2. SUSUNAN MATERI
KONSEP DASAR PENELITIAN
STRATEGI PENELITIAN ILMIAH
KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
SARANA PENELITIAN ILMIAH
TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
KORELASI DAN REGRESI
PENELITIAN EKONOMETRIS
3. PENDAHULUAN
Penelitian ilmiah merupakan bagian tak
terpisahkan dari ilmu pengetahuan
Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan
merupakan dua sejoli yang tidak mungkin
terpisahkan satu dari lainnya.
Penelitian ilmiah merupakan mesin yang
memproses produk ilmu pengetahuan
4. Tugas yang diemban :
Memberikan diskripsi tentang keadaan
Menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa,
mengadakan eksplanasi
Mencari hukum-hukum atau pola mengenai hubungan antara
kondisi dan peristiwa, menyusun teori ilmiah.
Memperkirakan peristiwa yang bakal terjadi, mengadakan
estimasi dan proyek.
Melakukan tindakan dan mengadakan pengendalian.
5. Meneliti untuk apa ?
Untuk mendapatkan kredit point
Kenaikan pangkat
Memperoleh penghasilan tambahan
Agar temasyur
Mendapatkan gelar tambahan
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
6. Motivasi Utama Penelitian :
Mendapatkan kebenaran ilmiah
Bagi seorang peneliti profesional insentif yang
paling berharga dari semua karyanya adalah
menemukan kebenaran ilmiah.
Mungkin yang tidak sama adalah tingkat
kebenaran ilmiah yang ingin atau berhasil
dicapainya.
7. Penemuan Kebenaran Ilmiah
Dimaksudkan Untuk :
Scientific objective : yang bermaksud
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dengan
teori-teori baru yang lebih sahih dan terandalkan.
Practical objective : yang bertujuan untuk
memecahkan problem praktikal yang mendesak.
8. Tugas yang diemban :
Memberikan diskripsi tentang keadaan
Menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa,
mengadakan eksplanasi
Mencari hukum-hukum atau pola mengenai hubungan antara
kondisi dan peristiwa, menyusun teori ilmiah.
Memperkirakan peristiwa yang bakal terjadi, mengadakan
estimasi dan proyek.
Melakukan tindakan dan mengadakan pengendalian.
9. Kebenaran Ilmiah :
Untuk memperoleh kebenaran ilmiah seperti itu,
dikembangkan metode ilmiah yang memiliki pola
umum yaitu :
KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
10. Model Umum Kerangka Penelitian
Ilmiah :
Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah
Tujuannya mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian
yang diajukan sebelumnya.
11. Garis Besar Kerangka Penelitian
Ilmiah :
Dimulai dengan adanya permasalahan yang perlu
dicari jawaban atau pemecahannya secara ilmiah.
Pertemuan antara aspek objective (permasalahan)
dan sapek subjective (dorongan mencari jawaban)
ini merupakan titik tolak dari semua penelitian.
12. Jawaban Secara Ilmiah Terhadap
Permasalahan:
Peneliti mencoba menggali khasanah pustaka untuk
mencari teori atau konsep yang relevan dengan
permasalahan yang diajukan
Peneliti mulai membaca dan membaca hasil
bacaannya, menelaah dan kemudian
membandingkan, mempersoalkan, mencari-cari
alternatif jawaban yang paling sesuai.
13. MEKANISMENYA :
Penalaran deduktif maupun induktif
Analisis-sintesis-spesifikasi-generalisasi
Setiap saat dilakukan pengujian secara logik maupun empirik
Apriori (anggapan umum yang subyektif) dan aposteori
(anggapan yang didasari teori)
Apriori bermula dari konsep atau batasan yang telah
dikembangkan (oleh peneliti) dan aposteori berdasarkan
hasil penelitian (dijustifikasi teori)
14. SIFAT JAWABAN
PENELITIAN
Sebagai jawaban final terhadap permasalahan penelitian
Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai jawaban yang
paling benar namun masih akan dibuktikan lagi pada
tahap lain.
Jawaban pertama di atas merupakan coclusi dan
diperlakukan sebagai tesis, sedangkan jawaban yang
kedua dipandang sebagai konklusi sementara dan
diperlakukan sebagai hipotesis.
Jika jawaban itu diperlakukan sebagai hipotesis, maka
masih ada satu tahap lagi yang harus dilewati, yaitu
pembuktiannya.
15. CONTOH MODEL RISET PEMASARAN
ORIENTAS
I PASAR
KINERJA
PEMASAR
AN
KEUANGGULA
N BERSAING
STATEGI
PROMOSI
INFORMASI
KONSUMEN
INFORMASI
PESAING
KOORDINASI
LINTAS FUNGSI
VOL. PENJUALAN
PERTUMBUHAN
PELANGGAN
PERTUMBUHAN
PENJUALAN
DURABILITAS
IMITABILITAS
KEMUDAHAN
MENYAMAI
16. Contoh Model Riset Manaj. Kesehatan
KEPUASAN
PASIEN
PENYAMPAIA
N JASA
LOYALITAS
PASIEN
CITRA
RUMAH
SAKIT
17. Contoh Model Riset SDM
KEPUASAN
HIDUP
KONFLIK
KELUARGA
KEPUASAN
KERJA
STRESS KERJA
PRESTASI KERJA
23. Jenis-jenis Penelitian
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA
PENELITIAN MURNI
Penelitian untuk memahami permasalahan secara
lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori
yang sudah ada.
PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
24. Penelitian Tingkat Eksplanasi
PENELITIAN DESKRIPTIF
PENELITIAN KOMPARATIF
PENELITIAN ASOSIATIF
Korelasional
Kausal
Penelitian Jenis Dan Analisis Data
PENELITIAN KUANTITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN CAMPURAN
25. Riset Ilmiah yang Baik
Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir
riset saja akan tetapi tergantung pada tiga
faktor utama yaitu:
Input
Proses
Output
26. Untuk menilai kualitas penelitian
yang baik ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang
lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan
pada lingkup yang lebih luas
27. Etika Riset Bisnis
KEPADA RESPONDEN:
Harus menjelaskan tentang manfaat dilakukannya penelitian
Menjelaskan bahwa apa yang disampaikan responden akan
dijaga kerahasiaannya
Harus meminta ijin terlebih dahulu tentang kesediaan calon
responden untuk menjadi responden
Jika penelitian telah selesai hendaknya responden
diberitahu tentang hasil penelitian yang diperoleh
28. Etika Riset Bisnis
KEPADA KLIEN:
1. Etika atas kerahasiaan
2. Etika atas mutu penelitian yang baik
KEPADA ASISTEN:
1. Peneliti harus mendesain penelitiannya sehingga
keamanan asisten penelitian terjamin.
2. Asisten harus menjamin kebenaran datanya.
29. Proses Riset Bisnis
Pendefinisian dan
Perumusan
Masalah
Pendefinisian dan
Perumusan
Masalah
Studi
Pendahuluan
Studi
Pendahuluan
Perumusan
Hipotesis
Perumusan
Hipotesis
Pengumpulan
Data
Pengumpulan
Data
Populasi
dan
sampel
Populasi
dan
sampel
Instrume
n
Penelitian
Instrume
n
Penelitian
Pengujian
Validitas
dan
Reliabilitas
Pengujian
Validitas
dan
Reliabilitas
Analisis DataAnalisis Data
Kesimpulan
dan
Rekomendasi
Kesimpulan
dan
Rekomendasi
Penyusuna
n Laporan
Hasil
Penelitian
Penyusuna
n Laporan
Hasil
Penelitian
31. PERMASALAHAN PENELITIAN
Masalah penelitian sebagai dasar mengapa
penelitian dilakukan
Permasalahan dituangkan dalam latar
belakang penelitian
Latar belakang dimulai dari hal yang bersifat
umum kemudian mengerucut ke permasalahan
yang lebih spesifik
32. Hubungan Antara Ketepatan Masalah Dan
Pemecahannya
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH
1. MASALAH BENAR
2. MASALAH BENAR
3. MASALAH SALAH
4. MASALAH SALAH
PEMECAHAN BENAR
PEMECAHAN SALAH
PEMECAHAN BENAR
PEMECAHAN SALAH
33. Sumber Permasalahan Dalam
Penelitian:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
Terdapat pengaduan
Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
Untuk penyempurnaan
Untuk verivikasi
Untuk pengembangan
34. Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
35. Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah
memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
Jenis Penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank
Pemerintah di Surabaya tahun 2007
36. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam
kalimat tanya
37. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar
masalah yang sesungguhnya
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan kemampuan peneliti baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
38. PEMBATASAN
MASALAH:
Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
yang sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan
tajam
Permasalahan secara
umum
Pembatasan
Inti
Masalah
44. CONTOH TELAAH TEORI
PENGARUH PENYAMPAIAN JASA DALAM MEMBENTUK CITRA
RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PASIEN UNTUK MENCAPAI
LOYALITAS PASIEN PADA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
KABUPATEN MALANG
1.Tetapkan nama variabel yang diteliti
2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku
4.Baca seluruh isi topik
5.Deskripsikan teori
45. CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN
LANDASAN TEORI
Definisi Jasa dan Karakteristik JasaDefinisi Jasa dan Karakteristik Jasa
Service Quality Pada Jasa Rumah SakitService Quality Pada Jasa Rumah Sakit
Kepuasan PelangganKepuasan Pelanggan
Loyalitas
Pelanggan
Loyalitas
Pelanggan
46. PENELITIAN EMPIRIS
Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:
1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian
sebelumnya
2.Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3.Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
47. PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM
LAPORAN PENELITIAN
A. Bentuk Paragraf
B. Bentuk matrik
Nama Peneliti
(th)
Judul
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Alat Analisis Hasil Penelitian
48. PENELITIAN KECIL
(SMALL RESEARCH)
Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian
dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh
gambaran tentang apa yang akan kita teliti.
49. KONSULTASI
Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan
meminta informasi tentang apa yang akan kita
teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam
bidangnya.
Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung
kepada ketepatan peneliti dalam mememilih nara
sumber
Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.
50. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan miniatur
keseluruhan dari proses penelitian
Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?
51. SALAH KAPRAH !!!
Sub struktur penelitian ≠ kerangka teoritis ≠
Kerangka pemikiran
54. Kerangka Pemikiran
Permasalahan
•Krisis ekonomi
•Persaingan yang ketat
•Selera konsumen yang
senatiasa berubah
Stratetegi Pemasaran
Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan
Promosi
•Apakah terdapat Pengaruh Pelayanan,
Harga, Kelengkapan Barang dan
Promosi terhadap keputusan pembelian?
•Variabel manakah yang memiliki
pengaruh terbesar terhadap keputusan
pembelian?
Analisis Data
•Regresi
•Uji F dan uji T
•Pengaruh Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
•Variabel yang paling berpe garuh
terhadap penjualanUmpan Balik
56. PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
tidak memerlukan hipotesis
57. MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
58. CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan
kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra
International
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
MASALAH PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
METODE ANALISIS DATA
KESIMPULAN
60. KONSEP DASAR PERUMUSAN
HIPOTESIS
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan
Hipotesis
Perumusan
Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Kesimpulan Dan
Implikasi
Kesimpulan Dan
Implikasi
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis
61. PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Rumah sakit enggal sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah
sakit enggal waras
Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank CNB
Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. PAKOPIN
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan
62. Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan
Dalam Beberapa Bentuk
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh
antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol.
Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis
alternatif)
63. Ciri-Ciri Hipotesis Yang
Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan
(tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)
2. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori
permintaan dan penawaran)
Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki
dasar kuat)
65. MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
proses penelitian.
Desain penelitain akan berguna bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses penelitian.
66. Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat
dari berbagai sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh
peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif
67. 5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section
68. 6. Desain penelitian dilihat dari
lingkungan studi dapat dikelompokan
menjadi 3 yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium
69. Berkaitan dengan perumusan
masalah ?
Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
Apakah datanya bisa diperoleh ?
Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya,
tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?
Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
70. Berkaitan dengan tinjauan
teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian ?
Dari mana kita dapat teori-teori pendukung
penelitian ?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan ?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian ?
71. Berkaitan dengan perumusan
hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan
?
72. Berkaitan dengan desain
penelitian
Bagaimana desain perumusan masalahnya ?
Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
Bagaimana skala pengukurannya ?
Berapa jumlah sampel yang diperlukan ?
Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
Instrumen apa yang akan digunakan dalam
penelitian ?
74. Berkaitan dengan pengumpulan
data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan ?
2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan
data ?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data ?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data ?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengumpulkan data ?
6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk
mengumpulkan data ?
75. Berkaitan dengan analisis dan
interpretasi data
1. Bagaimana format untuk tabulasi data ?
2. Siapa yang akan menabulasi data ?
3. Berapa lama proses tabulasi data ?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan ?
5. Sofware apa yang akan digunakan untuk analisis data ?
76. Berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan dan saran
Bagaimana cara penyampaian kesimpulan ?
Untuk siapa saja saran yang akan diberikan ?
Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik ?
77. Berkaitan dengan penyusunan
laporan
Bagaimana format laporan penelitian ?
Siapa saja yang akan membaca laporan ?
Berapa banyak laporan akan digandakan ?
Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan ?
Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan ?
78. DESAIN VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya
bervariasi.
Gejala yang nilainya selalu tetap tdiak dapat
diguanakan sebagai variabel penelitian.
79. Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling
berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
80. Pembagian variabel berdasarkan pada
hubungan antar variabel:
1. Variabel Bebas
2. Variabel Tergantung
2. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
Upa
h
Upa
h
Semangat
Kerja
Semangat
Kerja
Upa
h
Upa
h
Semangat
Kerja
Semangat
Kerja
Upah
Upah Semangat
Kerja
L. Kerja
L. Kerja
Prestas
i
Akadem
ik
Prestas
i
Akadem
ik
Karir
Nasib
83. Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
84. Skala Gudman
Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
85. Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau
checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat
negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak
disebelah kanan.
Contoh:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit
ini ?
1.
Sangat Buruk
5.
Sangat Baik
86. Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian
peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data
kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank CBA:
5 4 3 2 1
87. DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
88. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan
untuk memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
89. Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi ………….6
90. Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
91. Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan
jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
92. Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandinga
n
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
93. Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang
terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan
populasi
94. ILustrasi Sampel Yang Baik
Popul
asi
Popul
asi Sa
mpe
l
Sa
mpe
l
Populasi
Populasi
sam
pel
sam
pel
96. Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
97. Prosedur Penentuan
Sampel
Identifikasi populasi tarjet
Identifikasi populasi tarjet
Memilih Kerangka sampel
Memilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan
Sampel
Menentukan Metode Pemilihan
Sampel
Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran Sampel
Menentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel
Menentukan unit sampel
Pelaksanaan Kerja Lapangan
Pelaksanaan Kerja Lapangan
98. Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen
Unsoed Angkatan 1992
Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen
Unsoed Angkatan 1992
Kerangka sampel
No Nama
01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik
Kerangka sampel
No Nama
01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik
Teknik sampling
Probablitas: Simple random
Sampling
Teknik sampling
Probablitas: Simple random
Sampling
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan,
kerangka sampling dibuat, teknik
sampling simple random sampling
maka dilakukan pengundian
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan,
kerangka sampling dibuat, teknik
sampling simple random sampling
maka dilakukan pengundian
Menentukan ukuran sampel
Misal sampel yang ditetapkan 20
orang
Menentukan ukuran sampel
Misal sampel yang ditetapkan 20
orang
Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
99. Pedoman Menentukan Jumlah
Sampel
1. Pendapat Slovin 2
1 Ne
N
n
+
=
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11,98
)05,0(1301
130
2
=
+
=n
100. 2. Interval Penaksiran
Untuk menaksir parameter rata-rata µ
2
2/
=
e
Z
n
σα
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen adalah 2,7. dari
30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi
indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini
berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 0,05,?
04,96
)05,0(
)25,0)(96,1(
2
=
=n
101. Untuk menaksir parameter proporsi P
= 2
2/
2
e
pqZ
n
α
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?
04,96
)10,0(4
96,1
2
2
=
=n
102. 3. Pendekatan Isac Michel
222
22
SZNd
SNZ
n
+
=
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30
sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ
kurang dari 5 persen ?
62
)25,0()96,1()05,0)(175(
)25,0()96,1)(175(
222
22
=
+
=n
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata µ
103. B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
pqZNd
pqNZ
n 22
2
+
=
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian
pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa
sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan
derajat penyimpangan sebesar 0,10.?
38,60
)6,0)(4,0()96,1()1,0)(175(
)6,0)(4,0()96,1)(175(
22
2
=
+
=n
104. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling
Teknik Sampling
Probability Sampling
Probability Sampling
Non Probability
Sampling
Non Probability
Sampling
Simple Random
Sampling
Stratified
Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Simple Random
Sampling
Stratified
Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Convenience
Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling≠
Convenience
Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling≠
105. Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi
yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
Populasi
Sampe
l
106. Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan
sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu
107. Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi
yang ada memiliki
strata atau tingkatan
dan setiap tingkatan
memiliki
karakteristik sendiri
Strata Anggota
Populasi
Persentase
(%)
Sampel
1 2 3 4 = (3 x
50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
108. Disproposional Random
Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase
(%)
Sampel
proporsional
Sampel Non
proprsional
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Jumlah 400 100 50 50
109. Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu
strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu
cluster bersifat heterogen
Surabaya
Surabaya Barat
Surabaya Timur
•Surabaya Utara
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan
Surabaya
Surabaya Selatan
Sidoarjo
110. Double Sampng/Multyphase
Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah
sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling
(sampel multi tahap).
Surabaya
Surabaya Utara
Surabaya Barat
Surabaya Timur
Surabaya Selatan
Surabaya
Surabaya Utara
Surabaya Barat
Surabaya Timur
Surabaya Selatan
Surabaya Selatan
Wonocolo
Margorejo
Menanggal
Surabaya Selatan
Wonocolo
Margorejo
Menanggal
Margorejo
RW 1
RW 2
RW 3
RW 4
Margorejo
RW 1
RW 2
RW 3
RW 4
111. Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.
Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
112. Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan
quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka
peneltian beluam dianggap selesai.
Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel
yang pada mulanya jumlahnya kecil
tetapi makin lama makin banyak
berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika
calon responden sulit untuk
identifikasi.
A
A
B
1
B
1
B
2
B
2
B
3
B
3
C
1
C
1
C
2
C
2
C
3
C
3
C
4
C
4
C
5
C
5
C
6
C
6
113. Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya
kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika
calon responden sulit untuk identifikasi.
116. Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
117. Pembagian data menurut
sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari
dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan
untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari
luar instansi.
118. Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
119. Data menurut sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak
berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan
120. Beberapa teknik yang dapat digunakan
dalam penelitian bisnis adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang
digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara
kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana
peneliti langsung berdialog dengan responden untuk
menggali informasi dari responden.
122. 3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap
meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan
pengamatan dan lembar pengamatan.
124. 4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
……………………………………………………
Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah
Mahal Sangat murah
Cukup
125. Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan
waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
126. Langkah-langkah dalam penyusunan
kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan
efektif yaitu:
1. Menentukan variabel yang diteliti
2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
128. UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS KUESIONER
Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
Melalui Analisis Faktor
Melalui Analisis Butir
Kriteria:
Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel ( α ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
Nilai Sig. ≤ α
129. Uji Reliabilitas Instrumen
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas,
yaitu :
Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang
saudara terima ?
Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
Pada minggu I ditanyakan:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
Pada minggu III ditanyakan:
Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
130. Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji
reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
131. Langkah dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang
responden (batas sampel besar dalam statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor
total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data
ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa
menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas
yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman
Brown
132. BUKU LITERATUR
Emory C. William dan Donald R. Cooper. Businness Research Methods.
Boston: Richard D Irwin, Inc. 1995.
FN. Kerlinger, 1998, Azas-Azas Penelitian Behavioral, 3th edition,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc.
New York. 1992.
Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden
Press. 1991.
Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen.