Dokumen ini membahas program Clean Energy Finance and Investment Mobilisation (CEFIM) yang diluncurkan oleh OECD untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan investasi energi terbarukan dengan mengembangkan instrumen kebijakan dan desain untuk menarik pendanaan baru, serta berkolaborasi dengan berbagai inisiatif internasional terkait energi bersih. Indonesia meminta dukungan studi dari OECD untuk menganalisis proyek energi
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Finance and Investment, 8 November 2019
1. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Clean Energy Finance and Investment Mobilisation Programme (CEFIM)
Jakarta, 8 November 2019
1
2. Latar Belakang
2
Berdasarkan tinjauan negara yang pernah
dilakukan oleh OECD
Fleksibel, disesuaikan dengan
prioritas nasional
Tinjauan Pendanaan dan Investasi
Energi Bersih di Indonesia
Workshop Regional
2021-2023
OECD memberi dukungan penyusunan
kebijakan dan desain instrumen terkait melalui
training/workshop.
OECD menyediakan platform internasional
untuk berbagi best practices dan meningkatkan
pendanaan dan investasi energi bersih
Implementasi Kegiatan Pendukung
Berbagi informasi antar-negara untuk
identifikasi tantangan dan lessons
learned
Koordinasi kegiatan dengan
pemangku kepentingan di tingkat
regional
OECD meluncurkan program Clean Energy Finance and Investment Mobilisation (CEFIM) pada Januari 2019 dengan dukungan
finansial dari Pemerintah Denmark sebesar DKK 35juta (Rp 75 miliar) untuk Indonesia, Vietnam, India, Colombia, dan Argentina.
1
Bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung implementasi kegiatan yang dapat menarik sumber pendanaan dan investasi baru
untuk energi terbarukan di sektor pembangkit dan efisiensi energi bangunan2
Dapat berkontribusi untuk capaian target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29-41% pada tahun 2030 dan target bauran energi
baru terbarukan sebesar 23% pada 2025.
3
Berkolaborasi dengan Clean Energy Ministerial, Clean Energy Investment Coalition, P4G (Partnering for Green Growth and Global
Goals 2030), G20 work on climate, energy, and green finance, serta Sustainable Energy for All (SE4ALL) initiative.4
Program Inti CEFIM
3. Trilema Energi Indonesia
3
Ketahanan Suplai
Energi
Penambahan
Kapasitas
Meningkatkan akses
energi dan rasio
elektrifikasi
Menjaga harga energi
tetap terjangkau
Reliabilitas,
Kualitas dan
Ramah Lingkungan
4. Target Energi Terbarukan
4
2013
2025
2050
5%
18%
23%
25%30%
22%
31%
20%
25%
24%
Power plant: 51 GW
Energyconsumption: 0.8 TOE/cap Electricity consumption: 776
KWh/cap Electrificationratio: 80.51%
Power Plant: 115 GW
Energyconsumption: 1.4 TOE/cap Electricity consumption: 2,500
KWh/cap Electrification ratio (2020): closely to 100%
Power Plant: 430 GW
Energyconsumption: 3.2 TOE/cap
Electricity consumption: 7,000 KWh/cap
2013
194 MTOE 46%
31%
2050
1,000 MTOE
2025
400MTOE
New and RenewableEnergy
Oil
NaturalGas
Coal
5. Investasi Infrastruktur Energi
5
REALISASI INVESTASI PLN
Source: National General Electricity Plan 2019-2038
KEBUTUHAN INVESTASI
No. Infrastructure Type
Investment Needs
2019-2025 (mio USD)
1 Power Plants 84
2 Transmission & Substation 28
3 Distribution 75
Total 187
Gap
6. Cakupan Program CEFIM Indonesia
6
Cakupan
Program
Fasilitasi dan Peningkatan Investasi Kebijakan Kompetisi dan Kelembagaan
• Instrumen kebijakan untuk transisi dari kegiatan yang
bergantung pada insentif ke mekanisme pasar (lelang
EBT).
• Langkah-langkah penghapusan subsidi energi yang tidak
efisien dan penciptaan pasar karbon.
• Kebijakan yang memfasilitasi izin penggunaan lahan
untuk EBT.
*) Mapping Channels to Mobilise Institutional Investment for Sustainable Energy.
• Memperkuat kebijakan pasar listrik dan kelembagaan
untuk meningkatkan efisiensi ekonomi
• Meningkatkan mobilisasi capital dari swasta dalam
kapasitas ketenagalistrikan dan pengembangan grid
listrik
Pengembangan Program CEFIM
• CEFIM sebagai platform program pengem
• Pengembangan sumber pendanaan
• Matchmaking dengan investor
• Tools kebijakan untuk menurunkan risiko investasi dengan
fokus pada inovasi finansial dan kelembagaan (green
investment banks, dll)
• Kebijakan untuk diversifikasi sumber pendanaan EBT dan
efisiensi energi
• Pemetaan saluran investasi EBT dan identifikasi saluran
lainnya untuk mempercepat investasi EBT menggunakan
kerangka kerja OECD*)
Sasaran
• Peningkatan investasi energi terbarukan di Indonesia
• Tersedianya fasilitas pembiayaan yang sesuai
• Pengembnagan kapasitas SDM
• Tersedianya Insentif kebijakan yang mendukung inovasi
daerah dalam implementasi energi bersih
7. Aktivitas CEFIM
7
Berdasarkan keahlian OECD, pemerintah Indonesia mengajukan
aktivitas studi untuk mendukung:
Item 1. Provide a comprehensive analysis of the prospect and risk of clean energy
projects in Indonesia to prepare bankable projects (analysis, guidelines, and
feasibility study) including to support Environmental Fund Management Agency
(BPDLH).
Item 2. Provide support on the development of business models and the role of
policy and regulation to help creating a liquid Energy Service Company (ESCO)
market in Indonesia.
Item 3. Design of a roadmap for the transition from fossil fuels to clean energy
(infrastructure finance and investment).
Dukungan Program CEFIM untuk mendukung kebijakan nasional
8. Terima Kasih
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
Deputi Koordinasi Bidang Pengelolaan Energi,
Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup
Gedung Ali Wardhana
Jalan Lapangan Banteng Timur
Nomor 2 – 4 Jakarta Pusat, 10710
Telp. 021-3500901, Fax. 021-3441261