Similar a 9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaan kas sistem informasi siklus pendapatan. universitas mercu buana.2018
SI&PI, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pendapatan dan penerimaan kas, unive...wendi_bppk
99 visualizações•5 slides
Similar a 9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaan kas sistem informasi siklus pendapatan. universitas mercu buana.2018(20)
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaan kas sistem informasi siklus pendapatan. universitas mercu buana.2018
1. Siklus Pendapatan : Penjualan dan Penerimaan Kas Sistem Informasi Siklus Pendapatan
Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah kumpulan kegiatan bisnis dan kegiatan pengolahan informasi
terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut. Siklus Pendapatan
merupakan prosedur pendapatan di mulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan
barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Empat kegiatan dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan (Aprecia Graciela, 2012):
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
Mengambil pesanan pelanggan
Persetujuan kredit
Memeriksa ketersediaan persediaan
Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
Ambil dan pak pesanan
Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
Penagihan
Pemeliharaan data piutang usaha
Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
Menangani kiriman uang pelanggan
Menyimpannya ke bank
Tujuan Siklus Pendapatan
Tujuan pokok siklus pendapatan adalah menyiapkan produk yang tepat di tempat dan waktu
yang tepat dengan harga yang sesuai.
Tujuan – tujuan lain :
Seluruh transaksi telah diotorisasikan dengan benar
Seluruh transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
Seluruh transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
Seluruh transaksi dicatat dengan akurat
Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian
Kegiatan bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
2. Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pendapatan (Aprecia Graciela, 2012)
Proses /Aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan
Entri pesanan
penjualan
1. Pesanan pelanggan
yang tidak lengkap
atau tidak akurat
Pemeriksaan edit entri data
2. Penjualan secara
kredit ke
pelanggan yang
memiliki catt.
Kredit buruk
Persetujuan kredit oleh manajer bag. Kredit
bukan oleh fungsi penjualan: catt yang akurat atas
saldo rek. pelanggan
3. Legitimasi pesanan Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital dan
sertifikat digital untuk e-biz
4. Habisnya
persediaan, biaya
penggudangan, dan
pengurangan harga
Sistem pengendalian persediaan
Pengiriman 5. Kesalahan
pengiriman:
barang dagangan,
jumlah dan alamat
yang salah
Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu
pengambilan dan slip pengepakan: pemindai
kode garis
Pengendalian aplikasi entri data
6. Pencurian
persediaan
Batasi akses fisik ke persediaan
Penagihan dan
piutang usaha
7. Kegagalan untuk
menagih
pelanggan
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan
8. Kesalahan dalam
penagihan
Pengendalian edit entri data
Daftar harga
9. Kesalahan dalam
memasukkan data
ketika
memperbarui
piutang usaha
Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha
dengan buku besar: laporan bulanan ke pelanggan
Penagihan kas 10. Pencurian kas Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas;
kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan
dan penyimpanan semua penerimaan
3. Rekonsiliasi periodic laporan bank dengan catt
seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan
penerimaan kas
Masalah -
masalah
pengendalian
umum
11. Kehilangan data Prosedur cadangan dan pemulihan dari bencana;
pengendalian akses (secara fisik dan logis)
12. Kinerja yang buruk Persiapan dan tinjauan laporan kinerja
Prosedur Manual dalam Sistem Pemesanan Penjualan
Penjualan Kredit
Departemen Penjualan
Proses yang awal dari penjualan terdapat pada departemen penjualan yang dimana departemen
ini akan mencatat jenis barang dan kuantitas barang dagang yang akan dipesan oleh pelanggan.
Departemen Kredit
Pada departemen ini memiliki proses pertama yaitu melakukan transaksi persetujuan yang dimana
dengan melihat kelayakan dari pelanggan dalam hal pembelian kredit terhadap pelanggan tersebut.
Dalam memutuskan sifat / jenis pemeriksaan akan disesuaikan dengan kondisi nyata pada saat
terjadinya penjualan.
Departemen Pengiriman
Tugas dari departemen ini adalah mengirimkan barang yang dijual ke pelanggan. Pada proses ini,
departemen pengiriman mendapat surat jalan dan dokumen pengiriman barang dagangnya.
Kemudian departemen ini menyerahkan dokumen pengiriman beserta barang yang dipesan kepada
pelanggan tersebut.
Prosedur Gudang
Departemen penjualan menyerahkan salinan surat pengeluaran barang (stock release disebut juga
tiket pengambilan) dari pesanan penjualan ke bagian gudang.
Departemen Penagihan
Bagian Penagihan mendapat dua buah dokumen untuk kemudian disatukan menjadi suatu faktur.
Dokumen tersebut adalah tembusan SO yang didapat dari bag. Penjualan dan Nota Pengiriman
yang diserahkan oleh bag. Pengiriman. Bag. Penagihan selanjutnya membandingkan dan
menjumlah semua biaya yang terjadi untuk kemudian membuat faktur yang sesuai.
Departemen Pengendalian Persediaan
4. Departemen pengendalian persediaan memakai dokumen pengeluaran barang untuk
memperbarui akun buku besar pembantu persediaan (inventory subsidiary ledger).
Departemen Piutang Dagang
Tugas dari departemen ini adalah memposting data salinan buku besar pesanan penjualan ke buku
besar tambahan piutang. Sehingga dengan adanya departemen ini akan memudahkan perusahaan
mengetahui seberapa besar piutang yang dimilikinyan dan mengetahui pelanggan mana yang
belum melunasi utangnya.
Departemen Buku BesarUmum
Pada departemen ini,seluruh jenis dokumen akan diberikan dan akan diolah. Data yang terpaut
adalah dokumen jurnal dari departemen penagihan dan departemen pengawasan persediaan. Selain
itu juga rangkuman rekening dari departemen piutang. Hal ini dilakukan pada saat penutupan
periode pemrosesan.
Retur Penjualan
Disebabkan oleh beberapa hal,antara lain :
1) Penjual mengirim barang yang salah
2) Barang yang dikirim ternyata rusak/cacat
3) Barang tersebut rusak pada saat pengiriman
4) Penjual terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena penundaan
saat transit, dan pembeli menolak pengiriman tersebut
Prosedur retur penjualan :
Departemen penerimaan barang
Saat barang dikembalikan, staf penerimaan menghitung, memeriksa dan menyiapkan slip retur
barang yang memaparkan barang tersebut.
Departemen penjualan
Saat mendapat slip retur barang, staf penjualan menyiapkan memo kredit. Dokumen ini merupakan
alat yang sah bagi pelanggan untuk mendapat pembayaran atas barang yang dikembalikan.
Departemen kredit
Manajer kredit menilai kondisi pengembalian dan membuat keputusan untuk memberikan atau
menolak pengembalian tersebut.
Departemen penagihan
Staf penagihan mendapat memo kredit dari departemen penjualan dan mencatat kredit tersebut
dalam jurnal penjualan sebagai entri kontra.
Departemen pengendalian persediaan dan piutang dagang
5. Staf pengendalian persediaan mencocokan catatan persediaan dan meneruskan memo kredit ke
departemen piutang, dimana rekening pelanggan akan disesuaikan.
Departemen buku besar umum
Staf departemen umum memperoleh voucher journal dari departemen penagihan dan pengendalian
persediaan serta rangkuman akun dari departemen piutang dagang.
Penerimaan Kas
o Prosedur ruang penerimaan dokumen
Ruang penerimaan dokumen memperoleh cek dari pelanggan bersama dengan permintaan
pembayaran. Dokumen ini memuat informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan.
o Departemen penerimaan kas
Kasir memeriksa keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran. Semua
cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan
kas diidentifikasi pada proses ini.
o Departemen piutang dagang
Staf departemen piutang dagang melakukan kegiatan pembukuan permintaan pembayaran pada
akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang.
o Departemen buku besar
Secara berkala, departemen buku besar memperoleh voucher jurnal dari departemen penerimaan
kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang.
o Departemen kontroler
Secara periodik (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler mencocokkan
penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini :
1. Salinan dari daftar permintaan pembayaran
2. Slip setoran bank yang diterima dari bank
3. Voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
o Laporan keuangan yang dicatat :
- Jurnal khusus (jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum untuk mencatat
memo kredit)
- Buku pembantu piutang dagang
- Buku pembantu penjualan.
- Buku besar
o Kategori file :
1. File pesanan penjualan terbuka, adalah file pesanan pelanggan yang belum terpenuhi.
2. File referensi data harga, adalah daftar harga setiap barang dagangan.
6. 3. File sejarah penjualan, adalah file dari transaksi penjualan yang sudah selesai
4. File laporan pengiriman, menyebutkan barang – barang yang dikirim untuk periode tertentu
5. File memo kredit, salinan dari memo kredit yang telah dibukukan ke akun pelanggan.
Prosedur Berbasis Komputer dalam Sistem Pemesanan Penjualan
Prinsip pembukuan pada sistem berbasis komputer sama dengan sistem manual. Komputer
bertugas untuk mengotomatisasikan pekerjaan manual dan untuk memungkinkan penyajian
laporan secara lebih cepat, lengkap, dan terpercaya. Pada sistem berbasis komputer arsip
pembukuan dalam bentuk file atau data-base. Data base adalah kumpulan file.
Kategori – kategori file :
File transaksi (transaction file), dokumen ini berisi data transaksi tertentu, misalnya
transaksi penjualan, penerimaan kas, dan retur penjualan. Data pada dokumen transaksi
digunakan sebagai basis pemutakhiran file induk (master file).
File induk (master file), dokumen ini berisi data lengkap setiap pelanggan dan tersedia
untuk seluruh pelanggan.
Mengotomatiskan Pemrosesan Pesanan Penjualan Dengan Teknologi Batch
Pemasukan data
Kegiatan ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen pemberitahuan pengiriman
dari departemen pengiriman. Dokumen ini merupakan salinan dari pesanan dari penjualan yang
berisi informasi mengenai jumlah unit yang dikirimkan dan informasi mengenai pelanggan.
Pengeditan
Sistem penjualan batch dilaksanakan secara berkala. Terkait pada volume transaksi dan
kebutuhan akan informasi terbaru, hal ini bisa dijalankan satu kali saja pada hari kerja atau
beberapa kali per hari.
Prosedur pembaruan
Tahap pembaruan akses langsung dengan menggunakan data percontoh. Mulai dari bagian
atas dokumen pesanan penjualan yang diedit, program pembaruan memasukkan transaksi pertama
ke record buku besar pembantu persediaan dan piutang dagang dengan menggunakan kunci
sekunder(nomor persediaan dan nomor akun) untuk mencari record yang sesuai secara langsung.
Rekapan transaksi dicatat dalam jurnal, dan program kemudian pindah ke transaksi selanjutnya
dan mengulangi proses ini.
Rekayasa Ulang Pemrosesan Pesanan Penjualan dengan Teknologi Real-Time.
Prosedur Pemrosesan Transaksi
Prosedur penjualan
Pada tahapan secara real time, staf penjualan menerima pesanan dari pelanggan dan memproses
setiap transaksi secara terpisah pada saat itu.
7. Prosedur pergudangan
Terminal komputer staf pergudangan langsung mencetak dokumen pengeluaran barang yang akan
dikirim secara elektronik.
Departemen pengiriman
Staf pengiriman mengecek barang, dokumen pengeluaran barang, dan slip pengepakan yang dibuat
oleh terminal komputer.
Kelebihan Pemrosesan secara real time
- Pemrosesan rel-time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan.
- Pemrosesan real-time dapat memberikan perusahaan keunggulan bersaing di pasar
- Prosedur manual cenderung menghasilkan kesalahan administrasi, seperti kesalahan pada
nomor akun, nomor persediaan yang tidak valid, dan kesalahan dalam perhitungan harga.
Prosedur Penerimaan Kas Otomatis
o Ruang penerimaan dokumen
Ruang penerimaan dokumen memisahkan cek dengan permintaan pembayaran dan menyiapkan
daftar pembayaran.
o Departemen penerimaan kas
Staf penerimaan kas memeriksa cek dan daftar pembayaran dan menyiapkan slip setoran.
o Departemen piutang dagang
Staf departemen piutang dagang menerima dan memeriksa dokumen pembayaran dan daftar
pembayaran.
o Departemen pemrosesan data
Pada akhir hari kerja, program batch memeriksa voucher jurnal dengan file transaksi penerimaan
kas dan memperbarui buku besar pembantu piutang dagang dan akun pengendali buku besar
umum.
Transaksi dan Dokumen
Transaksi Dokumen
Penjualan Kredit
Pesanan penjualan (sales order)
Nota pengiriman (shipping notice)
8. Faktur penjualan (sales invoice)
Penjualan tunai Nota penjualan (sales ticket)
Penerimaan kas Bukti pembayaran (remittance advise)
Retur penjualan Memo kredit (credit memo)
Potongan piutang
(Sales allowance)
Memo kredit (sales allowance adalah pengurangan
terhadap piutang karena adanya barang rusak tanpa
pengembalian barang)
Penghapusan piutang Memo dan daftar umur piutang (memo and aged
accounts receivable trial balance)
Aplikasi Siklus Pendapatan
1. Sistem Penagihan Piutang
Ø Postbilling system, dalam sistem ini faktur penjualan dibuat setelah diperoleh konfirmasi bahwa
barang telah dikirimkan. Sistem ini umum digunakan pada perusahaan manufaktur, di mana sering
terjadi selisih waktu antara penerimaan order penjualan dengan pengiriman barang
Ø Prebilling system, dalam sistem ini faktur penjualan dibuat (tetapi tidak dikirimkan) setelah
order penjualan disetujui (misalnya setelah kredit disetujui dan barang tersedia). Persediaan barang
dagangan, piutang dagang, dan buku besar dimutakhirkan bersamaan dengan pembuatan faktur.
2. Sistem Piutang Dagang
Piutang dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibar dari timbulnya
transaksi penjulan secara kredit. Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi piutang dagang,
yaitu:
1) Pemrosesan akun terbuka
Dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang
diterima, dicocokkan ke faktur – faktur yang belum dilunasi.
2) Pemrosesan saldo
Nota – nota pelanggan dibebankan ke saldo total piutang pelanggan dan bukan ke faktur – faktur
pelanggan.
Pengolahan piutang dagang merupakan hal yang sangat kompleks dalamsuatuperusahaan.
Perusahaan bidang keuangan skala besar baik ituasuransi atau perbankan dapat memiliki rekening
piutang terpisah yangsangat besar jumlahnya. Terkadang timbul kendala permrosesan dalam hal
9. waktu, sehingga tidak jarang perusahaan menggunakan kebijakan rencana penagihan bersiklus
(cycling billing plan), dimana arsip piutang dagangdipisahkan baik itu secara alfabet atau nomor
rekening. Penagihan piutang dilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1 bulan terbagi menjadi
3 atau 4 periode penagihan. Sehingga kebijakan ini secara tidak langsung juga mempengaruhi
lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena biasanya pelanggan akan segera membayar hutang
tidak lama setelah menerima surat tagihan dari perusahaan.
3. Retur dan Potongan Penjualan
Rekening ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barangyang telah dijual.Hal ini
disebabkan diantaranya adalah kerusakanbarang, penyusutan jumlah, kekeliruan pencatatan, dsb.
Jumlahbarang yang diretur atau dikembalikan akan mengurangi jumlahtransaksi yang terjadi.
Jumlah potongan atau pengurangandinegosiasikan antara pelanggan dengan tenaga penjual dan
harusditelaah dan disahkan oleh pihak yang independen, misalnya departemen kredit.
4. Penghapusan Piutang dagang
Fokus utama dari piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudahjatuh tempodan benar-benar
sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yangmungkin bisa dilakukanagar penghapusan piutang tidak
terjadi misalnya adalah dengan surat peringatan,surat tindak lanjut atau agen penagihan.
Laporan Siklus Pendapatan
Sistem aplikasi dalam siklus pendapatan menghasilkan tiga jenis laporan,yaitu :
1. Laporan control
Sistem akuntansi menghasilkan laporan control selama sistem itu memproses perubahan ganda
terhadap suatu file. Laporan control mungkin membuka transaksi, jumlah total atau sejumlah
transaksi atau daftar perubahab yabg dibuat selama pemeliharaan file.
2. Daftar
Adalah daftar semua transaksi dari jenis tertentu yang diproses selama periode pemrosesan
tunggal. Daftar merupakan komponen yang penting pada system akuntansi sebab daftar itu
menyediakan audit yang dimana daftar itu mengijinkan auditor untuk menghubungkan transaksi
catatan dokumen dengan neraca rekening buku besar umum yang meringkasnya.
3. Laporan khusus
Dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Laporan pelanggan
Laporan pelanggan merupakan daftar dari semua transaksi pada rekening pelanggan selama
periode waktu tertentu. Banyak perusahaan mengirim rekening pada masing – masing pelanggan
aktif secara bulanan. Hal ini menunjukkan penjualan yang ditujukan pada pelanggan, karena
rekening terakhir, pembayaran yang diterimadan keseimbangannya masih dimiliki oleh pelanggan
itu.
10. Rekening bulanan memiliki 2 manfaat, antara lain :
o Rekening itu memungkinkan para pelanggan untuk memonitor transaksi dalam
rekeningnya. Hal ini mungkin membuka kesalahan atau ketidakteraturan yang dideteksi
oleh prosedur control dalam sistem akuntansi.
o Rekening itu mengingatkan pelanggan supaya membayar rekeningnya lebih cepat.
2. Neraca percobaan piutang tersimpan
Merupakan daftar semua pelanggan dan keseimbangan yang mereka miliki pada tanggal
tertentu. Ketika neraca percobaan tersimpan, masing – masing saldo pelanggan dikategorikan
menurut berapa lama hal ini ada.
3. Daftar pengiriman uang
Suatu daftar pengiriman uang menjumlahkan semua arus dan cek yang diterima selama satu
hari. Hal ini menjadikan control total atas tanda terima kas, mencegah pencuri, dan menjadikan
yakin bahwa tidak ada tanda terima yang hilang sebelum dikreditkan terhadap rekening pelanggan.
4. Laporan analisis penjualan
Dari file akuntansi yang ada dalam siklus pendapatan, aplikasi analisis penjualan menghasilkan
berbagai laporan kinerja manajemen. Dan aplikasi analisis ini meringkas pendapatan penjualan,
harga, batas keuntungan oleh pelanggan, produksi, pelayanan penjualan, atau oleh wilayah
penjualan. Laporan analisis juga memungkinkan manajemen marketing untuk mengevaluasi
keuntungan produksi, kinerja personel penjualan atau akibat dari iklan atau promosi khusus.
Sumber:
Aprecia Graciela, 2012. http://siaaprecia.blogspot.co.id/2012/04/1-siklus-pendapatan.html (19 mei
2018, 21:30)
Implementasi Siklus Pendapatan pada Garuda Plaza Hotel
Hotel Garuda Plaza adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri atau jasa
perhotelan, yang didirikan pada tahun 1957 dengan tujuan awal dapat menampung para pedagang
dari Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat, dan dari daerah Sumatera Utara yang datang ke
Medan. Perkembangan hotel ini dari tahun ketahun terus meningkat dari awalnya hanya memiliki
17 kamar yang merupakan penginapan umum, hingga saat ini telah memiliki 151 kamar dengan
klasifikasi Bintang 3 yang bertaraf Intemasional sehingga selain melayani tamu Domestik juga
melayani tamu dari Manca Negara.
Siklus pendapatan pada perusahaan ini merupakan hasil atau pendapatan dari pelanggan
atau tamu sebagai pembayaran kamar hotel. Siklus ini merupakan pemrosesan order penjualan
kamar yang dimulai dengan timbulnya suatu order atau pesanan dari seorang langganan sampai
11. pemakaian kamar dan berakhir dengan pembayaran kepada kasir. Sebelum tamu datang,
department accounting sudah melakukan pekerjaannya menyangkut pemesanan kamar yang
digaransi atau menggunakan uang muka maka ketika tamu datang sudah terlihat pemesanan kamar
dalam komputer.
Siklus pendapatan ini dapat dilihat dari siklus check-in check-out dibawah ini:
1. Ketika tamu atau pelanggan datang pads receiption. dibukalah pemesanan kamar dari
komputer dan membuat registrasi tamu untuk melihat apakah tamu sudah membayar uang
muka atau belum, jika belum saat check-in tersebut merupakan saat pertama tamu mengadakan
transaksi dengan hotel.
2. Setiap tamu didata dengan billing sistem oleh Cashier Front Office yang menangani tamu di
receiption. Setiap outlet mempunyai satu cashier tersendiri dibawah General Cashier Front
Office.
3. Receiption membuat sales report untuk pemberitahuan ke Nite Auditor.
4. Cashier membuat bill report dikirimkan ke General Cashier yang berupa physik money report
I shieft dengan jadwal jam 7.00- 15.00,15.00 -23.00 dan 2300 07.00.
5. Cashier juga membuat bill report yang berupa Hunian report yaitu laporan pemakaian kamar
terjual.
6. General Cashier membuat laporan summary receiving yaitu laporan ringkasan penerimaan
harian yang dikirimkan ke Departement Internal Control.
7. General cashier juga membuat laporan summary receiving dikirim ke Departemen Accounting.
8. Nite Auditor mengolah data menjadi financial report yang summary sales & transcript debitur
(outstanding) setiap kamar dan diberitahukan ke department accounting.
9. Nite Auditor membuat laporan yang dikirimkan ke Dep lntemal Control.
10. Department Accounting membuat laporan berupa Income audit untuk menspesifikasi masing
department dan membuat splitnya serta membuat Cash Flownya dengan membukukan
penerimaan kamar untuk dicheck cross dengan General Cashier pad a bagian Account
Receivable.
11. Department Acounting mengirim seluruh report kepada Exec.Ass. Mger.
12. Ex.Ass.Manager mengirimkan seluruh laporan kepada General Manager.
13. Internal Control membuat financial report dan mengirimkannya kepada General Manager
Sumber :
Dra Siti Mirhani MM, Ak, 2003. http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-
siti%20mirhani2.pdf