SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Himpunan 
Bekerjasama dengan 
Rinaldi Munir 
1
Perampatan Operasi Himpunan 
2 
n iinAAAA121...   n iinAAAA121...   ininAAAA121...   ininAAAA121...  
3 
Contoh 22. (i) A (B1B2  ... Bn) = (A B1)  (A  B2)  ...  (A  Bn)  niiniiBABA11)()(   (ii) Misalkan A = {1, 2}, B = {a, b}, dan C = {, }, maka A  B  C = {(1, a, ), (1, a, ), (1, b, ), (1, b, ), (2, a, ), (2, a, ), (2, b, ), (2, b, ) }
Hukum-hukum Himpunan 
•Disebut juga sifat-sifat (properties) himpunan 
•Disebut juga hukum aljabar himpunan 
4 
1. Hukum identitas:  A   = A  A  U = A 2. Hukum null/dominasi:  A   =   A  U = U 3. Hukum komplemen:  A  A = U  A  A =  4. Hukum idempoten:  A  A = A  A  A = A
5 
5. Hukum involusi:  )(A= A 6. Hukum penyerapan (absorpsi):  A  (A  B) = A  A  (A  B) = A 7. Hukum komutatif:  A  B = B  A  A  B = B  A 8. Hukum asosiatif:  A  (B  C) = (A  B)  C  A  (B  C) = (A  B)  C 9. Hukum distributif:  A  (B  C) = (A  B)  (A  C)  A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 10. Hukum De Morgan:  BA = BA  BA = BA 11. Hukum 0/1   = U  U = 
Prinsip Dualitas 
•Prinsip dualitas  dua konsep yang berbeda dapat saling dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar. 
6
7 
Contoh: AS  kemudi mobil di kiri depan Inggris (juga Indonesia)  kemudi mobil di kanan depan Peraturan: (a) di Amerika Serikat, - mobil harus berjalan di bagian kanan jalan, - pada jalan yang berlajur banyak, lajur kiri untuk mendahului, - bila lampu merah menyala, mobil belok kanan boleh langsung (b) di Inggris, - mobil harus berjalan di bagian kiri jalan, - pada jalur yang berlajur banyak, lajur kanan untuk mendahului, - bila lampu merah menyala, mobil belok kiri boleh langsung Prinsip dualitas: Konsep kiri dan kanan dapat dipertukarkan pada kedua negara tersebut sehingga peraturan yang berlaku di Amerika Serikat menjadi berlaku pula di Inggris
8 
(Prinsip Dualitas pada Himpunan). Misalkan S adalah suatu kesamaan (identity) yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti , , dan komplemen. Jika S* diperoleh dari S dengan mengganti   ,   ,   U, U  , sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula, maka kesamaan S* juga benar dan disebut dual dari kesamaan S.
9 
1. Hukum identitas: A   = A Dualnya: A  U = A 2. Hukum null/dominasi: A   =  Dualnya: A  U = U 3. Hukum komplemen: A  A = U Dualnya: A  A=  4. Hukum idempoten: A  A = A Dualnya: A  A = A
10 
5. Hukum penyerapan: A  (A  B) = A Dualnya: A  (A  B) = A 6. Hukum komutatif: A  B = B  A Dualnya: A  B = B  A 7. Hukum asosiatif: A  (B  C) = (A  B)  C Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  C 8. Hukum distributif: A  (B  C)=(A  B)  (A  C) Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 9. Hukum De Morgan: BA = A  B Dualnya: BA = A  B 10. Hukum 0/1 = U Dualnya: U = 
11 
Contoh 23. Dual dari (A  B)  (A  B) = A adalah (A  B)  (A  B) = A.
Prinsip Inklusi-Eksklusi 
12 
Untuk dua himpunan A dan B: A  B = A + B – A  B A  B = A +B – 2A  B
13 
Contoh 24. Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5? Penyelesaian: A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3, B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5, A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15), Yang ditanyakan adalah A  B. A = 100/3 = 33, B = 100/5 = 20, A  B = 100/15 = 6 A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47 Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
14 
Untuk tiga buah himpunan A, B, dan C, berlaku A  B  C = A + B + C – A  B – A  C – B  C + A  B  C Untuk himpunan A1, A2, …, Ar, berlaku: A1  A2  …  Ar = i Ai –  rji1 Ai  Aj +  rkji1 Ai  Aj  Ak + … + (-1)r-1 A1  A2  …  Ar
Latihan: 
Di antara bilangan bulat antara 101 – 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 atau 5 namun tidak keduanya? 
15
16 
Penyelesaian: Diketahui:  U = 500  A = 600/4 – 100/4 = 150 – 25 = 125  B = 600/5 – 100/5 = 120 – 20 = 100  A  B  = 600/20 – 100/20 = 30 – 5 = 25 yang ditanyakan  BA = ? Hitung terlebih dahulu  A  B =  A +  B – 2 A  B  = 125 + 100 – 50 = 175 untuk mendapatkan  BA  = U – A  B = 500 – 175 = 325
Partisi 
17 
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong A1, A2, … dari A sedemikian sehingga: (a) A1  A2  … = A, dan (b) Ai  Aj =  untuk i  j Contoh 25. Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1}, {2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah partisi A.
Himpunan Ganda (multiset) 
18 
Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus berbeda) disebut himpunan ganda (multiset). Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}. Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan ganda adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda. Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0 adalah 4. Himpunan (set) merupakan contoh khusus dari suatu multiset, yang dalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1. Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai kardinalitas himpunan padanannya (ekivalen), dengan mengasumsikan elemen- elemen di dalam multiset semua berbeda.
19 
Operasi Antara Dua Buah Multiset: Misalkan P dan Q adalah multiset: 1. P  Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas maksimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q. Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c }, P  Q = { a, a, a, b, c, c, d, d } 2. P  Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas minimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q. Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c } P  Q = { a, a, c }
20 
3. P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan:  multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika selisihnya positif  0, jika selisihnya nol atau negatif. Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f } maka P – Q = { a, e } 4. P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum) dua buah himpunan ganda, adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan penjumlahan dari multiplisitas elemen tersebut pada P dan Q. Contoh: P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d }, P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03KuliahKita
 
PPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritPPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritSigitpga
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrithaqiemisme
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusEman Mendrofa
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09KuliahKita
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 03
 
PPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritPPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika Diskrit
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 
Kalkulus modul i himpunan
Kalkulus modul i himpunanKalkulus modul i himpunan
Kalkulus modul i himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 

Similar to Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04

Similar to Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04 (20)

Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
Himpunan metstat
Himpunan metstatHimpunan metstat
Himpunan metstat
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
Himpunan.pptx
Himpunan.pptxHimpunan.pptx
Himpunan.pptx
 
HIMPUNAN
HIMPUNANHIMPUNAN
HIMPUNAN
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppt
 
20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt
 
Logika informatika-4
Logika informatika-4Logika informatika-4
Logika informatika-4
 
3.himpunan
3.himpunan3.himpunan
3.himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan-(2016).pptx
Himpunan-(2016).pptxHimpunan-(2016).pptx
Himpunan-(2016).pptx
 
Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02
 
3.himpunan 3
3.himpunan 33.himpunan 3
3.himpunan 3
 

More from KuliahKita

CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiCSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorCSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipCSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionCSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabCSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuCSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbCSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarCSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridCSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridKuliahKita
 
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutEksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutKuliahKita
 
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanEksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanKuliahKita
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)KuliahKita
 
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)KuliahKita
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)KuliahKita
 
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligencePasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligenceKuliahKita
 
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03KuliahKita
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02KuliahKita
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01KuliahKita
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementKuliahKita
 

More from KuliahKita (20)

CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
 
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiCSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
 
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorCSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
 
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipCSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
 
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionCSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
 
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabCSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
 
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuCSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
 
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbCSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
 
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarCSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
 
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridCSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
 
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutEksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
 
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanEksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)
 
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
 
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligencePasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
 
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04

  • 1. Himpunan Bekerjasama dengan Rinaldi Munir 1
  • 2. Perampatan Operasi Himpunan 2 n iinAAAA121...   n iinAAAA121...   ininAAAA121...   ininAAAA121...  
  • 3. 3 Contoh 22. (i) A (B1B2  ... Bn) = (A B1)  (A  B2)  ...  (A  Bn)  niiniiBABA11)()(   (ii) Misalkan A = {1, 2}, B = {a, b}, dan C = {, }, maka A  B  C = {(1, a, ), (1, a, ), (1, b, ), (1, b, ), (2, a, ), (2, a, ), (2, b, ), (2, b, ) }
  • 4. Hukum-hukum Himpunan •Disebut juga sifat-sifat (properties) himpunan •Disebut juga hukum aljabar himpunan 4 1. Hukum identitas:  A   = A  A  U = A 2. Hukum null/dominasi:  A   =   A  U = U 3. Hukum komplemen:  A  A = U  A  A =  4. Hukum idempoten:  A  A = A  A  A = A
  • 5. 5 5. Hukum involusi:  )(A= A 6. Hukum penyerapan (absorpsi):  A  (A  B) = A  A  (A  B) = A 7. Hukum komutatif:  A  B = B  A  A  B = B  A 8. Hukum asosiatif:  A  (B  C) = (A  B)  C  A  (B  C) = (A  B)  C 9. Hukum distributif:  A  (B  C) = (A  B)  (A  C)  A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 10. Hukum De Morgan:  BA = BA  BA = BA 11. Hukum 0/1   = U  U = 
  • 6. Prinsip Dualitas •Prinsip dualitas  dua konsep yang berbeda dapat saling dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar. 6
  • 7. 7 Contoh: AS  kemudi mobil di kiri depan Inggris (juga Indonesia)  kemudi mobil di kanan depan Peraturan: (a) di Amerika Serikat, - mobil harus berjalan di bagian kanan jalan, - pada jalan yang berlajur banyak, lajur kiri untuk mendahului, - bila lampu merah menyala, mobil belok kanan boleh langsung (b) di Inggris, - mobil harus berjalan di bagian kiri jalan, - pada jalur yang berlajur banyak, lajur kanan untuk mendahului, - bila lampu merah menyala, mobil belok kiri boleh langsung Prinsip dualitas: Konsep kiri dan kanan dapat dipertukarkan pada kedua negara tersebut sehingga peraturan yang berlaku di Amerika Serikat menjadi berlaku pula di Inggris
  • 8. 8 (Prinsip Dualitas pada Himpunan). Misalkan S adalah suatu kesamaan (identity) yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti , , dan komplemen. Jika S* diperoleh dari S dengan mengganti   ,   ,   U, U  , sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula, maka kesamaan S* juga benar dan disebut dual dari kesamaan S.
  • 9. 9 1. Hukum identitas: A   = A Dualnya: A  U = A 2. Hukum null/dominasi: A   =  Dualnya: A  U = U 3. Hukum komplemen: A  A = U Dualnya: A  A=  4. Hukum idempoten: A  A = A Dualnya: A  A = A
  • 10. 10 5. Hukum penyerapan: A  (A  B) = A Dualnya: A  (A  B) = A 6. Hukum komutatif: A  B = B  A Dualnya: A  B = B  A 7. Hukum asosiatif: A  (B  C) = (A  B)  C Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  C 8. Hukum distributif: A  (B  C)=(A  B)  (A  C) Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 9. Hukum De Morgan: BA = A  B Dualnya: BA = A  B 10. Hukum 0/1 = U Dualnya: U = 
  • 11. 11 Contoh 23. Dual dari (A  B)  (A  B) = A adalah (A  B)  (A  B) = A.
  • 12. Prinsip Inklusi-Eksklusi 12 Untuk dua himpunan A dan B: A  B = A + B – A  B A  B = A +B – 2A  B
  • 13. 13 Contoh 24. Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5? Penyelesaian: A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3, B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5, A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15), Yang ditanyakan adalah A  B. A = 100/3 = 33, B = 100/5 = 20, A  B = 100/15 = 6 A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47 Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
  • 14. 14 Untuk tiga buah himpunan A, B, dan C, berlaku A  B  C = A + B + C – A  B – A  C – B  C + A  B  C Untuk himpunan A1, A2, …, Ar, berlaku: A1  A2  …  Ar = i Ai –  rji1 Ai  Aj +  rkji1 Ai  Aj  Ak + … + (-1)r-1 A1  A2  …  Ar
  • 15. Latihan: Di antara bilangan bulat antara 101 – 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 atau 5 namun tidak keduanya? 15
  • 16. 16 Penyelesaian: Diketahui:  U = 500  A = 600/4 – 100/4 = 150 – 25 = 125  B = 600/5 – 100/5 = 120 – 20 = 100  A  B  = 600/20 – 100/20 = 30 – 5 = 25 yang ditanyakan  BA = ? Hitung terlebih dahulu  A  B =  A +  B – 2 A  B  = 125 + 100 – 50 = 175 untuk mendapatkan  BA  = U – A  B = 500 – 175 = 325
  • 17. Partisi 17 Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong A1, A2, … dari A sedemikian sehingga: (a) A1  A2  … = A, dan (b) Ai  Aj =  untuk i  j Contoh 25. Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1}, {2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah partisi A.
  • 18. Himpunan Ganda (multiset) 18 Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus berbeda) disebut himpunan ganda (multiset). Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}. Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan ganda adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda. Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0 adalah 4. Himpunan (set) merupakan contoh khusus dari suatu multiset, yang dalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1. Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai kardinalitas himpunan padanannya (ekivalen), dengan mengasumsikan elemen- elemen di dalam multiset semua berbeda.
  • 19. 19 Operasi Antara Dua Buah Multiset: Misalkan P dan Q adalah multiset: 1. P  Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas maksimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q. Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c }, P  Q = { a, a, a, b, c, c, d, d } 2. P  Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas minimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q. Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c } P  Q = { a, a, c }
  • 20. 20 3. P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan:  multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika selisihnya positif  0, jika selisihnya nol atau negatif. Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f } maka P – Q = { a, e } 4. P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum) dua buah himpunan ganda, adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan penjumlahan dari multiplisitas elemen tersebut pada P dan Q. Contoh: P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d }, P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }