Lagenda dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu legenda keagamaan yang menceritakan tokoh-tokoh suci, legenda alam gaib yang menguatkan kepercayaan masyarakat, legenda perseorangan mengenai tokoh tertentu, dan legenda setempat yang berhubungan dengan nama tempat.
3. Pengertian lagenda
Lagenda berasal dari bahasa latin yaitu
Legerage,adalah perosa cerita rakyat yang di
anggap oleh yang mempunyai cerita sebagai
sesuatu yang di anggap benar-benar
terjadi.Olehh karena itu,lagenda sering sekali
di anggap sebagai “sejarah” Kolektif(folk
history).Walupun demikian,karna tidak
tertulis maka kisah tersebut telah mengalami
distory sehingga sering sekali jauh berada
dengan kisah aslinya.Oleh karena itu,jika
hendak di gunakan sebagai bahan untuk
merekontruksi sejarah,maka lagenda harus
4. a.Pudentia
Lagenda adalah cerita yang di
percaya oleh beberapa penduduk
setempat benar-benar terjadi.Tapi tidak
dii anggap suci atau sekaral yang juga
membedakannya dengan Mite.
5. • b.Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lagenda di artikan sebagai cerita rakyat
pada zaman dahulu yang ada hubungannya
dengan peristiwa sejarah.
• C.Emeis
Lagenda adalah cerita kuno yang
setengah berdasarkan sejarah dan yang
setengah lagi berdasarkan angan-angan.
6. • D.William R.Bascom
Lagenda adalah cerita yang mempunyai ciri ciri
yang mirip dengan
mite.yaitu di anggap benar benar terjadi,tetapi
tidak di anggap suci.
• E.Hooykaas
Lagenda adalah dongeng tentang hal-hal
yang berdasarkan sejarah yang mengandung
sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang
menandakan kesaktian.Lagenda telah menjadi
suatu cerita rakyat yang di warskan secara turun
temurun.
7. • Yus rusyana mengemukakan beberapa ciri lagenda
sebagai berikut.
• A. Lagenda merupakan cerita tradisional karna cerita
tersebuttelah dimiliki masyarakat sejak dahulu.
• B. Ceritanya bisa di hubungkan dngan peristiwa dan benda
yang berasal dari masalalu,sepeti peristiwa penyebaran
agama dan bena benda peninggalan seperti mesjit,kuburan
dan lain lain.
• C. Para pelaku dalam lagenda di bayangkan sebagai pelaku
yang betul betul pernah hidup pada masyarakat lalu.Mereka
itu merupakan orang yang terkemuka ,di anggap sebagai
pelaku sejarah juga di anggap sebagai pelaku sejarah juga
juga di anggap pernh melakukan perbuatan berguna untuk
masyarakat
8. • D. Hubungan setiap peristiwa
dalam lagenda menunjukan
hubungan yang logis
• E. Latar cerita terdiri dari latar
tempat dan latar waktu.Latar
tempat biasanya ada yang di sebut
secara jelas dan ada juga yang
tidak.Sedangkan latar waktu
biasanya merupakan waktu yang
teralami dalam sejarah
• F. Pelaku dan perbuatan yang di
9. Lagenda dapat di bedakan atas empat
kelompok seperti yang di kemukakan oleh Jan
Harold Brunvard
• Lagenda ke agama’an (Religious Lagend)
Termasuk dalam lagenda ini adalaah,lagenda orang-orang suci
atau saleh(hagiografi).Hagiografi meskipun sudah di tulis,masi
merupakan folklor sebab versi asalnya masi tetap hidup di antara rakyat
sebagai tradisi lisan.Contohnya adalah lagenda Walli Sanga.
• Lagenda alam gaib
• Lagenda ini berbentuk kisah yang di anggap benar benar terjadi
dan pernah di alami seseorang,berfungsui untuk menggunakan
kebenaran “Takhayul” atau kepercayaan rakyat.Contoh kepercayaan
terhadap adanya hantu,Gendoruo,sundelbolong,dan tempat tempat
gaib.
10. •
• a. Legenda Keagamaan
• Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya
semacam itu termasuk folklor karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan
masyarakat sebagai tradisi lisan. Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para
wali penyebar Islam pada masa yang paling awal. Salah satu contohnya adalah legenda
Wali Sembilan (Wali Songo) mereka adalah Mau- lana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,
Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria,
dan Sunan Gunung Jati.
• Selain sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda tentang
mereka mudah dikenali sebab makam- makamnya diziarahi pada peringatan
kematiannya (haul) yang disebut keramat atau punden. Para juru kunci itu pada
umumnya, dapat menceritakan legenda orang sucinya. D.A. Rinkes dalam bukunya
berjudul De Heiligen van Java (Orang-orang Saleh dari Jawa) menyebutkan beberapa
wali lain di antaranya: Syeh Abdul Muhyi, Syeh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan
Arang, dan Pangeran Panggung, Syeck Abdul Qodir Jaelani, dan lain- lain.
•
• b. Legenda Alam Gaib
• Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan
pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan
kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayan
terhadap adanya hantu, gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong.
•
11. • c. Legenda Perseorangan
• Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar
terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang paling terkenal prosa
rakyat itu sudah diubah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rumus cerita tokoh-tokoh rakyat
tradisional.
• adalah legenda tokoh Panji. Panji adalah seorang putra raja Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur yang
senantiasa kehilangan istrinya. Akibatnya, banyak muncul cerita Panji yang temanya selalu perihal
istrinya yang menjelma menjadi wanita lain. Cerita Panji yang semula merupakan kesusasteraan lisan
(legenda), namun telah banyak dicatat orang sehingga mempunyai beberapa versi dalam bentuk
tulisan. Beberapa cerita yang tergolong ke dalam cerita panji misalnya “Ande-Ande Lumut” (dongeng
Cinderella ala Jawa),
• Kethek Ogleng (seorang pangeran disihir menjadi seekor kera), ”Cerita Sri Tanjung”, ”Jayaprana dan
Layongsari”. Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti
• Robin Hood, yang merampok penguasa korup atau orang kaya untuk didermakan kepada rakyat miskin.
Legenda semacam ini di Jakarta pada ”tempo doeloe” adalah kisah petualangan ”Si Pitung”.
•
• d. Legenda Setempat
• Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk
topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda
setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah
nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa
Barat. Contoh lain mengenai legenda setempat yang berhubungan erat dengan nama tempat adalah
legenda “Anak-anak Dalem Solo yang Mengembara Mencari Sumber Bau Harum”. Legenda ini berasal
dari Trunyan, Bali. Legenda ini dapat dimasukkan ke dalam golongan legenda setempat karena
menceritakan asal mula nama beberapa desa di sekitar Danau Batur, seperti Kedisan, Abang Dukuh,
dan Trunyan. Selain itu contoh-contoh lain legenda setempat ini misalnya ”Asal Mula Nama
Banyuwangi”, serta legenda ”Roro Jongrang”, ”Tangkuban Perahu”, ”Asal Mula nama Tengger dan
Terjadinya Gunung Batok” serta “asal mula nama kota Bogor”.