Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Apresentações para você(20)

Anúncio
Anúncio

Berbicara efektif

  1. “BERBICARA EFEKTIF DALAM MASYARAKAT” Nama Kelompok : Indah Apriyani (1201412002) Dhabith Shabrina Y.P (1201412016) Wahyu Tri Handayani (1201412017) Edi cahyono (1201412026)
  2. Menjadi Pembicara yang Efektif
  3. Rebutlah Atensi (perhatian) pendengar Bangkitkan Interest (minat) pendengar Ciptakan Desire (hasrat) pendengar Doronglah Action (tindakan) pendengar
  4. Point (Topik, Pokok/Masalah) yang dibicarakan Reason (alasan), menjelaskan dasar pemikiran atau latar belakang dari pokok masalah diatas Example (contoh) dari topik atau pokok masalah yang dibahas Point (Topik, Pokok/Masalah) yang ditegaskan
  5. Penyampaian atau penampilan yang baik akan mendukung isi pesan. Penampilan dan pembicaraan yang kurang meyakinkan dapat merusak isi pesan. Penampilan dan cara bicara yang jelas, tegas, penuh, percaya diri dan mempesona hadirin dapat menambah bobot isi dari apa yang Anda kemukakan. Penampilan dan suara anda mengandung sembilan puluh tiga persen dari impresi yang anda buat.
  6.  Mengembangkan Citra Suara Kata-kata yang diucapkan merupakan gambaran citra diri seseorang. Penampilan dan kesan positif seseorang akan tergambar dari cara menuturkan kata atau kalimat serta makna dari apa yang diucapkan. Bila fasilitator berbicara kepada orang lain, akan menimbulkan reaksi dari pendengar dan akan menilai dengan cara berbeda dan pesan yang disampaikan. Dengan kata lain cara dan tindakan berbicara seorang fasilitator menunjukan gambaran kualitas pribadinya.
  7.  Kualitas Suara Warna dan kualitas suara merupakan bunyi atau karakteristik dari suara setiap orang. Warna suara sangat ditentukan tekanan dan besarnya getaran di dalam ruang gema tenggorokan, mulut, hidung, tulang pipi dan kepala. Terkadang orang merasa frustasi atau berfikir tidak dapat memperbaiki dan mengubah suara. Hal ini dapat di lakukan dengan berupaya melatih cara bersuara, dengan sendirinya akan akan dapat cara orang lain menilai dan bersikap terhadap apa yang di ungkapkan . Bila tidak memiliki suara yang menarik atau menyanangkan secara ilmiah, pertimbangkanlah untuk sebagian waktu untuk memperbaiki dan melatih secara intensif suara anda. Gunakan teman anda untuk mengontrol kualitas suara dan kata-kata yang diucapkan.
  8.  Kecepatan Suara Osborn (1994) menjelaskan bahwa kecepatan berbicara normal antara 140- 185kata per menit. Kemampuan otak manusia untuk menyerap informasi sebesar 800 kata permenit . Dengan demikian, pendengar masih memiliki kesempatan untuk berfikir apa yang dikatakan . Kecepatan suara dapat digunakan untuk menjelaskan pengertian tertentu. Mempercepat ungkapan yang dianggap kurang penting dan memperlambat suara pada saat menjelaskan kata-kata kunci yang penting.
  9.  Nada Suara Pemahaman pendengar terhadap apa yang diucapkan sangat tergantung nada suara yang memberikan kesan menarik dan penuh makna. Pertimbangan mengunakan nada suara (perubahan pada suara) secara bervariasai akan mendorong pendengar untuk berimajinasi dan menekankan pada aspek pembicaraan yang penting. Faktor tidak tetap dalam nada suara menyangkut pula kecepatan intonasi volume, jeda yang diungkapkan secara dinamis.
  10.  Intonasi Suara Pembicaraan yang dikemukan secara monoton akan mengakibatkan kebosanan bagi pendengar. Dalam situasi ini, pendengar cenderung meremehkan, tidak peduli, menolak bahkan akan meninggalkan tempat. Sebagian makna yang disampaikan akan hilang. Karena itu, naik turunnya intonasi suara merupakan unsur penting dalam berbicara efektif. Dalam banyak hal, intonasi rendah mendorong pendengar untuk mencoba menghayati materi pembicaraan. Sedangkan intonasi tinggi cenderung menggugah dan meyakinkan pendengar untuk melakukan sesuatu yang diharapkan oleh pembicara.
  11.  Volume Suara Kendalikan volume suara saat berbicara dalam berbagai kesempatan. Selalu berbicara dengan tingkat volume sama akan membuat jemu/bosan dan tidak menarik. Dalam beberapa saat, perlu mengungkapkan materi secara keras agar dapat didengar semua orang dan memusatkan perhatian pendengar tentang urgensi permasalahan. Tetapi gunakan volume tinggi-rendah secara bervariasi.
  12.  Gunakan Jeda Jeda digunakan untuk beristirahat mengambil nafas dan energi. Para pembicara yang belum berpengalaman biasanya takut mengambil jeda, bahkan hanya untuk beberapa detik sekalipun. Seolah jeda sesaat bermakna tidak menguasai pokok persoalan yang dibicarakan. Ketakutan seperti itu harus dihindari, jeda sangat penting dalam berkomunikasi non-verbal.
  13.  Pembicara kelihatan rileks, Penuh percaya diri dan bijaksana.  Membantu pemahaman verbal dengan memberikan kesempatan kepada pendengar untuk berfikir dan mencerna informasi serta alat peraga yang ditayangkan.  Jeda menandakan peralihan meateri atau pokok pembicaraan .  Jika jeda dilakukan di tengah suatu kalimat akan menciptakan penekanan dengan memfokuskan perhatian tentang apa yang akan diucapkan setelah itu.
  14. Agar Orang Lain Terbuka  Usahakan agar Anda sungguh-sungguh tertarik terhadap diri seseorang dengan segala permasalahan pribadinya.  Jadilah pendengar yang baik.  Perlihatkan tindak tanduknya dengan penuh kesabaran.  Lontarkan pertanyaan pemicu agar mempermudah membuka diri`  Usahakan agar lawan bicara merasa penting.  Selingilah dengan sapan humor dan senyum.
  15.  Menghargai dan memuji nama.  Tiap orang cenderung suka menceritakan tentang pekerjaanya.  Berbicara tentang hobi yang disukai lawan bicara.
  16.  Berikan pujian, hargai usahanya walaupun dinilai kurang memuaskan. Buatlah lawn bicara anda merasa dihargai.  Berikan kesan bahwa pekerjaannya menarik, penting bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain.  Berikan keamanan emosional, hindari kesan-kesan ancaman.
  17.  Sesuaikan perintah dengan apa yang akan dilksanakan, langakah demi langkah diatur dengan cermat.  Sesuaikan perintah anda dengan orang yang menerimanya.  Gunakan kata-kata sn istilah sederhana.  Puatkan pada satu hal saja.  Kembangkan gaya khas anda tapi siap untuk tidak diterima orang lain.  Menulis seperti bicara.
  18.  Ketakutan bisa diatasi dengan jalan melakukan pembicaraan atau pidato itu sendiri.  Kegelisahan dan ketakutan mempunyai arti yang berbeda.  Kenali tujuan dan kelompok sasaran yang akan dihadapi pada saat berbicara muka umum atau berpidato.  Identifikasikan dan tunjukn ide-ide utama.  Buatlah inti pidato yang akan disampaikan urutkan secara terorganisir, buatlah catatan untuk mengingatkan anda.  Berlatihlah dahulu apa yang akan disampaikan
  19.  Sebagai fasilitator harus memahami secara mendalam ide yang akan disampaikan. Siapkan keputusan jika pimpinan meminta rekomendasi anda, jangan anda yang meminta keputusan pada pimpinan.  Pelajari detil-detil ide yang akan disampaikan, sehingga dapat menjawab setiap pertanyaan yang mungkin diajukan, tapi jangan hujani detil-detil penyampaian anda.  Usahakan penyampaian ide dan informasi secara ringkas, runtut, lengkap, dan pantas disodorkan. Hemat waktu dan tuliskan garis besar ide,
  20.  Kenalilah dan pahami kepribadian orang yang akan diajak bicara.  Hormati pemimpin-tokoh, aparat dan warga masyarakat dengan layak dalam setiap menyapaikan ide atau gagasan.  Jangan menganggap ide anda yang paling benar. Gagasan yang dilontarkan harus rasional dan mudah dipahami serta mengandung pemecahan masalah.  Tahan menghadapi kritikan  Kenali dan maklumi mood orang lain pada saat anda menyampaikan pendapat`
Anúncio