Wakaf Produktif, Wakaf Tunai, Wakaf Uang, Wakaf Tanah, www.sinergifoundation.org, Wakaf Produktif , Wakaf Produktif Di Indonesia, Wakaf Produktif Dan Wakaf Non Produktif, Sumbangan Sektor Pertanian Terhadap Pendapatan Nasional, Dana Hibah, Dana Desa, Dana Amanah.
Indonesia kini berada dalam kondisi “gawat darurat”. Cirinya terlihat dari impor pangan yang mencapai angka 80%. Beras, yang menjadi makanan pokok masyarakat, masih harus diimpor. Bahkan tempe, makanan tradisional khas negeri ini yang sangat dikenal, masih terus-menerus terhantam oleh krisi kedelei. Dimanakah negeri agraris yang mampu menghasilkan sendiri produk pertaniannya? Mari bergabung dengan Sinergi Foundation melalui program Lumbung desa informasi lebih lanjut bisa dating langsung ke kantor Sinergi foundation
Gedung Sinergi Foundation
Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki) No. 143 Bandung 40173
Gedung Wakaf 99
Jl. Sidomukti No. 99 H
Bandung 40123
Hotel Kartika Chandra (Safari Suci Office) Kav.12
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Selatan 12930
Telp: (022) 6120218
Fax: (022) 6120130
SMS/WA Center : 081 321 200 100
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
0851.0004.2009 (Tsel), Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Komunitas.
1. Potensi wakaf ini seperti ‘harimau tidur’. Selama ini yang digemborkan adalah zakat-infak,
padahal bila potensi ini digali lebih maksimal, sangat mungkin berdampak bagi kesejahteraan
masyarakat,”
Demikian sepenggal pendapat yang menjadi spirit Direktur Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro
99) - Sinergi Foundation, Asep Irawan dalam menakhodai program lembaganya yang concern di
bidang wakaf.
“Bagaimana tidak, bila berbicara potensi, wakaf memiliki sumber yang lebih besar dari Zakat Infak
Shadaqah (ZIS). Selain ia tidak dibatasi oleh persentase, dan waktunya tidak mengenal haul atau
waktu,” ungkap Asep Irawan di sepenggal Januari 2015.
Apalagi, tambah Asep, wakaf memiliki dampak berkelanjutan. Bisa jadi wakafnya sekali, tapi
dampaknya berkali-kali, berkelanjutan. Sehingga kebaikan demi kebaikan dari para wakif terus
berjalan.
Hanya saja, Menurut Asep bagaimana kemudian keberadaan lembaga wakaf itu sendiri bisa
menumbuhkan kepercayaan, agar pewakif (orang yang berwakaf) mau menyalurkan dananya. Satu di
antara hal yang dapat menjaga kepercayaan wakif dengan terdaftar di Badan Wakaf Indonesia
(BWI).
Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izin operasional berupa Sertifikat Wakaf dengan Nomor
Pendaftaran; 3.00056/15 April 2015-2019,” lanjutnya.
Wakafpro99 sendiri lahir dari rahim Dompet Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation yang saat itu, masih
fokus mengelola dana Zakat Infak Wakaf (Ziswaf). Sejak digulirkan program wakaf produktif pada
2009, Wakafpro99 mulai khusus dan serius mengurus wakaf dan terpisah dari penghimpunan dana
zakat, infak, dan shadaqah.
Mulailah WakafPro 99 – Sinergi Foundation berkiprah. Di tahun itu pula, ia mendapati mindset dan
paradigma baru tentang dunia wakaf. Bahwasannya wakaf itu bisa diproduktifkan, dan bahkan
memang secara fikih, wakaf itu memang harus berkembang. Namun demikian, wakaf produktif
masih menjadi barang baru bagi masyarakat. Maka tatkala digulirkan, memang dari awal masih
butuh diedukasi. Mengajak mereka, bahwa ternyata wakaf dalam bentuk uang itu bisa. Dan wakafnya
itu sendiri bisa diusahakan dalam pelbagai bidang.
Berdasarkan tren yang ada sejak 2005-2011, Asep menyebutkan program wakaf memang punya tren
kenaikan signifikan daripada ZIS. Setidaknya Asep mencatatkan, untuk 2014, kenaikan
penghimpunan Wakaf Wakafpro99 – Sinergi Foundation ada di angka 70 persen. Tahun 2013,
kenaikannya sebesar 89,43 persen. Sementara di tahun 2012, kenaikan di angka 46,8 persen. Artinya,
Asep menyimpulkan, di tahun-tahun terakhir wakaf memiliki tren kenaikan positif, dan terus
berkembang.
2. Aset yang dimiliki Wakafpro99 – Sinergi Foundation pun terus bertambah. Mulai dari wakaf gedung
yang disewakan dan menghasilkan profit yang lumayan besar dari gedung yang dinamakan Gedung
Wakaf. Ada juga pengelolaan Apotek, hingga usaha pakaian dan makanan yang terus dikelola secara
profesional.
“Di Sinergi Foundation ada fenomena, dulu kata Ziswaf itu karena memang perolehan zakat nomor
satu, infak nomor dua, dan wakaf nomor tiga. Tapi di tahun 2014 tren itu berubah, wakaf naik satu
tingkat. Saya optimis, dengan target dan strategi fundraising, wakaf bisa leading,” lanjut Asep.
Di tahun 2015, Sinergi Foundation sebagai lembaga yang menaungi Wakafpro99 ini menargetkan
penghimpunan sebesar 25 miliar. Dengan rincian wakaf 14 miliar, zakat 6,5 miliar, dan infak 4,5
miliar. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri, dan membutuhkan strategi khusus. Karena
dibandingkan tahun lalu, prosentase kenaikannya di atas 100 persen.
Tentu tak sembarang angka itu dicantumkan, bersama tim, ia sudah menyiapkan beberapa strategi
agar dapat menghimpun dana dari masyarakat. Satu di antaranya, tahun 2015 nanti, Sinergi akan
masuk ke Jakarta, khusus menggalang dana wakaf.
“Mengapa jakarta, karena di dunia perzakatan, sebenarnya perputaran uang kepedulian masyarakat,
secara makro menyeluruh, kurang lebih 90 persen beredar di Jakarta. Dengan perputaran itu, ini pasti
berdampak pada kepedulian sosial yang ada di jakarta, baik personal maupun corporate,” lanjut
Asep.
Pendapat ini juga didukung oleh hasil dari pendapatan lembaga ZISWAF lainnya yang, menurut
Asep, berhasil menghimpun dana hingga 200 miliar. Angka itu 60 persennya didapatkan di
JABODETABEK. Artinya, lanjut Asep, strategi Sinergi di tahun 2015 harus melangkah ke sana,
untuk menebarkan manfaat lebih besar. Juga lingkup Sinergi kini lebih luas, tak sekadar Jawa Barat.
Sementara di Bandung sendiri, Asep mengatakan, geliat wakaf masih bagus dan akan dikembangkan
terus. Karena potensinya masih besar dan belum tergali secara maksimal. Diharapkan dengan
pelbagai varian program di tahun 2015 ini, Wakafpro99 bisa menghimpun donasi lebh besar lagi,
karena program yang disajikan ada dari pelbagai aspek.
Beberapa wakaf produkti yang dikelola di tahun 2015 sudah mulai berjalan dan menghasilkan seperti
: Wakaf kebun dan pohon, wakaf peternakan kambing, wakaf penyewaan ruko dan bangunan, wakaf
3. penyewaan gedung kantor, wakaf pengelolaan bisnis pakaian muslim. Hasil dari wakaf tersebut akan
dioptimalkan untuk membiayai wakaf-wakaf sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Di bidang kesehatan misalnya, ada mega proyek Rumah Sehat Ibu dan Anak (RSIA) Wakaf. Di
ranah pendidikan ada rencana membangun Beasiswa Pemimpin Bangsa (BPB) Building. Di lingkup
pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada sedekah produktif kambing, wakaf produktif sawah 10
hektare, program wakaf produktif Pohon Jabon. Adapun program pengembangan sosial (Social
Development) ada program Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park (FMP) dan
Madinatul Quran. “Seluruhnya bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” tandas Asep.
“Untuk sosialisasi akan kita kuatkan di media. Yakni dengan membuat situs khusus di setiap
programnya. Termasuk untuk media di darat seperti Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) update dan
FMP update,” kata Asep.
Ke depannya, Asep Irawan juga menerangkan modifikasi program, yakni penambahan nilai wakaf
sebesar 10 persen untuk operasional. “Karena pokok wakaf tidak boleh digunakan untuk operasional.
Dengan demikian, wakif juga ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan program wakaf sebagai
amal mereka,” tandas Asep.
Program Fenomenal
Pembaca tentu pernah mendengar Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park.
Program fenomenal yang digagas WakafPro 99 – Sinergi Foundation, lalu kemudian diluncurkan di
pengujung 2013 lalu ini demikian menyedot perhatian segenap kaum peduli.
“Masalah pemakaman ini rupanya sudah menjadi masalah yang begitu kompleks bagi seluruh lapisan
masyarakat. Bagi kaum dhuafa bahkan jauh lebih rumit, sebab mereka harus sanggup menyediakan
dana yang mencapai jutaan rupiah untuk dapat memakamkan sanak saudaranya dengan
layak,”ungkap Direktur WakafPro 99 – Sinergi Foundation, Asep Irawan.
Selain tingginya biaya pemakaman yang menjadi permasalahan pemakaman di Indonesia, beberapa
faktor lain yang juga cukup berpengaruh, dan penting untuk dipikirkan solusinya antara lain:
Ketersediaan lahan pemakaman yang semakin sempit, suasana pemakaman yang memunculkan
kesan angker, hingga penanganannya yang tidak sesuai syariat. Padahal bagi kaum muslim,
mengurus jenazah dan menyediakan lahan pemakaman hukumnya adalah fardhu kifayah. Wajib bagi
orang-orang muslim di sekitar tempat tinggalnya.
Ikhtiar mewujudkan Taman Wakaf Pemakaman Muslim “Firdaus Memorial Park”, Lembaga
Wakaf Produktif (WakafPro 99), sebagai penggagas sekaligus pengelola, menggalang dana wakaf
4. dari segenap kaum peduli. Dengan Rp 10 juta, para pewakaf (waqif), akan memeroleh benefit, antara
lain: 2 kavling pemakaman untuk pihak keluarga waqif, 2 kavling pemakaman untuk keluarga
dhuafa.
Untuk lahan Taman Wakaf Pemakaman Muslim “Firdaus Memorial Park”, kata Asep,
Alhamdulillah saat ini telah dibebaskan lahan seluas 7 ha di Desa Ciptagumati Kec. Cikalong Wetan
Kab. Bandung Barat. “Apabila Anda melalui tol Cipularang, lahan ini terletak tepat di KM 106,300-
105,700 Tol Purbaleunyi arah Jakarta. Lahan pun tengah dalam proses land clearing dan
pematangan,” katanya.