Dokumen tersebut membahas penerapan biosecurity berbasis lingkungan pada peternakan ayam petelur di Desa Ampelbendo untuk mencegah penyakit. Biosecurity meliputi upaya mengendalikan agen penyakit, memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi ayam, dan mengamankan produk dan resiko bagi konsumen serta karyawan. Program biosecurity yang dilakukan meliputi kontrol lalu lintas, vaksinasi, pencatatan riwayat ayam, dan sanitasi k
4. Aspek-aspek :
1. Upaya membebaskan adanya penyakit-penyakit tertentu
2. Memberantas dan mengendalikan pengakit-penyakit
tertentu
3. Memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi
kehidupan ayam
4. Mengamankan keadaan produk yang dihasilkan
5. Mengamankan resiko bagi konsumen, dan
6. Resiko bagi karyawan yang terlibat dalam tatalaksana
usaha peternakan ayam.
5. Standar Penerapan Biosekuriti
Berdasarkan keputusan yang dikeluarkan Direktorat
Jenderal Peternakan, tindakan biosekuriti yang harus
dilakukan meliputi :
1. Pengawasan lalu lintas dan tindakan
karantina/isolasi lokasi peternakan tertular dan
tempat-tempat penampungan unggas yang tertular.
2. Dekontaminasi/desinfeksi
10. Pelaksanaan program
biosekuritas
1. Kontrol lalu lintas
2. Vaksinasi
3. Pencatatan Riwayat Flok
4. Pencucian Kandang Ayam
5. Kontrol terhadap pakan
6. Kontrol Air
7. Kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati
11. Kesimpulan
Biosecurity merupakan suatu cara yang sangat efektif
untuk digunakan dalam suatu usaha peternakan. Cara yang
dapat dilakukan dalam biosecurity berbasis lingkungan adalah
dengan tetap menjaga sanitasi dalam sutu peternakan mulai dari
peternak, kandang serta pada ternaknya. Dengan biosecurity
maka suatu peternakan dapat meminimalisir tingkat kematian
pada ternak serta penularan penyakit. Dengan itu keberhasilan
program biosekuritas juga harus didukung oleh dana dan
komitmen yang konsisten bagi pemilik maupun karyawan, serta
monitoring yang ketat, terjadwal dan berkelanjutan.
12. Daftar Pustaka
Ali,M.M., A.E.Abdelgadir and H.M.Ismail. 2014. Evaluation of biosecurity
measures on broilerfarms in Khartoum, Sudan. J.Academik. 6(5):138-144.
Fadila,R dan A.Polana. 2004. Aneka Penyakit Ayam dan Cara
Mengatasinya. Agromedia Pustaka. Tangerang.
Hadi, Upik Kusumastuti. 2010. Pelaksanaan Biosekuritas Pada
Peternakan Ayam. Departemen Ilmu Penyakit Hewan Dan Kesmavet IPB.
Iriawan, Budi. 2007. Pengembangan Checklist Untuk Audit Biosekuriti,
Higiene, dan Sanitasi Peternakan Petelur. Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan
IPB.
Kurniawan, M.T.F., D. P. Darmawan., Dan N.S. Astiti. Strategi
Pengembangan Agribisnis Peternakan Ayam Petelur di Kabupaten Tabanan.
Jurnal Manajemen Agribis. 1(2): 53-67.
13. Lestari,V.S., S. N. Sirajuddin and K. Kasim. 2011. Adoption Of
Biosecurity Measures By Layer Smallholders. Adoption of Biosecurity Measures.
Lestari,V.S., A. Natsir., H.M. Ali., Saadah., Mawardi dan I. Patrick. 2013.
Biaya Biosekuriti Pada Peternakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus Di Kabupaten
Sidrap, Sulawesi Selatan).
Saadah, V.S. Lestari, A. Natshir, dan H.M. Ali. 2010. Penerapan
Biosekuritas Untuk Kegiatan Usaha Peternakan Unggas Non Industri Komersial
di Sulawesi Selatan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010
Solikhin, H. 2011. Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler di UD Hadi
PS Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Agribisnis Peternakan. Universitas
Sebelas Maret.
Susilowati,S.H. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Peternak Ayam Petelur Melakukan Vaksinasi: Studi Kasus Di Provinsi Jawa Barat
Dan Bali. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Yaman, A. 2010. Ayam Kampung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.