SlideShare a Scribd company logo
1 of 113
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
EKONOMI MIKRO
Minggu Tanggal Topik Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pendahuluan :
defisini/pengertian
Permintaan
lanjutan
Penawaran
Lanjutan
KESEIMBANGAN PASAR
Teori Tingkah Laku
konsumen
Lanjutan
UTS
Teori Tingkah Laku
Produsen
Lanjutan
Struktur Pasar :
Persaingan Sempurna
Persaingan tidak
sempurna :
Monopolistik, Oligopoli
dan Monopoli.
UAS
EKONOMI MIKRO
Pengertian Ilmu Ekonomi
 Secara morfologi , ilmu ekonomi yaitu ilmu mengenai kemakmuran
 Secara lebih mendalam ilmu ekonomi yaitu study mengenai
bagaimana orang & masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa
uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk
menghasilkan berbagai jenis barang, jasa dan mendistribusikannya
untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang (Prof.
P.A Samuelson )
Ilmu ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak
kegunaan sumber daya.
Sumber daya terbatas/ Keinginan/kebutuhan
Langka (scarce) ------ tidak terbatas
Terjadi ketidak seimbangan
Sehingga :
- Harus melakukan pemilihan (choice)
- Harus mengalokasikan faktor2 produksi(allocate)
 Sumberdaya alam (naturalresources)
 Sumberdaya manusia (human resources)
 Sumberdaya modal (capital resources)
 Kewiraswastaan (Entrepreneurship)
Jadi ilmu ekonomitumbuh karena :
 Keinginan/kebutuhan manusia tidak terbatas
 Sumberdaya terbatas, kelangkaan (scarcity)
 Harus melakukan pemilihan (choice)
 Harus mengalokasikan factor-faktor produksi(allocate)
Tiga unsuredalam kegiatan ekonomi adalah :
1. keinginan/kebutuhan manusia
2. sumberdaya/sumber-sumber ekonomi
3. cara-cara berproduksi(techniques of product)
Tiga macam kegiatan ekonomi pokok :
1. Kegiatan produksi, kegiatan menghasilkan produk barang/jasa dimana apabila
ditinjau dari teori nilai guna didalamnya selalu terdapat peningkatan nilai guna
2. Kegiatan konsumsi, ditinjau dari teori nilai guna didalamnya terjadi
penghancuran nilai guna
3. Kegiatan distribusi/pertukaran, ditinjau dari teori nilai guna didalamnya terjadi
peningkatan nilai guna
Masyarakat subsisten hanya melaksanakan sendiri kegiatan produksi dan
konsumsi, masyarakatmaju menambah kegiatan pertukaran. Kebutuhan manusia
itu timbul dari :
1. Kebutuhan biologis untuk hidup/kebutuhan pokok
2. Kebutuhan yang timbul dari peradaban
3. Kebutuhan lain yang khas perorangan
Beberapa masalah pokok dalam perekonomian :
1. Apa dan berapa banyak barang harus diproduksi (What)
2. Dengan cara bagaimana barang harus diproduksi (How)
3. Untuk siapa barang-barang tersebut harus diproduksi (For Whom)
Sistem Perekonomian
 Sistem Pasar Bebas (Laissez Faire)
Disebut juga sebagai system perekonomian pasar.Dalam system ini
pemerintah tidak campur tangan, masyarakat diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi.
 Sistem Ekonomi Campuran
Yaitu system ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi
masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin dijalankan.Campur tangan pemerintah
bertujuan menghindariakibat-akibat yang kurang menguntungkan dari system
pasar bebas (golongan yang lemah makin tertindas, golongan yang kuat makin
kuat). Campur tangan pemerintah berupa peraturan untuk mengawasi
kegiatan ekonomi sesuai kegiatan atau norma yang wajar (rule of the game).
Secara langsung berupa kegiatan ekonomi, wujudnya perusahaan, kebijakan
fiscal dan moneter.
 Sistem Perekonomian Perencanaan.
Dalam systemini pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan itu yang
akan dilakukan. Contohnya banyak dipraktekkan di negara komunis, disebut
juga command economy diatur oleh pemerintah pusat.
Ekonomi -------------- Mikro
--------- Makro
Ekonomi Mikro
Yaitu ilmu yang mempelajari perilaku perorangan (konsumen, produsen,
perusahaan & pemerintah) dan interaksinya dalam menghasilkan sumberdaya
yang terbatas dan mendistribusikan hasil-hasilnya kepada individu individu
serta kelompok masyarakat menciptakan system ekonomi wilayah, negara
maupun dunia secara keseluruhan.
Ekonomi Makro
Makro Ekonomi menyangkut agregasi (keseluruhan) hasil perilaku
individual secara nasional.Ex : mengenai employment, money supply, price
level.
TEORI EKONOMI
Dalam teori ekonomi terdapat beberapa unsurepenting yakni:
1. Model, hipotesis, teori dan hukum
2. Asumsidan variable
3. Ramalan/forecasting
Studi ilmu ekonomi sangatrumit dan kompleks serta sangat besar skalanya,
oleh karena itu memerlukan model untuk analisisnya.
Model adalah gambaran dunia nyata yang sangat disederhanakan atau
abstraksi dunia nyata dengan menggunakan asumsi-asumsi atau andaian-
andaian atau Model yaitu suatu alat untuk memudahkan dalam menjelaskan
sesuatu agar lebih dekat dengan keadaan sebenarnya. Suatu model harus
dapat menjelaskan, menganalisis danmeramal. Model dapat berbentuk atau
dapat disajikan secara verbal, grafikal dan matematikal.Model adalah wujud
atau bentuk penyajian dari suatu hipotesis atau teori atau hukum-hukum
ekonomi mikro.
Hipotesis, teori dan hukum merupakan tahap-tahap kemantapan/kebenaran
suatu pernyataan ekonomi.Hipotesis adalah pernyataan yang
dikemukakanberdasarkan penalaran sebab-akibat atau naluriah yang belum
diuji kebenarannya secara empiric.Hipotesis sering pula disebut sebagai
pernyataan a priori. Model verbal hipotesis mempunyai ciri khas, yaitu selalu
mengandung dua kata-kata “Bila ……………, maka ………………..”.
Asumsi adalah andaian-andaian yang dibuat untuk mengabaikan faktor-
faktor lain yang berpengaruh terhadap suatu variabel.Asumsi ini diperlukan
dalam penelitian-penelitian ilmu sosial karena sulitnya
mengendalikan/mengeliminasi faktor-faktor lain yang sesungguhnya
berpengaruh.
Misalnya apabila kita menyatakan model permintaan sebagai berikut :
Q = f (Px, Py , Y, D,T, P, R ) dimana factor-faktor yang tidak berubah diberi garis
atas (over bar). Artinya permintaan seseorang atau masyarakat atas suatu
barang tertentu, kecuali dipengaruhi harga barang itu, juga dipengaruhi oleh
harga barang lain, pendapatan (Y), corak distribusi pendapatan dalam
masyarakat, cita rasa masyarakat(T), jumlah penduduk (P) , ramalan mengenai
keadaan dimasa yang akan datang dan masih banyak factor lain lagi. Atau
model tersebut dinyatakan dengan notasi matematik dicampur dengan kata-
kata :Q = f(P) , ceteris paribus ,
Dimana kata-kata ceteris paribus (bahasa Latin) yang berarti : “bila hal-hal lain
tetap “.
Dari uraian di atas nampak bahwa hipotesis yang berbunyi : “ Bila harga
menurun, maka permintaan akan naik “. Asumsi yang menyertainya dalam hal
ini berbunyi “ceteris paribus” , dipenuhi. Karena itu asumsi atau andaian-
andaian mempunyai peranan sebagai syarat berlakunya hipotesis atau teori
atau hukum.
Variabel adalah besaran yang berubah-ubah dan sering dipakai didalam
model matematikal Q = f(P) , kuantitas yang diberi notasi Q dipengaruhi oleh
harga barang yang diberi notasi P. Besaran yang berubah-ubah itu disebut
variable.
1. Variabel tidak bebas (dependent variable) , yaitu variable yang bersifat
terikat/tergantung pada besarnya variable lain.
2. Variabel bebas (independent), yaitu variable yang mempengaruhi atau
variable yang besarnya tidak tergantung pada besarnya variable lain.
Ramalan (Forecasting) adalah kemampuan suatu model untuk meramalkan
pengaruh suatu variable bebas terhadap variable tidak bebas setelah diketahui
tanda dan besarnya parameter, dengan catatan bahwa model tersebut secara
statistic dipandang sebagai suatu model yang baik, misalnya : Y = 15 + 5 X ,
apabila besarnya X =4 , maka Y = 15 + 5 (4) = 15 + 20= 35
TEORI PERMINTAAN
Permintaan adalah besarnya jumlah yang diminta
(quantity demanded), yaitu jumlah komoditi yang ingin
dibeli oleh semua rumahtangga. Faktor-faktor yang
menentukan jumlah yang diminta :
Dalam bentuk yang sederhana teori permintaan
menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang
dengan harga.Teori permintaan merupakan perwujudan
dari tingkah laku konsumen.
Model matematikal permintaan adalah :
Qd = a – b Px dimana
Qd = Quantity of demand/jumlah permintaan
a = titik perpotongan kurva linier dengan sumbu Y
mendatar
b = kemiringan kurva linier
Px = Price/harga
Model verbal/kalimat permintaan adalah :
Jumlah barang yang diminta akan menurun dengan
naiknya harga atau
Jika harga barang naik , maka jumlah barang yang
diminta berkurang atau Jika harga barang turun , maka
jumlah barang yang diminta akan bertambah.
Model grafik permintaan diperoleh dari daftar
perorangan/pasar yaitu apabila jenis barang yang diberi
notasi x , permintaan diberi notasi d , kuantitas barang
yang diminta Q dan harga P, maka daftar permintaan
perorangan/pasar terlihat pada tabel berikut :
Px 500 400 300 200 100
Qdx 200 400 600 900 1300
Tabel di atas dapat dibaca ketika harga barang x pada
tingkat Rp. 500 kuantitas barang yang diminta adalah
200. Ketika harga turun menjadi Rp.400 kuantitas yang
diminta menjadi 400 unit, kemudian ketika harga turun
lagi menjadi Rp.300 kuatitas yang diminta naik menjadi
600 unit dan seterusnya sampai ketika harga Rp. 100
kuantitas yang diminta 1.300 unit. Daftar permintaan
perorangan/pasar tersebut kalau disajikan dalam model
grafikal adalah seperti gambar berikut :
0
100
200
300
400
500
600
200 400 600 900 1300
Series 1
Series 2
Series 3
KURVA PERMINTAAN /DEMAND
Kurva Demand suatu barang adalah suatu skala jumlah
dari barang tersebut yang akan dibeli atau yang dapat
dibeli pada bermacam-macam harga pada suatu tempat
dan waktu tertentu
Dari grafik di atas dapat dilihat : Jika Po naik menjadi P1
artinya naik dari 300 menjadi 400, jumlah yang diminta
turun dari 600 menjadi 400. Jika Po turun menjadi P2
artinya harga turun dari 300 menjadi 200, jumlah yang
diminta naik dari 600 menjadi 900.
Hukum permintaan : Jika harga ( P) naik maka jumlah
permintaan (Q) akan turun atau jika harga (P) turun
maka jumlah permintaan (Q) akan naik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :
Ada 8 faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan,
yaitu :
1.Harga barang itu sendiri ( Px )
2.Harga barang lain (Py)
3.Pendapatan rumah tangga ( Y kapita)
4.Corak distribusi pendapatan (D )
5.Cita rasa masyarakat (T)
6.Jumlah penduduk (N)
7.Ramalan di masa yang akan datang (R)
8.Usaha2 produsen yang meningkatkan penjualan (P)
Penjelasan no.2 yang dimaksud barang lain terdiri dari :
1.Barang pengganti/substitusi misalnya : beras dengan
jagung, beras dengan gandum atau Teh dengan kopi.
2.Barang pelengkap/komplementer,misalnyakopi
dengan gula
3.Barang yang tidak berkaitan.
Suatu barang dikatakan barang pengganti/substitusi
apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi dari
barang yang digantikan, misalnya beras dengan jagung
atau beras dengan gandum
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi
permintaan barang yang dapat digantikannya. Apabila
harga barang pengganti bertambah murah, maka barang
yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam
permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun,
maka permintaan terhadap Teh akan berkurang.
Sebaliknya apabila harga kopi naik, permintaan terhadap
Teh akan meningkat.
Suatu barang dikatakan barang
penggenap/komplementer apabila sesuatu barang selalu
digunakan bersama-sama dengan barang lainnya.Gula
adalah barang penggenap kepada kopi atau
Teh.Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap
barang penggenap selalu sejalan dengan perubahan
permintaan barang yang dilengkapinya.Apabila
permintaan terhadap kopi atau Teh bertambah, maka
permintaan terhadap gula cenderung bertambah juga.
Suatu barang dinamakan barang yang tak berkaitan
apabila perubahan terhadap permintaan salah satu
barang tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan
barang lainnya.
Penjelasan no.3 adalah melihat bagaimana pengaruh
pendapatan terhadap permintaan.Perubahan
pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap
permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan sifat
perubahan permintaan yang akan berlaku apabila
pendapatan berubah, berbagai jenis barang dibedakan
menjadi dua golongan :
1.Barang normal , adalah barang yang mengalami
kenaikan dalam permintaan sebagai akibat kenaikan
pendapatan. Kebanyakan barang yang ada di
masyarakat termasuk dalam golongan ini contohnya
adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis kendaraan dan
berbagai jenis makanan. Ada dua factor yang
menyebabkan barang-barang seperti itu
permintaannya akan mengalami kenaikan apabila
pendapatan pembeli bertambah, yaitu (a)
pertambahan pendapatan menambahkan kemampuan
untuk membeli lebih banyak barang-barang dan (b)
mereka dapat menukar konsumsi mereka dari barang
yang kurang baik mutunya kepada barang-barang yang
lebih baik.
2.Barang inferior, adalah barang yang banyak diminta
oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Apabila
pendapatan bertambah tinggi permintaan terhadap
barang-barang yang tergolong barang inferior
berkurang dan menggantikannya dengan barang-
barang yang lebih baik, contoh : beras.
Penjelasan no.4 pengaruh distribusi pendapatan
terhadap permintaan adalah sekiranya pemerintah
menaikkan pajak terhadap orang-orang kaya kemudian
hasil pajak ini digunakan untuk menaikkan pendapatan
pekerja yang bergaji rendah, corak permintaan terhadap
berbagai barang akan mengalami perubahan. Barang-
barang yang digunakan oleh orang kaya permintaannya
akan berkurang, sedangkan barang yang digunakan orang
yang pendapatannya baru mengalami kenaikan
permintaannya akan bertambah.
Penjelasan no.5 citarasa masyarakat berpengaruh
terhadap permintaan, contohnya dulu orang sedikit
sekali menggunakan mobil buatan Jepang, tetapi
sekarang ini di berbagai negara di dunia menyukai mobil
buatan Jepang, permintaan terhadap mobil buatan Eropa
berkurang.
Penjelasan no.6 mengenai jumlah penduduk
berpengaruh terhadap permintaan adalah bahwa
pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya
menyebabkan pertambahan permintaan, tetapi biasanya
diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan
lkerja.Dengan demikian pertambahan penduduk akan
menambah permintaan.
Penjelasan no.7 mengenai pengaruh ramalan yang akan
datang merupakan hal yang bersifat psikologis. Misalnya
ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan
menjadi bertambah tinggi di masa depan akan
mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada
masa sekarang ini. Sebaliknya ramalan bahwa kegiatan
ekonomi akan mengalami resesi akan mendorong orang
lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi
permintaan.
PERUBAHAN PERMINTAAN
Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua
pengertian yaitu ::
1.Gerakan sepanjang kurva permintaan
2.Pergeserankurva permintaan
Dengan menggunakan model permintaan :
Qd = a + bPx + cPy + dY + eD + fT + gN + hR
Maka factor harga barang itu sendiri (Px) disebut mover ,
sedangkan di luar harga barang itu sendiri disebut
shifter.
1. Gerakan sepanjang kurva permintaan (movement
along demand curve)
Hal ini terjadi apabila harga barang yang diminta menjadi
semakin tinggi atau semakin menurun.Penyebab dari
gerakan sepanjang kurva permintaan adalah factor harga
barang itu sendiri, sehingga factor tersebut disebut
sebagai mover.
Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap
buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah
Rp.3.000,- dan jumlah barang yang diminta adalah 6.000
unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R. Selanjutnya
para produsen buku tulis dapat mengurangi ongkos
produksi, oleh karena itu mengurangi harga penjualan
buku tulis.Sekarang harganya hanya Rp.2.000 per buku.
Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan
permintaan berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R
menjadi titik S. Hal ini berarti penurunan harga dari Rp.
3.000 menjadi Rp.2.000 menambah jumlah yang diminta
dari 6.000 menjadi 9.000 buku tulis.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari Rp. 3.000
menjadi Rp. Rp. 4.000.Ini berarti kedudukan dalam kurva
DD berubah dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut
telah mengurangi jumlah barang yang diminta dari 6.000
menjadi 4.000 buku tulis. Perubahan permintaan dengan
pengertian “gerakan sepanjang kurva permintaan “
terlihat pada gambar berikut :
Px
P1 B
Po A
P2 C
Q1 Qo Q2 Qd
2. PERGESERAN KURVA PERMINTAAAN (SHIFTING
DEMAND CURVE)
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau kekiri,
apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap
permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan
harga, yang disebut sebagai shifter :
1.Harga barang lain
2.Pendapatan para pembeli
3.Distribusi pendapatan
4.Citarasa masyarakat
5.Jumlah penduduk
6.Ramalan mengenai masa datang
Misalnya pendapatan para pembeli mengalami
peningkatan. Kalau factor-faktor lain tidak mengalami
perubahan, kenaikan pendapatan ini akan menaikkan
permintaan, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang
diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini
digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan, yaitu
pergeseran kurva permintaan dari kurba DD menjadi
D1D1.Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q
menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang
diminta adalah q, sedangkan titik Q1 menggambarkan
bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q1 ,
Dapat dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan pendapatan
menyebabkan pada harga P1 permintaan bertambah
sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kurva
permintaan bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran
itu menunjukkan pertambahan dalam permintaan atau
sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke sebelah kiri
berarti bahwa permintaan telah berkurang.
Perubahan permintaan dengan pengertian “pergeseran
kurva permintaan” terlihat pada grafik berikut :
0
100
200
300
400
500
600
200 400 600 900 1300
Series 1
Series 2
Series 3
ELASTISITAS PERMINTAAN
Dalam analisa ekonomi secara teori maupun praktek
adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana
responsifnya permintaan terhadap perubahan harga.Oleh
sebab itu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan
harga terhadap perubahan permintaan.Ukuran kuantitatif
tersebut dinamakan Elastisitas permintaan.
Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap
perubahan jumlah yang diminta digunakan rumus untuk
menghitung koefisien elastisitas atau Ed. Koefisien elatisitas
merupakan angka penunjuk yang menggambarkan sampai
berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta
apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Besarnya
koefisien elastisitas berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( ∞ )
Elastisitas permintaan menunjukkan tingkat
responsifitas (responsiveness) permintaan suatu barang
karena perubahan satu variable.
1. Elastisitas Harga (price elasticity) : besarnya proporsi
perubahan jumlah barang yang diminta akibat proporsi
perubahan harga barang tersebut
Persentase perubahan jumlah yang diminta
Ep = --------------------------------------------------------
Persentase perubahan harga
Elastisitas busur : perubahan harga yang cukup besar --∆Q/ ∆ P
∆ Q/ ½ (Q1 + Q2)
Ep = -----------------------------
∆ P/ ½ (P1 + P2)
Elastisitas titik : perubahan harga sangat kecil - Lim ∆ Q/ ∆ P
∆P - 0
dQ/Q = dQ. P
Ep = ------------ --- ----
dP/P dP Q
Karena nilai dQ/dP merupakan kemiringan kurva, maka kurva permintaan yang
berupa garis lurus akan memiliki nilai dQ/dP yang sama di setiap titik pada kurva.
Oleh karena itu, elastisitas permintaan di setiap titik hanya dibedakan oleh nilai
P/Q. Dengan demikian nilai elastisitas harga sepanjang kurva permintaan dapat
diduga.
Terdapat istilah untuk nilai elastisitas harga. Istilah elastisitas harga dan
interpretasinya dapat dilihat pada Tabel 6.4
Tabel 6.4 Terminologi Harga
Nilai Ep Istilah Interpretasi
Ep = 0
0 < Ep < 1
Ep = 1
Ep > 1
Inelastis sempurna
inelastis
Elastisitas tunggal
(elastisitas unit)
elastis
Jumlah yang diminta
tidak berubah dengan
adanya perubahan harga
Jumlah yang diminta
berubah dengaan
persentase yang lebih
kecil daripada perubahan
harga
Jumlah yang diminta
berubah dengan
persentase yang sama
dengan perubahan harga
Jumlah yang diminta
berubah dengan
persentase yang lebih
besar daripada
perubahan harga.
Secaragrafis, kurva-kurva permintaan dengan nilai elastisitas harga berbeda
disajikan dalam Gambar berikut :
Ed = 0 Ed = ∞ Ed = 1
Ed < 1 Ed > 1
2. Elastisitas Pendapatan (income elasticity) : besarnya proporsi perubahan
jumlah barang yang diminta akibat proporsi perubahan pendapatan
Persentase perubahan jumlah yang diminta
Ei = ----------------------------------------------------------
Persentase perubahan pendapatan
Elastisitas busur :
∆ Q/ ½ (Q1 + Q2)
Ei = --------------------------------
∆ Y/ ½ (y1 + Y2)
Elastisitas titik :
dQ/Q dQ Y
E1 = ---------- = ---------- . ---------
dY/Y dY Q
Terdapat istilah untuk nilai elastisitas pendapatan. Istilah pendapatan dan
interpretasinya dapat dilihat pada tabel 6.5
Tabel 6.5. Terminologi Elastisitas Pendapatan
Nilai e1 Istilah Interpretasi
Positip
0 < e1< 1
Barang normal
Inelastic
Jumlah yang diminta
meningkat dengan
naiknya pendapatan
Kenaikan jumlah yang
E1 > 1
negatif
elastis
barang inferior
diminta lebih kecil dari
persentase kenaikan
pendapatan
Kenaikan jumlah yang
diminta lebih besar dari
persentase kenaikan
pendapatan
Jumlah yang diminta
menurun dengannaiknya
pendapatan
Y Y
Brg normal Qd Brg inferior Qd
Hubungan jumlah barang yang dikonsumsi dalam periode waktu tertentu
dengan tingkat pendapatan konsumen dijelaskan oleh Hukum Engel
menyatakan bahwa dengan menaiknya pendapatan konsumen maka jumlah
barang yang dikonsumsi pada awalnya akan naik. Jika pendapatan terus
menaik, pada titik tertentu dengan menaiknya pendapatan maka jumlah barang
yang dikonsumsi akan turun. Secara grafis pola ini ditunjukkan dengan bentuk
kurva Engel yang melengkung seperti terlihat pada gambar berikut :
Barang inferior
Pendapatan
Per periode
Barang normal
Jumlah barang per periode
Gambar Kurva Engel
Implikasi dari pola kurva Engel adalah bahwa suatu barang dapat berupa barang
normal bagi mereka yang berpendapatan rendah sampai tingkat pendapatan
tertentu.Setelah itu tingkat pendapatan diatasnya, barang tersebut merupakan
barang inferior terlihat pada gambar.
3. Elastisitas Silang (Cross elasticity) : besarnya proporsi perubahan jumlah
barang yang diminta akibat proporsi perubahan harga barang lain
Persentase perubahan jumlah yang diminta terhadap barang x
Exy = ---------------------------------------------------------------------------------
Persentase perubahan harga barang y
Elastisitas busur :
∆ Q/1/2 (Q1 + Q2)
Exy = ---------------------------------------
∆ P/1/2 (P1 + P2)
Elastisitas titik
d Qx/Qx dQx Py
Exy = ---------------- = ------- . ------
d Py/Py dPy Qx
Tabel 6.6. Terminologi Elastisitas Silang
Nilai exy Istilah Interpretasi
positip
negatip
Barang substitusi
Barang komplementer
Jumlah barang x yang
diminta meningkat
dengan naiknya harga
barang y
Jumlah barang x yang
dimintamenurun dengan
naiknya harga barang y
Dengan pengertian bahwa perubahan jumlah barang X yang diminta
tersebut adalah semata-mata diakibatkan oleh perubahan harga barang Y. Selain
besar kecilnya angka elastisitas silang , tandanya juga mempunyai arti penting.
Tanda yang positip berarti barang X dan Y adalah merupakan barang pengganti,
sedangkan bila tandanya negatip, maka barang X dan barang Y adalah
komplementer (saling melengkapi)
Py Py
Qdx Qdx
Komplementer Substitusi
Untuk membandingkan elastisitas harga dari
kurva-kurva permintaan yang berpotongan maka
nilai elastisitas dapat diperbandingkan pada titik
potong dari kurva-kurva tersebut. Titik
perpotongan kurva-kurva permintaan akan
memiliki nilai P dan Q yang sama sehingga nilai
elastisitas harga akan ditentukan oleh dQ/dP
yang berarti kemiringan dari kurva-kurva
permintaan tersebut. Secara grafis, kurva-kurva
permintaan dengan nilai elastisitas harga
berbeda disajikan dalam Gambar 6.16.
Keterangan :
Do : elastisitas sempurna
D1 : elastic
D1 : inelastic
D2 : inelastic sempurna
Pada daerah kurva diatas nilai tengah, nilai elastisitas harga
akan lebih besar dari satu. Pada titik tengah, nilai elastisitas
harga akan sama dengan satu. Dan pada daerah kurva dibawah
nilai tengah, elastisitas harga akan lebih kecil dari satu.
(Gambar 6.12)
Elastisitas harga konstan akan terjadi pada kurva permintaan
berbentuk hiperbola. Elastisitas harga bernilai satu atau Ep = 1
pada setiap titik pada kurva permintaan berbentuk hiperbola
(Gambar 6.13) Sedangkan pada kurva berbentuk lengkung
elastisitasharga tidak konstan dan dipengaruhioleh kemiringan
garis singgung di setiap titik pada kurva lengkung (Gambar
6.14).
Persentase perubahan jumlah yang diminta
Ed = ----------------------------------------------------------------
Persentase perubahan harga
Rumus di atas dapat dinyatakan menjadi :
Q1 – Qo
----------------- ∆ Q/Q
Q1
Ed = ------------------- atau Ed = -----------------
∆ P/P
P1 - Po
-------------
P1
Rumus yang disempurnakan yaitu dengan menggunakan
nilai titik tengah (nilai di antara sebelum perubahan dan
sesudah perubahan) sebagai berikut ;
Q1 – Qo
----------------------
Q1 + Qo
-------------
2
Ed = ------------------------------
P1 – Po
-------------
P1 + Po
-------------
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi elatisitas permintaan
Apa sebabnya permintaan berbagai macam barang
berbeda nilai elastisitasnya.
Faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut yaitu :
1.Banyaknya barang-barang pengganti yang tersedia.
Apabila suatu barang mempunyai banyak barang
pengganti , permintaannya cenderung bersifat elastis.
Perubahan harga yang kecil saja akan mengakibatkan
/menimbulkan perubahan yang besar terhadap
permintaan.
2.Besarnya persentase pendapatan yang digunakan.
Makin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli suatu barang, makin elastis permintaan
terhadap barang tersebut.
3.Jangka waktu analisa. Makin lama jangka waktu analisa
terhadap permintaan, makin elastis sifat permintaan
suatu barang.
Barang yang mempunyai elastisitas tinggi lebih besar
adalah barang-barang industri.
PENAWARAN
Dalam bentuk yang sederhana teori penawaran
menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harga.Teori penawaran
merupakan perwujudan dari tingkah laku produsen.
Model matematikal penawaran adalah
Qs = a + b Px
Qs = Quantity of supply /jumlah yang ditawarkan
a = titik potong/intercept
b = kemiringan /slope
Px = Price/harga barang
Model verbal/kalimat , penawaran adalah jumlah
barang yang ditawarkan akan bertambah dengan
naiknya harga atau jumlah barang yang ditawarkan
akan berkurang dengan turunnya harga.
Model grafik penawaran diperoleh dari daftar penawaran
perorangan pasar, yaitu apabila jenis barang yang diberi
notasi x , penawaran diberi notasi s , kuantitas barang
ditawarkan Q dan harga P , maka daftar penawaran
perorangan pasar terlihat pada tabel berikut :
Px 500 400 300 200 100
Qs 900 800 600 375 100
Tabel di atas dapat dibaca ketika barang X pada tingkat
Rp. 500 , kuantitas barang yang ditawarkan adalah Rp.
900. Ketika harga turun menjadi Rp. 400 kuantitas yang
ditawarkan turun menjadi 800 unit, kemudian ketika
harga turun lagi menjadi Rp. 300 kuantitas yang
ditawarkan turun menjadi 600 unit dan seterusnya
sampai ketika harga Rp. 100 kuantitas yang ditawarkan
menjadi 100 unit. Daftar penawaran perorangan/pasar
tersebut kalau disajikan dalam model grafikal adalah
seperti gambar berikut :
0
100
200
300
400
500
600
100 375 600 800 900
Series 1
Series 2
Series 3
KURVA PENAWARAN/SUPPLY
Kurva penawaran suatu barang adalah suatu skala
jumlah dari barang tersebut yang akan ditawarkan pada
bermacam-macam harga pada suatu tempat dan waktu
tertentu.
Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat, bahwa jika
harga naik dari Rp. 300 menjadi Rp. 400 , maka jumlah
barang yang ditawarkan berubah naik pula dari 600
menjadi 800 atau jika harga turun dari Rp. 300 menjadi
Rp. 200 , maka jumlah barang yang ditawarkan turun
dari 600 menjadi 376 unit.
Hukum penawaran : Jika harga (P) naik maka jumlah
penawaran (Qs) akan naik atau jika harga (P) turun ,
maka jumlah penawaran (Qs) akan turun.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENAWARAN
Ada 5 faktor yang mempengaruhi penawaran yaitu :
1.Harga barang itu sendiri
2.Harga barang lain
3.Ongkos produksi
4.Tujuan dari perusahaan
5.Tingkat tehnologi yang digunakan
6.Musim
Penjelasan No. 1 : Makin tinggi harga suatu barang ,
makin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Makin
rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang
yang ditawarkan.
Penjelasan No.2 : Barang lain meliputi barang pengganti
atau barang komplementer. Misalnya ongkos produksi
buku-buku import bertambah mahal mengakibatkan
harganya naik. Konsumen lebih suka membeli buku-buku
dalam negeri.Hal tersebut menyebabkan kenaikan
permintaan sehingga mendorong kenaikan
produksi.Produsen terangsang untuk menaikkan
produksi buku-buku dalam negeri.
Penjelasan No. 3 : Kenaikan harga factor-faktor produksi
akan menaikkan ongkos produksi. Kenaikan biaya untuk
memperoleh factor-faktor produksi akan menyebabkan
ongkos produksi lebih besar dari hasil penjualan , usaha
rugi. Lebih lanjut jumlah penawaran menjadi berkurang.
Total Revenue – Total Cost = Keuntungan.
Penjelasan No. 4 : Tujuan dari perusahaan : Ada
perusahaan yang berusaha pada tingkat kapasitas yang
memaksimumkankeuntungan, ada juga perusahaan yang
tidak mau menanggung resiko, untungnya lebih kecil.
Perusahaan pemerintah lebih menekankan mencapai
produksi yang maksimal daripada keuntungan yang
maksimal.Tujuan yang berbeda-beda menimbulkan
pengaruh yang berbeda terhadap penentuaan tingkat
produksi.
Penjelasan No.5. Kemajuan tehnologi dapat mengurangi
ongkos produksi
- mempertinggi produktivitas
- Mempertinggi mutu barang
- menciptakan barang-barang
Kemajuan tehnologi menimbulkan dua akibat :
1.Produksi dapat ditambah dengan lebih cepat
2.Ongkos produksi semakin murah dan keuntungan
menjadi bertambah tinggi.
PERUBAHAN PENAWARAN
Perubahan penawaran dapat dibedakan dalam dua
pengertian yaitu ::
1.Gerakan sepanjang kurva penawaran
2.Pergeserankurva penawaran
Dengan menggunakan model penawaran :
Qs = a + bPx + cPy + dB + eT + fTe
Maka factor harga barang itu sendiri (Px) disebut mover ,
sedangkan di luar harga barang itu sendiri disebut
shifter.
1. Gerakan sepanjang kurva penawaran (movement
along supply curve)
Hal ini terjadi apabila harga barang yang diminta menjadi
semakin tinggi atau semakin menurun.Penyebab dari
gerakan sepanjang kurva permintaan adalah factor harga
barang itu sendiri, sehingga factor tersebut disebut
sebagai mover.
Misalkan SS adalah kurva penawaran pasar terhadap
buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah
Rp.3.000,- dan jumlah barang yang ditawarkan adalah
6.000 unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R.
Selanjutnya harga turun menjadi hanya Rp.2.000 per
buku. Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan
penawaran berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R
menjadi titik S. Hal ini berarti penurunan harga dari Rp.
3.000 menjadi Rp.2.000 mengurangi jumlah yang
ditawarkan dari 9.000 unit menjadi 6.000 buku tulis.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari Rp. 3.000
menjadi Rp. Rp. 4.000.Ini berarti kedudukan dalam kurva
DD berubah dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut
telah menambah jumlah barang yang ditawarkan dari
4.000 menjadi 6.000 buku tulis. Perubahan penawaran
dengan pengertian “gerakan sepanjang kurva
penawaran “ terlihat pada gambar berikut :
2. PERGESERAN KURVA PENAWARAN (SHIFTING
SUPPLY CURVE)
0
100
200
300
400
500
600
100 375 600 800 900
Series 1
Series 2
Series 3
Kurva penawaran akan bergeser ke kanan atau kekiri,
apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap
penawaran yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan
harga, yang disebut sebagai shifter :
1.Harga barang lain
2.Ongkos produksi
3.Tujuan dari perusahaan
4.Tingkat tehnologi yang digunakan
Misalnya ongkos produksi mengalami peningkatan. Kalau
factor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan
ongkos produksi ini akan menaikkan penawaran, yaitu
pada setiap tingkat harga jumlah yang ditawarkan
menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini
digambarkan oleh pergeseran kurva penawaran, yaitu
pergeseran kurva penawaran dari kurva SS menjadi
S1S1.Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q
menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang
ditawarkan adalah q, sedangkan titik Q1 menggambarkan
bahwa pada harga P1 jumlah yang ditawarkan adalah q1 ,
Dapat dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan ongkos
produksi menyebabkan pada harga P1 penawaran
bertambah sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila kurva penawaran bergeser ke sebelah kanan
maka pergeseran itu menunjukkan pertambahan dalam
penawaran atau sebaliknya pergeseran kurva penawaran
ke sebelah kiri berarti bahwa penawaran telah
berkurang.
Perubahan penawaran dengan pengertian “pergeseran
kurva penawaran” terlihat pada tabel berikut :
0
100
200
300
400
500
600
100 375 600 800 900
Series 1
Series 2
Series 3
ELASTISITAS PENAWARAN
Dalam analisa ekonomi secara teori maupun praktek
adalah sangatberguna untuk mengetahui sampaidimana
responsifnya penawaran terhadap perubahan harga.Oleh
sebab itu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif
yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan
penawaran.Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan
Elastisitas penawaran.
Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap
perubahan jumlah yang ditawarkan digunakan rumus
untuk menghitung koefisien elastisitas atau Es.Koefisien
elatisitas merupakan angka penunjuk yang
menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan
jumlah barang yang ditawarkan apabila dibandingkan
dengan perubahan harga. Besarnya koefisien elastisitas
berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( ∞ )
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan
Es = ----------------------------------------------------------------
Persentase perubahan harga
Rumus di atas dapat dinyatakan menjadi :
Q1 – Qo
----------------- ∆ Q/Q
Q1
Es = ------------------- atau Es = -----------------
∆ P/P
P1 - Po
-------------
P1
Rumus yang disempurnakan yaitu dengan menggunakan
nilai titik tengah (nilai di antara sebelum perubahan dan
sesudah perubahan) sebagai berikut ;
Q1 – Qo
----------------------
Q1 + Qo
-------------
2
Es = ------------------------------
P1 – Po
-------------
P1 + Po
-------------
2
KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga
tertentu pada tempat dan waktu tertentu pula.
Secara geometrik keseimbangan terjadi pada titik
perpotongan kurva permintaan dengan kurva
penawaran.Harga dan kuantitas dimana keseimbangan
terjadi masing-masing disebut harga keseimbangan dan
kuantitas keseimbangan. Untuk menjelaskan uraian di
atas kita perhatikan :
Fungsi permintaan : Qdx = 800 – 100 Px
Fungsi penawaraan : Qsx = - 400 + 200 Px
Gabungan dari tabel fungsi permintaan dan fungsi
penawaran terlihat pada tabel berikut :
Px 8 7 6 5 4 3 2
Qdx 0 100 200 300 400 500 600
Qsx 1200 1000 800 600 400 200 0
Sesuai dengan syarat keseimbangan kita peroleh harga
keseimbangan sebesar $ 4 per unit dan kuantitas
keseimbangan adalah 400 unit barang X. Dengan
menggunakan model matematik, syarat keseimbangan
Qdx = Qsx
800 – 100 Px = - 400 + 200 Px
- 100 Px – 300 Px = - 800 – 400
- 400 Px = - 1200
Px = - 1200/-400 = 4
0
1
2
3
4
5
6
7
8
100 200 300 400 500 600
Series 1
Series 2
Dengan mensubstitusikan nilai Px ke dalam salah satu
rumus kita peroleh kuantitas keseimbangan = 400 unit
Qdx = 800 – 100 Px
= 800 – 100 (4)
= 800 – 400 = 400
Kemantapan keseimbangan
Suatu keseimbangan disebut stabil bila setiap
penyimpangan dari keseimbangan akan menyebabkan
bekerjanya kekuatan pasar yang memaksa kembali
kepada keseimbangan pasar. Sebaliknya suatu
keseimbangan disebut tidak stabil bila setiap
penyimpangan dari keseimbangan akan menyebabkan
kekuatan pasar justeru tidak memungkinkan terciptanya
kembali keseimbangan.
Keseimbangan pasar yang stabil
Gambaran yang lebih jelas bagaimana kekuatan pasar
memelihara keseimbangan terlihat pada gambar sebagai
berikut :
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
200 400 600 800 1000 1200
Series 1
Series 1
Seperti nampak dalam gambar, semua tercapai
keseimbangan dengan harga dan kuantitas
keseimbangan $ 4 dan 400 unit. Oleh suatu guncangan
keseimbangan terganggu sehingga harga naik menjadi $
5 per unit. Pada harga ini penjual bersedia menjual
dagangannya sebanyak 600 unit sementara pembeli
hanya bersedia membeli 300 unit, sehingga terjadi
kelebihan penawaran (excess supply) sebesar (600 – 300)
unit = 300 unit. Kalau pasar tidak bersih dalam hal ini
kelebihan suplai barang, tentu pedagang akan rugi.
Karena itu ia memilih menurunkan harga dan
mengurangi pasok barang. Dengan demikian kekuatan
pasar akan mengembalikan kepada keseimbangan
semula.
Apabila goncangan itu menyebabkan harga turun
menjadi $ 3 , maka para pembeli bersedia membeli
barang tersebut sebanyak 500 unit, tetapi para penjual
hanya mau melepaskan barangnya sebanyak 200 uniut,
sehingga terdapat kelebihan permintaan (excess)
demand) sebanyak 300 unit. Keinginan pembeli tidak
mungkin dipenuhi.Karena itu mereka melepaskan
keinginan, mengurangi permintaan dan menerima harga
yang lebih tinggi dari $ 3. Kekuatan pasar akan
mengembalikan kepada keseimbangan semula.
Keseimbangantidak stabil
Sebagaimana tersaji dalam gambar berikut adalah
keseimbangan tidak stabil.
Apabila terjadi suatu goncangan harga naik menjadi $ 5,
maka permintaan pembeli menurun menjadi 300 unit
dan penawaran para penjual justeru menurun lebih
jauh menjadi 200 unit, bukannya terjadi kelebihan
penawaran melainkan kelebihan permintaan sebanyak
100 unit. Karena permintaan tidak terpenuhi para
pembeli bersedia membayar lebih tinggi agar mendapat
barang lebih banyak.Namun reaksi penjual bukannya
menambah penawarannya tetapi mengurangi.Kekuatan
pasar justeru menjauhkan posisi dari keseimbangan
semula.
Sebaliknya apabila goncangan yang terjadi menurunkan
harga menjadi $ 3 , maka permintaan pembeli
bertambah menjadi 500 unit dan para penjual justru
menambah kuantitas yang ditawarkan lebih banyak,
yaitu menjadi 600 unit, sehingga terjadi kelebihan
penawaran sebanyak 100 unit. Karena dagangannya
tidak laku, penjual menurunkan harga dengan harapan
bisa menjual lebih banyak lagi. Dalam kenyataan
walaupun pembeli menambah kuantitas barang yang
dibeli namun pertambahannya masih lebih kecil dari
tambahan pasokan.Disini pun kekuatan pasar justeru
menjauhkan posisi dari keseimbangan yang pernah
terjadi.
Dari apa yang diutarakan di atas dapat dikatakan bahwa
syarat terjadinya keseimbangan stabil adalah kurva
permintaan harus bersudut negatip dan kurva
penawaran bersudut positip. Kalau kurva penawaran
bersudut negatip pula, maka keseimbangan stabil dapat
terjadi bila sudut kemiringan kurva penawaran lebih
besar dari sudut kemiringan kurva permintaan.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori tingkah laku konsumen akan menerangkan :
1.Apa sebabnya para pembeli/konsumenakan membeli
lebih banyak barang pada harga yang rendah dan
mengurangi pembeliannya pada harga yang lebih
tinggi.
2.Bagaimanakah seorang konsumen menentukan
jumlah dan komposisi dari barang yang dibeli dari
pendapatan yang diperolehnya ?
Terdapat dua macam pendekatan :
1.Pendekatan nilai guna (utility) cardinal yaitu
pendekatan yang menganggap manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif.
2.Pendekatan nilai guna ordinal yaitu pendekatan
dimana manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsikan barang tidak
dikuantifisir.
Teori nilai guna (utility) :
Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang
dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan
nilai guna atau utility. Semakin tinggi kepuasan,
makin tinggi nilai gunanya.
Nilai guna total :
Mengandung arti seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Nilai guna marginal :
Pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai
akibat dari pertambahan/pengurangan satu unit
barang tertentu.
Semua manusia rasional berperilaku memaksimalkan
kepuasan diri sendiri, baru memikirkan orang
lain……., karakteriristik hakekat manusia Universal vs
Ego=psychohedonistic , dasar klasikal , neo klasikal.
Hanya resources terbatas (anggaran/pendapatan),
oleh karena itu harus diadakan pilihan supaya efisien.
Nilai guna total dan Nilai guna marginal
Jml mangga yg
dimakan/hari
Nilai guna total Nilai guna
marginal
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 86 -3
11 79 -7
Manusia yang dilihat bukan total utility , tetapi marginal
utility : MUx = ∆ U/ ∆ X , berapa tambahan utility
akibat bertambahnya satu satuan barang konsumsi.
Dari grafik tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
jumlah kegunaan total suatu barang merupakan fungsi
dari jumlah barang yang dikonsumsi
U = f(X)
U adalah kegunaan total dari barang itu
X adalah jumlah barang yang dikonsumsi
F menyatakan fungsi dari
Tiap jenis barang mempunyai fungsi kegunaan yang
berbeda-beda sesuai dengan selera konsumen terhadap
kegunaan masing-masing barang itu.
Fungsi kegunaan nasi bagi si A berbeda dengan fungsi
kegunaan pakaian baginya. Begitu pula fungsi kegunaan
nasi bagi A berbeda dengan fungsi kegunaan nasi bagi B
dst.
Kurva nilai guna total dan nilai guna marginal
dditurunkan dari angka-angka dalam Tabel. Terlihat
bahwa pada mulanya nilai guna total menaik, yang
berarti kalau jumlah konsumsi mangga bertambah, nilai
guna total bertambah tinggi. Kurva nilai guna total
mulai menurun pada waktu konsumsi mangga melebihi
delapan buah. Kurva nilai guna marginal turun dari kiri
atas ke kanan bawah.Hal tersebut menggambarkan
Hukum Nilai Guna Yang Semakin Menurun.
HUKUM NILAI GUNA MARGINAL YANG SEMAKIN
MENURUN
Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang
dari mengkonsumsikan sesuatu barang akan menjadi
semakin sedidkit apabila orang tersebut terus menerus
menambah konsumsinya terhadap barang tersebut.
Pada akhirnya tambahan nilai guna menjadi negatip.
PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA
Dalam teori ekonomi dimisalkan bahwa setiap orang
akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang
dapat dinikmatinya. Pada tingkat mana nilai guna
barang yang digunakan akan mencapai tingkat
maksimum tergantung dari banyaknya jenis barang :
1. Apabila hanya satu jenis barang yang dikonsumsikan,
maka kepuasan maksimum dicapai pada waktu nilai
guna total mencapai tingkat maksimum.
2.Apabila terdapat berbagai jenis barang yang
dikonsumsikan, maka kepuasan maksimum dapat
dicapai tergantung pada harga-harga berbagai jenis
barang :
a) Apabila harga setiap barang sama, kepuasan
maksimum tercapai apabila nilai guna marginal dari
setiap barang adalah sama besarnya. Misalnya
seseorang mengkonsumsikan tiga macam barang :
pakaian, makanan dan sejenis hiburan. Didapati
bahwa unit pakaian yang ketiga, unit makanan
yang kelima dan menonton film yang kedua
memberikan nilai guna marginal yang sama
besarnya. Apabila harga ketiga-tiga barang tersebut
bersamaan, kepuasan maksimum akan diperoleh
apabila orang tersebut mengkonsumsikan : Tiga
unit pakaian, lima unit makanan dan dua kali
menonton film.
b)Apabila harga berbagai jenis barang berbeda,
syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang
yang dikonsumsikan memberikan kepuasan atau
nilai guna yang maksimum adalah : Setiap rupiah
yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan
dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marginal yang sama besarnya.
Misalnya : Seorang melakukan pembelian dan
konsumsi terhadap dua macam barang , makanan
dan pakaian berturut-turut harganya adalah Rp. 50
dan Rp. 500. Unit makanan tambahan akan
memberikan nilai guna marginal sebanyak 5 dan
unit pakaian tambahan akan memberikan nilai
guna marginal sebanyak 50. Andaikata orang itu
mempunyai uang sebanyak Rp.500 , kepada barang
apakah uang itu akan dibelanjakan ? Dengan uang
itu orang tersebut dapat membeli 10 unit
tambahan makanan, maka jumlah nilai guna
marginal yang diperoleh adalah 10 x 5 = 50. Kalau
uang itu digunakan untuk membeli pakaian, yang
diperolehnya hanyalah satu unit, maka nilai guna
marginal dari satu unit tambahan pakaian adalah
50.
Jml uang Rp.500, P mkn Rp.50 Jmlh uang Rp.500, P pkn Rp. 500
Jmlh mkn Nilai guna
marginal
Jmlh pkn Nilai guna
marginal
0 - 0 -
1 5 1 50
2 5 Jml : 50
3 5
4 5
5 5
6 5
7 5
8 5
9 5
10 5
Jml : 50
Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari
barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna
marginal dari setiap rupiah yang dikeluarkan adalah
sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
Seperti terlihat pada contoh perbandingan harga
makanan dan pakaian adalaah 50 : 500 atau 1 : 10 , ini
adalah sama dengan perbandingan nilai guna marginal
dari makanan dan pakaian yaitu 5 : 50 atau 1 : 10.
Syarat pemaksimuman nilai guna biasanya dinyatakan
secara rumus aljabar yaitu :
MU barang A MU barang B MU barang C
___________ = ____________ = ___________
PA PB PC
Hubungan teori nilai guna dan teori permintaan
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat
diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat
menurun dari kiri atas ke kanan bawah , yang
menggambarkan bahwa semakin rendah harga sesuatu
barang, semakin banyak permintaan terhadapnya.
Terdapat dua factor yang menyebabkan permintaan
terhadap sesuatu barang berubah sekiranya harga
barang itu mengalami perubahan :
1.Efek penggantian
2.Efek pendapatan
Efek penggantian , perubahan harga sesuatu barang
merubah nilai guna marginal per rupiah dari barang
yang mengalami perubahan harga tersebut.
Kalau harga mengalami kenaikan , nilai guna marginal
per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut
menjadi bertambah sedikit. Misalnya : Harga barang A
bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya MU barang
A/PA menjadi lebih kecil dari semula. Kalau barang-
barang lainnya tidak mengalami perubahan harga,
perbandingan di antara nilai guna marginal barang-
barang itu dengan harganya tidak mengalami
perubahan. Dengan demikian untuk barang B misalnya ,
MU barang B/PB yang sekarang adalah sama dengan
sebelumnya. Berarti sesudah harga barang A naik,
keadaan yang berikut berlaku :
MU barang A MU barang B
___________ < ____________
PA PB
Dalam keadaan seperti di atas , nilai guna akan menjadi
bertambah banyak (kepuasan konsumen menjadi
bertambah tinggi) sekiranyakonsumen membeli barang
B bukan barang A. Jadi apabila harga naik, permintaan
terhadap barang yang mengalami kenaikan harga akan
menjadi bertambah sedikit.
Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa
penurunan harga menyebabkan permintaan terhadap
barang yang mengalami penurunan harga menjadi
bertambah besar. Penurunan harga menyebabkan
barang itu mewujudkan nilai guna marginal per rupiah
dari barang-barang lainnya yang tak berubah harganya.
Maka, membeli barang tersebut akan memaksimumkan
nilai guna, permintaan terhadap barang tersebut
menjadi bertambah banyak apabila harganya
bertambah rendah.
Efek pendapatan, apabila pendapatan tetap, harga naik
menyebabkan pendapatan riil menjadi bertambah
sedikit. Penurunan harga menyebabkan pendapatan riil
bertambah, ini akan mendorong kenaikan jumlah
barang-barang yang dibeli. Efek pendapatan dan efek
penggantian mewujudkan kurva permintaan berbentuk
menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA
Teori nilai guna (utility) adalah teori yang terlebih dahulu
dikembangkan di dalam menerangkan kelakuan individu
melakukan pemilihan barang-barang yang akan
dikonsumsikannya. Kelemahan dari teori ini yaitu
menyatakan kepuasan total atau tambahan kepuasan
dalam angka-angka, padahal kepuasan adalah sesuatu
yang tidak mudah diukur. Untuk menghindari ini Sir John
R. Hicks mengembangkan cara pendekatan baru untuk
mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh
seorang konsumen yang mempunyai pendapatan yang
terbatas. Analisa ini dikenal sebagai Analisa Kurva
Kepuasan Sama. Analisa ini meliputi penggambaran dua
macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis
anggaran pengeluaran.
Kurva kepuasan sama didefinisikan sebagai suatu kurva
yang menggambarkan gabungan barang-barang yang
akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Untuk dapat menggambarkan kurva kepuasan sama
perlu dimisalkan bahwa seorang konsumen hanya akan
membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja.
Contoh : Di dalam tabel ditunjukkan enam gabungan
makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan
yang sama besarnya kepada seorang konsumen. Artinya
ialah kalau konsumen mengkonsumsi sebanyak 10
makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan
yang diperoleh dari melakukan konsumsi tersebut tidak
berbeda dengan apabila mengkonsumsi 7 makanan daan
3 pakaian (gabungan B) atau 5 makanan dan 4 pakaian
(gabungan C) atau gabungan makanan dan pakaian
lainnya. Titik-titik A,B,C,D,E dan F dibuat titik-titik yang
menggambarkan gabungan tersebut diperolehlah kurva
kepuasan sama.
Daftar Gabungan Makanan dan Pakaian yang memberikan kepuasan
sama besar
Gabungan Makanan Pakaian Tingkat
penggantian
marginal
diantara
makanan dan
pakaian
A 10 2 -
B 7 3 3/1 = 3
C 5 4 2/1=2
D 4 5 1/1/= 1
E 3 7 1/2=0,5
F 2 10 1/3 = 0,3
Makanan A
B Kurva kepuasan sama/kurva indiference
Pakaian
Tingkat penggantian marginal menggambarkan besarnya
pengorbanan terhadap konsumsi suatu barang untuk
menaikkan konsumsi barang lainnya pada waktu yang
sama dengan tetap mempertahankan tingkat kepuasan
yang diperoleh.
Garis Anggaran Pengeluaran (Budget Line)
menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang
dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
Contoh : Pendapatan Rp. 30.000
Harga (P) makanan Rp. 2.000/unit
P pakaian Rp. 3.000/unit
Gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli
Gabungan Makanan Pakaian
A 15 0
B 12 2
C 9 4
D 6 6
E 3 8
F 0 10
Titik X menggambarkan barang yang dapat dibeli tetapi
uang yang tersedia masih tersisa.
Titik Y menggambarkan gabungan barang yang tidak
dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen.
Perubahan Budget Line dapat disebabkan :
1.Akibat perubahan harga (price effect)
2.Akibat perubahan pendapatan (income effect)
Akibat perubahan harga (price effect)
Contoh : 2. Pendapatan Rp. 30.000
P makanan naik Rp.5.000/unit
P pakaian tetap Rp. 3.000/unit
Makanan Pakaian
6 0
0 10
Contoh : 3. P makanan naik Rp.5.000/unit
P pakaian turun Rp.2.000/unit
Makanan Pakaian
6 0
0 15
Contoh: 4. P makanan tetap Rp.2.000/unit
P pakaian turun Rp.2.000/unit
Makanan Pakaian
15 0
0 15
Akibat perubahan pendapatan (income effect)
Contoh 1 : Pendapatan awal Rp.30.000
P makanan Rp.2.000/unit
P pakaian Rp.3.000/unit
Makanan Pakaian
15 0
0 10
Contoh 2 : Pendapatan turun menjadi Rp. 18.000
P makanan Rp. 2.000/unit
P pakaian Rp. 3.000/unit
Makanan Pakaian
9 0
0 6
Contoh 3. : Pendapatan naik Rp. 36.000
P makanan Rp. 2.000/unit
P pakaian Rp. 3.000/unit
Makanan Pakaian
18 0
0 12
Syarat tercapainya kepuasan maksimum
Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis
anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan
sama.
Misal : Pendapatan Rp. 75.000
P makanan Rp. 2.500,-
P pakaian Rp. 3.000,-
Makanan Pakaian
30 0
0 25
Garis pendapatan konsumsi (Income Consumption
curve = ICC ) adalah garis yang menghubungkan titik-
titik equilibrium yang diwujudkan oleh perubahan
pendapatan
Garis Harga Konsumsi ((Price Consumption Curve = PCC)
adalah garis yang menghubungkan titik-titik equilibrium
yang diwujudkan oleh perubahan harga.
TEORI TINGKAH LAKU PRODUSEN
Teori ini melihat dan mempelajari sikap para produsen
dalam menawarkan barang yang
diproduksikannya.Faktor terpenting yang
mempengaruhi adalah ongkos produksi. Untuk melihat
seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi
dan menawarkan barangnya diperlukan analisa sebagai
berikut :
1.Melihat sampai dimana factor-faktor produksi akan
menghasilkan barang yang akan diproduksikan.
2.Melihat ongkos produksi untuk menghasilkan barang-
barang tersebut.
3.Menentukan tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungan maksimum.
Dalam teori produksi kita mempelajari mengenai fungsi
produksi yaitu hubungan matematik antara factor
produksi (input) dengan hasil produksi (output)
Q = f (X1, X2 ……………………….. Xn)
Q = F (K,L,R,T )
Keterangan :
Q = hasil produksi
K = capital/modal
L = Labour/tenaga kerja
R = Resource/kekayaan alam
T = Technology
Hubungan antara input dengan output secara sederhana
digambarkan dalam bentuk hubungan fungsi Q = a + bL
dimana
Q = jumlah produksi
A,b = parameter
L = tenaga kerja
Tenaga
kerja (x)
Produksi
total (Y)
Produksi
Rata-rata
(Y/X)
Produksi
Marginal
Tahap
kegiatan
produksi
1 100 100 -
2 300 150 200 I
3 600 200 300
4 880 220 280
5 1050 210 170 II
6 1140 190 90
7 1190 170 50
8 1190 150 0
9 1100 120 -190 III
10 700 70 -400
Hukum Kenaikan Hasil Yang Semakin Berkurang
Apabila factor produksi yang dapat diirubah
jumlahnya terus menerus bertambah sebanyak 1 unit
pada mulanya produksi tambahan semakin banyak
tetapi sestelah mencapai tingkat tertentu akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatip.
Ada tiga tahap dalam kegiatan produksi :
1.Produksi total mengalami pertambahan yang semakin
cepat (marginal produknya) menaik /increasing
2.Produksi total mengalami pertambahan semakin kecil
menurun/decreasing
3.Produksi total mengalami pertambahan negatip
Teori produksi dengan dua factor perubah
Dua factor perubah dalam teori produksi misalnya
1.Tenaga kerja
2.Modal
Bagaimana hubungan antara factor prroduksi dengan
factor produksi tersebut dipelajari di dalam teori
produksi.
Gabungan Tenaga kerja Modal
A 1 6
B 2 3
C 3 2
D 6 1
Garis isoquant : garis tempat kedudukan gabungan
input untuk menghasilkan produksi yang sama.
Garis ongkos sama : Isocost menggambarkan gabungan
factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan
menggunakan sejumlah pengeluaran tertentu.
Untuk menggambar garis ongkos sama (isocost) kita
harus mengetahui :
Harga factor-faktor produksi
Jumlah uang yang tersedia untuk membeli factor-faktor
produksi.
Gabungan Tenaga Kerja Modal
A 8 0
B 0 4
Memaksimumkanproduksi
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi
sudah ditentukan, keadaan yang bagaimana yang akan
memaksimumkanproduksi ?
Diketahui : Biaya yang disediakan Rp. 14.000
Ongkos Rp. 2000
Tenaga KerjaRp. 1.000,-
Ongkos Tenaga Kerja
7 0
0 14
Terdapat lima titik yang terletak pada berbagai kurva
produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau
titik persinggungan dengan garis TC4. Titik-titik tersebut
adalah A,B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E
terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu
kurva produksi sama yang menggambarkan tingkat
produksi sebanyak 2.500 unit. Ini berarti gabungan yang
ditunjukkan oleh titik E merupakan gabungan yang akan
memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai
oleh uang sebanyak Rp.14.000.Gabungan itu terdiri dari
4 unit modal dan 6 tenaga kerja :
- 4 x Rp. 2.000 = Rp. 8.000
- 6 x Rp. 1.000 = Rp. 6.000
Rp. 14.000
Meminimumkanongkos
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah
ditentukan keadaaan yang bagaimana yang
meminimumkanongkos ?Diketahui : Produksi sebanyak
1500 unit. Keinginan ini digambarkan oleh kurva
produksi sama X. Kurva itu dipotong atau disinggung
oleh garis-garis ongkos sama di 5 titik, yaitu titik
B,C,Q,R,P. Titik-titik ini menggambarkan gabungan
tenaga kerja daan modal yang dapat digunakan untuk
menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari
gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan
memakan ongkos yang lebih murah ? Yang ongkosnya
paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan
oleh titik yang terletak pada garis ongkos sama yang
paling rendah. Titik P adalah pada garis ongkos yang
paling rendah, yaitu garis TC2. Titik ini menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
membutuhkan ongkos yang paling minimum untuk
memproduksikan 1500 unit. Gabungan itu terdiri dari :
- 4 tenaga kerja : 4 x Rp. 1.000 = Rp. 4.000
- 3 unit modal : 3 x Rp. 2.000 = Rp. 6.000,-
Rp. 10.000,-
TEORI ONGKOS PRODUKSI
Definisi : Semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut.
Analisis Ongkos produksi bersifat :
1.Jangka pendek (short run)
2.Jangka panjang (long run)
Jangka pendek
Faktor produksi dianggap tetap jumlahnya kemudian
dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat
menambah jumlah factor produksi yang dianggap tetap
tersebut. Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya
modal, seperti mesin-mesin dan peralatan, alat-alat
memproduksi lainnya kemudian bangunan perusahaan.
Jangka panjang
Dalam jangka panjang semua factor produksi dapat
mengalami perubahan dan dalam jangka panjang
semua factor produksi dapat ditambah jumlahnya.
Contoh :
a. Penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan
dipertinggi efisiensinya.
b. Barang-barang baru dapat diproduksikan
Pengertian ongkos produksi
1.Ongkos total (Total Cost)
Yaitu keseluruhan jumlah ongkos produksi yang
dikeluarkan TC = TFC + TVC
Keterangan : TC = Total Cost
FC = Fixed Cost
TVC = Total Variable Cost
2.Ongkos Tetap Total (TFC)
Yaitu ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh
factor produksi yang tidak dapat dirubah.
Contoh : membeli mesin, mendirikan bangunan
pabrik.
3.Ongkos Berubah Total (TVC)
Yaitu ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh
factor produksi yang dapat berubah jumlahnya.
4.Ongkos tetap rata-rata (AFC = Average Fixed Cost)
AFC = TFC/Q Keterangan : Q = jumlah produksi
5.Ongkos Berubah rata-rata (AVC = Average Variable
cost) AVC = TVC/Q
6.Ongkos Total Rata-Rata (ATC = Average Total Cost)
ATC = TC/Q atau AC = AFC + AVC
7.Ongkos Marginal (MC) yaitu kenaikan ongkos
produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
satu unit. MC = ∆ TC/ ∆ Q
Jml
t.kerj
a
Jml.
Prod.
Q
Ongkos
tetap
total
(TFC)
Ongkos
beruba
h total
(TVC)
Ongkos
Total
(TC)
Ongko
s tetap
rata-
rata
(AFC)
Ongkos
beruba
h rata-
rata
(AVC)
Ongko
s total
rata-
rata
Ongkos
Margina
l (MC)
0 0 50.000 0 - - - - -
1 1 50.000 50.000 100.00
0
50.000 50.000 100.00
0
50.000
2 3 50.000 100.000 150.00
0
16.666 33.333 50.000 25.000
3 6 50.000 150.000 200.00
0
8.333 25.000 33.333 16.600
4 10 50.000 200.000 250.00
0
5.000 20.000 25.000 12.500
5 15 50.000 250.000 300.00
0
3.333 16.667 20.000 10.000
6 19 50.000 300.000 350.00
0
2.632 15.789 18.721 12.500
7 22 50.000 350.000 400.00
0
2.273 15.909 18.181 16.666
8 24 50.000 400.000 450.00
0
2.083 16.667 18.750 25.000
9 25 50.000 450.000 500.00
0
2.000 18.000 20.000 50.000
10 25,5 50.000 500.000 550.00
0
1.960 19.609 21.569 100.000
SYARATPEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
Di dalam jangka pendek , pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan
dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
1. Membandingkan antara Total revenue dengan Total Cost , n = TR - TC
2. Menunjukkan keadaan di mana HasilPenjualan Marginalsama dengan
Biaya Marginal , MR = MC
Total Revenue , Total Cost dan Keuntungan Maksimum
Q TFC TVC TC AVC AC MC P=MR TR Untung/rugi
0 20 - 20 - - - - 0 -20
1 20 8 28 8 28 8 10 10 -18
2 20 14 34 7 17 6 10 20 -14
3 20 18 38 6 12.7 4 10 30 -8
4 20 20 40 5 10 2 10 40 0
5 20 24 44 4,8 8,8 4 10 60 6
6 20 31 51 5,2 8,5 7 10 60 9
7 20 42 62 6 8,9 11 10 70 8
8 20 56 76 7 9,5 14 10 80 4
9 20 76 96 8,4 10,7 20 10 90 -6
10 20 108 128 10,8 12,8 32 10 100 -28
Keterangan:
1. TR – TC = keuntungan
Maksimal adalah Rp. 9.000 -------- produksi sebanyak 6 unit
2. MC = MR pemaksimumankeuntungan dalam jangka pendek pada pasar
persaingansempurna:
TC
Ongkos, Hasil PenjualanTotal TR = P x Q
Keuntunganmaksimum
TI = Titik Impas
Jumlah produksi
X1
Sebelahkiri TI = TR < TC , laba < 0
Pada Tititk Impas = TR = TC , laba = 0
Sebelahkanan TI , TR > TC , laba > 0
STRUKTUR PASAR
 Dilihat dari sisi penjual , diberi akhiran “ Poly “ ,
contoh monopoly : penjualnya 1.
Oligopoly : penjualnya > 1
 Dilihat dari sisi pembeli , diberi akhiran “ Sony” ,
contoh monopsony : pembelinya1 (satu).
Struktur pasar dibagi 2 yaitu :
1. Struktur pasar persaingan sempurna , jumlah
penjualnya sangatbanyak
2. Struktur pasar persaingan tidak sempurna meliputi :
1. Monopoly , jumlah penjual hanya satu.
2. Oligopoly, jumlah penjual sedikit ( 2- 10)
3. Monopolistic, dalam satu pasar terdapat banyak
produsen, tetapi ada unsur diferensiasi produk.
Struktur pasar dipengaruhi oleh :
1. Jenis barang yang dihasilkan.
2. Banyaknya perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Peranan Iklan dalam industri.
I. Pasar persaingan sempurna
Ciri-ciri :
1. Jumlah produsen banyak , volume setiap produsen
merupakan bagian yang kecil dari volume transaksi
total didalam pasar.
2. Produsen yang dihasilkan bersifat homogen , produksi
suatu produsen merupakan substitusi sempurna dari
produksi lainnya.
3. Setiap produsen telah mendapatkan informasi pasar
(harga yang berlaku) dengan cepat dan tepat.
4. Secara individual seorang produsen tidak bisa
mempengaruhi harga pasar yang berlaku.
5. Harga yang dihadapi produsen ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran barang di pasar.
6. Kurva permintaan yang dihadapi oleh seorang
produsen adalah garis lurus horizontal, artinya :
Produsen bisa menjual outpun berapapun pada
tingkat harga yang berlaku tanpa mengakibatkan
penurunan harga jual.
7. Macam keputusan yang perlu diambil oleh seseorang
produsen (untuk mencapai keuntungan maksimum
atau posisi keseimbangan) adalah berapa volume
outpun yang harus diproduksikan/jual sedangkan
harga jual sudah ditentukan oleh pasar.
8. Penjual dan pembeli bebas keluar atau masuk pasar,
tidak ada yang menghalangi.
Pasar persaingan sempurna menjamin terpenuhinya :
1.Kepuasan konsumen yang maksimum
2.Keuntungan produsen yang maksimum
3.Diproduksikannya barang-barang yang diperlukan
konsumen dengan biaya produksi yang minimum.
II. Oligopoli Adalah bentuk pasar dimana hanya ada
beberapa ( 2 – 12 ) perusahaan yang menguasai pasar
baik secara independen (sendiri2) maupun secara diam2
bekerja sama.
Dua macam Oligopoli :
1.Oligopoli dengan diferensiasi produk : setiap
perusahaan dengan merk khusus tersendiri , misal
industri kosmetik , industri mobil
2.Oligopoli tanpa diferensiasi produk , misal : industri
pipa besi , seng.
Dua kecenderungan Oligopoli :
1.Para produsen oligopoli cenderung bekerjasama
dibidang penetuan harga.
2.Para produsen oligopoli cenderung untuk bersaing
tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam
bentuk persaingan lain seperti :
4. Bungkus yang baik
5. After sales service yang baik
6. Kupon-kupon berhadiah.
Efek negatif oligopoli :
1. Kemungkinan adanya keuntungan terlalu besar (excess
profit) yang dinikmati oleh para proddusen oligopoli
dalam jangka panjang
2. Kemungkinan adaanya ketidak efisienan produksi
karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya
rata2 (AC) yang minimum.
3. Kemungkinan adanya “eksploitasi” terhadap
konsumen maupun buruh karena P > MC
4. Ketegaran harga (terutama kebanyakan sering
dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis)
Efek positip Oligopoli :
Mendorong motivasi dan penerapan tehnologi baru yang
pesat karena berlomba dibidang penentuan proses
produksi baru , produk baru , penurunan ongkos
produksi.
Kebijaksanaan untuk menanggulangi efek negatif
Oligopoli
1. Hambatan masuknya perusahaan baru ke pasar
oligopoli harus ditekan agar bisa berproduksi
kompetitif.
2. Larangan kerjasama diantara para pengusaha oligopoli
baik secara terbuka maupun tertutup (collusion) ,
misal Amerika dikenal “ Anti Trust”
3. Perombakan struktur pasar yang oligopoli dengan
batas maksimum ukuran badan usaha, pembatasan
penggabungan (merger)
III. Persaingan Monopolistis
Monopolistis terjadi bila :
dalam suatu pasar terdapat banyak produsen , tetapi
ada unsur diferensiasi produk (perbedaan merk ,
bungkus dsb).
Adanya kemampuan produsen (secara individual)
mempengaruhi harga jual prroduk walaupun kecil.
Tidak adanya homogenitas produk (tidak adanya
substitusi yang sempurna antara hasil produksi
perusahaan A dan perusahaan B)
Bnetuk kurva permintaan adalah menurun (tidak
horizontal)
Keseimbangan jangka pendek adalah MR = MC , jangka
panjang bila Average Cost menyinggung kurva
permintaan.
Efek negatip Monopolistis
1. Produksi tidak efisien, karena tidak berproduksi pada
Average Cost (AC) minimum , tidak memanfaatkan
“economics of scale” yang tersedia. Terlalu banyak
perusahaan berukuran kecil. Ini adalah pemborosan
sumber-sumber ekonomi masyarakat.
2. Konsumen masih harus membayar harga produk yang
lebih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan
produk tersebut ( P> MC). Input dibayar hanya setinggi
MC.
IV. Monopoli
Monopoli adalah pasar dengan satu penjual sehingga
tidak ada yang menyaingi.
Sebab2 Monopoli :
1. Penguasaanbahan mentah strategis
2. Hak patent
3. Terbatasnya pasar , adanya economics of scale yang
besar tetapi luas pasar terbatas.
4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah.
Efek negatip monopoli :
1. Kemungkinan keuntungan monopoli dapat dinikmati
produsen dalam jangka panjang
2. Keuntungan dapat lebih tinggi dari yang normal
3. Menciptakan ketidak adilan
4. Ada ketidak efisienan dalam produksi
5. Volume produksi lebih kecil daripada volume output
optimum
6. Ada unsur eksploitasi terhadap :
 konsumen, harga jual lebih tinggi daripada ongkos
marginal (P >MC)
 Pemilik faktor produksi yang digunakan oleh
monopoli, dengan dibayar setinggi ongkos marginal
yang lebih rendah dari harga jual produksi.
Ikhtisar Bentuk Pasar
Ciri-ciri Persainga
n
sempurna
Monopolisti
s
Oligopoli Monopoli
a. Jumlah
perusahaan
Sangat
banyak
banyak Sedikit satu
b. Jenis
produksi
Barang
homogen
(identical)
Barang
berbeda
corak
Barang
standar/berbed
a corak
Unik tidak
ada
pengganti
c. Kekuasaan
menentukan
Tidak ada sedikit Tanpa
kerjasama
sedikit
Sangat
besar
d.Kemungkina
n masuk
keluar
Sangat
mudah
tidak ada
hambatan
Cukup
mudah
Hambatan
cukup luas
Tidak
mungkin
e.Persaingan
di luar harga
Tidak ada Sangat
besar, iklan,
nama
perusahaan,
mutu ,
kemasan
Sangat besar
bila
menghasilkan
barang berbeda
corak
Iklan untuk
memelihar
a
hubungan
f. Contoh Kegiatan
pertanian
Perusahaan
sepatu,
pakaian,
rokok
Perusahaan
baja , alat
listrik.
Kereta api ,
pos, listrik.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN
MONOPOLI.
Produksi, Harga, Hasil Penjualan Total dan Hasil
Penjualan Marginal
Jumlah
produksi
Q
Harga p =
AR=TR/q
Hasil
penjualan
total TR = p x
q
Hasil
penjualan
marginal
0 2.000 0 1.800
1 1.800 1.800 1.400
2 1.600 3.200 1.000
3 1.400 4.200 600
4 1.200 4.800 200
5 1.000 5.000 -200
6 800 4.800 -600
7 600 4.200 -1.000
8 400 3.200 -.1.400
9 200 1.800 -1.800
10 0 0
Produksi, Ongkos Hasil Penjualan dan Keuntungan
Perusahaan Monopoli
Q P TR TC TP AC MR MC
0 2.000 0 1.450 -1.450 -
1 1.800 1.800 1.750 50 1.750 1.800 300
2 1.600 3.200 2.000 1.200 1.000 1.400 250
3 1.400 4.200 2.200 2.000 733 1.000 200
4 1.200 4.800 2.500 2.300 625 600 300
5 1.000 5.000 3.000 2.000 600 200 500
6 800 4.800 3.700 1.100 617 -200 700
7 600 4.200 4.600 -400 670 -600 900
8 400 3.200 5.700 -2.500 712 -1.000 1.100
Hasil Penjualan Total, Ongkos Total
Dan Keuntungan Maksimum
TC
Hasil Penjualan Total
Ongkos Total Keuntungan maksimum TR
A
Jml Produksi
Hasil penjualan Marginal,Ongkos Marginal dan
Keuntungan Maksimum
c d MC
a b AC
MR D = AR
Jumlah produksi
Perpotongan antara kurva TC dan kurva TR dinamakan
titik kembali modal (Break Even Point) yang
menggambarkan ongkos total yang dikeluatkan
perusahaan adalah sana dengan hasil penjualan total
yang diterimanya.
TR > TR ------------ perusahaan rugi
TR < TR ------------ perusahaan untung.
CAMPUR TANGAN PEMERINTAH TERHADAP KEGIATAN MONOPOLI
ALAMIAH
Po A MC
A2 A1
P2 C B1 AC
B2 B
P1 D = AR
MR
O Qo Q2 Q1
Arti dari monopoli alamiah adalah perusahaan yang yang mendapat
kekuasaan monopoli sebagai akibat memperoleh skala ekonomis hingga pada
tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya.Pada waktu ongkos rata2
mencapai minimum, tingkat produksi telah meliputi sebagian besar kebutuhan
masyarakat. Keadaan seperti ini akan menghambat masuknya perusahaan lain,
karena tidak mampu melaksanakan usaha yang efisien seperti perusahaan lama.
Apabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan pada tujuan
memaksimumkan keuntungan , kegiatan itu akan menimbulkan kerugian yang
besar kepada masyarakat. Mereka harus membayar barang/jasa yang ddihasilkan
perusahaan itu pada harga yang relative tinggi. Disamping itu jumlah barang/jasa
yang ditawarkan lebih rendah daripada ajumlah barng yang diproduksikan yang
optimal , berarati masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat menjadi
bertambah serius mengingat perusahaan monopoli alamiah pada umumnya
menghasilkan barang yang sangat penting sekali artinya.
Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti itu,
campur tangan pemerintah agar kegiatan tersebut menguntungkan masyarakat
sangat diperlukan. Campur tangan tersebut biasanya dengan mengendalikan dan
menetapkan harga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli. Apabila
harga yang ditetapkan pemerintah terlalu rendah , pemerintah memberikan
subsidi kepada perusahaan monopoli alamiah.
Apabila perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungan yang
harus dilakukaan perusahaan adalah mencapai tingkat produksi dimana MC = MR,
berate tingkat produksi sebanyak Qo dan pada tingakt produksi ini harga barang
sebesar Po. Jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah AAoA2Po.
Apabila pemerintah tidak mengatur kegiatan perusahaan monopoli , maka
produksinya hanya sebesar Qo. Inimerupakan tingkatproduksiyang rendah kalau
dibandingkan dengan kapassitas optimaldari perusahaan monopoli tersebut yaitu
pada tingkat ongkos produksi mencapai tingkat yang paling minimum yaitu
sebesar Q1.
Dalam teori diterangkan bahwa penggunaan factor2 produksi dalam suatu
perusahaan adalh paling efisien apabila ongkos marginal = harga. Apabila tujuan
ini yang akan dicapai maka pemerintah mengharuskan kepada perusahaan
monopoli untuk bekerja seefiisien mungkin tibgkat produksi harus mencapai Q1.
Pada tingkat produksi tersebut harga yang berlaku di pasar adalah P1.Jelas
kelihatan bahwa Q1 jauh lebih besar daripada Qo dan P1 jauh lebih rendah dari
Po.Berarti masyarakat memperoleh maanfaat yang besar sekali apabila kegiatan
perusahaan mencapai tingkat seperti itu.Akan tetapibagi perusahaan monopoli
keadaan tersebut bukanlah keadaan yanag menguntungkan.Ongkos produksi
rata2 mencapai sebesar B2 dan ini lebih besar dari P1.Dengaan demikian
perusahaan monopoli menderita kerugian sebanyak P1BB1B2. Untuk menjaga
agar monopoli tidak menutup usahanya , pemerintah perlu menutupi kerugian ini
dengan memberikan subsidi sedikit2nya sebanyak kerugian yang dialami
monopoli.
Cara yang kedua yang dapat dilakukan pemerintah didalam menetaapkan
harga yang wajar dan jumlah penawaran barang yang cukup banyak adalah
menetapkan harga pada tingkat dimana harga = ongkos total rata2 , dalaam
gambar keadaan itu dicapai pada tibgkat C , yang berarti harga yang ditetapkan
haruslaah mencapai tingkat P2 dan monopoli akan mempproduksi sebanyak Q2.
Dengan memproduksisebanyak Q2 perusahaan monopoli akan mendapat untung
normal yaitu dimana hasil penjualan total sama dengan ongkos total (TR = TC ).
Maka pada haarga P2 subsidi pemerintah tidak diperlukan.
EKONOMI MIKRO
UJIAN TENGAH SEMESTER
MK : TEORI EKONOMI MIKRO
DOSEN : Ir. Sofyan MT , MM
Waktu Tgl :
1. Jelaskan mengenai teori permintaan secara verbal, grafik dan matematik !
2. Dalam hubungan yang kompleks factor apa saja yang mempengaruhi
permintaan , tuliskan persamaan matematiknya secara lengkap.
3. Terangkan apa perbedaan perubahan permintaan berupa gerakan
sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva permintaan , apa factor
penyebab dari kedua perubahan permintaan tersebut.
4. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan (price elasticity) ?
5. Terangkan terminology dari beberapa jenis elastisitas permintaan dan
gambar !
6. Tuliskan rumus elastisitas permintaan menggunakan nilai titik tengah !
7. Jelaskan oleh saudara apa yang dimaksud dengan elastisitas silang (cross
elasticity)
8. Terangkan terminology dari beberapa jenis elastisitas silang dilengkapi
dengan gambar/grafik
9. Dalam hubungan yang kompleks factor apa saja yang mempengaruhi
penawaran, tuliskan persamaan matematiknya secara lengkap.
10. Keseimbangan pasar adalah harga yang terbentuk karena kekuatan
permintaan dan penawaran , terangkan secara grafik berdasarkan teori
harga :
a. Kondisi keadaan harga normal
b. Kondisi panen raya
c. Kondisi paceklik
UJIAN AKHIR SEMESTER
MK : TEORI EKONOMI MIKRO
DOSEN : Ir. Sofyan MT , MM
Waktu Tgl :
1. Terangkan apa yang dijelaskan oleh Teori Perilaku Konsumen berdasarkan
konsep nilai guna total , bagaimana hubungan antara kurva nilai guna total
dan kurva nilai guna marginal , gambarkan grafiknya !
2. Dengan menunjukkan peta kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran
dalam satu grafik tunjukan bagaimana seorang konsumen
memaksimumkan kepuasannya
3. Terangkan apa yang dimaksud dengan garis pendapatan konsumsidan garis
harga konsumsi , gambarkan grafiknya !
4. Teori produksidiantaranya menjelaskan hubungan antara input dan output,
bagaimana hubungan antara produksi total , produksi marginal dan
produksi rata2 , gambarkan hubungan tersebut dalam grafik
5. Terangkan tentang hukum hasil lebih yang semakin berkurang dan
gambarkan grafiknya !
6. Dengan menggunakan peta produksisama dan garis biaya sama dalam satu
grafik tunjukkan bagaimana seorang produsen memaksimumkan
produksinya.
7. Pada pasar persaingan sempurna , dengan menggunakan pendekatan laba
adalah selisih dari Total Penerimaan (TR) dengan Jumlah Biaya (TC) ,
gambarkan grafik dari hubungan antara Total revenue dengan Total Cost ,
jelaskan mana daerah rugi , untung dan impas.
8. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar ? Ada berapa macam bentuk
pasar , jelaskan secara ringkas mengenai bentuk pasar yang dimaksud !
9. Terangkan mengapa kegiatan monopoli alamiah akan merugikan
kepentingan masyarakat apabila perusahaan itu menekankan kepada
keinginan memaksimumkan untung saja. Dengan cara bagaimanakah
pemerintah dapat memperbaiki kelemahan ini ?
10. Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan yang dialami perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna yaitu :
a. perusahaan mendapat untung normal
b. perusahaan mengalami kerugian
c. perusahaan menutup usahanya
Gambar grafik dari tiga kemungkinan tersebut di atas !
11. Hitung produksitotal , produksi rata2 dan produksi marginal dari data yang
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :
Jumlah
Tenaga Kerja
Produksi
Total
Produksi
Rata-rata
Produksi
Marginal
Tahap
1 150
2 400
3 810
4 1080
5 1290
6 1440
7 1505
8 1520
9 1440
10 1300
UJIAN AKHIR SEMESTER
MK : TEORI EKONOMI MIKRO
DOSEN : Ir. Sofyan MT , MM
Waktu Tgl :
1. Terangkan apa yang dijelaskan oleh Teori Perilaku Konsumen berdasarkan
konsep nilai guna total , bagaimana hubungan antara kurva nilai guna total
dan kurva nilai guna marginal , gambarkan grafiknya !
2. Dengan menunjukkan peta kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran
dalam satu grafik tunjukan bagaimana seorang konsumen
memaksimumkan kepuasannya
3. Terangkan apa yang dimaksud dengan garis pendapatan konsumsidan garis
harga konsumsi , gambarkan grafiknya !
4. Teori produksidiantaranya menjelaskan hubungan antara input dan output,
bagaimana hubungan antara produksi total , produksi marginal dan
produksi rata2 , gambarkan hubungan tersebut dalam grafik
5. Terangkan tentang hukum hasil lebih yang semakin berkurang dan
gambarkan grafiknya !
6. Dengan menggunakan peta produksisama dan garis biaya sama dalam satu
grafik tunjukkan bagaimana seorang produsen memaksimumkan
produksinya.
7. Pada pasar persaingan sempurna , dengan menggunakan pendekatan laba
adalah selisih dari Total Penerimaan (TR) dengan Jumlah Biaya (TC) ,
gambarkan grafik dari hubungan antara Total revenue dengan Total Cost ,
jelaskan mana daerah rugi , untung dan impas.
8. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar ? Ada berapa macam bentuk
pasar , jelaskan secara ringkas mengenai bentuk pasar yang dimaksud !
9. Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan yang dialami perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna yaitu :
a. perusahaan mendapat untung normal
b. perusahaan mengalami kerugian
c. perusahaan menutup usahanya
Gambar grafik dari tiga kemungkinan tersebut di atas !
10. Hitung produksitotal , produksi rata2 dan produksi marginal dari data yang
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :
Jumlah
Tenaga Kerja
Produksi
Total
Produksi
Rata-rata
Produksi
Marginal
Tahap
1 150
2 400
3 810
4 1080
5 1290
6 1440
7 1505
8 1520
9 1440
10 1300
Ekonomi Mikro Satuan Acara Perkuliahan

More Related Content

What's hot

Konsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB IIIKonsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB IIIFox Broadcasting
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1Adhi99
 
Ekonomi manajerial Materi Perubahan Penawaran
Ekonomi manajerial Materi Perubahan PenawaranEkonomi manajerial Materi Perubahan Penawaran
Ekonomi manajerial Materi Perubahan PenawaranArjuna Ahmadi
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiEarly Ridho Kismawadi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaCikoyen
 
Teori produksi mikro
Teori produksi mikroTeori produksi mikro
Teori produksi mikrogido666
 
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarMuhamad Fierza Hazmi
 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Cloudys04
 
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)Universitas Negeri Jakarta
 
Biaya Produksi
Biaya Produksi Biaya Produksi
Biaya Produksi L N
 

What's hot (20)

Konsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB IIIKonsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB III
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Ekonomi manajerial Materi Perubahan Penawaran
Ekonomi manajerial Materi Perubahan PenawaranEkonomi manajerial Materi Perubahan Penawaran
Ekonomi manajerial Materi Perubahan Penawaran
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
oligopoli lanjutan
oligopoli lanjutanoligopoli lanjutan
oligopoli lanjutan
 
Kekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
Kekuatan Pasar Penawaran dan PermintaanKekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
Kekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
 
Teori produksi mikro
Teori produksi mikroTeori produksi mikro
Teori produksi mikro
 
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Presentasi bab-09
Presentasi bab-09Presentasi bab-09
Presentasi bab-09
 
BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2
 
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Biaya Produksi
Biaya Produksi Biaya Produksi
Biaya Produksi
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 

Similar to Ekonomi Mikro Satuan Acara Perkuliahan

Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5CharismaBayuRamadhan
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9nelyaarofatin
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Rafi
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiDwi Anita
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptWan Na
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdfxjnbrkrx64
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14febygalih
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxragapranata64
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxkholishfahmi14
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptPengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptBangRio4
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroDesy Dwikawati
 
LKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS XLKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS Xamisuparmi
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxkholishfahmi14
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikrojevka
 
1 konsep dasar ekonomi
1 konsep dasar ekonomi1 konsep dasar ekonomi
1 konsep dasar ekonomiPete da Costa
 

Similar to Ekonomi Mikro Satuan Acara Perkuliahan (20)

Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
Teori ekonomi tho
Teori ekonomi thoTeori ekonomi tho
Teori ekonomi tho
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomi
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptPengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makro
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
 
LKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS XLKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS X
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
 
1 konsep dasar ekonomi
1 konsep dasar ekonomi1 konsep dasar ekonomi
1 konsep dasar ekonomi
 

Ekonomi Mikro Satuan Acara Perkuliahan

  • 1. SATUAN ACARA PERKULIAHAN EKONOMI MIKRO Minggu Tanggal Topik Bahasan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pendahuluan : defisini/pengertian Permintaan lanjutan Penawaran Lanjutan KESEIMBANGAN PASAR Teori Tingkah Laku konsumen Lanjutan UTS Teori Tingkah Laku Produsen Lanjutan Struktur Pasar : Persaingan Sempurna Persaingan tidak sempurna : Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli. UAS
  • 2.
  • 3. EKONOMI MIKRO Pengertian Ilmu Ekonomi  Secara morfologi , ilmu ekonomi yaitu ilmu mengenai kemakmuran  Secara lebih mendalam ilmu ekonomi yaitu study mengenai bagaimana orang & masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan berbagai jenis barang, jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang (Prof. P.A Samuelson ) Ilmu ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak kegunaan sumber daya. Sumber daya terbatas/ Keinginan/kebutuhan Langka (scarce) ------ tidak terbatas Terjadi ketidak seimbangan Sehingga : - Harus melakukan pemilihan (choice) - Harus mengalokasikan faktor2 produksi(allocate)  Sumberdaya alam (naturalresources)  Sumberdaya manusia (human resources)  Sumberdaya modal (capital resources)  Kewiraswastaan (Entrepreneurship)
  • 4. Jadi ilmu ekonomitumbuh karena :  Keinginan/kebutuhan manusia tidak terbatas  Sumberdaya terbatas, kelangkaan (scarcity)  Harus melakukan pemilihan (choice)  Harus mengalokasikan factor-faktor produksi(allocate) Tiga unsuredalam kegiatan ekonomi adalah : 1. keinginan/kebutuhan manusia 2. sumberdaya/sumber-sumber ekonomi 3. cara-cara berproduksi(techniques of product) Tiga macam kegiatan ekonomi pokok : 1. Kegiatan produksi, kegiatan menghasilkan produk barang/jasa dimana apabila ditinjau dari teori nilai guna didalamnya selalu terdapat peningkatan nilai guna 2. Kegiatan konsumsi, ditinjau dari teori nilai guna didalamnya terjadi penghancuran nilai guna 3. Kegiatan distribusi/pertukaran, ditinjau dari teori nilai guna didalamnya terjadi peningkatan nilai guna Masyarakat subsisten hanya melaksanakan sendiri kegiatan produksi dan konsumsi, masyarakatmaju menambah kegiatan pertukaran. Kebutuhan manusia itu timbul dari : 1. Kebutuhan biologis untuk hidup/kebutuhan pokok
  • 5. 2. Kebutuhan yang timbul dari peradaban 3. Kebutuhan lain yang khas perorangan Beberapa masalah pokok dalam perekonomian : 1. Apa dan berapa banyak barang harus diproduksi (What) 2. Dengan cara bagaimana barang harus diproduksi (How) 3. Untuk siapa barang-barang tersebut harus diproduksi (For Whom) Sistem Perekonomian  Sistem Pasar Bebas (Laissez Faire) Disebut juga sebagai system perekonomian pasar.Dalam system ini pemerintah tidak campur tangan, masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi.  Sistem Ekonomi Campuran Yaitu system ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin dijalankan.Campur tangan pemerintah bertujuan menghindariakibat-akibat yang kurang menguntungkan dari system pasar bebas (golongan yang lemah makin tertindas, golongan yang kuat makin kuat). Campur tangan pemerintah berupa peraturan untuk mengawasi kegiatan ekonomi sesuai kegiatan atau norma yang wajar (rule of the game). Secara langsung berupa kegiatan ekonomi, wujudnya perusahaan, kebijakan fiscal dan moneter.  Sistem Perekonomian Perencanaan. Dalam systemini pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan itu yang akan dilakukan. Contohnya banyak dipraktekkan di negara komunis, disebut juga command economy diatur oleh pemerintah pusat. Ekonomi -------------- Mikro
  • 6. --------- Makro Ekonomi Mikro Yaitu ilmu yang mempelajari perilaku perorangan (konsumen, produsen, perusahaan & pemerintah) dan interaksinya dalam menghasilkan sumberdaya yang terbatas dan mendistribusikan hasil-hasilnya kepada individu individu serta kelompok masyarakat menciptakan system ekonomi wilayah, negara maupun dunia secara keseluruhan. Ekonomi Makro Makro Ekonomi menyangkut agregasi (keseluruhan) hasil perilaku individual secara nasional.Ex : mengenai employment, money supply, price level. TEORI EKONOMI Dalam teori ekonomi terdapat beberapa unsurepenting yakni: 1. Model, hipotesis, teori dan hukum 2. Asumsidan variable 3. Ramalan/forecasting Studi ilmu ekonomi sangatrumit dan kompleks serta sangat besar skalanya, oleh karena itu memerlukan model untuk analisisnya. Model adalah gambaran dunia nyata yang sangat disederhanakan atau abstraksi dunia nyata dengan menggunakan asumsi-asumsi atau andaian- andaian atau Model yaitu suatu alat untuk memudahkan dalam menjelaskan sesuatu agar lebih dekat dengan keadaan sebenarnya. Suatu model harus dapat menjelaskan, menganalisis danmeramal. Model dapat berbentuk atau
  • 7. dapat disajikan secara verbal, grafikal dan matematikal.Model adalah wujud atau bentuk penyajian dari suatu hipotesis atau teori atau hukum-hukum ekonomi mikro. Hipotesis, teori dan hukum merupakan tahap-tahap kemantapan/kebenaran suatu pernyataan ekonomi.Hipotesis adalah pernyataan yang dikemukakanberdasarkan penalaran sebab-akibat atau naluriah yang belum diuji kebenarannya secara empiric.Hipotesis sering pula disebut sebagai pernyataan a priori. Model verbal hipotesis mempunyai ciri khas, yaitu selalu mengandung dua kata-kata “Bila ……………, maka ………………..”. Asumsi adalah andaian-andaian yang dibuat untuk mengabaikan faktor- faktor lain yang berpengaruh terhadap suatu variabel.Asumsi ini diperlukan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial karena sulitnya mengendalikan/mengeliminasi faktor-faktor lain yang sesungguhnya berpengaruh. Misalnya apabila kita menyatakan model permintaan sebagai berikut : Q = f (Px, Py , Y, D,T, P, R ) dimana factor-faktor yang tidak berubah diberi garis atas (over bar). Artinya permintaan seseorang atau masyarakat atas suatu barang tertentu, kecuali dipengaruhi harga barang itu, juga dipengaruhi oleh harga barang lain, pendapatan (Y), corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat(T), jumlah penduduk (P) , ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang dan masih banyak factor lain lagi. Atau model tersebut dinyatakan dengan notasi matematik dicampur dengan kata- kata :Q = f(P) , ceteris paribus , Dimana kata-kata ceteris paribus (bahasa Latin) yang berarti : “bila hal-hal lain tetap “. Dari uraian di atas nampak bahwa hipotesis yang berbunyi : “ Bila harga menurun, maka permintaan akan naik “. Asumsi yang menyertainya dalam hal ini berbunyi “ceteris paribus” , dipenuhi. Karena itu asumsi atau andaian- andaian mempunyai peranan sebagai syarat berlakunya hipotesis atau teori atau hukum.
  • 8. Variabel adalah besaran yang berubah-ubah dan sering dipakai didalam model matematikal Q = f(P) , kuantitas yang diberi notasi Q dipengaruhi oleh harga barang yang diberi notasi P. Besaran yang berubah-ubah itu disebut variable. 1. Variabel tidak bebas (dependent variable) , yaitu variable yang bersifat terikat/tergantung pada besarnya variable lain. 2. Variabel bebas (independent), yaitu variable yang mempengaruhi atau variable yang besarnya tidak tergantung pada besarnya variable lain. Ramalan (Forecasting) adalah kemampuan suatu model untuk meramalkan pengaruh suatu variable bebas terhadap variable tidak bebas setelah diketahui tanda dan besarnya parameter, dengan catatan bahwa model tersebut secara statistic dipandang sebagai suatu model yang baik, misalnya : Y = 15 + 5 X , apabila besarnya X =4 , maka Y = 15 + 5 (4) = 15 + 20= 35
  • 9. TEORI PERMINTAAN Permintaan adalah besarnya jumlah yang diminta (quantity demanded), yaitu jumlah komoditi yang ingin dibeli oleh semua rumahtangga. Faktor-faktor yang menentukan jumlah yang diminta : Dalam bentuk yang sederhana teori permintaan menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang dengan harga.Teori permintaan merupakan perwujudan dari tingkah laku konsumen. Model matematikal permintaan adalah : Qd = a – b Px dimana Qd = Quantity of demand/jumlah permintaan a = titik perpotongan kurva linier dengan sumbu Y mendatar b = kemiringan kurva linier Px = Price/harga
  • 10. Model verbal/kalimat permintaan adalah : Jumlah barang yang diminta akan menurun dengan naiknya harga atau Jika harga barang naik , maka jumlah barang yang diminta berkurang atau Jika harga barang turun , maka jumlah barang yang diminta akan bertambah. Model grafik permintaan diperoleh dari daftar perorangan/pasar yaitu apabila jenis barang yang diberi notasi x , permintaan diberi notasi d , kuantitas barang yang diminta Q dan harga P, maka daftar permintaan perorangan/pasar terlihat pada tabel berikut : Px 500 400 300 200 100 Qdx 200 400 600 900 1300 Tabel di atas dapat dibaca ketika harga barang x pada tingkat Rp. 500 kuantitas barang yang diminta adalah 200. Ketika harga turun menjadi Rp.400 kuantitas yang diminta menjadi 400 unit, kemudian ketika harga turun lagi menjadi Rp.300 kuatitas yang diminta naik menjadi 600 unit dan seterusnya sampai ketika harga Rp. 100 kuantitas yang diminta 1.300 unit. Daftar permintaan
  • 11. perorangan/pasar tersebut kalau disajikan dalam model grafikal adalah seperti gambar berikut : 0 100 200 300 400 500 600 200 400 600 900 1300 Series 1 Series 2 Series 3
  • 12. KURVA PERMINTAAN /DEMAND Kurva Demand suatu barang adalah suatu skala jumlah dari barang tersebut yang akan dibeli atau yang dapat dibeli pada bermacam-macam harga pada suatu tempat dan waktu tertentu Dari grafik di atas dapat dilihat : Jika Po naik menjadi P1 artinya naik dari 300 menjadi 400, jumlah yang diminta turun dari 600 menjadi 400. Jika Po turun menjadi P2 artinya harga turun dari 300 menjadi 200, jumlah yang diminta naik dari 600 menjadi 900. Hukum permintaan : Jika harga ( P) naik maka jumlah permintaan (Q) akan turun atau jika harga (P) turun maka jumlah permintaan (Q) akan naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan : Ada 8 faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu : 1.Harga barang itu sendiri ( Px ) 2.Harga barang lain (Py) 3.Pendapatan rumah tangga ( Y kapita)
  • 13. 4.Corak distribusi pendapatan (D ) 5.Cita rasa masyarakat (T) 6.Jumlah penduduk (N) 7.Ramalan di masa yang akan datang (R) 8.Usaha2 produsen yang meningkatkan penjualan (P) Penjelasan no.2 yang dimaksud barang lain terdiri dari : 1.Barang pengganti/substitusi misalnya : beras dengan jagung, beras dengan gandum atau Teh dengan kopi. 2.Barang pelengkap/komplementer,misalnyakopi dengan gula 3.Barang yang tidak berkaitan. Suatu barang dikatakan barang pengganti/substitusi apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi dari barang yang digantikan, misalnya beras dengan jagung atau beras dengan gandum Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Apabila harga barang pengganti bertambah murah, maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam
  • 14. permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun, maka permintaan terhadap Teh akan berkurang. Sebaliknya apabila harga kopi naik, permintaan terhadap Teh akan meningkat. Suatu barang dikatakan barang penggenap/komplementer apabila sesuatu barang selalu digunakan bersama-sama dengan barang lainnya.Gula adalah barang penggenap kepada kopi atau Teh.Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang penggenap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya.Apabila permintaan terhadap kopi atau Teh bertambah, maka permintaan terhadap gula cenderung bertambah juga. Suatu barang dinamakan barang yang tak berkaitan apabila perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya. Penjelasan no.3 adalah melihat bagaimana pengaruh pendapatan terhadap permintaan.Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang akan berlaku apabila
  • 15. pendapatan berubah, berbagai jenis barang dibedakan menjadi dua golongan : 1.Barang normal , adalah barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat kenaikan pendapatan. Kebanyakan barang yang ada di masyarakat termasuk dalam golongan ini contohnya adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis kendaraan dan berbagai jenis makanan. Ada dua factor yang menyebabkan barang-barang seperti itu permintaannya akan mengalami kenaikan apabila pendapatan pembeli bertambah, yaitu (a) pertambahan pendapatan menambahkan kemampuan untuk membeli lebih banyak barang-barang dan (b) mereka dapat menukar konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya kepada barang-barang yang lebih baik. 2.Barang inferior, adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Apabila pendapatan bertambah tinggi permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior berkurang dan menggantikannya dengan barang- barang yang lebih baik, contoh : beras.
  • 16. Penjelasan no.4 pengaruh distribusi pendapatan terhadap permintaan adalah sekiranya pemerintah menaikkan pajak terhadap orang-orang kaya kemudian hasil pajak ini digunakan untuk menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah, corak permintaan terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan. Barang- barang yang digunakan oleh orang kaya permintaannya akan berkurang, sedangkan barang yang digunakan orang yang pendapatannya baru mengalami kenaikan permintaannya akan bertambah. Penjelasan no.5 citarasa masyarakat berpengaruh terhadap permintaan, contohnya dulu orang sedikit sekali menggunakan mobil buatan Jepang, tetapi sekarang ini di berbagai negara di dunia menyukai mobil buatan Jepang, permintaan terhadap mobil buatan Eropa berkurang. Penjelasan no.6 mengenai jumlah penduduk berpengaruh terhadap permintaan adalah bahwa pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan, tetapi biasanya diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan
  • 17. lkerja.Dengan demikian pertambahan penduduk akan menambah permintaan. Penjelasan no.7 mengenai pengaruh ramalan yang akan datang merupakan hal yang bersifat psikologis. Misalnya ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi di masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa sekarang ini. Sebaliknya ramalan bahwa kegiatan ekonomi akan mengalami resesi akan mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi permintaan. PERUBAHAN PERMINTAAN Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian yaitu :: 1.Gerakan sepanjang kurva permintaan 2.Pergeserankurva permintaan Dengan menggunakan model permintaan : Qd = a + bPx + cPy + dY + eD + fT + gN + hR
  • 18. Maka factor harga barang itu sendiri (Px) disebut mover , sedangkan di luar harga barang itu sendiri disebut shifter. 1. Gerakan sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve) Hal ini terjadi apabila harga barang yang diminta menjadi semakin tinggi atau semakin menurun.Penyebab dari gerakan sepanjang kurva permintaan adalah factor harga barang itu sendiri, sehingga factor tersebut disebut sebagai mover. Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah Rp.3.000,- dan jumlah barang yang diminta adalah 6.000 unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R. Selanjutnya para produsen buku tulis dapat mengurangi ongkos produksi, oleh karena itu mengurangi harga penjualan buku tulis.Sekarang harganya hanya Rp.2.000 per buku. Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan permintaan berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R menjadi titik S. Hal ini berarti penurunan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp.2.000 menambah jumlah yang diminta dari 6.000 menjadi 9.000 buku tulis.
  • 19. Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp. Rp. 4.000.Ini berarti kedudukan dalam kurva DD berubah dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut telah mengurangi jumlah barang yang diminta dari 6.000 menjadi 4.000 buku tulis. Perubahan permintaan dengan pengertian “gerakan sepanjang kurva permintaan “ terlihat pada gambar berikut : Px P1 B Po A P2 C Q1 Qo Q2 Qd 2. PERGESERAN KURVA PERMINTAAAN (SHIFTING DEMAND CURVE) Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau kekiri, apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, yang disebut sebagai shifter :
  • 20. 1.Harga barang lain 2.Pendapatan para pembeli 3.Distribusi pendapatan 4.Citarasa masyarakat 5.Jumlah penduduk 6.Ramalan mengenai masa datang Misalnya pendapatan para pembeli mengalami peningkatan. Kalau factor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapatan ini akan menaikkan permintaan, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan, yaitu pergeseran kurva permintaan dari kurba DD menjadi D1D1.Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q, sedangkan titik Q1 menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q1 , Dapat dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P1 permintaan bertambah sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kurva permintaan bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran
  • 21. itu menunjukkan pertambahan dalam permintaan atau sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke sebelah kiri berarti bahwa permintaan telah berkurang. Perubahan permintaan dengan pengertian “pergeseran kurva permintaan” terlihat pada grafik berikut : 0 100 200 300 400 500 600 200 400 600 900 1300 Series 1 Series 2 Series 3
  • 22. ELASTISITAS PERMINTAAN Dalam analisa ekonomi secara teori maupun praktek adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga.Oleh sebab itu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan.Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan Elastisitas permintaan. Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah yang diminta digunakan rumus untuk menghitung koefisien elastisitas atau Ed. Koefisien elatisitas merupakan angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Besarnya koefisien elastisitas berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( ∞ ) Elastisitas permintaan menunjukkan tingkat responsifitas (responsiveness) permintaan suatu barang karena perubahan satu variable. 1. Elastisitas Harga (price elasticity) : besarnya proporsi perubahan jumlah barang yang diminta akibat proporsi perubahan harga barang tersebut
  • 23. Persentase perubahan jumlah yang diminta Ep = -------------------------------------------------------- Persentase perubahan harga Elastisitas busur : perubahan harga yang cukup besar --∆Q/ ∆ P ∆ Q/ ½ (Q1 + Q2) Ep = ----------------------------- ∆ P/ ½ (P1 + P2) Elastisitas titik : perubahan harga sangat kecil - Lim ∆ Q/ ∆ P ∆P - 0 dQ/Q = dQ. P Ep = ------------ --- ---- dP/P dP Q Karena nilai dQ/dP merupakan kemiringan kurva, maka kurva permintaan yang berupa garis lurus akan memiliki nilai dQ/dP yang sama di setiap titik pada kurva. Oleh karena itu, elastisitas permintaan di setiap titik hanya dibedakan oleh nilai P/Q. Dengan demikian nilai elastisitas harga sepanjang kurva permintaan dapat diduga. Terdapat istilah untuk nilai elastisitas harga. Istilah elastisitas harga dan interpretasinya dapat dilihat pada Tabel 6.4
  • 24. Tabel 6.4 Terminologi Harga Nilai Ep Istilah Interpretasi Ep = 0 0 < Ep < 1 Ep = 1 Ep > 1 Inelastis sempurna inelastis Elastisitas tunggal (elastisitas unit) elastis Jumlah yang diminta tidak berubah dengan adanya perubahan harga Jumlah yang diminta berubah dengaan persentase yang lebih kecil daripada perubahan harga Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang lebih besar daripada perubahan harga.
  • 25. Secaragrafis, kurva-kurva permintaan dengan nilai elastisitas harga berbeda disajikan dalam Gambar berikut : Ed = 0 Ed = ∞ Ed = 1 Ed < 1 Ed > 1
  • 26. 2. Elastisitas Pendapatan (income elasticity) : besarnya proporsi perubahan jumlah barang yang diminta akibat proporsi perubahan pendapatan Persentase perubahan jumlah yang diminta Ei = ---------------------------------------------------------- Persentase perubahan pendapatan Elastisitas busur : ∆ Q/ ½ (Q1 + Q2) Ei = -------------------------------- ∆ Y/ ½ (y1 + Y2) Elastisitas titik : dQ/Q dQ Y E1 = ---------- = ---------- . --------- dY/Y dY Q Terdapat istilah untuk nilai elastisitas pendapatan. Istilah pendapatan dan interpretasinya dapat dilihat pada tabel 6.5 Tabel 6.5. Terminologi Elastisitas Pendapatan Nilai e1 Istilah Interpretasi Positip 0 < e1< 1 Barang normal Inelastic Jumlah yang diminta meningkat dengan naiknya pendapatan Kenaikan jumlah yang
  • 27. E1 > 1 negatif elastis barang inferior diminta lebih kecil dari persentase kenaikan pendapatan Kenaikan jumlah yang diminta lebih besar dari persentase kenaikan pendapatan Jumlah yang diminta menurun dengannaiknya pendapatan Y Y Brg normal Qd Brg inferior Qd Hubungan jumlah barang yang dikonsumsi dalam periode waktu tertentu dengan tingkat pendapatan konsumen dijelaskan oleh Hukum Engel menyatakan bahwa dengan menaiknya pendapatan konsumen maka jumlah
  • 28. barang yang dikonsumsi pada awalnya akan naik. Jika pendapatan terus menaik, pada titik tertentu dengan menaiknya pendapatan maka jumlah barang yang dikonsumsi akan turun. Secara grafis pola ini ditunjukkan dengan bentuk kurva Engel yang melengkung seperti terlihat pada gambar berikut : Barang inferior Pendapatan Per periode Barang normal Jumlah barang per periode Gambar Kurva Engel Implikasi dari pola kurva Engel adalah bahwa suatu barang dapat berupa barang normal bagi mereka yang berpendapatan rendah sampai tingkat pendapatan tertentu.Setelah itu tingkat pendapatan diatasnya, barang tersebut merupakan barang inferior terlihat pada gambar. 3. Elastisitas Silang (Cross elasticity) : besarnya proporsi perubahan jumlah barang yang diminta akibat proporsi perubahan harga barang lain Persentase perubahan jumlah yang diminta terhadap barang x Exy = --------------------------------------------------------------------------------- Persentase perubahan harga barang y Elastisitas busur : ∆ Q/1/2 (Q1 + Q2) Exy = --------------------------------------- ∆ P/1/2 (P1 + P2)
  • 29. Elastisitas titik d Qx/Qx dQx Py Exy = ---------------- = ------- . ------ d Py/Py dPy Qx Tabel 6.6. Terminologi Elastisitas Silang Nilai exy Istilah Interpretasi positip negatip Barang substitusi Barang komplementer Jumlah barang x yang diminta meningkat dengan naiknya harga barang y Jumlah barang x yang dimintamenurun dengan naiknya harga barang y Dengan pengertian bahwa perubahan jumlah barang X yang diminta tersebut adalah semata-mata diakibatkan oleh perubahan harga barang Y. Selain besar kecilnya angka elastisitas silang , tandanya juga mempunyai arti penting.
  • 30. Tanda yang positip berarti barang X dan Y adalah merupakan barang pengganti, sedangkan bila tandanya negatip, maka barang X dan barang Y adalah komplementer (saling melengkapi) Py Py Qdx Qdx Komplementer Substitusi
  • 31. Untuk membandingkan elastisitas harga dari kurva-kurva permintaan yang berpotongan maka nilai elastisitas dapat diperbandingkan pada titik potong dari kurva-kurva tersebut. Titik perpotongan kurva-kurva permintaan akan memiliki nilai P dan Q yang sama sehingga nilai elastisitas harga akan ditentukan oleh dQ/dP yang berarti kemiringan dari kurva-kurva permintaan tersebut. Secara grafis, kurva-kurva
  • 32. permintaan dengan nilai elastisitas harga berbeda disajikan dalam Gambar 6.16. Keterangan : Do : elastisitas sempurna D1 : elastic D1 : inelastic D2 : inelastic sempurna Pada daerah kurva diatas nilai tengah, nilai elastisitas harga akan lebih besar dari satu. Pada titik tengah, nilai elastisitas harga akan sama dengan satu. Dan pada daerah kurva dibawah nilai tengah, elastisitas harga akan lebih kecil dari satu. (Gambar 6.12) Elastisitas harga konstan akan terjadi pada kurva permintaan berbentuk hiperbola. Elastisitas harga bernilai satu atau Ep = 1 pada setiap titik pada kurva permintaan berbentuk hiperbola (Gambar 6.13) Sedangkan pada kurva berbentuk lengkung elastisitasharga tidak konstan dan dipengaruhioleh kemiringan garis singgung di setiap titik pada kurva lengkung (Gambar 6.14).
  • 33. Persentase perubahan jumlah yang diminta Ed = ---------------------------------------------------------------- Persentase perubahan harga Rumus di atas dapat dinyatakan menjadi : Q1 – Qo ----------------- ∆ Q/Q Q1 Ed = ------------------- atau Ed = ----------------- ∆ P/P P1 - Po ------------- P1 Rumus yang disempurnakan yaitu dengan menggunakan nilai titik tengah (nilai di antara sebelum perubahan dan sesudah perubahan) sebagai berikut ; Q1 – Qo ---------------------- Q1 + Qo -------------
  • 34. 2 Ed = ------------------------------ P1 – Po ------------- P1 + Po ------------- 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi elatisitas permintaan Apa sebabnya permintaan berbagai macam barang berbeda nilai elastisitasnya. Faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut yaitu : 1.Banyaknya barang-barang pengganti yang tersedia. Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti , permintaannya cenderung bersifat elastis. Perubahan harga yang kecil saja akan mengakibatkan /menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. 2.Besarnya persentase pendapatan yang digunakan. Makin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, makin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
  • 35. 3.Jangka waktu analisa. Makin lama jangka waktu analisa terhadap permintaan, makin elastis sifat permintaan suatu barang. Barang yang mempunyai elastisitas tinggi lebih besar adalah barang-barang industri. PENAWARAN Dalam bentuk yang sederhana teori penawaran menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga.Teori penawaran merupakan perwujudan dari tingkah laku produsen.
  • 36. Model matematikal penawaran adalah Qs = a + b Px Qs = Quantity of supply /jumlah yang ditawarkan a = titik potong/intercept b = kemiringan /slope Px = Price/harga barang Model verbal/kalimat , penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dengan naiknya harga atau jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan turunnya harga. Model grafik penawaran diperoleh dari daftar penawaran perorangan pasar, yaitu apabila jenis barang yang diberi notasi x , penawaran diberi notasi s , kuantitas barang ditawarkan Q dan harga P , maka daftar penawaran perorangan pasar terlihat pada tabel berikut : Px 500 400 300 200 100 Qs 900 800 600 375 100
  • 37. Tabel di atas dapat dibaca ketika barang X pada tingkat Rp. 500 , kuantitas barang yang ditawarkan adalah Rp. 900. Ketika harga turun menjadi Rp. 400 kuantitas yang ditawarkan turun menjadi 800 unit, kemudian ketika harga turun lagi menjadi Rp. 300 kuantitas yang ditawarkan turun menjadi 600 unit dan seterusnya sampai ketika harga Rp. 100 kuantitas yang ditawarkan menjadi 100 unit. Daftar penawaran perorangan/pasar tersebut kalau disajikan dalam model grafikal adalah seperti gambar berikut : 0 100 200 300 400 500 600 100 375 600 800 900 Series 1 Series 2 Series 3
  • 38. KURVA PENAWARAN/SUPPLY Kurva penawaran suatu barang adalah suatu skala jumlah dari barang tersebut yang akan ditawarkan pada bermacam-macam harga pada suatu tempat dan waktu tertentu. Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat, bahwa jika harga naik dari Rp. 300 menjadi Rp. 400 , maka jumlah barang yang ditawarkan berubah naik pula dari 600 menjadi 800 atau jika harga turun dari Rp. 300 menjadi Rp. 200 , maka jumlah barang yang ditawarkan turun dari 600 menjadi 376 unit. Hukum penawaran : Jika harga (P) naik maka jumlah penawaran (Qs) akan naik atau jika harga (P) turun , maka jumlah penawaran (Qs) akan turun. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENAWARAN Ada 5 faktor yang mempengaruhi penawaran yaitu : 1.Harga barang itu sendiri 2.Harga barang lain 3.Ongkos produksi
  • 39. 4.Tujuan dari perusahaan 5.Tingkat tehnologi yang digunakan 6.Musim Penjelasan No. 1 : Makin tinggi harga suatu barang , makin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Penjelasan No.2 : Barang lain meliputi barang pengganti atau barang komplementer. Misalnya ongkos produksi buku-buku import bertambah mahal mengakibatkan harganya naik. Konsumen lebih suka membeli buku-buku dalam negeri.Hal tersebut menyebabkan kenaikan permintaan sehingga mendorong kenaikan produksi.Produsen terangsang untuk menaikkan produksi buku-buku dalam negeri. Penjelasan No. 3 : Kenaikan harga factor-faktor produksi akan menaikkan ongkos produksi. Kenaikan biaya untuk memperoleh factor-faktor produksi akan menyebabkan ongkos produksi lebih besar dari hasil penjualan , usaha rugi. Lebih lanjut jumlah penawaran menjadi berkurang. Total Revenue – Total Cost = Keuntungan.
  • 40. Penjelasan No. 4 : Tujuan dari perusahaan : Ada perusahaan yang berusaha pada tingkat kapasitas yang memaksimumkankeuntungan, ada juga perusahaan yang tidak mau menanggung resiko, untungnya lebih kecil. Perusahaan pemerintah lebih menekankan mencapai produksi yang maksimal daripada keuntungan yang maksimal.Tujuan yang berbeda-beda menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap penentuaan tingkat produksi. Penjelasan No.5. Kemajuan tehnologi dapat mengurangi ongkos produksi - mempertinggi produktivitas - Mempertinggi mutu barang - menciptakan barang-barang Kemajuan tehnologi menimbulkan dua akibat : 1.Produksi dapat ditambah dengan lebih cepat 2.Ongkos produksi semakin murah dan keuntungan menjadi bertambah tinggi. PERUBAHAN PENAWARAN
  • 41. Perubahan penawaran dapat dibedakan dalam dua pengertian yaitu :: 1.Gerakan sepanjang kurva penawaran 2.Pergeserankurva penawaran Dengan menggunakan model penawaran : Qs = a + bPx + cPy + dB + eT + fTe Maka factor harga barang itu sendiri (Px) disebut mover , sedangkan di luar harga barang itu sendiri disebut shifter. 1. Gerakan sepanjang kurva penawaran (movement along supply curve) Hal ini terjadi apabila harga barang yang diminta menjadi semakin tinggi atau semakin menurun.Penyebab dari gerakan sepanjang kurva permintaan adalah factor harga barang itu sendiri, sehingga factor tersebut disebut sebagai mover. Misalkan SS adalah kurva penawaran pasar terhadap buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah Rp.3.000,- dan jumlah barang yang ditawarkan adalah 6.000 unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R.
  • 42. Selanjutnya harga turun menjadi hanya Rp.2.000 per buku. Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan penawaran berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R menjadi titik S. Hal ini berarti penurunan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp.2.000 mengurangi jumlah yang ditawarkan dari 9.000 unit menjadi 6.000 buku tulis. Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp. Rp. 4.000.Ini berarti kedudukan dalam kurva DD berubah dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut telah menambah jumlah barang yang ditawarkan dari 4.000 menjadi 6.000 buku tulis. Perubahan penawaran dengan pengertian “gerakan sepanjang kurva penawaran “ terlihat pada gambar berikut :
  • 43. 2. PERGESERAN KURVA PENAWARAN (SHIFTING SUPPLY CURVE) 0 100 200 300 400 500 600 100 375 600 800 900 Series 1 Series 2 Series 3
  • 44. Kurva penawaran akan bergeser ke kanan atau kekiri, apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap penawaran yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, yang disebut sebagai shifter : 1.Harga barang lain 2.Ongkos produksi 3.Tujuan dari perusahaan 4.Tingkat tehnologi yang digunakan Misalnya ongkos produksi mengalami peningkatan. Kalau factor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan ongkos produksi ini akan menaikkan penawaran, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang ditawarkan menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini digambarkan oleh pergeseran kurva penawaran, yaitu pergeseran kurva penawaran dari kurva SS menjadi S1S1.Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang ditawarkan adalah q, sedangkan titik Q1 menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang ditawarkan adalah q1 , Dapat dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan ongkos produksi menyebabkan pada harga P1 penawaran
  • 45. bertambah sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kurva penawaran bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran itu menunjukkan pertambahan dalam penawaran atau sebaliknya pergeseran kurva penawaran ke sebelah kiri berarti bahwa penawaran telah berkurang. Perubahan penawaran dengan pengertian “pergeseran kurva penawaran” terlihat pada tabel berikut : 0 100 200 300 400 500 600 100 375 600 800 900 Series 1 Series 2 Series 3
  • 46. ELASTISITAS PENAWARAN Dalam analisa ekonomi secara teori maupun praktek adalah sangatberguna untuk mengetahui sampaidimana responsifnya penawaran terhadap perubahan harga.Oleh sebab itu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan penawaran.Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan Elastisitas penawaran. Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah yang ditawarkan digunakan rumus untuk menghitung koefisien elastisitas atau Es.Koefisien elatisitas merupakan angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang ditawarkan apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Besarnya koefisien elastisitas berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( ∞ )
  • 47. Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan Es = ---------------------------------------------------------------- Persentase perubahan harga Rumus di atas dapat dinyatakan menjadi : Q1 – Qo ----------------- ∆ Q/Q Q1 Es = ------------------- atau Es = ----------------- ∆ P/P P1 - Po ------------- P1
  • 48. Rumus yang disempurnakan yaitu dengan menggunakan nilai titik tengah (nilai di antara sebelum perubahan dan sesudah perubahan) sebagai berikut ; Q1 – Qo ---------------------- Q1 + Qo ------------- 2 Es = ------------------------------ P1 – Po ------------- P1 + Po ------------- 2 KESEIMBANGAN PASAR Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi yang menunjukkan jumlah barang yang diminta sama dengan
  • 49. jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu pada tempat dan waktu tertentu pula. Secara geometrik keseimbangan terjadi pada titik perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.Harga dan kuantitas dimana keseimbangan terjadi masing-masing disebut harga keseimbangan dan kuantitas keseimbangan. Untuk menjelaskan uraian di atas kita perhatikan : Fungsi permintaan : Qdx = 800 – 100 Px Fungsi penawaraan : Qsx = - 400 + 200 Px Gabungan dari tabel fungsi permintaan dan fungsi penawaran terlihat pada tabel berikut : Px 8 7 6 5 4 3 2 Qdx 0 100 200 300 400 500 600 Qsx 1200 1000 800 600 400 200 0
  • 50. Sesuai dengan syarat keseimbangan kita peroleh harga keseimbangan sebesar $ 4 per unit dan kuantitas keseimbangan adalah 400 unit barang X. Dengan menggunakan model matematik, syarat keseimbangan Qdx = Qsx 800 – 100 Px = - 400 + 200 Px - 100 Px – 300 Px = - 800 – 400 - 400 Px = - 1200 Px = - 1200/-400 = 4 0 1 2 3 4 5 6 7 8 100 200 300 400 500 600 Series 1 Series 2
  • 51. Dengan mensubstitusikan nilai Px ke dalam salah satu rumus kita peroleh kuantitas keseimbangan = 400 unit Qdx = 800 – 100 Px = 800 – 100 (4) = 800 – 400 = 400 Kemantapan keseimbangan Suatu keseimbangan disebut stabil bila setiap penyimpangan dari keseimbangan akan menyebabkan bekerjanya kekuatan pasar yang memaksa kembali kepada keseimbangan pasar. Sebaliknya suatu keseimbangan disebut tidak stabil bila setiap penyimpangan dari keseimbangan akan menyebabkan kekuatan pasar justeru tidak memungkinkan terciptanya kembali keseimbangan.
  • 52. Keseimbangan pasar yang stabil Gambaran yang lebih jelas bagaimana kekuatan pasar memelihara keseimbangan terlihat pada gambar sebagai berikut : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 200 400 600 800 1000 1200 Series 1 Series 1
  • 53. Seperti nampak dalam gambar, semua tercapai keseimbangan dengan harga dan kuantitas keseimbangan $ 4 dan 400 unit. Oleh suatu guncangan keseimbangan terganggu sehingga harga naik menjadi $ 5 per unit. Pada harga ini penjual bersedia menjual dagangannya sebanyak 600 unit sementara pembeli hanya bersedia membeli 300 unit, sehingga terjadi kelebihan penawaran (excess supply) sebesar (600 – 300) unit = 300 unit. Kalau pasar tidak bersih dalam hal ini kelebihan suplai barang, tentu pedagang akan rugi. Karena itu ia memilih menurunkan harga dan mengurangi pasok barang. Dengan demikian kekuatan pasar akan mengembalikan kepada keseimbangan semula. Apabila goncangan itu menyebabkan harga turun menjadi $ 3 , maka para pembeli bersedia membeli barang tersebut sebanyak 500 unit, tetapi para penjual hanya mau melepaskan barangnya sebanyak 200 uniut, sehingga terdapat kelebihan permintaan (excess) demand) sebanyak 300 unit. Keinginan pembeli tidak mungkin dipenuhi.Karena itu mereka melepaskan keinginan, mengurangi permintaan dan menerima harga
  • 54. yang lebih tinggi dari $ 3. Kekuatan pasar akan mengembalikan kepada keseimbangan semula. Keseimbangantidak stabil Sebagaimana tersaji dalam gambar berikut adalah keseimbangan tidak stabil. Apabila terjadi suatu goncangan harga naik menjadi $ 5, maka permintaan pembeli menurun menjadi 300 unit dan penawaran para penjual justeru menurun lebih jauh menjadi 200 unit, bukannya terjadi kelebihan penawaran melainkan kelebihan permintaan sebanyak 100 unit. Karena permintaan tidak terpenuhi para pembeli bersedia membayar lebih tinggi agar mendapat barang lebih banyak.Namun reaksi penjual bukannya menambah penawarannya tetapi mengurangi.Kekuatan pasar justeru menjauhkan posisi dari keseimbangan semula.
  • 55. Sebaliknya apabila goncangan yang terjadi menurunkan harga menjadi $ 3 , maka permintaan pembeli bertambah menjadi 500 unit dan para penjual justru menambah kuantitas yang ditawarkan lebih banyak, yaitu menjadi 600 unit, sehingga terjadi kelebihan penawaran sebanyak 100 unit. Karena dagangannya tidak laku, penjual menurunkan harga dengan harapan bisa menjual lebih banyak lagi. Dalam kenyataan walaupun pembeli menambah kuantitas barang yang dibeli namun pertambahannya masih lebih kecil dari tambahan pasokan.Disini pun kekuatan pasar justeru menjauhkan posisi dari keseimbangan yang pernah terjadi. Dari apa yang diutarakan di atas dapat dikatakan bahwa syarat terjadinya keseimbangan stabil adalah kurva permintaan harus bersudut negatip dan kurva penawaran bersudut positip. Kalau kurva penawaran bersudut negatip pula, maka keseimbangan stabil dapat terjadi bila sudut kemiringan kurva penawaran lebih besar dari sudut kemiringan kurva permintaan.
  • 56. TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori tingkah laku konsumen akan menerangkan : 1.Apa sebabnya para pembeli/konsumenakan membeli lebih banyak barang pada harga yang rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang lebih tinggi. 2.Bagaimanakah seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang dibeli dari pendapatan yang diperolehnya ? Terdapat dua macam pendekatan : 1.Pendekatan nilai guna (utility) cardinal yaitu pendekatan yang menganggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. 2.Pendekatan nilai guna ordinal yaitu pendekatan dimana manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
  • 57. masyarakat dari mengkonsumsikan barang tidak dikuantifisir. Teori nilai guna (utility) : Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau utility. Semakin tinggi kepuasan, makin tinggi nilai gunanya. Nilai guna total : Mengandung arti seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Nilai guna marginal : Pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan/pengurangan satu unit barang tertentu. Semua manusia rasional berperilaku memaksimalkan kepuasan diri sendiri, baru memikirkan orang lain……., karakteriristik hakekat manusia Universal vs Ego=psychohedonistic , dasar klasikal , neo klasikal.
  • 58. Hanya resources terbatas (anggaran/pendapatan), oleh karena itu harus diadakan pilihan supaya efisien. Nilai guna total dan Nilai guna marginal Jml mangga yg dimakan/hari Nilai guna total Nilai guna marginal 0 0 - 1 30 30 2 50 20 3 65 15 4 75 10 5 83 8 6 87 4 7 89 2 8 90 1 9 89 -1 10 86 -3 11 79 -7
  • 59. Manusia yang dilihat bukan total utility , tetapi marginal utility : MUx = ∆ U/ ∆ X , berapa tambahan utility akibat bertambahnya satu satuan barang konsumsi. Dari grafik tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kegunaan total suatu barang merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi U = f(X) U adalah kegunaan total dari barang itu X adalah jumlah barang yang dikonsumsi F menyatakan fungsi dari Tiap jenis barang mempunyai fungsi kegunaan yang berbeda-beda sesuai dengan selera konsumen terhadap kegunaan masing-masing barang itu. Fungsi kegunaan nasi bagi si A berbeda dengan fungsi kegunaan pakaian baginya. Begitu pula fungsi kegunaan nasi bagi A berbeda dengan fungsi kegunaan nasi bagi B dst.
  • 60. Kurva nilai guna total dan nilai guna marginal dditurunkan dari angka-angka dalam Tabel. Terlihat bahwa pada mulanya nilai guna total menaik, yang berarti kalau jumlah konsumsi mangga bertambah, nilai guna total bertambah tinggi. Kurva nilai guna total mulai menurun pada waktu konsumsi mangga melebihi delapan buah. Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah.Hal tersebut menggambarkan Hukum Nilai Guna Yang Semakin Menurun. HUKUM NILAI GUNA MARGINAL YANG SEMAKIN MENURUN Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan sesuatu barang akan menjadi semakin sedidkit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya terhadap barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna menjadi negatip. PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA Dalam teori ekonomi dimisalkan bahwa setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Pada tingkat mana nilai guna
  • 61. barang yang digunakan akan mencapai tingkat maksimum tergantung dari banyaknya jenis barang : 1. Apabila hanya satu jenis barang yang dikonsumsikan, maka kepuasan maksimum dicapai pada waktu nilai guna total mencapai tingkat maksimum. 2.Apabila terdapat berbagai jenis barang yang dikonsumsikan, maka kepuasan maksimum dapat dicapai tergantung pada harga-harga berbagai jenis barang : a) Apabila harga setiap barang sama, kepuasan maksimum tercapai apabila nilai guna marginal dari setiap barang adalah sama besarnya. Misalnya seseorang mengkonsumsikan tiga macam barang : pakaian, makanan dan sejenis hiburan. Didapati bahwa unit pakaian yang ketiga, unit makanan yang kelima dan menonton film yang kedua memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Apabila harga ketiga-tiga barang tersebut bersamaan, kepuasan maksimum akan diperoleh apabila orang tersebut mengkonsumsikan : Tiga unit pakaian, lima unit makanan dan dua kali menonton film.
  • 62. b)Apabila harga berbagai jenis barang berbeda, syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan memberikan kepuasan atau nilai guna yang maksimum adalah : Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Misalnya : Seorang melakukan pembelian dan konsumsi terhadap dua macam barang , makanan dan pakaian berturut-turut harganya adalah Rp. 50 dan Rp. 500. Unit makanan tambahan akan memberikan nilai guna marginal sebanyak 5 dan unit pakaian tambahan akan memberikan nilai guna marginal sebanyak 50. Andaikata orang itu mempunyai uang sebanyak Rp.500 , kepada barang apakah uang itu akan dibelanjakan ? Dengan uang itu orang tersebut dapat membeli 10 unit tambahan makanan, maka jumlah nilai guna marginal yang diperoleh adalah 10 x 5 = 50. Kalau uang itu digunakan untuk membeli pakaian, yang diperolehnya hanyalah satu unit, maka nilai guna marginal dari satu unit tambahan pakaian adalah 50.
  • 63. Jml uang Rp.500, P mkn Rp.50 Jmlh uang Rp.500, P pkn Rp. 500 Jmlh mkn Nilai guna marginal Jmlh pkn Nilai guna marginal 0 - 0 - 1 5 1 50 2 5 Jml : 50 3 5 4 5 5 5 6 5 7 5 8 5 9 5 10 5 Jml : 50
  • 64. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marginal dari setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan. Seperti terlihat pada contoh perbandingan harga makanan dan pakaian adalaah 50 : 500 atau 1 : 10 , ini adalah sama dengan perbandingan nilai guna marginal dari makanan dan pakaian yaitu 5 : 50 atau 1 : 10. Syarat pemaksimuman nilai guna biasanya dinyatakan secara rumus aljabar yaitu : MU barang A MU barang B MU barang C ___________ = ____________ = ___________ PA PB PC Hubungan teori nilai guna dan teori permintaan Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah , yang menggambarkan bahwa semakin rendah harga sesuatu barang, semakin banyak permintaan terhadapnya.
  • 65. Terdapat dua factor yang menyebabkan permintaan terhadap sesuatu barang berubah sekiranya harga barang itu mengalami perubahan : 1.Efek penggantian 2.Efek pendapatan Efek penggantian , perubahan harga sesuatu barang merubah nilai guna marginal per rupiah dari barang yang mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan , nilai guna marginal per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi bertambah sedikit. Misalnya : Harga barang A bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya MU barang A/PA menjadi lebih kecil dari semula. Kalau barang- barang lainnya tidak mengalami perubahan harga, perbandingan di antara nilai guna marginal barang- barang itu dengan harganya tidak mengalami perubahan. Dengan demikian untuk barang B misalnya , MU barang B/PB yang sekarang adalah sama dengan sebelumnya. Berarti sesudah harga barang A naik, keadaan yang berikut berlaku :
  • 66. MU barang A MU barang B ___________ < ____________ PA PB Dalam keadaan seperti di atas , nilai guna akan menjadi bertambah banyak (kepuasan konsumen menjadi bertambah tinggi) sekiranyakonsumen membeli barang B bukan barang A. Jadi apabila harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga akan menjadi bertambah sedikit. Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa penurunan harga menyebabkan permintaan terhadap barang yang mengalami penurunan harga menjadi bertambah besar. Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna marginal per rupiah dari barang-barang lainnya yang tak berubah harganya. Maka, membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilai guna, permintaan terhadap barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya bertambah rendah. Efek pendapatan, apabila pendapatan tetap, harga naik menyebabkan pendapatan riil menjadi bertambah sedikit. Penurunan harga menyebabkan pendapatan riil
  • 67. bertambah, ini akan mendorong kenaikan jumlah barang-barang yang dibeli. Efek pendapatan dan efek penggantian mewujudkan kurva permintaan berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
  • 68. ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA Teori nilai guna (utility) adalah teori yang terlebih dahulu dikembangkan di dalam menerangkan kelakuan individu melakukan pemilihan barang-barang yang akan dikonsumsikannya. Kelemahan dari teori ini yaitu menyatakan kepuasan total atau tambahan kepuasan dalam angka-angka, padahal kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah diukur. Untuk menghindari ini Sir John R. Hicks mengembangkan cara pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan yang terbatas. Analisa ini dikenal sebagai Analisa Kurva Kepuasan Sama. Analisa ini meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Kurva kepuasan sama didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Untuk dapat menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja.
  • 69. Contoh : Di dalam tabel ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seorang konsumen. Artinya ialah kalau konsumen mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh dari melakukan konsumsi tersebut tidak berbeda dengan apabila mengkonsumsi 7 makanan daan 3 pakaian (gabungan B) atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan C) atau gabungan makanan dan pakaian lainnya. Titik-titik A,B,C,D,E dan F dibuat titik-titik yang menggambarkan gabungan tersebut diperolehlah kurva kepuasan sama. Daftar Gabungan Makanan dan Pakaian yang memberikan kepuasan sama besar Gabungan Makanan Pakaian Tingkat penggantian marginal diantara makanan dan pakaian A 10 2 - B 7 3 3/1 = 3 C 5 4 2/1=2 D 4 5 1/1/= 1 E 3 7 1/2=0,5 F 2 10 1/3 = 0,3
  • 70. Makanan A B Kurva kepuasan sama/kurva indiference Pakaian Tingkat penggantian marginal menggambarkan besarnya pengorbanan terhadap konsumsi suatu barang untuk menaikkan konsumsi barang lainnya pada waktu yang sama dengan tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperoleh.
  • 71. Garis Anggaran Pengeluaran (Budget Line) menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Contoh : Pendapatan Rp. 30.000 Harga (P) makanan Rp. 2.000/unit P pakaian Rp. 3.000/unit Gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli Gabungan Makanan Pakaian A 15 0 B 12 2 C 9 4 D 6 6 E 3 8 F 0 10 Titik X menggambarkan barang yang dapat dibeli tetapi uang yang tersedia masih tersisa. Titik Y menggambarkan gabungan barang yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen.
  • 72. Perubahan Budget Line dapat disebabkan : 1.Akibat perubahan harga (price effect) 2.Akibat perubahan pendapatan (income effect) Akibat perubahan harga (price effect) Contoh : 2. Pendapatan Rp. 30.000 P makanan naik Rp.5.000/unit P pakaian tetap Rp. 3.000/unit Makanan Pakaian 6 0 0 10 Contoh : 3. P makanan naik Rp.5.000/unit P pakaian turun Rp.2.000/unit Makanan Pakaian 6 0 0 15 Contoh: 4. P makanan tetap Rp.2.000/unit P pakaian turun Rp.2.000/unit
  • 73. Makanan Pakaian 15 0 0 15 Akibat perubahan pendapatan (income effect) Contoh 1 : Pendapatan awal Rp.30.000 P makanan Rp.2.000/unit P pakaian Rp.3.000/unit Makanan Pakaian 15 0 0 10 Contoh 2 : Pendapatan turun menjadi Rp. 18.000 P makanan Rp. 2.000/unit P pakaian Rp. 3.000/unit Makanan Pakaian 9 0 0 6
  • 74. Contoh 3. : Pendapatan naik Rp. 36.000 P makanan Rp. 2.000/unit P pakaian Rp. 3.000/unit Makanan Pakaian 18 0 0 12 Syarat tercapainya kepuasan maksimum Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Misal : Pendapatan Rp. 75.000 P makanan Rp. 2.500,- P pakaian Rp. 3.000,- Makanan Pakaian 30 0 0 25
  • 75. Garis pendapatan konsumsi (Income Consumption curve = ICC ) adalah garis yang menghubungkan titik- titik equilibrium yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan Garis Harga Konsumsi ((Price Consumption Curve = PCC) adalah garis yang menghubungkan titik-titik equilibrium yang diwujudkan oleh perubahan harga.
  • 76. TEORI TINGKAH LAKU PRODUSEN Teori ini melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksikannya.Faktor terpenting yang mempengaruhi adalah ongkos produksi. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisa sebagai berikut : 1.Melihat sampai dimana factor-faktor produksi akan menghasilkan barang yang akan diproduksikan. 2.Melihat ongkos produksi untuk menghasilkan barang- barang tersebut. 3.Menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum. Dalam teori produksi kita mempelajari mengenai fungsi produksi yaitu hubungan matematik antara factor produksi (input) dengan hasil produksi (output) Q = f (X1, X2 ……………………….. Xn) Q = F (K,L,R,T ) Keterangan :
  • 77. Q = hasil produksi K = capital/modal L = Labour/tenaga kerja R = Resource/kekayaan alam T = Technology Hubungan antara input dengan output secara sederhana digambarkan dalam bentuk hubungan fungsi Q = a + bL dimana Q = jumlah produksi A,b = parameter L = tenaga kerja
  • 78. Tenaga kerja (x) Produksi total (Y) Produksi Rata-rata (Y/X) Produksi Marginal Tahap kegiatan produksi 1 100 100 - 2 300 150 200 I 3 600 200 300 4 880 220 280 5 1050 210 170 II 6 1140 190 90 7 1190 170 50 8 1190 150 0 9 1100 120 -190 III 10 700 70 -400 Hukum Kenaikan Hasil Yang Semakin Berkurang Apabila factor produksi yang dapat diirubah jumlahnya terus menerus bertambah sebanyak 1 unit pada mulanya produksi tambahan semakin banyak tetapi sestelah mencapai tingkat tertentu akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatip.
  • 79. Ada tiga tahap dalam kegiatan produksi : 1.Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat (marginal produknya) menaik /increasing 2.Produksi total mengalami pertambahan semakin kecil menurun/decreasing 3.Produksi total mengalami pertambahan negatip Teori produksi dengan dua factor perubah Dua factor perubah dalam teori produksi misalnya 1.Tenaga kerja 2.Modal Bagaimana hubungan antara factor prroduksi dengan factor produksi tersebut dipelajari di dalam teori produksi. Gabungan Tenaga kerja Modal
  • 80. A 1 6 B 2 3 C 3 2 D 6 1 Garis isoquant : garis tempat kedudukan gabungan input untuk menghasilkan produksi yang sama. Garis ongkos sama : Isocost menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah pengeluaran tertentu. Untuk menggambar garis ongkos sama (isocost) kita harus mengetahui : Harga factor-faktor produksi Jumlah uang yang tersedia untuk membeli factor-faktor produksi. Gabungan Tenaga Kerja Modal A 8 0 B 0 4
  • 81. Memaksimumkanproduksi Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimana yang akan memaksimumkanproduksi ? Diketahui : Biaya yang disediakan Rp. 14.000 Ongkos Rp. 2000 Tenaga KerjaRp. 1.000,- Ongkos Tenaga Kerja 7 0 0 14 Terdapat lima titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC4. Titik-titik tersebut adalah A,B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama yang menggambarkan tingkat produksi sebanyak 2.500 unit. Ini berarti gabungan yang ditunjukkan oleh titik E merupakan gabungan yang akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai
  • 82. oleh uang sebanyak Rp.14.000.Gabungan itu terdiri dari 4 unit modal dan 6 tenaga kerja : - 4 x Rp. 2.000 = Rp. 8.000 - 6 x Rp. 1.000 = Rp. 6.000 Rp. 14.000 Meminimumkanongkos Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan keadaaan yang bagaimana yang meminimumkanongkos ?Diketahui : Produksi sebanyak 1500 unit. Keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama X. Kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis ongkos sama di 5 titik, yaitu titik B,C,Q,R,P. Titik-titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja daan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan ongkos yang lebih murah ? Yang ongkosnya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis ongkos sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis ongkos yang
  • 83. paling rendah, yaitu garis TC2. Titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan ongkos yang paling minimum untuk memproduksikan 1500 unit. Gabungan itu terdiri dari : - 4 tenaga kerja : 4 x Rp. 1.000 = Rp. 4.000 - 3 unit modal : 3 x Rp. 2.000 = Rp. 6.000,- Rp. 10.000,- TEORI ONGKOS PRODUKSI Definisi : Semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Analisis Ongkos produksi bersifat : 1.Jangka pendek (short run) 2.Jangka panjang (long run)
  • 84. Jangka pendek Faktor produksi dianggap tetap jumlahnya kemudian dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah factor produksi yang dianggap tetap tersebut. Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya modal, seperti mesin-mesin dan peralatan, alat-alat memproduksi lainnya kemudian bangunan perusahaan. Jangka panjang Dalam jangka panjang semua factor produksi dapat mengalami perubahan dan dalam jangka panjang semua factor produksi dapat ditambah jumlahnya. Contoh : a. Penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi efisiensinya. b. Barang-barang baru dapat diproduksikan
  • 85. Pengertian ongkos produksi 1.Ongkos total (Total Cost) Yaitu keseluruhan jumlah ongkos produksi yang dikeluarkan TC = TFC + TVC Keterangan : TC = Total Cost FC = Fixed Cost TVC = Total Variable Cost 2.Ongkos Tetap Total (TFC) Yaitu ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang tidak dapat dirubah. Contoh : membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik. 3.Ongkos Berubah Total (TVC) Yaitu ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang dapat berubah jumlahnya. 4.Ongkos tetap rata-rata (AFC = Average Fixed Cost) AFC = TFC/Q Keterangan : Q = jumlah produksi 5.Ongkos Berubah rata-rata (AVC = Average Variable cost) AVC = TVC/Q 6.Ongkos Total Rata-Rata (ATC = Average Total Cost) ATC = TC/Q atau AC = AFC + AVC
  • 86. 7.Ongkos Marginal (MC) yaitu kenaikan ongkos produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi satu unit. MC = ∆ TC/ ∆ Q Jml t.kerj a Jml. Prod. Q Ongkos tetap total (TFC) Ongkos beruba h total (TVC) Ongkos Total (TC) Ongko s tetap rata- rata (AFC) Ongkos beruba h rata- rata (AVC) Ongko s total rata- rata Ongkos Margina l (MC) 0 0 50.000 0 - - - - - 1 1 50.000 50.000 100.00 0 50.000 50.000 100.00 0 50.000 2 3 50.000 100.000 150.00 0 16.666 33.333 50.000 25.000 3 6 50.000 150.000 200.00 0 8.333 25.000 33.333 16.600 4 10 50.000 200.000 250.00 0 5.000 20.000 25.000 12.500 5 15 50.000 250.000 300.00 0 3.333 16.667 20.000 10.000 6 19 50.000 300.000 350.00 0 2.632 15.789 18.721 12.500 7 22 50.000 350.000 400.00 0 2.273 15.909 18.181 16.666 8 24 50.000 400.000 450.00 0 2.083 16.667 18.750 25.000 9 25 50.000 450.000 500.00 0 2.000 18.000 20.000 50.000 10 25,5 50.000 500.000 550.00 0 1.960 19.609 21.569 100.000
  • 87. SYARATPEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN Di dalam jangka pendek , pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut : 1. Membandingkan antara Total revenue dengan Total Cost , n = TR - TC 2. Menunjukkan keadaan di mana HasilPenjualan Marginalsama dengan Biaya Marginal , MR = MC Total Revenue , Total Cost dan Keuntungan Maksimum Q TFC TVC TC AVC AC MC P=MR TR Untung/rugi 0 20 - 20 - - - - 0 -20 1 20 8 28 8 28 8 10 10 -18 2 20 14 34 7 17 6 10 20 -14 3 20 18 38 6 12.7 4 10 30 -8 4 20 20 40 5 10 2 10 40 0 5 20 24 44 4,8 8,8 4 10 60 6 6 20 31 51 5,2 8,5 7 10 60 9 7 20 42 62 6 8,9 11 10 70 8 8 20 56 76 7 9,5 14 10 80 4 9 20 76 96 8,4 10,7 20 10 90 -6 10 20 108 128 10,8 12,8 32 10 100 -28 Keterangan:
  • 88. 1. TR – TC = keuntungan Maksimal adalah Rp. 9.000 -------- produksi sebanyak 6 unit 2. MC = MR pemaksimumankeuntungan dalam jangka pendek pada pasar persaingansempurna: TC Ongkos, Hasil PenjualanTotal TR = P x Q Keuntunganmaksimum TI = Titik Impas Jumlah produksi X1 Sebelahkiri TI = TR < TC , laba < 0 Pada Tititk Impas = TR = TC , laba = 0
  • 89. Sebelahkanan TI , TR > TC , laba > 0 STRUKTUR PASAR  Dilihat dari sisi penjual , diberi akhiran “ Poly “ , contoh monopoly : penjualnya 1. Oligopoly : penjualnya > 1  Dilihat dari sisi pembeli , diberi akhiran “ Sony” , contoh monopsony : pembelinya1 (satu). Struktur pasar dibagi 2 yaitu : 1. Struktur pasar persaingan sempurna , jumlah penjualnya sangatbanyak
  • 90. 2. Struktur pasar persaingan tidak sempurna meliputi : 1. Monopoly , jumlah penjual hanya satu. 2. Oligopoly, jumlah penjual sedikit ( 2- 10) 3. Monopolistic, dalam satu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada unsur diferensiasi produk. Struktur pasar dipengaruhi oleh : 1. Jenis barang yang dihasilkan. 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri 4. Peranan Iklan dalam industri. I. Pasar persaingan sempurna Ciri-ciri : 1. Jumlah produsen banyak , volume setiap produsen merupakan bagian yang kecil dari volume transaksi total didalam pasar.
  • 91. 2. Produsen yang dihasilkan bersifat homogen , produksi suatu produsen merupakan substitusi sempurna dari produksi lainnya. 3. Setiap produsen telah mendapatkan informasi pasar (harga yang berlaku) dengan cepat dan tepat. 4. Secara individual seorang produsen tidak bisa mempengaruhi harga pasar yang berlaku. 5. Harga yang dihadapi produsen ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran barang di pasar. 6. Kurva permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen adalah garis lurus horizontal, artinya : Produsen bisa menjual outpun berapapun pada tingkat harga yang berlaku tanpa mengakibatkan penurunan harga jual. 7. Macam keputusan yang perlu diambil oleh seseorang produsen (untuk mencapai keuntungan maksimum atau posisi keseimbangan) adalah berapa volume outpun yang harus diproduksikan/jual sedangkan harga jual sudah ditentukan oleh pasar. 8. Penjual dan pembeli bebas keluar atau masuk pasar, tidak ada yang menghalangi. Pasar persaingan sempurna menjamin terpenuhinya : 1.Kepuasan konsumen yang maksimum 2.Keuntungan produsen yang maksimum
  • 92. 3.Diproduksikannya barang-barang yang diperlukan konsumen dengan biaya produksi yang minimum. II. Oligopoli Adalah bentuk pasar dimana hanya ada beberapa ( 2 – 12 ) perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri2) maupun secara diam2 bekerja sama. Dua macam Oligopoli : 1.Oligopoli dengan diferensiasi produk : setiap perusahaan dengan merk khusus tersendiri , misal industri kosmetik , industri mobil 2.Oligopoli tanpa diferensiasi produk , misal : industri pipa besi , seng. Dua kecenderungan Oligopoli : 1.Para produsen oligopoli cenderung bekerjasama dibidang penetuan harga. 2.Para produsen oligopoli cenderung untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam bentuk persaingan lain seperti :
  • 93. 4. Bungkus yang baik 5. After sales service yang baik 6. Kupon-kupon berhadiah. Efek negatif oligopoli : 1. Kemungkinan adanya keuntungan terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para proddusen oligopoli dalam jangka panjang 2. Kemungkinan adaanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata2 (AC) yang minimum. 3. Kemungkinan adanya “eksploitasi” terhadap konsumen maupun buruh karena P > MC 4. Ketegaran harga (terutama kebanyakan sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis) Efek positip Oligopoli :
  • 94. Mendorong motivasi dan penerapan tehnologi baru yang pesat karena berlomba dibidang penentuan proses produksi baru , produk baru , penurunan ongkos produksi. Kebijaksanaan untuk menanggulangi efek negatif Oligopoli 1. Hambatan masuknya perusahaan baru ke pasar oligopoli harus ditekan agar bisa berproduksi kompetitif. 2. Larangan kerjasama diantara para pengusaha oligopoli baik secara terbuka maupun tertutup (collusion) , misal Amerika dikenal “ Anti Trust” 3. Perombakan struktur pasar yang oligopoli dengan batas maksimum ukuran badan usaha, pembatasan penggabungan (merger) III. Persaingan Monopolistis
  • 95. Monopolistis terjadi bila : dalam suatu pasar terdapat banyak produsen , tetapi ada unsur diferensiasi produk (perbedaan merk , bungkus dsb). Adanya kemampuan produsen (secara individual) mempengaruhi harga jual prroduk walaupun kecil. Tidak adanya homogenitas produk (tidak adanya substitusi yang sempurna antara hasil produksi perusahaan A dan perusahaan B) Bnetuk kurva permintaan adalah menurun (tidak horizontal) Keseimbangan jangka pendek adalah MR = MC , jangka panjang bila Average Cost menyinggung kurva permintaan. Efek negatip Monopolistis 1. Produksi tidak efisien, karena tidak berproduksi pada Average Cost (AC) minimum , tidak memanfaatkan “economics of scale” yang tersedia. Terlalu banyak perusahaan berukuran kecil. Ini adalah pemborosan sumber-sumber ekonomi masyarakat. 2. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan
  • 96. produk tersebut ( P> MC). Input dibayar hanya setinggi MC. IV. Monopoli Monopoli adalah pasar dengan satu penjual sehingga tidak ada yang menyaingi. Sebab2 Monopoli : 1. Penguasaanbahan mentah strategis 2. Hak patent 3. Terbatasnya pasar , adanya economics of scale yang besar tetapi luas pasar terbatas. 4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah. Efek negatip monopoli : 1. Kemungkinan keuntungan monopoli dapat dinikmati produsen dalam jangka panjang
  • 97. 2. Keuntungan dapat lebih tinggi dari yang normal 3. Menciptakan ketidak adilan 4. Ada ketidak efisienan dalam produksi 5. Volume produksi lebih kecil daripada volume output optimum 6. Ada unsur eksploitasi terhadap :  konsumen, harga jual lebih tinggi daripada ongkos marginal (P >MC)  Pemilik faktor produksi yang digunakan oleh monopoli, dengan dibayar setinggi ongkos marginal yang lebih rendah dari harga jual produksi.
  • 98. Ikhtisar Bentuk Pasar Ciri-ciri Persainga n sempurna Monopolisti s Oligopoli Monopoli
  • 99. a. Jumlah perusahaan Sangat banyak banyak Sedikit satu b. Jenis produksi Barang homogen (identical) Barang berbeda corak Barang standar/berbed a corak Unik tidak ada pengganti c. Kekuasaan menentukan Tidak ada sedikit Tanpa kerjasama sedikit Sangat besar d.Kemungkina n masuk keluar Sangat mudah tidak ada hambatan Cukup mudah Hambatan cukup luas Tidak mungkin e.Persaingan di luar harga Tidak ada Sangat besar, iklan, nama perusahaan, mutu , kemasan Sangat besar bila menghasilkan barang berbeda corak Iklan untuk memelihar a hubungan f. Contoh Kegiatan pertanian Perusahaan sepatu, pakaian, rokok Perusahaan baja , alat listrik. Kereta api , pos, listrik.
  • 100. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN MONOPOLI. Produksi, Harga, Hasil Penjualan Total dan Hasil Penjualan Marginal Jumlah produksi Q Harga p = AR=TR/q Hasil penjualan total TR = p x q Hasil penjualan marginal 0 2.000 0 1.800 1 1.800 1.800 1.400 2 1.600 3.200 1.000 3 1.400 4.200 600 4 1.200 4.800 200 5 1.000 5.000 -200 6 800 4.800 -600 7 600 4.200 -1.000 8 400 3.200 -.1.400 9 200 1.800 -1.800 10 0 0
  • 101. Produksi, Ongkos Hasil Penjualan dan Keuntungan Perusahaan Monopoli Q P TR TC TP AC MR MC 0 2.000 0 1.450 -1.450 - 1 1.800 1.800 1.750 50 1.750 1.800 300 2 1.600 3.200 2.000 1.200 1.000 1.400 250 3 1.400 4.200 2.200 2.000 733 1.000 200 4 1.200 4.800 2.500 2.300 625 600 300 5 1.000 5.000 3.000 2.000 600 200 500 6 800 4.800 3.700 1.100 617 -200 700 7 600 4.200 4.600 -400 670 -600 900 8 400 3.200 5.700 -2.500 712 -1.000 1.100
  • 102. Hasil Penjualan Total, Ongkos Total Dan Keuntungan Maksimum TC Hasil Penjualan Total Ongkos Total Keuntungan maksimum TR A Jml Produksi
  • 103. Hasil penjualan Marginal,Ongkos Marginal dan Keuntungan Maksimum c d MC a b AC MR D = AR Jumlah produksi Perpotongan antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik kembali modal (Break Even Point) yang menggambarkan ongkos total yang dikeluatkan perusahaan adalah sana dengan hasil penjualan total yang diterimanya. TR > TR ------------ perusahaan rugi TR < TR ------------ perusahaan untung.
  • 104. CAMPUR TANGAN PEMERINTAH TERHADAP KEGIATAN MONOPOLI ALAMIAH Po A MC A2 A1 P2 C B1 AC B2 B P1 D = AR MR
  • 105. O Qo Q2 Q1 Arti dari monopoli alamiah adalah perusahaan yang yang mendapat kekuasaan monopoli sebagai akibat memperoleh skala ekonomis hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya.Pada waktu ongkos rata2 mencapai minimum, tingkat produksi telah meliputi sebagian besar kebutuhan masyarakat. Keadaan seperti ini akan menghambat masuknya perusahaan lain, karena tidak mampu melaksanakan usaha yang efisien seperti perusahaan lama. Apabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan pada tujuan memaksimumkan keuntungan , kegiatan itu akan menimbulkan kerugian yang besar kepada masyarakat. Mereka harus membayar barang/jasa yang ddihasilkan perusahaan itu pada harga yang relative tinggi. Disamping itu jumlah barang/jasa yang ditawarkan lebih rendah daripada ajumlah barng yang diproduksikan yang optimal , berarati masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat menjadi bertambah serius mengingat perusahaan monopoli alamiah pada umumnya menghasilkan barang yang sangat penting sekali artinya. Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti itu, campur tangan pemerintah agar kegiatan tersebut menguntungkan masyarakat sangat diperlukan. Campur tangan tersebut biasanya dengan mengendalikan dan menetapkan harga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli. Apabila harga yang ditetapkan pemerintah terlalu rendah , pemerintah memberikan subsidi kepada perusahaan monopoli alamiah. Apabila perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungan yang harus dilakukaan perusahaan adalah mencapai tingkat produksi dimana MC = MR, berate tingkat produksi sebanyak Qo dan pada tingakt produksi ini harga barang sebesar Po. Jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah AAoA2Po. Apabila pemerintah tidak mengatur kegiatan perusahaan monopoli , maka produksinya hanya sebesar Qo. Inimerupakan tingkatproduksiyang rendah kalau
  • 106. dibandingkan dengan kapassitas optimaldari perusahaan monopoli tersebut yaitu pada tingkat ongkos produksi mencapai tingkat yang paling minimum yaitu sebesar Q1. Dalam teori diterangkan bahwa penggunaan factor2 produksi dalam suatu perusahaan adalh paling efisien apabila ongkos marginal = harga. Apabila tujuan ini yang akan dicapai maka pemerintah mengharuskan kepada perusahaan monopoli untuk bekerja seefiisien mungkin tibgkat produksi harus mencapai Q1. Pada tingkat produksi tersebut harga yang berlaku di pasar adalah P1.Jelas kelihatan bahwa Q1 jauh lebih besar daripada Qo dan P1 jauh lebih rendah dari Po.Berarti masyarakat memperoleh maanfaat yang besar sekali apabila kegiatan perusahaan mencapai tingkat seperti itu.Akan tetapibagi perusahaan monopoli keadaan tersebut bukanlah keadaan yanag menguntungkan.Ongkos produksi rata2 mencapai sebesar B2 dan ini lebih besar dari P1.Dengaan demikian perusahaan monopoli menderita kerugian sebanyak P1BB1B2. Untuk menjaga agar monopoli tidak menutup usahanya , pemerintah perlu menutupi kerugian ini dengan memberikan subsidi sedikit2nya sebanyak kerugian yang dialami monopoli. Cara yang kedua yang dapat dilakukan pemerintah didalam menetaapkan harga yang wajar dan jumlah penawaran barang yang cukup banyak adalah menetapkan harga pada tingkat dimana harga = ongkos total rata2 , dalaam gambar keadaan itu dicapai pada tibgkat C , yang berarti harga yang ditetapkan haruslaah mencapai tingkat P2 dan monopoli akan mempproduksi sebanyak Q2. Dengan memproduksisebanyak Q2 perusahaan monopoli akan mendapat untung normal yaitu dimana hasil penjualan total sama dengan ongkos total (TR = TC ). Maka pada haarga P2 subsidi pemerintah tidak diperlukan.
  • 107. EKONOMI MIKRO UJIAN TENGAH SEMESTER MK : TEORI EKONOMI MIKRO DOSEN : Ir. Sofyan MT , MM Waktu Tgl : 1. Jelaskan mengenai teori permintaan secara verbal, grafik dan matematik ! 2. Dalam hubungan yang kompleks factor apa saja yang mempengaruhi permintaan , tuliskan persamaan matematiknya secara lengkap. 3. Terangkan apa perbedaan perubahan permintaan berupa gerakan sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva permintaan , apa factor penyebab dari kedua perubahan permintaan tersebut. 4. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan (price elasticity) ? 5. Terangkan terminology dari beberapa jenis elastisitas permintaan dan gambar ! 6. Tuliskan rumus elastisitas permintaan menggunakan nilai titik tengah !
  • 108. 7. Jelaskan oleh saudara apa yang dimaksud dengan elastisitas silang (cross elasticity) 8. Terangkan terminology dari beberapa jenis elastisitas silang dilengkapi dengan gambar/grafik 9. Dalam hubungan yang kompleks factor apa saja yang mempengaruhi penawaran, tuliskan persamaan matematiknya secara lengkap. 10. Keseimbangan pasar adalah harga yang terbentuk karena kekuatan permintaan dan penawaran , terangkan secara grafik berdasarkan teori harga : a. Kondisi keadaan harga normal b. Kondisi panen raya c. Kondisi paceklik
  • 109. UJIAN AKHIR SEMESTER MK : TEORI EKONOMI MIKRO DOSEN : Ir. Sofyan MT , MM Waktu Tgl : 1. Terangkan apa yang dijelaskan oleh Teori Perilaku Konsumen berdasarkan konsep nilai guna total , bagaimana hubungan antara kurva nilai guna total dan kurva nilai guna marginal , gambarkan grafiknya ! 2. Dengan menunjukkan peta kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran dalam satu grafik tunjukan bagaimana seorang konsumen memaksimumkan kepuasannya 3. Terangkan apa yang dimaksud dengan garis pendapatan konsumsidan garis harga konsumsi , gambarkan grafiknya ! 4. Teori produksidiantaranya menjelaskan hubungan antara input dan output, bagaimana hubungan antara produksi total , produksi marginal dan produksi rata2 , gambarkan hubungan tersebut dalam grafik 5. Terangkan tentang hukum hasil lebih yang semakin berkurang dan gambarkan grafiknya !
  • 110. 6. Dengan menggunakan peta produksisama dan garis biaya sama dalam satu grafik tunjukkan bagaimana seorang produsen memaksimumkan produksinya. 7. Pada pasar persaingan sempurna , dengan menggunakan pendekatan laba adalah selisih dari Total Penerimaan (TR) dengan Jumlah Biaya (TC) , gambarkan grafik dari hubungan antara Total revenue dengan Total Cost , jelaskan mana daerah rugi , untung dan impas. 8. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar ? Ada berapa macam bentuk pasar , jelaskan secara ringkas mengenai bentuk pasar yang dimaksud ! 9. Terangkan mengapa kegiatan monopoli alamiah akan merugikan kepentingan masyarakat apabila perusahaan itu menekankan kepada keinginan memaksimumkan untung saja. Dengan cara bagaimanakah pemerintah dapat memperbaiki kelemahan ini ? 10. Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan yang dialami perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yaitu : a. perusahaan mendapat untung normal b. perusahaan mengalami kerugian c. perusahaan menutup usahanya Gambar grafik dari tiga kemungkinan tersebut di atas ! 11. Hitung produksitotal , produksi rata2 dan produksi marginal dari data yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini : Jumlah Tenaga Kerja Produksi Total Produksi Rata-rata Produksi Marginal Tahap 1 150 2 400 3 810 4 1080 5 1290 6 1440
  • 111. 7 1505 8 1520 9 1440 10 1300 UJIAN AKHIR SEMESTER MK : TEORI EKONOMI MIKRO DOSEN : Ir. Sofyan MT , MM Waktu Tgl : 1. Terangkan apa yang dijelaskan oleh Teori Perilaku Konsumen berdasarkan konsep nilai guna total , bagaimana hubungan antara kurva nilai guna total dan kurva nilai guna marginal , gambarkan grafiknya ! 2. Dengan menunjukkan peta kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran dalam satu grafik tunjukan bagaimana seorang konsumen memaksimumkan kepuasannya 3. Terangkan apa yang dimaksud dengan garis pendapatan konsumsidan garis harga konsumsi , gambarkan grafiknya ! 4. Teori produksidiantaranya menjelaskan hubungan antara input dan output, bagaimana hubungan antara produksi total , produksi marginal dan produksi rata2 , gambarkan hubungan tersebut dalam grafik 5. Terangkan tentang hukum hasil lebih yang semakin berkurang dan gambarkan grafiknya ! 6. Dengan menggunakan peta produksisama dan garis biaya sama dalam satu grafik tunjukkan bagaimana seorang produsen memaksimumkan produksinya. 7. Pada pasar persaingan sempurna , dengan menggunakan pendekatan laba adalah selisih dari Total Penerimaan (TR) dengan Jumlah Biaya (TC) ,
  • 112. gambarkan grafik dari hubungan antara Total revenue dengan Total Cost , jelaskan mana daerah rugi , untung dan impas. 8. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar ? Ada berapa macam bentuk pasar , jelaskan secara ringkas mengenai bentuk pasar yang dimaksud ! 9. Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan yang dialami perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yaitu : a. perusahaan mendapat untung normal b. perusahaan mengalami kerugian c. perusahaan menutup usahanya Gambar grafik dari tiga kemungkinan tersebut di atas ! 10. Hitung produksitotal , produksi rata2 dan produksi marginal dari data yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini : Jumlah Tenaga Kerja Produksi Total Produksi Rata-rata Produksi Marginal Tahap 1 150 2 400 3 810 4 1080 5 1290 6 1440 7 1505 8 1520 9 1440 10 1300