SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
ROHMATULLAH _41187001120145
TEKNIK MESIN S1_REGULER MALAM
FAKULTASTEKNIK
OLEH :
1
1. MESIN CNC
2. SENSOR TEKANAN
3. SERVO MOTOR
4. ROLLER CONVEYOR
MACAM-MACAM PERALATAN OTOMASI
PADA INDUSTRI
Computer Numerical Control / CNC (berarti
"komputer kontrol numerik") merupakan
sistem otomatisasi Mesin perkakas yang
dioperasikan oleh perintah yang diprogram
secara abstark dan disimpan dimedia
penyimpanan, hal ini berlawanan dengan
kebiasaan sebelumnya dimana mesin
perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana
menggunakan cam.
1. MESIN CNC
oFungsi CNC dalam hal ini lebih
banyak menggantikan pekerjaan
operator dalam mesin perkakas
konvensional.
oMesin perkakas CNC
dilengkapi dengan berbagai alat
potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan
dapat melakukan interpolasi
yang diarahkan secara numerik
(berdasarkan angka).
oParameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program
perangkat lunak (software load
program) yang sesuai.
Fungsi Mesin CNC
 Mesin Bubut CNC (Turning)
 Mesin Frais CNC (Milling)
Jenis Mesin CNC
Gambar Ilustrasi
Turning Milling
Bagian-bagian Mesin CNC
Secara garis besar terbagi dalam 2 bagian
utama mesin :
 Mesin
 Kontrol
 Mesin
Bagian utama mesin :
Head (spindle)
Memutar alat potong pada mesin milling
Memutar benda kerja pada mesin
turning
Meja mesin => Area kerja
Slide mesin (poros penggerak) => X,Y,Z
Sumbu / axis putar mesin => a,b,
Magazine / turret
Column (kerangka utama mesin)
Sistem pendingin spindle
Sistem pendingin (coolant system)
Setiap jenis mesin CNC mempunyai
karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang
membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis
besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin
CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
a. Sistem Absolut
b. Sistem Incremental
a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong
yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik
referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin
berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada
bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya
diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja
yang akan dikerjakan.
b. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan
sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik
actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun
mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu
gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka
titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik
awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
 Kontrol
Merupakan parameter pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak.
Sistem pengontrol ini mengkoordinasi semua perintah baik ke penggerak
mekanik maupun elektrik dan memberikan tanda apakah perintah tersebut
terlaksana ataupun gagal.
Kontrol sebagai pengendali kerja
• Panel Kontrol
Monitor, edit programming, panel manual,
execution program
• Bahasa program
Iso ( kode G ), menu, macro
• Cara pemrograman
Online, transfer program
• Kemampuan lain Panel Kontrol
Monitor
Rangkaian Pengoperasian Mesin CNC
PABRIK PEMBUAT
Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur
tekanan suatu zat. Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk
menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan
sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu
cairan atau gas.
2. SENSORTEKANAN
Bagian Umum SensorTekanan
 Pendeteksian tekanan
dengan tepat penting
diperlukan di dalam
berbagai hal, seperti proses
pemanasan, proses
pengovenan komponen
komposit, pneumatic dll.
 Digunakan dalam sistem
pengereman kendaraan
(pengereman kendaraan
dengan menggunakan angin,
seperti di bus, atau juga
sistem ABS (Anti-Lock
Brake System)).
Kegunaan SensorTekanan
Tekanan Absolut ( Absolute Pressure ). Yaitu harga tekanan
yang sebenarnya dihitung relatif terhadap tekanan nol mutlak.
Tekanan Gauge ( Gauge Pressure ) atau dikenal pula sebagai
tekanan relatif , adalah tekanan yang diukur relatif terhadap
tekanan atmosfer. jadi tekanan relatif adalah selisih antara
tekanan absolut dengan tekanan atmosfer.
Vacum atau tekanan hampa adalah dalam hal tekanan adalah
lebih rendah dari tekanan atmosfer.
Tekanan Deferensial (Differential Pressure ) adalah suatu
tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain ( beda tekanan).
Type SensorTekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan itu
sendiri adalah mengubah tegangan mekanik
menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan
pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah
dengan panjang dan luas penampang. Daya
yang diberikan pada kawat itu sendiri
menyebabkan kawat menjadi bengkok.
Sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah
dan mengubah ketahananya.
Prinsip Kerja SensorTekanan
PABRIK PEMBUAT
3. SERVO MOTOR
Servo merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menghasilkan output yang sesuai dengan perintah yang
diinginkan dengan menggunakan feeedback (umpan balik).
Servo memiliki banyak macam, tapi untuk kesempatan kali
ini hanya akan dibahas singkat tentang servo drive yang
biasa digunakan di bidang Industri.
Mungkin ada yang pernah mendengar yang namanya CNC.
Mesin perkakas yang mampu bekerja dengan tingkat
akurasi yang tinggi dengan waktu yang singkat. Di mesin
inilah salah satu contoh aplikasi servo.
Kata "servo" sendiri berasal dari kata "servant"
yang berarti pelayan. Dengan kata lain, servo adalah
pelayan yang mampu bekerja dengan tepat dan cepat sesuai
instruksi dari tuannya. Sedang sistem servo dapat
didefinisikan sebagai alat yang mampu menggerakkan pada
kecepatan tertentu dan memposisikan suatu objek pada
posisi yang ditentukan. Sistem kontrol otomatis seperti ini
membutuhkan feedback (umpan balik) untuk dapat bekerja.
Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
Bagian-Bagian Servo Motor
Servo motor sebagai Motor
utama yang menggerakkan mesin. Ada
dua jenis motor, yakni motor AC dan
motor DC. Servomotor DC dikendalikan
oleh arus searah (DC). Hingga tahun
1980 istilah servomotor selalu diartikan
sebagai servomotor DC, baru sejak
tahun 1984, servomotor AC muncul dari
hasil perkembangan pesat teknologi
prosessor. Motor AC memiliki kelebihan
dibanding motor DC, diantaranya
perawatan mudah karena tidak
menggunakan karbon brush, dan
menghasilkan kecepatan tinggi karena
tidak ada proses penyearahan.
Fungsi Servo Motor
Motor servo dapat dimanfaatkan pada pembuatan robot, salah satunya sebagai
penggerak kaki robot. Motor servo dipilih sebagai penggerak pada kaki robot karena motor
servo memiliki tenaga atau torsi yang besar, sehingga dapat menggerakan kaki robot
dengan beban yang cukup berat. Pada umumnya motor servo yang digunakan sebagai
pengerak pada robot adalah motor servo 180o.
Contoh motor servo 180o yang sering
digunakan untuk kaki robot
Untuk menjalankan atau mengendalikan motor servo berbeda dengan motor
DC. Karena untuk mengedalikan motor servo perlu diberikan sumber tegangan dan
sinyal kontrol. Besarnya sumber tegangan tergantyung dari spesifikasi motor servo
yang digunakan. Sedangkan untuk mengendalikan putaran motor servo dilakukan
dengan mengirimkan pulsa kontrol dengan frekuensi 5o Hz dengan periode 20ms dan
duty cycle yang berbeda. Dimana untuk menggerakan motor servo sebesar
90o diperlukan pulsa dengan ton duty cycle pulsa posistif 1,5ms dan unjtuk bergerak
sebesar 180o diperlukan lebar pulsa 2ms. Berikut bentuk pulsa kontrol motor servo
dimaksud.
Cara Mengendalikan Motor Servo
Bentuk umum pulsa kendali motor servo
Pabrik Pembuat
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan
secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan
50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang
berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik
220V 2A.
4. RELAY
KOMPONEN DASAR RELAY
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Beberapa fungsi RELAY yang telah umum
diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya
adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika
(Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan
waktu (Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan
tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor
ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan
ataupun hubung singkat (Short).
Fungsi Relay
Pabrik Pembuat
Roller conveyor merupakan suatu sistem
conveyor yang penumpu utama barang yang
ditransportasikan adalah roller. Roller pada
sistem ini sedikit berbeda dengan roller pada
conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem
roller conveyor didesain khusus agar cocok
dengan kondisi barang yang ditransportasikan,
misal roller diberi lapisan karet, lapisan anti
karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller
pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk
sabuk yang ditumpunya.
Sejak tahun 1988 Rolcon telah menjadi salah
satu produsen terkemuka rol conveyor
manufaktur berbagai ukuran roller dan melayani
berbagai industri. Dirikan pada inovasi, Rolcon
adalah produsen rol pertama untuk musim semi
memuat kedua ujung roller conveyor sebagai
standar dan yang pertama adalah untuk
mengembangkan kerangka yang dipatenkan
untuk menyimpan perakitan bantalan cartridge.
5. ROLLER CONVEYOR
KOMPONEN ROLLER CONVEYOR
1.Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar
lokasi roller tidak berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka
badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat
roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar
roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
2. Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka
badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai
tumpuan roller conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem
conveyor
3. Motor Pengerak
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk
menggerakkan drive roller agar selalu berputar sesuai dengan
kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada
umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller
conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.
4. Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang
yang akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan
tidak bergetar agar tidak merusak barang yang
ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar
barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat
menumpu barang dengan sempurna.
5. Sistem Transmisi
Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada
penggerak ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller
dan transmisi antara drive roller dengan roller lain. Sistem transmisi antara
motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling
akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speed
reducer, coupling, sprocket, dan rantai.
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi
yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya
yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1
sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.
MEKANISME KERJA
PABRIK PEMBUAT
https://id.wikipedia.org/wiki/Aktuator
https://id.wikipedia.org/wiki/CNC
http://chalisbrother-engineering.blogspot.co.id/2010/04/pengenalan-
mesin-cnc-cnc-adalah-mesin.html
http://komponenelektronika.biz/sensor-tekanan.html
http://fajarsetiawan1994.blogspot.co.id/2014/03/sensor-
kecepatan.html
http://suryatyasto.blogspot.co.id/2014/05/alat-pengendali-
industri.html
http://zonaelektro.net/motor-servo/
Referensi
TERIMA KASIH…..!!!

More Related Content

What's hot

analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinustellaandikmarini
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingRewidya Astari
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu bakuDjoe343536
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanAdy Purnomo
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinRinaldi Sihombing
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiWirdi Ian
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungYesica Adicondro
 
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskritRyry Rizky Asri
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 

What's hot (20)

analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksi
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Timer dan counter
Timer dan counterTimer dan counter
Timer dan counter
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskrit
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 

Similar to 5 peralatan otomasi industri

Bab 10 motor servo
Bab 10 motor servoBab 10 motor servo
Bab 10 motor servokirnogadog
 
Sistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cncSistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cncYogi Hermawan
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroAndrie A Hamali
 
5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt
5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt
5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.pptFahrulNurlatif
 
Sensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.ppt
Sensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.pptSensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.ppt
Sensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.pptMelanyFebrina
 
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1 mengenal bagian mesin cncPutra Cahyadi
 
Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Darman Syah
 
Sistem kendali di industri
Sistem kendali di industriSistem kendali di industri
Sistem kendali di industriAnton Firmansyah
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitEko Supriyadi
 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Benny Yusuf
 
Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awalKen Nurul S
 
Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awalEko Supriyadi
 
15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproceko dnero
 

Similar to 5 peralatan otomasi industri (20)

Servo motor
Servo motorServo motor
Servo motor
 
Cnc
CncCnc
Cnc
 
Bab 10 motor servo
Bab 10 motor servoBab 10 motor servo
Bab 10 motor servo
 
Sistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cncSistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cnc
 
MOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptxMOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptx
 
automotive sensor
automotive sensorautomotive sensor
automotive sensor
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
 
5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt
5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt
5.-Sensor-Aktuator-Dan-Komponen-Sistem-Kendali-Lainnya.ppt
 
Sensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.ppt
Sensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.pptSensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.ppt
Sensor_Aktuator_Dan_Komponen_Sistem_Ken.ppt
 
Robotika teknik
Robotika teknikRobotika teknik
Robotika teknik
 
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
 
Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232
 
Sistem kendali di industri
Sistem kendali di industriSistem kendali di industri
Sistem kendali di industri
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
 
Mengenal PLC
Mengenal PLCMengenal PLC
Mengenal PLC
 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
 
Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awal
 
Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awal
 
15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc
 
Cara kerja pneumatik
Cara kerja pneumatikCara kerja pneumatik
Cara kerja pneumatik
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 

5 peralatan otomasi industri

  • 1. ROHMATULLAH _41187001120145 TEKNIK MESIN S1_REGULER MALAM FAKULTASTEKNIK OLEH : 1
  • 2. 1. MESIN CNC 2. SENSOR TEKANAN 3. SERVO MOTOR 4. ROLLER CONVEYOR MACAM-MACAM PERALATAN OTOMASI PADA INDUSTRI
  • 3. Computer Numerical Control / CNC (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. 1. MESIN CNC
  • 4. oFungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. oMesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). oParameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Fungsi Mesin CNC
  • 5.  Mesin Bubut CNC (Turning)  Mesin Frais CNC (Milling) Jenis Mesin CNC Gambar Ilustrasi Turning Milling
  • 6. Bagian-bagian Mesin CNC Secara garis besar terbagi dalam 2 bagian utama mesin :  Mesin  Kontrol
  • 7.  Mesin Bagian utama mesin : Head (spindle) Memutar alat potong pada mesin milling Memutar benda kerja pada mesin turning Meja mesin => Area kerja Slide mesin (poros penggerak) => X,Y,Z Sumbu / axis putar mesin => a,b, Magazine / turret Column (kerangka utama mesin) Sistem pendingin spindle Sistem pendingin (coolant system)
  • 8. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu : a. Sistem Absolut b. Sistem Incremental
  • 9. a. Sistem Absolut Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan. b. Sistem Incremental Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
  • 10.  Kontrol Merupakan parameter pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Sistem pengontrol ini mengkoordinasi semua perintah baik ke penggerak mekanik maupun elektrik dan memberikan tanda apakah perintah tersebut terlaksana ataupun gagal. Kontrol sebagai pengendali kerja • Panel Kontrol Monitor, edit programming, panel manual, execution program • Bahasa program Iso ( kode G ), menu, macro • Cara pemrograman Online, transfer program • Kemampuan lain Panel Kontrol Monitor
  • 13. Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. 2. SENSORTEKANAN
  • 15.  Pendeteksian tekanan dengan tepat penting diperlukan di dalam berbagai hal, seperti proses pemanasan, proses pengovenan komponen komposit, pneumatic dll.  Digunakan dalam sistem pengereman kendaraan (pengereman kendaraan dengan menggunakan angin, seperti di bus, atau juga sistem ABS (Anti-Lock Brake System)). Kegunaan SensorTekanan
  • 16. Tekanan Absolut ( Absolute Pressure ). Yaitu harga tekanan yang sebenarnya dihitung relatif terhadap tekanan nol mutlak. Tekanan Gauge ( Gauge Pressure ) atau dikenal pula sebagai tekanan relatif , adalah tekanan yang diukur relatif terhadap tekanan atmosfer. jadi tekanan relatif adalah selisih antara tekanan absolut dengan tekanan atmosfer. Vacum atau tekanan hampa adalah dalam hal tekanan adalah lebih rendah dari tekanan atmosfer. Tekanan Deferensial (Differential Pressure ) adalah suatu tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain ( beda tekanan). Type SensorTekanan
  • 17. Prinsip kerja dari sensor tekanan itu sendiri adalah mengubah tegangan mekanik menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat itu sendiri menyebabkan kawat menjadi bengkok. Sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah ketahananya. Prinsip Kerja SensorTekanan
  • 19. 3. SERVO MOTOR Servo merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan output yang sesuai dengan perintah yang diinginkan dengan menggunakan feeedback (umpan balik). Servo memiliki banyak macam, tapi untuk kesempatan kali ini hanya akan dibahas singkat tentang servo drive yang biasa digunakan di bidang Industri. Mungkin ada yang pernah mendengar yang namanya CNC. Mesin perkakas yang mampu bekerja dengan tingkat akurasi yang tinggi dengan waktu yang singkat. Di mesin inilah salah satu contoh aplikasi servo. Kata "servo" sendiri berasal dari kata "servant" yang berarti pelayan. Dengan kata lain, servo adalah pelayan yang mampu bekerja dengan tepat dan cepat sesuai instruksi dari tuannya. Sedang sistem servo dapat didefinisikan sebagai alat yang mampu menggerakkan pada kecepatan tertentu dan memposisikan suatu objek pada posisi yang ditentukan. Sistem kontrol otomatis seperti ini membutuhkan feedback (umpan balik) untuk dapat bekerja. Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
  • 21. Servo motor sebagai Motor utama yang menggerakkan mesin. Ada dua jenis motor, yakni motor AC dan motor DC. Servomotor DC dikendalikan oleh arus searah (DC). Hingga tahun 1980 istilah servomotor selalu diartikan sebagai servomotor DC, baru sejak tahun 1984, servomotor AC muncul dari hasil perkembangan pesat teknologi prosessor. Motor AC memiliki kelebihan dibanding motor DC, diantaranya perawatan mudah karena tidak menggunakan karbon brush, dan menghasilkan kecepatan tinggi karena tidak ada proses penyearahan. Fungsi Servo Motor Motor servo dapat dimanfaatkan pada pembuatan robot, salah satunya sebagai penggerak kaki robot. Motor servo dipilih sebagai penggerak pada kaki robot karena motor servo memiliki tenaga atau torsi yang besar, sehingga dapat menggerakan kaki robot dengan beban yang cukup berat. Pada umumnya motor servo yang digunakan sebagai pengerak pada robot adalah motor servo 180o. Contoh motor servo 180o yang sering digunakan untuk kaki robot
  • 22. Untuk menjalankan atau mengendalikan motor servo berbeda dengan motor DC. Karena untuk mengedalikan motor servo perlu diberikan sumber tegangan dan sinyal kontrol. Besarnya sumber tegangan tergantyung dari spesifikasi motor servo yang digunakan. Sedangkan untuk mengendalikan putaran motor servo dilakukan dengan mengirimkan pulsa kontrol dengan frekuensi 5o Hz dengan periode 20ms dan duty cycle yang berbeda. Dimana untuk menggerakan motor servo sebesar 90o diperlukan pulsa dengan ton duty cycle pulsa posistif 1,5ms dan unjtuk bergerak sebesar 180o diperlukan lebar pulsa 2ms. Berikut bentuk pulsa kontrol motor servo dimaksud. Cara Mengendalikan Motor Servo Bentuk umum pulsa kendali motor servo
  • 24. Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. 4. RELAY
  • 25. KOMPONEN DASAR RELAY 1. Electromagnet (Coil) 2. Armature 3. Switch Contact Point (Saklar) 4. Spring
  • 26. Beberapa fungsi RELAY yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah : 1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function) 2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function) 3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah. 4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short). Fungsi Relay
  • 28. Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini sedikit berbeda dengan roller pada conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem roller conveyor didesain khusus agar cocok dengan kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller diberi lapisan karet, lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang ditumpunya. Sejak tahun 1988 Rolcon telah menjadi salah satu produsen terkemuka rol conveyor manufaktur berbagai ukuran roller dan melayani berbagai industri. Dirikan pada inovasi, Rolcon adalah produsen rol pertama untuk musim semi memuat kedua ujung roller conveyor sebagai standar dan yang pertama adalah untuk mengembangkan kerangka yang dipatenkan untuk menyimpan perakitan bantalan cartridge. 5. ROLLER CONVEYOR
  • 29. KOMPONEN ROLLER CONVEYOR 1.Kerangka Badan Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
  • 30. 2. Tiang Penyangga Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem conveyor
  • 31. 3. Motor Pengerak Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.
  • 32. 4. Roller Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.
  • 33. 5. Sistem Transmisi Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor terbagi menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller dan transmisi antara drive roller dengan roller lain. Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speed reducer, coupling, sprocket, dan rantai.
  • 34. Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut: 1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi menuju drive roller. 2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor. 3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang disalurkan oleh sistem transmisi. 4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai. 5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama. 6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir. MEKANISME KERJA