1. Dalam kegiatan pembelajaran harus dapat
mengimplementasikan pengajaran yang
memerdekakan anak didik, tidak boleh ada
paksaan serta hukuman-hukuman. Pada
hakikatnya setiap anak memiliki kemampuan yang
berbeda. Sebagai seorang guru kita berkewajiban
untuk menuntun anak didik agar tumbuh sesuai
dengan minat dan bakat mereka.
Oleh: NOVIA EKOWATI
(CGP A-6 2022 Kab. Purworejo)
Sebelum mempelajari modul 1.1 ini
saya percaya bahwa murid dapat
memahami pembelajaran dengan cara
dipaksa untuk selalu belajar materi
pelajaran setiap hari. Saya juga
menganggap bahwa karakteristik
murid semua sama, sehingga tidak ada
perlakuan khusus dalam
pembelajaran.
Tentang murid sebelum
mempelajari modul 1.1.
1
Yang berubah dari pemikiran atau perilaku
saya setelah mempelajari modul 1.1
2
Tidak menyamaratakan kemampuan
peserta didik, lebih sabar dalam
membimbing tanpa harus memaksa,
mengenali lebih dalam karakter dan
latar belakang anak, memberikan
pembelajaran yang menyenangkan.
Harapannya peserta didik dapat menjadi
pembelajar yang mandiri sesuai dengan
minat dan bakatnya masing-masing
tanpa ada paksaan dari guru.
Yang dapat segera saya terapkan
lebih baik agar kelas
mencerminkan pemikiran KHD
3
Kesimpulan dan Refleksi Pengetahuan dan
Pengalaman Baru yang Dipelajari dari
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Pemikiran pendidikan Ki Hajar
Dewantara yang masih
relevan hingga saat ini yaitu
penSistem Among, Tri Pusat
Pendidikan, dan Semboyan Ing
Ngarsa Sung Tulodho, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani.
PENDIDIKAN
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi
MENUNTUN
PENGAJARAN
KODRAT ALAM &
KODRAT ZAMAN
BUDI PEKERTI
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
tersebut dapat memberikan suatu
kebebasan berpikir kepada peserta
didik untuk mengembangkan
kreatifitas yang ada dalam dirinya
sesuai dengan penerapan
kurikulum 2013 dan dijadikan
sebagai dasar dalam pembentukan
moral pendidikan abad 21.
2. Oleh: NOVIA EKOWATI (CGP A6-2022 Kab. Purworejo)
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
Kesimpulan dan Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru yang Dipelajari dari
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pengajaran adalah bagian dari Pendidikan.
Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk
kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan
terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu:
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, Ki Hajar
Dewantara mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Dasar
Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pada laku atau budi
pekerti, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan
sosial dan karakter baik bagi seorang anak.
Pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara yang masih relevan hingga saat ini yaitu
pendidikan dengan Sistem Among, Tri Pusat Pendidikan, dan Semboyan Ing Ngarsa Sung
Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Pemikiran Ki Hajar Dewantara
tersebut dapat memberikan suatu kebebasan berpikir kepada peserta didik untuk
mengembangkan kreatifitas yang ada dalam dirinya sesuai dengan penerapan kurikulum
2013 dan dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan moral pendidikan abad 21.
Sebelum mempelajari modul 1.1 ini pembelajaran yang saya lakukan yaitu sebagai
pendidik, saya masih memaksa anak untuk serba bisa di semua bidang, menyamaratakan
kemampuan anak dalam kelas, dan sering marah-marah apabila ada anak yang tidak dapat
mengerjakan tugas yang diberikan.. Perbedaan karakteristik siswa tidak terlalu diperhatikan
dan semua siswa dianggap sama dikarenakan saya belum memahami tentang kodrat anak,
sehingga tidak ada perlakuan yang berbeda antara anak yang cepat mengerti dengan anak
yang lambat memahami pelajaran. Dalam pembelajaran saya sering marah-marah jika ada
anak yang tidak fokus belajar, bermalas-malasan saat belajar dan tidak memahami apa yang
saya jelaskan.
Yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini
adalah sebagai guru harus menjadi contoh atau teladan bagi peserta didiknya. Dalam
kegiatan pembelajaran harus dapat mengimplementasikan pengajaran yang memerdekakan
anak didik, dan tidak boleh ada paksaan serta hukuman-hukuman. Padahal pada hakikatnya
setiap anak-anak itu memiliki kemampuan yang berbeda. Sebagai seorang guru kita
berkewajiban untuk menuntun anak didik agar tumbuh sesuai dengan minat dan bakat
mereka. Harapannya peserta didik dapat menjadi pembelajar yang mandiri sesuai dengan
minat dan bakatnya masing-masing tanpa ada paksaan dari guru.