Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari suatu dokumen yang membahas tentang pembuatan dispenser otomatis menggunakan komponen seperti sensor ultrasonik, sensor infrared, arduino uno, motor servo dan buzzer. Tujuan pembuatan dispenser otomatis tersebut adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah instrumentasi serta melatih keterampilan membuat proyek instrumentasi.
1. 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Proyek yang berjudul
“Automatic Dispenser”. Proyek ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah instrumentasi.
Dalam penyusunan Tugas proyek ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan
serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat
diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya
pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu
dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
- Bapak Muhammad Arman selaku dosen mata kuliah Instrumentasi.
- Bapak Eddy Erham selaku dosen dari tim mata kuliah Instrumentasi
Dalam penyusunan tugas proyek ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan
dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang
bersifat kontruktif bagi diri penulis.
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan
masyarakat luas. Aamiin.
Wassalamu‘alaikum Wr.Wb.
Bandung, Januari 2019
Penulis
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................. 2
BAB I............................................................................................................ 3
BAB II .......................................................................................................... 4
BAB III........................................................................................................10
BAB IV........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................17
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat orang mengisi gelas dengan air di dispenser, orang-orang belum tentu memerhatikan
gelas yg sedang diisi tersebut dan itu berkemungkinan meluapnya air didalam gelas. Selain itu juga,
memerlukan waktu untuk menunggu agar air terisi. Jadi kami membuat dispenser otomatis agar
orang-orang dapat mengisi air tanpa perlu khawatir gelas yang diisi air nya akan meluap dan waktu
yang biasanya digunakan untuk menunggu, dapat digunakan untuk hal lain.
1.2 Tujuan
Pembuatan project ini bertujuan untuk :
1. Untuk memenuui tugas mata kuliah instrumentasi yaitu membuat “Automatic Dispenser”
dengan menggunakan komponen-komponen seperti sensor ultrasonic, sensor infrared,
arduino uno, motor servo, dan buzzer sebagai komponen utama.
2. Mengetahui cara kerja dari sensor ultrasonic, infrared, motor servo, buzzer dan komponen
lain yang digunakan pada pembuatan project ini.
3. Untuk melatih dalam membuat sebuah proyek instrumentasi.
4. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang
instrumentasi.
4. 4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Arduino Uno R3
Arduino adalah pengendali mikro single-board
yang bersifat open-source, yang di turunkan dari wiring
platform, yang di rancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwernya memiliki
prosesor atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri.
Arduino Uno adalah board mikrokontroler
berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input
dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack
power, ICSP header,dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup
hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik
dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB ataudengan catu daya eksternal(otomatis).
Eksternal (non-USB) daya dapat berasalbaik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai. Adaptor ini
dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER.
Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER.
Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 volt, jika
diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian
jikadiberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.
Pin listrik adalah sebagai berikut:
VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal
(sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).
5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.
3v3. Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board.
GND. Ground pin.
Spesifikasi Arduino Uno :
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 mA
5. 5
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328P)
of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25 g
2.2 Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang memiliki
fungsi untuk mengubah besaran fisis alias bunyi menjadi
besaran listrik, begitupun sebaliknya. Prinsip kerja sensor
ultrasonik ini cukup simpel, yakni berdasarkan pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat digunakan
untuk mendefiniskan eksistensi atau jarak suatu benda dengan
frekuensi tertentu.
Sensor ultrasonic type HC-SR04 adalah sensor pengukur jarak berbasis gelombang ultrasonic.
Prinsip kerja sensor ini mirip dengan radar ultrasonic.
Spesifikasi :
Jangkauan deteksi : 2 cm sampai kisaran 400-500 cm
Sudut deteksi terbaik adalah 15 derajat
Tegangan kerja 5 Volt DC
Resolusi 1 cm
Frekuensi ultrasonic 40 kHz
Dapat dihubungkan langsung ke kaki mikrokontroller
Cara Kerja Sensor Ultrasonik
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya bahwa cara
kerja dari sensorultrasonik adalah dengan menggunakan pantulan
suara.Pada sensorultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan
melalui alat yang disebut dengan piezoelektrik. Gelombang yang
dibandingkan tersebut memiliki frekuensi tertentu (umumnya
sekitar 40 kHz).
Secara sederhana,sensor ultrasonik akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju objek tertentu. Setelah gelombang
menyentuh objek, maka gelombang akan dipantulkan kembali ke
sensor tersebut, lalu sensor akan menghitung selisih antara waktu pengiriman dan waktu penerimaan
gelombang pantul. Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat pada gambar berikut.
6. 6
Sinyal yang dipancarkan oleh sensorultrasonik berupa gelombang bunyi dengan kecepatan 340
m/s. Sinyal yang dipantulkan dan diterima kembali oleh sensorakan dihitung dengan rumus S = 340.t/2,
dimana S adalah jarak sensor dengan objek pantul, dan t adalah selisih waktu saat gelombang
dipancarkan dan diterima.
2.3 Sensor Infrared
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah
komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra
merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah
saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan
sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules
merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya
terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Konsep dasar deteksi IR (inframerah) adalah untuk
mengirimkan sinyal IR (radiasi) ke suatu arah dan sinyal diterima di
penerima IR ketika radiasi IR memantul kembali dari permukaan
objek. Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk
komunikasi data antara receiver dan transmitter.
Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang
mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau
manfaatdari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagaipengendali jarak jauh, alarm keamanan,
otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi
dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah,
sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul
yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
LED adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren
ketika diberi tegangan maju. Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan
galliumarsenide. Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang
gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio,
dengan kata lain inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu
sekitar 700 nm sampai 1 mm.
Spesifikasi:
Tegangan kerja: 3 - 5V DC
Jenis keluaran: Output perpindahan digital (0 dan 1)
Lubang sekrup 3mm untuk pemasangan yang mudah
Ukuran papan: 3.2 x 1.4cm
7. 7
2.4 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor)
yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo),
sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan
posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat
yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan
potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan
memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagaipenentu batasposisi putaran poros motor servo.
Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu juga digunakan dalam
berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio kontrol, robot, pesawat, dan lain sebagainya.
Bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di
pasaran, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous.
Motor servo standard (servo rotation 180⁰ ) adalah jenis yang paling umum dari motor servo,
dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri.
Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180⁰ .
Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan
jenis servo standard,hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat
berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide
Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan
posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili
detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰ . Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka
akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa
yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau
ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan,
maka poros motor servo akan bergerak atau berputar
ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada
posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi
tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba
memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor
servo akan mencoba menahan atau melawan dengan
besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi
servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa
kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo
tetap bertahan pada posisinya.
Spesifikasi: - Dimensi: 23x29x12.2 mm
- Berat: 9g (hanya motor)
- Kecepatan reaksi: 0.1 detik / 60 derajat (4.8V tanpa beban)
- Stall Torque (4.8V): 1.6 kg/cm
8. 8
- Suhu Kerja: 0-55 C
- Dead Band Width: 10 uSec
- Tegangan Kerja: 4.8v
- Material Gear: Nylon
- Mode: Analog
- Panjang kabel: 150mm
-Pinout Kabel: Power, Ground dan Kontrol
2.5 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip
kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,jadi buzzer juga terdiri
dari kumparan yang terpasangpada diafragma dan kemudian kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan
polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka
setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-
balik sehingga membuat udara bergetaryang akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai
atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Technical Specifications:
- working voltage : 5 VDC
2.6 LabVIEW
Program LabVIEW adalah sebuah software
pemrograman yang diproduksi oleh National
Instruments dengan konsep yang berbeda. Seperti
bahasa pemrograman lainnya yaitu C++, matlab atau
Visual Basic, LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaannya bahwa
labVIEW menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau block diagram sementara bahasa
pemrograman lainnya menggunakan basis text.
Program labVIEW dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual Instruments karena penampilan dan
operasinya dapatmeniru sebuah instrument.Pada labVIEW,userpertama-tama membuat user interface
atau front panel dengan menggunakan kontrol dan indikator, yang dimaksud dengan kontrol adalah
knobs,pushbutton,dialsdanperalataninput lainnya sedangkanyang dimaksud dengan indikator adalah
graphs, LEDs, dan peralatan display lainnya. Setelah menyusun user interface, lalu user menyusun
block diagram yang berisi kode-kode Vis untuk mengontrol front panel. NI (2005) menyebutkan
Software LabVIEW terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
9. 9
Front panel
Front panel adalah begian window yang berlatar belakang
abu-abu serta mengandung kontrol dan indikator. Front
panel digunakan untuk membangun sebuah VI,
menjalankan program dan mendebug program.
Blok diagram dari Vi
Blok diagram adalah bagian window yang berlatar belakang putih berisi source code yang
dibuat dan berfungsi sebagai instruksi untuk front panel.
Untuk menghubungkan Arduino UNO R3 dengan software LabVIEW, perlu menggunakan
VISA, LIFA ataupun LINX.
VISA adalah high-level driver dari interface Serial, GPIB dan USB, dimilikki oleh NI.
LIFA (LabVIEW Interface For Arduino) terdiri dari:
1. library LabVIEW untuk Arduino (berbentuk subVI) dan
2. library LIFA_Base.pde untuk didownload ke dalam Arduino agar dapat berkomunikasi dengan point 1
LINX adalah versi terbaru dari LIFA. Tujuan LINX dikeluarkan adalah melakukan abstraksi software
terhadap hardware. Maksudnya, walaupun Anda pakai myRIO, Arduino atau Raspberry, library yang
dipakai tetap sama,yaitu LINX. Jadi secara simple, LIFA hanya untuk Arduino, LINXini bisa dipakai
untuk myRIO, Arduino dan lain-lain.
Hubungan ketiganya adalah VISA ada di dalam LIFA dan LINX. LINXadalah versi terbaru dari LIFA
10. 10
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Alat dan Bahan
Sebelum melakukan perancangan hardware dan software,kita perlu menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan.
ALAT BAHAN
Arduino UNO R3
PCB
Motor Servo
Sensor Ultrasonic
Buzzer
Sensor InfraRed
Solder
Keran
Jumper
Lem Tembak
Engsel
Penggaris
Cutter
Double Tip
Tang
Selotip
Obeng
Timah
Triplek
Duplex
Sterofoam
Kertas HVS
3.2 Diagram Blok Secara Keseluruhan
Gambar disamping merupakan gambar
diagram blok keseluruhan dariproject yang kami buat.
Adapun rancangan per sensor yang kami buat, yaitu
sebagai berikut :
3.2.1 Diagram Blok Sensor Ultrasonic
Gambar diatas merupakan gambar diagram blok sensor ultrasonic yang kami buat dan gunakan
sebelum digabungkan dengan yang lainnya.
3.2.2 Diagram Blok Sensor InfraRed
Gambar diatas merupakan gambar diagram
blok sensor infrared yang kami buat dan gunakan
sebelum digabungkan dengan yang lainnya.
11. 11
3.2.3 Diagram Blok Motor Servo
Gambar diatas merupakan gambar diagram
blok yang kami buat dan gunakan sebelum
digabungkan dengan yang lainnya.
3.2.4 Diagram Blok Buzzer
Gambar diatas merupakan gambar diagram
blok buzzer yang kami buat dan gunakan sebelum
digabungkan dengan yang lainnya.
3.3 Software yang digunakan
Kami disini membuat project instrumentasi menggunakan aplikasi labview, dimana labview
nya dihubungkan dengan menggunakan arduno. Disini kami tidak menggunakan arduino IDE sebagai
pengontrolnhya, tetapi kami menggunakan LINX.
3.3.1 Cara Menginstall dan Menggunakan LINX
Pastikan memiliki software labview
Install ni - visa driver :
- untuk windows
- untuk linux
- untuk mac
Setelah itu install JKI VI Package Manager
Setelah install JKI VI Package Manager lalu install LINX
12. 12
Setelah menginstall LINX dan VI Package Manager maka akan muncul gambar berikut
saat menginstall LINXtelah menyediakan beberapa contoh VI yang dapat digunakan berikut contoh -
contohnya :
13. 13
ketika telah berhasil menginstall LINX maka akan muncul LINX palette pada function palette:
sebelum memulai program pastikan ni - visa driver sudah terinstall maka akan muncul sebagai
berikut:
14. 14
Setelah itu untuk memulai program dari labview maka langkah selanjutnya yaitu upload LINX
firmware wizard dengan langkah klik tools>>LabView Hacker>>LINX>>LINXfirmware wizard.
seperti gambar berikut
setelah itu maka akan muncul gambar berikut:
Lalu tinggal ganti arduino apa yang digunakan, project kita menggunakn aruino uno maka arduino
leonardo diganti menjadi arduino uno.
ketika klik next pastikan IO port sama dengan port arduino:
Setelah itu klik finish, setelah finish maka kita tinggal merangkai blok diagram yang akan digunakan.
15. 15
3.4 Deskripsi dan Skenario
Deskripsi :
1. Motor servo akan membuka keran dispenser ketika benda
terdeteksi oleh sensor inframerah dan sensor utrasonic
membaca jarak diantara 20cm dan 6cm.
2. Ketika air sudah penuh, jarak yang terbaca < 6cm,motor servo
akan menutup keran dispenser, dan buzzer akan berbunyi.
3. Buzzer akan mati ketika sensor infra merah tidak mendeteksi
benda(gelas).
Skenario :
1. Keran dispenser akan terbuka ketika gelas disimpan dibawah
keran dispenser dan gelas dalam keadaan tidak penuh/kosong.
2. Ketika air yang didalam gelas sudah penuh, keran dispenser
akan menutup dan buzzer akan mengeluarkan bunyi.
3. Buzzer akan mati ketika gelas sudah diambil.
3.5 Simulasi
1. Penempatan Sensor dan Aktuator 2. Saat gelas terdeteksi oleh sensor
infrared
3. Saat air penuh, motor menutup keran.
Dan buzzer bersuara.
4. Saat gelas diambil, buzzer berhenti
menyala
16. 16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil proses pembuatan Automatic Dipenser ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Dispenser yang dioperasikan secara manualini dapat meminimalisir meluapnya air didalam
gelas
2. Automatic Dispenser ini dapat membuat waktu tunggu penuhnya air lebih efisien.
4.2 Saran
Penulis memberikan beberapa saran,yaitu :
1. Masih banyaknya kekurangan dalam sistem, terutama kelemahannya dalam mendeteksi
segala benda yg mendekati infrared akan terjadi keluarnya air tanpa terwadahi.
2. Menggunakan gelas yang tidak transparan agar pembacaan sensor infrared dapat maksimal.