Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
TUGAS SEPNO FAHMI_2121662008.pptx
1. PENGEMBANGAN PELATIHAN UMKM
BERBASIS DIGITALISASI DALAM
MENDUKUNG TERCAPAINYA SDGS TUJUAN
PEKERJAAN YANG LAYAK DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
DI KABUPATEN PESISIR SELATAN
OLEH
SEPNO FAHMI
2121662008
2. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
PENDAHULUAN
3. Latar Belakang
Sustainable development merupakan
pembangunan yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat masa kini tanpa
mengabaikan kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka, sebagai
suatu proses perubahan dimana pemanfaatan
sumberdaya, arah investasi, orientasi
pembangunan dan perubahan kelembagaan
selalu dalam keseimbangan dan secara sinergis
saling memperkuat potensi masa kini maupun
masa mendatang untuk memenuhi kebutuhan
dan aspirasi manusia (Budihardjo, 2010).
4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
merupakan unit usaha produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau
badan usaha di semua sektor ekonomi
(Tambunan, 2012). UMKM adalah salah satu
sektor usaha yang menjadi tulang punggung
perekonomian nasional. Keberadaan UMKM
dipercaya mampu berkontribusi terhadap upaya
pengentasan kemiskinan melalui penciptaan
lapangan kerja (Adomoko et al, 2016).
5. Keberadaan UMKM dipercaya mampu
berkontribusi terhadap upaya pengentasan
kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja
(Adomoko et al, 2016). Bank Indonesia
menyebutkan bahwa sektor UMKM pada tahun
2016 mampu mendominasi 99,9% unit bisnis di
Indonesia dan mampu menyerap tenaga kerja
hingga 97%. Dengan demikian UMKM telah
terbukti dapat menyediakan kesempatan kerja
yang besar, sehingga UMKM di Indonesia
memerlukan perhatian khusus agar dapat terus
tumbuh dan mengembangkan usahanya.
6. Selain itu, era globalisasi sekarang ini juga dikenal
sebagai Era Ekonomi Digital (Digital Economy Era). Era
Ekonomi baru ditandai dengan penerapan teknologi
informasi di dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
Penerapan teknologi informasi yang dibutuhkan yaitu
dengan model pemasaran produk UMKM berbasis
digitalisasi seperti facebook, Instagram, dan lainnya
untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pengenalan dan penyuluhan sistem pemasaran digital
atau sistem pemasaran online ini dianggap lebih praktis,
mudah, dan cepat dibanding dengan sistem pemasaran
tradisional yaitu dengan memasarkan produk langsung
kepada konsumen yang hanya mempunyai cakupan
wilayah yang masih kecil.
7. Di Indonesia terdapat sebanyak 99,90 persen
unit usaha yang berbentuk UMKM, dimana 98,8
persen dari jumlah UMKM tersebut didominasi
oleh usaha Mikro (Artanti, 2018). Sumatera
Barat merupakan salah satu provinsi yang
memiliki jumlah UMKM yang cukup tinggi
dimana perekonomian Sumatera Barat 98%
digerakkan oleh UMKM (Yusri dalam Tamela P,
2017). Kabupaten Pesisir Selatan merupakan
salah satu kabupaten/ kota yang memiliki jumlah
UMKM cukup tinggi di Sumatera Barat.
8. UMKM di Kabupaten Pesisir Selatan telah
banyak berusaha untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan, dengan
mengintegrasikan tujuan dan sasaran SDGs semakin
terlibat dalam kemitraan di seluruh rantai nilai,
dalam sektor mereka atau dengan pemerintah dan
organisasi masyarakat sipil tentunya hal ini dapat
dijadikan sebagai investasi jangka panjang bagi
keberlangsungan perusahaan itu sendiri, tentunya
akan sangat menarik untuk diteliti bagaimana
UMKM sebagai usaha industri memainkan perannya
dalam mewujudkan terciptanya SDGs.
9. Pemanfaatan digitalisasi memang dapat
memberikan kemudahan dalam proses promosi
dan jual beli yang dilakukan oleh para UMKM
untuk memasarkan produknya serta dapat
meminimalkan biaya. Namun masih banyak pula
pelaku UMKM yang kurang mengerti dengan
pemanfaatan digitalisasi untuk memasarkan
bisnisnya, mereka masih melakukan pemasaran
secara tradisional. Biasanya pelaku usaha
dikalangan orang tua yang belum mengetahui
tentang pemasaran online.
10. Sehingga dengan adanya pengenalan
sistem pemasaran digital ini diharapkan
para pelaku UMKM bisa lebih
mengoptimalkan dan meningkatkan
pengetahuan mengenai sistem pemasaran
digital, sebab melalui sistem pemasaran
digital produk-produk dari UMKM akan
dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan
memudahkan pembeli dan pelaku UMKM
dalam bertransaksi jual beli.
11. Oleh karena itu, dari 17 target yang ada,
permasalahan yang akan dibahas berfokus
pada tujuan ke-8 target 3 yaitu, penciptaan
lapangan kerja layak dan pertumbuhan
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
berbasis digitalisasi. Secara ringkasnya,
makalah ini akan menjabarkan tentang
Pengembangan Pelatihan UMKM Berbasis
Digitalisasi dalam Mendukung Tercapainya
SDGs Tujuan Pekerjaan yang Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi.
12. Tujuan
Rumusan Masalah
Bagaimana
pengembangan
pelatihan UMKM
berbasis digitalisasi
dalam menciptakan
pekerjaan yang layak
dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Pesisir
Selatan?
Untuk mengetahui
pengembangan
pelatihan UMKM
berbasis digitalisasi
dalam menciptakan
pekerjaan yang layak
dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Pesisir
Selatan.
13. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
PEMBAHASAN
14. Indikator
Untuk mencapai target Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals
(SDGs), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
dapat menjadi garda terdepan dalam pencapaian pilar
ekonomi agenda pembangunan dunia pada 2030 nanti.
Seperti yang kita ketahui SDGs memiliki 4 pilar dalam
penyelenggaraannya yaitu sosial, ekonomi, lingkungan
serta hukum & tata Kelola. Dari keempat pilar tersebut,
UMKM masuk ke dalam pilar pembangunan ekonomi.
Pilar pembangunan ekonomi sendiri terdapat 5 goals
diantaranya: goals no. 7, 8, 9, 10, dan 17.
15. Dalam hal ini, hanya berfokus kepada
goal 8 target 3 yaitu menggalakkan
kebijakan pembangunan yang mendukung
kegiatan produktif, penciptaan lapangan
kerja layak, kewirausahaan, kreativitas
dan inovasi, dan mendorong formalisasi
dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan
menengah, termasuk melalui akses
terhadap jasa keuangan. Berikut
merupakan target global, target nasional
dan indikator nasional SDGs tujuan ke-8
target 3.
16. Tabel 2. Target Global, Target Nasional, dan Indikator Nasional SDGs Tujuan ke 8 Target 3
Target Global Target Nasional Indikator Nasional
8.3 Menggalakkan kebijakan
pembangunan yang
mendukung kegiatan
produktif, penciptaan
lapangan kerja layak,
kewirausahaan, kreativitas
dan inovasi, dan mendorong
formalisasi dan
pertumbuhan usaha mikro,
kecil, dan menengah,
termasuk melalui akses
terhadap jasa keuangan
8.3.1 Meningkatnya jumlah
tenaga kerja informal
8.3.1 Proporsi
lapangan kerja
informal, berdasarkan
sektor dan jenis
kelamin
8.3.1 (a) Meningkatnya
akses usaha mikro dan
kecil untuk
mengembangkan
keterlampilan,
pendampingan, modal
usaha dan pengembangan
teknologi.
8.3.1 (a)
Meningkatnya akses
terhadap Layanan
Keuangan formal
UMKM
Sumber: Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Edisi II
17. Melalui indikator nasional, fokus indikator
lokal dalam makalah ini adalah penciptaan
lapangan kerja layak dan pertumbuhan
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
berbasis digitalisasi. Hal ini dikarenakan
media sosial saat ini telah menjadi trend
dalam komunikasi pemasaran. Sebab,
distribusi yang didukung oleh teknologi akan
mampu meningkatkan kuantitas produk
untuk sampai ke tangan konsumen.
18. Oleh karena itu, dengan digitalisasi para
pelaku usaha dapat memberikan efisiensi
anggaran pemasaran, memiliki jangkauan
yang luas, akses mudah, dan biaya murah.
Sehingga pengembangan UMKM berbasis
digitalisasi, indikator lokal di Kabupaten
Pesisir Selatan dalam mewujudkan SDGs
tujuan 8 target 3 dapat dijalankan.
20. Sesuai dengan kerangka kerja, dalam
hal ini akan diketahui bagaimana
pengembangan pelatihan UMKM berbasis
digitalisasi dalam menciptakan pekerjaan
yang layak dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Pesisir Selatan
melalui berbagai pelatihan yang telah
disusun oleh Dinas Koperasi, UMKM,
Perdagangan, dan Perindustrian dan
dilaksanakan oleh setiap masing-masing
UMKM di Kabupaten Pesisir Selatan.
21. Pengembangan PelatihanUMKM Berbasis Digitalisasi
di Kabupaten Pesisir Selatan
Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi masih
menjadi sorotan, karena di Indonesia terlebih lagi
didaerah masih memiliki tingkat pengangguran yang
tinggi yang menimbulkan masalah kemiskinan, dan
ketidakmerataan dalam pertumbuhan ekonomi sehingga
menyebabkan kurangnya kesejahteraan dalam bidang
ekonomi. SDGs memiliki salah satu goal yang berfokus
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan, tenaga kerja yang produktif dan
pekerjaan yang layak bagi semua yaitu SDGs tujuan ke-8
yaitu pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.
22. Dengan demikian, untuk
mewujudkan indikator lokal agar
telaksananya SDGs tujuan 8 target 3 di
Kabupaten Pesisir Selatan, perlu adanya
perhatian dari pemerintah terutama
Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan,
dan Perindustrian dengan melakukan
pengembangan pelatihan UMKM
berbasis digitalisasi.
23. Pelatihan tersebut tentunya akan memberikan
dampak terhadap UMKM, diantaranya: (1)
Jangkauan koneksi ke seluruh dunia dimana tidak
ada cara yang lebih mudah untuk bisnis dan
menemukan seseorang selain menggunakan
digitalisasi. Hal ini pun kemudian memiliki banyak
efek dan manfaat yang beragam khususnya bagi
pelaku UMKM, (2) Dapat menjangkau target pasar,
karena dengan digitalisasi memungkinkan untuk
menyebarkan konten produk atau jasa ke para target
UMKM.
24. Namun, untuk melakukan pengembangan pelatihan
UMKM berbasis digitalisasi di Kabupaten Pesisir
Selatan, tentunya pemerintah terutama Dinas Koperasi,
UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian memiliki
beberapa kendala, diantaranya: (1) Rentan terjadi
kesalahpahaman, sebab komentar atau pendapat
seseorang mengenai suatu hal yang kemudian diposting
di sosial media dapat berdampak bagi jalannya bisnis (2)
Resiko penipuan atau pencurian identitas, sebab suka
atau tidak informasi yang terposting di internet telah
menjadi konsumsi untuk semua orang, bahkan penjahat
sekalipun. Banyak pelaku kejahatan yang dapat dengan
mudah mengakses dan mendapatkan informasi diri
seseorang dan memanfaatkannya.
25. Di Kabupaten Pesisir Selatan, prospek UMKM ke
depan di era digital (industri 4.0) melalui digitalisasi
UMKM akan berkembang lebih baik. Melalui
keunggulan-keunggulan yang dimiliki UMKM,
seperti besarnya kontribusi UMKM dalam PDRB,
penyerapan tenaga kerja yang besar dan jumlah
unit serta penyebaran usahanya dan investasi yang
dilakukan UMKM akan memberikan efek positif
bagi penyerapan tenaga kerja.
26. Selain itu, UMKM yang dapat
berkembang akan berdampak positif
pada kondisi sosial ekonomi di
Kabupaten Pesisir Selatan karena dapat
meningkatkan penyerapan tenaga kerja
tersebut, yang berarti juga akan
memberikan dampak pada penurunan
tingkat pengangguran di Kabupaten
Pesisir Selatan.
27. Artinya dampak digitalisasi UMKM yang dapat
meningkatkan PDRB di Kabupaten Pesisir Selatan
telah ikut membantu pemerintah dalam
memecahkan persoalan ekonomi yaitu penurunan
tingkat pengangguran, dimana pada tahun 2019
tingkat pengangguran mencapai 5,58% dan
kemudian pada tahun 2020 menjadi 4,55% (Pesisir
Selatan dalam Angka, 2021). Hal itu mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan, penyerapan tenaga kerja penuh dan
produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua
merupakan SDGs tujuan 8 target 3.
28. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
KESIMPULAN
29. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi
SDGs yang bertujuan untuk tercapainya
pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui
keberlanjutan peluang kerja dan usaha,
selaras dengan tujuan UMKM. Sehingga
untuk mencapai SDGs pada tahun 2030
nanti, UMKM berbasis digitalisasi menjadi
ujung tombak dalam memenuhi pencapaian
pilar ekonomi. Hal itu dikarenakan UMKM
berperan dalam menciptakan lapangan
pekerjaan yang layak dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
30. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima kasih!