SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
Dasar – Dasar Proses
    Pengawasan
          OLEH:
   WIRSAN AMIN SIMEULUE
           2012
Pengertian


    Karakteristik
    Pengawasan                                        Tipe-Tipe
    yang Efektif




                        Dasar-Dasar
                          Proses
                        Pengawasan
 Alat Bantu
                                                         Tahap-Tahap
Pengawasan




              Perancangan
                                         Pentingnya
                 Proses
*

     Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan (Sondang P.
Siagian)

     Pengawasan   adalah   segala   usaha   atau   kegiatan   untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai
pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak (Suyamto)
Menurut Winardi, ―Pengawasan adalah semua aktivitas
yang    dilaksanakan   oleh   pihak   manajer   dalam   upaya
memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan‖.

       Menurut Basu Swasta, ―Pengawasan merupakan fungsi
yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan
hasil seperti yang diinginkan‖.

       Sedangkan menurut Komaruddin, ―Pengawasan adalah
berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual
rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap
penyimpangan dan rencana yang berarti‖.
*
     Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk
menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang
sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan
apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah
digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan
perusahaan atau pemerintahan.
*
     Dalam    pengawasan      terdapat    beberapa     tipe
pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal.
589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam
tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:

a) Pengawasan Pendahuluan (preliminary control)
b) Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent
   control)

c) Pengawasan Feed Back (feed back control)
a)

     Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya
manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan
berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.

     Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan
sedangkan tndakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian
dari fungsi pengawasan.

     Pengawasan pendahuluan meliputi:

1.   Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia.

2.   Pengawasan pendahuluan bahan-bahan.

3.   Pengawasan pendahuluan modal

4.   Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
b)

      Terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan
pekerjaan para bawahan mereka.

      Pengarahan berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer
sewaktu mereka berupaya untuk:

1.   Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode--
     metode serta prosedur-prsedur yang tepat.

2.   Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana
     mestinya.

      Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa
petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang
yang memberikan penyerahan.
c)

      Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik)

adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai

landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.

      Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak

dilakukan oleh dunia bisnis yaitu :

1.   Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)

2.   Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).

3.   Pengawasan Kualitas (Quality Control)

4.   Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
*
1.   Tahap 1 : Penetapan Standar

          Standar: suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai
     ―patokan‖ untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota dan target
     pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar

          Tiga bentuk standar yang umum:

     a)   Standar fisik (operation control) : meliputi kuantitas barang atau jasa,
          jumlah langganan atau kualitas produk.

     b)   Standar moneter (financial control) : ditunjukkan dalam rupiah (IDR)
          dan mencakup biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor,
          pendapatan penjualan dan sejenisnya

     c)   Standar waktu (time control) : meliputi kecepatan produksi atau batas
          waktu suatu pekerjaan harus diselesaikan.
2.   Tahap 2 : Penentuan pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

          Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara
     tepat.

3.   Tahap 3 : Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

          Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas,
     pengamatan laporan, metode, pengujian, dan sampel.

4.   Tahap 4 : Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa
     Penyimpangan

          Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
     menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat
     pengambilan keputusan bagi manajer.

5.   Tahap 5 : Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan

          Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu
     ada perbaikan dalam pelaksanaan.
*
      Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting,
diantaranya :

1.   Perubahan lingkungan organisasi
          Manajer mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan
     yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi.

2.   Peningkatan Kompleksitas Organisasi
          Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih
     formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin
     kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan
     fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
3.   Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan

         Kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem

     pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut

     sebelum menjadi kritis.


4.   Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang

         Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya

     tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara

     manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya

     adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
*
1. Merumuskan hasil yang diinginkan.
       Manajer harus merumuskan hasil yang akan dicapai
   dengan sejelas mungkin.

2. Menetapkan penunjuk (predictors) hasil
       Untuk menemukan sejumlah indikator – indikator yang
   terpercaya sebagai penunjuk apabila tindakan - tindakan
   koreksi perlu diambil atau tidak.
Menurut Wiliam H. Newman beberapa “early warning
   editor” yang dapat membantu manajer memperkirakan
   apa hasil tercapai atau tidak :

   a. Pengukuran masukan.
   b. Hasil-hasil pada tahap permulaan.
   c. Gejala-gejala (symptoms) yang dihadapi.
   d. Perubahan dalam kondisi yang diasumsikan.
3. Menetapkan Standart penunjuk dan hasil
       Bersifat penting agar tidak terjadi pengabaian pada
   penyimpangan penyimpangan.
4.   Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik

     *   Jaringan kerja komunikasi dianggap baik apabila tidak hanya
         keatas tetapi juga ke bawah.

     *   Harus efisien dan relevan kepadak pihak yang memerlukan.

     *   Didasarkan prinsip ―Management by Exception‖, atasan
         hanya diberi informasi bila terjadi penyimpangan besar dari
         standar atau rencana.

5.   Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

          Informasi penyimpangan dari standart harus dievaluasi
     sebelum alternatif yang lain di implementasikan.
*

    Agar manajer dapat merancang sistem pengawasan
efektif, maka perlu diidentifikasikan bidang—bidang
strategik satuan kerja atau organisasi.

    Penetapan bidang-bidang pengawasan strategik akan
membantu perumusan sistem pengawasan dan standar
yang lebih terperinci bagi manajer-manajer tingkatan
bawah.
*
                              Hasil yang
                              diinginkan

                                               Standar untuk hasil yang
                                                 diinginkan dan untuk
                                                       penunjuk
                                                                              Penilai
 Peramalan faktor-faktor
ekstern dan masukan yang
akan mempengaruhi hasil
          akhir
                                           Peramalan hasil akhir
                                                                          Tindakan koreksi




    Hasil-hasil intern yang
           dicapai




                                              Kegiatan-kegiatan
*

      Dua   teknik yang     paling   terkenal untuk   dapat
membantu         manajer   agar   pelaksanaan   pengawasan
menjadi lebih efektif adalah :

1.   Manajemen dengan Pengecualian (Management by
     Exception)

2.   Sistem Informasi Manajemen (Managemen Information
     Systems).
*

      MBE,    atau   prinsip   pengecualian,   memungkinkan   manajer   untuk

mengarahkan pengarahannya pada bidang-bidang pengawasan yang paling kritis

dan mempersilahkan para karyawan atau tingkatan manajemen rendah untuk

menangani variasi-variasi rutin.

      Pengawasan yang ditujukan pada terjadinya kekecualian ini murah,

tetapi penyimpangan baru dapat diketahui setelah kegiatan terlaksana.

Biasanya pengawasan ini dipergunakan untuk operasi-operasi organisasi yang

bersifat otomatis dan rutin.
*
*

       MIS adalah sistem pengadaan, pemrosesan, penyimpanan dan
penyebaran informasi yang direncanakan agar keputusan-keputusan
manajemen yang efektif dapat dibuat. Sistem menyediakan informasi
waktu yang lalu, sekarang dan yang akan datang serta kejadian-kejadian
didalam dan diluar organisasi.

       MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :

1.   Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.

2.   Tahap desain konseptual.

3.   Tahap desain terperinci.

4.   Tahap implementasi akhir.
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :

1.   Mengikut sertakan pemakai (unsur) kedalam tim perancang.

2.   Mempertimbangkan secara hati-hati biaya sistem.

3.   Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi lebih

     daripada pertimbangan kuantitas belaka.

4.   Pengujian pendahuluan sebelum diterapkan.

5.   Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis yang mencukupi

     bagi para operator dan pemakai sistem.
Konsep MIS berhubungan sangat erat dengan
teknologi komputer. Organisasi mungkin mempunyai
MIS tanpa komputer, tetapi sistem akan kehilangan
sebagian ―keampuhannya‖ tanpa bantuan komputer.

    Jadi, pada dasarnya MIS membantu manajemen
melalui penyediaan personalia yang tepat dengan
jumlah yang tepat dari informasi yang tepat pula
pada waktu yang tepat.
*

      Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi kriteria
tertentu bahwa siatem seharusnya :

1.   Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar,

2.   Tepat waktu,

3.   Dengan biaya yang efektif,

4.   Tepat akurat, dan

5.   Dapat diterima oleh yang bersangkutan.

      Semakin terpenuhinya kriteria di atas semakin efektif sistem
pengawasan.
Karakteristik   pengawasan    secara lebih   diperinci   sebagai
berikut :

1.   Akurat, informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat.
     Karena data ang tidak akurat dapat menyebabkan tindakan
     koreksi yang keliru atau menciptakan masalah yang sebenarnya
     tidak ada.

2.   Tepat-Waktu, informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan
     dievaluasi secepatnya bila kegiatan perbaikan harus dilakukan
     segera.

3.   Obyektif dan Menyeluruh, informasi harus mudah dipahami dan
     bersifat obyektif serta lengkap.
4.   Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik, sistem
     pengawasan harus memusatkan pada bidang di mana
     penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang
     akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.

5.   Realistik secara ekonomis, biaya sistem pengawasan harus
     lebih rendah atau paling tidak sama dengan manfaat yang
     akan diperoleh dari sistem tersebut.

6.   Realistik secara organisasional, sistem pengawasan harus
     cocok   atau   harmonis    dengan      kenyataan-kenyataan
     organisasi.
7.   Terkoordinasi   dengan    aliran   kerja   organisasi,   informasi   harus
     terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi karena :

       a)   Setiap tahap dari proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses
            atau gagalnya keseluruhan operasi,

       b)   Informasi pengawasan harus sampai pada seluruh personalia
            yang memerlukan.

8.   Fleksibel, fleksibilitas sistem untuk memberikan reaksi terhadap
     ancaman atau kesempatan dari lingkungan.

9.   Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, sistem pengawasan yang
     efektif harus menunjukkan tindakan koreksi yang seharusnya diambil.

10. Diterima    para   anggota    organisasi,    sistem   pengawasan      harus
     mendorong perasaan otonomi, tanggung jawab, dan berprestasi.
*
 W a s s a l a m,

WIRSAN AMIN

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

EKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
EKMA 4116 - Modul 6 PengawasanEKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
EKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
 
12 fungsi pengawasan
12 fungsi pengawasan12 fungsi pengawasan
12 fungsi pengawasan
 
Controlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas XControlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas X
 
Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasan
 
pengertian pengendalian
pengertian pengendalianpengertian pengendalian
pengertian pengendalian
 
Fungsi Pengawasan dalam Manajemen
Fungsi Pengawasan dalam ManajemenFungsi Pengawasan dalam Manajemen
Fungsi Pengawasan dalam Manajemen
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
Pengendalian
 
proses pengawasan
proses pengawasanproses pengawasan
proses pengawasan
 
Controlling Function
Controlling FunctionControlling Function
Controlling Function
 
pengendalian
pengendalianpengendalian
pengendalian
 
Peng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, ControllingPeng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, Controlling
 
Management bab 7 pengendalian
Management bab 7 pengendalianManagement bab 7 pengendalian
Management bab 7 pengendalian
 
Ppt controlling
Ppt controllingPpt controlling
Ppt controlling
 
140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Controling Pada Manajemen
Controling Pada ManajemenControling Pada Manajemen
Controling Pada Manajemen
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
Manajemen pengawasan
Manajemen pengawasanManajemen pengawasan
Manajemen pengawasan
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
 
Is 5-controlling
Is 5-controllingIs 5-controlling
Is 5-controlling
 

Semelhante a Dasar-Dasar Proses Pengawasan

440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalianFerli Dian SAputra
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditsugeng1990
 
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappDasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappshirayuki-su
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiSatya Pranata
 
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptxDaiwan Al-Bantani
 
Definisi mengenai pengendalian (controlling).pdf
Definisi mengenai pengendalian (controlling).pdfDefinisi mengenai pengendalian (controlling).pdf
Definisi mengenai pengendalian (controlling).pdfmuhamadamarr97
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)vedro agasi
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internalpadlah1984
 
makalah bab 2 audit manajemen
 makalah bab 2 audit manajemen makalah bab 2 audit manajemen
makalah bab 2 audit manajemennovitahandayani04
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...maya indrawati
 
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1ElangArtaPratama
 

Semelhante a Dasar-Dasar Proses Pengawasan (20)

BAB_7_PENGAWALAN.pdf
BAB_7_PENGAWALAN.pdfBAB_7_PENGAWALAN.pdf
BAB_7_PENGAWALAN.pdf
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
Bab+13+Controlling.pdf
Bab+13+Controlling.pdfBab+13+Controlling.pdf
Bab+13+Controlling.pdf
 
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappDasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
 
OMK_Monitoring
OMK_MonitoringOMK_Monitoring
OMK_Monitoring
 
fungsi pengawasan
fungsi pengawasanfungsi pengawasan
fungsi pengawasan
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
 
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
13 - Evaluasi dan Pengendalian Perusahaan.pptx
 
Internal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.pptInternal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.ppt
 
Definisi mengenai pengendalian (controlling).pdf
Definisi mengenai pengendalian (controlling).pdfDefinisi mengenai pengendalian (controlling).pdf
Definisi mengenai pengendalian (controlling).pdf
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
Internal auditing
Internal auditingInternal auditing
Internal auditing
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
makalah bab 2 audit manajemen
 makalah bab 2 audit manajemen makalah bab 2 audit manajemen
makalah bab 2 audit manajemen
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
 
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
Audit kepatuhan pekerjaan lapangan1
 
Pengawalan
PengawalanPengawalan
Pengawalan
 

Mais de Putra Meunafa

Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulueSTRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeuluePutra Meunafa
 
Furum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajarFurum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajarPutra Meunafa
 
Furum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajarFurum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajarPutra Meunafa
 
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...Putra Meunafa
 
Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2Putra Meunafa
 
Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2Putra Meunafa
 
Jr wirsan vs jr riyoo
Jr wirsan vs jr riyooJr wirsan vs jr riyoo
Jr wirsan vs jr riyooPutra Meunafa
 
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubiMengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubiPutra Meunafa
 
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubiMengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubiPutra Meunafa
 

Mais de Putra Meunafa (20)

WIRSAN AMIN
WIRSAN AMINWIRSAN AMIN
WIRSAN AMIN
 
WIRSAN AMIN
WIRSAN AMINWIRSAN AMIN
WIRSAN AMIN
 
WIRSAN AMIN
WIRSAN AMINWIRSAN AMIN
WIRSAN AMIN
 
WIRSAN AMIN
WIRSAN AMINWIRSAN AMIN
WIRSAN AMIN
 
Putra meunafa
Putra meunafaPutra meunafa
Putra meunafa
 
Putra meunafa
Putra meunafaPutra meunafa
Putra meunafa
 
Putra meunafa
Putra meunafaPutra meunafa
Putra meunafa
 
Putra meunafa
Putra meunafaPutra meunafa
Putra meunafa
 
Foto
FotoFoto
Foto
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulueSTRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
 
Furum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajarFurum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajar
 
Furum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajarFurum besar pemuda pelajar
Furum besar pemuda pelajar
 
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
 
Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2
 
Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2Jr wirsan vs jr riyoo.2
Jr wirsan vs jr riyoo.2
 
Jr wirsan vs jr riyoo
Jr wirsan vs jr riyooJr wirsan vs jr riyoo
Jr wirsan vs jr riyoo
 
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubiMengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
 
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubiMengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
 

Último

Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 

Último (12)

Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 

Dasar-Dasar Proses Pengawasan

  • 1. Dasar – Dasar Proses Pengawasan OLEH: WIRSAN AMIN SIMEULUE 2012
  • 2. Pengertian Karakteristik Pengawasan Tipe-Tipe yang Efektif Dasar-Dasar Proses Pengawasan Alat Bantu Tahap-Tahap Pengawasan Perancangan Pentingnya Proses
  • 3. * Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan (Sondang P. Siagian) Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak (Suyamto)
  • 4. Menurut Winardi, ―Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan‖. Menurut Basu Swasta, ―Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan‖. Sedangkan menurut Komaruddin, ―Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti‖.
  • 5. * Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.
  • 6. * Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal. 589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain: a) Pengawasan Pendahuluan (preliminary control) b) Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control) c) Pengawasan Feed Back (feed back control)
  • 7. a) Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan. Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tndakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan. Pengawasan pendahuluan meliputi: 1. Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia. 2. Pengawasan pendahuluan bahan-bahan. 3. Pengawasan pendahuluan modal 4. Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
  • 8. b) Terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka. Pengarahan berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk: 1. Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-- metode serta prosedur-prsedur yang tepat. 2. Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang yang memberikan penyerahan.
  • 9. c) Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang. Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu : 1. Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) 2. Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis). 3. Pengawasan Kualitas (Quality Control) 4. Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
  • 10. * 1. Tahap 1 : Penetapan Standar Standar: suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai ―patokan‖ untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar Tiga bentuk standar yang umum: a) Standar fisik (operation control) : meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan atau kualitas produk. b) Standar moneter (financial control) : ditunjukkan dalam rupiah (IDR) dan mencakup biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan dan sejenisnya c) Standar waktu (time control) : meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pekerjaan harus diselesaikan.
  • 11. 2. Tahap 2 : Penentuan pengukuran Pelaksanaan Kegiatan Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat. 3. Tahap 3 : Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan laporan, metode, pengujian, dan sampel. 4. Tahap 4 : Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagi manajer. 5. Tahap 5 : Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
  • 12. * Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya : 1. Perubahan lingkungan organisasi Manajer mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Peningkatan Kompleksitas Organisasi Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
  • 13. 3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan Kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis. 4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
  • 14. * 1. Merumuskan hasil yang diinginkan. Manajer harus merumuskan hasil yang akan dicapai dengan sejelas mungkin. 2. Menetapkan penunjuk (predictors) hasil Untuk menemukan sejumlah indikator – indikator yang terpercaya sebagai penunjuk apabila tindakan - tindakan koreksi perlu diambil atau tidak.
  • 15. Menurut Wiliam H. Newman beberapa “early warning editor” yang dapat membantu manajer memperkirakan apa hasil tercapai atau tidak : a. Pengukuran masukan. b. Hasil-hasil pada tahap permulaan. c. Gejala-gejala (symptoms) yang dihadapi. d. Perubahan dalam kondisi yang diasumsikan. 3. Menetapkan Standart penunjuk dan hasil Bersifat penting agar tidak terjadi pengabaian pada penyimpangan penyimpangan.
  • 16. 4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik * Jaringan kerja komunikasi dianggap baik apabila tidak hanya keatas tetapi juga ke bawah. * Harus efisien dan relevan kepadak pihak yang memerlukan. * Didasarkan prinsip ―Management by Exception‖, atasan hanya diberi informasi bila terjadi penyimpangan besar dari standar atau rencana. 5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi Informasi penyimpangan dari standart harus dievaluasi sebelum alternatif yang lain di implementasikan.
  • 17. * Agar manajer dapat merancang sistem pengawasan efektif, maka perlu diidentifikasikan bidang—bidang strategik satuan kerja atau organisasi. Penetapan bidang-bidang pengawasan strategik akan membantu perumusan sistem pengawasan dan standar yang lebih terperinci bagi manajer-manajer tingkatan bawah.
  • 18. * Hasil yang diinginkan Standar untuk hasil yang diinginkan dan untuk penunjuk Penilai Peramalan faktor-faktor ekstern dan masukan yang akan mempengaruhi hasil akhir Peramalan hasil akhir Tindakan koreksi Hasil-hasil intern yang dicapai Kegiatan-kegiatan
  • 19. * Dua teknik yang paling terkenal untuk dapat membantu manajer agar pelaksanaan pengawasan menjadi lebih efektif adalah : 1. Manajemen dengan Pengecualian (Management by Exception) 2. Sistem Informasi Manajemen (Managemen Information Systems).
  • 20. * MBE, atau prinsip pengecualian, memungkinkan manajer untuk mengarahkan pengarahannya pada bidang-bidang pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan para karyawan atau tingkatan manajemen rendah untuk menangani variasi-variasi rutin. Pengawasan yang ditujukan pada terjadinya kekecualian ini murah, tetapi penyimpangan baru dapat diketahui setelah kegiatan terlaksana. Biasanya pengawasan ini dipergunakan untuk operasi-operasi organisasi yang bersifat otomatis dan rutin.
  • 21. *
  • 22. * MIS adalah sistem pengadaan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi yang direncanakan agar keputusan-keputusan manajemen yang efektif dapat dibuat. Sistem menyediakan informasi waktu yang lalu, sekarang dan yang akan datang serta kejadian-kejadian didalam dan diluar organisasi. MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu : 1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah. 2. Tahap desain konseptual. 3. Tahap desain terperinci. 4. Tahap implementasi akhir.
  • 23. Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu : 1. Mengikut sertakan pemakai (unsur) kedalam tim perancang. 2. Mempertimbangkan secara hati-hati biaya sistem. 3. Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi lebih daripada pertimbangan kuantitas belaka. 4. Pengujian pendahuluan sebelum diterapkan. 5. Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis yang mencukupi bagi para operator dan pemakai sistem.
  • 24. Konsep MIS berhubungan sangat erat dengan teknologi komputer. Organisasi mungkin mempunyai MIS tanpa komputer, tetapi sistem akan kehilangan sebagian ―keampuhannya‖ tanpa bantuan komputer. Jadi, pada dasarnya MIS membantu manajemen melalui penyediaan personalia yang tepat dengan jumlah yang tepat dari informasi yang tepat pula pada waktu yang tepat.
  • 25. * Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu bahwa siatem seharusnya : 1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar, 2. Tepat waktu, 3. Dengan biaya yang efektif, 4. Tepat akurat, dan 5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan. Semakin terpenuhinya kriteria di atas semakin efektif sistem pengawasan.
  • 26. Karakteristik pengawasan secara lebih diperinci sebagai berikut : 1. Akurat, informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Karena data ang tidak akurat dapat menyebabkan tindakan koreksi yang keliru atau menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada. 2. Tepat-Waktu, informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secepatnya bila kegiatan perbaikan harus dilakukan segera. 3. Obyektif dan Menyeluruh, informasi harus mudah dipahami dan bersifat obyektif serta lengkap.
  • 27. 4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik, sistem pengawasan harus memusatkan pada bidang di mana penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal. 5. Realistik secara ekonomis, biaya sistem pengawasan harus lebih rendah atau paling tidak sama dengan manfaat yang akan diperoleh dari sistem tersebut. 6. Realistik secara organisasional, sistem pengawasan harus cocok atau harmonis dengan kenyataan-kenyataan organisasi.
  • 28. 7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, informasi harus terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi karena : a) Setiap tahap dari proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya keseluruhan operasi, b) Informasi pengawasan harus sampai pada seluruh personalia yang memerlukan. 8. Fleksibel, fleksibilitas sistem untuk memberikan reaksi terhadap ancaman atau kesempatan dari lingkungan. 9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, sistem pengawasan yang efektif harus menunjukkan tindakan koreksi yang seharusnya diambil. 10. Diterima para anggota organisasi, sistem pengawasan harus mendorong perasaan otonomi, tanggung jawab, dan berprestasi.
  • 29. * W a s s a l a m, WIRSAN AMIN