SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
TEKNIK SAMPLING
oleh
Nova Nurhanifah,M.Pd.
Apa itu teknik sampling?
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan
sampel (Sugiyono, 2001).
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel
yang representatif (Margono, 2004).
Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk
menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik
haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik
dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai
subjek penelitian.
Langkah-langkah dalam teknik sampling
Menentukan populasi
Mencari data akurat unit populasi
Memilih sampel yang representative
Menentukan jumlah sampel yang memadai
Teknik
Sampling
Probability
Sampling
Non-
Probability
Sampling
Simple random sampling
Stratified Random Sampling
Cluster Random Sampling
Systematic Sampling
Convenience Sampling
Snowball Sampling
Purposive Sampling
Haphazard Sampling
Teknik sampling yang
memberikan peluang
yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Teknik sampling yang
tidak memberikan
peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap
unsur (anggota)
populasi untuk dipilig
menjadi sampel.
Simple random sampling
Merupakan suatu teknik sampling yang dipilih
secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa
penelitian cenderung bersifat deskriptif atau
bersifat umum. Setiap unsur populasi harus
memiliki kesempatan yang sama untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
Contoh: misalnya ada “pembiayaan
pembangunan pendidikan dasar di Jawa
Barat”, sampelnya adalah seluruh siswa SD
dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap
seluruh SD dan SMP itu dilakukan pemilihan
secara random tanpa pengelompokkan
terlebih dahulu, dengan demikian peluang SD
maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel
sama.
Stratified Random Sampling
Merupakan suatu teknik sampling dimana populasi
kita bagi ke dalam sub populasi (strata), karena
mempunyai karakteristik yang heterogen dan
heterogenitas tersebut mempunyai arti yang
signifikan terhadap pencapaian tujuan penelitian,
maka penelitian dapat mengambil dengan cara ini.
Setiap stratum dipilih sampel melalui proses simple
random sampling.
Contoh: misalnya ada suatu manajer yang ingin
mengetahui sikap manajer terhadap suatu kebijakan.
Dia menduga bahwa manajer tingkat atas memiliki
sikap yang positif terhadap kebijakan perusahaan. Agar
dapat menguji dugaan tersebut maka sampelnya harus
terdiri dari manajer tingkat atas, menengah, dan
bawah. Kemudian dari masing-masing strata dipilih
manajer dengan teknik simple random sampling.
Probability Sampling
Probability Sampling
Cluster Random Sampling Systematic Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara
gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan
sampling yang besar yang disebut cluster. Berbeda
dengan pembentukan strata, satuan sampling yang
ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen.
Pemilihan dilakukan beberapa tingkat: (1) Memilih
kluster dengan cara simple random sampling (2)
Memilih satuan sampling dalam kluster. Jika
pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut
Multi-stage Cluster Sampling.
Contoh: Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas,
karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota
tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random. Dari tiap
kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan-
kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel
klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan
dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara
random.
Merupakan teknik sampling jika peneliti dihadapkan pada
ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat
pengambil data secara random, cara pengambilan sampel
sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada
peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis,
yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah
yang “keberapa”.
Contoh: Misalnya setiap unsur populasi yang keenam,
yang bisa dijadikan sampel. Soal ”keberapa”-nya satu
unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada
ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam
satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan
diambil adalah 250 rumah dengan demikian interval di
antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.
Non-Probability Sampling
Convenience Sampling Snowball Sampling
Contoh: misalnya ada seorang peneliti ingin mengetahui
tentang kebersihan wilayah Jakarta Selatan ia
menanyakan kepada orang yang ada dijalan atau orang
yang dia jumpai bukan orang yang mengerti tentang
kebersihan wilayah Jakarta Selatan seperti petugas
kebersihan atau mendatangi kantor gubernur atau
walikota Jakarta Selatan.
Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak
mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan
kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel
karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia
mengenal orang tersebut.
Merupakan teknik sampling yang banyak dipakai ketika
peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya.
Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan
penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti
menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel
pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa
dijadikan sampel. Satuan sampling dipilih atau ditentukan
berdasarkan informasi dari responden sebelumnya.
Contoh: Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui
pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perkawinan.
Peneliti cukup mencari satu orang wanita lesbian dan kemudian
melakukan wawancara. Setelah selesai, peneliti tadi minta
kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa mewawancarai
teman lesbian lainnya. Setelah jumlah wanita lesbian yang
berhasil di wawancarainya dirasa cukup, peneliti bisa
menghentikan pencarian wanita lesbian lainnya. Hal ini bisa
juga dilakukan pada pencandu narkotika, para gay, atau
kelompok-kelompok sosial lain yang eksklusif (tertutup).
Non-Probability Sampling
Purposive Sampling Haphazard Sampling
Merupakan teknik sampling yang Satuan samplingnya dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk
memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau
kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel. Sesuai
dengan namanya, sampel diambil dengan maksud dan tujuan
yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil sebagai sampel
karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu
tersebut memiliki atau mengetahui informasi yang diperlukan
bagi penelitian yang dia buat.
Merupakan teknik sampling dimana Satuan sampling dipilih
sembarangan atau seadanya, tanpa perhitungan apapun
tentang derajat kerepresentatipannya.
Contoh: Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian
mengenai kompetensi dosen di sebuah universitas,
pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa
dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan
datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan
penelitian.
Menentukan jumlah
sample penelitian
Thank you

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a TEKNIK SAMPLING

Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleheri damanik
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)OGANPUTRAWIJAYA
 
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.pptFebby537218
 
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjMutthoriqAlilA
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiIda Susanti
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
PPT KTI KELOMPOK 5.pptx
PPT KTI KELOMPOK 5.pptxPPT KTI KELOMPOK 5.pptx
PPT KTI KELOMPOK 5.pptxIbnuFajar54
 

Semelhante a TEKNIK SAMPLING (20)

Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sample
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA  (OGAN PUTRA WIJAYA)
METODOLOGI PENELITIAN ALAT DALAM PENGUMPULAN DATA (OGAN PUTRA WIJAYA)
 
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
 
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
11942405.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Teknik sampling2
Teknik sampling2Teknik sampling2
Teknik sampling2
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
m_s2_sampling.ppt
m_s2_sampling.pptm_s2_sampling.ppt
m_s2_sampling.ppt
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
PPT KTI KELOMPOK 5.pptx
PPT KTI KELOMPOK 5.pptxPPT KTI KELOMPOK 5.pptx
PPT KTI KELOMPOK 5.pptx
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 

Último

materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Último (20)

materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

TEKNIK SAMPLING

  • 2. Apa itu teknik sampling? Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001). Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif (Margono, 2004). Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.
  • 3. Langkah-langkah dalam teknik sampling Menentukan populasi Mencari data akurat unit populasi Memilih sampel yang representative Menentukan jumlah sampel yang memadai
  • 4. Teknik Sampling Probability Sampling Non- Probability Sampling Simple random sampling Stratified Random Sampling Cluster Random Sampling Systematic Sampling Convenience Sampling Snowball Sampling Purposive Sampling Haphazard Sampling Teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilig menjadi sampel.
  • 5. Simple random sampling Merupakan suatu teknik sampling yang dipilih secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung bersifat deskriptif atau bersifat umum. Setiap unsur populasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Contoh: misalnya ada “pembiayaan pembangunan pendidikan dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh siswa SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP itu dilakukan pemilihan secara random tanpa pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama. Stratified Random Sampling Merupakan suatu teknik sampling dimana populasi kita bagi ke dalam sub populasi (strata), karena mempunyai karakteristik yang heterogen dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka penelitian dapat mengambil dengan cara ini. Setiap stratum dipilih sampel melalui proses simple random sampling. Contoh: misalnya ada suatu manajer yang ingin mengetahui sikap manajer terhadap suatu kebijakan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas memiliki sikap yang positif terhadap kebijakan perusahaan. Agar dapat menguji dugaan tersebut maka sampelnya harus terdiri dari manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Kemudian dari masing-masing strata dipilih manajer dengan teknik simple random sampling. Probability Sampling
  • 6. Probability Sampling Cluster Random Sampling Systematic Sampling Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen. Pemilihan dilakukan beberapa tingkat: (1) Memilih kluster dengan cara simple random sampling (2) Memilih satuan sampling dalam kluster. Jika pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut Multi-stage Cluster Sampling. Contoh: Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random. Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan- kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random. Merupakan teknik sampling jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”. Contoh: Misalnya setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal ”keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan diambil adalah 250 rumah dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.
  • 7. Non-Probability Sampling Convenience Sampling Snowball Sampling Contoh: misalnya ada seorang peneliti ingin mengetahui tentang kebersihan wilayah Jakarta Selatan ia menanyakan kepada orang yang ada dijalan atau orang yang dia jumpai bukan orang yang mengerti tentang kebersihan wilayah Jakarta Selatan seperti petugas kebersihan atau mendatangi kantor gubernur atau walikota Jakarta Selatan. Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Merupakan teknik sampling yang banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. Contoh: Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perkawinan. Peneliti cukup mencari satu orang wanita lesbian dan kemudian melakukan wawancara. Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa mewawancarai teman lesbian lainnya. Setelah jumlah wanita lesbian yang berhasil di wawancarainya dirasa cukup, peneliti bisa menghentikan pencarian wanita lesbian lainnya. Hal ini bisa juga dilakukan pada pencandu narkotika, para gay, atau kelompok-kelompok sosial lain yang eksklusif (tertutup).
  • 8. Non-Probability Sampling Purposive Sampling Haphazard Sampling Merupakan teknik sampling yang Satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki atau mengetahui informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dia buat. Merupakan teknik sampling dimana Satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya, tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya. Contoh: Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi dosen di sebuah universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian.