Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

cupdf.com_kaidah-fikih.ppt

  1. MATERI KULIAH AGAMA 3 QAWAID FIQHIYYAH
  2. QAWAID FIQHIYYAH Pengertian ‫القواعد‬ (asas atau dasar (bahasa). Qawaid Fikih Kaedah-kaedah umum yang meliputi seluruh cabang masalah fiqh yang menjadi pedoman untuk menetapkan hukum setiap peristiwa yang berkaitan dengan fiqh, baik yang telah ditunjuk oleh nash yang sharih (tegas) maupun yang belum ada nashnya sama sekali.
  3. URGENSI ILMU QAWAID FIKIH Jalan pintas dapat menjawab dan menetukan berbagai persoalan hukum yang dihadapi dengan cepat dan mudah.
  4. SUMBER RUMUSAN KAIDAH FIKIH
  5. Sumber dari al-Quran Seperti: "… Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba …" (Q.s. al-Baqarah (2):275).
  6. Sumber dari al-Hadits Seperti: Jangan membuat mudharat pada diri sendiri dan pada orang lain" (HR Ibnu Mājah dan Ahmad).
  7. Makna Dalil Quran dan Hadits َ‫ها‬ ِ‫د‬ ِ ‫اص‬َ‫ق‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫أل‬َ‫ا‬ "Segala sesuatu tergantung dari maksudnya" Diambil dari makna hadits: ِ ‫ات‬َّ‫ي‬ِ‫الن‬ِ‫ب‬ ُ ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ ‫األ‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ "Segala sesuatu tergantung dari niatnya" (HR. al- Bukhari, Muslim, al-Turmudzi, al-Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
  8. Bukan Merupakan Dalil/Makna secara langsung, tetapi terkandung dalam dalil tersebut Misalnya; ‫التحر‬‫على‬‫الدلبل‬‫يدل‬ ‫حتى‬‫باحة‬‫إ‬‫ل‬‫ا‬ ‫شياء‬ ‫أ‬ ‫ال‬‫في‬‫صل‬ ‫أ‬ ‫ال‬ ‫يم‬ “ Asal segala sesuatu adalah ibahah (boleh) sehingga ada dalil yang mengharamkannya" Kaidah ini diambil dari dalil dari al-Quran
  9. Dalil al-Quran Katakanlah:"Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepada-Ku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah …" (Q.s. al- An'am (6):145)
  10. JUMLAH KAIDAH FIKIH
  11. KELOMPOK DAN SIFAT KAIDAH FIKIH  Dua Kaidah umum  Lima Kaidah Induk  Kaidah Cabang  Kaidah lainnya
  12. Kaidah Umum 1. ‫د‬ ِ ‫اس‬َ‫ف‬َ‫الم‬ ُ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫د‬: (menolak segala yang merusak). 2. ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫الم‬ ُ ‫ب‬ ْ ‫ل‬َ‫ج‬ (menarik segala yang bermanfaat).
  13. LIMA KAEDAH FIQH INDUK 1. ‫القصد‬/‫النية‬ (niat, intention) 2. ‫اليقين‬ (yakin, certenty) 3. ‫المشقة‬ (kesulitan, difficulty) 4. ‫الضرر‬ (bahaya, injury) 5. ‫العادة‬ (kebiasaan, costum or precedent).
  14. KAIDAH PERTAMA NIAT
  15. Dasar/ sandaran: Kaidah Niat ُ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ُم‬ ْ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫د‬ ِ ‫اص‬َ‫ق‬َ‫م‬ِ‫ب‬ Segala urusan tergantung kepada maksudnya Sumber kaedah: Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Qs. Ali Imran (3):145).
  16. Hadits Shahih ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ ‫ات‬َّ‫ي‬ِ‫الن‬ِ‫ب‬ ُ ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫األ‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ ٍ‫ء‬ِ‫ر‬ْ‫ام‬ ِ ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ ‫ى‬َ‫و‬ ... ) ‫متفق‬ ‫الخطاب‬‫بن‬ ‫عمر‬‫عن‬ ‫عليه‬ ( “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan itu (tergantung) dengan niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang itu apa yang ia niatkan …” (Muttafaq 'Alaih dari 'Umar bin al-Khaththab).
  17. Pengertian Kaidah Niat Perbuatan manusia tergantung pada maksud/niat yang melakukannya Contoh: Setiap perbuatan = untuk beribadah kepada-Nya,  ikhlas demi agama,  mengharap balasan akhirat dan ridha-Nya,  mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya ?  Atau utk tujuan duniawi?
  18. Kaidah Cabang Niat 1 ِ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫الن‬ِ‫ب‬ َّ‫أل‬ِ‫ا‬ َ ‫اب‬َ‫و‬َ‫ث‬‫أل‬ "Tak ada pahala kecuali dengan niat“
  19. Kaidah Cabang Niat 2 ُ‫اء‬َ‫ط‬َ‫خ‬ ْ ‫ال‬َ‫ف‬ ُ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ ْ‫ع‬َّ‫الت‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ط‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ل‬ ِ ‫ط‬ُْْ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ Dalam amal yang disyaratkan menyatakan niat, kekeliruan penyebutannya membatalkan amalnya“
  20. Kaidah Cabang Niat 3 ِ‫ف‬َّ‫الال‬ ِ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ن‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ ‫ظ‬ْ‫ف‬َّ‫الل‬ ُ‫د‬ ِ ‫اص‬َ‫ق‬َ‫م‬ ِ ‫ظ‬ Maksud kalimat itu tergantung pada niat orang yang menyatakannya
  21. KAIDAH KEDUA YAKIN
  22. KAIDAH YAKIN ِ ‫ك‬َّ‫الش‬ِ‫ب‬ ُ ‫ال‬َ‫ز‬ُ‫ي‬ َ‫أل‬ ُ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ ْ ‫ل‬َ‫ا‬ Keyakinan tidak dapat dihapus dengan keraguan Maksudnya:  Sesuatu yang telah yakin tidak dapat digugurkan dengan yang masih ragu-ragu, tidak dapat dihapus oleh keraguan, yang yakin hanya dapat dihapus oleh hal yang yakin pula.
  23. Asal/Sumber Kaidah Yakin Antara lain dari ayat al-Quran: dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan" (Q.s. Yunus (10):36).
  24. Contoh kasus  Ragu kenajisan air = dipastikan suci (sebagai yg yakin).  Ragu dua atau 3 = dipastikan dua.  Sudah atau belum = belum
  25. Kaidah Cabang Yakin 1 َ‫لى‬َ‫ع‬ َ ‫ان‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫اء‬َ‫ق‬َ‫ب‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ ْ ‫أل‬َ‫ا‬ َ ‫ان‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫م‬ Menurut dasar yang asli memberlakukan keadaan semula atas keadaan yang ada sekarang. Contoh:  Ragu wudu atau belum =belum.  Batal atau belum= belum  Masuk waktu atau belum =belum
  26. Kaidah Cabang Yakin 2 ِ‫ة‬َّ‫م‬ ِ‫الذ‬ ُ‫ة‬َ‫اء‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ُ ‫ل‬ْ‫َألص‬ََ‫ا‬  Menurut dasar yang asli tiada tanggung jawab (orang lain), atau, hukum yang asal adalah bebasnya seseorang dari segala tanggungan.  Hukum asalnya setiap orang bebas dari segala tanggungan, tidak terbebani dengan hak-hak serta kewajiban orang lain, Contoh:  Tuduhan yg tidak menyertakan bukti = tidak dapat dituntut  Seseorang tidak dapat dibebani utang
  27. Kaidah Cabang Yakin 3 ُ‫م‬ َ‫د‬ َ‫ع‬ ْ ‫ال‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ ْ ‫أل‬َ‫ا‬ Menurut dasar yang asli ketiadaan sesuatu, asal dari segala hukum adalah tidak adanya beban.  Tuntutan pembeli atas cacat barang yang dibeli = penjual tidak menanggungnya.  Mempersoalkan adanya untung/rugi usaha bersama? = asalnya tdk ada untung
  28. Kaidah Cabang Yakin 4 َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫اح‬َ‫ب‬ِ‫اإل‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫أل‬ ْ ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫أل‬َ‫ا‬ َّْْ‫الت‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ُ ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫الد‬ َّ ‫ل‬ ُ‫د‬ ِ ِْ‫ي‬ِ‫ر‬ Asal sesuatu adalah boleh, sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya Binatang yang sulit ditentukan keharamannya = halal Jerapah = halal
  29. Kaidah Cabang Yakin 5 ِ‫ف‬ َّ ‫ك‬َ‫ش‬ َ‫و‬ َ ‫ل‬ ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ْ ‫ال‬ َ ‫ن‬َّ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ك‬ ْ ‫ال‬ ِ‫و‬َ‫ا‬ ِ ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ْ ‫ال‬‫ي‬ َ ‫ل‬ِ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬ ( َ ‫ل‬ِ‫م‬ُ‫ح‬‫نسخة‬‫وفى‬ ) َ‫ِأل‬ ِ ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ْ ‫ال‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ن‬َّ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ْ ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ Barang siapa yakin berbuat dan ragu tentang banyak atau sedikitnya, maka ditentukan yang sedikit, sebab (itulah) yang meyakinkan. Ragu masih dua atau sudah tiga = ditetapkan dua.
  30. . َ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َْ ْ ‫ال‬ ِ ‫م‬ َ ‫ال‬َ‫ك‬ ْ ‫ال‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ ْ ‫أل‬َ‫ا‬ ُ‫ة‬ Menurut dasar yang asli dalam pembicaraan adalah yang hakiki Kaidah Cabang Yakin 6
  31. Kaidah Cabang Yakin 7 َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ي‬ ِ‫د‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ٍ ‫ث‬ ِ‫اد‬َ‫ح‬ ِ ‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫أل‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ز‬ ِ‫ب‬ Asal setiap peristiwa penetapannya menurut masa yang terdekat dengan kejadiannya.
  32. َّ‫ت‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫اح‬َ‫ب‬ِ ْ ‫اإل‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫أل‬ ْ ‫ا‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ ْ ‫أل‬َ‫ا‬ َّ‫الت‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ُ ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫الد‬ َّ ‫ل‬ ُ‫د‬َ‫ي‬‫ى‬ ِ ِْ‫ي‬ِ‫ر‬ْْ Asal sesuatu adalah boleh, sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya. Kaidah Cabang Yakin 8
  33. . ُِْ‫ي‬ِ‫ر‬َّْْ‫الت‬ ِ‫اء‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ِ ْ ‫اإل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬ ‫أ‬ ْ ‫أل‬َ‫ا‬ Hukum asal tentang hubungan seks adalah haram Semua perbuatan yang berhubungan dengan seks adalah haram, kecuali melalui nikah ` Kaidah Cabang Yakin 9
  34. Kaidah Cabang Yakin 10 ُ‫ر‬ْ‫ي‬ ِ‫د‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ٍ ‫ث‬ ِ‫اد‬َ‫ح‬ ِ ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫أل‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ز‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ Asal setiap peristiwa penetapannya menurut masa yang terdekat dengan kejadiannya.
  35. Kaidah Cabang Yakin 11 ً ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ ‫ل‬ َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ا‬‫ك‬َ‫ش‬ ْ ‫ن‬َ‫م‬ ‫أل‬ ْ‫م‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ ُ ‫ل‬ْ‫األص‬َ‫ف‬ ْ ‫ل‬ َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ِْ َ ‫ل‬ ُ‫ه‬ Siapa yang ragu-ragu apakah ia mengerjakan sesuatu atau tidak, maka menurut asalnya ia dianggap tidak melakukannya
  36. KAIDAH KETIGA: BAHAYA
  37. KAIDAH KETIGA: BAHAYA ُ ‫ال‬َ‫ز‬ُ‫ي‬ ُ‫ر‬َ‫ر‬َّ‫لض‬َ‫ا‬ Kemudharatan harus dilenyapkan
  38. Sumber Kaidah Darar "… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (Q.s. al-Qashash (28):77)
  39. dan Allah tidak menyukai kebinasaan (Q.s. al-Baqarah (2): 205)
  40. Dalil dari Hadis َ‫ار‬َ‫ر‬ ِ ‫ض‬‫أل‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫أل‬ ‫واحمد‬ ‫ماجه‬‫ابن‬‫اه‬‫و‬‫ر‬ ) Jangan membuat mudharat pada diri sendiri dan pada orang lain. (HR Ibnu Mājah dan Ahmad)
  41. Kaidah Cabang Darar 1 ِ ‫ات‬َ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ظ‬َْْ‫م‬ ْ ‫ال‬ ُ‫ح‬ْ‫ي‬ُِْ‫ت‬ ُ ‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫لض‬َ‫ا‬ Kemudharatan (bahaya) itu membolehkan hal-hal yang dilarang. Karena keadaan darurat atau sangat mendesak seseorang boleh mengerjakan yang diharamkan
  42. Kaidah Cabang Darar 2 ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ َّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ي‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫لض‬ِ‫ل‬ َ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫ا‬‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ر‬ َ‫د‬َ‫ق‬ Contoh: • Penggunaan obat haram • Membuka aurat dalam pengobatan Kebolehan melakukan tindakan yang diharamkan karena kondisinya darurat dan kritis, jika sudah dapat diatasi, hukum berlaku normal kembali Sesuatu yang diperbolehkan karena darurat ditetapkan sesuai dengan kadar kedaruratanya
  43. ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ز‬ِ‫ب‬ َ ‫ل‬َ‫ط‬َ‫ب‬ ٍ‫ر‬ ْ ‫ذ‬ ُ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫از‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ Tayamum batal karena ada air Kaidah Cabang Darar 3 Sesuatu yang diperkenankan karena ‘uzur’ batal dengan tidak adanya uzur tersebut.
  44. Contoh:  Darurat makanan atau obat haram merampas makanan atau obat milik orang lain yang juga darurat. Kaidah Cabang: 4 ‫ر‬َ‫ر‬َّ‫الض‬َ‫ب‬ ُ ‫ال‬َ‫ز‬ُ‫ي‬‫أل‬ ُ‫ر‬َ‫ر‬َّ‫لض‬ ‫أ‬ ‫ا‬ َِ Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dengan kemudaratan yang lain.
  45. َ‫ص‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬ ِ ‫ب‬ ْ ‫ل‬َ‫ج‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫م‬ َّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫م‬ ِ‫د‬ ِ ‫اس‬َ‫ف‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬ ُ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫د‬ ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬ Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan" • Menjauhkan diri dari berbagai akibat buruk yang disebabkan tidak dikuasainya. • Tidak boleh berkhalwat dengan lain jenis dengan alasan membantu. • Berbukan puasa karena sakit. Kaidah Cabang:5
  46. َ‫ي‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ِ ‫تان‬َ‫َد‬َََََََ َ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫م‬ َ ‫ض‬َ‫ار‬ َ‫ع‬َ‫ت‬‫ا‬ َ‫اذ‬ ْ‫ار‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ِ‫اب‬َ‫ك‬ِ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬َ‫خ‬َ‫ا‬ Apabila ada dua bahaya (risiko) yang berlawanan, maka harus dipelihara yang lebih berat kadar madharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan kadar mudaratnya. Contoh: Boleh menggugurkan kandungan jika mengakibatkan matinya si ibu. Membuka aurat dalam pengobatan Kaidah Cabang:6
  47. َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫الض‬ َ‫ة‬ َ ‫ل‬ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ ‫ل‬ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ُ‫ة‬َ‫ج‬َ‫ا‬ْْ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ً‫ة‬َّ‫اص‬َ‫خ‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫ام‬ Kebutuhan itu diposisikan pada kedudukani darurat, baik bersifat umum atau khusus. Contoh: • Bertatap muka laki-laki dan perempuan dalam muamalah, pendidikan, pengobatan dll. • Pengguisuran tanah penduduk untuk pembuatan kanal atau jalan. Kaidah Cabang:7
  48. َ‫ار‬َ‫ر‬ ِ ‫ض‬ َ‫أل‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫أل‬ “Tidak boleh memudharatkan diri sendiri juga orang lain" Haram mendonorkan anggota tubuhnya yang akan berakibat membahayakan dirinya sendiri. Kaidah Cabang:8
  49. ِ ‫ان‬َ‫ك‬ْ‫م‬ِ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ِ‫ر‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ُ ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ُيد‬ ُ‫ر‬َ‫َر‬َ َّ ‫لض‬َ‫ا‬ Mudarat mesti selalu ditolak sesuai dengan kadar kemampuannya Dibolehkan berbuka puasa bagi yang menjalaninya sangat berat, Mengisolasi penderita HIV/AIDS atau penderita penyakit menular tertentu demi menjaga mudharat bagi yang sehat. Mnegaborsi kehamilan yang mengancam kehidupan ibu Kaidah Cabang:9
  50. KAIDAH KEEMPAT KESULITAN
  51. KAIDAH KEEMPAT: KESULITAN ْ‫ي‬ ِ ‫س‬ْ‫ي‬َّ‫الت‬ ُ ‫ب‬ِ‫ل‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ُ‫ة‬َّ‫ق‬َ‫ش‬َ‫ْم‬َ َ ‫ل‬ َ‫ا‬ َ‫ر‬ Kesukaran itu menarik kemudahan َ ‫ع‬َ‫س‬َ‫اتت‬ َ ‫اق‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬ُ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫أل‬َ‫ا‬ Jika sesuatu itu sempit, maka (berlakulah) kelapangan
  52. Dasar Nash ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ ‫ف‬ِ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬ ْ ‫ن‬َ‫ا‬ ُ َّ ‫اَّلل‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ُِْ‫ك‬ Allah hendak memberikan keringanan kepadamu (Q.s. al-Nisa' (4):28). ... ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫أل‬َ‫َو‬‫ر‬ْ‫س‬ُ‫الي‬ ُُِ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫هللا‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ ُ‫الع‬ ُُِ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫يد‬ ... “… Allah menghendaki kelonggaran bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu …” (Q.s. al-Baqarah (2):185)
  53. ٍ ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ْ ‫ن‬ِ‫م‬ ِ ‫ين‬ ِ‫الد‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُِْ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ ‫ل‬ َ‫ع‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan (Q.s. al-Hajj (22):78) ... ُِْ‫ت‬ ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫اس‬‫ا‬َ‫م‬ َ َّ ‫اَّلل‬‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ات‬َ‫ف‬ ... … Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu … “ (Q.s. al-Taghābun (64):16)
  54. Kaidah Cabang ُ ‫ص‬َ‫خ‬ُّ‫ر‬ َ ‫ال‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ ِ ‫ْص‬َ َ ‫ع‬ْ‫الم‬ِ‫ب‬ ُ‫اط‬َ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫أل‬ Rukhshah tidak boleh dihubungkan dengan kemaksiatan. Jamak, Qashar, berbuka puasa, makan yang haram karena darurat bagi orang yang berniat maksiat.
  55. ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫اط‬َ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫أل‬ ُ ‫ص‬َ‫خ‬ُّ‫لر‬َ‫ا‬ ِ ‫ك‬َّ‫ش‬ Rukhshah tidak boleh dihubungkan dengan keraguan
  56. DISPENSASI (RUKHSHAH) ‘Ketetapan-ketetapan hukum yang ditetapkan Allah swt berdasarkan uzur-uzur yang dihadapi manusia' ‘Suatu keringanan bagi mukallaf dalam melakukan ketentuan Allah swt pada keadaan tertentu karena ada kesulitan; suatu kebolehan melakukan pengecualian dari prinsip umum karena kebutuhan (al- hajat) atau keterpaksaan (al-Darurat)'.
  57. Alasan Dibolehkannya Rukhshah 1. Tidak untuk tujuan melakukan kezaliman, berbuat dosa atau meringan- ringankan sesuatu yang sudah diringankan. 2. Untuk sekadar menghilangkan kesulitan dan menghendaki keringanan hingga menemukan kelapangan sesudahnya.
  58. Sebab-sebab Timbulnya Keringanan: 1. Bepergian Jauh. 2. Sakit 3. Terpaksa atau suatu hajat (al-hajat) 4. Lupa 5. Ketidaktahuan 6. Kekurang mampupuan 7. Kesukaran umum /'Umum al-Balwa 8. Untuk kepentingan umum
  59. Bentuk Rukhash 1. Pengguguran 2. Pengurangan 3. Penggantian 4. Mendahulukan Pelaksanaannya 5. Mengakhirkan Pelaksanaannya 6. Mengakhirkan Pelaksanaannya 7. Pengubahan
  60. KAIDAH KELIMA: KEBIASAAN
  61. KAIDAH KELIMA: KEBIASAAN َّ‫م‬َ‫ك‬ُْ‫م‬ ُ‫ة‬َ‫اد‬ َ‫ع‬ ْ ‫ل‬َ‫ا‬ ََ‫ة‬ Adat kebiasaan itu ditetapkan sebagai hukum. Apa yang dikenal oleh manusia dan berlaku di kalangan mereka, baik dalam bentuk perkataan, perbuatan, atau meninggalkan sesuatu.
  62. Dalil Adanya ‘Urf/Adat antara lain: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh" (Q.s. al-A'raf (7):199).
  63. َ‫ف‬‫ا‬ً‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ َ ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫الم‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ار‬َ‫م‬ َ‫ح‬ ِ‫هللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ً‫ن‬َ‫س‬ ( ‫اه‬‫و‬‫ر‬ ‫حمد‬ ‫أ‬ ‫ا‬ “Apa yang dipandang baik oleh kaum Muslimin maka di sisi Allah pun baik”. (H.R. Ahmad)
  64. Contoh 1. Penetapan maksimal masa haid dan nifas. 2. Cara pembayaran atas pesanan dalam sistem jual beli salam sesuai kesepakatan.
  65. KAIDAH-KAIDAH LAINNYA
  66. ‫وعدما‬‫وجودا‬‫العلة‬‫مع‬‫ر‬‫يدو‬ ِ‫الْك‬ Hukum itu berputar bersama 'illat (alasan)-nya dalam mewujudkan atau meniadakan hukum. : Keharaman khamr itu disebabkan memabukkan = alkohol atau etanol, jika zat tsb sudah hilang =halal
  67. ‫اتخاذه‬‫حرم‬‫استعماله‬‫حرم‬‫ما‬ Sesuatu yang diharamkan menggunakannya diharamkan mengambilnya Seseorang diharamkan memiliki barang haram, menyimpan bejana dari emas dan perak, memelihara anjing (selain anjing penjaga rumah atau pemburu), dll. .
  68. ْ ‫ا‬ ِ ‫ع‬ِ‫ناف‬َ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ِ‫في‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ل‬َ‫ا‬ ُ‫ة‬َ‫اح‬َ‫ب‬ِ‫ل‬ "(Hukum ) asal atas sesuatu yang bermanfaat adalah boleh (ibahah)"
  69. ُِ‫ْي‬ ِ‫ر‬َّْْ‫الت‬ ِ‫ار‬َ‫ض‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬ ِ‫في‬ ُ ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ْأل‬ََ‫ا‬ "Asal segala yang memudharatkan adalah haram"
Anúncio