QAWAID FIQHIYYAH
Pengertian
القواعد
(asas atau dasar (bahasa).
Qawaid Fikih
Kaedah-kaedah umum yang meliputi seluruh
cabang masalah fiqh yang menjadi pedoman
untuk menetapkan hukum setiap peristiwa
yang berkaitan dengan fiqh, baik yang telah
ditunjuk oleh nash yang sharih (tegas)
maupun yang belum ada nashnya sama
sekali.
URGENSI
ILMU QAWAID FIKIH
Jalan pintas dapat menjawab
dan menetukan berbagai
persoalan hukum yang
dihadapi dengan cepat dan
mudah.
Makna Dalil Quran dan Hadits
َها ِد ِ
اصَقَمِب ُرْوُمُألَا
"Segala sesuatu tergantung dari maksudnya"
Diambil dari makna hadits:
ِ
اتَّيِالنِب ُ
الَمْعَ ْ
األاَمَّنِإ
"Segala sesuatu tergantung dari niatnya" (HR. al-
Bukhari, Muslim, al-Turmudzi, al-Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
Ahmad).
Bukan Merupakan Dalil/Makna secara langsung, tetapi
terkandung dalam dalil tersebut
Misalnya;
التحرعلىالدلبليدل حتىباحةإلا شياء
أ
الفيصل
أ
ال
يم
“
Asal segala sesuatu adalah ibahah (boleh)
sehingga ada dalil yang mengharamkannya"
Kaidah ini diambil
dari dalil dari al-Quran
Dalil al-Quran
Katakanlah:"Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepada-Ku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor -
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah …" (Q.s. al-
An'am (6):145)
Kaidah Umum
1. د ِ
اسَفَالم ُء ْرَد: (menolak segala yang
merusak).
2. حِلاَصَالم ُ
ب
ْ
لَج (menarik segala yang
bermanfaat).
LIMA KAEDAH FIQH
INDUK
1. القصد/النية (niat, intention)
2. اليقين (yakin, certenty)
3. المشقة (kesulitan, difficulty)
4. الضرر (bahaya, injury)
5. العادة (kebiasaan, costum or precedent).
Dasar/ sandaran: Kaidah Niat
ُرْوُُم ْلَا
اَه ِد ِ
اصَقَمِب
Segala urusan tergantung kepada maksudnya
Sumber kaedah:
Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya
pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan
(pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur. (Qs. Ali Imran (3):145).
Hadits Shahih
ِإَو ِ
اتَّيِالنِب ُ
الَمْعَاألاَمَّنِإ
َناَم ٍءِرْام ِ
لُكِلاَمَّن
ىَو
...
)
متفق
الخطاببن عمرعن عليه
(
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan itu
(tergantung) dengan niatnya dan
sesungguhnya bagi setiap orang itu apa yang
ia niatkan …” (Muttafaq 'Alaih dari 'Umar bin
al-Khaththab).
Pengertian Kaidah Niat
Perbuatan manusia tergantung pada maksud/niat
yang melakukannya
Contoh:
Setiap perbuatan = untuk beribadah kepada-Nya,
ikhlas demi agama,
mengharap balasan akhirat dan ridha-Nya,
mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya ?
Atau utk tujuan duniawi?
KAIDAH YAKIN
ِ
كَّالشِب ُ
الَزُي َأل ُ
نْيِقَي
ْ
لَا
Keyakinan tidak dapat dihapus dengan keraguan
Maksudnya:
Sesuatu yang telah yakin tidak dapat digugurkan
dengan yang masih ragu-ragu, tidak dapat dihapus
oleh keraguan, yang yakin hanya dapat dihapus
oleh hal yang yakin pula.
Asal/Sumber Kaidah Yakin
Antara lain dari ayat al-Quran:
dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali
persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak
sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan" (Q.s. Yunus (10):36).
Contoh kasus
Ragu kenajisan air = dipastikan suci
(sebagai yg yakin).
Ragu dua atau 3 = dipastikan dua.
Sudah atau belum = belum
Kaidah Cabang Yakin 1
َلىَع َ
انَكاَم ُاءَقَب ُ
لْصَ ْ
ألَا
َ
انَكاَم
Menurut dasar yang asli memberlakukan keadaan
semula atas keadaan yang ada sekarang.
Contoh:
Ragu wudu atau belum =belum.
Batal atau belum= belum
Masuk waktu atau belum =belum
Kaidah Cabang Yakin 2
ِةَّم ِالذ ُةَاءَرَب ُ
لَْألصََا
Menurut dasar yang asli tiada tanggung
jawab (orang lain), atau, hukum yang asal
adalah bebasnya seseorang dari segala
tanggungan.
Hukum asalnya setiap orang bebas dari
segala tanggungan, tidak terbebani dengan
hak-hak serta kewajiban orang lain,
Contoh:
Tuduhan yg tidak menyertakan bukti =
tidak dapat dituntut
Seseorang tidak dapat dibebani utang
Kaidah Cabang Yakin 3
ُم َد َع
ْ
ال ُ
لْصَ ْ
ألَا
Menurut dasar yang asli ketiadaan sesuatu, asal dari segala
hukum adalah tidak adanya beban.
Tuntutan pembeli atas cacat barang yang
dibeli = penjual tidak menanggungnya.
Mempersoalkan adanya untung/rugi usaha
bersama? = asalnya tdk ada untung
Kaidah Cabang Yakin 4
َي ىَّتَح ُةَاحَبِاإل ِاءَيْشَأل
ْ
ا يِف ُ
لْصَألَا
َّْْالت َلىَع ُ
لْيِل َّالد َّ
ل ُد
ِ
ِْيِر
Asal sesuatu adalah boleh, sampai ada dalil yang
menunjukkan keharamannya
Binatang yang sulit ditentukan keharamannya
= halal
Jerapah = halal
Kaidah Cabang Yakin 5
ِف َّ
كَش َو َ
ل ْعِف
ْ
ال َ
نَّقَيَتنَم
َك
ْ
ال ِوَا ِ
لْيِلَق
ْ
الي
َ
لِمُع ِرْيِث
(
َ
لِمُحنسخةوفى
)
َِأل ِ
لْيِلَق
ْ
الىَلَع
ُ
نَّقَيَتُم
ْ
ال ُهَّن
Barang siapa yakin berbuat dan ragu tentang
banyak atau sedikitnya, maka ditentukan yang
sedikit, sebab (itulah) yang meyakinkan.
Ragu masih dua atau sudah tiga = ditetapkan
dua.
Kaidah Cabang Yakin 7
َرْقَاِب ُهُرْي ِدْقَت ٍ
ث ِادَح ِ
لُكيِف ُ
لْصَألَا
ِهِنَمَز ِب
Asal setiap peristiwa penetapannya menurut masa
yang terdekat dengan kejadiannya.
.
ُِْيِرَّْْالت ِاءَضْيِ
ْ
اإل ىِف ُ
لْص
أ ْ
ألَا
Hukum asal tentang hubungan seks adalah haram
Semua perbuatan yang berhubungan dengan seks
adalah haram, kecuali melalui nikah `
Kaidah Cabang Yakin 9
Kaidah Cabang Yakin 10
ُرْي ِدْقَت ٍ
ث ِادَح ِ
لُك يِف ُ
لْصَألَا
ِهِنَمَز ِبَرْقَاِب ُه
Asal setiap peristiwa penetapannya menurut
masa yang terdekat dengan kejadiannya.
Kaidah Cabang Yakin 11
ً
ئْيَش َ
ل َعْفَاكَش ْ
نَم
أل ْمَا
ُهَّنَا ُ
لْاألصَف
ْ
ل َعْفَي ِْ
َ
ل
ُه
Siapa yang ragu-ragu apakah ia mengerjakan
sesuatu atau tidak, maka menurut asalnya ia
dianggap tidak melakukannya
Dalil dari Hadis
َارَر ِ
ضألَو َرَرَض َأل
واحمد ماجهابناهور
)
Jangan membuat mudharat pada diri
sendiri dan pada orang lain. (HR Ibnu
Mājah dan Ahmad)
Kaidah Cabang Darar 1
ِ
اتَرْوُظَْْم
ْ
ال ُحْيُِْت ُ
اتَر ْوُرَّلضَا
Kemudharatan (bahaya) itu membolehkan
hal-hal yang dilarang.
Karena keadaan darurat atau sangat
mendesak seseorang boleh
mengerjakan yang diharamkan
Kaidah Cabang Darar 2
ِب ُر َّدَقُي ِةَرْوُرَّلضِل َحْيِبُااَمَو
اَهِر َدَق
Contoh:
• Penggunaan obat haram
• Membuka aurat dalam pengobatan
Kebolehan melakukan tindakan yang diharamkan
karena kondisinya darurat dan kritis, jika sudah
dapat diatasi, hukum berlaku normal kembali
Sesuatu yang diperbolehkan karena darurat
ditetapkan sesuai dengan kadar kedaruratanya
ِهِلاَوَزِب َ
لَطَب ٍر
ْ
ذ ُعِل َازَجاَمَو
Tayamum batal karena ada air
Kaidah Cabang Darar 3
Sesuatu yang diperkenankan karena ‘uzur’ batal
dengan tidak adanya uzur tersebut.
Contoh:
Darurat makanan atau obat haram merampas makanan
atau obat milik orang lain yang juga darurat.
Kaidah Cabang: 4
رَرَّالضَب ُ
الَزُيأل ُرَرَّلض
أ
ا
َِ
Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dengan kemudaratan yang
lain.
َصَم
ْ
ال ِ
ب
ْ
لَجىَلَعم َّدَقُم ِد ِ
اسَفَم
ْ
ال ُء ْرَد
حِلا
Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan"
• Menjauhkan diri dari berbagai akibat buruk yang
disebabkan tidak dikuasainya.
• Tidak boleh berkhalwat dengan lain jenis dengan
alasan membantu.
• Berbukan puasa karena sakit.
Kaidah Cabang:5
َيِع ْوُر ِ
تانََدَََََََ َ
سْفَم َ
ضَار َعَتا َاذ
ْارِب اًرَرَض اَمُهُمَظْعَا
ِابَكِت
اَمِهِفَخَا
Apabila ada dua bahaya (risiko) yang berlawanan, maka
harus dipelihara yang lebih berat kadar madharatnya
dengan melaksanakan yang lebih ringan kadar
mudaratnya.
Contoh:
Boleh menggugurkan kandungan jika
mengakibatkan matinya si ibu.
Membuka aurat dalam pengobatan
Kaidah Cabang:6
َع ِةَر ْوُرَّالض َة
َ
لِزْنَم ُ
لِزْنَت ُةَجَاْْل
أ
ا
ًةَّاصَخ َو ًةَّام
Kebutuhan itu diposisikan pada kedudukani darurat, baik
bersifat umum atau khusus.
Contoh:
• Bertatap muka laki-laki dan perempuan dalam
muamalah, pendidikan, pengobatan dll.
• Pengguisuran tanah penduduk untuk pembuatan
kanal atau jalan.
Kaidah Cabang:7
َارَر ِ
ض َألَو َرَرَض َأل
“Tidak boleh memudharatkan diri sendiri
juga orang lain"
Haram mendonorkan anggota tubuhnya
yang akan berakibat membahayakan
dirinya sendiri.
Kaidah Cabang:8
ِ
انَكْمِل
ْ
ا ِر ْدَقِب ُ
عَف ُْيد ُرََرَ َّ
لضَا
Mudarat mesti selalu ditolak sesuai dengan kadar
kemampuannya
Dibolehkan berbuka puasa bagi yang menjalaninya
sangat berat,
Mengisolasi penderita HIV/AIDS atau penderita penyakit
menular tertentu demi menjaga mudharat bagi yang
sehat.
Mnegaborsi kehamilan yang mengancam kehidupan ibu
Kaidah Cabang:9
KAIDAH KEEMPAT:
KESULITAN
ْي ِ
سْيَّالت ُ
بِلْجَت ُةَّقَشَْمَ َ
ل َا
َر
Kesukaran itu menarik kemudahan
َ
عَسَاتت َ
اقَضا َذِإُ ْرَمْألَا
Jika sesuatu itu sempit, maka (berlakulah)
kelapangan
Dasar Nash
ْنَع َ
فِفَخُي ْ
نَا ُ َّ
اَّلل ُيدِرُي
ُِْك
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
(Q.s. al-Nisa' (4):28).
...
ِرُيألََورْسُالي ُُِكِب ُهللا ُيدِرُي
َرْس ُالع ُُِكِب ُيد
...
“… Allah menghendaki kelonggaran bagimu dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu …”
(Q.s. al-Baqarah (2):185)
ٍ
جَرَح ْ
نِم ِ
ين ِالديِف ُِْكْيَلَع َ
ل َعَجاَمَو
dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan
(Q.s. al-Hajj (22):78)
...
ُِْت ْعَطَتْاساَم َ َّ
اَّللواُقَّاتَف
...
… Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu … “
(Q.s. al-Taghābun (64):16)
Kaidah Cabang
ُ
صَخُّر
َ
ال
ِةَي ِ
ْصَ َ
عْالمِب ُاطَنُت َأل
Rukhshah tidak boleh dihubungkan dengan
kemaksiatan.
Jamak, Qashar, berbuka puasa, makan yang
haram karena darurat bagi orang yang berniat
maksiat.
DISPENSASI
(RUKHSHAH)
‘Ketetapan-ketetapan hukum yang
ditetapkan Allah swt berdasarkan uzur-uzur
yang dihadapi manusia'
‘Suatu keringanan bagi mukallaf dalam
melakukan ketentuan Allah swt pada
keadaan tertentu karena ada kesulitan;
suatu kebolehan melakukan pengecualian
dari prinsip umum karena kebutuhan (al-
hajat) atau keterpaksaan (al-Darurat)'.
Alasan Dibolehkannya
Rukhshah
1. Tidak untuk tujuan melakukan
kezaliman, berbuat dosa atau meringan-
ringankan sesuatu yang sudah
diringankan.
2. Untuk sekadar menghilangkan kesulitan
dan menghendaki keringanan hingga
menemukan kelapangan sesudahnya.
Sebab-sebab Timbulnya
Keringanan:
1. Bepergian Jauh.
2. Sakit
3. Terpaksa atau suatu hajat (al-hajat)
4. Lupa
5. Ketidaktahuan
6. Kekurang mampupuan
7. Kesukaran umum /'Umum al-Balwa
8. Untuk kepentingan umum
KAIDAH KELIMA: KEBIASAAN
َّمَكُْم ُةَاد َع
ْ
لَا
ََة
Adat kebiasaan itu ditetapkan sebagai hukum.
Apa yang dikenal oleh manusia dan berlaku di kalangan
mereka, baik dalam bentuk perkataan, perbuatan, atau
meninggalkan sesuatu.
Dalil Adanya ‘Urf/Adat
antara lain:
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang
mengerjakan yang makruf, serta
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh"
(Q.s. al-A'raf (7):199).
وعدماوجوداالعلةمعريدو ِالْك
Hukum itu berputar bersama 'illat (alasan)-nya dalam
mewujudkan atau meniadakan hukum.
:
Keharaman khamr itu disebabkan memabukkan
= alkohol atau etanol, jika zat tsb sudah hilang
=halal
اتخاذهحرماستعمالهحرمما
Sesuatu yang diharamkan menggunakannya
diharamkan mengambilnya
Seseorang diharamkan memiliki barang
haram, menyimpan bejana dari emas dan
perak, memelihara anjing (selain anjing
penjaga rumah atau pemburu), dll.
.