SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
dr. Khairuddin, Sp.GK(K)
KSM Gizi Klinik RSUP Dr Kariadi Semarang
Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia
(PDGKI) cabang Jawa Tengah
Pemenuhan Gizi Seimbang dan
Cairan Sesuai Kebutuhan Lansia
Perawatan Jangka Panjang Pada Lanjut Usia
Semarang, 23-24 Juni 2022
Apa yang akan kita bahas?
• Kebutuhan energi dan zat gizi
• Gizi seimbang
• Bentuk dan tekstur makanan,
• Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
• Keamanan pangan
• Tanda-tanda awal gizi kurang
• Cara pemberian makan
Makanan Pokok
• Sumber utama untuk energi dan karbohidrat
• Dapat berupa nasi putih, nasi merah, kentang, mie, bihun, gandum, ubi, singkong
Lauk Pauk
• Sumber protein, lemak, mineral
• Hewani : ikan, telur, ayam, daging, seafood
• Nabati : Tahu, tempe
• Kombinasikan sumber protein hewani dan nabati dalam makanan
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Sayuran
• Sumber vitamin, mineral dan serat
• Berbagai jenis sayuran mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda 
konsumsi sayur yang bervariasi agar saling melengkapi
Buah-buahan
• Sumber vitamin, mineral dan serat
• Juga mengandung berbagai jenis molekul bioaktif yang berperan sebagai
antioksidan.
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Makanan Sumber Zat Besi
• Hati , daging, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, buah
Makanan Sumber Kalsium
• Ikan, sayur hijau (sawi hijau, daun singkong, daun pakis/paku, brokoli, dll) dan
buah (jeruk, pisang, jambu biji, pepaya, alpukat, apel, buah naga dll).
Kebutuhan Cairan
• Minum air putih minimal 8 gelas sehari (1500 – 2000 ml)
• Dapat juga berupa kuah sayur, minuman lain (teh, susu)
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
• Makanan mengandung gas : ketan, kol, kembang kol, nangka, durian.
• Gula tidak lebih dari 4 sendok makan sehari (gula pasir, gula merah,
gula batu, gula aren, gula palm dan madu)
• Makanan tinggi natrium baik dalam bentuk garam dapur maupun
pengawet yang terdapat dalam bahan makanan misalnya telur asin,
ikan asin, makanan kemasan (sarden kalengan, dendeng, sosis, nuget
dan lainnya), snack kemasan.
• Makanan yang digoreng dengan minyak yang telah digunakan
berkali-kali.
Bahan Makanan Yang Dibatasi
Gizi Seimbang “Isi Piringku”
• Makanan pokok : 1/3 isi piring
• Lauk pauk : 1/6 isi piring
• Buah-buahan : 1/6 isi piring
• Sayuran : 1/3 isi piring
Makanan Cair
• Untuk lansia dengan gangguan mengunyah dan menelan
makanan maupun lansia yang menggunakan selang
makan baik melalui mulut, hidung atau langsung ke
lambung.
• Bisa berupa produk yang sudah jadi di apotek/supermarket.
• Dapat sebagai makanan utama, atau sebagai makanan
tambahan bagi lansia yang masih mampu mengonsumsi
makanan biasa/padat.
Bentuk dan Tekstur Makanan
Makanan Yang Diblender (Blenderized)
• Untuk lansia dengan gangguan mengunyah
dan menelan makanan maupun lansia yang
menggunakan selang makan baik melalui
mulut, hidung atau langsung ke lambung.
Bentuk dan Tekstur Makanan
Makanan Yang Dihaluskan
• Untuk lansia yang masih dapat makan
melalui mulut dengan gangguan
mengunyah atau tidak punya gigi.
• Berupa nasi tim/bubur dengan lauk
yang dicincang, sayur yang di potong
kecil-kecil, buah yang dipotong kecil
atau jus.
Bentuk dan Tekstur Makanan
Makanan Biasa
• Untuk lansia yang masih mampu
mengunyah makanan dengan cukup
baik, yaitu nasi biasa dengan lauk
pauk, serta sayur dan buah sesuai
dengan anjuran.
Bentuk dan Tekstur Makanan
Diet Tinggi Serat
• Untuk lansia yang mengalami gangguan sulit BAB, kegemukan
(obesitas), dan penyakit jantung.
• Jumlah serat yang dianjurkan : 25 gram sehari (2 ½ mangkok sayur
dan 3 porsi buah).
• Sumber serat antara lain: sayuran berdaun, beras merah, serealia,
gandum, buah-buahan.
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
Diet Rendah Garam
• Untuk lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol.
• Batasi asupan garam/natrium, baik dalam makan utama maupun
makanan selingan jumlahnya tidak lebih dari 1 sendok teh dalam
sehari.
• Sumber natrium antara lain: garam dapur, kecap asin, keju, makanan
yang diawetkan, dsb.
• Diet rendah garam dapat di kombinasikan dengan diet tinggi serat
untuk mencegah hipertensi pada lansia.
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
Diet Rendah Lemak
• Untuk lansia dengan masalah pankreas, penyakit hati/liver, dan
masalah lemak darah (kolesterol) dianjurkan untuk membatasi asupan
lemak.
• Sumber lemak yang perlu dihindari antara lain: mentega, margarin,
makanan yang diolah dengan lemak berlebih, snack gorengan.
• Makanan yang mengandung lemak “baik” tidak perlu dibatasi, seperti
kuning telur, alpukat, olive oil
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
Diet Tinggi Energi dan Protein
• Untuk lansia dengan kekurangan gizi atau yang baru sembuh dari
sakit
• Diet ini mengutamakan makanan dengan kalori lebih tinggi dari pola
makan biasanya, misalnya: selingan kacang-kacangan, penambahan
lemak pada makanan, margarine pada sup, tahu/tempe pada tumisan
sayur, susu tinggi protein pada makanan selingan.
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
Untuk menghindari penularan penyakit akibat makanan yang tercemar,
harus diperhatikan hal-hal di bawah ini:
• Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan.
• Pastikan semua masakan matang sempurna
• Selalu tutup kembali makanan apabila telah selesai diambil
• Untuk makanan yang telah dimasak, pastikan makanan diluar ruangan hanya
dalam kurun waktu 4 jam dan dalam keadaan tertutup
• Ambil dalam porsi sedikit dan tambahkan jika perlu. Tidak mencampurkan sisa
masakan dengan masakan yang baru.
Keamanan Pangan
Gizi Kurang (Malnutrisi) Pada Lansia
Lansia merupakan kelompok yang rentan
terhadap malnutrisi
Malnutrisi terjadi akibat asupan energi yang
tidak adekuat dan / atau penggunaan energi
yang meningkat.
Berbagai faktor, baik fisik, psikologis maupun
sosial dapat menjadi penyebab terjadinya
penurunan asupan.
Penggunaan energi yang meningkat pada
lansia umumnya terjadi akibat adanya
penyakit atau inflamasi.
FAKTOR FISIK DAN FISIOLOGIS
Gangguan gigi geligi
Penurunan fungsi pengecapan, pembau, penglihatan
Penurunan fungsi sistem pencernaan dan absorbsi
FAKTOR PSIKOLOGIS
Kehilangan pasangan dan orang-orang dekat
Kehilangan gairah hidup
Demensia
FAKTOR SOSIAL EKONOMI
Kemiskinan
Kesulitan menyiapkan makanan
Kurangnya dukungan sosial
Faktor Terkait
Malnutrisi Pada
Lansia
GANGGUAN KESEHATAN
Nyeri kronis --> penurunan nafsu makan
Efek samping obat-obatan yang dikonsumsi : mual,
muntah, konstipasi
Peningkatan penggunaan energi akibat penyakit dan
inflamasi
Dampak Malnutrisi Pada Lansia
• Meningkatkan ketergantungan pada orang lain
untuk beraktivitas
• Meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas
• Meningkatkan risiko ulkus dekubitus
• Penyembuhan luka yang lama
• Meningkatkan risiko fraktur atau patah tulang
• Meningkatkan risiko komplikasi dan infeksi
• Memperpanjang lama perawatan di rumah
sakit dan meningkatkan biaya perawatan
• Menurunkan kualitas hidup
Malnutrisi pada lansia mempunyai
dampak yang luas bukan hanya pada
lansia tersebut tetapi juga pada
keluarganya  perlu pengelolaan
yang adekuat dan komprehensif.
Perlu diketahui tanda-tanda awal keadaan gizi kurang pada lansia,
yaitu :
• Kurang nafsu makan
• Gejala kurang cairan: tidak berupa rasa haus melainkan terjadi perubahan
sikap menjadi pendiam, tidak mau bicara, mudah lupa, sulit berkonsentrasi
• Tanda-tanda fisik: berat badan berkurang, wajah lebih pucat, raut wajah lesu
• Berkurangnya frekuensi makan
Tanda Awal Gizi Kurang Pada Lansia
Masih Bisa Makan Melalui Mulut
• Dukung lansia untuk makan secara mandiri.
• Bila harus dibantu maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Jika masih mampu duduk, selalu ajak lansia makan dalam posisi duduk.
• Pada lansia yang harus makan dalam posisi berbaring, posisikan kepala
lebih tinggi dengan menggunakan ganjalan bantal sehingga kemiringan
posisi tubuh sekitar 30º-45º.
• Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu selingi dengan
minum.
Cara Pemberian Makan
Masih Bisa Makan Melalui Mulut (2)
• Selama proses pemberian makanan perhatikan nafas lansia.
• Untuk mencegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan kecil,
suapan dalam porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan ditelan, serta
jangan mengajak bicara saat membantu lansia makan
• Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk memuntahkan
makanannya
Cara Pemberian Makan
Makan Melalui Selang Makan (sonde / NGT)
Berikut langkah-langkah pemberian makanan melalui NGT :
1) Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan,
2) Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup,
3) Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi
makan, hingga 30 menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal).
4) Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak
masuk.
Cara Pemberian Makan
Makan Melalui Selang Makan (sonde / NGT) (2)
5) Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair.
6) Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup
kembali jika air hampir habis.
7) Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang
sampai makanan cair habis. Kemudian bilas kembali selang dengan air
hangat hingga tidak tersisa makanan dalam selang.
8) Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi
makan.
Cara Pemberian Makan
Gizi Lansia.pptx

More Related Content

What's hot

Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Gusti Hartanti
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Hardianti Darmatika
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerja
Licia Dewi
 
Diet komplikasi kehamilan
Diet komplikasi kehamilanDiet komplikasi kehamilan
Diet komplikasi kehamilan
Cahya
 

What's hot (20)

Gizi tepat bagi ibu hamil
Gizi tepat bagi ibu hamilGizi tepat bagi ibu hamil
Gizi tepat bagi ibu hamil
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaUnida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
 
Gizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjutGizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjut
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitas
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
SIKLUS MENU 10 HARI.docx
SIKLUS MENU 10 HARI.docxSIKLUS MENU 10 HARI.docx
SIKLUS MENU 10 HARI.docx
 
1000 hari pertama kehidupan
1000 hari pertama kehidupan1000 hari pertama kehidupan
1000 hari pertama kehidupan
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerja
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Diet komplikasi kehamilan
Diet komplikasi kehamilanDiet komplikasi kehamilan
Diet komplikasi kehamilan
 

Similar to Gizi Lansia.pptx

Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
OlaMajene
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
BP4K
 
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.pptmakanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
melbrymel
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
sis mkes
 
Mengenal makanan sehat
Mengenal makanan sehatMengenal makanan sehat
Mengenal makanan sehat
dinartanti
 

Similar to Gizi Lansia.pptx (20)

Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
GIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.pptGIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.ppt
 
207556306-Penyuluhan-Gizi-Ibu-Hamil.ppt
207556306-Penyuluhan-Gizi-Ibu-Hamil.ppt207556306-Penyuluhan-Gizi-Ibu-Hamil.ppt
207556306-Penyuluhan-Gizi-Ibu-Hamil.ppt
 
Ece 502 topik 1
Ece 502   topik 1Ece 502   topik 1
Ece 502 topik 1
 
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
 
Upaya perbaikan gizi dan keluarga
Upaya perbaikan gizi dan keluargaUpaya perbaikan gizi dan keluarga
Upaya perbaikan gizi dan keluarga
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
 
4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja
4   gizi pada anak usia sekolah dan remaja4   gizi pada anak usia sekolah dan remaja
4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja
 
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptMAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
 
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptxMENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
 
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.pptmakanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
GIZI SEIMBANG.pptx
GIZI SEIMBANG.pptxGIZI SEIMBANG.pptx
GIZI SEIMBANG.pptx
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
MP ASI balita dan bumil.pptx
MP ASI balita dan bumil.pptxMP ASI balita dan bumil.pptx
MP ASI balita dan bumil.pptx
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
Gizi.pptx
Gizi.pptxGizi.pptx
Gizi.pptx
 
Mengenal makanan sehat
Mengenal makanan sehatMengenal makanan sehat
Mengenal makanan sehat
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 

Gizi Lansia.pptx

  • 1. dr. Khairuddin, Sp.GK(K) KSM Gizi Klinik RSUP Dr Kariadi Semarang Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang Jawa Tengah Pemenuhan Gizi Seimbang dan Cairan Sesuai Kebutuhan Lansia Perawatan Jangka Panjang Pada Lanjut Usia Semarang, 23-24 Juni 2022
  • 2. Apa yang akan kita bahas? • Kebutuhan energi dan zat gizi • Gizi seimbang • Bentuk dan tekstur makanan, • Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan, • Keamanan pangan • Tanda-tanda awal gizi kurang • Cara pemberian makan
  • 3. Makanan Pokok • Sumber utama untuk energi dan karbohidrat • Dapat berupa nasi putih, nasi merah, kentang, mie, bihun, gandum, ubi, singkong Lauk Pauk • Sumber protein, lemak, mineral • Hewani : ikan, telur, ayam, daging, seafood • Nabati : Tahu, tempe • Kombinasikan sumber protein hewani dan nabati dalam makanan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
  • 4. Sayuran • Sumber vitamin, mineral dan serat • Berbagai jenis sayuran mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda  konsumsi sayur yang bervariasi agar saling melengkapi Buah-buahan • Sumber vitamin, mineral dan serat • Juga mengandung berbagai jenis molekul bioaktif yang berperan sebagai antioksidan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
  • 5. Makanan Sumber Zat Besi • Hati , daging, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, buah Makanan Sumber Kalsium • Ikan, sayur hijau (sawi hijau, daun singkong, daun pakis/paku, brokoli, dll) dan buah (jeruk, pisang, jambu biji, pepaya, alpukat, apel, buah naga dll). Kebutuhan Cairan • Minum air putih minimal 8 gelas sehari (1500 – 2000 ml) • Dapat juga berupa kuah sayur, minuman lain (teh, susu) Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
  • 6. • Makanan mengandung gas : ketan, kol, kembang kol, nangka, durian. • Gula tidak lebih dari 4 sendok makan sehari (gula pasir, gula merah, gula batu, gula aren, gula palm dan madu) • Makanan tinggi natrium baik dalam bentuk garam dapur maupun pengawet yang terdapat dalam bahan makanan misalnya telur asin, ikan asin, makanan kemasan (sarden kalengan, dendeng, sosis, nuget dan lainnya), snack kemasan. • Makanan yang digoreng dengan minyak yang telah digunakan berkali-kali. Bahan Makanan Yang Dibatasi
  • 7. Gizi Seimbang “Isi Piringku” • Makanan pokok : 1/3 isi piring • Lauk pauk : 1/6 isi piring • Buah-buahan : 1/6 isi piring • Sayuran : 1/3 isi piring
  • 8. Makanan Cair • Untuk lansia dengan gangguan mengunyah dan menelan makanan maupun lansia yang menggunakan selang makan baik melalui mulut, hidung atau langsung ke lambung. • Bisa berupa produk yang sudah jadi di apotek/supermarket. • Dapat sebagai makanan utama, atau sebagai makanan tambahan bagi lansia yang masih mampu mengonsumsi makanan biasa/padat. Bentuk dan Tekstur Makanan
  • 9. Makanan Yang Diblender (Blenderized) • Untuk lansia dengan gangguan mengunyah dan menelan makanan maupun lansia yang menggunakan selang makan baik melalui mulut, hidung atau langsung ke lambung. Bentuk dan Tekstur Makanan
  • 10. Makanan Yang Dihaluskan • Untuk lansia yang masih dapat makan melalui mulut dengan gangguan mengunyah atau tidak punya gigi. • Berupa nasi tim/bubur dengan lauk yang dicincang, sayur yang di potong kecil-kecil, buah yang dipotong kecil atau jus. Bentuk dan Tekstur Makanan
  • 11. Makanan Biasa • Untuk lansia yang masih mampu mengunyah makanan dengan cukup baik, yaitu nasi biasa dengan lauk pauk, serta sayur dan buah sesuai dengan anjuran. Bentuk dan Tekstur Makanan
  • 12. Diet Tinggi Serat • Untuk lansia yang mengalami gangguan sulit BAB, kegemukan (obesitas), dan penyakit jantung. • Jumlah serat yang dianjurkan : 25 gram sehari (2 ½ mangkok sayur dan 3 porsi buah). • Sumber serat antara lain: sayuran berdaun, beras merah, serealia, gandum, buah-buahan. Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
  • 13. Diet Rendah Garam • Untuk lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol. • Batasi asupan garam/natrium, baik dalam makan utama maupun makanan selingan jumlahnya tidak lebih dari 1 sendok teh dalam sehari. • Sumber natrium antara lain: garam dapur, kecap asin, keju, makanan yang diawetkan, dsb. • Diet rendah garam dapat di kombinasikan dengan diet tinggi serat untuk mencegah hipertensi pada lansia. Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
  • 14. Diet Rendah Lemak • Untuk lansia dengan masalah pankreas, penyakit hati/liver, dan masalah lemak darah (kolesterol) dianjurkan untuk membatasi asupan lemak. • Sumber lemak yang perlu dihindari antara lain: mentega, margarin, makanan yang diolah dengan lemak berlebih, snack gorengan. • Makanan yang mengandung lemak “baik” tidak perlu dibatasi, seperti kuning telur, alpukat, olive oil Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
  • 15. Diet Tinggi Energi dan Protein • Untuk lansia dengan kekurangan gizi atau yang baru sembuh dari sakit • Diet ini mengutamakan makanan dengan kalori lebih tinggi dari pola makan biasanya, misalnya: selingan kacang-kacangan, penambahan lemak pada makanan, margarine pada sup, tahu/tempe pada tumisan sayur, susu tinggi protein pada makanan selingan. Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan
  • 16. Untuk menghindari penularan penyakit akibat makanan yang tercemar, harus diperhatikan hal-hal di bawah ini: • Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. • Pastikan semua masakan matang sempurna • Selalu tutup kembali makanan apabila telah selesai diambil • Untuk makanan yang telah dimasak, pastikan makanan diluar ruangan hanya dalam kurun waktu 4 jam dan dalam keadaan tertutup • Ambil dalam porsi sedikit dan tambahkan jika perlu. Tidak mencampurkan sisa masakan dengan masakan yang baru. Keamanan Pangan
  • 17. Gizi Kurang (Malnutrisi) Pada Lansia Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap malnutrisi Malnutrisi terjadi akibat asupan energi yang tidak adekuat dan / atau penggunaan energi yang meningkat. Berbagai faktor, baik fisik, psikologis maupun sosial dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan asupan. Penggunaan energi yang meningkat pada lansia umumnya terjadi akibat adanya penyakit atau inflamasi.
  • 18. FAKTOR FISIK DAN FISIOLOGIS Gangguan gigi geligi Penurunan fungsi pengecapan, pembau, penglihatan Penurunan fungsi sistem pencernaan dan absorbsi FAKTOR PSIKOLOGIS Kehilangan pasangan dan orang-orang dekat Kehilangan gairah hidup Demensia FAKTOR SOSIAL EKONOMI Kemiskinan Kesulitan menyiapkan makanan Kurangnya dukungan sosial Faktor Terkait Malnutrisi Pada Lansia GANGGUAN KESEHATAN Nyeri kronis --> penurunan nafsu makan Efek samping obat-obatan yang dikonsumsi : mual, muntah, konstipasi Peningkatan penggunaan energi akibat penyakit dan inflamasi
  • 19. Dampak Malnutrisi Pada Lansia • Meningkatkan ketergantungan pada orang lain untuk beraktivitas • Meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas • Meningkatkan risiko ulkus dekubitus • Penyembuhan luka yang lama • Meningkatkan risiko fraktur atau patah tulang • Meningkatkan risiko komplikasi dan infeksi • Memperpanjang lama perawatan di rumah sakit dan meningkatkan biaya perawatan • Menurunkan kualitas hidup Malnutrisi pada lansia mempunyai dampak yang luas bukan hanya pada lansia tersebut tetapi juga pada keluarganya  perlu pengelolaan yang adekuat dan komprehensif.
  • 20. Perlu diketahui tanda-tanda awal keadaan gizi kurang pada lansia, yaitu : • Kurang nafsu makan • Gejala kurang cairan: tidak berupa rasa haus melainkan terjadi perubahan sikap menjadi pendiam, tidak mau bicara, mudah lupa, sulit berkonsentrasi • Tanda-tanda fisik: berat badan berkurang, wajah lebih pucat, raut wajah lesu • Berkurangnya frekuensi makan Tanda Awal Gizi Kurang Pada Lansia
  • 21. Masih Bisa Makan Melalui Mulut • Dukung lansia untuk makan secara mandiri. • Bila harus dibantu maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Jika masih mampu duduk, selalu ajak lansia makan dalam posisi duduk. • Pada lansia yang harus makan dalam posisi berbaring, posisikan kepala lebih tinggi dengan menggunakan ganjalan bantal sehingga kemiringan posisi tubuh sekitar 30º-45º. • Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu selingi dengan minum. Cara Pemberian Makan
  • 22. Masih Bisa Makan Melalui Mulut (2) • Selama proses pemberian makanan perhatikan nafas lansia. • Untuk mencegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan kecil, suapan dalam porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan ditelan, serta jangan mengajak bicara saat membantu lansia makan • Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk memuntahkan makanannya Cara Pemberian Makan
  • 23. Makan Melalui Selang Makan (sonde / NGT) Berikut langkah-langkah pemberian makanan melalui NGT : 1) Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan, 2) Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup, 3) Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi makan, hingga 30 menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal). 4) Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak masuk. Cara Pemberian Makan
  • 24. Makan Melalui Selang Makan (sonde / NGT) (2) 5) Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair. 6) Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup kembali jika air hampir habis. 7) Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang sampai makanan cair habis. Kemudian bilas kembali selang dengan air hangat hingga tidak tersisa makanan dalam selang. 8) Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi makan. Cara Pemberian Makan