Otomasi industri merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh pelaku industri untuk memperkecil biaya produksi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi. Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi dasar bagi sistem otomasi yaitu power, program, dan control sistem yang semuanya mendukung proses otomasi.
2. 1. MESIN CNC
2. SENSOR TEKANAN
3. SERVO MOTOR
4. ROLLER CONVEYOR
MACAM-MACAM PERALATAN OTOMASI
PADA INDUSTRI
3. Computer Numerical Control / CNC (berarti
"komputer kontrol numerik") merupakan
sistem otomatisasi Mesin perkakas yang
dioperasikan oleh perintah yang diprogram
secara abstark dan disimpan dimedia
penyimpanan, hal ini berlawanan dengan
kebiasaan sebelumnya dimana mesin
perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana
menggunakan cam.
1. MESIN CNC
4. oFungsi CNC dalam hal ini lebih
banyak menggantikan pekerjaan
operator dalam mesin perkakas
konvensional.
oMesin perkakas CNC
dilengkapi dengan berbagai alat
potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan
dapat melakukan interpolasi
yang diarahkan secara numerik
(berdasarkan angka).
oParameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program
perangkat lunak (software load
program) yang sesuai.
Fungsi Mesin CNC
5. Mesin Bubut CNC (Turning)
Mesin Frais CNC (Milling)
Jenis Mesin CNC
Gambar Ilustrasi
Turning Milling
7. Mesin
Bagian utama mesin :
Head (spindle)
Memutar alat potong pada mesin milling
Memutar benda kerja pada mesin
turning
Meja mesin => Area kerja
Slide mesin (poros penggerak) => X,Y,Z
Sumbu / axis putar mesin => a,b,
Magazine / turret
Column (kerangka utama mesin)
Sistem pendingin spindle
Sistem pendingin (coolant system)
8. Setiap jenis mesin CNC mempunyai
karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang
membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis
besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin
CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
a. Sistem Absolut
b. Sistem Incremental
9. a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong
yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik
referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin
berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada
bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya
diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja
yang akan dikerjakan.
b. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan
sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik
actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun
mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu
gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka
titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik
awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
10. Kontrol
Merupakan parameter pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak.
Sistem pengontrol ini mengkoordinasi semua perintah baik ke penggerak
mekanik maupun elektrik dan memberikan tanda apakah perintah tersebut
terlaksana ataupun gagal.
Kontrol sebagai pengendali kerja
• Panel Kontrol
Monitor, edit programming, panel manual,
execution program
• Bahasa program
Iso ( kode G ), menu, macro
• Cara pemrograman
Online, transfer program
• Kemampuan lain Panel Kontrol
Monitor
13. Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur
tekanan suatu zat. Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk
menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan
sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu
cairan atau gas.
2. SENSORTEKANAN
15. Pendeteksian tekanan
dengan tepat penting
diperlukan di dalam
berbagai hal, seperti proses
pemanasan, proses
pengovenan komponen
komposit, pneumatic dll.
Digunakan dalam sistem
pengereman kendaraan
(pengereman kendaraan
dengan menggunakan angin,
seperti di bus, atau juga
sistem ABS (Anti-Lock
Brake System)).
Kegunaan SensorTekanan
16. Tekanan Absolut ( Absolute Pressure ). Yaitu harga tekanan
yang sebenarnya dihitung relatif terhadap tekanan nol mutlak.
Tekanan Gauge ( Gauge Pressure ) atau dikenal pula sebagai
tekanan relatif , adalah tekanan yang diukur relatif terhadap
tekanan atmosfer. jadi tekanan relatif adalah selisih antara
tekanan absolut dengan tekanan atmosfer.
Vacum atau tekanan hampa adalah dalam hal tekanan adalah
lebih rendah dari tekanan atmosfer.
Tekanan Deferensial (Differential Pressure ) adalah suatu
tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain ( beda tekanan).
Type SensorTekanan
17. Prinsip kerja dari sensor tekanan itu
sendiri adalah mengubah tegangan mekanik
menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan
pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah
dengan panjang dan luas penampang. Daya
yang diberikan pada kawat itu sendiri
menyebabkan kawat menjadi bengkok.
Sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah
dan mengubah ketahananya.
Prinsip Kerja SensorTekanan
19. 3. SERVO MOTOR
Servo merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menghasilkan output yang sesuai dengan perintah yang
diinginkan dengan menggunakan feeedback (umpan balik).
Servo memiliki banyak macam, tapi untuk kesempatan kali
ini hanya akan dibahas singkat tentang servo drive yang
biasa digunakan di bidang Industri.
Mungkin ada yang pernah mendengar yang namanya CNC.
Mesin perkakas yang mampu bekerja dengan tingkat
akurasi yang tinggi dengan waktu yang singkat. Di mesin
inilah salah satu contoh aplikasi servo.
Kata "servo" sendiri berasal dari kata "servant"
yang berarti pelayan. Dengan kata lain, servo adalah
pelayan yang mampu bekerja dengan tepat dan cepat sesuai
instruksi dari tuannya. Sedang sistem servo dapat
didefinisikan sebagai alat yang mampu menggerakkan pada
kecepatan tertentu dan memposisikan suatu objek pada
posisi yang ditentukan. Sistem kontrol otomatis seperti ini
membutuhkan feedback (umpan balik) untuk dapat bekerja.
Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
21. Servo motor sebagai Motor
utama yang menggerakkan mesin. Ada
dua jenis motor, yakni motor AC dan
motor DC. Servomotor DC dikendalikan
oleh arus searah (DC). Hingga tahun
1980 istilah servomotor selalu diartikan
sebagai servomotor DC, baru sejak
tahun 1984, servomotor AC muncul dari
hasil perkembangan pesat teknologi
prosessor. Motor AC memiliki kelebihan
dibanding motor DC, diantaranya
perawatan mudah karena tidak
menggunakan karbon brush, dan
menghasilkan kecepatan tinggi karena
tidak ada proses penyearahan.
Fungsi Servo Motor
Motor servo dapat dimanfaatkan pada pembuatan robot, salah satunya sebagai
penggerak kaki robot. Motor servo dipilih sebagai penggerak pada kaki robot karena motor
servo memiliki tenaga atau torsi yang besar, sehingga dapat menggerakan kaki robot
dengan beban yang cukup berat. Pada umumnya motor servo yang digunakan sebagai
pengerak pada robot adalah motor servo 180o.
Contoh motor servo 180o yang sering
digunakan untuk kaki robot
22. Untuk menjalankan atau mengendalikan motor servo berbeda dengan motor
DC. Karena untuk mengedalikan motor servo perlu diberikan sumber tegangan dan
sinyal kontrol. Besarnya sumber tegangan tergantyung dari spesifikasi motor servo
yang digunakan. Sedangkan untuk mengendalikan putaran motor servo dilakukan
dengan mengirimkan pulsa kontrol dengan frekuensi 5o Hz dengan periode 20ms dan
duty cycle yang berbeda. Dimana untuk menggerakan motor servo sebesar
90o diperlukan pulsa dengan ton duty cycle pulsa posistif 1,5ms dan unjtuk bergerak
sebesar 180o diperlukan lebar pulsa 2ms. Berikut bentuk pulsa kontrol motor servo
dimaksud.
Cara Mengendalikan Motor Servo
Bentuk umum pulsa kendali motor servo
24. Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan
secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan
50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang
berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik
220V 2A.
4. RELAY
25. KOMPONEN DASAR RELAY
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
26. Beberapa fungsi RELAY yang telah umum
diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya
adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika
(Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan
waktu (Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan
tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor
ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan
ataupun hubung singkat (Short).
Fungsi Relay
28. Roller conveyor merupakan suatu sistem
conveyor yang penumpu utama barang yang
ditransportasikan adalah roller. Roller pada
sistem ini sedikit berbeda dengan roller pada
conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem
roller conveyor didesain khusus agar cocok
dengan kondisi barang yang ditransportasikan,
misal roller diberi lapisan karet, lapisan anti
karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller
pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk
sabuk yang ditumpunya.
Sejak tahun 1988 Rolcon telah menjadi salah
satu produsen terkemuka rol conveyor
manufaktur berbagai ukuran roller dan melayani
berbagai industri. Dirikan pada inovasi, Rolcon
adalah produsen rol pertama untuk musim semi
memuat kedua ujung roller conveyor sebagai
standar dan yang pertama adalah untuk
mengembangkan kerangka yang dipatenkan
untuk menyimpan perakitan bantalan cartridge.
5. ROLLER CONVEYOR
29. KOMPONEN ROLLER CONVEYOR
1.Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar
lokasi roller tidak berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka
badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat
roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar
roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
30. 2. Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka
badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai
tumpuan roller conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem
conveyor
31. 3. Motor Pengerak
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk
menggerakkan drive roller agar selalu berputar sesuai dengan
kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada
umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller
conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.
32. 4. Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang
yang akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan
tidak bergetar agar tidak merusak barang yang
ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar
barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat
menumpu barang dengan sempurna.
33. 5. Sistem Transmisi
Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada
penggerak ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller
dan transmisi antara drive roller dengan roller lain. Sistem transmisi antara
motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling
akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speed
reducer, coupling, sprocket, dan rantai.
34. Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi
yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya
yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1
sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.
MEKANISME KERJA