favorit maju dengan pesat sedangkan sekolah pinggiran sulit untuk mengejar ketinggalan (semakin keterbelakangan). Oleh karena itu, akan dibahas Pengelolaan Keuangan Sekolah, sehingga penggunaan dana pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi pengelolaan sekolah yang turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Menurut Depdiknas (2000) bahwa pengelolaan keuangan merupakan tindakan pengurusan dan ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan. Sedangkan, Menurut Jones (1985), pengelolaan keuangan meliputi: 1. Perencanaan financial, yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik tanpa efek samping yang merugikan. 2. Pelaksanaan (implementation involves accounting), yaitu kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat. 3. Evaluasi, yaitu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan. Dengan demikian, pengelolaan keuangan sekolah merupakan proses perencanaan, penggalian sumber, penyusunan anggaran dan penggunaan serta pelaporan keuangan di tingkat sekolah. Adapun beberapa kegiatan pengelolaan keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991). 2.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan Melalui kegiatan pengelolaan keuangan ini maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan penyelenggaraannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut:
  • 5. 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah. 2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah. 3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 2.3 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pengelolaan keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Menurut undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Berikut akan dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. 1. Transparansi Transparan berarti adanya keterbukaan. Di lembaga pendidikan, bidang pengelolaan keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam pengelolaan keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah, sehingga dapat meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Salah satu informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS). RAPBS ini bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga siapa saja yang membutuhkan informasi
  • 6. itu dapat dengan mudah melihatnya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini dapat menambah kepercayaan warga sekolah dan orang tua siswa terhadap sekolah. 2. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kualitas performansi seseorang dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi,akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku. Pertanggung jawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terciptanya akuntabilitas, yaitu: a. Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikut sertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah. b. Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya. c. Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat. 3. Efektivitas Efektif umumnya yaitu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan efektivitas tidak berhenti sampai pencapaian tujuan saja tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Pengelolaan keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas jika kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang
  • 7. bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 4. Efisiensi Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal: 1. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya Kegiatan dapat dikatakan efisien jika penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan. 2. Dilihat dari segi hasil Kegiatan dapat dikatakan efisien jika dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya. Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab. 2.4 Tugas Pengelola Keuangan Sekolah Dalam pelaksanaannya, pengelolaan keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah
  • 8. pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban. Kepala Sekolah, sebagai pengelola, berfungsi sebagai Otorisator dan di limpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam. Sedangkan Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi Bendaharawan, juga di limpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas pembayaran. Pengelola keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan sekolah, cara mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan dana tersebut untuk membiayai kebutuhan sekolah. Tugas pengelola keuangan antara lain: 1. Pengelolaan untuk perencanaan perkiraan. 2. Pengelolaan memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaannya. 3. Pengelolaan kerjasama dengan pihak lain. 4. Penggunaan keuangan dan mencari sumber dananya. Seorang pengelola keuangan harus mempunyai pikiran yang kreatif dan dinamis. Hal ini penting karena pengelolaan yang dilakukan oleh seorang pengelola keuangan berhubungan dengan masalah keuangan yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah. Adapun yang harus dimiliki oleh seorang pengelola keuangan yaitu strategi keuangan. Strategi itu antara lain: 1. Strategic Planning Keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan ekternal yang datang dari luar. Terkandung unsur analisis kebutuhan, proyeksi, peramalan, ekonomic dan financial.
  • 9. 2. Strategic Management Upaya mengelolah proses perubahan, seperti: perencanaan, strategis, struktur organisasi, kontrol, strategis dan kebutuhan primer. 3. Strategic Thinking Sebagai kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil secara berkesinambungan. 2.5 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah Sesuai dengan Pasal 46 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dimana menurut pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003, ayat (27) Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. (28) Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. (29) Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota. Dengan diterbitkannya UU No. 20 Tahun 2003 sekolah (negeri) mempunyai keleluasaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber lain di luar APBN/APBD, yaitu antara lain lewat iuran pendidikan, penerimaan siswa baru (PSB), hibah perorangan, dll. Tentu saja keleluasaan yang diamanatkan oleh undang-undang harus tetap memperhatikan kepada aturan main yang digariskan dalam UU, PP, dan Kepmen yang berlaku. Maka dapat kita simpulkan sumber-sumber pemasukan sekolah bisa berasal dari pemerintah (pusat ataupun daerah), usaha mandiri sekolah, orang tua siswa, dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas. Beberapa sumber-sumber keuangan sekolah yang akan kami bahas sebagai berikut:
  • 10. 1. Dana dari Pemerintah Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggung jawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benar benar sesuai dengan mata anggaran tersebut. Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). BOS/M merupakan dana pemerintah daerah (dari APBD) yang distribusikan ke sekolah-sekolah untuk membiayai pengeluaran rutin (operasional) non gaji. 2. Dana dari Orang Tua Siswa Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas : a. Dana tetap perbulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah. b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur). c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun. 3. Dana dari Masyarakat Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk
  • 11. turut membantu kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta. 4. Dana dari Alumni Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni sekolah. 5. Dana dari Peserta Kegiatan Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya. 6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll. 2.6 Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah 1. Perencanaan Anggaran Peran anggaran dalam pengelolaan pembelajaran yang berkaitan dengan layanan belajar dan manajemen sekolah serta manajemen sekolah secara keseluruhan sangatlah penting untuk mencapai tujuan. Anggaran merupakan rencana kuantitatif terhadap operasi organisasi sekolah. Anggaran meliputi
  • 12. aspek keuangan maupun aspek non keuangan dari operasi yang direncanakan. Proses penyiapan anggaran disebut penganggaran yaitu menyediakan anggaran untuk melaksanakan program yang telah direncanakan. Anggaran mempunyai peran penting dalam pengalokasian sumber daya atau potensi sekolah, pengkoordnasian operasi pendidikan. Candoli Carl Cs. (1985) mengemukakan dalam lembaga pendidikan anggaran sekolah merupakan instrumen perencanaan dan instrumen pengendalian. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat anggaran menurut Yahya (2003:46) adalah : 1) Permintaan terhadap hasil produksi dan stabilitas permintaan potensi dasar 2) Jenis-jenis hasil produksi yang dibuat 3) Jenis-jenis dan sifat hasil produksi yang dibuat 4) Kemampuan menyusun jadwal mengatur pelaksanaan 5) Jumlah dana yang dipergunakan dibandingkan dengan hasil yang mungkin dicapai. 6) Perencanaan dan pengawasan 2. Strategi Mencari Sumber Dana Sekolah Mulyasa (2002), sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokan atas tiga sumber, yaitu : 1. pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukan bagi kepentingan pendidikan; 2. orang tua atau peserta didik; 3. masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat. Adapun strategi memperoleh dana pendidikan yaitu sebagai berikut; 1. mempunyai dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan 2. memahami progam dan prioritas instansi sumber dana pendidikan 3. mengindentifikasi program sekolah yang sesuai dengan program dan prioritas instansi sumber dana
  • 13. 4. membuat usulan kegiatan yang didukung dengan dokumen kerangka rujukan (tor) 5. paparan dan memasarkan usulan program/kegiatan yang diminta untuk didanai 6. mengawal proses usulan sampai selesai 7. mempertanggungjawabkan efektivitas penggunaan dana yang diperoleh 3. Penggunaan Keuangan Sekolah Dana yang diperoleh dari berbagai sumber dibukukan dan diagendakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas, laboratorium, perpustakaan, serta di tempat lainnya digunakan secara efektif dan efisien, dan sasaran penggunanaan dana tersebut sesuai rencana dan program yang diperkirakan akan mencapai target dan tujuan pembelajaran sekaligus tujuan sekolah. Pemerintah telah menyusun suatu kategori dalam bentuk mata anggaran, kategori ini dimaksudkan agar sasaran penggunaan anggaran dapat tersusun sedemikian rupa dan diukur tingkat pencapaian tiap-tiap komponen. Adapun komponen yang baku dan yang berlaku disekolah menurut buku T.5 (Depdikbud, 1988:84) adalah: 1. Program Rutin a. Gaji dan tunjangan b. Tunjangan beras c. Lembur d. Keperluan alat kantor e. Barang Inventaris f. Langganan daya/jasa (Listrik, telepon, air) g. Kegiatan belajar mengajar h. Pemeliharaan Gedung 2. Program pembangunan a. D.P.P = Dana Pembinaan Pendidikan b. D.B.O = Dana Bantuan Operasi c. O.P.F = Oprasi Pembangunan dan fasilitas
  • 14. Berdasarkan SKB Mendikbud dan Menkeu No. 585/k/1987 dan 590/kmk 03/03/1987 tanggal 24 september 1987 kegiatan-kegiatan tersebut adalah antara lain: a. Pemeliharaan saran/prasanara b. PBM/KBM c. Pembinaan Kegiatan Siswa d. Dukungan Kegiatan Personil e. Kegiatan R.T Sekolah/Komite Sekolah 4. Pengawasan dan Evaluasi Anggaran Yang dimaksud dengan pengawasan anggaran adalah suatu pemeriksaan yang terutama ditujukan pada masalah keuangan (transaksi, dokumen, buku, daftar serta laporan), antara lain untuk memperoleh kepastian bahwa berbagai transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan, keputusan, instruksi untuk menilai kewajaran yang diberikan oleh laporan keuangan. kaidah atau ukuran yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden No 15 tahun 1983 meliputi pengawasan fungsional dan pengawasan melekat yang berpedoman kepada norma sebagai berikut : 1) Pengawasan tidak mencari-cari kesalahan, yaitu tidak mengutamakan mencari siapa yang salah, tetapi apabila ditemukan kesalahan, penyimpangan dan hambatan supaya dilaporkan sebab-sebab dan bagaimana terjadinya, serta menemukan bagaimana memperbaikinya. 2) Pengawasan merupakan proses yang berlanjut yaitu dilaksanakn terus menerus, sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang berkesinambungan, 3) Pengawasan harus menjamin adanya kemungkinan pengambilan koreksi yang cepat dan tepat terhadap penyimpangan dan penyelewengan yang ditemukan untuk mencegah berlanjutnya kesalahan dan atau penyelewengan,
  • 15. 4) Pengawasan bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi atau meniadakan penyimpangan di samping menjadi pendorong dan perangsang untuk menertibkan penyempurnaan kondisi obyektif pengawasan. 4. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dananya. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan guru dan staf sekolah. Beberapa prinsip yang dijadikan pegangan dalam kegiatan mempertanggungjawabkan keuangan yang dilakukan oleh atasan langsung, meliputi: 1) Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pecan. 2) Periksa terlebih dahulu Buku Kas Umum dalam hubungannya dengan buku yang lain setiap akhir bulan. 3) Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) bulanan, penyetoran MPO/PPn. 4) Diperiksa pengurusan barang inventaris dan penyimpanan dokumen pertanggal keuangan sewaktu-waktu. 5) Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun Berita Acara Pemeriksaan Kas setiap akhir triwulan secara teratur. 6) Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian keuangan Negara. 7) Dilaporkan dengan segera (paling lambat satu minggu) jika terjadi kerugian yang diderita oleh Negara karena penggelapan atau perbuatan lain, kepada Sekretaris Jenderal Depdiknas c.q. Kepala Biro Keuangan dengan tembusan kepada Inspektur Jenderal Depdiknas dan BPK.
  • 16. 2.7 Alokasi Pengelolaan Keuangan Sekolah Pendanaan pendidikan saat ini dapat dikelompokkan menjadi biaya personalia dan operasi nonpersonalia. Biaya personalia, terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji dan biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana,uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll (baca Permendiknas nomor 69 tahun 2009, tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai SNP. Apabila dirinci anggaran sekolah tersebut digunakan untuk: 1. Kegiatan peningkatan mutu pendidikan, antara lain peningkatan kemampuan profesional, supervisi pendidikan, dan evaluasi. 2. Kegiatan ekstra-kurikuler, antara lain usaha kesehatan sekolah (UKS), pramuka, olahraga, kreativitas seni. 3. Bahan pengajaran praktek, keterampilan, antara lain penambahan sarana pengajaran, bahan praktek. 4. Kesejahteraan Kepala Sekolah, guru dan pegawai. 5. Pembelian peralatan kantor dan alat tulis kantor. 6. Pengembangan perpustakaan. 7. Pembangunan sarana fisik sekolah. 8. Biaya listrik, telepon, air dan surat menyurat. 9. Dana sosial seperti bantuan kesehatan, pakaian seragam. 10. Biaya pemeliharaan gedung, pagar dan pekarangan sekolah
  • 17. Pengeluaran anggaran tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan jenis mata anggaran keluaran (MAK) sebagai berikut: 1. Belanja Pegawai a. Belanja Gaji Pegawai b. Belanja Honorarium Pegawai 2. Belanja Barang a. Keperluan Sehari-Hari Perkantoran b. Belanja Barang ATK c. Langganan Daya dan Jasa d. Pemeliharaan Gedung Kantor e. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin f. Biaya Perjalanan Dinas 3. Belanja Modal a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan 4. Belanja Sosial Belanja bantuan sosial, berupa Penyediaan Beasiswa dan peningkatan Sumber Daya Manusia Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah, perlu pengelolaan sumber daya terpadu antara sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta dana. Ketiganya saling terkait satu sama lain. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut untuk mengatur keuangan sekolah dengan tidak sebaik- baiknya sehingga ada kegiatan yang semestinya mendapat prioritas pendanaan tapi tidak memperoleh anggaran
  • 18. DAFTAR PUSTAKA _____.Mengkaji Sepuluh Tahun Bantuan Operasional Sekolah. diakses 20/ 2/ 2016, dari worldbank.org: http://www.worldbank.org/in/news/feature/2015/06/15/reviewing-ten-years- of-indonesia-school-grants-program _____.PERAN PEMERINTAH TERHADAP ANGGARAN PENDIDIKAN. diakses 20/ 2/ 2016, dari atikanafridayanti.wordpress.com: https://atikanafridayanti.wordpress.com/2014/05/20/peran-pemerintah- terhadap-anggaran-pendidikan-untuk-kualitas-sekolah-di-indonesia-melalui- dana-apbn/ _____.UU No 20 Tahun 2003. diakses 20/ 2/ 2016, dari kemenag.go.id: http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf