Bimtek ini membahas penguatan literasi dan penilaian kompetensi minimum (AKM) untuk siswa SD melalui tes literasi membaca dan matematika. AKM digunakan untuk mengukur kemampuan minimum siswa pada tingkat tertentu dengan mengacu pada standar internasional. Bimtek ini memberikan penjelasan tentang jenis-jenis teks literasi, kompetensi yang diukur, dan contoh soal AKM.
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
AKM Literasi
1. Penguatan Konten Literasi
Teks Informasi & Teks sastra
Bimtek Asesmen Kompetensi Minimum
Dr. Yeti Mulyati, M.Pd.
Prodi S2&S3 Pendidikan Bahasa Indonesia, FPBS UPI
13 - 14 Maret 2023
Hotel Grand Pesona Caringin, Kabupaten Bogor
3. Asesmen
Kompetensi
Minimum
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian untuk
mengukur kemampuan minimum peserta didik pada jenjang
tertentu, meliputi literasi membaca dan literasi matematika-
numerasi. Kemampuan ini dapat membantu peserta didik untuk
menguasai kecakapan abad ke-21.
Sekilas tentang:
4. Asesmen
Kompetensi
Minimum
Penilaian dalam AKM mengacu pada tolok ukur
Programme for International Student Assessment
(PISA) dan Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS).
Sekilas tentang:
Literasi
Membaca
Literasi
Numerasi
5. Konten Teks
Literasi Membaca ?
Dibutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam aktivitas literasi membaca untuk menghadapi
persaingan global dalam berbagai aspek kehidupan (ipoleksosbud).
Literasi membaca: kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai
jenis teks multimoda untuk kepentingan hidup dan kehidupan (life skills)
Teks Fiksi Teks Informasi
Konteks Teks
Level Kognitif (Kompetensi)
Konteks
Personal
Konteks Sosial
Budaya
Konteks
Saintifik
Level 1
Menemukan Informasi
(Accsess and Retrieve)
Level 2
Memahami (Interprete
and Intergrate)
Level 3
Mengevaluasi dan Merefleksi
(Evaluate and Reflect)
Level Jenjang AKM
Level 2
(Kelas 3 & 4)
Level 3
(Kelas 5 & 6)
Level 1
(Kelas 1 & 2)
Perangkat soal dalam AKM Literasi Membaca terdiri atas stimulus
multimoda (berupa teks verbal, infografis, gambar, diagram) dan soal.
6. Teks Fiksi
Konten Teks
Teks fiksi merupakan karya imajinatif yang disusun
untuk tujuan artistik, baik disampaikan secara lisan
maupun tertulis. Bahasanya bersifat estetis.
Teks Fiksi bertujuan untuk memberikan pengalaman,
mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan
melakukan perenungan.
Contoh teks fiksi untuk stimulus AKM dapat berupa
prosa (dongeng, cerita rakyat, cerpen, novel, hikayat)
puisi (pantun, sajak), dan drama.
Teks Informasi
Teks informasi atau teks nonfiksi merupakan karya
faktual, objektif, empiris, peristiwa-peristiwa nyata
yang disusun dengan bahasa yang lugas dan denotatif.
Teks informasi bertujuan untuk memberikan fakta, data
dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan
serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Contoh teks informasi untuk stimulus AKM antara lain:
iklan, dokumen perusahaan/pemerintahan (nota dinas,
undangan, kontrak, pemberitahuan, pengumuman, dan
sebagainya), berita, artikel, laporan, pidato, pamflet,
brosur, buletin, infografis, label (makanan/obat), resep
(makanan/minuman), ulasan (resensi buku/film/
drama), jurnal ilmiah, laporan penelitian ilmiah, buku
panduan, dan editorial.
Contoh teks fiksi
Contoh teks informasi
Kembali ke halaman utama
10. Level 1
Pada level kognitif ini, kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta
didik adalah menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu
gagasan atau informasi eksplisit dalam teks. Retrieve mendeskripsikan
proses memilih informasi yang diperlukan, sedangkan access menekankan
pada proses mencapai ke tempat atau keberadaan informasi yang
diperlukan tersebut.
Menememukan Informasi
Kembali ke halaman utama
11. Pada level kognitif ini, pembaca diharapkan dapat mengolah apa
yang telah dibaca sehingga timbul sebuah pemahaman dalam
dirinya dari teks (interpret and integrate). Untuk menuju tahap ini,
pembaca harus dapat menguraikan dan mengintegrasikan informasi
yang ditemukan dengan cara membandingkan dan mengontraskan
ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat kesimpulan,
mengelompokkan, dan mengombinasikan ide dan informasi dalam
teks atau antarteks
Level 2 Memahami (Intergrate & Interprete)
Kembali ke halaman utama
12. Pada level kognitif ini, pembaca telah dapat menggunakan pengetahuan, ide,
atau sikap yang berada di luar teks untuk membuat penilaian pada teks atau
membuat refleksi terhadapnya. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dari proses
membaca. Dalam tahap ini peserta didik diminta untuk mampu menganalisis,
memprediksi, serta menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks.
Level 3 Evaluasi & Refleksi (Evaluate & Reflect)
Kembali ke halaman utama
Ke Tabel Level Kognitif
13. Konteks Personal
Konteks Personal
Bahan teks atau bacaan dengan konteks personal adalah
teks atau bacaan yang berisi peristiwa, latar, aksi, karakter,
atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun wawasan yang
bersifat personal (individual). Isi bacaan pada konteks
personal dapat berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau
pengalaman pribadinya, memilih/menentukan gaya hidup,
pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang bersifat personal
(individual).
Ke Contoh Teks Fiksi
Konteks Personal
Kembali ke halaman utama
15. Konteks Sosial Budaya
Konteks Sosial Budaya
Melalui teks ini peserta didik diharapkan mampu mengenali
dan memahami kondisi/gejala sosial-budaya di dalam maupun
di luar lingkungan masyarakatnya secara global. Teks
bermuatan konteks sosial-budaya dapat berupa transportasi
publik, permainan tradisional, perekonomian, kebijakan publik,
makanan khas, tarian, ataupun kebiasaan masyarakat, dan
lain-lain yang berkaitan dengan sosial atau budaya.
Kembali ke halaman utama
Ke Contoh Teks Konteks
Sosial Budaya
16. Contoh Teks Fiksi
Konteks Sosial Budaya
Konteks Sosial Budaya
Ke Contoh Teks Konteks
Sosial Budaya lainnya
Kembali ke halaman utama
18. Konteks Saintifik
Konteks Saintifik
Teks saintifik dapat meningkatkan kecakapan ilmiah pembaca melalui
kemampuan mengidentifikasi pertanyaan, menjelaskan fenomena ilmiah,
serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik
sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan
alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli
terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). Isi bacaan pada konteks
saintifik ini dapat berupa ilmu ruang angkasa, ilmu medis/obat-obatan,
kandungan gizi, ilmu fisika, cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, dan lain-
lain.
Kembali ke halaman utama
Ke Contoh Teks Konteks Saintifik
21. KAIDAH UMUM PENULISAN ALAT EVALUASI (SOAL) AKM
Soal harus sesuai dengan indikator
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
Soal menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif
Soal menggunakan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia
Ilustrasi,grafik,tabel,diagram harus jelas dan fungsional
Pilihan jawaban harus homogen dan logis
DO!
22. KAIDAH UMUM PENULISAN ALAT EVALUASI (SOAL) AKM
Pokok soal tidak memberi petunjuk ke jawaban yang benar.
Pokok soal tidak mengandung kata negatif ganda.
Pilihan jawaban tidak mengandung opsi "semua benar"
atau "semua salah."
Butir soal tidak bergantung pada soal/jawaban soal sebelumnya.
DO NOT!
24. Pilihan Ganda (PG)
Bentuk Soal
Terdiri atas pokok soal dengan beberapa
pilihan jawaban dan terdapat satu jawaban
yang benar.
25. Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
Pilihan Ganda Kompleks Benar/Salah.
Ya/Tidak, Sesuai/Tidak Sesuai
Pilihan Ganda Kompleks MCMA
(Multiple Choice Multiple Answer)
Bentuk Soal
Terdiri atas pokok soal dengan beberapa pernyataan.
Pilihan pernyataan jawaban benar harus satu atau lebih.
Pilihan pernyataan tidak boleh semua benar atau semua salah.
26. Menjodohkan
Terdiri atas 2 lajur. Lajur kiri untuk pernyataan (premis) dan lajur
kanan untuk jawaban (respons)
Jumlah respons harus lebih banyak dari jumlah premis.
Bentuk Soal
27. Isian atau Jawaban Singkat
Menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban
singkat.
Jawaban dapat berupa frasa, kata, angka atau simbol.
Untuk soal isian, pokok soal dinyatakan dalam bentuk
kalimat tidak lengkap.
Untuk Jawaban singkat, pokok soal dinyatakan dalam
bentuk kalimat tanya.
Jawaban maksimal 40 karakter.
Menyiapkan kata kunci pada kunci jawaban
Bentuk Soal
28. Uraian
Menuntut peserta tes/didik untuk mengingat dan
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan-gagasan
dalam bentuk uraian tertulis.
Jawaban dapat berupa frasa, kata, angka atau simbol.
Jawaban maksimal 40 karakter.
Menyiapkan kata kunci pada kunci jawaban
Bentuk Soal