Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)
1. Desain Pemodelan Grafik
Desain Komunikasi Visual (DKV)
Oleh : Bayu Radityo
NPM : 51413674
Kelas : 3IA22
Dosen : Syefani Rahma Deski
Universitas Gunadarma
Teknik Informatika
2015
2. Pengertian Desain Komunikasi Visual (DKV) :
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan
singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media
dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca
atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs),
gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna
yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Di era teknologi seperti sekarang ini Desain Komunikasi Visual diterapkan untuk siaran acara
televisi, iklan, perfilm-an, music video, logo, dsb. Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-
ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain
penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang
dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga
kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.
Tidak seperti seniman yang mementingkan ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer
komunikasi visual adalah penterjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah dkv mengajarkan
berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk menterjemahkan pikiran dalam bentuk visual.
Sejarah Desain Komunikasi Visual (DKV) :
Istilah desain komunikasi visual yang baru populer belakangan ini, sebenarnya baru dikenal di Indonesia
pada awal tahun 1980-an. Dimunculkan oleh Gert Dumbar (seorang desainer grafis Belanda) pada tahun
1977, karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi
moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup
menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti
yang kita kenal sekarang ini.
Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia pada zaman itu semakin berkembang.
Muncul kebutuhan untuk mempromosikan dan menginformasikan sesuatu dari seseorang ke public umum.
Teknologi cetak pun semakin berkembang, hingga muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam bidang
marketing, diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan iklan, bagaimana mempercantik
sebuah kemasan produk, bagaimana menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang
semakin maju dan kompleks.
Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang kebanyakan
menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan
sekitar, pose-pose ekstrem misalnya menggunakan sudut pandang mata kodok sangat sulit diterima pada
zaman ini.
Sebelunya, DKV telah mengalami berbagai perkembangan dari masa ke masa. Berikut ini sejarah
perkembangannya:
3. 1. Victorian
Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang
kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di
lingkungan sekitar. Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar wanita,
tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow,
Sir John Millais, dan Grant Hamilton.
2. Arts and Crafts
Arts and Crafts muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu
tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu, Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang
natural. Untuk itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi
yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer
Arts and Crafts lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.
3. Art Nouveau
Sama seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya
yang dekoratif, namun masih lebih sederhana dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai
gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang paling berpengaruh
yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.
4. Art Deco
Art Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour,
kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-
bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan
Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.
5. Kitsch
Kitsch berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan
untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki
maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah
gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang
paling berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
6. Latemodern
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari
European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih
modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat
pencampuran berbagai teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu
tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.
4. 7. Swiss
Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade.
Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang
minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain Grasset,
Steinlen, dan Felix Vallotton.
8. Psychedelia
Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 1960an. Nama
psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu.
Pada pewarnaan pada Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan
ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan beberapa desainer dengan gaya
Psychedelia.
Perbedaan Desain Komunikasi Visual dengan Seni Murni
Seni murni adalah seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni murni
mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung.
Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar
adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan tari.
Akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni perform. bagaimanapun,
dalam beberapa lembaga-lembaga belajar atau musium seni murni. Seni murni sering dikaitkan
dengan bentuk seni visual. Contoh dari seni murni pada lukisan sebagai berikut :
5. Lukisan ini menggambarkan suatu tempat yang terlihat begitu tenang dan berada di pinggiran aliran
sungai, pepohonan hijau yang menyejukkan serta pemandangan langit cerah nampak sejumlah
gunung kecil menggambarkan keindahan suasana di tempat itu.
Desain Komunikasi Visual adalah sebuah rangkaian proses (desain) penyampaian informasi atau
pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera
penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis,
ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Contoh Desain Komunikasi Visual sebagai berikut :
Mata Horus sering disebut sebagai simbol
komunikasi visual. Hal ini dikatakan sebagai
representasi dari gerhana, sebagaimana korona
pada sekitar pupil seperti korona mengelilingi
matahari selama gerhana matahari
Elemen-elemen Desain Komunikasi Visual
a. Desain dan Tipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai
desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam
bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan
informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster,
buku, surat kabar dan majalah.
b. Desain dan Simbolisme
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa
yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan.
Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-
lain digunakan simbol.
c. Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak
dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata
lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.
d. Desain dan Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu
penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang
6. diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ,
dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan
baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
Sumber :
Direktori Institut Teknologi Bandung, ‘Desain Komunikasi Visual (Program Studi/Prodi)’,
http://www.itb.ac.id/directory/163. (Diakses 22 Desember 2015)
Kesekolah, ‘Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual,
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-
komunikasi-visual.html. (Diakses 22 Desember 2015)
Wikipedia en, ‘Visual Communication’, https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_communication.
(Diakses 22 Desember 2015)
Wikipedia id, ‘Desain Komunikasi Visual’,
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_komunikasi_visual. (Diakses 22 Desember 2015)
Wikipedia id, ‘Komunikasi Visual’, https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_visual. (Diakses
22 Desember 2015)
ICT Center UNM, ‘Desain Komunikasi Visual’, http://ict.unm.ac.id/artikel-it/tutorial/96-
design/570-desain-komunikasi-visual.html. (Diakses 22 Desember 2015)
Elemen Desain HO, [pdf],
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Eni%20Puji%20Astuti,%20M.Sn./ELEMEN
%20desain%20HO.PDF, diakses tanggal 22 Desember 2015)