Dokumen ini berisi analisis diri yang dilakukan Dewi Aprilia. Ia mengidentifikasi identitas dirinya secara personal dan organisasi yang pernah diikutinya. Dokumen ini juga membahas cara menganalisis diri dengan memahami siapa diri yang sebenarnya, bukan hanya sisi yang tampak. Dewi kemudian menganalisis aktivitasnya berdasarkan kriteria suka-tidak suka dan bisa-tidak bisa untuk menentukan prioritas. Analisis diri dipandang perlu
2. IDENTITAS DIRI
Nama
Dewi Aprilia
Wonosobo, 8 April 2000
Dewiaprl___
088232334616
Jenjang Pengkaderan
Makesta Mahasiswa Unsiq 2018
Lakmud Mahasiswa Unsiq 2020
Latin PC IPNU IPPNU Wonosobo 2022
Alamat
Ngadirojo Kulon Rt 1 Rw 9
Desa Bener
Kec. Kepil
Kab. Wonosobo
Riwayat Pendidikan
SDN 1 Bener
SMPN 1 Kepil
SMK Al Madani Kepil
Universitas Sains Al Quran
Riwayat Organisasi
PKPT IPPNU UNSIQ – Ketua Pertama
PAC IPPNU Kec. Kepil – Bendahara
PC IPPNU Wonosobo – Koordinator Lembaga Komunikasi
Perguruan Tinggi
“Learn and teach to all
mankind”
3. BAGAIMANA CARA MENGANALISIS DIRI?
Tutup matamu dan rasakan nafasmu... Sejenak saja.
KENAPA KAU DUDUK DISINI?
Sejak kapan kamu berorganisasi? Kenapa kok
mau?
KENAPA KAMU HIDUP?
Berapa usiamu sekarang? Pernahkan memikirkan pertanyaan itu?
MANUSIA PROGRESSIF
‘hari ini lebih baik (dan lebih
bermanfaat tentunya) daripada
hari kemarin, dan hari esok adalah
lebih baik dari hari sekarang.’
SIAPA YANG
PAHAMI KAMU?
Semakin kita dapat
memahami diri
semakin mampu kita
mengontrol dan
menguasainya. Ironis jika yang
lebih memahami diri kita
justru adalah orang lain.
APA ITU?
Analisa diri adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar
untuk meneliti diri sendiri.
being is not always knowing : P r o g e s i f :)
4. WHO AM I?
01
SEBELUMNYA
Siapakah kita? Atau Sudah adakah kita?
Banyak orang yang secara ambisius ingin
menjadi ‘yang wah’, semisal ingin menjadi
ketua dalam sebuah organisasi yang dianggap
bergengsi. Tetapi mereka tidak terlebih dulu
‘meraba’diri, sudah kah benar-benar ‘ada’
02
ADA-KAN DIRIMU
sebab itu, ‘ada’kan diri mu, kemudian
baru hendak menjadi (si)apa! Kokohlah
bangunan ke-diri-an mu.
03
KAMU BUKAN KAMU
Inti dari pertanyaannya adalah, siapa sebenarnya kita, ‘yang
kita tampilkan’ ataukah ‘yang kita sembunyikan/simpan’? Dan
bagi dia, kita yang sesungguhnya adalah ‘kita yang kita
sembunyikan’. Oleh Freud, jiwa dianalogikan seperti gunung
es yang puncaknya adalah bagian sadar, yang ukurannya lebih
kecil dari pada bagian dasar yang cenderung tidak tampak.
5. KUADRAN KEPUTUSAN
IYA NGGAK SIH?
Diakui atau tidak terkadang dalam
pengambilan keputusan kita
dibenturkan oleh 4 kuadran ini.
BENAR - SALAH
Benar atau salah adalah soal nilai. Baik
atau tidak baik adalah soal persepsi.
Apakah dalam hidup selalu, keputusan
itu baik?
JANGAN BURU-BURU
Jangan terburu-buru men-declare.
Yang kita punya hanyalah kesempatan
untuk menulis sejarah masing-masing.
Peran bisa gonta-ganti tapi dimanapun dan
apapun perannya, pastikan ia bermakna (dan
berarti).
KALAU GINI AJA GIMANA?