Mais conteúdo relacionado

Quality Control of Laboratory by Edi Ramlan.pdf

  1. QUALITY CONTROL FOR LABORATORY EDI RAMLAN, SKM, MPH BALAI LABKES, PENGUJIAN DAN KALIBRASI NTB
  2. PRA ANALITIK • 46 -68.2% • Sampel kurang • Kondisi sampel • Penanganan sampel • Kesalahan identifikasi • Kesalahan sampel ANALITIK • 7 - 13.3% • Alat tidak berfungsi • Sampel tercampur • pengganggu POST ANALITIK • 18.5 - 47% • Pelaporan dan interpretasi • Kesalahan input data
  3. SISTEM MANAJEMEN MUTU sebuah sistem yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan dan memungkinkan perbaikan yang berkelanjutan. QA QC Segala sesuatu yang dilakukan, baik dalam maupun luar lab. untuk mencapai mutu data hasil pengujian Pengendalian, pemantauan, serta pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu berjalan dengan baik dan benar
  4. —DIAGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM— Sistem Manajemen Mutu Jaminan Mutu Pengendalian dokumen & rekaman PME PMI Persyaratan teknis yang harus dipenuhi untuk QC:  Kompetensi personil;  Sejarah & keutuhan sampel  Pra analitik, preparasi & pengujian  Blanko lab.  Dekontaminasi peralatan  Kalibrasi/uji kinerja alat  Aquades, bahan kimia dan CRM/SRM  Kondisi akomodasi & lingkungan  Akurasi & presisi  Ketertelusuran pengukuran  Angka penting dan ketidakpastian  Pelaporan hasil  Pemeliharaan rekaman
  5. INTERNAL QC define is… 01 Nilai tetap sampel yang disediakan oleh laboratorium untuk menjamin akurasi dan presisi dari keseluruhan nilai yang dihasilkan
  6. AKURASI & PRESISI
  7. Menunjukan tingkat kedekatan hasil uji dengan nilai sebenarnya/target Menunjukan kedekatan dari suatu seri pengukuran yang diperoleh dari sampel yang homogen AKURASI PRESISI
  8. Sampel QC adalah Disiapkan oleh pabrikan sudah dalam bentuk siap pakai Menyerupai spesimen pasien Turbidity, viscosity, composition, color Multiple analytes Mengandung berbagai parameter Tersedia dalam berbagai level Untuk mengecek performance diberbagai rentang nilai 01 03 04 02 05 Assayed and Un-assayed Assayed: nilai rata-rata dan SD sudah tersedia Un-assayed: nilai rata-rata dan SD ditentukan sendiri
  9. Internal QC 01 02 03 04 One daily basis Dilakukan setiap hari sebelum menganalisis sampel pasien Different known valued level Ada 3 level :  Lower pathology valued  Normal valued  Higer pathology valued Retrospective analysis Mengukur nilai yang sudah diketahui sebelumnya Ferquency to run Menurut rekomendasi ISO 15189:2012: Jika sampel < 25/d : 1 level 1x/d Jika sampel 25-75/d : 2 level 1x/d Jika sampel >75/d: 2 level 2x/d
  10. BAGAIMANA MELAKUKAN IQC??? Lakukan setiap hari (sesuai dengan ukuran lab) Nilai yang diperoleh diplotkan kedalam LJ chart masing-masing parameter Interpretasi LJ chart (diterima/ditolak/trend/shift) Jika ditolak, identifikasi kesalahan, lakukan perbaikan dan tentukan tindakan pencegahan (CAPA) Dokumentasikan & Evaluasi setiap bulan indikator presisi, trend dan bias.
  11. LEVEY JENNING CHART S. Levey and E.R Jenning pada tahun 1950
  12. LEVEY JENNING CHART
  13. LEVEY JENNING CHART
  14. Interpretasi LJ Chart
  15. Langkah Interpretasi LJ Chart 01 Diterima/ ditolak mengikuti Westgard Rule 02 Lihat Trends & Shift 03 Cek Akurasi & presisi
  16. Westgard Rules Warning Rule Rejection Rule Didesain oleh Dr. James Westgard Aturan umum: 12𝑠 rule 13𝑠 rule 22𝑠 rule 𝑅4𝑠 rule 10𝑋 rule
  17. Aturan Control Chart Lab. Pengujian Standard Method ed. termutakhir 7 Aturan Accuracy Control Chart Precision Control Chart
  18. DETEKSI KESALAHAN • Kesalahan acak (random error) : imprecision 12𝑠 rule; 13𝑠 rule; 𝑅4𝑠 rule • Kesalahan sistematik (systematic error) ; bias 22𝑠 rule; 41𝑠 rule; 10𝑋 rule
  19. SUMBER-SUMBER KESALAHAN Kesalahan Acak: 1. Fluktuasi listrik 2. Memipet sampel kontrol berlebih/double 3. Salah meletakan sampel kontrol pada saat running 4. Ada gelembung udara pada water supply 5. Ada gelembung udara pada reagen supply atau sample pipette system Kesalahan Sistemik: 1. Saringan kotor 2. Kegagalan sumber lampu 3. Penggunaan air yang gradenya tidak sesuai pada sistem 4. Belum terkalibrasi 5. Perubahan/pergantian operator 6. Reagen terdegradasi
  20. Bagaimana Mengatasinya? 1. Ulangi pengujian QC (jika masalah pada system: gelembung udara) 2. Ganti reagen (pada kasus biochemistry atau immunoassay) 3. Ganti sampel QC (jika mayoritas parameter out of range) 4. Uji kinerja alat (cek parameter kalibrasinya masih sesuai atau tidak) 5. Cek kuvet dan filter 6. Cek hasil uji presisi 7. Hubungi teknisi untuk mengecek alat
  21. Dokumentasi A. Buku register/Data sheet harian untuk sampel kontrol B. Laporan investigasi (CAPA) jika outlier C. Hitung %CV perbulan
  22. Dokumentasi A. Buku register/Data sheet harian untuk sampel kontrol B. Laporan investigasi (CAPA) jika outlier C. Hitung %CV perbulan
  23. Dokumentasi A. Buku register/Data sheet harian untuk sampel kontrol B. Laporan investigasi (CAPA) jika outlier C. Hitung %CV perbulan
  24. Basic Statistic for QC  Mean (rata-rata)  SD (standar deviasi):  %CV:
  25. CLINICAL LABORATORY IMPROVEMENT AMENDMENTS
  26. External QC define is… 02 Kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak di luar lab. yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu lab. dalam bidang pemeriksaan tertentu.
  27. EQC • Kontrol akurasi dari metode analisa melalui perbandingan dengan lab. lain (antar lab.) • Dilakukan secara periodik, bisa satu bulan sekali/persemester/satu tahun sekali. • Penyelenggara akan menyiapkan sampel uji dan mengirimnya ke lab. partisipan • Sampel diuji oleh lab. dengan cara yang sama seperti menguji sampel pasien (metode dan alat sama) • Lab. partisipan akan megirimkan hasil uji ke penyelenggara • Penyelenggara akan mengumpulkan data dari partisipan dan akan menganalisa serta mengevaluasi berdasarkan kriteria tertentu. • Penyelenggara menghitung nilai target (consesus mean) dan total variasinya (standard deviation) dari hasil lab. • Jika hasil keluar dari nilai control limit, maka lab akan ditandai “out of control” • Berdasarkan hasil analisis, segera ambil tindakan perbaikan dan pencegahan (CAPA) • Kemudian didokumentasikan
  28. PENYELENGGARA PEMERINTAH SWASTA 1. Tingkat Nasional/Pusat 2. Tingkat Regional 3. Tingkat Provinsi/Wilayah 1. Nasional 2. Internasional
  29. Tahapan EQC/PME/UP 1 Register pada website penyelenggara, mendaftar PME, mendapatkan sampel 2 Lakukan pengujian sampel pada tanggal dan bulan yang telah ditentukan 3 Submit hasil sebelum deadline yg ditetapkan 4 Download report, evaluasi hasilnya Jika outlier lakukan CAPA
  30. REPORT
  31. CAPA A. Preparasi Sampel Aspek penting dalam EQC Kesalahan yang mungkin terjadi:  kesalahan salam memipet  menggunakan aquadest yang tidak sesuai  sampel tidak dihomogenkan dengan baik sebelum di-run Note : jika salah dalam melakukan preparasi maka semua parameter uji dipengaruhi B. Analisa Sampel Apakah sudah dilakukan sesuai seperti pada sampel pasien atau tidak? Apakah dilaksanakan oleh analis yang sesuai? Note : jika salah dalam hal ini maka semua parameter uji dipengaruhi
  32. CAPA C. Pelaporan hasil Aspek penting dalam penentuan akar penyebab kesalahan Kesalahan yang mungkin terjadi:  apakah konfigurasi uji sudah sesuai (alat, reagen, metode)?  apakah penulisan hasil sudah sesuai dengan print out alat?  apakah satuan hasil uji sudah sesuai?  apakah penulisan desimal sudah sesuai ketika dilaporkan? D. Cek IQC & Kalibrasi  apakah IQC pada hari sampel EQC diuji memenuhi persyaratan?  apakah ada ditemukan trends atau shift pada IQC sebelum sampel EQC dianalisa?  kapan terakhir kalibrasi alat dilakukan?
  33. CAPA E. Evaluasi laporan EQC  Cek kode laboratorium  Bandingkan hasil dengan data yang dikirim  Cek nilai Z-score apakah sesuai dengan kesimpulan hasil Jika hal ini terjadi, buat laporan perbaikan kepenyelenggara untuk dibuatkan report yang baru DOKUMENTASIKAN REPORT DAN HASIL EVALUASINYA