2. Assalamu’alaikum ww
Dibarengi rasa syukur kepada Alloh swt dan disertai niat tulus untuk
berbagi ilmu dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat
berbasis pengetahuan di Indonesia, kami sajikan slide tentang
“Konser Dasar Analisis Kebutuhan Diklat.” Materi pada slide ini
merupakan substansi yang harus dikuasai oleh para pengelola
Diklat, dan disajikan melalui Diklat Analisis Kebutuhan Diklat.
Kami berharap, materi pada slide ini akan semakin memperluas wawasan dan
pengetahuan para pembaca. Selanjutnya kami persilakan pembaca untuk
mengunduh dan mememanfaatkan materi dalam slide ini sebagai referensi dalam
karya tulis atau sebagai bahan ajar pada Diklat, Seminar, Workshop, Bimtek atau
kegiatan lainnya. Komunikasi interaktif melalui e-Mail sangat kami harapkan untuk
kelengkapan materi dalam slide ini. Terima kasih.
Jakarta, 30 November 2013
Awang ANWARUDDIN
eMail awang@lan.go.id; awanglanri@gmail.com
3. 1. Konsep Dasar analisis Kebutuhan Diklat
a. Pengertian Analisis Kebutuhan Diklat
b. Tujuan Analisis Kebutuhan Diklat
c. Manfaat Analisis Kebutuhan Diklat
2. Indikator dan tingkat Kebutuhan Diklat
a. Indikator Kebutuhan Diklat
b. Tingkat kebutuhan Diklat
3. Karakteristik, Model, Pendekatan dan Tahapan Pelaksanaan
Analisis Kebutuhan Diklat
a. Karakteristik Analisis Kebutuhan Diklat
b. Model Analisis Kebutuhan Diklat
c. Pendekatan Analisis Kebutuhan DiklatTahapan
Pelaksanaan Analisis kebutuhan Diklat
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
3
5. “Suatu proses kegiatan yang sistematis
untuk mengidentifikasi diskrepensi
antara standar kinerja dan kompetensi
pegawai sehingga dapat ditingkatkan
melalui pendidikan dan pelatihan”
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
5
8. Sebagai dasar penyusunan program pelatihan yang didasarkan pada
data dan informasi yang diperoleh melalui AKD.
Sebagai pedoman dalam merancang bangun program diklat dimana
Diskrepansi kompetensi yang ditemukan diubah menjadi tujuan
diklat dalam proses rancang bangun program.
Sebagai masukan bagi organisasi untuk tindak lanjut kegiatan dan
menentukan prioritas program.
Menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja,terutama bagi
Pegawai yang selalu mengerjakan rutinitas.
Menghadapi kebijakan baru terutama informasi mengenai hal
tersebut apabila mereka belum memahaminya.
Menghadapi tugas-tugas baru yang memerlukan kompetensi baru.
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
8
9. 1. Program–program diklat yang disusun sesuai dengan
kebutuhan organisasi, jabatan maupun individu pegawai.
2. Menjaga dan meningkatkan motivasi peserta dalam mengikuti
pelatihan, karena program pelatihan yang diikuti sesuai
dengan kebutuhannya. Dengan demikian akan meningkatkan
efektivitas pencapaian tujuan pelatihan.
3. Efisiensi biaya organisasi, karena pelatihan yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Jadi biaya yang tidak
sedikit yang dikeluarkan untuk pelatihan tidaklah sia-sia.
4. Memahami penyebab timbulnya masalah dalam organisasi,
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
9
10. Indikator Kebutuhan Diklat adalah “suatu tanda atau
gejala yang menunjukkan adanya kebutuhan diklat”, yang
belum tentu merupakan kesalahan, tetapi hanya
merupakan indikasi bahwa ada satu masalah.
Tugas dari seorang ahli analisis kebutuhan
pelatihan/konsultan atau analis adalah menemukan apa
masalah yang sebenarnya.
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
10
13. a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
Keluhan masyarakat
Penggunaan waktu kurang efisien
Mutu kerja rendah
Biaya pemeliharaan besar
Kurangnya informasi kebijakan
Pekerjaan semrawut
Tidak ada standar kerja
Tidak ada pengukuran kerja
Hasil kerja menurun
Kerusakan peralatan kantor
Pekerjaan menumpuk
Terjadi “bottleneck”
Rencana penerimaan pegawai
Rencana produksi
Rencana pensiun
Rencana promosi
30 November 2013
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Berkembangnya isu
Lemahnya koordiinasi
Banyak alasan bila diberi pekerjaan
Banyak argumentasi bila mengerjakan
Lamban dalam mengerjakan pekerjaan
Motivasi kerja menurun
Konflik internal dan eksternal
Disiplin kerja menurun
Terjadi pengkotak-kotakan
Pekerjaan menumpuk pada seseorang
Arsip tidak teratur
Informasi hanya pada satu tangan
Ketergantungan pada satu orang
Bidang penentu hasil pokok
Perluasan dan pendirian
organisasi baru
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
13
15. 1. Data harus menyajikan KONDISI AKTUAL responden dan
orang-orang terkait, baik itu mencakup kondisi saat ini
maupun kondisi yang akan datang.
2. Tidak ada analisis kebutuhan yang bersifat final dan lengkap,
tetapi pernyataan kebutuhan diklat BERSIFAT TENTATIF.
3. Ketimpangan seharusnya diidentifikasi dari PRODUK DAN
PROSES. Bisa terjadi produknya baik, tetapi prosesnya tidak
efisien, atau sebaliknya prosesnya efektif tapi produknya
belum sesuai dengan harapan masyarakat.
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
15
17. Case study ─
Tuntutan masyarakat tentang asas
kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan pada pelayanan publik
sesuai UU Pelayanan Publik No. 25/2009.
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
17
18. Case study ─
Masih terbatasnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
manajemen pelayanan publik menyebabkan keterlambatan pengurusan dokumen.
Kondisi Eksternal
Diskrepansi
Kondisi Internal
Rancang Bangun Diklat
30 November 2013
Diklat Bersistem - Awang Anwaruddin
18
19. 1. Penelitian (survey);
2. Observasi (partisipan, sistematik dan
eksperimental);
3. Konsultasi tokoh kunci
4. Wawancara
5. Dokumentasi
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
19
20. 1.
Te k nik I n tuitif, d a n U l asan P i mpinan
Didasarkan pada intuisi perenacana kepegawaian atau pertimbhangan pimpinan;
2. Analisis D at a Se kunder
Dengan cara mempelajari dokumen pada di dalam satu unit kerja.
3. D I F Analy sis (Analisis Litingring)
Didasarkan pada analisis jabatan yang diikuti dengan mencari tingkat kesulitan
(difficulties/D), kepentingan (importance/I) dan keseringan (frequency/F)
4. D is crepancy M od el N e ed As s e sment
Pendekatan kompetensi (Competency Model Need Assesment) dengan mencari
diskrepansi kinerja.
5 . R a p i d R u r a l A p p r a i s a l ( R R A ) , melalui pengumpulan data dan analisis
yang dilakukan oleh orang luar (peneliti, petugas lembaga, birokrat) ; dan
P a r t i c i p a t o r y R u r a l A p p r a i s a l ( P R A ) , penggalian data dengan cara
partisipatif antara pihak luar dan internal organisasi.
6. Focus d an N ominatif G r oup
Memusatkan pada Materi Diklat apa yang paling tepat untuk satu kelompok sasaran.
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
20
21. Fokuskan ‘target group’ yang akan dianalisis
Rumuskan tujuan dilakukannya analisis
Tentukan instrumen dan metode analisis
Kumpulkan dan organisasikan data
Analisa data dengan seksama
Rumuskan rekomendasi sesuai hasil AKD
30 November 2013
Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin
21
23. Tentang Penulis
Awang Anwaruddin saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Litbang
Sistim Informasi dan Otomasi Administrasi Negara (SIOAN),
Lembaga Administrasi Negara (LAN), Republik Indonesia. Di
samping sebagai pejabat struktural, Awang juga aktif sebagai
Widyaiswara pada berbagai program Diklat Struktural dan
Fungsional dan memberikan konsultasi pada berbagai institusi.
Di sela-sela kegiatannya sebagai pejabat publik, Awang aktif sebagai penulis
berbagai artikel dan materi bidang Administrasi Publik pada berbagai jurnal ilmiah
dan internet, dan menjadi pembicara pada beberapa seminar nasional dan
internasional. Beberapa di antaranya adalah ‘the Launching NAPSIPAG Conference
in Kuala Lumpur, Malaysia (2004), the 2th NAPSIPAG Conference in Beijing, China
(2005), the 3rd NAPSIPAG Conference Sidney, Australia (2006), the IIAS/IISA
International Congress, 2010, Bali (2010), the 7th NAPSIPAG Conference in
Kerala, India (2010), dan the A4FPM International Conference di Surabaya (2012).
Selain dimuat di berbagai jurnal ilmiah, artikel Awang pernah diterbitkan oleh IntanADB (Kuala Lumpur, 2005) and Springer India (New Delhi, 2013).