SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
ADMINISTRASI
TES
BAHASAN:
A. PelaksanaanTes
B. Laporan Pemeriksaan Psikologis
C. Norma Tes Psikologis
1. Validitas
2. Reliabilitas
3. Jenis-jenis Norma
4. Standarisasi
Determinan
D. Metode Kualitatif & Kuantitatif
E. Faktor Biopsikologis sebagai
Kepribadian
A. PELAKSANAAN TES
Administrasi tes adalah urutan
penyelenggaraan atau pelaksanaan tes dari
awal sampai akhir dengan laporan
tertulis secara lengkap.
Dalam laporan termasuk interpretasi dan
kesimpulan hasil pengetesan, bahkan
disertai rekomendasi.
1. PERSIAPAN
a. Menetapkan
yang akan dites
b. Menyiapkan
jumlah subjek
ruangan dan
perlengkapan yang dibutuhkan
c. Menyiapkan buku tes dg
perlengkapannya
Administrasi tes pada tes kelompok/klasikal:
2. PELAKSANAAN
a. Subjek masuk ruang tes dan duduk
b. Tester melakukan rapport (sapaan, dan
terimakasih)
c. Asisten membagi lembar jawaban dan subjek
tulis identitas
d. Identitas telah terisi lalu buku soal dibagikan
kepada subjek dalam keadaan tertutup (tidak
boleh dibuka)
e. Buku telah diterima, buka halaman
pertama.Asisten mengawasi subjek.
f. Tester membacakan petunjuk tes dengan
jelas hingga selesai. Lalu tanyakan, apakah
sudah jelas? Apakah ada yang ingin
ditanyakan?
g. Setelah semua jelas, subjek mengerjakan
soal-soal tsb. Stopwatch berjalan.
h. Waktu sudah habis, berikan instruksi
‘Stop’.
i. Asisten mengumpulkan lembar jawaban dan
buku soal.
j. Satu subtes selesai, istirahat bbrp menit.
Teruskan tes berikutnya.
k. Jika buku tes terdiri dari bbrp subtes, harus
dikerjakan secara berurutan. Lembar jawaban
sudah diberikan sebelumnya.
l. Jika subjek terdiri dari beberapa kelompok,
pekerjaan tes perlu dikelompokkan (dipisah-
pisah)
3. SKORING
a. Siapkan kunci jawaban
b. Hasil skoring ditulis di baris tertentu yang
telah adadi lembar jawaban.
c. Seluruh hasil penyekoran dimasukkan dalam
daftar skor menurut kelompoknya masing-
masing
d. Jikaadayang ragu-ragu, perlu dikoreksi ulang
e. Setelah selesai, diproses tahap selanjutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan tes:
• Rapport
– Membangun hubungan yang baik antara klien
dan psikolog.
– Sangat penting! Dapat meningkatkan skor
pengetesan.
• Keterlibatan ego
– Siatuasi yang melibatkan kepentingan klien,
agar tercipta kerjasama yang baik.
yang sebaik-baiknya
pada
•Motivasi
–
Doronga
n klien.
–Tes kognitif → agar klien berusaha
sungguh-sungguh
–Tes non kognitif → agar klien
menjawab sesuai dg keadaannya →
tidak ada yg benar/salah
B. LAPORAN PEMERIKSAAN
PSIKOLOGIS
 Laporan pemeriksaan psikologis → sarana
untuk mengkomunikasikan data.
 Hasil interpretasi dari masing-masing data
diorganisir
disimpulkan
dan disistematisir kemudian
→ menjadi pemahaman
mengenai klien yang utuh.
Laporan psikologis atau psychological report
harus memenuhi beberapa syarat:
• Kejelasan laporan (clarify of the
report)
– Gunakan istilah dan kalimat yang
mudah dipahami
– Laporan secukupnya yang penting jelas
• Relevan dengan tujuannya (relevance
to goal)
– Sesuai dengan tujuannya → untuk klasifikasi
gangguan, untuk mendeskripsikan klien dsb
• Kemanfaatan laporan (usefulness
of report)
– Manfaat tdk hanya utk klien, namun jg
utk perkembangan ilmu, kesejahteraan
manusia, pendidikan, industri,dsb.
– Sebab laporan psikologis tdk mempunyai
nilai praktis:
• Informasi yang disajikan terlalu sedikit
• Pernyataan-pernyataan yang dipakai tidak
tepat.
FORMAT LAPORAN PSIKOLOGIS
(GROTH-MARNAT, 2010)
Tidak ada format laporan tunggal yang disepakati
namun setiap laporan harus mengintegrasikan
informasi lama dan perspektif baru dan unik ttg klien.
Isi dari laporan psikologis, sbb:
• Informasi lama mengenai informasi pengidentifikasi (nama,
tanggallahir
,dll), pertanyaan rujukan, riwayat yang relevan.
• Informasi baru mengenai hasil-hasil asesmen, kesan-kesan,
rangkuman/kesimpulan, dan rekomendasi
• Dibagian atas laporan, harus menyebutkan ttg kerahasiaan
dg menuliskan “Evaluasi Psikologis Rahasia”.
Nama:
Umur (tanggal lahir):
Jenis Kelamin:
Etnis:
Tanggal Laporan:
Nama Pemeriksa:
Dirujuk oleh:
I. Pertanyaan Rujukan
II. Prosedur Evaluasi
III. Observasi Perilaku
IV. Informasi Latar Belakang (riwayat yang relevan)
V. Hasil-hasilTes
VI. Kesan-kesan dan Interpretasi
VII. Rangkuman dan Rekomendasi
I. PERTANYAAN RUJUKAN
• Memberikan deskripsi singkat
tentang klien dan
pernyataan tentang
sebua
h
alasan
umum untuk melaksanakan
evaluasi psikologis.
• Secara khusus, bagian ini
memasukkan sebuah deskripsi
singkat tentang masalahnya.
II. PROSEDUR EVALUASI
• Menyebutkan tes-tes
yang akan diberikan dan
prosedur-prosedur
evaluasi lainnya, tetapi
tidak termasuk hasil-hasil
tesnya.
III. OBSERVASI PERILAKU
• Deskripsi tentang perilaku klien
dapat
tentang
memberikan insight
masalahnya dan bisa
menjadisumber data.
• Observasi berhubungan dengan
penampilan klien, observasi
secara umum, atau
antara pemeriksa-
perilaku
interaksi
klien.
IV. INFORMASI LATAR
BELAKANG (RIWAYAT YANG
RELEVAN)
• Berisi
relevan
aspek-aspek
dengan
riwaya
t
masalah
yang
yang
hasil-
dihadapinya dan interpretasi
hasil tes.
• Informasi latar belakang dibuat
seringkas mungkin.
• Riwayat pribadi klien bisa termasuk
informasi dari masa bayi, masa kanak-
kanak, remaja,dandewasa
V. HASIL-HASIL TES
• Skor tes tidak perlu
diperinci,
laporan
diberikan
kalangan
kecuali
psikologis
untuk
yang
memang paham akan
skor-skor dalam hasil
tes.
VI. KESAN-KESAN DAN
INTERPRETASI
• Bagian ini sering disebut dengan ‘Diskusi’
• Sebagai bagian utama dari laporan
• Isi: temuan-temuan evaluasi disuguhkan dalam
bentuk hipotesis-hipotesis yang terintegrasi
• Disusun berdasarkan pada pengintegrasian
data tes, observasi perilaku, riawayat yang
relevan ,dan datalain yang tersedia
• Kesimpulan dan diskusi dapat berkaitan dengan
bidang lainnya seperti kekuatan dan kelemahan
kognitif, kesulitan emosional, konsep disi, coping
style, hubungan interpersonal, dan kekuatan-
kekuatan klien.
VII. RANGKUMAN DAN
REKOMENDASI
• Bagian rangkuman adalah untuk menyatakan
kembali secara ringkas temuan-temuan dan
kesimpulan-kesimpulan pokok laporan.
• Dipilih bahasan yang paling penting.
• Disarankan berdasarkan pada pertanyaan-
pertanyaan rujukan dengan memberikan jawaban-
jawaban singkat bernomor sesuai dengan
pertanyaan rujukan (jika bernomor).
• Bagian rekomendasi merupakan tujuan
praktis pokok laporan karena
menyebutkan langkah-langkah apa yang
dapat diambil untuk menyelesaikan
masalahnya.
• Harus
memahami
alternatif-alternatif
jelas
masalahnya
, terbaik
untuk
menyelesaikan masalah, dan sumber
daya yang tersedia di
masyarakat.
• Contoh laporan
C. NORMA TES PSIKOLOGIS
Syarat tes yang baik:
1. Validitas
2. Reliabilitas
3. Jenis-jenis Norma
4. Standarisasi
1. VALIDITAS
•Valid dapatdiartikan sebagai kesahihan
atau keabsahan
•T
es harus benar-benar mengukur
apa yang seharusnya diukur
.
•Valid = mampu mengukur apa
yang mau diukur
• Suatu alat ukur dikatakan valid apabila
alat ukur tersebut dapat menjalankan
fungsi ukurnya
–Contoh: hendak mengukur kecemasan,
maka alatukur kecemasan yang valid
dapa
t
dialami
adalah yang benar-benar
mengungkap kecemasan yang
oleh individu.
2. RELIABILITAS
•Keajegan, konsisten, keterandalan,
kepercayaan.
•Reliabel yaitu sejauhmana hasil suatu
pengukuran itu dapat dipercaya
•Suatu tes yang baik harus memiliki
reliabilitas yang tinggi
• Ingin mengukur panjang meja,bagaimana?
•Panjang meja akan diukur
dengan menggunakan jengkaltangan,
makahasil bisa valid tetapi tidak
pengukuran
reliabel.
•Mengukur
menggunakan
panjang
meteran maka
dengan
hasil
pengukurannya valid dan reliabel.
•Oleh karena itu dalamalatukur harus
memenuhi syarat valid dan reliabel.
T
est-retest Reliability
• Mengulang tes yang sama, pada orang yang
sama,di kesempatan yang berbeda
• Kesalahan/eror bisa terjadi dari kondisi tes
yang tidak terkontrol, mis: cuaca, kebisingan,
kecemasan
• Menunjukkan sejauhmana skor tes dapat
digeneralisasikan untuk berbagai
kesempatan yang berbeda
3. JENIS-JENIS NORMA
• Norma adalah penyebaran skor-skor dari
suatu kelompok yang digunakan sebagai
patokan untuk memberi makna pada skor-
skor individu.
• Skor yang diperoleh itu memberikan suatu
dasar untuk melakukan interpretasi skor
individu yang satu dengan yang lain.
JENIS NORMA
• Norma perkembangan
yang diperoleh kelompok
– Nilai rata-rata
umur tertentu
• Norma kelompok
– Skor subjek dibandingkan dengan skor
kelompok.
– Cth: tes IST (raw score ditransformasikan ke
dalamscale score)
• Skala ordinal
– Norma yang digunakan untuk mengidentifikasi
tahap yang dicapai dalam perkembangan fungsi-
fungsi perilaku tertentu
• Norma persentil
– Norma yang menggambarkan posisi relatif
seseorang dalamsampel standarisasi
• Standard score (Z-score)
– Skor yang mengungkapkan jarak individu dari
nilai rata-rata (mean) dalam suatu simpang
baku/standar deviasi (SD)
4. STANDARISASI
• T
est yang baik haruslah yang sudah
distandartkan (dibakukan)
• T
ujuan:agar setiap testee mendapat perlakuan
yang benar-benar sama
• Hal-hal yang perlu distandarisasi yaitu:
– Materi tes
– Penyelenggaraan tes
– Skoring tes
– Interpretasi hasil tes
• Diperlukan keseragaman yang meliputi
jumlah materi yang digunakan, batas
waktu, instruksi-instruksi lisan.
• Instruksi lisan seperti:
–Isi instruksi (cara penyampaian)
–Perubahan suara
–Jeda waktu
–Ekspresi wajah
–Cara menjawabsoal test
D. METODE KUALITATIF &
KUANTITATIF
• Dalam psikodiagnostik, metode kualitatif dan kuantitatif
dapat digunakan bersama, saling melengkapi.
• Data kuantitatif berupa angka.
– Skor IQ, skor tes prestasidsb
• Data kualitatif berupa informasi-informasi kategorisasi,
dalam pernyataan-pernyataan semantik (kalimat-
kalimat).
– Nilai tesnya sangat tinggi, baik, atau kurang.
– Aspek-aspek lain yang memengaruhi data kuantitatif
Kuantitatif
metod
e
tes
kuantitatif
,
kecerdasa
n,
 Dalam
misalny
a
subjek
tidak
diikutsertaka
n,
hanya hasil skor yang
dilihat.
 Metode
kuantitatif
,
memperhatika
n salah,
cukup
bena
r
atau
hany
a
atau
tida
k
prestasi seseorang.
 Kuantitatif
hany
a
mengen
al
disebut
satu
kemungkina
n, sifat
monovalensi.
Kualitatif
 Metode kualitatif,
subjek
diikutsertakan, misalnya
tes
WAIS, subjek mendapatkan
nilai
rendah pada subtes
aritmatika,
maka dalam
pemeriksaan
kualitatif, muncul
pertanyaan,
“mengapa ia mendapat
skor
rendah dalam aritmatik?”
 Metode kualitatif
mempunyai
yaitu
selal
u mengapa
dan
sifat
probing
,
dipertanyakan
bagaimana.
banya
k sifa
t
 Kualitatif memberi
kemungkinan,
disebut
 Kedua metode tersebut merupakan
satu kesatuan, karena dalam
psikodiagnostik pada hakikatnya
kepribadian,
menuju diagnostik
karena manusia merupakan suatu
kesatuan.
 Mengukur kecerdasan tidak hanya
sekedar angka saja.
E. FAKTOR BIOPSIKOLOGIS SEBAGAI
DETERMINAN KEPRIBADIAN
• Faktor biopsikologis adalah faktor-faktor internal
manusia yang berupa sistem-sistem organis
jasmaniah dan neurofisiologis, serta sistem-sistem
fungsional kejiwaan, sebagai penentu
determinan internal kepribadian,
atau
yang
kemudian berinteraksi dengan faktor-faktor
eksternal, yaitu lingkungan, sehingga
terbentuklah tingkah laku individu yang
kemudian secara teknis disebut kepribadian.
SEKIAN
TERIMA KASIH
@ A W A N JE M I N Y

More Related Content

Similar to Minggu 5_ADMINISTRASI TES.pptx

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptKPMSukapura
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfIdafidia
 
bab translasi.pptx
bab translasi.pptxbab translasi.pptx
bab translasi.pptxALFAFAAMIN
 
Instrumen penilaian
Instrumen penilaianInstrumen penilaian
Instrumen penilaianUHN
 
Pengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan AsesmenPengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan AsesmenM. Ifaldi Sidik
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifRauza Tunnur
 
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptxKELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptxDanangPK1B
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianpristanti
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
102813394 bentuk-pentaksiran-psv
102813394 bentuk-pentaksiran-psv102813394 bentuk-pentaksiran-psv
102813394 bentuk-pentaksiran-psvTombol Kamil
 
EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxNadiaRiska5
 
Evaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesEvaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesIman M H
 
03a membina instrumen & mengumpul data
03a   membina instrumen & mengumpul data03a   membina instrumen & mengumpul data
03a membina instrumen & mengumpul datashare with me
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxRoro724752
 
Tutorial minggu 18, topik 13
Tutorial minggu 18, topik 13Tutorial minggu 18, topik 13
Tutorial minggu 18, topik 13zaza_cr88
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newArif Wicaksono
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesiszack2dee
 
integriti dalam pentaksiran..upsi...presentation
integriti dalam pentaksiran..upsi...presentationintegriti dalam pentaksiran..upsi...presentation
integriti dalam pentaksiran..upsi...presentationKalaiarasiRamu1
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxKavitaTarigan
 

Similar to Minggu 5_ADMINISTRASI TES.pptx (20)

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdf
 
bab translasi.pptx
bab translasi.pptxbab translasi.pptx
bab translasi.pptx
 
Instrumen penilaian
Instrumen penilaianInstrumen penilaian
Instrumen penilaian
 
Pengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan AsesmenPengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan Asesmen
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptxKELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
102813394 bentuk-pentaksiran-psv
102813394 bentuk-pentaksiran-psv102813394 bentuk-pentaksiran-psv
102813394 bentuk-pentaksiran-psv
 
EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
 
Evaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesEvaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tes
 
03a membina instrumen & mengumpul data
03a   membina instrumen & mengumpul data03a   membina instrumen & mengumpul data
03a membina instrumen & mengumpul data
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
 
Tutorial minggu 18, topik 13
Tutorial minggu 18, topik 13Tutorial minggu 18, topik 13
Tutorial minggu 18, topik 13
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesis
 
integriti dalam pentaksiran..upsi...presentation
integriti dalam pentaksiran..upsi...presentationintegriti dalam pentaksiran..upsi...presentation
integriti dalam pentaksiran..upsi...presentation
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
 

Minggu 5_ADMINISTRASI TES.pptx

  • 2. BAHASAN: A. PelaksanaanTes B. Laporan Pemeriksaan Psikologis C. Norma Tes Psikologis 1. Validitas 2. Reliabilitas 3. Jenis-jenis Norma 4. Standarisasi Determinan D. Metode Kualitatif & Kuantitatif E. Faktor Biopsikologis sebagai Kepribadian
  • 3. A. PELAKSANAAN TES Administrasi tes adalah urutan penyelenggaraan atau pelaksanaan tes dari awal sampai akhir dengan laporan tertulis secara lengkap. Dalam laporan termasuk interpretasi dan kesimpulan hasil pengetesan, bahkan disertai rekomendasi.
  • 4. 1. PERSIAPAN a. Menetapkan yang akan dites b. Menyiapkan jumlah subjek ruangan dan perlengkapan yang dibutuhkan c. Menyiapkan buku tes dg perlengkapannya Administrasi tes pada tes kelompok/klasikal:
  • 5. 2. PELAKSANAAN a. Subjek masuk ruang tes dan duduk b. Tester melakukan rapport (sapaan, dan terimakasih) c. Asisten membagi lembar jawaban dan subjek tulis identitas d. Identitas telah terisi lalu buku soal dibagikan kepada subjek dalam keadaan tertutup (tidak boleh dibuka)
  • 6. e. Buku telah diterima, buka halaman pertama.Asisten mengawasi subjek. f. Tester membacakan petunjuk tes dengan jelas hingga selesai. Lalu tanyakan, apakah sudah jelas? Apakah ada yang ingin ditanyakan? g. Setelah semua jelas, subjek mengerjakan soal-soal tsb. Stopwatch berjalan. h. Waktu sudah habis, berikan instruksi ‘Stop’.
  • 7. i. Asisten mengumpulkan lembar jawaban dan buku soal. j. Satu subtes selesai, istirahat bbrp menit. Teruskan tes berikutnya. k. Jika buku tes terdiri dari bbrp subtes, harus dikerjakan secara berurutan. Lembar jawaban sudah diberikan sebelumnya. l. Jika subjek terdiri dari beberapa kelompok, pekerjaan tes perlu dikelompokkan (dipisah- pisah)
  • 8. 3. SKORING a. Siapkan kunci jawaban b. Hasil skoring ditulis di baris tertentu yang telah adadi lembar jawaban. c. Seluruh hasil penyekoran dimasukkan dalam daftar skor menurut kelompoknya masing- masing d. Jikaadayang ragu-ragu, perlu dikoreksi ulang e. Setelah selesai, diproses tahap selanjutnya.
  • 9. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes: • Rapport – Membangun hubungan yang baik antara klien dan psikolog. – Sangat penting! Dapat meningkatkan skor pengetesan. • Keterlibatan ego – Siatuasi yang melibatkan kepentingan klien, agar tercipta kerjasama yang baik.
  • 10. yang sebaik-baiknya pada •Motivasi – Doronga n klien. –Tes kognitif → agar klien berusaha sungguh-sungguh –Tes non kognitif → agar klien menjawab sesuai dg keadaannya → tidak ada yg benar/salah
  • 11. B. LAPORAN PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS  Laporan pemeriksaan psikologis → sarana untuk mengkomunikasikan data.  Hasil interpretasi dari masing-masing data diorganisir disimpulkan dan disistematisir kemudian → menjadi pemahaman mengenai klien yang utuh.
  • 12. Laporan psikologis atau psychological report harus memenuhi beberapa syarat: • Kejelasan laporan (clarify of the report) – Gunakan istilah dan kalimat yang mudah dipahami – Laporan secukupnya yang penting jelas • Relevan dengan tujuannya (relevance to goal) – Sesuai dengan tujuannya → untuk klasifikasi gangguan, untuk mendeskripsikan klien dsb
  • 13. • Kemanfaatan laporan (usefulness of report) – Manfaat tdk hanya utk klien, namun jg utk perkembangan ilmu, kesejahteraan manusia, pendidikan, industri,dsb. – Sebab laporan psikologis tdk mempunyai nilai praktis: • Informasi yang disajikan terlalu sedikit • Pernyataan-pernyataan yang dipakai tidak tepat.
  • 14. FORMAT LAPORAN PSIKOLOGIS (GROTH-MARNAT, 2010) Tidak ada format laporan tunggal yang disepakati namun setiap laporan harus mengintegrasikan informasi lama dan perspektif baru dan unik ttg klien. Isi dari laporan psikologis, sbb: • Informasi lama mengenai informasi pengidentifikasi (nama, tanggallahir ,dll), pertanyaan rujukan, riwayat yang relevan. • Informasi baru mengenai hasil-hasil asesmen, kesan-kesan, rangkuman/kesimpulan, dan rekomendasi • Dibagian atas laporan, harus menyebutkan ttg kerahasiaan dg menuliskan “Evaluasi Psikologis Rahasia”.
  • 15. Nama: Umur (tanggal lahir): Jenis Kelamin: Etnis: Tanggal Laporan: Nama Pemeriksa: Dirujuk oleh: I. Pertanyaan Rujukan II. Prosedur Evaluasi III. Observasi Perilaku IV. Informasi Latar Belakang (riwayat yang relevan) V. Hasil-hasilTes VI. Kesan-kesan dan Interpretasi VII. Rangkuman dan Rekomendasi
  • 16. I. PERTANYAAN RUJUKAN • Memberikan deskripsi singkat tentang klien dan pernyataan tentang sebua h alasan umum untuk melaksanakan evaluasi psikologis. • Secara khusus, bagian ini memasukkan sebuah deskripsi singkat tentang masalahnya.
  • 17.
  • 18. II. PROSEDUR EVALUASI • Menyebutkan tes-tes yang akan diberikan dan prosedur-prosedur evaluasi lainnya, tetapi tidak termasuk hasil-hasil tesnya.
  • 19.
  • 20. III. OBSERVASI PERILAKU • Deskripsi tentang perilaku klien dapat tentang memberikan insight masalahnya dan bisa menjadisumber data. • Observasi berhubungan dengan penampilan klien, observasi secara umum, atau antara pemeriksa- perilaku interaksi klien.
  • 21.
  • 22. IV. INFORMASI LATAR BELAKANG (RIWAYAT YANG RELEVAN) • Berisi relevan aspek-aspek dengan riwaya t masalah yang yang hasil- dihadapinya dan interpretasi hasil tes. • Informasi latar belakang dibuat seringkas mungkin. • Riwayat pribadi klien bisa termasuk informasi dari masa bayi, masa kanak- kanak, remaja,dandewasa
  • 23.
  • 24. V. HASIL-HASIL TES • Skor tes tidak perlu diperinci, laporan diberikan kalangan kecuali psikologis untuk yang memang paham akan skor-skor dalam hasil tes.
  • 25. VI. KESAN-KESAN DAN INTERPRETASI • Bagian ini sering disebut dengan ‘Diskusi’ • Sebagai bagian utama dari laporan • Isi: temuan-temuan evaluasi disuguhkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis yang terintegrasi • Disusun berdasarkan pada pengintegrasian data tes, observasi perilaku, riawayat yang relevan ,dan datalain yang tersedia
  • 26. • Kesimpulan dan diskusi dapat berkaitan dengan bidang lainnya seperti kekuatan dan kelemahan kognitif, kesulitan emosional, konsep disi, coping style, hubungan interpersonal, dan kekuatan- kekuatan klien.
  • 27.
  • 28. VII. RANGKUMAN DAN REKOMENDASI • Bagian rangkuman adalah untuk menyatakan kembali secara ringkas temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan pokok laporan. • Dipilih bahasan yang paling penting. • Disarankan berdasarkan pada pertanyaan- pertanyaan rujukan dengan memberikan jawaban- jawaban singkat bernomor sesuai dengan pertanyaan rujukan (jika bernomor).
  • 29. • Bagian rekomendasi merupakan tujuan praktis pokok laporan karena menyebutkan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalahnya. • Harus memahami alternatif-alternatif jelas masalahnya , terbaik untuk menyelesaikan masalah, dan sumber daya yang tersedia di masyarakat. • Contoh laporan
  • 30.
  • 31.
  • 32. C. NORMA TES PSIKOLOGIS Syarat tes yang baik: 1. Validitas 2. Reliabilitas 3. Jenis-jenis Norma 4. Standarisasi
  • 33. 1. VALIDITAS •Valid dapatdiartikan sebagai kesahihan atau keabsahan •T es harus benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur . •Valid = mampu mengukur apa yang mau diukur
  • 34. • Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya –Contoh: hendak mengukur kecemasan, maka alatukur kecemasan yang valid dapa t dialami adalah yang benar-benar mengungkap kecemasan yang oleh individu.
  • 35. 2. RELIABILITAS •Keajegan, konsisten, keterandalan, kepercayaan. •Reliabel yaitu sejauhmana hasil suatu pengukuran itu dapat dipercaya •Suatu tes yang baik harus memiliki reliabilitas yang tinggi • Ingin mengukur panjang meja,bagaimana?
  • 36. •Panjang meja akan diukur dengan menggunakan jengkaltangan, makahasil bisa valid tetapi tidak pengukuran reliabel. •Mengukur menggunakan panjang meteran maka dengan hasil pengukurannya valid dan reliabel. •Oleh karena itu dalamalatukur harus memenuhi syarat valid dan reliabel.
  • 37. T est-retest Reliability • Mengulang tes yang sama, pada orang yang sama,di kesempatan yang berbeda • Kesalahan/eror bisa terjadi dari kondisi tes yang tidak terkontrol, mis: cuaca, kebisingan, kecemasan • Menunjukkan sejauhmana skor tes dapat digeneralisasikan untuk berbagai kesempatan yang berbeda
  • 38. 3. JENIS-JENIS NORMA • Norma adalah penyebaran skor-skor dari suatu kelompok yang digunakan sebagai patokan untuk memberi makna pada skor- skor individu. • Skor yang diperoleh itu memberikan suatu dasar untuk melakukan interpretasi skor individu yang satu dengan yang lain.
  • 39. JENIS NORMA • Norma perkembangan yang diperoleh kelompok – Nilai rata-rata umur tertentu • Norma kelompok – Skor subjek dibandingkan dengan skor kelompok. – Cth: tes IST (raw score ditransformasikan ke dalamscale score)
  • 40. • Skala ordinal – Norma yang digunakan untuk mengidentifikasi tahap yang dicapai dalam perkembangan fungsi- fungsi perilaku tertentu • Norma persentil – Norma yang menggambarkan posisi relatif seseorang dalamsampel standarisasi • Standard score (Z-score) – Skor yang mengungkapkan jarak individu dari nilai rata-rata (mean) dalam suatu simpang baku/standar deviasi (SD)
  • 41. 4. STANDARISASI • T est yang baik haruslah yang sudah distandartkan (dibakukan) • T ujuan:agar setiap testee mendapat perlakuan yang benar-benar sama • Hal-hal yang perlu distandarisasi yaitu: – Materi tes – Penyelenggaraan tes – Skoring tes – Interpretasi hasil tes
  • 42. • Diperlukan keseragaman yang meliputi jumlah materi yang digunakan, batas waktu, instruksi-instruksi lisan. • Instruksi lisan seperti: –Isi instruksi (cara penyampaian) –Perubahan suara –Jeda waktu –Ekspresi wajah –Cara menjawabsoal test
  • 43. D. METODE KUALITATIF & KUANTITATIF • Dalam psikodiagnostik, metode kualitatif dan kuantitatif dapat digunakan bersama, saling melengkapi. • Data kuantitatif berupa angka. – Skor IQ, skor tes prestasidsb • Data kualitatif berupa informasi-informasi kategorisasi, dalam pernyataan-pernyataan semantik (kalimat- kalimat). – Nilai tesnya sangat tinggi, baik, atau kurang. – Aspek-aspek lain yang memengaruhi data kuantitatif
  • 44. Kuantitatif metod e tes kuantitatif , kecerdasa n,  Dalam misalny a subjek tidak diikutsertaka n, hanya hasil skor yang dilihat.  Metode kuantitatif , memperhatika n salah, cukup bena r atau hany a atau tida k prestasi seseorang.  Kuantitatif hany a mengen al disebut satu kemungkina n, sifat monovalensi. Kualitatif  Metode kualitatif, subjek diikutsertakan, misalnya tes WAIS, subjek mendapatkan nilai rendah pada subtes aritmatika, maka dalam pemeriksaan kualitatif, muncul pertanyaan, “mengapa ia mendapat skor rendah dalam aritmatik?”  Metode kualitatif mempunyai yaitu selal u mengapa dan sifat probing , dipertanyakan bagaimana. banya k sifa t  Kualitatif memberi kemungkinan, disebut
  • 45.  Kedua metode tersebut merupakan satu kesatuan, karena dalam psikodiagnostik pada hakikatnya kepribadian, menuju diagnostik karena manusia merupakan suatu kesatuan.  Mengukur kecerdasan tidak hanya sekedar angka saja.
  • 46. E. FAKTOR BIOPSIKOLOGIS SEBAGAI DETERMINAN KEPRIBADIAN • Faktor biopsikologis adalah faktor-faktor internal manusia yang berupa sistem-sistem organis jasmaniah dan neurofisiologis, serta sistem-sistem fungsional kejiwaan, sebagai penentu determinan internal kepribadian, atau yang kemudian berinteraksi dengan faktor-faktor eksternal, yaitu lingkungan, sehingga terbentuklah tingkah laku individu yang kemudian secara teknis disebut kepribadian.
  • 47. SEKIAN TERIMA KASIH @ A W A N JE M I N Y