Makna Muhsinin
(Ringkasan Materi Pengajian Subuh, di Masjid Margo Mulyo,
Nagan Tengah, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota
Yogyakarta, Sabtu 20 Juli 2013))
ةِ و كككَِة لَُكهْكُل تَّال ك ىكلَِةإِ و مْكُل كَُك دكيِ وكككيْأكُلَِةبِ و اْكُلاوككقَُكلْكُلتَُك الَِة وَِة ككللَِّ و ا لِ و بليِ وككسَِة ك يكفِ و اْكُلاوككقَُكفِ وأفنَِةوَِة
نَِة نليِ وسِ و حْكُل مَُك لْكُلا بُّ حِ و كيَُك للََِّة ا نَّ إِ و اْكُلاوَِة نَُكسِ و حْكُل أَِةوَِة
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah
kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS al-Baqarah [2]: 195)
Apabila ada seseorang yang berbuat kebajikan dengan
menolong orang miskin, membantu orang yang sakit,
menyumbang dana yang diperlukan masyarakat, berupa masjid,
rumah sekolah, perbaikan jalan dan sarana-sarana
kemasyarakatan lainnya, maka orang tersebut oleh masyarakat
Arab disebut muhsinîn.
Berbagai sumbangan yang kita terima dari negara-negara
Arab, bila kita tanya asal muasalnya, maka selalu dijawab berasal
dari para muhsinin. Makna muhsinin identik dengan dermawan
tanpa identitas yang selalu kita sebut dengan “hamba Allah”.
Sementara kalau kita telusuri arti umum muhsinin itu maknanya
adalah orang-orang baik. Muhsinin adalah kata jama’ dari kata
muhsin, yang asal katanya adalah ahsana -yuhsinu – ihsânan, yang
maknanya, berbuat baik atau kebaikan dalam bentuk apa pun.
Jadi makna muhsinin adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
Jika kita perhatikan isi al-Quran dengan cermat, ternyata
kita akan menemukan lebih dari 25 kali al-Quran menyebut kata
muhsinin itu tersebar di dalam 14 surat, mulai pada ayat 58 surat
al-Baqarah dan ditutup pada ayat 44 surat Al-Mursalat.
1
Dari sekian jumlah ayat-ayat yang menyebut muhsinin itu,
dapat di kelompokkan ke dalam empat kesimpulan: Pertama,
ciri-ciri muhsinin. Kedua, contoh-contoh muhsinin. Ketiga, sikap
Allah terhadap muhsinin dan keempat, janji
Allah kepada muhsinin.
Ciri-ciri Muhsinin
Muhsinin, adalah orang-orang yang bertaqwa, yang
senantiasa menginfaqkan hartanya di jalan Allah, baik dalam
keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, bahkan
menyisihkan khusus dari hartanya untuk orang yang meminta-
minta dan tak berpunya.
Dapat menahan amarah serta senantiasa memaafkan
kesalahan orang lain. Tetap dalam kesabaran di dalam
menghadapi semua keadaan, baik dalam keadaan susah maupun
dalam keadaan senang dan bersungguh-sungguh di dalam
melaksanakan perintah Allah SWT.
Senantiasa menegakkan shalat, khususnya shalat malam,
hingga mereka hanya tidur sedikit. Senantiasa ingat kepada
Allah, khususnya bila tergelincir melakukan dosa, segera mereka
meminta ampun kepada Allah dan berjanji tidak akan
mengulanginya. Ayat-ayat al-Quran adalah pedoman dan
penyejuk bagi mereka. Keyakinan yang kokoh tentang kehidupan
akhirat.
Contoh-contoh Muhsinin
Semua orang dengan ciri-ciri di atas adalah muhsinin, dan
di dalam surat At-Taubah ayat 92 dan 120, seluruh sahabat yang
turut dalam perang Tabuk adalah muhsinin, bahkan yang tidak
ikut karena ‘uzur dan terpaksa tetap tinggal di Madinah juga
termasuk muhsinin. Dan secara khusus, Allah memberi contoh
muhsinin itu adalah para Nabi dan Rasul-Rasul Allah, yang
dalam hal ini diwakili yang disebut namanya adalah, Nabi Nuh
as., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Musa a.s., Nabi
2
Harun a.s., Nabi Ilyas a.s. ini disebutkan dalam surat Yusuf dan
surat Ash-Shaffat.
Sikap Allah kepada Muhsinin
Ada empat ayat yang menyatakan Allah SWT mencintai
muhsinin, di mana para muhsinin itu bersungguh-sungguh
dalam ketakwaannya dalam dalam menginfakkan harta mereka
di jalan Allah. Oleh karena kecintaannya kepada muhsinin, Allah
senantiasa bersama mereka. Rahmat Allah sangat dekat kepada
muhsinin, dan Allah berjanji tidak akan menyia-nyiakan amal
mereka.
Janji Allah
Allah berjanji akan membalas dengan kebaikan di dunia
dan kebahagiaan di akhirat untuk para muhsinin itu. Empat kali
Allah berulang-ulang menyatakan tidak akan menyia-nyiakan
amal mereka. Untuk itu, Allah memerintahkan kesabaran, seperti
yang tertera di dalan surat Hud ayat 115.
Seperti disebutkan Allah dalam surat al-Maidah ayat 85,
balasan untuk muhsinin itu adalah surga yang di dalamnya
mengalir sungai-sungai, mereka kekal abadi di situ.
Jenjang Muhsinin
Setiap muslim dituntut untuk menjadi muhsinin dan untuk
mencapai tingkat muhsinin itu, diperlukan ilmu yang
secukupnya dalam memahami Islam. Khususnya isi al-Quran.
Lalu dengan dasar iman mengamalkan ajaran-ajaran Islam itu,
bukan sekadar karena adat dan kebiasaan, dan semua amal itu
diusahakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, yaitu dengan
cara ihsan. Dan ketika Rasulullah s.a.w. ditanya tentang ihsan
beliau menjawab, ihsan ialah engkau menyembah Allah seakan-
akan melihat-Nya, dan bila engkau tak melihat-Nya, maka
yakinlah sesungguhnya Dia melihatmu.
3
Jadi muhsinin adalah: “orang-orang yang selalu pro-aktif
melakukan kebaikan secara optimal dalam bentuk apa pun, di
mana pun, kapan pun kepada siapa pun selaras dengan prinsip
syari’at Allah, dalam rangka mencari ridha Allah.”
4