1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN
APLIKASI e-RAPOR pada
KURIKULUM MERDEKA
Disampaikan oleh: Elly Wismayanti
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
e-Rapor Kurikulum Merdeka adalah sebuah sistem
aplikasi manajemen pelaporan hasil belajar (dapat
berbasis web) yang merupakan opsi alat bantu dan
dapat mengubah pola kerja guru dari pola manual
ke pola digital, yang terintegrasi ke Dapodik,
serta dikembangkan dengan mengacu pada
prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen pada
Kurikulum Merdeka, dan panduan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta mudah
digunakan.
Konsep e-Rapor Kurikulum Merdeka
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip-prinsip Pengembangan e Rapor
3
PRINSIP KETERANGAN
Efektif dan efisien Dikembangkan dengan menu yang sederhana, mudah dipahami dan dimanfaatkan sesuai dengan
fungsinya sehingga tidak menyulitkan guru dengan urusan administrasi karena hanya menginput
satu nilai sebagai kesimpulan akhir proses pembelajaran dan asesmen.
Valid Menggunakan data terkini yang menggambarkan kondisi peserta didik bersumber dari data pokok
pendidikan (dapodik).
Mudah dikelola Terdapat pembagian peran user untuk memudahkan dalam menginput dan mengorganisasikan
nilai.
Informatif Menampilkan nilai dan deskripsi yang menerangkan tujuan pembelajaran yang sudah tercapai atau
perlu pendampingan pada masing-masing mata pelajaran
Berkelanjutan Nilai pada e-Rapor bisa digunakan secara berkelanjutan, tidak terputus saat pergantian semester
atau perubahan versi.
Integratif Mengelola rapor intrakurikuler dan rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu
perangkat.
Terenkripsi / Aman Melindungi data yang terdistribusi dan dikelola, terutama data-data profil peserta didik.
Transparan Prosedur dan kriteria e-Rapor terbuka, dapat diketahui oleh stakeholders.
Kompatibel Dapat diakses dan dimanfaatkan berbagai jenis perangkat.
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip-prinsip Penggunaan e Rapor
4
PRINSIP KETERANGAN
Opsional e-Rapor menjadi perangkat yang membantu manajemen penilaian di satuan pendidikan,
dengan manfaat yang disediakan, bisa dipilih sebagai sebuah bantuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan fungsi manajemen penilaian tersebut.
Sederhana Hanya menginputkan satu nilai akhir dari proses pembelajaran dan asesmen yang telah
dilaksanakan oleh guru di satuan pendidikan.
Integritas Walaupun nilai yang diinput hanya satu nilai akhir, tetapi proses asesmen tetap
dilaksanakan dengan menjunjung tinggi integritas guru dalam melaksanakan asesmen.
Akuntabel Nilai yang diinput harus dapat dipertanggungjawabkan sebagai profesional judgement dari
guru.
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5
Administrator, Guru, Wali Kelas Intrakurikuler dan Projek P5 Unduh dan Helpdesk
● Peran dan Tugas Administrator
● Peran dan Tugas Guru dan Wali Kelas
● Rapor intrakurikuler
● Rapor P5
● Unduhan Aplikasi
● Helpdesk
PERAN MUATAN UNDUH
HAL - HAL YANG DIINFORMASIKAN
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Proses pada aplikasi e-Rapor didasari oleh data
yang terdapat pada DAPODIK masing-masing
satuan pendidikan.
Kunci utama agar proses pemanfaatan aplikasi
e-Rapor dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai, maka perlu dipastikan data DAPODIK-
nya sudah VALID dan BENAR.
Pengguna WAJIB membaca dan memahami
Panduan Pembelajaran dan Asesmen serta
Manual Aplikasi e-Rapor.
ADMIN DAPODIK & GURU
Perlu diperhatikan
7. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran
Penilaian
(Asesmen)
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat
dirancang selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
Sehingga kegiatan penilaian terintegrasi dan berkaitan dengan pembelajaran
8. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen) pada Kurikulum Merdeka
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
1
Mengembangkan Perencanaan Pembelajaran
2
Mengolah Hasil Penilaian (Asesmen)
3
Pelaporan Kemajuan Belajar
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Masih ingatkah
dengan bagian
ini?
9. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk menyusun perencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada Capaian Pembelajaran
perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Tujuan
Pembelajaran
(TP)
terdiri atas:
Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran
Kriteria
Alur Tujuan
Pembelajaran
(ATP)
Menggambarkan urutan pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir
fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
10. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Merumuskan TP Lintas Elemen CP
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Teknik 1
Teknik 2
Teknik 3
11. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP
tersebut.
1
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang
termuat dalam CP tercapai.
2
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
pelajaran.
3
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan
pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik.
4
Perhatikan hal berikut:
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
masing-masing mata
pelajaran, karena
terdapat CP berbasis
konten (PP,
Matematika), sintaks
(Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
kompetensi (Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
12. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
13. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
14. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
15. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
“Komponen dalam
Perencanaan
pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Komponen Perangkat Pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Perencanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:
Perlu
diketahui
Tujuan
Pembelajaran
Langkah/
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
Memuat kompetensi dan
lingkup materi pembelajaran
yang sesuai dengan
kurikulum satuan pendidikan
● Kegiatan belajar sesuai
dengan kemampuan dan
tahapan perkembangan
peserta didik
● Menunjukkan bagaimana
media pembelajaran
digunakan
Proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk
mengetahui kesiapan dan
hasil belajar peserta didik
(untuk pendidikan khusus
memperhatikan kebutuhan
peserta didik)
16. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran
1
Pendidik melakukan asesmen di awal
pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
individu peserta didik untuk mempelajari materi
yang telah dirancang
2
Berdasarkan hasil asesmen awal, pendidik
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
didik
3
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
4
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Melaksanakan asesmen sumatif di akhir
pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat
digunakan sebagai asesmen awal pada
pembelajaran berikutnya.
5 Siklus
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembelajaran
dan asesmen
17. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
● Merupakan alat ukur untuk
mengetahui pencapaian hasil
belajar peserta didik dalam satu
lingkup materi atau periode tertentu,
misalnya satu lingkup materi, akhir
semester, atau akhir tahun ajaran;
● Capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan kriteria
capaian yang telah ditetapkan
● Digunakan pendidik atau satuan
pendidikan untuk mengevaluasi
efektivitas program pembelajaran.
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Karakteristik
Asesmen Formatif dan Sumatif
Formatif Sumatif
● Terpadu dengan proses
pembelajaran, sehingga asesmen
formatif dan pembelajaran menjadi suatu
kesatuan. Perencanaan asesmen
formatif dibuat menyatu dengan
perencanaan pembelajaran;
● Melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaannya (misalnya melalui
penilaian diri, penilaian antarteman, dan
refleksi metakognitif terhadap proses
belajarnya);
● Memperhatikan kemajuan
penguasaan dalam berbagai ranah,
meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, sehingga dibutuhkan
metode/strategi pembelajaran dan
teknik/instrumen.
“Pendidik dan satuan
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk
mengatur pelaksanaan
asesmen formatif
maupun sumatif melalui
berbagai teknik guna
mengukur dan
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam
pembelajaran”
18. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
● Dilakukan secara terus menerus
bersamaan dengan proses
pembelajaran
● menggunakan berbagai teknik
asesmen sesuai dengan target
pada tujuan pembelajaran
● memberikan umpan balik baik
untuk peserta didik maupun
pendidik
● berorientasi pada perubahan,
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
rapor
● bersifat informatif
● Dilakukan untuk mengonfirmasi
capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
lingkup materi, semester atau
akhir jenjang)
● Hasilnya akan digunakan sebagai
bahan pengolah laporan hasil
belajar
● Pemberian umpan balik tetap
dilakukan walaupun data hasil
pengukuran capaian telah didapat
● Menggunakan berbagai teknik
asesmen
Hal yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan Formatif
Perlu
diketahui
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan Sumatif
20. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan
hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.
Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`
Pengolahan Hasil Asesmen
Rapor
1
Portofolio
2
Diskusi/Konferensi
3
Pameran Karya
4
21. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Rapor
1
1. Identitas peserta didik
2 . N a m a satuan pendidikan
3. Kelas
4. Semester
5 . Ma t a pelajaran
6. Nilai
7. Deskripsi
8. Catatan guru
9. Presensi
10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Komponen pada Rapor DIKDASMEN
Catatan:
Format dapat disesuaikan
berdasarkan struktur kurikulum
masing-masing
jenjang.
Deskripsi capaian kompetensi
peserta didik berisi informasi
tentang kompetensi yang sudah
dicapai dan kompetensi yang
perlu ditingkatkan. Deskripsi
menggunakan kalimat positif
dan memotivasi.
24. SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila
❏ Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar
ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
❏ Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
❏ Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
❏ Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan (fase D) ditempatkan dalam kriteria
“Berkembang Sesuai Harapan”.
❏ Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
❏ Pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler, diberikan 1 kali dalam
setahun.