Dokumen tersebut membahas tentang pasal-pasal yang mengatur tentang definisi pencemaran lingkungan, tanggung jawab pelaku pencemaran, dan sanksi untuk pelanggaran. Juga dijelaskan parameter untuk menentukan status ekosistem danau serta faktor-faktor yang berpotensi mencemari danau seperti limbah domestik, industri, pertambangan, pertanian, budidaya ikan, pemanfaatan air danau, dan penangkapan ikan secara berlebihan.
5. Dalam pasal-pasal tersebut, dijelaskan
mengenai pengertian pencemaran; prosedur
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup; yang bertanggungjawab dalam
terjadinya pencemaran adalah para pejabat
negara dan juga masyarakat; serta mengatur
tentang hukuman yang akan diberikan kepada
para pelaku terjadinya pencemaran.
6.
7. Untuk menentukan status ekosistem akuatik
(baik, terancam dan rusak) perlu ditetapkan
terlebih dahulu kelas air dan baku mutu air
danau, penentuan status mutu air serta
penentuan status trofik danau. Adapun
parameter lainnya adalah keanekaragaman
hayati, jejaring makanan, tutupan tumbuhan
air, alga/ganggang biru (Microcystis) dan
limbah pakan perikanan budidaya.
11. Pembudidayaan ikan dengan
keramba jaring apung yang tidak
terkendali sehingga berpotensi
pembuangan limbah pakan ikan
dan pencemaran air.
12. Pengambilan air danau sebagai air
baku ataupun sebagai tenaga air
(PLTA) yang kurang
memperhitungkan keseimbangan
hidrologi danau sehingga
mengubah karakteristik
permukaan air danau dan
sempadan danau.