1. 1
KATA PENGANTAR
Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya Kepadanya lah kami
memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan. Kepadanya juga lah kita meminta
perlindungan dari kejelekan diri dari syetan yang senantiasa membisikkan kebatilan kepada
hati kita. sampai saat ini masih memberi kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya
diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah ini tentang Pendekatan
Pembelajaran.
Kami juga sadar bahwa pada makalah ini tetap ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Dengan demikian, kami benar benar menantinya adanya kritik dan saran
untuk perbaikan makalah yang hendak kami tulis di masa yang selanjutnya, menyadari tidak
ada suatu hal yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendekatan pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar.
Disamping dapat menarik perhatian siswa,pendekatan pembelajaran juga dapat
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Penerapan
pendekatan pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang
menarik perhatian dengan memanfaatkan pendekatan pembelajaran yang kreatif,
inovatif dan variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan
dan berorientasi pada prestasi belajar. Pembelajaran bahasa pada intinya merupakan proses
belajar bahasa, sedangkan pengajaran bahasa menitikberatkan pada proses mengajarkan
bahasa. Jadi, dalam pembelajaran bahasa yang aktif adalah siswa sebagai pembelajar
bahasa. Dalam rangka mewujudkan pemerataan hasil pendidikan yang bermutu,
diperlukan kurikulum dengan kompetensi lulusan yang memiliki keunggulan bertaraf
lokal, nasional dan global.Untuk itu diperlukan pembelajaran yang handal. Pembelajaran di
sekolah dewasa ini, tidak sesuai dengan yang diharapkan, apabila jika dikaitkan dengan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Banyak siswa yang mempunyai
kemampuan menghapal materi yang diterima dengan baik, tetapi mereka tidak memahami
secara mendalam apa yang mereka hapalkan. Sebagian besar siswa belum mampu
menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan yang digunakan atau
dimanfaatkan. Hal ini disebabkan penggunaan sistem pembelajaran yang tradisional
yaitu siswa hanya diberi pengetahuan secara lisan (ceramah) sehingga siswa menerima
pengetahuan secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa mengalami atau melihat
sendiri.Padahal siswa membutuhkan konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan
sekitarnya karena pembelajaran tidak hanya berupa transfer pengetahuan tetapi sesuatu yang
harus dipahami oleh siswa yang akan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar
lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari daripada hanya
mengetahui secara lisan saja. Banyak sekali pendekatan pembelajaran yang dapat
B. Tujuan dan manfaat :
1. Membantu siswa lebih kreatif
2. Membantu siswa dalam memporeh hasil belajar yang optimal
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja mempunyai sistem untuk memudahkan
pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif
(Sanjaya, 2008:127)
Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Adapun pendapat dari Wahjoedi (1999:121) mengenai pengertian pendekatan yang
berpendapat bahwa arti pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan
perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil
belajar secara optimal.
Kemudian menurut Syaifuddin Sagala (2005:68) yang berpendapat mengenai pengertian
pendekatan berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan
ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan
instruksional tertentu.
Selanjutnya konsep pendekatan menurut Syaiful (2003:62) berpendapat bahwa pendekatan
adalah suatu pandangan guru terhadap siswa dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan
yang dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalam mengelola kelas yang
nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Pendapat yang senada kemudian dipertegas oleh Nurma (2009:1) bahwa, beliau berpendapat
mengenai pengertian pendekatan yakni pendekatan lebih menekankan pada strategi dan
perencanaan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai titik tolak dalam melaksanakan
pembelajaran kerena pendekatan yang dipilih dapat membantu kita dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Lebih lanjut mengenai teori pendekatan menurut Sanjaya (dalam Rusman 2013:380) yang
mengatakan bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
4. 4
Berdasarkan dari beberapa kajian terhadap pengertian pendekatan belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa pendekatan adalah sebuah langkah awal pembentukan suatu ide dalam
memandang suatu permasalahan atau objek kajian. Jadi pendekatan ini juga akan menentukan
arah dari pelaksanaan ide-ide tersebut guna menggambarkan dan mendeskripsikan perlakuan
yang diterapkan terhadap masalah-masalah atau objek kajian yang akan ditangani.
B. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi
pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses
menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus
dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran
yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-
fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan
C. Pendekatan Pembelajaran
Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah
secara intensif di bawah pengawasan guru. Pada discovery, guru membimbing peserta didik
untuk menjawab atau memecahkan suatu masalah. Discovery learning merupakan metode
pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat
membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Bruner (1996)
menyarankan agar peserta didik belajar melalui keterlibatannya secara aktif dengan konsep-
konsep dan prinsip yang dapat menambah pengalaman dan mengarah pada kegiatan
eksperimen.
Dalam metode discovery guru dan peserta didik sama-sama aktif. Discovery sering
diterapkan percobaan sain di laborartorium yang masih membutuhkan bantuan guru.
Langkah-langkah pembelajaran discovery yang dilakukan guru adalah:
1) Menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Membagi petunjuk praktikum/eksperimen
3) Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah pengawasan guru
4) Guru menunjukkan gejala yang diamati
5) Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen
5. 5
Contoh materi yang dapat dipelajari dengan menggunakan metode discovery antara lain:
1) Magnet, peserta didik mengamati benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet, guru
membimbing peserta didik untuk menyimpulkan tentang sifat-sifat magnet.
2) Analisis kandungan gizi pada bahan makanan.
3) Praktik perubahan energi (kimia→panas→gerak) dan (kimia → panas → bunyi)
4) Praktik Sistem Tata Udara (AC)
5) Praktikum sumber energi listrik dari dinamo sepeda
D. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan
suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami. Menurut Roestiyah
(2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu
percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan
sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan
eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan
atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
2. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang
digunakan harus baik dan bersih.
3. dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan ,
maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian
kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
4. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk
yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta
ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih
obyek eksperimen itu.
5. Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa
segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya
suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
6. 6
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah :
A. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
B. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan
dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan
eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.
C. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
D. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
E. Teknik Pembelajaran
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik pembelajaran. Dengan
demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
Teknik Persiapan Metode Discovery Learning
1. Menentukan tujuan pembelajaran (Menentukan apa tujuan dari isi puisi
2. Melakukan identifikasi atau menganalisis isi dari puisi
3. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa peserta
4. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas
dan sebagainya untuk dipelajarisiswapeserta didik
5. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
6. Melakukan penilaian proses dan hasil belajarsiswapeserta didik.
7. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di
dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga
tercapai sasaran belajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan.
Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu
berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak
didiknya dengan segala konsekuensinya. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru
ambil dalam pengajaran. Pendekatan yang tepat maka akan berlangsung belajar mengajar
yang menyenangkan.
Simulasi sangat ampuh dan efektif karena mereka meningkatkan kewaspadaan siswa dan
keterampilan memahami, meningkatkan integrasi keterampilan siswa dalam berbagai konteks
kinerja, menyesuaikan diri dengan berbagai tingkat pembelajaran melalui cakupan kinerja
dinamis, dan membantu pelajar melihat pola dari waktu ke waktu dalam sistem dinamis
B. Saran
Dari bermacam-macamnya pendekatan dalam proses belajar mengajar, diharapkan pendidik
mampu memaksimalkan dan mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua
permasalahan yang muncul dalam upayanya membentuk kepribadian anak didik sehingga
nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang
berkualitas.
8. 8
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah).
Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.