2. BAB
Tujuan Pembelajaran
1.Menentukan cara suatu unsur
mencapai kestabilan konfigurasi
elektron gas mulia
2.Menunjukan cara suatu unsur
mencapai kestabilan konfigurasi
elektron gas mulia
3.Menggambar lambang Lewis
unsur
6. BAB
IV
A. Terbentuknya Ikatan Kimia
B. Macam-Macam Ikatan Kimia
<< Ukiran pada gelas kaca diperoleh dari
reaksi senyawa kovalen HF dengan SiO2
menghasilkan SiF4
IKATAN KIMIA
Kembali ke daftar isi
7. A. Terbentuknya Ikatan Kimia
1. Konfigurasi Elektron Stabil
2. Peran Elektron dalam
Ikatan Kimia
3. Lambang Lewis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
8. • Suatu unsur dikatakan stabil
saat elektron valensinya 2
(kaidah duplet) atau
elektron valensinya 8
(kaidah oktet).
• Unsur-unsur golongan lain
cenderung ingin mencapai
keadaan stabil dengan
membentuk konfigurasi
elektron stabil seperti gas
mulia.
1. Konfigurasi Elektron Stabil
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
10. • Lambang Lewis dinyatakan
dengan menuliskan
lambang atom dikelilingi
oleh sejumlah titik atau
garis untuk menyatakan
elektron valensi.
• Jumlah elektron valensi
suatu unsur sesuai dengan
golongan unsur tersebut.
3. Lambang Lewis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
11. KESIMPULAN PELAJARAN HARI INI:
1.Setiap unsur cenderung ingin mencapai
kestabilan seperti golongan gas mulia
2.Unsur mencapai kestabilan dengan cara :
a.Melepaskan electron
b.Menangkap electron
c. Pemakaian Bersama elektron
3.Simbol Lewis dituliskan dengan Lambang
Atom yang dikelilingi dengan electron
terluarnya.
13. Tujuan Pembelajaran
• Menganalisis jenis ikatan yang terbentuk
antar atom unsur
• Menyusun rumus kimia molekul yang
dihasilkan dari pembentukan ikatan ion
• Merumuskan struktur Lewis dari suatu
molekul senyawa ion
• Menggambar struktur Lewis dari molekul
senyawa ion
17. • Ikatan ion = ikatan
elektrovalen
• Terbentuk karena adanya
serah terima elektron.
• Terbentuk dari unsur logam
dengan unsur nonlogam
• Contoh: NaCl
1. Ikatan Ion
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
18. Kesimpulan
• Ikatan ion terbentuk karena
adanya gaya Tarik menarik dari
atom yang bermuatan positif
dengan atom yang bermuatan
negative
• Ikatan ion terjadi antara unsur
logam dan unsur non logam
19. • Terbentuk akibat
penggunaan bersama
pasangan elektron.
• Terjadi antarunsur
nonlogam
• Contoh: H2
2. Ikatan Kovalen
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
20. Ikatan Kovalen Tunggal Ikatan Kovalen Rangkap
Dua
Ikatan Kovalen Rangkap
Tiga
Terjadi akibat penggunaan
bersama satu pasang
elektron
Terjadi akibat penggunaan
bersama
dua pasang elektron
Terjadi akibat penggunaan
bersama tiga pasang
elektron
Digambarkan dengan
sepasang elektron atau
satu garis lurus
Digambarkan dengan dua
pasang
elektron atau dua garis
lurus
Digambarkan dengan tiga
pasang
elektron atau tiga garis
lurus
Contoh senyawa : H2 Contoh senyawa: O2 Contoh senyawa: N2
2. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Tunggal, Rangkap Dua, dan Rangkap Tiga
Kekuatan: ikatan kovalen rangkap tiga > ikatan kovalen rangkap dua > ikatan kovalen tunggal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
21. • Ikatan kovalen koordinasi
= ikatan dativ = ikatan
semipolar.
• Ikatan kovalen koordinasi
terbentuk jika elektron
yang dipakai bersama
hanya berasal dari salah
satu atom penyusunnya.
2. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
22. Ikatan Kovalen
Polar
Ikatan Kovalen
Nonpolar
Ikatan antara
atom-atom yang
memiliki
perbedaan
keelektronegatifan
Ikatan antara
atom-atom yang
tidak memiliki
perbedaan
keelektronegatif-
an
Contoh: HCl, HBr,
H2O
Contoh: H2, CH4,
dan
BF3.
2. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Polar dan
Nonpolar
Kepolaran senyawa ditentukan oleh beberapa
hal berikut.
1) Jumlah momen dipol
jumlah momen dipol = 0 --> nonpolar
jumlah momen dipol > 0 --> polar
2) Bentuk molekul
bentuk molekul simetris --> nonpolar,
bentuk molekul asimetri --> polar
3) Molekul yang terdiri atas dua buah atom.
Kedua atom sejenis --> nonpolar
kedua atom tidak sejenis --> polar
4) Molekul yang terdiri atas tiga atau lebi h
atom
atom pusat punya PEB --> polar
atom pusat tidak punya PEB --> nonpolar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
23. Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Titik leleh dan titik didih tinggi Titik leleh dan titik didih rendah karena gaya tarik-
menarik antarmolekulnya lemah meskipun ikatan
antaratomnya kuat.
Larut dalam pelarut polar (contoh air)
dan tidak larut dalam pelarut nonpolar
(contoh kloroform)
Sebagian larut dalam pelarut polar (senyawa
kovalen polar) dan sebagian larut dalam pelarut
nonpolar (senyawa kovalen nonpolar).
Pada suhu kamar berwujud padat Pada suhu kamar ada yang berwujud gas (misal H2
dan CO2), cair (misal H2O dan HCl), ataupun padat
(misal SiO2).
Dalam bentuk larutan dan leburannya
dapat menghantarkan arus listrik, tetapi
dalam bentuk padatannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Sebagian larutannya dapat menghantarkan arus
listrik (misal HCl) dan sebagian tidak
menghantarkan arus listrik baik dalam bentuk
larutan, leburan, maupun padatan misal Cl2).
3. Perbandingan Sifat Senyawa Ion
dengan Senyawa Kovalen
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
25. 5. Cara Menggambar Struktur Lewis
Cara
Penyelesaian
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
26. Ikatan logam adalah ikatan
antaratom dalam unsur logam yang
terbentuk akibat adanya interaksi
antarelektron valensi.
• Ciri-ciri ikatan logam sebagai berikut.
a. Atom-atom logam dapat diibaratkan
seperti bola pingpong yang berjejal rapat
satu sama lain.
b. Atom logam mempunyai sedikit elektron
valensi sehingga sangat mudah dilepaskan
untuk membentuk ion positif.
c. Kulit terluar atom logam relatif longgar
(terdapat banyak tempat kosong) sehingga
elektron dapat berpindah dari satu atom
ke atom lain.
d. Mobilitas elektron dalam logam
sedemikian bebas sehingga elektron
valensi logam mengalami delokalisasi.
e. Elektron-elektron valensi tersebut berbaur
membentuk awan elektron yang
menyelimuti ion-ion positif logam.
6. Ikatan Logam
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
27. Sifat-sifat logam sebagai berikut.
a. Pada suhu kamar berwujud
padat.
b. Dapat ditempa (tidak rapuh),
dapat dibengkokkan, dan dapat
direntangkan menjadi kawat.
c. Penghantar atau konduktor
listrik yang baik.
d. Penghantar panas yang baik.
6. Ikatan Logam
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab