Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
1. Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan
untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dan mengadakan
kegiatan pemeliharaan, perbaikan
penyesuaian, maupun penggantian
sebagian peralatan yang diperlukan agar
sarana fasilitas pada kondisi yang
diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
3. Ditinjau dari tingkat kerumitan, harga,
peranan dan resiko dalam suatu mata
rantai produksi, mesin digolongkan atas :
1. Critical
2. Essential (Potentially critical)
3. General Purpose (Non critical)
• Kategori ini untuk menentukan strategi
perawatan yang cocok.
www.themegallery.com
4. Mesin “Critical”
• Kalau rusak dapat membahayakan
• Kalau rusak proses produksi terganggu
• Investasi mahal
• Biaya perbaikannya mahal (misal: high
speed turbine)
• Waktu untuk perbaikan lama
www.themegallery.com
5. Mesin “General Purpose”
• Kalau rusak tidak membahayakan
• Kalau rusak tidak mengganggu proses
produksi
• Investasi tidak mahal
• Biaya perbaikan tidak mahal
• Mempunyai unit cadangan
• Tidak mengakibatkan kerusakan sekunder
Mesin Essential (Potentially Critical)
• Di antara mesin critical dan general
purpose.
www.themegallery.com
8. a. Inspeksi.
Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi
bagian luar dan inspeksi bagian dalam.
Inspeksi bagian luar dapat ditujukan untuk
mengamati dan mendeteksi kelainan-
kelainan yang terjadi pada mesin yang
sedang beroperasi, misalnya: timbul suara
yang tidak normal, getaran, panas, asap dan
lain-lain.
Inspeksi bagian dalam ditujukan untuk
pemeriksaan elemen-elemen mesin yang
dipasang pada bagian dalam seperti: roda
gigi, ring, paking, bantalan dan lain-lain.
9. Frekuensi inspeksi perlu ditentukan secara
sangat hati-hati, karena terlalu kurangnya
inspeksi dapat menyebabkan mesin
kerusakan yang sulit untuk diperbaiki
dengan segera. Sedangkan terlalu sering
diadakan inspeksi dapat menyebabkan
mesin kehilangan waktu produktivitasnya.
Dengan demikian frekuensi pelaksanaan
inspeksi harus benar-benar ditentukan
berdasarkan pengalaman, dan jadwal
program untuk inspeksi perlu
dipertimbangkan dengan matang.
www.themegallery.com
10. b. Pelumasan.
Komponen-komponen mesin yang
bergesekan seperti roda gigi, bantalan
dsb, harus diberi pelumasan secara
benar agar dapat bekerja dengan baik
dan tahan lama. Dalam pemberian
pelumas yang benar perlu diperhatikan
jenis pelumasnya, jumlah pelumas,
bagian yang diberi pelumas dan waktu
pemberian pelumasnya ini.
www.themegallery.com
11. c. Perencanaan dan Penjadwalan.
Suatu jadwal program perawatan perlu
disiapkan dan harus ditaati dengan baik.
Program perawatan harus dibuat secara
lengkap dan teperinci menurut
spesifikasi yang diperlukan, seperti
adanya jadwal harian, mingguan,
bulanan, tiap tiga bulan, tiap setengah
tahun, setiap tahun dan sebagainya.
www.themegallery.com
12. d. Pencatatan dan Analisis.
Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk
membantu kelancaran pekerjaan perawatan
ini adalah:
1. Buku manual operasi.
2. Manual instruksi perawatan.
3. Kartu riwayat mesin.
4. Daftar permintaan suku cadang.
5. Kartu inspeksi.
6. Catatan kegiatan harian.
7. Catatan kerusakan, dan lain-lain.
Catatan-catatan ini akan banyak membantu dalam menentukan perencanaan
dan keputusan-keputusan yang akan diambil.
13. Analisis yang dibuat berdasarkan catatan-
catatan tersebut akan membantu dalam hal:
• Melakukan pencegahan kerusakan daripada
memperbaiki kerusakan yang terjadi.
• Mengetahui tingkat kehandalan mesin.
• Menentukan umur mesin.
• Memperkirakan kerusakan mesin dan
merencanakan untuk memperbaikinya sebelum
terjadi kerusakan.
• Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi.
• Menentukan untuk pembelian mesin yang lebih baik
dan cocok berdasarkan pengalaman masa lalu.
www.themegallery.com
14. Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi
tenaga perawatan.
Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan
yang dibutuhkan.
Berkurangnya pengeluaran biaya untuk
perbaikan.
Penggantian suku cadang yang direncanakan
dapat dihemat kebutuhannya, sehingga suku
cadang selalu tersedia di gudang setiap waktu.
Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena
berkurangnya kerusakan.
www.themegallery.com
16. CARA – CARA MERAWAT MESIN YANG
EFISIEN
Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk
mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali.
Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak.
Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya-penyebabnya, perbaikan apa yang
dapat dilakukan, dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar
kerusakan tidak terulang lagi.
Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih.
17. Difinisi maintenanceDifinisi maintenance
Kegiatan pokoknya adalah menjaga
kelangsungan proses/produksi dengan
tugas melakukan
inspeksi/pemeriksaan rutin,
perbaikan/reparasi, dan bongkar total
(over haul).
Perawatan/Pemeliharaan(mainten
ance) didefinisikan suatu kombinasi
dari semua tindakan/kegiatan (dalam
hal ini adalah merawat dan
memperbaiki) yang dilakukan dalam
rangka mempertahankan atau
mengembalikan suatu mesin/alat pada
kondisi yang dapat diterima.
18. Jenis perawatan (maintenance)
Perawatan
Terencana Tidak terencana
Perawatan
pencegahan (PM)
Perawatan
koreksi
(CM)
Emergency
maintenanc
e
Reparasi
krn
kerusakan
Breakdown
maintenanc
e
- Inspeksi.
-Setting
atau
penyetelan.
- Pelumasan
Running
maintenanc
e
Penambaha
n komponen
yg terkait
dng inspeksi
Shutdown
maintenanc
e
20. Contoh sederhana misalnya
Perancangan saluran air buangan atau air
limbah, yang di pikirkan yaitu bagaimana caranya
membuat maintenance dengan mudah dan murah
di kemudian hari yaitu dengan cara pembuatan
bak kontrol di beberapa lokasi untuk
mempermudah pekerjaan maintenance.
21. 1.2 Bagian Maintenance
Di bentuknya bagian mantenance dalam suatu
perusahaan dengan tujuan mesin – mesin
produksi,bangunan maupun peralatan lainya selalu
dalam keadaan siap pakai secara optimal. Hal ini penting
untuk menjamin kelangsungan produksi dapat membayar
kembali modal yang telah ditanamkan .Bagian
mantenance merupakan satu kesatuan dengan bagian –
bagian lainya menjalankan fungsinya masing – masing.
22. 1.3 Kepentingan Terhadap
Maintenance
Dari segi kepentingan penanaman modal
( Investor )
- Dapat melindungi modal yang di tanam
dalam perusahaan baik yang berupa
bangunan gedung maupun
peralatan produksi
- Dapat menjamin penggunaan sarana
perusahaan secara optimal dan berumur
panjang
- Dapat menjamin kembalinya modal dan
keuntungan.
- Dapat menjamin kelangsungan hidup
perusahaan.
23. 1. Pekerjaan administrasi / klerek:
Mengerjakan tugas – tugas administrasi kebutuhan maintenance,
misal mencatat semua komponen yg keluar, masuk, rusak, yg
diganti, dsb.
2. Pekerjaan teknik (produksi):
Membuat komponen yg susah dicari di pasaran, memperbaiki
komponen yg rusak, menyambung komponen, melakukan
overhoul, dsb
3. Pekerjaan preventive maintenance (P M):
Melakukan inspeksi harian, mingguan, melumasi, menseting,
melakukan running maintenance, dsb.
23
24. - Dapat melindungi modal yang di tanam dalam
perusahaan baik yang berupa bangunan gedung
maupun peralatan produksi
- Dapat menjamin penggunaan sarana
perusahaan secara optimal dan berumur
panjang
- Dapat menjamin kembalinya modal dan
keuntungan.
- Dapat menjamin kelangsungan hidup
perusahaan.
Dari segi kepentingan penanaman modal
( Investor )
26. Pekerjaan yang dilakukan untuk
menjaga atau memperbaiki setiap fasilitas
agar tetap dalam keadaan yang dapat di
terima menurut standart yang berlaku
pada tingkat biaya yang wajar.
1.4 Istilah penting dalam maintenance1.4 Istilah penting dalam maintenance
Preventive Maintenance Suatu
pekerjaan yang di tujukan untuk
memperbaiki suatu fasilitas untuk dapat
mencapai standart yang di persyaratkan.
27. - Menjamin kontinuitas tersedianya produk yang
bersangkutan di masyarakat luas
- Membantu menjamin peningkatan devisa negara
- Mampu bersaing dengan produk Luar Negeri
Ditinjau dari segi kepentingan masyarakat di harapkan
28. - Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai
dalam jangka waktu panjang
- Menjaminn keselamatan kerja karyawan
- menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan
yang sangat terpelihara keadaanya
Di tinjau dari segi kepentingan karyawan
29.
30. Tiga dasar utama dalam
maintenence
1. Pekerjaan pertama yang mendasar dalam :
maintenance adalah:
Membersihkan peralatan dari debu maupun
kotoran.
karena debu atau kotoran ini akan menjadi
proses kondensasi dari uap air yang berada
diudara
31. 2. Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian
bagian dari peralatan yang diangap perlu.
3. Pekerjaan yang selanjutnya adalah
memperbaiki bila terdapat kerusakan
kerusakan pada bagian instalasi .
33. 1. PLANNED MAINTENANCE ( terencana )
a. Preventive Maintenance
(Pemeliharaan Pencegahan )
adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan
menemukan kondisi atau keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan
pada waktu digunakan dalam proses produksi .
Keberhasilan progam preventive:
-Suatu paket pencatatan data maintenance baik
-memiliki program perawatan yang baik
Keuntungan dan kerugian Preventive Maintenance
Keuntungan :
-Dapat meminimkan waktu berhentinya mesin
-dapat meningkatkan mutu pengendalian suku cadang.
34. Kerugian :
-terjadi biaya tambahan untuk karyawan
-terjadi pemborosan suku cadang
Running maintenance
Running maintenance dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Running maintenance
diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
b. Corrective Maintenance
Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) tidak
hanya memperbaiki tetapi mempelajari sebab-sebab
terjadinya kerusakan serta cara mengatasinya dengan
tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya
kerusakan yang serupa.
35. Tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan yang
serupa perlu dipakai sebagai pilihan alternatif :
- seluruh mesin diganti baru
- merubah proses produksi, sehingga semua sisitem
produksi dirubah.
- mengganti design/kontruksi dari komponen yang
mengalami kerusakan.
Keuntungan dan kerugian Corrective maintenance
Keuntungan
- Biaya sedikit
- staff sedikit
Kerugian
- Peningkatan biaya peralatan akibat downtime yang
tidak terencanakan
- penggunaan sumber daya staff tidak efisien
36. Shut Down Maintenance
Shut Down maintenance adalah pemeliharaan yang
didasarkan pada fungsi waktu juga, tetapi skalanya
bukan peralatan, tetapi skala unit.
Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan
dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu
kerusakan atau kelainan pada fasilitas maupun peralatan
sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan benar
37. 2. UNPLANNED MAINTENANCE ( tidak terencanakan)
a.Emergency
Pemeliharaan darurat (Emergency Maintenance) yaitu
kegiatan perawatan mesin yang memerlukan
penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak
menimbulkan kerusakan yang lebih parah.apabila dalam
perawatan ini tidak diperhatikan dikhawatirkan akan
mengakibatkan kerusakan mesin yang lebih parah.
38. ALIRAN INFORMASI DALAM CORRECTIVE
MAINTENANCE
LAPANGAN
LAPORAN
KERUSAKA
N
MANAGER
ENGINEERING &
MAINTENANCE
DATA LENGKAP
USULAN PENANGGULANAGAN
BAGIAN PERENCANAAN
RENCANA TINDAK LANJUT
LAPORAN PENANGULANGAN
KERUSAKAN DAN ANALISA
TINDAK LANJUT
PENANGGULANGAN
MANAGER DARI
MAINTENANCE
USULAN
TINDAKAN
PENYELESAIAN
MANAGER DARI
MAINTENANCE
USULAN
TINDAKAN
PENYELESAIAN
MANAGER
PRODUKSI
SURAT TUGAS
PERBAIKAN