SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
Inpres 7/1999: AKIP




                      INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
                               NOMOR 7 TAHUN 1999

                                       TENTANG

                AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


                            PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

 Menimbang       :    a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan
                         pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih
                         dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan
                         akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui
                         kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan
                         organisasi;

                      b. bahwa untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja
                         Instansi Pemerintah perlu dikembangkan sistem pelaporan
                         akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode,
                         mekanisme dan tata cara pelaporan kinerja instansi
                         pemerintah;

                      c. bahwa pelaksanaan dan pengembangan sistem pelaporan
                         kinerja tersebut perlu diatur dalam suatu Instruksi Presiden;

Mengingat        :    1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
                      2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
                         Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara
                         yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
                      3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan
                         Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
                      4. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1998 tentang
                         Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
                         Kerja Menteri Negara Koordinator, sebagaimana telah diubah
                         dengan Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1998;
                      5. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1999 tentang Lembaga
                         Administrasi Negara;




HOP Itjen Dep. Kimpraswil                                                          1/6
Inpres 7/1999: AKIP



                                MENGINSTRUKSIKAN :

Kepada           :    1. Para Menteri;
                      2. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
                      3. Gubernur Bank Indonesia;
                      4. Jaksa Agung;
                      5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
                      6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen;
                      7. Para Pimpinan Sekretariat Lembaga Tertinggi dan Tinggi
                         Negara;
                      8. Para Gubernur;
                      9. Para Bupati/Walikota.

Untuk            :

PERTAMA          :    Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
                      wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai
                      misi dan tujuan organisasi.

KEDUA            :    Pada tanggal 30 September 1999, setiap instansi pemerintah
                      sampai tingkat eselon II telah mempunyai Perencanaan Strategik
                      tentang program-program utama yang akan dicapai selama 1
                      (satu) sampai 5 (lima) tahunan.

KETIGA           :    Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA
                      mencakup :

                      1. Uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci
                         keberhasilan organisasi;
                      2. Uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi;
                      3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

KEEMPAT          :    Pada setiap akhir tahun anggaran, mulai Tahun     Anggaran
                      2000/2001, setiap instansi menyampaikan laporan akuntabilitas
                      kinerja instansi pemerintah kepada Presiden dan salinannya
                      kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
                      dengan menggunakan pedoman penyusunan sistem akuntabilitas
                      kinerja.

KELIMA           :    Kepala Lembaga Administrasi Negara ditugaskan untuk :

                      1. Membuat pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas
                         kinerja instansi pemerintah paling lambat awal tahun
                         2000/2001;
                      2. Memberikan bantuan teknis dan penyuluhan tentang pelaporan
                         akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

KEENAM           :    Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
                      melakukan evaluasi terhadap pelaporan akuntabilitas kinerja
                      instansi pemerintah dan melaporkan kepada Presiden melalui


HOP Itjen Dep. Kimpraswil                                                        2/6
Inpres 7/1999: AKIP



                      Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan
                      dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan salinannya kepada
                      Kepala Lembaga Administrasi Negara.

KETUJUH          :    Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan
                      dan Pendayagunaan Aparatur Negara mengkoordinasikan
                      pelaksanaan Instruksi Presiden ini.

KEDELAPAN        :    Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sebaik-baiknya dan
                      penuh tanggung jawab, serta memperhatikan lampiran Instruksi
                      Presiden ini.

Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

                                            Dikeluarkan di Jakarta
                                            Pada tanggal 15 Juni 1999

                                            PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

                                                           ttd

                                            BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
    Kepala Biro Peraturan
   Perundang-undangan II
           Plt.

          ttd
     EDY SUDIBYO




HOP Itjen Dep. Kimpraswil                                                       3/6
Inpres 7/1999: AKIP



LAMPIRAN
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO.        : 7 TAHUN 1999
TANGGAL    : 15 JUNI 1999


                        PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM
                  AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

I.   UMUM

     1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan :

            a. Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
               pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan
               pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
               sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
               secara periodik.

            b. Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
               hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
               (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala
               yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi,
               misi, tujuan/sasaran, dan program yang realistis dan mengantisipasi
               masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai.

            c. Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana instansi pemerintah
               harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu
               gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
               diinginkan oleh instansi pemerintah.

            d. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah
               agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
               Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan
               pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah, dan
               mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan
               diperoleh dimasa mendatang.

            e. Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi.
               Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada
               jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan.

            f.   Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
                 dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan,
                 semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk
                 kuantitatif sehingga dapat diukur.

     2. Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk
        mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah
        satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya.


HOP Itjen Dep. Kimpraswil                                                            4/6
Inpres 7/1999: AKIP




   3. Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah :

           a. menjadikan     instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
              beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi
              masyarakat dan lingkungannya;
           b. terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
           c. terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
              nasional;
           d. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

   4. Ruang Lingkup :

           a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan atas
              semua kegiatan utama instansi pemerintah yang memberikan kontribusi
              bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. Kegiatan yang
              menjadi perhatian utama mencakup :

               1. Tugas pokok dan fungsi dan instansi pemerintah;
               2. Program kerja yang menjadi isu nasional;
               3. Aktifitas yang dominan dan vital bagi pencapaian visi dan misi
                  instansi Pemerintah.

           b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi ruang
              lingkup tersebut di atas dilakukan oleh setiap instansi Pemerintah
              sebagai bahan pertanggungjawabannya kepada Presiden.


 II. PELAKSANAAN PENYUSUNAN                SISTEM     AKUNTABILITAS       KINERJA
     INSTANSI PEMERINTAH


 5.    Pelaksanaan penyusunan Sistem       Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
       dilakukan dengan :

               a. mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik;

               b. merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan,
                  sasaran dan strategi instansi Pemerintah;

               c. merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah dengan
                  berpedoman pada kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan
                  vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah;

               d. memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
                  dengan seksama;

               e. mengukur pencapaian kinerja dengan :
                  1). perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target;
                  2). perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya;


HOP Itjen Dep. Kimpraswil                                                          5/6
Inpres 7/1999: AKIP



                      3). perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara
                          lain, atau dengan standar internasional.

               f.     melakukan evaluasi kinerja dengan :
                      1). menganalisis hasil pengukuran kinerja ;
                      2). menginterprestasikan data yang diperoleh;
                      3). membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian
                          program;
                      4). membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi
                          instansi pemerintah.

6. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah laporan
   Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Mekanisme pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut :

   a. Setiap pemimpin Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen,
      Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya wajib membuat
      laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan
      kepada atasannya;

   b. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari tiap Departemen/Lembaga
      Pemerintah Non Departemen, masing-masing Menteri/ Pemimpin Lembaga
      Pemerintah Non Departemen menyampaikannya kepada Presiden dan Wakil
      Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Koordinator Bidang
      Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara serta
      Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

   c. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat I disampaikan
      kepada Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Dalam
      Negeri dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

   d. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat II disampaikan
      kepada Gubernur/Kepala Daerah yang terkait dengan tembusan kepada
      Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

                                             PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

                                                          ttd

                                             BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

   Salinan sesuai dengan aslinya
   SEKRETARIAT KABINET RI
        Kepala Biro Peraturan
       Perundang-undangan II
               Plt

              ttd
         EDY SUDIBYO


HOP Itjen Dep. Kimpraswil                                                         6/6

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018Denbagus
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalFiesty Utami
 
Pkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrianPkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrianathifah_h
 
Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4tetyyanisr
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKKEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKMuhamad Yogi
 
kedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementeriankedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementerianabd_
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi  MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
SISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
SISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAHSISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
SISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAHanty hardianti
 
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019Nailil Afifah
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Dadang Solihin
 
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxMuhammad Rafi Kambara
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Penataan Ruang
 

Mais procurados (18)

UU Nomor 25 Tahun 2004
UU Nomor 25 Tahun 2004UU Nomor 25 Tahun 2004
UU Nomor 25 Tahun 2004
 
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
 
PP Nomor 20 Tahun 2004
PP Nomor 20 Tahun 2004PP Nomor 20 Tahun 2004
PP Nomor 20 Tahun 2004
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasional
 
Pkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrianPkn fungsi kementrian
Pkn fungsi kementrian
 
Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
 
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKKEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
 
kedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementeriankedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementerian
 
Pp no 40_th_2006
Pp no 40_th_2006Pp no 40_th_2006
Pp no 40_th_2006
 
Uu252004
Uu252004Uu252004
Uu252004
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi  MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
 
SISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
SISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAHSISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
SISTEM PERECANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
 
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
 
Pedoman Upacara Harkitnas 2016
Pedoman Upacara Harkitnas 2016Pedoman Upacara Harkitnas 2016
Pedoman Upacara Harkitnas 2016
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
 
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 

Semelhante a Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Pp 60 08
Pp 60 08Pp 60 08
Pp 60 08f36ry
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004bappedameme
 
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkptupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkpMaman Sulaeman
 
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Rancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopangRancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopangtemanna #LABEDDU
 
Menggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambungan
Menggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambunganMenggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambungan
Menggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambunganSetiono Winardi
 
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAULAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAUNo Offense
 
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Billy Buhaiba
 
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019Muh Saleh
 
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019Muh Saleh
 

Semelhante a Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (20)

lakip
lakiplakip
lakip
 
002. inpres 7 1999
002. inpres 7 1999002. inpres 7 1999
002. inpres 7 1999
 
Pp 60 08
Pp 60 08Pp 60 08
Pp 60 08
 
APBN 2015
APBN 2015APBN 2015
APBN 2015
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004
 
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)
 
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkptupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
 
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Rancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopangRancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopang
 
Lakip 2012
Lakip 2012Lakip 2012
Lakip 2012
 
SPIP-1 gmb umum
SPIP-1  gmb umumSPIP-1  gmb umum
SPIP-1 gmb umum
 
Spip reviu
Spip reviuSpip reviu
Spip reviu
 
Menggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambungan
Menggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambunganMenggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambungan
Menggerakkan perekonomian daerah untuk pertumbuhan berkesinambungan
 
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAULAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
 
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
 
Permensosri 111/HUK/2009
Permensosri 111/HUK/2009Permensosri 111/HUK/2009
Permensosri 111/HUK/2009
 
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
 
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
 

Mais de Nandang Sukmara

Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Nandang Sukmara
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalNandang Sukmara
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatNandang Sukmara
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikNandang Sukmara
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasNandang Sukmara
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanNandang Sukmara
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Nandang Sukmara
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganNandang Sukmara
 

Mais de Nandang Sukmara (20)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
Pp 47 2008
Pp 47 2008Pp 47 2008
Pp 47 2008
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
 
Lampiran iii br
Lampiran iii brLampiran iii br
Lampiran iii br
 
Lampiran ii br
Lampiran ii brLampiran ii br
Lampiran ii br
 
Lampiran i br
Lampiran i brLampiran i br
Lampiran i br
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 

Último

PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 

Último (20)

PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

  • 1. Inpres 7/1999: AKIP INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi; b. bahwa untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dikembangkan sistem pelaporan akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode, mekanisme dan tata cara pelaporan kinerja instansi pemerintah; c. bahwa pelaksanaan dan pengembangan sistem pelaporan kinerja tersebut perlu diatur dalam suatu Instruksi Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 4. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1998 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara Koordinator, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1998; 5. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1999 tentang Lembaga Administrasi Negara; HOP Itjen Dep. Kimpraswil 1/6
  • 2. Inpres 7/1999: AKIP MENGINSTRUKSIKAN : Kepada : 1. Para Menteri; 2. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 3. Gubernur Bank Indonesia; 4. Jaksa Agung; 5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen; 7. Para Pimpinan Sekretariat Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara; 8. Para Gubernur; 9. Para Bupati/Walikota. Untuk : PERTAMA : Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. KEDUA : Pada tanggal 30 September 1999, setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II telah mempunyai Perencanaan Strategik tentang program-program utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. KETIGA : Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA mencakup : 1. Uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi; 2. Uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi; 3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut. KEEMPAT : Pada setiap akhir tahun anggaran, mulai Tahun Anggaran 2000/2001, setiap instansi menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kepada Presiden dan salinannya kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan menggunakan pedoman penyusunan sistem akuntabilitas kinerja. KELIMA : Kepala Lembaga Administrasi Negara ditugaskan untuk : 1. Membuat pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah paling lambat awal tahun 2000/2001; 2. Memberikan bantuan teknis dan penyuluhan tentang pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. KEENAM : Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melakukan evaluasi terhadap pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan melaporkan kepada Presiden melalui HOP Itjen Dep. Kimpraswil 2/6
  • 3. Inpres 7/1999: AKIP Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan salinannya kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara. KETUJUH : Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara mengkoordinasikan pelaksanaan Instruksi Presiden ini. KEDELAPAN : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab, serta memperhatikan lampiran Instruksi Presiden ini. Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta Pada tanggal 15 Juni 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Plt. ttd EDY SUDIBYO HOP Itjen Dep. Kimpraswil 3/6
  • 4. Inpres 7/1999: AKIP LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. : 7 TAHUN 1999 TANGGAL : 15 JUNI 1999 PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH I. UMUM 1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan : a. Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. b. Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi, misi, tujuan/sasaran, dan program yang realistis dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai. c. Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah. d. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah, dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. e. Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. f. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. 2. Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. HOP Itjen Dep. Kimpraswil 4/6
  • 5. Inpres 7/1999: AKIP 3. Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah : a. menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; b. terwujudnya transparansi instansi pemerintah; c. terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; d. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. 4. Ruang Lingkup : a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan atas semua kegiatan utama instansi pemerintah yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. Kegiatan yang menjadi perhatian utama mencakup : 1. Tugas pokok dan fungsi dan instansi pemerintah; 2. Program kerja yang menjadi isu nasional; 3. Aktifitas yang dominan dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi ruang lingkup tersebut di atas dilakukan oleh setiap instansi Pemerintah sebagai bahan pertanggungjawabannya kepada Presiden. II. PELAKSANAAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 5. Pelaksanaan penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan : a. mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik; b. merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran dan strategi instansi Pemerintah; c. merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah; d. memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama; e. mengukur pencapaian kinerja dengan : 1). perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target; 2). perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya; HOP Itjen Dep. Kimpraswil 5/6
  • 6. Inpres 7/1999: AKIP 3). perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara lain, atau dengan standar internasional. f. melakukan evaluasi kinerja dengan : 1). menganalisis hasil pengukuran kinerja ; 2). menginterprestasikan data yang diperoleh; 3). membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian program; 4). membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi instansi pemerintah. 6. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Mekanisme pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : a. Setiap pemimpin Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya wajib membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya; b. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari tiap Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, masing-masing Menteri/ Pemimpin Lembaga Pemerintah Non Departemen menyampaikannya kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; c. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat I disampaikan kepada Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. d. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat II disampaikan kepada Gubernur/Kepala Daerah yang terkait dengan tembusan kepada Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Plt ttd EDY SUDIBYO HOP Itjen Dep. Kimpraswil 6/6