Tugas mata kuliah Reading: Texts of Various Modes semester 3 Universitas Padjadjaran mengenai 'author' dan 'reader' yang dikaitkan dengan 5 lirik lagu Rhoma Irama.
Reading – Analisis Pengimplikasian Author dan Reader Pada Subjek dan Objek yang Digunakan dalam Lirik Lagu Rhoma Irama oleh Muhammad Al Ghifari
1. Muhammad Al Ghifari
180410120038
Kelas B
Reading – Analisis Pengimplikasian Author dan Reader Pada Subjek dan Objek
yang Digunakan dalam Lirik Lagu Rhoma Irama
Mirasantika
Oleh: Rhoma Irama
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
(Ya-ya-ya)
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-o, o-o)
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku
Sekarang tak-tak-tak-tak
„Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak
„Ku tak mau tak mau tak („ku tak mau tak)
Sekarang tak-tak-tak-tak
„Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak
„Ku tak sudi tak sudi tak („ku tak sudi tak)
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)
Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan
Mirasantika? (no way...)
2. Darah Muda
Oleh: Rhoma Irama
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda
Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan akibatnya
Wahai kawan para remaja
Waspadalah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Darah muda
Bujangan
Oleh: Rhoma Irama
Katanya enak menjadi bujangan
Ke mana-mana tak ada yang larang
Hidup terasa ringan tanpa beban
Uang belanja tak jadi pikiran
O, bujangan ... bujangan
Bujangan ... bujangan
Enaknya kalau jadi bujangan
Hidup bebas bagai burung terbang
Kantong kosong tidak jadi persoalan
3. Tapi susahnya menjadi bujangan
Kalau malam tidurnya sendirian
Hanya bantal guling sebagai teman
Mata melotot pikiran melayang
O, bujangan ... bujangan
Bujangan ... bujangan
Susahnya kalau jadi bujangan
Hidup tidak akan bisa tenang
Urusi segala macam sendirian
Ho..., boleh saja hidup membujang
„Pabila hidup belum mapan
Asalkan jangan suka jajan
Ho..., tidak boleh hidup membujang
Kalau untuk bebas berkencan
Dengan gonta-ganti pasangan
Kalau memang semuanya sudah mungkin
Tentu lebih baik kawin
Karena bahayanya hidup sendirian
Berat menahan godaan
Penasaran
Oleh: Rhoma Irama
Kalau belum bisa aku mendapatkan
Oh gadis manis yang menjadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan
Memang dia yang paling manis
Di antara gadis yang manis
Aku pun tak merasa heran
Kalau dia jadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan
Semua orang gila padanya
Semua orang berlomba-lomba
Untuk mendapat kasih-sayangnya
Bermacam-macam cara pun dilakukan
4. Tidak ubahnya seperti perlombaan
Kalau aku belum bisa mendapatkan
Oh gadis manis yang menjadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan
Judi
Oleh: Rhoma Irama
Judi (judi), menjanjikan kemenangan
Judi (judi), menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong), kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong), kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan
Judi (judi), meracuni kehidupan
Judi (judi), meracuni keimanan
Pasti (pasti), karena perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti (pasti), karena perjudian
Perdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad, apalagi yang awam
Yang menang bisa menjadi jahat, apalagi yang kalah
Yang kaya bisa jadi melarat, apalagi yang miskin
Yang senang bisa jadi sengsara, apalagi yang susah
Uang judi najis tiada berkah
Uang yang pas-pasan karuan buat makan (o, o)
Itu cara sehat „tuk bisa bertahan
Uang yang pas-pasan karuan ditabungkan (o, o)
Itu cara sehat „tuk jadi hartawan
Apa pun nama dan bentuk judi
Semuanya perbuatan keji
Apa pun nama dan bentuk judi
Jangan lakukan dan jauhi
Judi
5. A. Analisis Subjek ‘Aku’ dari Kelima Lirik Lagu Rhoma Irama
Pada lagu Rhoma Irama yang berjudul “Mirasantika”, kata „aku‟ menggambarkan
seseorang yang pernah kecanduan minuman keras dan obat-obatan terlanrang (narkotika). Dalam
kata lain, kita bisa bilang bahwa „aku‟ di lirik ini merupakan cara Rhoma mengimplikasikan
dirinya sebagai seseorang lain yang terlibat dalam persoalan di lirik lagu ini (implied author).
Mirasantika: Aku – Implied Author
Di lagu “Judi”, kata „aku‟ justru tidak Rhoma munculkan. Boleh jadi lagu ini hanya berisi
narasi tentang pandangan author (Rhoma) mengenai praktek perjudian dan individu-individu
yang terlibat di dalamnya.
Judi: Author tidak terlibat sebagai subjek dalam lagu
Sama seperti lagu “Judi”, lagu Rhoma yang berjudul “Darah Muda” juga tidak
mengandung subjek „aku‟. Narrator (penyanyi) yang menuturkan lagu ini tidak terlibat di dalam
lirik, hanya pesan-pesan moral pada generasi muda yang ingin author sampaikan melalui lagu
“Darah Muda” ini.
Darah Muda: Author tidak terlibat sebagai subjek dalam lagu
Lagi-lagi, kata „aku‟ tidak digunakan pada lagu Rhoma yang berjudul “Bujangan”. Dari
ketiga lagu „tanpa aku‟ ini mungkin Rhoma sebagai author memang tidak ingin
mengimplikasikan dirinya sebagai seseorang yang terlibat dalam lagu-lagu itu. Bisa jadi Rhoma
ingin melempar pemikirannya pada masyarakat mengenai wacana sekitar tentang permasalahanpermasalahan dan peristiwa-peristiwa yang diangkat dalam lagu-lagu tersebut.
Bujangan: Author tidak terlibat sebagai subjek dalam lagu
Beda halnya dengan lagu “Penasaran”. Kata „aku‟ yang dipakai justru jauh berbeda
disbanding lagu “Mirasantika” dimana kata „aku‟ di lagu “Mirasantika” digunakan untuk
mengimplikasikan diri Rhoma (author) sebagai seseorang yang pernah tergila-gila dengan
minuman dan narkotika. „Aku‟ pada lagu “Penasaran” adalah implikasi diri Rhoma pada
seseorang yang sedang penasaran dan berjuang keras untuk mendapatkan hati seorang gadis
pujaannya.
Penasaran: Aku – Implied Author
6. B. Analisis Objek ‘Kamu’ dari Kelima Lirik Lagu Rhoma Irama
Hal menarik yang saya lihat pada penggunaan „kau/kamu‟ di lagu “Mirasantika”
mengimplikasikan orang kedua (pembaca/pendengar) sebagai minuman keras dan narkotika
yang digilai oleh „aku‟. Bukan manusia. Tetapi boleh disimpulkan bahwa pembaca/pendengar
lirik lagu ini tidak terlibat secara langsung dalam permasalahan di lagu ini. Pembaca/pendengar
hanya sebatas audiensi yang menyaksikan konflik batin antara „aku‟ dan „kamu‟ dalam lagu ini.
Mirasantika: Reader tidak terlibat sebagai objek dalam lagu
Lagu “Judi”, kata „kau/kamu‟ digambarkan Rhoma pada orang-orang yang berkecimpung
pada praktek perjudian. Kembali, pembaca/pendengar lirik lagu ini tidak author implikasikan
secara langung tetapi dibatasi hanya sebagai audiensi.
Judi: Reader tidak terlibat sebagai objek dalam lagu
Di lagu “Darah Muda” justru kata „kamu‟ tidak digunakan Rhoma, tetapi ada pronomina
atau kata ganti orang ketiga „darah muda‟ yang kemungkinan besar author (Rhoma) implikasikan
pembaca/pendengar untuk ikut terlibat dalam lagu ini sebagai generasi penerus bangsa yang
harus selalu waspada dalam mengikuti perkembangan zaman agar tidak salah langkah.
Darah Muda: Darah Muda (Orang ketiga) – Implied Reader
Serupa tetapi tak sama dengan “Darah Muda”, lagu “Bujangan” pun tidak menggunakan
kata „kamu‟ sebagai objek. Di lagu ini author lebih ingin menceritakan kehidupan sehari-hari
seorang bujangan dan mengingatkan para bujang agar berhati-hati dalam menjalani hidupnya
sehari-hari.
Ho..., tidak boleh hidup membujang
Kalau untuk bebas berkencan
Dengan gonta-ganti pasangan
Kalau memang semuanya sudah mungkin
Tentu lebih baik kawin
Karena bahayanya hidup sendirian
Berat menahan godaan
Bujangan: Reader tidak terlibat sebagai objek dalam lagu
Penggunaan objek „dia‟ di lagu Rhoma yang berjudul “Penasaran” tidak
mengimplikasikan pembaca/pendengar lirik lagu ini sebagai gadis pujaan sang implied author
yang sedang dikejar-kejar. Reader di lagu ini sama dengan reader di lagu “Judi” yaitu sama-sama
tidak dilibatkan dalam lagu atau dalam kata lain dibatasi hanya sebagai audiensi konflik antara
implied author „aku‟ dan „dia‟.
Penasaran: Reader tidak terlibat sebagai objek dalam lagu