2. ANALISIS WILAYAH
1. Kondisi Fisiografis
Kecamatan Karangasem merupakan salah satu kecamatan yang
terletak di Kabupaten Karangasem. Luas wilayahnya mencapai 94,23
km². Menurut letaknya Kecamatan Karangasem mempunyai iklim laut
tropis. Berdasarkan letak geografisnya Kecamatan Karangasem
mempunyai relief yang cukup datar terutama di wilayah Amlapura dan
sekitarnya.
2. Aspek Sosial Kemasyarakatan
Banyak aspek yang mencerminkan kehidupan sosial masyarakat
Kecamatan Karangasem. Secara garis besar, aspek-aspek tersebut
meliputi pendidikan, kesehatan, kriminalitas, kehidupan beragama, serta
aspek sosial lainnya.
3. 3. Aspek Ekonomi
Dilihat dari sektor ekonomi mata pencaharian penduduk di Kecamatan
Karangasem ada pada sektor pertanian, pedagang, industri, jasa, dan
pariwisata.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana meliputi transportasi terdiri dari ketersediaan dan
kondisi jalan, serta ketersediaan alat angkut yang mencakup angkutan darat,
laut dan udara. Sedangkan media komunikasi sendiri saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat sehingga banyak bermunculan telepon
seluler hingga jaringan internet.
5. Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan di Kecamatan Karangasem masih cukup baik. Hal
tersebut terbukti dengan diraihnya penghargaan Adipura oleh kota Amlapura
yaitu sebagai kota terbersih di Indonesia. Dinamika upaya pelestarian dan
pengelolaan lingkungan tidak terlepas dari berbagai aspek yang menjadi
faktor penentunya yaitu peran serta masyarakat.
4. 6. Potensi Sumberdaya Alam dan Buatan
Potensi sumberdaya alam yang paling banyak dihasilkan adalah
berasal dari sektor laut yaitu ikan. Daerah penghasil ikan di
Kecamatan Karangasem adalah Desa Jasri. Potensi sumberdaya
buatan lebih cenderung ke dalam industri kecil yaitu kerajinan
tangan.
Sumber: BPS Kabupaten Karangasem
5. TAHAP I
IDENTIFIKASI MASALAH
Pembangunan pasar
induk Amlapura
mengalami penundaan.
Faktor penyebab masalah
tersebut antara lain:
1. Kurangnya prencanaan
dalam pembangunan pasar
induk Amlapura
2. Kurangnya pendanaan
dalam pembangunan
3. Kurang cepat keluarnya
dana yang dialokasikan
untuk pembanguna pasar
tersebut
4. Banyaknya proyek yang
dilaksanakan
TAHAP II
PENYEBAB MASALAH
Tempat untuk relokasi dari pasar
induk Amlapura ke pasar sementara
Karangsokong di desa Subagan,
seperti faktor kenyamanan,
transportasi, fasilitas pendukung
pasar tidak seperti di pasar induk.
6. TAHAP III
PROSES MASALAH
Proses pemindahan pasar
menimbulkan banyak
masalah
Dampak masalah tersebut
antara lain:
1. Terhadap Biotik:
Timbulnya pencemaran
sampah yang mengggu
kesehatan manusia
2. Terhadap Abiotik:
Menimbulkan kerusakan
lingkungan seperti
pencemaran dan erosi
3. Terhadap Kultural:
Mengubah pola pikir
masyarakat menjadi
masyarakat berbudaya
senang berkonflik
TAHAP IV
DAMPAK MASALAH
Keterlambatan pembangunan pasar
induk Amlapura yang menyebabkan
semakin lamanya pasar sementara ini di
tempati oleh pedagang dari pasar
induk. Pemerintah harus segera
menindaklanjuti permasalahan tersebut
7. TAHAP V
SOLUSI
1. Solusi Preventif
Solusi yang perlu dilaksanakan untuk mencegah permasalahan
tersebut adalah pemerintah daerah segera merealisasikan
pembangunan pasar induk Amlapura dengan cepat.
2. Solusi Remidial
PEMDA memikirkan untuk secepatnya mencairkan dana guna
mempercepat proses pembangunan. Selain itu tentang masalah
pencemaran sampah pemerintah daerah harus bekerja sama
dengan pihak DKPLH dan masyarakat dalam pembersihan
lingkungangan
3. Solusi Kuratif
Belum ada sejauh ini karena masalah ini bisa diatasi jika bekerja
sama antara pihak pemerintah dan masyarakat.
8. Permasalahan yang terjadi saat ini di Kecamatan
Karangasem mengenai pembangunan pasar
induk Amlapura yang tertunda sebenarnya
adalah kurangnya proses perencanaan dari
pemerintah daerah sehingga menimbulkan
dampak-dampak yang dapat merugikan
masyarakat dan lingkungannya.