Pada umumnya kalau berbicara mengenai etika, biasanya orang menghubungkannya dengan filsafat dan ilmu pengetahuan, padahal asal usulnya tidaklah selalu demikian. Melalui kata bahasa Latin “ethica”, kata etika dihubungkan dengan kata dalam bahasa Yunani “ēthica” yang berjenis kelamin neutrum dan plural untuk menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Dalam arti inilah Aristoteles menulis buku etika yang sangat terkenal, “Ηθίκων Νικομαχειων” (Etica Nicomachea) dan “Ηθίκων Ευδεμειων” (Etica Eudemia). Aristoteles mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kategori, yakni praxis, produktif dan teoritis. Dalam klasifikasi ini etika digolongkan sebagai ilmu pengetahuan praxis (Magnis-Suseno, 2003).
Pada umumnya kalau berbicara mengenai etika, biasanya orang menghubungkannya dengan filsafat dan ilmu pengetahuan, padahal asal usulnya tidaklah selalu demikian. Melalui kata bahasa Latin “ethica”, kata etika dihubungkan dengan kata dalam bahasa Yunani “ēthica” yang berjenis kelamin neutrum dan plural untuk menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Dalam arti inilah Aristoteles menulis buku etika yang sangat terkenal, “Ηθίκων Νικομαχειων” (Etica Nicomachea) dan “Ηθίκων Ευδεμειων” (Etica Eudemia). Aristoteles mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kategori, yakni praxis, produktif dan teoritis. Dalam klasifikasi ini etika digolongkan sebagai ilmu pengetahuan praxis (Magnis-Suseno, 2003).