2. 1 Menjelaskan posisi RS
dalam Sistem Kesehatan Nasional
2
Menjelaskan reformasi
pengorganisasian RS
3 Menjelaskan strategi
survival bagi RS
4
Menjelaskan konsep dasar
Keselamatan Pasien
5
Menjelaskan konsep
Pengendalian Infeksi
6
Menjelaskan hubungan
mutu pelayanan RS dengan
Keselamatan Pasien
dan Pengendalian Infeksi
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
4. 1. Posisi RS Dalam SKN
A. Pemahaman Upaya Kesehatan dalam SKN
B. Posisi Rumah Sakit Dalam SKN
2. Reformasi Pengorganisasian RS
A. Pemahaman Mengenai BLUD
B. Persiapan BLUD
C. Persyaratan Administratif
D. Kendala dalam Implementasi PPK BLUD
E. Isu kekinian RS
3. Strategi Survival Rumah Sakit
A. Pemahaman Mengenai Strategi
B. Strategi Besar (Grand Strategy)
C. Strategi Generik untuk Unit-Unit Pelayanan
D. Penyusunan Program dan Penetapan Anggaran
4. Konsep Dasar Keselamatan Pasien
A. Pendahuluan
B. Definisi keselamatan pasien
C. Tujuan keselamatan pasien
D. Standar, Sasaran Dan Langkah Keselamatan
Pasien
5. Konsep Pengendalian Infeksi
A. Pengendalian administratif
B. Pengendalian dan rekayasa lingkungan
C. Alat Perlindungan Diri (APD)
6. Hubungan Mutu Pelayanan RS dengan Keselamatan
Pasien dan Pengendalian Infeksi
A. Mutu dan pengendalian infeksi
B. Mutu dan Keselamatan pasien
7. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis
daerah dalam memberikan pelayanan kepada
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah
A1 Permendagri 79/2018)
8. Fleksibilitas: keleluasaan dalam pola pengelolaan
keuangan dengan menerapkan praktek bisnis
meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa
keuntungan dalam rangka memajukan
mencerdaskan kehidupan bangsa
Praktek Bisnis Yang Sehat : Penyelenggaraan
fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah
dalam rangka pemberian layanan yang bermutu,
berkesinambungan dan berdaya saing
9. Internal Eksternal
a. Mendorong perubahan pola pikir pimpinan, pegawai BLUD dari
birokratis menjadi government entrepeneur.
b. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Pola Tata
Kelola RSUD.
c. Menyusun, mengevaluasi / memperbaharui SPM.
d. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui RSB atau
Rencana Lima Tahunan RSUD.
e. Menyusun Laporan Keuangan tahun berjalan.
f. Menyiapkan dokumen lain yang diperlukan, misalnya pernyataan
kesanggupan meningkatkan kinerja dan pernyataan kesediaan
diaudit oleh auditor independen.
g. Secara kontinu membangun sistem penilaian kinerja SDM,
informasi manajemen, manajemen mutu RS, dsb.
a. Menyamakan persepsi antara pemerintah daerah, DPRD,
dan RSUD mengenai konsep dan tujuan BLUD, konsep
manajemen keuangan/praktek-praktek bisnis yang sehat.
b. Melakukan advokasi agar memperoleh dukungan
pemerintah daerah dalam pelimpahan kewenangan
pengelolaan keuangan kepada BLUD
c. Mengadvokasi pemerintah daerah untuk mempersiapkan
berbagai draft keputusan dan peraturan kepala daerah yang
diperlukan jika RSUD sudah ditetapkan sebagai BLUD
d. Mendorong pemerintah untuk membentuk tim penilai yang
objektif, independen, kompeten, dan integritas
Persiapan BLUD
10. Advokasi Kepala Daerah
1
Pembentukan
tim penilai
2
Penetapan
BLUD
3
Standar
Pelayanan
Minimal
4
Rencana Bisnis
Anggaran
5
Pengadaan
Barang dan
Jasa
6
Dewan
Pengawas, dll
Keputusan
Kepala Daerah
Peraturan
Kepala Daerah
11. PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Empat
Standar Pelayanan Minimal
Lima
Laporan Keuangan pokok
atau prognosa/proyeksi
laporan keuangan
Enam
Laporan audit terakhir atau
pernyataan bersedia untuk diaudit
oleh lembaga independen
Pernyataan kesanggupan :
meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi
masyarakat
Satu
Rencana Strategis Bisnis
Tiga
Pola tata kelola
Dua
12. Latar belakang penetapan menjadi BLUD
Tata Kelola Dewan Pengawas
Belum pernah menghitung unit cost
Kebingungan mengenai bentuk kelembagaan
Belum terbiasa memonitor kinerja pelayanan
dan tidak ada standar kinerja
KendalaImplementasi BLUD
13. • Perbedaan pola pikir antara pemerintah daerah dengan pimpinan
BLUD
• Adanya pola pikir menjadi BLUD maka PAD akan berkurang.
• Kurangnya komitmen dan kepemimpinan di level manajemen
maupun fungsional.
• Tidak terbiasa dengan fleksibilitas yang dimiliki oleh BLUD.
KendalaImplementasi BLUD
14. Akreditasi
Fraud dalam JKN
Pengelolaan dan
Klaim RS Era JKN
Rujukan
berjenjang
RS sebagai UPT
Dinas Kesehatan,
dll
Isu-IsuKekinianRS
Hal yang sangat dan saling berkaitan dengan pengorganisasian RS saat ini
20. Setiap tindakan medis
mempunyai resiko, baik kecil,
sedang maupun besar
Merupakan tempat yang
penuh dengan risiko yang
membahayakan pasien
Per tahun pasien meninggal
di seluruh dunia karena
Medical Error yang dapat
dicegah
Medical Error penyebab No. 3
kematian di AS (2013), jauh diatas
kecelakaan termasuk kecelakaan
pesawat terbang
Risiko
Pasien 1 juta
No. 3RS
Tindakan medis semestinya memberikan
dampak positif dan tidak merugikan
pasien. Namun pada kenyataannya tidak
sedikit pasien yang menerima dampak
buruk akibat medical error
Medical Error
22. Sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Keselamatan Pasien
25. 1. Hak Pasien
2. Pendidikan bagi pasien
dan keluarga
7StandarKeselamatanPasien
26. 3. Keselamatan Pasien
dalam kesinambungan
pelayanan
4. Penggunaan metode peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi
dan peningkatan Keselamatan
Pasien
27. 5. Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan Keselamatan
Pasien
6. Pendidikan bagi staf tentang
Keselamatan Pasien
Dan
7. Komunikasi merupakan kunci
bagi staf untuk mencapai
Keselamatan Pasien
28. Mengidentifikasi pasien
dengan benar
Memastikan lokasi,
Prosedur dan Pasien
yang benar
Mengurangi risiko
cedera pasien
akibat terjatuh
Meningkatkan keamanan
obat-obatan yang
harus diwaspadai
6 Sasaran
Keselamatan
pasien
Meningkatkan
komunikasi yang
efektif
Mengurangi risiko
infeksi akibat
perawatan kesehatan
29. 1. Membangun kesadaran akan
nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3.Mengintegrasikan
aktivitas pengelolaan risiko
4.Mengembangkan
sistem pelaporan
5. Melibatkan dan
berkomunikasi
dengan pasien
6. Belajar dan
berbagi
pengalaman
tentang
keselamatan
pasien
7 langkah Keselamatan pasien
7. Mencegah
cedera melalui
implementasi
sistem
keselamatan
pasien
30. Pendekatan ilmiah dan solusi
praktis yang dirancang untuk
mencegah bahaya yang
disebabkan oleh infeksi pada
pasien dan pekerja kesehatan
Pengendalian Infeksi
34. Dilakukan by design
RS ber-Mutu
Tidak cukup pelayanan Prima
(services excellent)
Mutu juga menhendaki output klinis
yang prima (clinical excellent)
Memperhatikan keselamatan
pasien (patient safety)
35. Kegiatan PPI = Inisiatif jaminan mutu untuk membatasi /
menghilangkan risiko dari fasilitas, pasien, pengunjung, dan
staf
Mutu & PPI
36. Mutu dan keselamatan Pasien
Peningkatan mutu dan keselamatan = peningkatan interaksi
profesional, pengorganisasian, dan produk / teknologi dengan
pasien/petugas yang menggunakannya.
Strategi peningkatan mutu dan keamanan untuk mengoptimalkan
kinerja provider kesehatan dalam memenuhi tuntutan dan
kebutuhan pelanggan
Tujuan akhirnya untuk mencapai / mempertahankan tingkat
kesehatan optimum bagi pelanggan