SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber hukum (Inggris: source of law) lebih menunjuk kepada pengertiann
tempat dari mana asal muasal suatu norma hukum tertentu berasal. Menurut
Joeniarto, sumber hukum dapat dibedakan : 1) Sumber hukum dalam pengertian
sebagai asalnya hukum positif, wujudnya dalam bentuk yang konkret berupa
“keputusan dari yang berwenang” untuk mengambil keputusan mengenai soal
yang bersangkutan. 2) Sumber hukum dalam pengertiannya sebagai tempat
ditemukannya aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan hukum positif. 3) Sumber
hukum dihubungkan dengan filsafat, sejarah dan masyarakat, kita mendapatkan
sumber hukum filosofis, sumber hukum historis, dan sumber hukum sosiologis.
Sumber hukum tata negara di Indonesia adalah :
1. Undang-Undang Dasar dan peraturan perundang-undangan tertulis
Dalam Pasal 7 ayat 1 UU No. 12 tahun 2011 hierarki Peraturan Perundang-
undangan di Indonesia sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
2. Yurisprudensi
Dalam sistem hukum Indonesia bahwa putusan pengadilan dapat dijadikan
yurisprudensi apabila : 1) putusan inkracht, 2) dinilai baik, menghasilkan
18
keadilan, 3) sudah berulang, dengan pola yang sama di tempat yang berbeda, 4)
putusan tersebut tidak ada dalam norma hukum tertulis, 5) putusan tersebut
direkomendasikan oleh tim ekseminasi MA dan MK. Contoh : Putusan
Mahkamah Agung No.42 K/Kr/1965 tertanggal 8 Januari 1966, yang
menyebutkan bahwa “suatu tindakan pada umumnya dapat hilang sifatnya sebagai
melawan hukum bukan hanya mendasarkan asas-asas keadilan dan atau asas-asas
hukum tidak tertulis dan bersifat umum”.
3. Konvensi ketatanegaraan
Konvensi ketatanegaraan tidak identik dengan kebiasaan (kebiasaan = sesuatu
yang diulang-ulang). Konvensi ketatanegaraan dapat berbentuk kebiasaan, dapat
pula berbentuk praktek. Konvensi ketatanegaraan dianggap pula sebagai
konstitusi tidak tertulis. Contoh Konvensi ketatanegaraan di Indonesia adalah
Pidato Kenegaraan Presiden tanggal 16 Agustus, untuk masa sekarang biasa
pidato berisi nota penjelasan oleh Presiden tentang APBN.
4. Hukum Internasional tertentu
Contoh : Negara Republik Indonesia Serikat yang lahir akibat Konperensi Meja
Bundar yang dilangsungkan di s’Gravenhage tanggal 2 Nopember 1945 antara
Republik Indonesia, BFO, dan Belanda yang dihadiri oleh sebuah Komisi PBB
untuk Indonesia. Isi perjanjian itu adalah : 1. Di dirikannya Negara RIS, 2.
Penyerahan kedaulatan kepada RIS, 3. Didirikannya Uni antara RIS dan Kerajaan
Belanda. Dari situ menggambarkan bahwa sistem indonesia menjadi parlementer
dan bentuk negara federal.
5. Doktrin ilmu hukum tata negara tertentu
Doktrin ilmu hukum tata negara dapat dijadikan sebagai salah satu sumber hukum
tata negara karena pendapat seorang ilmuwan yang mempunyai otoritas dan
kredibilitas dapat dijadikan rujukan yang mengikat dalam keputusan hukum.
Contoh doktrin hukum yang sering digunakan dalam sistem ketatanegaraan di
Indonesia adalah Trias Politika/ pembagian kekuasaan menjadi kekuasaan
eksekutif, legislatif, dan yudikatif (Montesquieu).
19
4.2 Saran
Kita sebagai rakyat sekaligus Mahasiswa sebenarnya sangat penting bagi kita
semua untuk mempelajari huSkum tata Negara selain ini adalah salah satu mata
kuliah yang penting, juga ini merupakan ilmu yang sangat berguna untuk kita
semua mengetahui apa itu Tata Negara secara umum dan Hukum Tatanegara
secara khusus.

More Related Content

What's hot

3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
Nuelnuel11
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
Ayuu Ebbol
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
Uzix Moch
 
Macam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan HukumMacam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan Hukum
ernyoctaa
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
dimahana
 

What's hot (20)

Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukumMacam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
Macam macam penggolongan hukum dan lembaga hukum
 
SISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIASISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIA
 
PKN Kd 4.1
PKN Kd 4.1PKN Kd 4.1
PKN Kd 4.1
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)
 
Penggolongan Hukum
Penggolongan HukumPenggolongan Hukum
Penggolongan Hukum
 
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Pih bab3 klmpk1_smt1_akt1 kansil
Pih bab3 klmpk1_smt1_akt1 kansilPih bab3 klmpk1_smt1_akt1 kansil
Pih bab3 klmpk1_smt1_akt1 kansil
 
Macam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan HukumMacam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan Hukum
 
Pkn penggolongan hukum
Pkn   penggolongan hukumPkn   penggolongan hukum
Pkn penggolongan hukum
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Bidding the Inventions as Incentive Schemes and the Ownership Structure
Bidding the Inventions as Incentive Schemes and the Ownership StructureBidding the Inventions as Incentive Schemes and the Ownership Structure
Bidding the Inventions as Incentive Schemes and the Ownership Structure
 
nomlab_okayamaruby_slide
nomlab_okayamaruby_slidenomlab_okayamaruby_slide
nomlab_okayamaruby_slide
 
Peak performance
Peak  performancePeak  performance
Peak performance
 
MAFTEC - A Case Study
MAFTEC - A Case StudyMAFTEC - A Case Study
MAFTEC - A Case Study
 
Want to work from home
Want to work from homeWant to work from home
Want to work from home
 
Discussion of P-value
Discussion of P-valueDiscussion of P-value
Discussion of P-value
 
Foreign direct investment
Foreign direct  investmentForeign direct  investment
Foreign direct investment
 
Start up and human resource
Start up and human resourceStart up and human resource
Start up and human resource
 
Perfectessay.net essay sample #1 chicago style
Perfectessay.net essay sample #1 chicago stylePerfectessay.net essay sample #1 chicago style
Perfectessay.net essay sample #1 chicago style
 
20140307 tech nightvol11_lt_v1.0_public
20140307 tech nightvol11_lt_v1.0_public20140307 tech nightvol11_lt_v1.0_public
20140307 tech nightvol11_lt_v1.0_public
 
Title Research
Title Research Title Research
Title Research
 
Alliance presentation
Alliance presentationAlliance presentation
Alliance presentation
 
NIST SP 800-63C #idcon vol.22
NIST SP 800-63C #idcon vol.22NIST SP 800-63C #idcon vol.22
NIST SP 800-63C #idcon vol.22
 
Study on different international standards
Study on different international standardsStudy on different international standards
Study on different international standards
 

Similar to Bab IV PENUTUP

Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
Andrew Hutabarat
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
Ica Diennissa
 
1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil
1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil
1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil
Yori Feriyandi
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Iko Ishva
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
Ady Prakoso
 

Similar to Bab IV PENUTUP (20)

Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
 
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma NingrumTik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Jenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan HukumJenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan Hukum
 
Hub dasar negara dan konstitusi
Hub dasar negara dan konstitusiHub dasar negara dan konstitusi
Hub dasar negara dan konstitusi
 
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 tugas ke 1.bustami jasri.pptx tugas ke 1.bustami jasri.pptx
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negaraPeranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-255724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
 
1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil
1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil
1. htn bentuk bentuk sumber hukum berdasarkan sumber formil
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
Bentuk undang-undang.pptx
Bentuk undang-undang.pptxBentuk undang-undang.pptx
Bentuk undang-undang.pptx
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
 

More from Rezki2704 (6)

Kata pengantar htn(i)
Kata pengantar htn(i)Kata pengantar htn(i)
Kata pengantar htn(i)
 
Daftar pustaka (iii)
Daftar pustaka (iii)Daftar pustaka (iii)
Daftar pustaka (iii)
 
Daftar isi htn(ii)
Daftar isi htn(ii)Daftar isi htn(ii)
Daftar isi htn(ii)
 
Bab I PENDAHULUAN
Bab I PENDAHULUAN Bab I PENDAHULUAN
Bab I PENDAHULUAN
 
PPT BAB 4
PPT BAB 4PPT BAB 4
PPT BAB 4
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Bab IV PENUTUP

  • 1. 17 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sumber hukum (Inggris: source of law) lebih menunjuk kepada pengertiann tempat dari mana asal muasal suatu norma hukum tertentu berasal. Menurut Joeniarto, sumber hukum dapat dibedakan : 1) Sumber hukum dalam pengertian sebagai asalnya hukum positif, wujudnya dalam bentuk yang konkret berupa “keputusan dari yang berwenang” untuk mengambil keputusan mengenai soal yang bersangkutan. 2) Sumber hukum dalam pengertiannya sebagai tempat ditemukannya aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan hukum positif. 3) Sumber hukum dihubungkan dengan filsafat, sejarah dan masyarakat, kita mendapatkan sumber hukum filosofis, sumber hukum historis, dan sumber hukum sosiologis. Sumber hukum tata negara di Indonesia adalah : 1. Undang-Undang Dasar dan peraturan perundang-undangan tertulis Dalam Pasal 7 ayat 1 UU No. 12 tahun 2011 hierarki Peraturan Perundang- undangan di Indonesia sebagai berikut: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. 2. Yurisprudensi Dalam sistem hukum Indonesia bahwa putusan pengadilan dapat dijadikan yurisprudensi apabila : 1) putusan inkracht, 2) dinilai baik, menghasilkan
  • 2. 18 keadilan, 3) sudah berulang, dengan pola yang sama di tempat yang berbeda, 4) putusan tersebut tidak ada dalam norma hukum tertulis, 5) putusan tersebut direkomendasikan oleh tim ekseminasi MA dan MK. Contoh : Putusan Mahkamah Agung No.42 K/Kr/1965 tertanggal 8 Januari 1966, yang menyebutkan bahwa “suatu tindakan pada umumnya dapat hilang sifatnya sebagai melawan hukum bukan hanya mendasarkan asas-asas keadilan dan atau asas-asas hukum tidak tertulis dan bersifat umum”. 3. Konvensi ketatanegaraan Konvensi ketatanegaraan tidak identik dengan kebiasaan (kebiasaan = sesuatu yang diulang-ulang). Konvensi ketatanegaraan dapat berbentuk kebiasaan, dapat pula berbentuk praktek. Konvensi ketatanegaraan dianggap pula sebagai konstitusi tidak tertulis. Contoh Konvensi ketatanegaraan di Indonesia adalah Pidato Kenegaraan Presiden tanggal 16 Agustus, untuk masa sekarang biasa pidato berisi nota penjelasan oleh Presiden tentang APBN. 4. Hukum Internasional tertentu Contoh : Negara Republik Indonesia Serikat yang lahir akibat Konperensi Meja Bundar yang dilangsungkan di s’Gravenhage tanggal 2 Nopember 1945 antara Republik Indonesia, BFO, dan Belanda yang dihadiri oleh sebuah Komisi PBB untuk Indonesia. Isi perjanjian itu adalah : 1. Di dirikannya Negara RIS, 2. Penyerahan kedaulatan kepada RIS, 3. Didirikannya Uni antara RIS dan Kerajaan Belanda. Dari situ menggambarkan bahwa sistem indonesia menjadi parlementer dan bentuk negara federal. 5. Doktrin ilmu hukum tata negara tertentu Doktrin ilmu hukum tata negara dapat dijadikan sebagai salah satu sumber hukum tata negara karena pendapat seorang ilmuwan yang mempunyai otoritas dan kredibilitas dapat dijadikan rujukan yang mengikat dalam keputusan hukum. Contoh doktrin hukum yang sering digunakan dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia adalah Trias Politika/ pembagian kekuasaan menjadi kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif (Montesquieu).
  • 3. 19 4.2 Saran Kita sebagai rakyat sekaligus Mahasiswa sebenarnya sangat penting bagi kita semua untuk mempelajari huSkum tata Negara selain ini adalah salah satu mata kuliah yang penting, juga ini merupakan ilmu yang sangat berguna untuk kita semua mengetahui apa itu Tata Negara secara umum dan Hukum Tatanegara secara khusus.