2. KARDINAL
><
• Dinyatakn dalam angka
(1, 2, 3…………..dst )
• Berapa jumlahnya
ORDINAL
• Dinyatakan dalam
“Urutan”
( ke-1, ke-2, ke-3…….dst )
• Mana yang lebih tinggi
sama
Mana yang dipilih
karena jumlahnya
atau lebih rendah
Mana yang dipilih
karena tingkatannya
Besaran
(Kuantitatif )
Urutan
(Order of
Preference )
3. SYARAT-SYARAT UNTUK DAFTAR
URUTAN PREFERENSI/ORDINAL
•
Untuk setiap untai komoditi, misalnya A dan B, bila A memberikan
kepuasan yang lebih besar dibanding B, maka A harus dipilih dan
bukan B ( A is prefered to B ) dan begitu pula sebaliknya. Bila A
dan B memberikan kepuasan yang sama maka konsumen dapat
memilih A , dan/atau B ( A and B are indiferent).
•
Bila harus A dipilih dan bukan B, sedang B harus dipilih dan
bukan C, maka A harus dipilih dan bukan C. Jadi dalam
menentukan preferensi, berlaku hubungan yang bersifat transitif.
•
Bila untai komoditi A terdiri dari unsur-unsur yang sama dengan
B, sedangkan setiap unsurnya untai A lebih besar dari B ( A is
strictly large than B ), maka A harus dipilih dan bukan B. Tetapi
bila hanya beberapa unsur saja yang lebih besar, sedang unsur
yang lain lebih kecil atau sama, maka tidak dapat dikatakan begitu
saja bahwa A harus dipilih dan bukan B.
4. Contoh :
Ada dua barang konsumsi yaitu : X ( beras ) dan Y (kain)
Preferensi ( pilihan ) konsumen terhadan kedua barang tersebut
sesuai dengan tabel sebagai berikut :
UNTAI
Jumlah –x
(Kg)
Jumlah –Y
(meter)
U=XY
Kedudukan
Dalam Urutan
A
55
25
1375
10
B
50
23
1150
8
C
40
29
1160
8
D
35
25
875
5
E
25
30
750
5
F
18
40
720
5
G
20
30
600
3
• Guna yang diperoleh dari barang - X dan barang – Y, dapat
dinyatakan
dalam suatu fungsi guna, yaitu :
U = X Y
•
(Tingkat guna yang diperoleh adalah hasil perkalian X dan Y yang di
konsumsikan)
5. URUTAN PREFERENSI
(PREFERENCE RANKING )
• U = X Y
X = 10 dan Y = 10 atau
100 = X Y
X = 20 dan Y = 5 atau
X = 100 dan Y = 1
• Fungsi guna dinyatakan dalam pengertian ordinal konsumen
mempunyai beberapa bentuk fungsi guna yang lain.
Misalnya :
U = (XY)2
X = 10 dan Y = 10
X = 20 dan Y = 5
---- U = 10.000 unit guna
X = 100 dan Y = 1
(Menunjukan preference ranking
yang lebih tinggi )
•
Bentuk grafik berdimensi 3 ( tiga) , disebut dengan bidang guna
( Utility surface )
6. BIDANG
•
GUNA
Fungsi guna dapat dilukiskan kedalam grafik, karena
dalam fungsi guna ini ada 3 ( tiga ) variabel yaitu : X, Y,
dan tingkat guna U,maka bentuk grafiknya berdimensi
tiga yang disebut bidang guna ( Utility surface )
C
D
y
Z
B
Q
R
A
Y
S
H
D1
P
G
R1
• OXZY adalah bidang gunay2
• X OX1
y Oy1
• X OX2
y Oy2
PP’
QQ’
F
E
Q1
P1
y1
S1
0
X1
X2
X
7. DEFINISI : Kurva Indiference adalah kurva yang
menghubungkan titik-titik kombinasi ( a set of combination ) dari
sejumlah barang tertentu yang menghasilkan tingkat guna total
yang sama kepada konsumen, dengan demikian konsumen dalam
keadaan indiference .
Kurva Indiferen
• Fungsi Guna : U=f(X1,X2,….Xn)
• Kurva indiference :
U=f(X1,X2,….X3) = C
Jumlah Y
C = Constanta, tingkat guna tertentu
(10, 19,26, 30 )
IV (30)
• C : ditulis dalam ordinal (makin
III (26)
II (19) besar Tingkat guna makin tinggi )
I (10)
O
Jumlah X
8. SIFAT-SIFAT KHUSUS KURVA
INDIFEREN
• Mempunyai nilai kemiringan negatif ( Negatively Sloped), dari kiri atas
ke kanan bawah pada bidang komoditi dimensi X – Y. Dalam hal
tertentu ( Ekstrim ), kurva dapat berbentuk garis mendatar atau
vertikal yang merefleksikan persyaratan ( C ) harus memilih yang
lebih besar.
• Melewati semua titik-titik yang ada dalam bidang X-Y, merefleksikan
persyaratan (a), dapat membedakan mana yang dipilih dan mana yang
indiferen. Setiap komoditi dihubungkan dengan tingkat guna total.
• Tidak mungkin berpotongan antara kurva yang satu dengan yang
lainnya, berdasarkan pada persyaratan (b) sifat hubungan transitif.
• Berbentuk cembung kearah titik O sebagai akibat dari batas
kemampuan komoditi
X untuk menggantikan komoditi y, makin
menurun dengan makin banyaknya komuditi X (Marginal rate of
substitution of X for Y : MRSX-Y )
9. KURVA
INDIFEREN
BERPOTONGAN
TIDAK
MUNGKIN
P
Tingkat guna total pada titik P
sama dengan pada titik Q
K ( II)
I
Q
O
Tingkat guna total pada titik P
sama dengan pada titik K
I.
Jumlah y
II.
K seharusnya indiferen dengan Q
Jumlah X
Komoditi K seharusnya lebih dipilih dibanding dengan komoditi Q karena
K terdiri dari X dan Y dalam jumlah yang lebih besar.
10. PERILAKU KONSUMEN
SETIAP KONSUMEN BERUSAHA MENGALOKASIKAN PENGHASILAN
YANG TERBATAS JUMLAHNYA UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA
YANG MEMBERIKAN TINGKAT KEPUASAAN YANG
MAKSIMUM
SETIAP KONSUMEN MENGATUR PENGHASILANNYA UNTUK
MEMAKSIMUMKAN KEPUASAN
PERILAKU
(Permintaan konsumen akan suatu barang )
DIPENGARUHI
* ADANYA PERUBAHAN HARGA BARANG
* PENGHASILAN/PENDAPATAN KONSUMEN
M ≥ x. Px + y.Py
11. CONTOH
KONSUMEN MEMPUNYAI PENGHASILAN : M
HANYA ADA DUA BARANG YAITU : BARANG X dan BARANG Y
HARGA BARANG X Px, HARGA BARANG Y Py
JUMLAH PEMBELIAN UNTUK BARANG X X.Px DITAMBAH PEMBELIAN
BARANG Y Y.Py, TIDAK MELEBIHI PENGHASILAN : M
M ≥ X.Px + Y.Py……………………………. (1)
M = X.Px + Y.Py……………………….. (2)
Y = 1 . M – X Px………………………… (3)
Py
Py
-
1
Py
Px
Py
M
=
=
MENUNJUKAN TITIK POTONG GARIS PERSAMAAN DENGAN
SUMBU VERTIKAL ( Y )
NILAI KEMIRINGAN GARIS PERSAMAAN
MINUS ( PERBANDINGAN HARGA BARANG-BARANG )
12. Y
A
Y = 1 M – Px . X
Jumlah - Y
Py
O
B
1
Py
- OA = OB
1
Px.
Py
X
Jumlah - X
.M
= - Px
.M
Py
…………………..(4)
13. GARIS ANGGARAN ( BUDGET LINE )
Garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi
komoditi yang dapat dibeli dengan sejumlah
penghasilan yang tertentu besarnya. Nilai kemiringan
adalah “minus” perbandingan harga komoditi
RUANG ANGGARAN
Himpunan (set) dari semua komoditi yang mungkin
dapat dibeli dengan sebagian atau seluruh
penghasilan konsumen yang terbatas jumlahnya.
Ruang anggaran hanya meliputi sebagian ( Subset )
dari ruang komoditi
14. PERGESERAN SATUAN GARIS ANGGARAN
Studi perbandingan ( comparative Study ),mengenai perubahan jumlah
barang yang dibeli konsumen, sebagai akibat perubahan penghasilan
atau perubahan harga barang.
Y
A1
Perubahan Penghasilan
M1 > M
Y
Perubahan Harga
X1 > X
A
A
O
B
B1
X
* Jml.y maks : 1
.M1
Py
Py
* Jml.X maks : 1 . M 1
Px
Px
O
B1
. M1 (OB1)
Px1
> - Px
Py
. M1 (OA1)
B
Py
Jumlah Komoditi X :
OB OB1 ( OB1 < OB )
X
15. KESEIMBANGAN KONSUMEN
•I
L
Jumlah Y
Q
• II
• III
P
IV
III
R
II
I
O
Jumlah X
M
1. Titik Q kekiri kepuasan menurun ( I )
Peta indiferen konsumen
• IV
• LM = Garis Anggaran
• Konsumen tidak dapat mencapai
kurva indiferen diluar garis anggaran
IV
•
Q,P,R Adalah tiga dari sekian
banyak gabungan komoditi yang dapat
dibeli sesuai garis anggaran.
kekanan Kepuasan bertambah ( belum maks II )
2. Titik P Kepuasan bertambah kurva indiferen III
Kekanan Kepuasan menurun ( dibawah III )
3. Titik R Kekanan Kepuasan menurun ( dibawah II )
4. Kepuasan maksimum/ Titik keseimbangan konsumen terjadi pada titik P
( Kurva indiferen ( III ) menyinggung garis anggaran LM.
16. L2
PERUBAHAN PENGHASILAN TINGKAT
KONSUMSI Penghasilan Konsumsi
Kurva
L1
L
• Perubahan penghasilan, harga
tetap mengakibatkan perubahan
jumlah barang yang dibeli.
R
• Untuk barang”Normal”/Superior
kenaikan penghasilan mendorong
naiknya konsumsi.
Q
III
P
II
• Bertambahnya penghasilan garis
anggaran bergeser ke”kanan”
I
O
X
X1 M X2
M1
M2
* Kurva penghasilan konsumsi ( income consumption Curve ) adalah garis
X
yang menghubungkan berbagai titik kombinasi X dan Y dalam keseimbangan
yang dibeli pada berbagai tingkat penghasilan, dimana harga barang dianggap
tetap.
17. PERUBAHAN HARGA BARANG
Y
Kurva Harga Konsumsi
L
P
Q
O
X1 M X2
Reaksi konsumen terhadap
adanya perubahan harga, lebih
penting
dibandingkan
dengan
reaksi konsumen akan adanya
perubahan penghasilan.
•
Analisis selanjutnya berdasarkan
asumsi bahwa yang berubah
harganya
adalah
barang
X,
sedangkan
barang
Y
dan
penghasilan tetap.
R
III
I
•
II
M1 X3
M2 X
Definisi :
Kurva harga konsumsi dari suatu barang adalah kurva yang menghubungkan
titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat harga dengan
penghasilan konsumennya tetap.
18. DEFINISI :
Kurva permintaan dari suatu barang, menghubungkan keseimbangan
jumlah barang yang dibeli konsumen dan tingkat harga pasar, yang
penghasilan konsumennya dan harga nominal barang lain dianggap tidak
berubah.
PRINSIP :
Jumlah barang yang diminta konsumen berubah secara berlawanan arah
dengan perubahan harga, dengan anggapan penghasilan dan harga
nominal barang-barang lain tetap.
DEFINISI :
Elastisitas harga adalah perubahan proposional tingkat konsumsi
konsumen dibagi dengan perubahan proporsional tingkat harga barang
∆Q
Q
Π = _______ = ∆Q x P
∆P
∆P
Q
P
19. EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK
PENGHASILAN
Perubahan harga barang mengakibatkan 2 hal yang berpengaruh terhadap
jumlah yang diminta konsumen :
• Adanya perubahan harga relatif / harga barang lain tetap, konsumen
mengubah penggunaan barang yang satu ( mahal ) dengan barang yang
lain( murah ). Jadi perubahan harga relatif mengakibatkan/mendorong
efek penggantian ( Substitution Effect )
• Adanya perubahan harga nominal suatu barang ( penghasilan tetap )
mengakibatkan berubahnya penghasilan riil ( daya beli ) mendorong
efek penghasilan ( income effect ). Konsumen merasa lebih miskin dan
cenderung mengurangi pembeliannya/permintaannya.
“Kurva Indiferen”
Besarnya Efek Penggantian
Besarnya efek Penghasilan