“BERBICARA EFEKTIF DALAM MASYARAKAT”
Nama Kelompok :
Indah Apriyani (1201412002)
Dhabith Shabrina Y.P (1201412016)
Wahyu Tri Handayani (1201412017)
Edi cahyono (1201412026)
Point (Topik, Pokok/Masalah) yang dibicarakan
Reason (alasan), menjelaskan dasar pemikiran
atau latar belakang dari pokok masalah diatas
Example (contoh) dari topik atau pokok
masalah yang dibahas
Point (Topik, Pokok/Masalah) yang ditegaskan
Penyampaian atau penampilan yang baik akan mendukung isi
pesan. Penampilan dan pembicaraan yang kurang meyakinkan
dapat merusak isi pesan.
Penampilan dan cara bicara yang jelas, tegas, penuh, percaya
diri dan mempesona hadirin dapat menambah bobot isi dari apa
yang Anda kemukakan.
Penampilan dan suara anda mengandung sembilan puluh tiga
persen dari impresi yang anda buat.
Mengembangkan Citra Suara
Kata-kata yang diucapkan merupakan
gambaran citra diri seseorang. Penampilan
dan kesan positif seseorang akan tergambar
dari cara menuturkan kata atau kalimat serta
makna dari apa yang diucapkan. Bila
fasilitator berbicara kepada orang lain, akan
menimbulkan reaksi dari pendengar dan akan
menilai dengan cara berbeda dan pesan
yang disampaikan. Dengan kata lain cara dan
tindakan berbicara seorang fasilitator
menunjukan gambaran kualitas pribadinya.
Kualitas Suara
Warna dan kualitas suara merupakan bunyi atau
karakteristik dari suara setiap orang. Warna suara
sangat ditentukan tekanan dan besarnya getaran di
dalam ruang gema
tenggorokan, mulut, hidung, tulang pipi dan kepala.
Terkadang orang merasa frustasi atau berfikir tidak
dapat memperbaiki dan mengubah suara. Hal ini
dapat di lakukan dengan berupaya melatih cara
bersuara, dengan sendirinya akan akan dapat cara
orang lain menilai dan bersikap terhadap apa yang
di ungkapkan . Bila tidak memiliki suara yang menarik
atau menyanangkan secara
ilmiah, pertimbangkanlah untuk sebagian waktu
untuk memperbaiki dan melatih secara intensif suara
anda. Gunakan teman anda untuk mengontrol
kualitas suara dan kata-kata yang diucapkan.
Kecepatan Suara
Osborn (1994) menjelaskan bahwa
kecepatan berbicara normal antara 140-
185kata per menit. Kemampuan otak
manusia untuk menyerap informasi sebesar
800 kata permenit . Dengan
demikian, pendengar masih memiliki
kesempatan untuk berfikir apa yang
dikatakan . Kecepatan suara dapat
digunakan untuk menjelaskan pengertian
tertentu. Mempercepat ungkapan yang
dianggap kurang penting dan
memperlambat suara pada saat
menjelaskan kata-kata kunci yang penting.
Nada Suara
Pemahaman pendengar terhadap apa
yang diucapkan sangat tergantung nada
suara yang memberikan kesan menarik
dan penuh makna. Pertimbangan
mengunakan nada suara (perubahan
pada suara) secara bervariasai akan
mendorong pendengar untuk berimajinasi
dan menekankan pada aspek
pembicaraan yang penting. Faktor tidak
tetap dalam nada suara menyangkut pula
kecepatan intonasi volume, jeda yang
diungkapkan secara dinamis.
Intonasi Suara
Pembicaraan yang dikemukan secara
monoton akan mengakibatkan kebosanan
bagi pendengar. Dalam situasi ini, pendengar
cenderung meremehkan, tidak peduli,
menolak bahkan akan meninggalkan tempat.
Sebagian makna yang disampaikan akan
hilang. Karena itu, naik turunnya intonasi suara
merupakan unsur penting dalam berbicara
efektif. Dalam banyak hal, intonasi rendah
mendorong pendengar untuk mencoba
menghayati materi pembicaraan. Sedangkan
intonasi tinggi cenderung menggugah dan
meyakinkan pendengar untuk melakukan
sesuatu yang diharapkan oleh pembicara.
Volume Suara
Kendalikan volume suara saat berbicara
dalam berbagai kesempatan. Selalu
berbicara dengan tingkat volume sama
akan membuat jemu/bosan dan tidak
menarik. Dalam beberapa saat, perlu
mengungkapkan materi secara keras agar
dapat didengar semua orang dan
memusatkan perhatian pendengar
tentang urgensi permasalahan. Tetapi
gunakan volume tinggi-rendah secara
bervariasi.
Gunakan Jeda
Jeda digunakan untuk beristirahat
mengambil nafas dan energi. Para
pembicara yang belum
berpengalaman biasanya takut
mengambil jeda, bahkan hanya untuk
beberapa detik sekalipun. Seolah jeda
sesaat bermakna tidak menguasai
pokok persoalan yang dibicarakan.
Ketakutan seperti itu harus
dihindari, jeda sangat penting dalam
berkomunikasi non-verbal.
Pembicara kelihatan rileks, Penuh
percaya diri dan bijaksana.
Membantu pemahaman verbal
dengan memberikan kesempatan
kepada pendengar untuk berfikir dan
mencerna informasi serta alat peraga
yang ditayangkan.
Jeda menandakan peralihan meateri
atau pokok pembicaraan .
Jika jeda dilakukan di tengah suatu
kalimat akan menciptakan penekanan
dengan memfokuskan perhatian
tentang apa yang akan diucapkan
setelah itu.
Agar Orang Lain Terbuka
Usahakan agar Anda sungguh-sungguh tertarik
terhadap diri seseorang dengan segala
permasalahan pribadinya.
Jadilah pendengar yang baik.
Perlihatkan tindak tanduknya dengan penuh
kesabaran.
Lontarkan pertanyaan pemicu agar
mempermudah membuka diri`
Usahakan agar lawan bicara merasa penting.
Selingilah dengan sapan humor dan senyum.
Menghargai dan memuji nama.
Tiap orang cenderung suka
menceritakan tentang pekerjaanya.
Berbicara tentang hobi yang disukai
lawan bicara.
Berikan pujian, hargai usahanya
walaupun dinilai kurang memuaskan.
Buatlah lawn bicara anda merasa
dihargai.
Berikan kesan bahwa pekerjaannya
menarik, penting bermakna baik bagi
dirinya maupun orang lain.
Berikan keamanan emosional, hindari
kesan-kesan ancaman.
Sesuaikan perintah dengan apa yang
akan dilksanakan, langakah demi
langkah diatur dengan cermat.
Sesuaikan perintah anda dengan orang
yang menerimanya.
Gunakan kata-kata sn istilah sederhana.
Puatkan pada satu hal saja.
Kembangkan gaya khas anda tapi siap
untuk tidak diterima orang lain.
Menulis seperti bicara.
Ketakutan bisa diatasi dengan jalan melakukan
pembicaraan atau pidato itu sendiri.
Kegelisahan dan ketakutan mempunyai arti yang
berbeda.
Kenali tujuan dan kelompok sasaran yang akan
dihadapi pada saat berbicara muka umum atau
berpidato.
Identifikasikan dan tunjukn ide-ide utama.
Buatlah inti pidato yang akan disampaikan urutkan
secara terorganisir, buatlah catatan untuk
mengingatkan anda.
Berlatihlah dahulu apa yang akan disampaikan
Sebagai fasilitator harus memahami secara
mendalam ide yang akan disampaikan.
Siapkan keputusan jika pimpinan meminta
rekomendasi anda, jangan anda yang
meminta keputusan pada pimpinan.
Pelajari detil-detil ide yang akan
disampaikan, sehingga dapat menjawab
setiap pertanyaan yang mungkin
diajukan, tapi jangan hujani detil-detil
penyampaian anda.
Usahakan penyampaian ide dan informasi
secara ringkas, runtut, lengkap, dan pantas
disodorkan. Hemat waktu dan tuliskan garis
besar ide,
Kenalilah dan pahami kepribadian orang yang
akan diajak bicara.
Hormati pemimpin-tokoh, aparat dan warga
masyarakat dengan layak dalam setiap
menyapaikan ide atau gagasan.
Jangan menganggap ide anda yang paling
benar. Gagasan yang dilontarkan harus
rasional dan mudah dipahami serta
mengandung pemecahan masalah.
Tahan menghadapi kritikan
Kenali dan maklumi mood orang lain pada
saat anda menyampaikan pendapat`