SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
 Pengertian Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan merupakan keseimbangan yang
dinamis, artinya keseimbangan yang dapat mengalami
perubahan. Tetapi perubahan ini bersifat menjaga
keseimbangan komponen lain, bukan berarti menghilangkan
komponen yang lainnya. Karena perubahan komponen yang
bersifat drastis akan mempengaruhi perubahan komponen
lainnya. Sebagai contoh hilangnya/musnahnya salah satu
komponen (tingkatan trofik) pada piramida ekologi atau rantai
makanan maka menyebabkan dampak perubahan pada
komponen sebelumnya maupun sesudahnya. Hal inilah yang
mengakibatkan lingkungan tersebut menjadi tidak stabil
Lingkungan dikatakan seimbang
(equilibrium) apabila memiliki ciri-ciri antara
lain
 Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi :
arus energi, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan,
piramida ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola-
pola interaksi tersebut, pertumbuhan dan perkembangan organisme
berlangsung secara alami, sehingga tidak ada organisme yang
mendominasi terhadap organisme lainnya.
 Lingkungan yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu
mempertahankan terhadap gangguan alam, baik gangguan secara
alami maupun buatan.
 Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan, yaitu lingkungan
yang mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam
lingkungan terdapat berbagai sumber daya alam (hayati dan non
hayati).
 Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak
ditumbuhi pohon-pohon (terbentuknya hutan).
Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada
interaksi organisme dangan faktor lingkungan dan
interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat
berjalan dengan proporsional
Interaksi Antarkomponen
Ekosistem dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan Ekosistem disusun
oleh komponen biotik dan abiotik.
Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan
lingkungan dan kestabilan ekosistem. Interaksi antarkomponen biotik
dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat pada peristiwa
rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Adanya interaksi yang saling membutuhkan antarkomponen biotik di
rantai makanan dan jaring-jaring makanan, menyebabkan tidak akan ada
satupun komponen biotik yang populasinya akan bertambah terlalu cepat
atau menurun drastis.
Pada lingkungan yang seimbang, tidak akan terjadi peningkatan atau
penurunan populasi komponen biotik tertentu secara mencolok. Selain
interaksi antarkomponen biotik, terdapat juga interaksi antara komponen
biotik dengan komponen abiotik. Keseimbangan lingkungan akan tercipta
bila interaksi antarkomponen biotik dan abiotik berjalan dengan sesuai
dan berkesinambungan.
Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan,
salinitas, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mengancam
keseimbangan lingkungan.
Faktor penyebab gangguan keseimbangan alam
1 . Faktor alami
Faktor alami yang menyebabkan perubahan
keseimbangan komponen biotik dan abiotik,
diantaranya letusan gunung berapi, banjir, tanah
longsor, rusaknya pantai, hilangnya terumbu karang
dan tumbuhan alga, kebakaran hutan, badai, bahkan
tsunami dapat menyebabkan terputusnya rantai
makanan, yang menunjukkan bahwa keseimbangan
lingkungan sudah terganggu.
2 . Faktor manusia
Dibanding komponen biotik lainnya, manusia merupakan komponen
biotik yang mempunyai pengaruh ekologi terkuat di biosfer bumi ini.
Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi,
manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar baik pengaruh yang
memusnahkan ekosistem maupun yang meningkatkan ekosistem. Dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mampu mengubah
lingkungan sesuai dengan yang diinginkan,
Misalnya
-mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) tanpa memikirkan dampaknya.
-Pembabatan dan pembakaran hutan menyebabkan dampak yang sangat
luas yang berakibat hilangnya humus tanah, ketandusan tanah,
berkurangnya sumber air, dan rusaknya tatanan ekosistem.
- pencemaran sampah organik, penebangan hutan, penggunaan pestisida
berlebihan, pembangunan permukiman, dan limbah industri.
Rusaknya tatanan ekosistem akan berakibat migrasi hewan-hewan buas
dari hutan ke desa-desa untuk memangsa hewan ternak bahkan manusia.
Gajah, babi hutan, dan hewan herbivora lainnya tidak akan dapat
mempertahankan hidup di hutan yang rusak hewan-hewan tersebut
bermigrasi ke perkampungan penduduk dengan merusak tanaman
budidaya manusia.
Suksesi
Ketika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan
berada di luar ambang batas toleransi maka
keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan
yang masuk ke lingkungan dapat berasal dari
lingkungan alam atau akibat campur tangan manusia.
Gangguan alam yang sangat merusak, seperti
kebakaran, gempa bumi, badai, tornado, dan letusan
gunung api dapat menghancurkan komunitas biologis.
Setelah terjadi gangguan alam, lingkungan akan
mengalami proses pemulihan. Struktur komunitas akan
mengalami suatu perubahan yang disebut suksesi, yaitu
proses perubahan komposisi spesies dalam suatu
komunitas biologi akibat adanya gangguan pada
komunitas itu. Terdapat 2 macam sussesi, yaitu suksesi
primer dan suksesi sekunder:
Suksesi primer
 Suksesi primer yaitu proses perubahan komposisi
komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada
mulanya hampir tidak ada kehidupan. Biasanya terjadi
pada pulau vulkanis baru atau area yang awalnya
tertutup glasier atau lapisan es.
Contoh organisme yang berperan pada suksesi primer
yaitu lumut dan Lichenes. Organisme yang mampu
tumbuh pertama kali dan kemudian membentuk
suatu ekosistem disebut organisme pionir atau spesies
pionir.
Suksesi sekunder
Suksesi sekunder yaitu proses perubahan
komposisi komunitas yang terjadi pada area yang
mulanya ada kehidupan tetapi kemudian
mengalami beberapa gangguan yang
menyebabkan hilangnya komunitas yang ada di
area itu dan hanya meninggalkan tanah yang
tetap utuh.
Tetapi pada umumya area itu akan pulih kembali.
Contoh : hutan yang mengalami penebangan
Menurut tipenya proses terbentuknya, suksesi
dibedakan :
 Tipe Serial terjadi pada bekas muntahan letusan
gunung.
 Tipe Siklis ditemukan pada daerah-daerah yang
mengalami perubahan lingkungan secara periodik,
seperti daerah pantai karena adanya pasang surut
secara periodik.
Faktor – faktor yang memepengaruhi kecepatan
proses suksesi antara lain :
 Luasnya komunitas asal yang rusak
 Jenis (species) tumbuhan yang ada disekitar
komunitas yang rusak
 Kehadiran organisme yang membantu penyebaran
biji / benih
 Iklim (angin dan air)
 Macam substrat baru yang tumbuh
Dampak eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem
1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada hutan yang
ditebangi atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan
hutan yang kecil. Selain itu, pembangunan jalan melintasi
hutan juga menyebabkan terjadinya fragmentasi habitat pada
kawasan hutan. Hutan yang ditebang atau dirambah
memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur
komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di
pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan
cahaya matahari.
Degradasi habitat adalah proses penurunan kualitas
habitat/tempat tinggal mahluk hidup tertentu
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya
masalah lain seperti kematian organisme karena hilangnya
sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
Fragmentasi dan Degradasi Habitat
2. Terganggunya Aliran Energi di Dalam Ekosistem
Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem
buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran
energi dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses
penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan
hutan kemudian ditanami dengan satu jenis
tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut menyebabkan
aliran energi yang semula bersifat kompleks, yaitu antara
berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil),
konsumen (berbagai macam hewan), detritivora (jamur,
bakteri, dan sebagainya), menjadi aliran energi yang lebih
sederhana, yaitu satu jenis produsen (contohnya padi),
beberapa konsumen, dan detrititivor
3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotik secara berlebihan untuk
membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau
patogen) dapat menyebabkan munculnya
populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan
antibiotik tersebut.
Pada akhirnya, populasi hama yang bertahan hidup dan
mampu berkembang biak merupakan hama yang kebal
(resisten) terhadap pestisida jenis tersebut.
4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem
Setiap organisme memiliki peran penting di dalam
suatu ekosistem. Hilangnya satu organisme dapat
memberikan dampak yang cukup besar di dalam
ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah,
hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan
sebagainya dapat meningkatkan populasi organisme
lain, misalnya tikus yang memakan padi.
Akibatnya, populasi padi akan menurun dan hasil panen
akan berkurang
5. Introduksi Spesies Asing
Introduksi atau masuknya spesies dari satu ekosistem ke
dalam ekosistem lainnya biasanya bertujuan
untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan manusia.
Contohnya,introduksi tanaman gandum, singkong, dan
beberapa tanaman pertanian lainnya. Namun, introduksi
spesies asing juga dapat merugikan, karena terkadang di
dalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak memiliki
predator alami. Meledaknya populasi tanaman eceng gondok
yang menjadi gulma bagi perairan di sekitar kita, merupakan
contoh introduksi spesies yang merugikan akibat tidak
adanya predator alami. Serangga Neochetine
eichhorniae yang merupakan predator tanaman eceng
gondok dan dapat mengendalikan populasi eceng gondok di
perairan tidak hidup di Indonesia
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui
seperti kayu, tanduk, dan gading jika digunakan
dan dieksploitasi secara berlebihan akan
menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya
alam tersebut.
7. Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem
Meningkatnya aktivitas manusia di dunia berpengaruh
terhadap daur biogeokimia. Contohnya daur karbon
yang terganggu akibat semakin banyaknya
penggunaan bahan bakar. Melimpahnya CO2 yang
dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan
efek buruk, salah satunya adalah pemanasan global.
C. EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT
DAN AKUATIK
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan,
meliputi hutan, padang rumput, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi
berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada
ekosistem hutan. Semakin banyaknya manfaat yang dihasilkan dari
ekosistem hutan, maka semakin banyak pula manusia yang
menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya
secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan ekonomi.
Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi
karbon dioksida terbesar karna vegetasinya memerlukan CO2 untuk
fotosintesis. Namun, adanya CO2 yang berlebih yang menyebabkan
pemanasan global. Salah satu efek pemanasan global adalah
mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut
akan naik yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis di
seluruh bumi. Kebakaran hutan dan penebangan pohon dalam
jumlah besar juga menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup
yang tinggal di dalamnya.
2. Ekosistem Akuatik
Ekosistem akuatik yang meliputi laut, sungai, danau, dan
perairan lainnya dapat mengalami eksploitasi pula.
Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa
penangkapan organisme laut secara berlebihan. Rusaknya
atau pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan
hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada
ekosistem terumbu karang.
Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan
adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah
wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan
sebagai eksploitasi apabila daerah wisata tersebut tidak
dikelola dengan baik. Misalnya pantai yang telah tercemar
oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata
tersebut. Hal itu akan mengganggu keberadaan organisme
yang ada di ekosistem tersebut
D. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
 Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya
 Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah
tangga karena dapat mencemari lingkungan
 Tidak boros dalam penggunaan air dan membangun daerah
resapan air di halaman rumah
 Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan
mendaur ulangnya
 Menghemat penggunaan bahan bakar
 Menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka
 Tidak membakar hutan untuk membuka lahan
 Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan
lingkungan, yaitu dengan mengendalikan hama secara alami
dengan metode biological control (menggunakan musuh alami
dari hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi
hama yang resisten terhadap pestisida.
 Pengawasan ketat oleh pemerintah terhadap berbagai produk
impor. Upaya ini untuk mencegah masuknya spesies asing ke
dalam negeri
 Reboisasi hutan
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan

More Related Content

What's hot

Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Keseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPTKeseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPTraysalbakir
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaSandi Ibrahim
 
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganKeseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganEndang Hidayat
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor PembatasNur Aini
 
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanIlmi Aulia Sari
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptGoogle
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimiaBayu Setiarbi
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)anacann
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupARISKA COMPNET
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)Nurul Afdal Haris
 

What's hot (20)

Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Keseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPTKeseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPT
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
 
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganKeseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
 
Suksesi
SuksesiSuksesi
Suksesi
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor Pembatas
 
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimia
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
Unit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem xUnit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem x
 
Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (ilmu sosial budaya dasar)
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan (Biologi SMA)
 
Aliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem iAliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem i
 

Similar to Keseimbangan lingkungan

Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiKancana Trends
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganadraufaa
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganEndang Hidayat
 
IPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdfIPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdfAlviyanti99
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemchie chie
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Net Break
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014Andrew Hutabarat
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Pujiati Puu
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 
Konsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistemKonsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistemEcko Chicharito
 
keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan -
 
Suksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponenSuksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponenHaafizha Kiromi
 

Similar to Keseimbangan lingkungan (20)

Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasi
 
Kerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkunganKerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkungan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkungan
 
IPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdfIPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdf
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
 
Presentasi ekosistem
Presentasi ekosistemPresentasi ekosistem
Presentasi ekosistem
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Konsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistemKonsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistem
 
P2.pptx
P2.pptxP2.pptx
P2.pptx
 
BAB III IPS 8
BAB III IPS 8BAB III IPS 8
BAB III IPS 8
 
keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan
 
Suksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponenSuksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponen
 

Recently uploaded

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Keseimbangan lingkungan

  • 1.
  • 2.  Pengertian Keseimbangan Lingkungan Keseimbangan lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, artinya keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Tetapi perubahan ini bersifat menjaga keseimbangan komponen lain, bukan berarti menghilangkan komponen yang lainnya. Karena perubahan komponen yang bersifat drastis akan mempengaruhi perubahan komponen lainnya. Sebagai contoh hilangnya/musnahnya salah satu komponen (tingkatan trofik) pada piramida ekologi atau rantai makanan maka menyebabkan dampak perubahan pada komponen sebelumnya maupun sesudahnya. Hal inilah yang mengakibatkan lingkungan tersebut menjadi tidak stabil
  • 3. Lingkungan dikatakan seimbang (equilibrium) apabila memiliki ciri-ciri antara lain  Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi : arus energi, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola- pola interaksi tersebut, pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami, sehingga tidak ada organisme yang mendominasi terhadap organisme lainnya.  Lingkungan yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu mempertahankan terhadap gangguan alam, baik gangguan secara alami maupun buatan.  Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan, yaitu lingkungan yang mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam lingkungan terdapat berbagai sumber daya alam (hayati dan non hayati).  Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon (terbentuknya hutan).
  • 4. Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dangan faktor lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional
  • 5. Interaksi Antarkomponen Ekosistem dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem. Interaksi antarkomponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat pada peristiwa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Adanya interaksi yang saling membutuhkan antarkomponen biotik di rantai makanan dan jaring-jaring makanan, menyebabkan tidak akan ada satupun komponen biotik yang populasinya akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastis. Pada lingkungan yang seimbang, tidak akan terjadi peningkatan atau penurunan populasi komponen biotik tertentu secara mencolok. Selain interaksi antarkomponen biotik, terdapat juga interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Keseimbangan lingkungan akan tercipta bila interaksi antarkomponen biotik dan abiotik berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan, salinitas, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mengancam keseimbangan lingkungan.
  • 6. Faktor penyebab gangguan keseimbangan alam 1 . Faktor alami Faktor alami yang menyebabkan perubahan keseimbangan komponen biotik dan abiotik, diantaranya letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, rusaknya pantai, hilangnya terumbu karang dan tumbuhan alga, kebakaran hutan, badai, bahkan tsunami dapat menyebabkan terputusnya rantai makanan, yang menunjukkan bahwa keseimbangan lingkungan sudah terganggu.
  • 7. 2 . Faktor manusia Dibanding komponen biotik lainnya, manusia merupakan komponen biotik yang mempunyai pengaruh ekologi terkuat di biosfer bumi ini. Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar baik pengaruh yang memusnahkan ekosistem maupun yang meningkatkan ekosistem. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mampu mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan, Misalnya -mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) tanpa memikirkan dampaknya. -Pembabatan dan pembakaran hutan menyebabkan dampak yang sangat luas yang berakibat hilangnya humus tanah, ketandusan tanah, berkurangnya sumber air, dan rusaknya tatanan ekosistem. - pencemaran sampah organik, penebangan hutan, penggunaan pestisida berlebihan, pembangunan permukiman, dan limbah industri. Rusaknya tatanan ekosistem akan berakibat migrasi hewan-hewan buas dari hutan ke desa-desa untuk memangsa hewan ternak bahkan manusia. Gajah, babi hutan, dan hewan herbivora lainnya tidak akan dapat mempertahankan hidup di hutan yang rusak hewan-hewan tersebut bermigrasi ke perkampungan penduduk dengan merusak tanaman budidaya manusia.
  • 8. Suksesi Ketika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar ambang batas toleransi maka keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk ke lingkungan dapat berasal dari lingkungan alam atau akibat campur tangan manusia. Gangguan alam yang sangat merusak, seperti kebakaran, gempa bumi, badai, tornado, dan letusan gunung api dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguan alam, lingkungan akan mengalami proses pemulihan. Struktur komunitas akan mengalami suatu perubahan yang disebut suksesi, yaitu proses perubahan komposisi spesies dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan pada komunitas itu. Terdapat 2 macam sussesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder:
  • 9. Suksesi primer  Suksesi primer yaitu proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada mulanya hampir tidak ada kehidupan. Biasanya terjadi pada pulau vulkanis baru atau area yang awalnya tertutup glasier atau lapisan es. Contoh organisme yang berperan pada suksesi primer yaitu lumut dan Lichenes. Organisme yang mampu tumbuh pertama kali dan kemudian membentuk suatu ekosistem disebut organisme pionir atau spesies pionir.
  • 10. Suksesi sekunder Suksesi sekunder yaitu proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang ada di area itu dan hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh. Tetapi pada umumya area itu akan pulih kembali. Contoh : hutan yang mengalami penebangan
  • 11. Menurut tipenya proses terbentuknya, suksesi dibedakan :  Tipe Serial terjadi pada bekas muntahan letusan gunung.  Tipe Siklis ditemukan pada daerah-daerah yang mengalami perubahan lingkungan secara periodik, seperti daerah pantai karena adanya pasang surut secara periodik.
  • 12. Faktor – faktor yang memepengaruhi kecepatan proses suksesi antara lain :  Luasnya komunitas asal yang rusak  Jenis (species) tumbuhan yang ada disekitar komunitas yang rusak  Kehadiran organisme yang membantu penyebaran biji / benih  Iklim (angin dan air)  Macam substrat baru yang tumbuh
  • 13.
  • 14. Dampak eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem 1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada hutan yang ditebangi atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan yang kecil. Selain itu, pembangunan jalan melintasi hutan juga menyebabkan terjadinya fragmentasi habitat pada kawasan hutan. Hutan yang ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan cahaya matahari. Degradasi habitat adalah proses penurunan kualitas habitat/tempat tinggal mahluk hidup tertentu Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematian organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
  • 16. 2. Terganggunya Aliran Energi di Dalam Ekosistem Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energi dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran energi yang semula bersifat kompleks, yaitu antara berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil), konsumen (berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya), menjadi aliran energi yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen (contohnya padi), beberapa konsumen, dan detrititivor
  • 17. 3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan Penggunaan pestisida dan antibiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau patogen) dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Pada akhirnya, populasi hama yang bertahan hidup dan mampu berkembang biak merupakan hama yang kebal (resisten) terhadap pestisida jenis tersebut.
  • 18. 4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu ekosistem. Hilangnya satu organisme dapat memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan sebagainya dapat meningkatkan populasi organisme lain, misalnya tikus yang memakan padi. Akibatnya, populasi padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang
  • 19. 5. Introduksi Spesies Asing Introduksi atau masuknya spesies dari satu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan manusia. Contohnya,introduksi tanaman gandum, singkong, dan beberapa tanaman pertanian lainnya. Namun, introduksi spesies asing juga dapat merugikan, karena terkadang di dalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak memiliki predator alami. Meledaknya populasi tanaman eceng gondok yang menjadi gulma bagi perairan di sekitar kita, merupakan contoh introduksi spesies yang merugikan akibat tidak adanya predator alami. Serangga Neochetine eichhorniae yang merupakan predator tanaman eceng gondok dan dapat mengendalikan populasi eceng gondok di perairan tidak hidup di Indonesia
  • 20. 6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika digunakan dan dieksploitasi secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya alam tersebut.
  • 21. 7. Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem Meningkatnya aktivitas manusia di dunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Contohnya daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya CO2 yang dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan efek buruk, salah satunya adalah pemanasan global.
  • 22. C. EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK 1. Ekosistem Darat Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan, meliputi hutan, padang rumput, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan. Semakin banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak pula manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan ekonomi. Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karna vegetasinya memerlukan CO2 untuk fotosintesis. Namun, adanya CO2 yang berlebih yang menyebabkan pemanasan global. Salah satu efek pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh bumi. Kebakaran hutan dan penebangan pohon dalam jumlah besar juga menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
  • 23. 2. Ekosistem Akuatik Ekosistem akuatik yang meliputi laut, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami eksploitasi pula. Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan. Rusaknya atau pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang. Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi apabila daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan baik. Misalnya pantai yang telah tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut. Hal itu akan mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut
  • 24. D. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN  Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya  Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga karena dapat mencemari lingkungan  Tidak boros dalam penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah  Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya  Menghemat penggunaan bahan bakar  Menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka  Tidak membakar hutan untuk membuka lahan  Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, yaitu dengan mengendalikan hama secara alami dengan metode biological control (menggunakan musuh alami dari hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten terhadap pestisida.  Pengawasan ketat oleh pemerintah terhadap berbagai produk impor. Upaya ini untuk mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri  Reboisasi hutan