Rumah makan ayam goreng tulang lunak Jengraras didirikan tahun 2007 di Yogyakarta oleh Bapak Bambang Triyono. Rumah makan ini memproduksi dan menjual ayam goreng serta minuman, dengan proses produksi ayam yang melalui perebusan dan pelunakan. Meskipun sistem manajemennya masih secara manual, teknik industri berperan dalam merancang sistem produksi, fasilitasi peralatan, dan mengatur tata kerja karyawan.
2. Industri Makanan Ayam Goreng
Jengraras (ATL)……
Apa saja yang dikaji?
Apakah industri rumah makan itu?
Di manakah usaha tersebut dibuka? Siapakah pemiliknya dan apa latar
belakang dibukanya usaha itu?
Apa saja produk industri tersebut?
Bagaimanakah spesialisasi di dalam industri tersebut?
Fasilitas apa sajakah yang ada untuk mendukung prasarana untuk
berbisnis?
Bagaimanakah proses produksi (pengolahan) ayam nya?
Kira-kira berapakah pendapatan yang didapat dengan output tertentu?
Apakah PERAN Teknik Industri dalam rumah makan itu?
Mari kita lihat……
Kelompok 4
1
3. Rumah Makan
Ayam Goreng
Tulang Lunak
Jengraras
Industri rumah makan
ayam
goreng
adalah
cabang/kategori industri
kecil yang diklasifikasikan
dalam industri pengolahan
makanan dan bergerak
dalam bidang produksi
ayam
goreng
dan
menyediakan
pelayanan
bagi customers.
Kelompok 4
2
4. Nah……
Inilah asal-usul Rumah Makan Ayam Goreng
Tulang Lunak Jengraras
Rumah
makan
yang
bertempat di kota Yogyakarta, tepatnya
di Jalan Babarsari, disamping Kampus
III Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
ternyata pada dulunya bermula di
belakang RS St.Carolus, Jakarta.
Alasan beliau membangun
tempat rumah makan tersebut di
samping
kampus
karena
80%
peminatnya adalah para mahasiswa.
Kelompok 4
Bapak Bambang Triyono
memulai usaha rumah makan di
Yogyakarta dari tahun 2007sampai
saat ini masih meneruskan
bisnisnya. Jika dihitung, sudah
hampir genap 4 tahun usaha ini
berlangsung.
Rumah makan ini dibuka dari
pukul 08.30 WIB – 16.30 WIB.
3
5. ^ Harga Mahasiswa ^
Makanan:
Minuman:
• Ayam porsi • Rp.8.000,00
Es Jerman Rp.1500,00
kecil
• Ayam porsi • Rp.10.000,oo
besar
Es teh
Rp.1000,00
Es jeruk
Rp.1500,00
Kelompok 4
4
6. Pengelompokan Kerja
Meskipun rumah makan ini masih dikelola dengan
sistem tradisional atau secara manual maka spesialisasinya
masih kurang jelas. Pemilik bisa saja menyuruh setiap
karyawan untuk bekerja sesuai kondisi bahwa apa yang
dibutuhkan saat itu tanpa mempertimbangkan lagi
pembagian kerja. Oleh karena itu pekerjaan para karyawan
disana selalu bervariasi. Di rumah makan tersebut terdapat 6
pegawai secara garis haluan besar dispesialisasikan untuk :
Cuci piring (1 karyawan),
Menggoreng atau memasak (1 karyawan),
Membersihkan meja da kursi(opsional), serta,
Melayani pelanggan(opsional)
Kelompok 4
5
7. Perlengkapan yang mendukung
Prasarana dan Sarana Produksi
Tersedia
perlengkapan-perlengkapan
yang
menunjang berjalannya proses produksi dan usaha
tersbut antara lain dengan adanya:
2 buah kompor gas
Alat pelunak (presto)
Freezer (untuk menyimpan stock daging ayam
potong)
Kipas angin
Perkakas dapur lain seperti pisau, kuali, dan
sebagainya.
Kelompok 4
6
8. Proses pengolahan nya higienis …..
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Proses pembuatan ayam goreng:
Ayam direbus dengan bumbu(Padang dan Betawi) ±
1,5 sampai 2 jam
Kemudian ayam ditiriskan
Daging dimasukkan ke alat pelunak selama 1 jam
Setelahnya, ayam didiamkan ± semalam
Lalu digoreng
Disajikan pada nasi uduk ( dimasak dengan air santan
kelapa)
Siap saji..
Kelompok 4
7
9. Pendapatan Kotor VS Pendapatan Netto
Dari segi ekonomi, usaha Pak Bambang Triyono pada
awal mulanya mendapat:
Income bruto: ±Rp.200.000,oo/hari
• DAN sekarang……
Income bruto: ±Rp.2750.000,00/hari
Income netto: <Rp.800.000,00/hari
Kelompok 4
8
10. Kendala dalam Manajemen Industri ATL
dan Usaha Perbaikan Sistemnya
Kendala:
Sepinya
liburan
pengunjung
Usaha perbaikan:
saat Mengurangi jumlah ayam
yang akan diproduksi
Harga bahan mentah yang Mencari supplier tetap dan
tidak
dapat
kenaikannya
diprediksi menyimpan stok bahan
ketika harga bahan muarh
Penyusutan karena adanya Menyisihkan
kerusakan alat produksi
Kelompok 4
Rp.20.000,00/
harinya dari pendapatan
9
11. Kesimpulan: Peran TI
Dari hasil pengamatan kami di rumah makan ini,
kami menyimpulkan bahwa peran TI disini antara lain:
1. Perancang sistem produksi ayam goreng
2. Fasilitator properti-properti untuk keperluan produksi
3. Ahli perbaikan bila muncul kendala dalam sistem dan
proses produksi
4. Pengatur/ leadership dalam managing tata cara kerja
(menspesialisasikan pekerja)
5. Pengelola yang prediktif dan cerdas, agar mampu
menafsirkan antara jumlah investasi, input, output,
profit dengan mempertimbangkan juga kerugian yang
diterima
Kelompok 4
10
12. Itulah presentasi kami…
Terima Kasih
By:
Radhika Firsdela Ratnaningtyas
Vella Veronica Siagian
Nigo
Adriana Hersita Kristavianingrum
Hubert Mulya Sari
Pebrina Valentina
Pamela Novit Sari Sitompul
Kartika Rahel Siburian
Yoga Edo Saputro
R. Charley Steve Widiatmoko Layang
Kelompok 4
12