Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dengan (1) menanamkan akar persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya, (2) Sila Ketiga yang menekankan persatuan Indonesia di atas perbedaan, (3) Lambang Garuda Pancasila yang mencerminkan jiwa persatuan bangsa.
1. PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pancasila kelas Pak Mamat
Raden Abdul Hafizh Zainulloh
1202 1014 0094
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014
2. 2
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Alloh S.W.T yang atas ridho serta rahmat-Nya penulis bisa
menghasilkan suatu karya ilmiah yang bermakna ini ,begitu pula sholawat serta salam selalu
dipanjatkan kepada Rasululloh S.A.W. dimana tanpa beliau penulis mungkin masih
terperangkap didalam dogmatis dan indoktrinasi duniawi ,tanpa mengetahui bahwa
kehidupan ini terbagi menjadi dunia bumi dan dunia akhirat. Ucapan terimakasih juga penulis
berikan kepada orang tua penulis yang senantiasa memberikan motivasi dan kata-kata
mutiara ,juga kepada teman-teman penulis yang terkadang membenarkan pemikiran penulis
dalam mengerjakan penulisan makalah ini ,tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada bapak Mamat selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah
mengizinkan penulis menciptakan makalah ini dan selalu membimbing penulis dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi pembuka mata bagi masyarakat umum
yang membacanya dan dapat menambah wawasan mengenai harga diri bangsa kita yang
sebenarnya ,mengenai apa tujuan bangsa kita yang selanjutnya ,dan mengapa ideologi negara
kita adalah Pancasila ,hal – hal tersebut adalah sesuatu yang kadang dilupakan oleh kita
sendiri sebagai bangsa Indonesia ,padahal Pancasila merupakan hasil dari ratusan tahun
perjuangan leluhur kita dalam mendapatkan dasar negara kita yang sebenarnya. Penulis
memohon maaf kepada pembaca apabila ada kesalahan penulisan ataupun informasi didalam
makalah ini ,kritik dan saran akan selalu penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung , 08 Desember 2014
Penulis
3. 3
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan Penulisan 4
C. Idntifikasi Masalah 4
D. Metodologi Penulisan 4
BAB II LANDASAN TEORI 5
BAB III PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA 6
BAB IV PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
Daftar Pustaka 15
4. 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia yang melambangkan kehidupan
sehari – hari bangsanya ,mulai dari kehidupan bangsa di Sabang yang mayoritas adalah
sebagai seorang nelayan sampai kehidupan bangsa di Merauke yang mayoritas adalah sebagai
seorang pengumpul hasil hutani ,tanpa dasar negara ini kepribadian bangsa Indonesia tidak
akan ada dan sifat gotong royong bangsa ini tidak akan dapat dicerminkan ke dalam
kehidupan sehari – hari .Pancasila merupakan ideologi yang sudah mendarah daging di
kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk dan penuh dengan pluralisme ,tanpanya negara
kita hanyalah pecahan pulau dan budaya yang tidak ada artinya ,tidak memiliki hubungan
sama sekali dan tidak memiliki penghubung antar satu sama lain ,melalui dasar negara ini
ditanamlah akar – akar persatuan , kesatuan , keadilan sosial , kesama rataan , dan ketuhanan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai arti Pancasila
yang sebenarnya dan untuk menunjukkan bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa
kita ini yang terpisahkan oleh batas – batas geografis , batas – batas sosial budaya , serta
dipisahkan oleh sejarah masing – masing daerah yang berbeda. Selama berabad – abad
bangsa kita terpecah belah oleh berbagai faktor namun Pancasila datang sebagai jawaban dari
masalah tersebut dan mewakili bangsa kita sebagai dasar negara Indonesia.
C. Identifikasi Masalah
1. Apa maksud dari Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa ?
2. Mengapa Pancasila digunakan sebagai alat pemersatu bangsa ?
3. Bagaimana Pancasila digunakan sebagai alat pemersatu bangsa ?
D. Metodologi Penulisan
Penulis menggunakan metode penulisan berupa deskriptif analisis ,dimana penulis
mencari bahan – bahan informasi dari buku – buku mengenai Pancasila dan seluruhnya
adalah pencarian tingkat sekunder ,analisis yang dilakukan penulis menggunakan
perbandingan serta pemeriksaan akan keterkaitannya dengan subjek yang penulis gunakan.
5. 5
BAB II LANDASAN TEORI
Pancasila merupakan dasar negara kita yang telah diakui oleh kita sendiri untuk dijadikan
pedoman hidup bernegara dan sebagai cerminan bangsa kita sendiri ,semua individu haruslah
menjadikan pancasila menjadi cerminan hidup mereka apabila mreka adalah bangsa
Indonesia ,karena tanpa pancasila tidak akan ada ideologi yang cocok untuk bangsa Indonesia
dan mengakibatkan separatisme yang fatal serta bersifat merusak dari dalam. Pancasila
adalah suatu keabsahan dan kepribadian dari bangsa Indonesia yang penciptaannya telah ada
sejak zaman Sriwijaya sampai sekarang ,menurut Dr. Muh. Yamin pancasila merupakan lima
dasar yang berisi tingkah laku atau aturan tetntang tingkah laku yang penting dan baik ,
Ir. Soekarno berkata bahwa pancasila adalah isi dari jiwa bangsa Indonesia yang turun
temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh budaya barat. Jadi ,pada hakikatnya
pancasila merupakan ideologi negara dan filsafat bangsa Indonesia menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia sbagai dasar pemersatu bangsa ,sebagai lambang persatuan bangsa dan
kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Persatuan dan kesatuan bangsa adalah suatu syarat yang sangat penting dalam
menciptakan negara berkedaulatan ,tidak ada peran lain yang lebih penting dari persatuan
bangsa karena suatu kelompok sosial akan terbentuk apabila terjadi kepercayaan diantara
individunya begitu pula dengan bangsa ,akan terbentuk apabila para individu memiliki satu
tujuan yang sama dan memiliki rasa terikat serta hubungan antar individu satu sama lain yang
sangat erat ,tanpa adanya persatuan bangsa mungkin negara Indonesia tidak pernah
diciptakan dan seluruh kepulauan yang tersebar di lautan Hindia ini adalah kumpulan negara
– negara oceania Pasifik. Persatuan berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang
membentuk menjadi satu ,sedangkan kesatuan adalah hasil perkumpulan tersebut yang telah
menjadi satu dan utuh ,sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Persatuan dan
kesatuan sendiri berasal dari kata yang sama yaitu ‘satu’ yang berarti utuh atau tidak terpecah
belah dan selalu kuat terikat ,persatuan dan kesatuan memiliki arti “bersatunya bermacam –
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”.
6. 6
BAB III PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
Sultan Hamid The Second atau Sultan Hamid II,seorang sultan yang berasal dari
Kesultanan Pontianak ,bagi banyak individu yang berada di negara kita ini dia hanyalah
seorang anak Sultan yang tinggal di kerajaan dan keturunan langsung putra Maladewa
kerajaan Islam Kutai ,namun sebenarnya dia adalah orang penting yang memegang peran
berhubungan dengan judul yang penulis buat. Sultan Hamid The Second adalah pencipta
lambang Garuda Pancasila yang sampai saat ini merupakan lambang sakral negara kita ,tidak
ada yang bisa dipungkiri bahwa pada saat ini Sultan Hamid The Second jarang dikenal dan
terasa asing bahkan berita meninggal nya beliau pun mungkin hanya sampai ke telinga bapak
ibu kita ,sedangkan untuk generasi penulis sedikit yang mengetahui mengenai dirinya yang
fenomoenal ini ,padahal Garuda Pancasila adalah cerminan kepribadian Pancasila itu
sendiri ,yang apabila diteruskan kembali akan berujung kepada kepribadian jiwa bangsa
Indonesia sejak masa prasejarah sampai ke abad 21 ini.
Garuda Pancasila dengan mantapnya mencerminkan Pancasila itu sendiri ,dengan
memegang perisai lambang – lambang sila yang berarti jiwa bangsa Indonesia ,sedangkan
sang Garuda adalah diri masing – masing individu bangsa Indonesia yang tegar , intelek , dan
patuh terhadap hukum Negara Kesatuan Republik indonesia ,serta memegang dengan kuat
simbol negara kita yang telah ada sejak zaman Majapahit dan mencerminkan persatuan dalam
perbedaan budaya – budaya bangsa Indonesia ,”Bhineka Tunggal Ika”.
Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras,
bahasa, dan adat istiadat sehingga mengakibatkan suatu perbedaan antara satu daerah dengan
daerah yang lain. Namun bukan berarti perbedaan itu mengakibatkan suatu masalah atau
gesekan pada masyarakat justru perbedaan itu semakin mempererat persatuan bangsa karena
bangsa Indonesia memiliki suata dasar negara yaitu Pancasila yang menjadi pedoman bagi
seluruh rakyat Indonesia sebagai warga negara. Pancasila sebagai dasar negara harus atau
wajib diamalkan dalam kehidupan masyarakat untuk bernegara dan berbangsa. Salah satu sila
yang harus diamalkan dalam kehidupan masyarakat adalah sila ketiga yang berbunyi
“ Persatuan Indonesia” yaitu untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap utuh.
Kata satu merupakan sesuatu yang bulat, tidak dapat dipecah-pecah. Persatuan Indonesia
pada hakikatnya bahwa bangsa Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa dan mempunyai adat
istiadat, agama, kepercayaan, kebudayaan yang berbeda-beda itu merupakan satu kesatuan.
Oleh karena itu didalam pergaulan satu sama lain kita harus dapat menunjukan rasa persatuan
dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda-beda kita harus saling
menghormati, menjaga karena satu jua. Selain itu kita harus menyadari bahwa kita bertanah
air satu yaitu tana air Indonesia, sehingga harus cinta tanah air dan bangsa. Sila Persatuan
Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusaan
yang Adil dan Beradab, dan bersama sila Pertama dan sila Kedua menjiwai dan mendasari
sila-sila berikutnya yaitu sila Keempat dan sila Kelima. Dalam sila Persatuan
7. 7
Indonesia mengandung nilai bahwa negara merupakan penjelmaan monodulis yaitu
sebagai makhluk invidu dan sosial, negara merupakan persekutuan hidup bersama diantara
elemen yang membentuk negara yang berupa suku, ras, kelompok, dan agama yang berbeda-
beda dan perbedaan merupakan sifat kodrat manusia dan ciri khas elemen yang membentuk
negara. Arti dan makna sila Persatuan Indonesia adalah sebagai berikut :
Sikap Nasionalisme.
Cinta bangsa dan tanah air Indonesia.
Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
Tidak membede-bedakan orang lain berdasarkan suku, agama, ras, atau kelompok
tertentu.
Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan,
serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan
pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.
Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia. Artinya, bahwa Pancasila sangat
menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini berarti, bahwa Pancasila juga
menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga
menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan. Apakah itu
perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa, budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga
agama. Artinya, bahwa para pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam
penyusunan dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat menghormati perbedaan
yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Mereka juga menyadari bahwa perbedaan sangat
potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu mereka juga sangat menyadari
pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia. Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa
Indonesia selain menyadari pentingnya persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, juga
menunjukkan adanya pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita yang tidak mungkin
dihilangkan oleh manusia.
Perbedaan sesungguhnya adalah suatu hikmah yang harus disukuri, dan bukan sesuatu
yang harus diingkari. Apalagi harus dihilangkan dari muka bumi ini. Perbedaan adalah juga
kodrati yang ada di mana-mana, di negara manapun juga dan di bangsa manapun juga.
Menyikapi realita semacam ini, jalan keluarnya tidak dapat tidak adalah menjadikan
perbedaan yang ada sebagai suatu kekayaan yang justru harus dijunjung tinggi dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, 15 golongan
maupun daerah. Dalam wacana nasional maka barometer yang harus dijunjung tinggi adalah
kepentingan nasional, dan bukan kepentingan yang lebih kecil, lebih rendah, ataupun yang
lebih sempit. Dengan kesadaran semacam ini, maka terlihat jelas bahwa persatuan bangsa
sesungguhnya nilai luhur yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua umat manusia. Karena
pada hakekatnya, perpecahan atau pertikaian justru akan menghancurkan umat manusia itu
sendiri. Bhineka tunggal Ika memang sangat tepat untuk direnungkan kembali esensi dan
kebenaran yang terkandung di dalamnya. Karena pada hakekatnya semua bangsa, semua
manusia memerlukan persatuan dan kerjasama di antara umat manusia.
8. 8
Kerjasama butuh persatuan, dan persatuan butuh perdamaian. Oleh sebab itu perpecahan
sebagai lawan dari persatuan mutlak perlu dihindari dan disingkirkan dari kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan ini, kita semakin tahu dan sadar,
bahwa Sila Persatuan Indonesia sangat tepat dicantumkan dalam dasar negara, mengingat
kebenaran dan kebutuhanmyang dihadapi oleh seluruh umat manusia. Berikut merupakan
pengamalan terhadap Pancasila sila ketiga:
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamtan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
Diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air da bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
kedilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
Pancasila , Bhineka Tunggal Ika , Garuda ,dan berbagai lambang pencerminan jiwa bangsa
Indonesia merupakan suatu simbol yang bersifat permanen dan universal terhadap semua
individu di dunia ini ,tidak mudah rusak dan sudah mendarah daging bagi bangsa Indonesia
secara keseluruhan sehingga tidak mudah menghilangkan ideologi ini dari darah bangsa
Indonesia ,walaupun indoktrinisasi yang terjadi di dunia ini sangatlah besar namun tidak ada
yang dapat mengalahkan proses sosialisasi super organisme ini. Persatuan bangsa Indonesia
adalah satu kunci khusus yang digunakan Pancasila untuk melanjutkan perrjuangannya
melawan serangan doktrin – doktrin yang merugikan bangsa Indonesia ,penjajahan tidak
berakhir dengan menyerahnya Jepang terhadap sekutu ataupun mengakuinya Belanda
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1970-an ,namun penjajahan masa
kini berbentuk ideology dan kapitalisme factor – factor ekonomi ,Pancasila memmang
berperan aktif dalam perkembangan globalisasi dan bersifat bebas dan aktif dalam hal
ini ,namun tidak berarti menerima semua ideology dan doktrinasi dari luar Negara ,tetapi
terlebih dahulu memfilternya dengan nilai – nilai dan norma – norma bangsa Indonesia yang
telah ada sejak zaman leluhur kita di Negara tercinta kita ini.
9. 9
Dengan dasar Negara Pancasila dan tujuan masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, maka tidak dapat tidak, pedoman atau cara-cara guna mencapai
tujuantersebut juga harus Pancasila. Sehingga dapat dikatakan, dari (dasar) Pancasila, dengan
(pedoman) Pancasila, untuk Pancasila. Jika salah satu komponen ini tidak terpenuhi, maka
tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila tidak
mungkin dapat terwujud. Seperti halnya demokrasi : dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat
Jika salah satu komnponen ini diganti, atau tidak terpenuhi, maka itu berarti sudah tidak
demokratis lagi. Oleh sebab itu, dengan dasar Pancasila harus berpedoman Pancasila dan
harus bertujuan masyarakat yang Pancasila juga. Jika hal itu tidak terpenuhi, maka dasar
negara yang Pancasila, pedoman yang Pancasila dan tujuan yang Pancasila juga tidak
mungkin terwujud.
Adanya realita semacam ini, menunjukkan bahwa arti dan fungsi Pancasila bukan saja
menjadi dasar negara, tetapi juga mempunyai arti dan fungsi yang semakin banyak lagi.
Menurut Moerdiono (1996, halaman 15) menerangkan bahwa kedudukan dan fungsi
Pancasila dapat diuraikan menjadi :
1. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa Indonesia dan
menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Segala aktivitas bangsa Indonesia
dilandasi oleh Pancasila.
2. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas yang membedakan dengan bagsa lain. Ciri khas
inilah yang disebut dengan kepribadian, dan kepribadian inilah yang disebut
Pancasila.
3. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila digunakan
sebagai petunjuk, penuntun, dan pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia mempunyai arti bahwa
Pancasila oleh bangsa Indonesia diyakini benar-benar memiliki kebenaran.
Falsafah berarti pula pandangan hidup, sikap hidup, pegangan hidup, ataupun
tuntunan hidup.
5. Pancasila adalah perjanjian luhur rakyat Indonesia
Hal ini berarti bahwa telah disepakati dan disetujui oleh rakyat Indonesia melalui
perdebatan dan tukar pikiran baik dalam sidang BPUPKI maupun PPKI oleh para
pendiri bangsa Indonesia. Kita semua mempunyai janji untuk melaksanakan,
mempertahankan dan tunduk pada azas Pancasila.
10. 10
6. Pancasila adalah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar dan pedoman dalam
mengatur pemerintah dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan dari semua
perundang-undangan di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan tidak boleh
bertentangan dengan jiwa Pancasila. Pancasila dalam pengertian ini disebut dalam
pembukaan UUD 1945
7. Pancasila adalah landasan idiil
Kalimat ini terdapat dalam ketetapan MPR mengenai Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN). Hal ini berarti bahwa landasan idiil GBHN adalah Pancasila.
Sila-sila dari Pancasila sebagai asas kehidupan adalah cita-cita hidup yang seharusnya
terus diamalkan, tak ada hentinya, semakin baik, dan semakin sempurna.
Pancasila sebagai pandangan hidup dasar pemersatu bangsa Indonesia dapat diwujudkan
melalui tindakan-tindakan yang sesuai dengan kelima sila yang terdapat dalam dasar negara
tersebut :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengakui serta memuliakan-Nya
sebagai pencipta alam semesta, memiliki tingkah laku susila sehari-hari sesuai dengan agama
atau kepercayaan masing-masing. Menghormati kemerdekaan atau kebebasan orang dan umat
lain untuk memeluk agama atau kepercayaannya masing-masing dan untuk
berbadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Menghormati agama atau kepercayaan
lain dan pemeluk atau penganutnya, ikut memperjuangkan terciptanya suasana yang baik bagi
kehidupan beragama dan melawan hal-hal seperti pertunjukan dan penertiban yang
merugikan hidup moral keagamaan orang banyak. Ikut memperjuangkan adanya kerukunan
dan kerja sama anat umat beragama dan melaksanakan sila-sila lain dan menjalankan tugas
sehari-hari sebagai bersyukur dan patuh terhadap Tuhan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengakui dan memperlakukan setiap orang, tanpa membedakan bangsa, keturunan,
warna kulit, jenis kelamin, agama dan kedudukan, sebagai sesama manusia yang berakal budi.
Memperlakukan sesama manusia sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain dengan
mengambil sikap tenggang rasa. Dalam menuntut hak-haknya tidak main hakim sendiri, tapi
menempuh jalan hukum untuk menjamin keadilan. Memperlakukan bangsa-bangsa lain
sebagai sesama anggota umat manusia dan menghormati hak-hak mereka.
Persatuan Indonesia
Ikut membela kebenaran, keutuhan wilayah, keamanan dan kesejahteraan Indonesia.
Memiliki kesadaran dan kebangsaan nasional Indonesia serta mengembangkannya.
Menjunjung tinggi dan mencintai Indonesia sebagai kesatuan politik, kesatuan sosial dan
budaya, kesatuan ekonomi, mapun kesatuan pertahanan dan keamanan.
11. 11
Memiliki dan mengembangkan solidaritas terhadap sesame warga negara. Menjunjung tinggi
dan ikut mengembangka kebudayaan nasional Indonesia, termasuk pandangan hidup dan
moral bangsa, dasar falsafah negara dan bahasa Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Menghormati keyakinan dan pendapat sesama karena setiap orang mempunyai kebebasan
untuk mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Ikut dalam pemilihan-pemilihan umum guna
mamilih wakil-wakil rakyat untuk MPR, DPR, dan DPRD. Mengutamakan musyawarah
dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama dan menerima serta melaksanakan
keputusan hasilnya. Mematuhi Hukum Nasional, termasuk UUD 1945, Ketetapan –ketetapan
MPR, dan peraturan perundangan lain, sebagai keputusan bersama rakyat. Menyadari diri
sebagai warga negara yang ikut bertanggung jawab atas keselamatan negara dan pelaksanaan
tugas-tugasnya, seperti yang terkandung dalam alinea ke-4 UUD 1945.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Memperhatikan kesejahteraan umum yang menjadi urusan negara dan memberikan
sumbangan sesuai dengan kemampuan dan kedudukannya masing-masing semi terwujudnya
kesejahteraan umum itu. Ikut memperjuangkan agar semua warga negara, terutama yangn
lemah kedudukannya, dapat ikut dalam perekonomian dan mendapatkan bagian yang wajar
dari pendapatan nasional. Memperjuangkan diadakannya jaminan-jaminan sosial bagi segala
lapisan masyarakatdengan pelaksanaan kesejahteraan sosial yang baik. Mematuhi peraturan-
peraturan perundangan yang ditetapkan oleh negara sebagai sarana untuk mewujudkan
kesejahteraan khususnya dalam membayar pajak secara jujur sesuai undang-undang yang
berlaku. Tindakan-tindakan yang terkandung dalam kelima sila pada Pancasila yang
disebutkan diatas merupakan ciri-ciri manusia Pancasila, dengan melaksanakannya sebagai
warga negara adalah wujud ikut serta mewujudkan persatan dan kesatuan bangsa.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia telah berabad-abad lamanya berakar
dan hidup dalam hati sanubari, watak, kepribadian dan pergaulan hidup kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Manusia sebagai ciptaan Tuhan memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung
sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur adalah merupakan suatu tolak ukur kebaikan
yang berkenaan dengah hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia,
seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia. (lihat Kalean, 2003 :
107). Pandangan hidup adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu
sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri
pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
12. 12
Sejak dahulu orang-orang Indonesia telah mengenal dan memiliki rasa hormat dan taat
kepada Tuhan. Mereka menganut agama atau kepercayaan mereka masing-masing dalam
suasana toleransi dan kerukunan karena yakin bahwa semua agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan adalah baik dan pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama. Peri kemanusiaan
dijunjung tinggi dimana memperlakukan sesama manusia sebagaimana orang ingin
diperlakukan oleh orang lain. Orang melihat orang lain sebagai sesama atau seorang yang
sama dalam hal martabat, hak-hak, kewajiban-kewajiban dan tanggung jawabnya, senasib
dan sepenanggungan. Didalam masyarakat hak milik perorangan diakui dan disertai oleh
semangat tolong-menolong secara kekeluargaan. Terlihat pula semangat keadilan sosial yang
dilakukan secara demokratis dalam permusyawaratan semua warga. Unsur kerakyatan ini
dipraktekkan dalam bentuk rapat, musyawarah, mufakat, gotong-royong, protes bersama
terhadap kebijaksanaan atau tindakan pemimpin yang dianggap tidak adil atau ada hal-hal
yang tidak sesuai dengan hukum peraturan yang berlaku. Dengan cara-cara itu rakyat
mengungkapkan sikapnya dan menyalurkan partisipasinya dalam urusan-urusan bersama.
Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa dan itulah
yang menjadi dasar negara pada pandangan hidup Pancasila. Pandangan yang bersumber
pada akar budayanya dan nilai-nilai religiusnya akan membawa bangsa Indonesia untuk
mengetahui arah tujuan yang ingin dicapainya
Dari pandangan hidup itu Pancasila diambil dan ditetapkan sebagai dasar falsafah negara
karena meliputi unsur-unsur bersama di seluruh tanah air sehingga dapat diterima semua
golongan, dan memuat unsur-unsur yang relevan sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila
adalah satu-satunya pandangan hidup yang dapat mempersatukan kita. Pancasila adalah
perjanjian luhur seluruh rakyat Indonesia dan merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang
selalu harus kita junjung tinggi bersama dan kita bela selama-lamanya. Karena pancasila
memiliki kedudukan yang penting dan sebagai pandangan hidup, maka pancasila itu pun
menjadi tuntunan hidup dan tujun bangsa Indonesia, menjadi sumber tertib sosial, sumber
tertib seluruh peri kehidupan kita, baik sebagai individu, maupun dalam ikatan golongan,
ikatan partai politik, ikatan organisasi, pancasila juga merupakan sumber tertib negara dan
tertib hukum serta harus menjadi pedoman dan dilaksanakan oleh Pemerintah, semua
aparatnya dan oleh setiap pejabat dalam melaksanakan kekuasaaan serta tugasnya.
Sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila adalah terbuka terhadap unsur-unsur
kebudayaan lain yang dianggap sesuai dengan corak kehidupan asli dan dapat memperkaya
serta menyempurnakannya. Keterbukaan ini adalah salah satu ciri kebudayaan bangsa
Indonesia. Ketebukaan disini maksudnya terbuka terhadap masukan-masukan dari luar dan
mengembangkannya demi meningkatkan unsur-unsur dalam pancasila dalam mengikuti
perkembangan zaman tanpa menghapus nilai dasar yang terkandung dalam pancasila tersebut.
Sepanjang sejarah kebudayaan Indonesia selalu bersedia mengambil unsur-unsur lain yang
selaras.
13. 13
Terdorong oleh keinginan untuk maju bangsa Indonesia mengintegrasikan budaya luar
kedalam kebudayaannya sendiri. Secara demikian terjadilah pembaharuan-pembaharuan yang
seluas-luasnya sebagai bekal untuk menghadapi masa depan atau untuk membangun masa
depan yang lebih baik. Dalam usaha pengembangannya diusahakan terpelihara suatu
keseimbangan yang baik antara unsur-unsur yang lama dan yang baru. Dengan demikian
pandangan hidup masyarakat yang Bhineka Tunggal Ika tersebut harus merupakan asas
pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman bangsa.
Pancasila adalah asas persatuan, kesatuan, damai, kerjasama,hidup bersama dari bangsa
Indonesia yang warga-warganya sebagai manusia mempunyai bawaan kesamaan dan
perbedaan. Unsur-unsur yang terkandung didalam pancasila itu merupakan ciri-ciri khas dari
pada kita bangsa Indonesia,oleh karena itu dengan sendirinya juga segala keadaan didalam
kehidupan kenegaraan kita perwujudannya didasarkan pada filsafat pancasila. Rakyat, bangsa,
masyarakat, adat istiadat, kebudayaan, kesusilaan, agama/kepercayaan dan daerah, semuanya
itu termasuk dalam sifat dan keadaan batin atau bawaan daripada negara dan bangsa kita.
Suatu lambang negara yang memiliki ideologi berupa cerminan dari jiwa bangsa nya
sendiri mrupakan senjata ampuh dan tameng paling kuat bagi bangsa nya
sendiri ,sebagaimana bangsa tersebut akan menghadapi brbagai masalah dan problematika di
kehidupan bernegara ,dan akan mendapatkan berbagai campur tangan dari bangsa
lain ,namun Pancasila akan maju dan menunjukkan jiwa bangsa Indonesia yang
sebenarnya ,yang telah diturunkan scara turun – temurun dalam proses super organisme.
Perjuangan Pancasila yang tiada henti nya walaupun diserang oleh berbagai pihak tidak akan
meruntuhkan semanngatnya serta ideologi nya sendiri ,karena persatuan dan kesatuan
Indonesia berada di dalam dirinya diikiuti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa ,yang
menunjukkan pluralisme kebudayaan bangsa Indonesia dimana bagaimanapun berbagai
agama terbentuk ,bangsa Indonesia tetap satu Manusia ,lalu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia dan kemanusiaan yang adil dan beradab yang menunjukkan bahwa
Pancasila adalah tameng setia yang akan mengangkat hak – hak dan kewajiban seluruh rakyat
Indonesia dan memberi pedoman berupa hidup yang lebih baik serta menuju ke masyarakat
madani ,terakhir adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusywaratan perwakilan ,mencerminkan bangsa Indonesia yang demokrasi serta tidak
akan menyelewengkan kedaulatan seseorang tanpa persetujuan seluruh rakyat Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai ke Merauke.
14. 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah suatu ideologi yang telah tersebar ke seluruh dunia dan Bangsa Indonesia
adalah pusat dari ideologi ini ,karena Pancasila adalah suatu jiwa yang bersifat abstrak namun
dapat di impresentasikan ke hidup mereka sehari – hari sebagai pedoman hidup menuju
masyarakat yang lebih baik tanpa harus menutup diri dari dunia ataupun bersifat apatis dan
separatis. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah dua hal yang kental didalam
Pancasila itu sendiri ,prioritas utama yang tidak dapat dikesampingkan karena merupakan
keunggulan utama milik Pancasila dan yang membuat bangsa Indonesia bangga terhadap
dirinya sendiri serta berterimakasih terhadap para leluhur – leluhur mereka yang telah
mengirimkan ide – ide abstrak sampai terbentuknya pancasila ini.
B. Saran
Penulis memberi saran kepada para pemerintah yang sedang menduduki kursi jabatannya
sekarang ataupun pemerintah yang akan menggantikannya agar lebih mengimplementasikan
serta mengamalkan budaya – budaya Pancasila kedalam kehidupan bernegara nya sehari –
hari ,terutama dalam memberi pengetahuan bersifat mendasar kepada rakyat nya mengenai
Pancasila itu sendiri ,dan pada akhirnya memberi mereka sistem yang berdasarkan Pancasila
tanpa adanya intervensi dari pihak – pihak lain sehingga Pancasila dapat bekerja dengan
penuh dalam memberikan pedoman masyaraklat yang madani bagi bangsa Indonesia.