Anúncio
Salah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doa
Próximos SlideShares
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Carregando em ... 3
1 de 4
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio
Anúncio

Salah faham terhadap doa

  1. Salah Paham Terhadap Do’a Nabi s.a.w. Berdo’a merupakan salah satu bentuk interaksi manusia dengan Sang Pencipta. Sebab dalam berdo’a ada suatu permohonan yang diajukan manusia kepada Tuhan-Nya yang sudah pasti akan melihat, mendengar dan mengabulkan apa yang dimohon oleh hamba-Nya. Tetapi, ada beberapa do’a yang disalahpami maknanya. Antara lain do’a Nabi s.a.w. untuk memohon ‘kemiskinan’ dari Allah. Perhatikan lafazh do’a di bawah ini : ، ‫ن ا‬ً‫ا‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ت‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫أ‬َ ‫و‬َ ، ‫ن ا‬ً‫ا‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س‬ْ‫ِك‬ ‫م‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ني‬ِ‫ني‬ ‫ح‬ْ‫ِك‬ ‫أ‬َ ‫م‬َّ ‫ه‬ُ‫َّم‬ ‫ل‬َّ ‫ال‬ ‫ن‬ِ‫ني‬ ‫كني‬ِ‫ني‬ ‫س ا‬َ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ِك‬ ‫ا‬ ‫ة‬ِ‫ني‬ ‫ر‬َ ‫م‬ْ‫ِك‬ ‫ز‬ُ‫َّم‬ ‫ف ي‬ِ‫ني‬ ‫ن ي‬ِ‫ني‬ ‫ر‬ْ‫ِك‬ ‫ش‬ُ‫َّم‬ ‫ح‬ْ‫ِك‬ ‫وا‬َ . "Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku dalam rombongan orang- orang miskin." (HR Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudriy) Setelah kita mengetahui bahwa hadits ini sah datangnya dari Nabi s.a.w., maka sekarang perlu kita mengetahui apa maksud sebutan miskin dalam lafazh do’a Nabi s.a.w. di atas. Yang sangat penulis sesalkan diantara saudara-saudara kita telah memahami bahwa miskin di sini dalam arti yang biasa kita kenal yaitu: "Orang-orang yang tidak berkecukupan di dalam hidupnya atau orang-orang yang kekurangan harta." Dengan arti yang demikian maka timbullah kesalahpahaman di kalangan umat terhadap do’a Nabi s.a.w. di atas, akibatnya : 1. Tidak ada seorang muslimin pun yang berani mengamalkan do’a ini, atau paling tidak sangat jarang sekali, lantaran menurut tabi’atnya manusia itu tidak mau dengan sengaja menjadi miskin. 2. Akan timbul pertanyaan: Mengapa Rasulullah s.a.w. menyuruh umatnya menjadi miskin? Bukankah di dalam Islam ada hukum zakat yang justeru salah satu faedahnya ialah untuk memerangi kemiskinan? Dapatkah hukum zakat itu terlaksana kalau kita semua menjadi miskin? Dapatkah kita berjuang dengan harta-harta kita sebagaimana yang 1
  2. Allah SWT perintahkan kalau kita hidup dalam kemiskinan? Kita berlindung kepada Allah SWT dari berburuk sangka kepada Nabi-Nya (Muhammad) s.a.w.. 3. Ada jalan bagi musuh-musuh Islam untuk mengatakan: "Islam adalah musuh kekayaan!" Padahal yang benar, makna 'miskin' di dalam do’a Nabi s.a.w. ini ialah dalam pengertian majâz (kiasan), yaitu: "Orang yang Khusyu' (sungguh-sungguh dan sepenuh hati) dan Mutawâdhi (yang bersikap rendah hati) dalam berdo’a". Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh para ulama dalam beberapa kitab syarah (penjelasan) hadis. Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita tentang maksud 'miskin' dalam do’a Nabi s.a.w. di atas, baik secara lughah/bahasa maupun maknanya, maka hadits tersebut bisa dipahami menjadi: "Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu’ dan tawadhu'’, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyu’ dan tawadhu'’, dan kumpulkanlah aku dalam rombongan orang-orang yang khusyu’ dan tawadhu'." Rasanya kurang lengkap kalau di dalam risalah ini saya tidak menerangkan dua masalah yang perlu diketahui. Islam adalah agama yang memerangi atau memberantas kefakiran dan kemiskinan di kalangan masyarakat. Hal ini dengan jelas dapat kita ketahui : 1. Di dalam Islam terdapat hukum zakat. Sedangkan yang berhak menerima bagian zakat di antaranya orang-orang yang fakir dan miskin. Kalau saja zakat ini dijalankan sesuai dengan apa yang Allah SWT perintahkan dan menurut sunnah Nabi s.a.w., niscaya tidak sedikit mereka yang sebelumnya hidup dalam kemiskinan -- setelah menerima bagian zakatnya -- akan berubah kehidupannya bahkan tidak mustahil kalau di kemudian hari merekalah yang akan mengeluarkan zakat. Allah SWT telah berfirman: ‫ك‬‫م‬ْ
Anúncio