Penyusunan program BK komprehensif meliputi:
rasional,
dasar hukum,
visi dan misi,
deskripsi kebutuhan,
tujuan,
komponen program,
bidang layanan,
rencana operasional,
pengembangan tema atau topik,
rencana evaluasi,
pelaporan dan tindak lanjut,
sarana prasarana, dan
anggaran biaya
2. PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPREHENSIF
“ Penyusunan program bimbingan dan konseling di
Sekolah/Madrasah dimulai dari kegiatan asesmen, atau
kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan
bahan masukan bagi penyusunan program tersebut ”
Asessmen
Lingkungan Assesmen
Kebutuhan
3. STRUKTUR PENGEMBANGAN PROGRAM BERBASIS TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN
a) rasional,
b) dasar hukum,
c) visi dan misi,
d) deskripsi kebutuhan,
e) tujuan,
f) komponen program,
g) bidang layanan,
h) rencana operasional,
i) pengembangan tema atau topik,
j) rencana evaluasi,
k) pelaporan dan tindak lanjut,
l) sarana prasarana, dan
m) anggaran biaya
4. DASAR HUKUM
“ Dasar hukum yang menjadi landasan
penyelenggaraan bimbingan dan konseling
yang meliputi dasar hukum tingkat
pemerintah, daerah hingga satuan
pendidikan “
5. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
menengah.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941).
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Alternatif Contoh Penulisan Dasar Hukum:
6. VISI DAN MISI
Visi : gambaran yang dicita-citakan untuk
diwujudkan program BK bagi konseli
berdasarkan visi sekolah.
Misi : tugas yang dilaksanakan dalam
rangka pencapaian visi program BK bagi
konseli.
7. VISI DAN MISI
Visi SMA…
“Berprestasi dan Berahlaq Mulia”
Misi SMA…
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membentuk budi pekerti luhur dan berahlak mulia serta lingkungan yang kondusif dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran dan hasil belajar.
3. Mengembangkan sikap kerjasama, kekeluargaan dan komitmen seluruh warga sekolah terhadap tugas dan fungsi pokoknya.
4. Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik.
5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga sekolah, komite dan stakeholder dalam upaya meningkatkan
mutu dan pelayanan pendidikan.
6. Mengembangkan sistem manajemen informasi berbasis computer (Computer Basic Information) sebagai sarana pendukung
pendidikan pada era global.
7. Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana sekolah menuju standar nasional layanan pendidikan.
8. VISI DAN MISI
Visi BK SMA…
“Terwujudnya BK sebagai wahana pengembangan potensi siswa menuju insan yang cerdas spiritual, sosial,
emosional dan intelektual”
Misi BK SMA…
1. Mengelola BK berdasarkan kaidah akademis dan etika profesional.
2. Mengoptimalkan pelaksanaan layanan dasar, perencanaan individu, layanan responsif, dan dukungan sistem.
3. Melaksanakan pelayanan BK sesuai dengan fungsi, asas, dan prinsip BK secara profesional.
4. Melaksanakan kolaborasi dan sinergitas kerja antara komponen internal dan eksternal.
5. Menfasilitasi siswa mencapai kematangan dan kemandirian serta mampu menjalankan tugas perkembangan
dalam kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara utuh dan optimal.
9. DESKRIPSI KEBUTUHAN
1. Rumusan hasil needs assessment (penilaian kebutuhan) peserta didik dan
lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai peserta
didik.
2. Rumusan ini tiada lain adalah rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni Standar
Kompetensi Kemandirian yang disepakati bersama.
10. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Alternatif Contoh Deskripsi Kebutuhan:
Kecenderungan Kebutuhan/ Permasalahan Simpulan Kebutuhan
Klasikal
1. Belajar jika ada ulangan
Mengatur waktu belajar (bimbingan klasikal)
1. Tidak fokus saat belajar
1. Malas belajar
1. Mengantuk saat belajar
1. Kecanduan gadget Mencegah penggunaan gadget yang berlebihan (bimbingan klasikal)
1. Perilaku mencontek Dampak negatif mencontek (bimbingan klasikal)
1. Persiapan masuk PTN Tips mempersiapkan diri menghadapi ujian PTN (bimbingan klasikal)
1. Minimnya pengetahuan tentang dunia kerja Mengenal jenis-jenis pekerjaan (bimbingan klasikal)
Kelompok
1. Hubungan dengan teman sekelas kurang
akrab
Menjalin pertemanan yang baik dan menyenangkan (konseling kelompok)
1. Kesulitan berinteraksi dengan teman
1. Minimnya sikap sopan santun Pentingnya sikap sopan santun (bimbingan kelompok)
Perorangan
1. Tidak di sukai untuk diajak belajar bersama
Menjadi pribadi yang menyenangkan (konseling individu)
11. TUJUAN
“ Rumuskan tujuan yang akan dicapai
dalam bentuk perilaku yang harus
dikuasai peserta didik setelah
memperoleh pelayanan bimbingan dan
konseling (dapat merujuk pada
SKKPD)”
PENYADARAN
AKOMODASI
TINDAKAN
12. TUJUAN
Alternatif Contoh Tujuan:
NO.
BIDANG
LAYANAN
KEBUTUHAN /
PERMASALAHAN KONSELI
TUJUAN LAYANAN BK
(RUMUSAN PERILAKU SISWA YANG DIHARAPKAN DIKUASAI)
1. PRIBADI 1. Kecanduan gadget Tujuan layanan tentang mencegah penggunaan gadget yang berlebihan adalah agar siswa mampu menggunakan gadget dengan bijak, sehingga
siswa tidak hanya bermain gadget setiap saat yang mengakibatkan dia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
2. SOSIAL 1. Tidak akrab dengan
teman sekelas
Tujuan diberikan agar peserta didik mampu berteman dengan teman sekelasnya karna di sekolah mereka semua adalah keluarga, serta bisa
membangun kerjasama dengan teman sekelasnya.
1. Kesulitan berinteraksi
dengan teman
3. BELAJAR 1. Belajar jika ada ulangan Tujuan diberikan layanan tentang mengatur waktu belajar ini agar siswa diharapkan mampu membagi waktunya untuk belajar sehingga hasil
belajar yang diperoleh bisa maksimal sesuai kemampuan yang dimiliki oleh siswa.1. Tidak fokus saat belajar
1. Malas belajar
1. Mengantuk saat belajar
1. Perilaku mencontek Tujuan diberikan layanan tentang dampak negatif mencontek adalah agar siswa mengetahui bahwa banyak kerugian yang didapat dari perilakunya
tersebut, mencontek akan membuatnya malas belajar karena siswa akan beranggapan bahwa nilai adalah segalanya dan dia bisa memperolehnya
secara instan.
4. KARIR 1. Persiapan masuk PTN 1. Tujuan di berikan layanan agar peserta didik lebih siap menghadapi ujian untuk masuk PTN yang diinginkan.
1. Minimnya pengetahuan
tentang dunia kerja
2. Tujuan diberikan layanan agar peserta didik memiliki lebih banyak pengetahuan jenis-jenis pekerjaan yang ada dalam dunia kerja, sehingga
peserta didik memiliki kesiapan diri untuk menghadapinya.
14. KOMPONEN PROGRAM
Tabel Alokasi Waktu Pelaksanaan Komponen Layanan
Program Proporsi Contoh Perhitungan Waktu/ Jam
Layanan dasar 25-35% 30% X 24 = 7,2
Layanan peminatan dan
perencanaan individual
25-35% 30% X 24 = 7,2
Layanan responsif 15-25% 25% X 24 = 6,0
Dukungan sistem 10-15% 15% X 24 = 3,6
Jumlah jam 24
16. RENCANA OPERASIONAL
1) Bidang layanan, berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling.
2) Tujuan layanan, berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil
asesmen, tugas perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa.
3) Komponen layanan, terdiri dari empat komponen yaitu: (a) layanan dasar, (b) layanan
responsif, (c) layanan peminatan dan perencanaan individual, dan (d) dukungan sistem.
4) Strategi layanan, merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan.
17. RENCANA OPERASIONAL
1) Kelas, menuliskan kelas peserta didik/konseli yang akan mendapatkan layanan bimbingan
dan konseling.
2) Materi, berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
3) Metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
4) Alat/media, berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
5) Evaluasi, berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
6) Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam.
18. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
1) Standar kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD): asesmen tuntutan tugas
perkembangan, kebutuhan peserta didik pada setiap aspek perkembangan (pencapaian kondisi
perkembangan yang nyata), bidang layanan dan tingkatan kelas.
2) Masalah: assesmen masalah, kelompok masalah, item masalah, bidang layanan dan tingkatan
kelas
3) Bidang layanan bimbingan dan konseling: kelompok bidang layanan, tujuan layanan pada setiap
kelompok bidang layanan, ruang lingkup bidang layanan dan tingkatan kelas.
20. SARANA DAN PRASARANA
Fasilitas Lain
a) Dokumen program Bimbingan dan Konseling (buku program tahunan, buku program
semesteran, buku kasus, dan buku harian).
b) Instrumen pengumpul data dan kelengkapan administrasi seperti:
- Alat pengumpul data berupa tes
- Alat pengumpul data teknik non-tes
- Alat penyimpan data
- Kelengkapan penunjang teknis
21. ANGGARAN
1) Anggaran untuk semua aktivitas yang tercantum pada program.
2) Anggaran untuk aktivitas pendukung (seperti untuk home visit, pembelian buku
pendukung/sumber bacaan, mengikuti seminar/workshop atau kegiatan profesi dan
organisasi profesi, pengembangan staf, penyelenggaraan MGP, pembelian alat/media
untuk pelayanan bimbingan dan konseling).
3) Anggaran untuk pengembangan dan peningkatan kenyamanan ruang atau pelayanan
bimbingan dan konseling (seperti pembenahan ruangan, pengadaan buku-buku
untuk terapi pustaka, penyiapan perangkat konseling kelompok).
22. PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPREHENSIF
Pelayanan Dasar
BIMBINGAN
KELAS
PELAYANAN
ORIENTASI
PELAYANAN
INFORMASI
BIMBINGAN
KELOMPOK
PELAYANAN
PENGUMPULAN
DATA
23. PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPREHENSIF
Perencanaan Individual
Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan
(penjurusan dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan
bakat dan minatnya.
Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karier yang diperolehnya
untuk: (1) merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang
pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2)
melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan (3)
mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.
25. Pengembangan RPLBK
a. Merumuskan identitas RPLBK, minimal berisi nama sekolah, bidang bimbingan, kelas, semester, alokasi
waktu.
b. Merumuskan kompetensi, terdiri standar kompetensi dan kompetensi dasar, diambil dari SKKPD/tugas-
tugas perkembangan beserta rinciannya.
c. Merumuskan indikator keberhasilan dan tujuan pelayanan.
d. Menentukan alokasi waktu, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan.
e. Menentukan materi layanan BK, mengacu pada indikator yang telah dirumuskan sebelumnya.
f. Menentukan metode/teknik pelayanan BK.
g. Menentukan sumber belajar
h. Merencanakan penilaian yang akan dilaksanakan, dijabarkan atas teknik penilaian, dan instrumen yang
dipakai serta rubrik penilaiannya.