SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Perancangan
Reaktor
Biodigester
Kelompok 2
NIP. 195212051985031001
Dosen Pembimbing
Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T
Nama Anggota Kelompok 2
● Fellanda Harfiana 40040119650005
● Agnes Agave S 40040119650023
● Siti Khofifatul Khasanah 40040119650011
● Fairuz Nadhifah 40040119650080
● Rosiana Oktaviani 40040119650099
● Sirilus Angga Raditya 40040119650083
● Anita Carolina R 40040119650114
● Azzahra Nadienta 40040119650088
● Rhida Amalia Dewi F 40040119650020
● Taqi Arrafi 40040119650109
● Muhammad Habib 40040119650030
● Muhammad Fariz F L 40040119650065
● Muhammad Iqbal S W 40040119650074
Biodigester merupakan suatu teknologi yang
memanfaatkan proses biologis dimana bahan
organik oleh mikroorganisme anaerobik terurai
dalam ketiadaan oksigen terlarut (kondisi anaerob)
Perhitungan Kebutuhan Sampah dan Volume Reaktor
Dalam menunjang perancangan reaktor biodigester, diperlukan beberapa perhitungan teoritis,
perhitungan ini sebagai dasar acuan desain bentuk 3D yang akan dibuat dengan software pro-
enginerring 5.0
Diketahui:
El = 2 kW x 24 jam = 48 kW
H metan = 11,17 kWh/m^3
n el = 34,8%
Ditanya: V CH4 = …?
Penyelesaian:
El = V CH4 x H metan x n el
V CH4 = 12,34 m^3
Diasumsikan pesimis kerugian kehilangan gas metan akibat kebocoran sebesar 10 %
sehingga hanya 90% produksi gas metan yang masuk ke generator. Hal ini berdasarkan
penelitian Kurt Hjort-Gregersen dengan judul laporan Methane emission from Danish
biogas plants, kehilangan biogas 10% merupakan kehilanyan terbesar dalam penelitian
sehingga diharapkan kurang dari itu.
Diasumsikan massa jenis sampah organik yang dipakai adalah 290 kg/m^3.
Dengan perbandingan campuran sampah dan air yang akan digunakan yaitu 1:3, maka
total volume slurry harian masuk sampah adalah:
Selanjutnya lama proses mempunyai waktu 14 hari terhitung dari hari pertama
pemasukkan slurry, jadi volume penampung slurry 31,36 m^3. Lalu memberikan toleransi
faktor kelonggaran tambahkan 10% dari volume penampung slurry, maka tabung
penampung dibuat sebesar 35 m^3. Dan diasumsikan diameter tabung reaktor 3,2 m.
V = Vc + Vgs + Vf + Vh + Vs
Keterangan:
Vc : Volume ruang pengumpul gas
Vgs : Volume ruang penyimpanan gas
Vf : Volume ruang fermentasi
Vh : Volume ruang hidrolik
Vs : Volume lapisan lumpur
Total Volume Biodigester
Tinggi tabung penampung slurry =
Dari rumus pada Vgs + Vf = 80% V, Vgs merupakan volume ruang penyimpanan gas
diasumsikan dengan persamaan dibawah:
V1 = 0,0827 D^3
V1 = 0,0827 (3,2 m)^3 = 2,70 m^3
Dari volume total penampungan slurry, maka didapat 2,70
m^3 sebagai ruang penyimpana biogas pada tabung reaktor
biodigester, selanjutnya menghitung tinggi tabung tersebut:
Ruang pengumpul gas, Vc < 5%, dari volume total
penampungan slurry, maka didapat 1,70 m^3 volume ruang
pengumpul gas, agar tuang pengumpul gas efektif sebagai
pengganti bentuk round (lengkungan) dibuat cover penutup
fixed dome berbentuk kerucut
Dari perhitungan diatas didapat tinggi total reaktor biodigester (tidak termasuk tinggi motor
listrik), hanya tabung reaktor biodigester
T. Total tabung reaktor biodigester = 4,35 m + 0,33 m + 0,63 m= 5,31 m, dan
V. total tabung reaktor biodigester = 35 m^3 + 2,7 m^3 + 1,70 m^3 = 39,4 m^3
Perhitungan Tekanan Hidrostatis dan Kekuatan Tabung
01
A. Tekanan Hidrostatis pada Tabung Reaktor Biodigester
Gaya tekan yang berlangsung pada rabung reaktor biodigester merupakan gaya tekan hidrostatis
dengan asumsi, volume penuh dengan kapasitas 35m3
ρ slurry = 290 (0,25) + 1000 (0,75) = 822,5 kg/m3
Berat total Slurry = 35m3 x 822,5 kg/m3 = 28787,5 kg maka diubah :
F = m x g
= 282405,375N atau 282,405 kN
Untuk tekanan pada alas dengan gaya yang dapat dihitung, maka:
P alas = F/A
= F / π . ¼ . (d)2
= 282405,37 N / π . ¼ . (3200mm)2
= 0,035 MPa
P Dinding = F/A
= F / π . d . t
= 282405,37 N / 3200mm . 4350 mm
= 282405,37 N / 43730969,74 mm2
=6,45 x 10-3 MPa
01
B. Ketebalan Minimal Dinding Reaktor Biodigester
Setelah Menentukan tekanan yang terjadi pada dinding tabung reaktor biodigester diperlukan
perhitungan tebal plat. Kita masukan faktor keamanan 3, faktor keamanan ini mangacu pada
ASME B31.1 seksi boiler dan bejana bertekanan untuk pemakaian 20 tahun yang berarti
kekuatan plat 3 kali lebih kuat dengan tekanan kerja yang sama, material yang digunakan SS
304 dengan Tensile strength 517 MPa
σt = σu / F S
σt = 517 mpA / 3
= 172,3 MPa
Dengan material SS304, dengan diameter jari jari 3200 mm dan tekanan terdapat pada
alas tabung sebesar 0,035 MPa
C. Corrosion Allowance dan Laju Kororsi pada Dinding Reaktor Biodigester
Corrosion allowance kita berikan sebesar ⅛ inch atau 0,3175 mm berfungsi sebagai
kelebihan bahan yang disediakan untuk dikikid oleh korosi
Material yang digunakan merupakan material SS 304 dengan variabel pengkorosi
air limbah batu bara dengan pH 6,7-7,6 didapat nilai 0,026 mpy, dikonversikan nilai
tersebut menjadi mm/years menjadi:
Untuk umur pemakaian reaktor selama 20 tahun maka laju korosi sebesar 0,013
mm. Perancangan tabung menggunakan plat SS 304 dengan tebal 3 mm, maka:
Tebal sisa= 3 mm - 0,013 mm - 0,65 mm = 2,33 mm
D. Kekuatan Hasil Pengelasan pada Dinding Reaktor Biodigester
Penyambungan plat dinding pada reaktor menggunakan hasil pengelasan GTAW
dan dengan elektroda yang digunakan NSN 308 2,6 mm. Dissimiliar material pada
stainless steel dan carbon steel mempunyai kisaran tensile strength 470,71-500,13
MPa
P = 0,707 (3 mm) x 2010 mm x 490 MPa
P = 2088973 N atau 2088,97 kN
Hasil kekuatan pengelasan 2088,97 kN > 282,405 kN gaya tekanan yang dihasilkan
slurry
Untuk menghitung daya motor perlu diketahui torsi dari
setiap sirip pengaduk, dari ketinggian setiap sirip yang
berbeda, disamaratakan tekanan pada dinding tabung
dan di sirip.
Menggunakan tekanan pada dinding digester yang
sudah didapat pada langkah perhitungan maka:
● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 1 = 𝑃 × 𝐴
● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 1 = 6,45 × 10−3
𝑀𝑃𝑎 × 43282 𝑚𝑚2
● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 1 = 279,16 𝑁
● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 2 = 6,45 × 10−3
𝑀𝑃𝑎 × 35226 𝑚𝑚2
● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 2 = 227,20 𝑁
Menghitung Daya Motor
Torsi yang didapat adalah:
T (sirip 1) = F x r
T (sirip 1) = 4 x 279,16 N x 0,57 m
T (sirip 1) = 636,48 N.m
T (sirip 2) = 2 x 227,20 N x 0,464 m
T (sirip 2) = 210,84 N.m
T (total) = T (sirip 1) + T (sirip 2)
= 636,48 N.m + 210,84 N.m
= 847,32 N.m
Menghitung Daya Motor
Daya pada motor dengan rpm perancangan 12 rpm
adalah
● 𝑃 =
𝑇×2𝜋×𝑛
60
● 𝑃 =
847,32 𝑁.𝑚×2𝜋×12
60
● 𝑃 = 1064,77 𝑊
● 𝑃 = 1,064 𝑘𝑊
Menghitung Daya Motor
Menghitung Ketebalan Poros
Poros yang digunakan merupakan poros dengan material ASTM A36 berdiameter luar
60 mm dengan shear strength 300 MPa
Faktor keamanan dimasukkan 3 dihitung sebagai berikut:
Maka do - di = 0,6 mm, karena dipasaran untuk pipa hollow dengan diameter luar 60 mm
dan diameter dalam 52 mm maka ketebalan pipa yang dipakai sebagai pengaduk adalah
4 mm bisa dikatakan torsional pengaduk aman dari beban putaran untuk mengadul
slurry
Menghitung Umur Bearing
01
Bearing dalam pemakaiannya membutuhkan waktu kerja untuk sewaktu-
waktu diganti atau diperbaiki (maintenance). Bearing yang dipakai merupakan
bearing jenis UCF 212 groove ball bearing dengan kemampuan beban static
(Co)= 32 kN dan beban dinamis (C)=40,5 kN
Untuk mencari umur bearing perlu diketahui beban aksial (W) atau jumlah
berat pengaduk, berdasarkan analisis menggunakan software proenginering
didapat beban pengaduk sebesar 38,57 kg diubah ke newton menjadi 378,37
N, sedangkan untuk beban radial (WR) berdasarkan gaya sentrifugal didapat
sebesar 259.36 N.
Maka perhitungan umur bearing dipakai adalah :
Ball bearing UCF 212 yang dipakai pada pengaduk untuk
mengaduk slurry mempunyai life time 3 x 10^8 jam
Perhitungan Sambungan Baut
01
Pada flang manhole digunakan batu M16 dengan property class
strength 400 MPa, diameter core (dc) 13,54 mm
baut
P = 921525,13 N atau 921,52 kN
Pada gaya hidrostatis didapat 282,405 kN ≤ 921,52 kN
a. Perhitungan Sambungan Baut Pada Manhole
Pada flange drainhole digunakan baut M12 dengan property
class 8,8 strength 800 MPa, diameter core (dc) 9,858 mm
P = 488480,78 N atau 488,48 kN
Pada gaya hidrostatis didapat 282,405 kN ≤ 488.85 kN
B. Perhitungan Sambungan Baut Pada Drainhole
Thank you!

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KELOMPOK 2_REAKTOR BIODIGESTER_REAKTOR II.pptx

Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariSilfia Juliana
 
Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi ujang asf
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Khairul Fadli
 
PONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.ppt
PONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.pptPONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.ppt
PONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.pptSeptian558020
 
zat padat fatique
zat padat fatiquezat padat fatique
zat padat fatiqueannisaayua
 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRAmrih Prayogo
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.netEko Supriyadi
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20Aan Kurniawan
 
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTSistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTEkaprana Daniswara
 
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERIPENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERIMohammadAgungDirmawa
 
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02Lani Mega Safitri
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1deka rolan
 
Uji eksperimental pressure drop & visualisasi aliran
Uji eksperimental pressure drop & visualisasi aliranUji eksperimental pressure drop & visualisasi aliran
Uji eksperimental pressure drop & visualisasi aliranNurnia Arifiani
 
PRESENTASI VENTILASI new.pptx
PRESENTASI VENTILASI new.pptxPRESENTASI VENTILASI new.pptx
PRESENTASI VENTILASI new.pptxIswandiPutra1
 
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxLAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxferdiankurniawan4
 

Semelhante a KELOMPOK 2_REAKTOR BIODIGESTER_REAKTOR II.pptx (20)

Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahari
 
Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
PONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.ppt
PONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.pptPONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.ppt
PONDASI TIANG PANCANG (PELATIHAN PU RUSUN) NEW.ppt
 
zat padat fatique
zat padat fatiquezat padat fatique
zat padat fatique
 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
1.3,4.7 modulus elastisitas
1.3,4.7 modulus elastisitas1.3,4.7 modulus elastisitas
1.3,4.7 modulus elastisitas
 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
 
228 749-1-pb(1)
228 749-1-pb(1)228 749-1-pb(1)
228 749-1-pb(1)
 
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTSistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
 
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERIPENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI
 
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
 
Bab 4 plat
Bab 4 platBab 4 plat
Bab 4 plat
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
 
Uji eksperimental pressure drop & visualisasi aliran
Uji eksperimental pressure drop & visualisasi aliranUji eksperimental pressure drop & visualisasi aliran
Uji eksperimental pressure drop & visualisasi aliran
 
PRESENTASI VENTILASI new.pptx
PRESENTASI VENTILASI new.pptxPRESENTASI VENTILASI new.pptx
PRESENTASI VENTILASI new.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxLAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
 
Pertemuan 6 boiler ok edit
Pertemuan 6 boiler ok editPertemuan 6 boiler ok edit
Pertemuan 6 boiler ok edit
 

Último

Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 

Último (11)

Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 

KELOMPOK 2_REAKTOR BIODIGESTER_REAKTOR II.pptx

  • 3. Nama Anggota Kelompok 2 ● Fellanda Harfiana 40040119650005 ● Agnes Agave S 40040119650023 ● Siti Khofifatul Khasanah 40040119650011 ● Fairuz Nadhifah 40040119650080 ● Rosiana Oktaviani 40040119650099 ● Sirilus Angga Raditya 40040119650083 ● Anita Carolina R 40040119650114 ● Azzahra Nadienta 40040119650088 ● Rhida Amalia Dewi F 40040119650020 ● Taqi Arrafi 40040119650109 ● Muhammad Habib 40040119650030 ● Muhammad Fariz F L 40040119650065 ● Muhammad Iqbal S W 40040119650074
  • 4. Biodigester merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan proses biologis dimana bahan organik oleh mikroorganisme anaerobik terurai dalam ketiadaan oksigen terlarut (kondisi anaerob)
  • 5. Perhitungan Kebutuhan Sampah dan Volume Reaktor Dalam menunjang perancangan reaktor biodigester, diperlukan beberapa perhitungan teoritis, perhitungan ini sebagai dasar acuan desain bentuk 3D yang akan dibuat dengan software pro- enginerring 5.0 Diketahui: El = 2 kW x 24 jam = 48 kW H metan = 11,17 kWh/m^3 n el = 34,8% Ditanya: V CH4 = …? Penyelesaian: El = V CH4 x H metan x n el V CH4 = 12,34 m^3
  • 6. Diasumsikan pesimis kerugian kehilangan gas metan akibat kebocoran sebesar 10 % sehingga hanya 90% produksi gas metan yang masuk ke generator. Hal ini berdasarkan penelitian Kurt Hjort-Gregersen dengan judul laporan Methane emission from Danish biogas plants, kehilangan biogas 10% merupakan kehilanyan terbesar dalam penelitian sehingga diharapkan kurang dari itu.
  • 7. Diasumsikan massa jenis sampah organik yang dipakai adalah 290 kg/m^3. Dengan perbandingan campuran sampah dan air yang akan digunakan yaitu 1:3, maka total volume slurry harian masuk sampah adalah: Selanjutnya lama proses mempunyai waktu 14 hari terhitung dari hari pertama pemasukkan slurry, jadi volume penampung slurry 31,36 m^3. Lalu memberikan toleransi faktor kelonggaran tambahkan 10% dari volume penampung slurry, maka tabung penampung dibuat sebesar 35 m^3. Dan diasumsikan diameter tabung reaktor 3,2 m.
  • 8. V = Vc + Vgs + Vf + Vh + Vs Keterangan: Vc : Volume ruang pengumpul gas Vgs : Volume ruang penyimpanan gas Vf : Volume ruang fermentasi Vh : Volume ruang hidrolik Vs : Volume lapisan lumpur Total Volume Biodigester Tinggi tabung penampung slurry = Dari rumus pada Vgs + Vf = 80% V, Vgs merupakan volume ruang penyimpanan gas diasumsikan dengan persamaan dibawah: V1 = 0,0827 D^3 V1 = 0,0827 (3,2 m)^3 = 2,70 m^3
  • 9. Dari volume total penampungan slurry, maka didapat 2,70 m^3 sebagai ruang penyimpana biogas pada tabung reaktor biodigester, selanjutnya menghitung tinggi tabung tersebut: Ruang pengumpul gas, Vc < 5%, dari volume total penampungan slurry, maka didapat 1,70 m^3 volume ruang pengumpul gas, agar tuang pengumpul gas efektif sebagai pengganti bentuk round (lengkungan) dibuat cover penutup fixed dome berbentuk kerucut Dari perhitungan diatas didapat tinggi total reaktor biodigester (tidak termasuk tinggi motor listrik), hanya tabung reaktor biodigester T. Total tabung reaktor biodigester = 4,35 m + 0,33 m + 0,63 m= 5,31 m, dan V. total tabung reaktor biodigester = 35 m^3 + 2,7 m^3 + 1,70 m^3 = 39,4 m^3
  • 10. Perhitungan Tekanan Hidrostatis dan Kekuatan Tabung 01 A. Tekanan Hidrostatis pada Tabung Reaktor Biodigester Gaya tekan yang berlangsung pada rabung reaktor biodigester merupakan gaya tekan hidrostatis dengan asumsi, volume penuh dengan kapasitas 35m3 ρ slurry = 290 (0,25) + 1000 (0,75) = 822,5 kg/m3 Berat total Slurry = 35m3 x 822,5 kg/m3 = 28787,5 kg maka diubah : F = m x g = 282405,375N atau 282,405 kN Untuk tekanan pada alas dengan gaya yang dapat dihitung, maka: P alas = F/A = F / π . ¼ . (d)2 = 282405,37 N / π . ¼ . (3200mm)2 = 0,035 MPa P Dinding = F/A = F / π . d . t = 282405,37 N / 3200mm . 4350 mm = 282405,37 N / 43730969,74 mm2 =6,45 x 10-3 MPa
  • 11. 01 B. Ketebalan Minimal Dinding Reaktor Biodigester Setelah Menentukan tekanan yang terjadi pada dinding tabung reaktor biodigester diperlukan perhitungan tebal plat. Kita masukan faktor keamanan 3, faktor keamanan ini mangacu pada ASME B31.1 seksi boiler dan bejana bertekanan untuk pemakaian 20 tahun yang berarti kekuatan plat 3 kali lebih kuat dengan tekanan kerja yang sama, material yang digunakan SS 304 dengan Tensile strength 517 MPa σt = σu / F S σt = 517 mpA / 3 = 172,3 MPa Dengan material SS304, dengan diameter jari jari 3200 mm dan tekanan terdapat pada alas tabung sebesar 0,035 MPa
  • 12. C. Corrosion Allowance dan Laju Kororsi pada Dinding Reaktor Biodigester Corrosion allowance kita berikan sebesar ⅛ inch atau 0,3175 mm berfungsi sebagai kelebihan bahan yang disediakan untuk dikikid oleh korosi Material yang digunakan merupakan material SS 304 dengan variabel pengkorosi air limbah batu bara dengan pH 6,7-7,6 didapat nilai 0,026 mpy, dikonversikan nilai tersebut menjadi mm/years menjadi: Untuk umur pemakaian reaktor selama 20 tahun maka laju korosi sebesar 0,013 mm. Perancangan tabung menggunakan plat SS 304 dengan tebal 3 mm, maka: Tebal sisa= 3 mm - 0,013 mm - 0,65 mm = 2,33 mm
  • 13. D. Kekuatan Hasil Pengelasan pada Dinding Reaktor Biodigester Penyambungan plat dinding pada reaktor menggunakan hasil pengelasan GTAW dan dengan elektroda yang digunakan NSN 308 2,6 mm. Dissimiliar material pada stainless steel dan carbon steel mempunyai kisaran tensile strength 470,71-500,13 MPa P = 0,707 (3 mm) x 2010 mm x 490 MPa P = 2088973 N atau 2088,97 kN Hasil kekuatan pengelasan 2088,97 kN > 282,405 kN gaya tekanan yang dihasilkan slurry
  • 14. Untuk menghitung daya motor perlu diketahui torsi dari setiap sirip pengaduk, dari ketinggian setiap sirip yang berbeda, disamaratakan tekanan pada dinding tabung dan di sirip. Menggunakan tekanan pada dinding digester yang sudah didapat pada langkah perhitungan maka: ● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 1 = 𝑃 × 𝐴 ● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 1 = 6,45 × 10−3 𝑀𝑃𝑎 × 43282 𝑚𝑚2 ● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 1 = 279,16 𝑁 ● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 2 = 6,45 × 10−3 𝑀𝑃𝑎 × 35226 𝑚𝑚2 ● 𝐹 𝑠𝑖𝑟𝑖𝑝 2 = 227,20 𝑁 Menghitung Daya Motor
  • 15. Torsi yang didapat adalah: T (sirip 1) = F x r T (sirip 1) = 4 x 279,16 N x 0,57 m T (sirip 1) = 636,48 N.m T (sirip 2) = 2 x 227,20 N x 0,464 m T (sirip 2) = 210,84 N.m T (total) = T (sirip 1) + T (sirip 2) = 636,48 N.m + 210,84 N.m = 847,32 N.m Menghitung Daya Motor
  • 16. Daya pada motor dengan rpm perancangan 12 rpm adalah ● 𝑃 = 𝑇×2𝜋×𝑛 60 ● 𝑃 = 847,32 𝑁.𝑚×2𝜋×12 60 ● 𝑃 = 1064,77 𝑊 ● 𝑃 = 1,064 𝑘𝑊 Menghitung Daya Motor
  • 17. Menghitung Ketebalan Poros Poros yang digunakan merupakan poros dengan material ASTM A36 berdiameter luar 60 mm dengan shear strength 300 MPa Faktor keamanan dimasukkan 3 dihitung sebagai berikut: Maka do - di = 0,6 mm, karena dipasaran untuk pipa hollow dengan diameter luar 60 mm dan diameter dalam 52 mm maka ketebalan pipa yang dipakai sebagai pengaduk adalah 4 mm bisa dikatakan torsional pengaduk aman dari beban putaran untuk mengadul slurry
  • 18. Menghitung Umur Bearing 01 Bearing dalam pemakaiannya membutuhkan waktu kerja untuk sewaktu- waktu diganti atau diperbaiki (maintenance). Bearing yang dipakai merupakan bearing jenis UCF 212 groove ball bearing dengan kemampuan beban static (Co)= 32 kN dan beban dinamis (C)=40,5 kN Untuk mencari umur bearing perlu diketahui beban aksial (W) atau jumlah berat pengaduk, berdasarkan analisis menggunakan software proenginering didapat beban pengaduk sebesar 38,57 kg diubah ke newton menjadi 378,37 N, sedangkan untuk beban radial (WR) berdasarkan gaya sentrifugal didapat sebesar 259.36 N.
  • 19. Maka perhitungan umur bearing dipakai adalah : Ball bearing UCF 212 yang dipakai pada pengaduk untuk mengaduk slurry mempunyai life time 3 x 10^8 jam
  • 20. Perhitungan Sambungan Baut 01 Pada flang manhole digunakan batu M16 dengan property class strength 400 MPa, diameter core (dc) 13,54 mm baut P = 921525,13 N atau 921,52 kN Pada gaya hidrostatis didapat 282,405 kN ≤ 921,52 kN a. Perhitungan Sambungan Baut Pada Manhole
  • 21. Pada flange drainhole digunakan baut M12 dengan property class 8,8 strength 800 MPa, diameter core (dc) 9,858 mm P = 488480,78 N atau 488,48 kN Pada gaya hidrostatis didapat 282,405 kN ≤ 488.85 kN B. Perhitungan Sambungan Baut Pada Drainhole