SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PRAKTIK DISPENSING OBAT
dr. apt. Muslim Suardi, MSi.
Fakultas Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas A
ndalas
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
Dispensing
“Proses penyiapan dan penyerahan obat kepada pa
sien berdasarkan Resep”
Bagian penting dari praktik kefarmasian
Distribusi obat kepada pasien harus dengan pemberian informasi, k
onseling, dan tindak lanjut yang tepat
Resep obat harus diinterpretasikan oleh petugas dispensing berdasar
kan persyaratan di atasnya sesuai dengan persediaan obat untuk tera
pi pasiennya
Pelayanan Farmasi Klinis
1. Mengkaji (review) resep
2. Dispensing
3. Layanan Informasi Obat (PIO)
4. Konseling Narkoba
5. Perawatan Farmasi Rumah
6. Pemantauan Terapi Obat (MTO)
7. Pemantauan Efek Samping Obat (MESO)
Resep obat
“Permintaan tertulis dan elektronik dari dokter medi
s, Dokter Gigi, atau Dokter Hewan untuk menyiapk
an dan mengantarkan obat kepada pasien”
Ini biasanya berkaitan dengan resep tertulis tetapi m
ungkin, kadang-kadang, juga termasuk mengambil i
nstruksi yang diberikan oleh perangkat elektronik (r
esep elektronik), bahkan dengan berbicara langsung,
atau dengan menelepon dokter medis.
Keterbacaan
Nama pasien dan obat yang ditulis dengan tangan seringka
li sulit dibaca.
Jika nama, usia, dll tidak terbaca, tanyakan pasien untuk ej
aan yang benar dengan bijaksana.
Lebih baik menemukan BOD pasien
Keterbacaan adalah masalah yang membutuhkan kewaspa
daan dan penilaian kritis dari apoteker.
Tulisan tangan yang ceroboh dan kesamaan ejaan nama o
bat yang berbeda juga menambah kesulitan.
Kesalahan Membaca
Disebabkan oleh Look Alike Sound Alike (LASA)
Cravit dan Curvit
Karena tulisan tangan dokter yang tidak terbaca. Curvit bisa dibaca s
ebagai Cravit. Curvit adalah merek yang mengandung curcuma, supl
emen, sedangkan Cravit mengandung levofloxacin, antibiotik. Obat
yang berbeda digunakan untuk dua kondisi yang berbeda.
Leschol - Lesichol
Homalog - Novolog
Karboplatin - Humulin
Nama Obat yang Membingungkan
AZT (Azitromisin) - AGT (Tinidazole)
Jangan pernah menebak resep do
kter yang tidak terbaca
 Dokter harus dihubungi melalui telepon dan kon
firmasi, jika tulisan tangan tidak terbaca.
 Keamanan pasien. Apoteker berurusan dengan o
bat-obatan dan kehidupan pasien. Pastikan apa y
ang Anda keluarkan.
 Berbahaya! Bayangkan konsekuensi bencana dari
memberikan obat yang salah!
Pastikan setiap langkah benar
Kelengkapan dan Kebenaran Res
ep
Resep obat berfungsi sebagai sarana komunikasi dari praktisi berlise
nsi ke petugas dispensing tentang perawatan farmasi pasien.
 Memeriksa detail produk akan mencakup pemeriksaan
Nama produk. Bentuk dosis. Kekuatan/potensi obat. Jumlah total y
ang akan dibagikan dan ketersediaannya. Dosis dan petunjuk pen
ggunaan. Frekuensi administrasi.
 Rincian yang harus diperiksa
1. Rincian dokter medis
2. Rincian pasien.
3. Cek Rincian produk
Fasilitas yang Dibutuhkan untuk d
ispensing
Persyaratan lingkungan dispensing yang baik
Hambatan, kebisingan, dan gangguan yang dapat mempengaruhi dispensing
lingkungan dispensing
loket resep
Modul dispensing
Rekam medis
Formulir pelaporan
Ruang tunggu
SOP
Prosedur dalam dispensing
Menerima resep
Membaca resep dan memeriksa
Kelengkapan dan kebenaran resep
Penanganan resep
Skrining resep
Keterbacaan
Legalitas
Skrining Resep
“Salah satu pelayanan farmasi klinik yang dilakuka
n oleh apoteker untuk menganalisa DRPs dan men
ghindari kesalahan pengobatan terutama pada taha
p peresepan”
Tinjauan resep obat tentang masalah:
Administrasi
Ilmu farmasi
Klinis
Loket Resep
Idealnya Loket Resep
Dapat diakses oleh klien.
Sebaiknya terpisah dan di lokasi yang tenang.
Jika ada bagian lain yang terpisah (misalnya kosmetik
, barang umum, bagian OTC), itu harus agak jauh da
ri mereka.
Berpenampilan bersih, rapi, menarik, dan dengan tan
da atau simbol pengenal, yang dapat dengan mudah
dikenali dan dilihat dari bagian lain apotek
Idealnya Loket Resep
 Semua sumber daya yang terlibat dalam perawata
n pasien sebelum dispensing dapat menjadi sia-si
a jika dispensing tidak menghasilkan pengiriman
obat dalam bentuk yang efektif.
 Dispensing adalah salah satu elemen penting dari
RUD.
Memproses Resep
 Peran petugas dispensing dalam mempromosikan dispensing yan
g benar
 Penghapusan obat-obatan dari rak
 Penolakan untuk mengeluarkan resep obat
 Alternatif untuk resep obat konvensional
 Aspek lain dari dispensing
 Perakitan obat
 Kesalahan dispensing
 Mengisi ulang resep obat
 Mengisi resep obat
 Sedang mengemas
 Penagihan
lingkungan dispensing
Warna, tampilan, penandaan, dll. yang berbeda dap
at diberikan pada bagian resep untuk memberikan
penekanan tambahan.
Memiliki ruang tunggu untuk klien yang menunggu
resep mereka dikeluarkan/diisi.
lingkungan dispensing
Ruang tunggu
Ruang tunggu yang ideal menyediakan:
Majalah kesehatan populer saat ini, dan materi yang dipilih dengan
cermat terkait dengan kesehatan yang baik untuk membuat klien sib
uk/sibuk, dan mencegah kebosanan saat menunggu untuk menerim
a obat
Pamflet, dan poster yang berkaitan dengan masalah kesehatan mas
yarakat, keluarga, dan individu lainnya dipajang secara mencolok (ka
rena ruang tunggu dapat digunakan sebagai pusat pendidikan keseha
tan)
Kursi yang nyaman, tempat duduk (setidaknya untuk orang tua, ca
cat, atau pasien sakit untuk beristirahat.
Persyaratan Lingkungan dispensi
ng yang Baik
 Bersikap bersih: Untuk memberikan kesan profesiona
l dan pandangan ke apotek.
 Terorganisir: Untuk menyediakan area kerja yang ama
n dan efisien. (Sehingga hal-hal ditemukan di tempat y
ang tepat pada waktu yang tepat dan ada sedikit rintan
gan dan rintangan).
 Memiliki ruang yang cukup untuk memudahkan perge
rakan personel di apotek, dan untuk mencegah kemac
etan dan kontak fisik antar staf saat bekerja.
Praktek dispensing yang Baik
 GDP memastikan bahwa obat yang tepat pada jumlah
yang diinginkan dikirim ke pasien yang tepat dengan d
osis, kekuatan, frekuensi, bentuk sediaan yang tepat b
ersama dengan instruksi yang jelas dengan kemasan d
an konseling yang tepat.
 Petugas dispensing obat harus dilatih dan dilengkapi d
engan pengetahuan teknis dan keterampilan yang dipe
rlukan untuk mengeluarkan obat dan berkomunikasi
dengan pasien secara efektif.
Petugas dispensing
“Setiap orang yang diberi izin atau diberi wew
enang oleh dewan profesi untuk mengeluarka
n obat atau perbekalan kesehatan”.
Proses dispensing harus efisien, karena mempenga
ruhi obat karena petugas dispensing sering kali me
njadi orang terakhir yang bertemu dengan pasien s
ebelum obat digunakan.
Apoteker
Apotek harus dikelola di bawah pengawasan apote
ker secara keseluruhan.
Apoteker harus:
Lulus dari Program Apoteker
Menjadi apoteker terdaftar di dewan farmasi.
Apoteker
 Menjalani pelatihan internal sesuai kebijakan p
elatihan staf organisasi
 Memiliki keterampilan komunikasi dan kema
mpuan untuk memberikan nasihat yang mema
dai dan tepat kepada pasien tentang penggunaa
n obat yang tepat, penyakit dll untuk mencapai
kepatuhan pasien yang optimal.
Kualitas petugas dispensing Obat
Yang Baik 1
 Pengetahuan yang baik tentang obat-obatan
 Baik dalam keterampilan perhitungan dan arit
matika
 Keterampilan dalam menilai kualitas resep
 Sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
berkomunikasi secara efektif dengan pasien
Kualitas Petugas Dispensing Oba
t Yang Baik 2
 Pengetahuan tentang hubungan dengan profesio
nal tenaga kesehatan lainnya
 Menghormati hukum kefarmasian dan kode etik
profesi
 Pengetahuan yang baik tentang QA layanan
 Pengetahuan klinis yang baik
lingkungan dispensing
Lingkungan dispensing yang baik meliputi:
Staf
Lingkungan fisik
Perlengkapan dan fasilitas lainnya.
Staf dispensing
Anggota staf yang terlibat dalam dispensing harus
menjaga kebersihan pribadi yang baik, harus mema
kai seragam yang rapi.
Semua apoteker harus memakai lencana atauatau
tanda pengenal yang menampilkan nama dan kata
"apoteker" mereka.
Lingkungan fisik
 Temperatur dan kelembaban yang dikontrol dengan suhu dan kel
embaban yang sesuai diperlukan untuk stabilitas obat sampai tan
ggal kadaluwarsa.
 Dilarang memutar musik keras, bergosip, berbicara, atau menont
on televisi (misalnya pertandingan kriket atau film): Untuk meng
hindari gangguan selama penyaluran.
 Simpan obat-obatan dengan cara yang terorganisir di rak dalam u
rutan abjad atau menggunakan metode yang biasanya digunakan
di apotek tertentu: Untuk memastikan pemilihan obat yang benar
dari rak dengan cepat, tetapi aman untuk meminimalkan kesalaha
n pengeluaran.
 Jadilah bersih, rapikan!! berikan apotek tampilan yang profesiona
l
Lingkungan fisik
 Lingkungan fisik harus tetap bersih dan bebas de
bu.
 Apotik harus dirancang sedemikian rupa sehingg
a akses ke apotik harus dibatasi hanya untuk ora
ng yang berwenang.
Lingkungan Fisik 2
Menjaga kebersihan lingkungan membutuhka
n:
Rutinitas rutin membersihkan rak, obat/produk, dan pem
bersihan lantai setiap hari.
Jadwal rutin untuk memeriksa, membersihkan, dan mencai
rkan kulkas.
Menyeka tumpahan yang tidak disengaja dengan segera ka
rena pecah, dll. selama proses dispensing
Peralatan dan Bahan 1
 Apotek harus memiliki semua peralatan yang diperl
ukan untuk melakukan proses dispensing. Semua pe
ralatan Harus dijaga kebersihannya dan harus diperi
ksa kebersihannya sebelum digunakan.
Apotek harus memiliki:
 Konter dan kursi untuk dispensing
 Penghitung tablet dan kapsul
 Kulkas yang dilengkapi dengan termometer maksim
um/minimum.
Peralatan dan Bahan 2
 Wilayah tempat dispensing untuk produk farmas
i
 Rak yang memadai atau lemari yang dapat dikun
ci
 Bahan referensi
 Selebaran informasi pasien
 Beberapa alat dasar: tensimeter, glukometer, stet
oskop, timbangan berat badan dan tinggi badan.
Stok
 Obat (resep dan non resep)
 Bahan baku farmasi
 Obat Tradisional
 Suplemen dan makanan kesehatan
 Peralatan medis sekali pakai
 Alat kesehatan
 Kosmetik
Lingkungan dispensing yang Bai
k Mengapa?
 Bekerja di lingkungan yang bersih dan terorganisir di apotek, me
mbantu akurasi saat dispensing, dan juga memberikan tampilan p
rofesional ke apotek.
 Kehadiran loket resep dan ruang tunggu terpisah dapat lebih me
nonjolkan profesionalisme dan kompetensi petugas dispensing
 Petugas dispensing menangani obat-obatan, dan kesalahan dispe
nsing sedikit dapat mengakibatkan konsekuensi serius yaitu keseh
atan - bijaksana bagi pasien, dan untuk apotek - hilangnya reputas
i.
 Dengan demikian lingkungan dispensing yang baik direkomendas
ikan untuk setiap apotek.
Referensi
Anonim. 2014. Undang-Undang Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 35 Tahun 201
4 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Kefarmasian (nomor PMK 35 tahun 2014 tentan
g Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indon
esia.
Adikari, SK.Praktek Pemberian yang Baik.Departemen Administrasi Obat
Meena DK. Praktek Pengeluaran ObatSarjana Departemen Farmakologi JIPMER

More Related Content

What's hot

MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITssusere6c40f
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinTaofik Rusdiana
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmasemaviaza
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinTaofik Rusdiana
 
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1   3. penerimaan obat di puskesmasMi 1   3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)saninuraeni
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Yusuf Himawan
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinTaofik Rusdiana
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01roywidhie
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 

What's hot (20)

MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Cpob presentase
Cpob presentaseCpob presentase
Cpob presentase
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Obat asli indonesia pdf
Obat asli indonesia pdfObat asli indonesia pdf
Obat asli indonesia pdf
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1   3. penerimaan obat di puskesmasMi 1   3. penerimaan obat di puskesmas
Mi 1 3. penerimaan obat di puskesmas
 
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
KFT
KFTKFT
KFT
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 

Similar to Dispensing obat part 1 indo.pptx

KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxArjunKahut
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahyerna2193
 
Materi 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdfMateri 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdfssuserad6bfd
 
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxNevada3
 
1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptxdyana55
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxawaldarmawan3
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptxtrirahmi1
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaSapan Nada
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdfLindaIndriani6
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7ALLKuliah
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxAyuRahmawatiHidayat1
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..pptAsepSaepudin211095
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 

Similar to Dispensing obat part 1 indo.pptx (20)

MATERI 6-SWAMEDIKASI.pptx
MATERI 6-SWAMEDIKASI.pptxMATERI 6-SWAMEDIKASI.pptx
MATERI 6-SWAMEDIKASI.pptx
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
 
Materi 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdfMateri 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 3-Manajemen RS-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
 
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptx
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
PPT MAGANG.pptx
PPT MAGANG.pptxPPT MAGANG.pptx
PPT MAGANG.pptx
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
 
Pharmacy ideal
Pharmacy idealPharmacy ideal
Pharmacy ideal
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
13701133.ppt
13701133.ppt13701133.ppt
13701133.ppt
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
 
pft (1).pptx
pft (1).pptxpft (1).pptx
pft (1).pptx
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 

Recently uploaded

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Dispensing obat part 1 indo.pptx

  • 1. PRAKTIK DISPENSING OBAT dr. apt. Muslim Suardi, MSi. Fakultas Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas A ndalas Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
  • 2. Dispensing “Proses penyiapan dan penyerahan obat kepada pa sien berdasarkan Resep” Bagian penting dari praktik kefarmasian Distribusi obat kepada pasien harus dengan pemberian informasi, k onseling, dan tindak lanjut yang tepat Resep obat harus diinterpretasikan oleh petugas dispensing berdasar kan persyaratan di atasnya sesuai dengan persediaan obat untuk tera pi pasiennya
  • 3. Pelayanan Farmasi Klinis 1. Mengkaji (review) resep 2. Dispensing 3. Layanan Informasi Obat (PIO) 4. Konseling Narkoba 5. Perawatan Farmasi Rumah 6. Pemantauan Terapi Obat (MTO) 7. Pemantauan Efek Samping Obat (MESO)
  • 4. Resep obat “Permintaan tertulis dan elektronik dari dokter medi s, Dokter Gigi, atau Dokter Hewan untuk menyiapk an dan mengantarkan obat kepada pasien” Ini biasanya berkaitan dengan resep tertulis tetapi m ungkin, kadang-kadang, juga termasuk mengambil i nstruksi yang diberikan oleh perangkat elektronik (r esep elektronik), bahkan dengan berbicara langsung, atau dengan menelepon dokter medis.
  • 5. Keterbacaan Nama pasien dan obat yang ditulis dengan tangan seringka li sulit dibaca. Jika nama, usia, dll tidak terbaca, tanyakan pasien untuk ej aan yang benar dengan bijaksana. Lebih baik menemukan BOD pasien Keterbacaan adalah masalah yang membutuhkan kewaspa daan dan penilaian kritis dari apoteker. Tulisan tangan yang ceroboh dan kesamaan ejaan nama o bat yang berbeda juga menambah kesulitan.
  • 6. Kesalahan Membaca Disebabkan oleh Look Alike Sound Alike (LASA) Cravit dan Curvit Karena tulisan tangan dokter yang tidak terbaca. Curvit bisa dibaca s ebagai Cravit. Curvit adalah merek yang mengandung curcuma, supl emen, sedangkan Cravit mengandung levofloxacin, antibiotik. Obat yang berbeda digunakan untuk dua kondisi yang berbeda. Leschol - Lesichol Homalog - Novolog Karboplatin - Humulin Nama Obat yang Membingungkan AZT (Azitromisin) - AGT (Tinidazole)
  • 7. Jangan pernah menebak resep do kter yang tidak terbaca  Dokter harus dihubungi melalui telepon dan kon firmasi, jika tulisan tangan tidak terbaca.  Keamanan pasien. Apoteker berurusan dengan o bat-obatan dan kehidupan pasien. Pastikan apa y ang Anda keluarkan.  Berbahaya! Bayangkan konsekuensi bencana dari memberikan obat yang salah! Pastikan setiap langkah benar
  • 8. Kelengkapan dan Kebenaran Res ep Resep obat berfungsi sebagai sarana komunikasi dari praktisi berlise nsi ke petugas dispensing tentang perawatan farmasi pasien.  Memeriksa detail produk akan mencakup pemeriksaan Nama produk. Bentuk dosis. Kekuatan/potensi obat. Jumlah total y ang akan dibagikan dan ketersediaannya. Dosis dan petunjuk pen ggunaan. Frekuensi administrasi.  Rincian yang harus diperiksa 1. Rincian dokter medis 2. Rincian pasien. 3. Cek Rincian produk
  • 9. Fasilitas yang Dibutuhkan untuk d ispensing Persyaratan lingkungan dispensing yang baik Hambatan, kebisingan, dan gangguan yang dapat mempengaruhi dispensing lingkungan dispensing loket resep Modul dispensing Rekam medis Formulir pelaporan Ruang tunggu SOP
  • 10. Prosedur dalam dispensing Menerima resep Membaca resep dan memeriksa Kelengkapan dan kebenaran resep Penanganan resep Skrining resep Keterbacaan Legalitas
  • 11. Skrining Resep “Salah satu pelayanan farmasi klinik yang dilakuka n oleh apoteker untuk menganalisa DRPs dan men ghindari kesalahan pengobatan terutama pada taha p peresepan” Tinjauan resep obat tentang masalah: Administrasi Ilmu farmasi Klinis
  • 12. Loket Resep Idealnya Loket Resep Dapat diakses oleh klien. Sebaiknya terpisah dan di lokasi yang tenang. Jika ada bagian lain yang terpisah (misalnya kosmetik , barang umum, bagian OTC), itu harus agak jauh da ri mereka. Berpenampilan bersih, rapi, menarik, dan dengan tan da atau simbol pengenal, yang dapat dengan mudah dikenali dan dilihat dari bagian lain apotek
  • 13. Idealnya Loket Resep  Semua sumber daya yang terlibat dalam perawata n pasien sebelum dispensing dapat menjadi sia-si a jika dispensing tidak menghasilkan pengiriman obat dalam bentuk yang efektif.  Dispensing adalah salah satu elemen penting dari RUD.
  • 14. Memproses Resep  Peran petugas dispensing dalam mempromosikan dispensing yan g benar  Penghapusan obat-obatan dari rak  Penolakan untuk mengeluarkan resep obat  Alternatif untuk resep obat konvensional  Aspek lain dari dispensing  Perakitan obat  Kesalahan dispensing  Mengisi ulang resep obat  Mengisi resep obat  Sedang mengemas  Penagihan
  • 15. lingkungan dispensing Warna, tampilan, penandaan, dll. yang berbeda dap at diberikan pada bagian resep untuk memberikan penekanan tambahan. Memiliki ruang tunggu untuk klien yang menunggu resep mereka dikeluarkan/diisi.
  • 16. lingkungan dispensing Ruang tunggu Ruang tunggu yang ideal menyediakan: Majalah kesehatan populer saat ini, dan materi yang dipilih dengan cermat terkait dengan kesehatan yang baik untuk membuat klien sib uk/sibuk, dan mencegah kebosanan saat menunggu untuk menerim a obat Pamflet, dan poster yang berkaitan dengan masalah kesehatan mas yarakat, keluarga, dan individu lainnya dipajang secara mencolok (ka rena ruang tunggu dapat digunakan sebagai pusat pendidikan keseha tan) Kursi yang nyaman, tempat duduk (setidaknya untuk orang tua, ca cat, atau pasien sakit untuk beristirahat.
  • 17. Persyaratan Lingkungan dispensi ng yang Baik  Bersikap bersih: Untuk memberikan kesan profesiona l dan pandangan ke apotek.  Terorganisir: Untuk menyediakan area kerja yang ama n dan efisien. (Sehingga hal-hal ditemukan di tempat y ang tepat pada waktu yang tepat dan ada sedikit rintan gan dan rintangan).  Memiliki ruang yang cukup untuk memudahkan perge rakan personel di apotek, dan untuk mencegah kemac etan dan kontak fisik antar staf saat bekerja.
  • 18. Praktek dispensing yang Baik  GDP memastikan bahwa obat yang tepat pada jumlah yang diinginkan dikirim ke pasien yang tepat dengan d osis, kekuatan, frekuensi, bentuk sediaan yang tepat b ersama dengan instruksi yang jelas dengan kemasan d an konseling yang tepat.  Petugas dispensing obat harus dilatih dan dilengkapi d engan pengetahuan teknis dan keterampilan yang dipe rlukan untuk mengeluarkan obat dan berkomunikasi dengan pasien secara efektif.
  • 19. Petugas dispensing “Setiap orang yang diberi izin atau diberi wew enang oleh dewan profesi untuk mengeluarka n obat atau perbekalan kesehatan”. Proses dispensing harus efisien, karena mempenga ruhi obat karena petugas dispensing sering kali me njadi orang terakhir yang bertemu dengan pasien s ebelum obat digunakan.
  • 20. Apoteker Apotek harus dikelola di bawah pengawasan apote ker secara keseluruhan. Apoteker harus: Lulus dari Program Apoteker Menjadi apoteker terdaftar di dewan farmasi.
  • 21. Apoteker  Menjalani pelatihan internal sesuai kebijakan p elatihan staf organisasi  Memiliki keterampilan komunikasi dan kema mpuan untuk memberikan nasihat yang mema dai dan tepat kepada pasien tentang penggunaa n obat yang tepat, penyakit dll untuk mencapai kepatuhan pasien yang optimal.
  • 22. Kualitas petugas dispensing Obat Yang Baik 1  Pengetahuan yang baik tentang obat-obatan  Baik dalam keterampilan perhitungan dan arit matika  Keterampilan dalam menilai kualitas resep  Sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi secara efektif dengan pasien
  • 23. Kualitas Petugas Dispensing Oba t Yang Baik 2  Pengetahuan tentang hubungan dengan profesio nal tenaga kesehatan lainnya  Menghormati hukum kefarmasian dan kode etik profesi  Pengetahuan yang baik tentang QA layanan  Pengetahuan klinis yang baik
  • 24. lingkungan dispensing Lingkungan dispensing yang baik meliputi: Staf Lingkungan fisik Perlengkapan dan fasilitas lainnya.
  • 25. Staf dispensing Anggota staf yang terlibat dalam dispensing harus menjaga kebersihan pribadi yang baik, harus mema kai seragam yang rapi. Semua apoteker harus memakai lencana atauatau tanda pengenal yang menampilkan nama dan kata "apoteker" mereka.
  • 26. Lingkungan fisik  Temperatur dan kelembaban yang dikontrol dengan suhu dan kel embaban yang sesuai diperlukan untuk stabilitas obat sampai tan ggal kadaluwarsa.  Dilarang memutar musik keras, bergosip, berbicara, atau menont on televisi (misalnya pertandingan kriket atau film): Untuk meng hindari gangguan selama penyaluran.  Simpan obat-obatan dengan cara yang terorganisir di rak dalam u rutan abjad atau menggunakan metode yang biasanya digunakan di apotek tertentu: Untuk memastikan pemilihan obat yang benar dari rak dengan cepat, tetapi aman untuk meminimalkan kesalaha n pengeluaran.  Jadilah bersih, rapikan!! berikan apotek tampilan yang profesiona l
  • 27. Lingkungan fisik  Lingkungan fisik harus tetap bersih dan bebas de bu.  Apotik harus dirancang sedemikian rupa sehingg a akses ke apotik harus dibatasi hanya untuk ora ng yang berwenang.
  • 28. Lingkungan Fisik 2 Menjaga kebersihan lingkungan membutuhka n: Rutinitas rutin membersihkan rak, obat/produk, dan pem bersihan lantai setiap hari. Jadwal rutin untuk memeriksa, membersihkan, dan mencai rkan kulkas. Menyeka tumpahan yang tidak disengaja dengan segera ka rena pecah, dll. selama proses dispensing
  • 29. Peralatan dan Bahan 1  Apotek harus memiliki semua peralatan yang diperl ukan untuk melakukan proses dispensing. Semua pe ralatan Harus dijaga kebersihannya dan harus diperi ksa kebersihannya sebelum digunakan. Apotek harus memiliki:  Konter dan kursi untuk dispensing  Penghitung tablet dan kapsul  Kulkas yang dilengkapi dengan termometer maksim um/minimum.
  • 30. Peralatan dan Bahan 2  Wilayah tempat dispensing untuk produk farmas i  Rak yang memadai atau lemari yang dapat dikun ci  Bahan referensi  Selebaran informasi pasien  Beberapa alat dasar: tensimeter, glukometer, stet oskop, timbangan berat badan dan tinggi badan.
  • 31. Stok  Obat (resep dan non resep)  Bahan baku farmasi  Obat Tradisional  Suplemen dan makanan kesehatan  Peralatan medis sekali pakai  Alat kesehatan  Kosmetik
  • 32. Lingkungan dispensing yang Bai k Mengapa?  Bekerja di lingkungan yang bersih dan terorganisir di apotek, me mbantu akurasi saat dispensing, dan juga memberikan tampilan p rofesional ke apotek.  Kehadiran loket resep dan ruang tunggu terpisah dapat lebih me nonjolkan profesionalisme dan kompetensi petugas dispensing  Petugas dispensing menangani obat-obatan, dan kesalahan dispe nsing sedikit dapat mengakibatkan konsekuensi serius yaitu keseh atan - bijaksana bagi pasien, dan untuk apotek - hilangnya reputas i.  Dengan demikian lingkungan dispensing yang baik direkomendas ikan untuk setiap apotek.
  • 33. Referensi Anonim. 2014. Undang-Undang Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 35 Tahun 201 4 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Kefarmasian (nomor PMK 35 tahun 2014 tentan g Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indon esia. Adikari, SK.Praktek Pemberian yang Baik.Departemen Administrasi Obat Meena DK. Praktek Pengeluaran ObatSarjana Departemen Farmakologi JIPMER