SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Baixar para ler offline
KONSEP DASAR PERENCANAAN
KURIKULUM VOKASIONAL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
September 2022
Oleh:
Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd.
KONSEP DASAR KURIKULUM
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk :
▪ Mencapai tujuan pendidikan
▪ Pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Cakupan pembahasan:
A. Pengertian
B. Dimensi-dimensi
C. Fungsi
D. Peran
E. Hubungan Kurikulum dgn pembelajaran
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Pengertian secara
Tradisional
Sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh
peserta didik di sekolah
untuk memperoleh ijazah
...lanjutan pengertian kurikulum
Pengertian Modern
Kurikulum merupakan semua kegiatan dan pengalaman
potensial yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di
dalam kelas maupun diluar sekolah (atas tanggungjawab
sekolah) untuk mencapai tujuan pendidikan.
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
B. DIMENSI-DIMENSI KURIKULUM
Kurikulum sebagai:
1. Ide
2. Rencana tertulis
3. Kegiatan
4. Hasil belajar
5. Disiplin ilmu
6. Sistem
(Zainal Arifin, 2013)
1. KURIKULUM SEBAGAI SUATU IDE
❑ Ide kurikulum bersifat dinamis
Berubah mengikuti perkembangan zaman.
❑ Ada dalam pemikiran orang yang terlibat dalam proses
pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, peserta
didik, orang tua, akademisi dll.
❑ Ide kurikulum setiap orang tentu berbeda.
Ini dapat dijadikan landasan pengembangan kurikulum.
❑ Dimensi kurikulum sebagai suatu ide, dijadikan langkah awal
dalam pengembangan kurikulum.
2. KURIKULUM SEBAGAI
RENCANA TERTULIS
❑ Tertuang dalam dokumen tertulis.
❑ Merupakan realisasi dari dimensi kurikulum sebagai ide.
❑ Berisi tentang: pengembangan tujuan dan kompetensi,
struktur kurikulum, kegiatan dan pengalaman belajar,
organisasi kurikulum, manajemen kurikulum, hasil
belajar, dan sistem evaluasi.
❑ Banyak mengalami kesulitan, karena ide-idenya terlalu
umum dan tidak dimengerti oleh pelaksana kurikulum.
3. KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN
❑ Merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi di
lapangan.
❑ Antara ide dan pelaksanaan mungkin sejalan tetapi mungkin
juga tidak.
❑ Apa yang diperoleh peserta didik di sekolah maupun di luar
sekolah merupakan refleksi dan realisasi dari dimensi
kurikulum sebagai rencana tertulis.
4. KURIKULUM SEBAGAI HASIL BELAJAR
❑ Hasil belajar merupakan bagian dari kurikulum, tetapi
kurikulum bukan hanya hasil belajar.
❑ Hasil belajar terdiri atas domain:
▪ Sikap (afektif),
▪ Pengetahuan (kognitif),
▪ Keterampilan (Psikomotor).
❑ Secara teoritis, domain hasil belajar tersebut dapat
dipisahkan, tetapi secara praktis domain tersebut
harus bersatu.
5. KURIKULUM SEBAGAI DISIPLIN ILMU
❑ Kurikulum memiliki konsep, prinsip, prosedur, asumsi, dan teori yang
dapat dianalisis dan dipelajari oleh pakar kurikulum, peneliti
kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, serta pihak-pihak yang
berkompeten.
❑ Tujuan kurikulum adalah untuk mengembangkan ilmu tentang
kurikulum.
❑ Pada tingkat universitas terdapat program studi pengembangan
kurikulum (misalnya di FIP UNY), baik di jenjang S.1 (sarjana), S.2
(magister) maupun S.3 (Doktor).
6. KURIKULUM SEBAGAI SUATU SISTEM
❑ Sistem kurikulum mencakup tahap pengembangan
kurikulum (mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan kurikulum).
❑ Sitem kurikulum di sekolah merupakan sistem tentang
kurikulum apa yang akan disusun dan bagaimana
melaksanakannya (misalnya kurikulum 2013 revisi).
❑ Sistem kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari sistem pendidikan, sistem persekolahan, dan sistem
masyarakat.
C. FUNGSI
KURIKULUM
Secara Umum
a. Pendidikan umum : mepersiapkan siswa menjadi anggota
masyarakat yang bertanggungjawab sebagai warga
negara
b. Suplementasi : memberikan pelayanan kepada siswa
yang berbeda-beda
c. Eksplorasi : menemukan dan mengembangkan minat dan
bakat siswa
d. Keahlian : mengembangkan siswa sesuai dengan
keahliannya yang didasarkan minat dan bakatnya
Fungsi kurikulum secara khusus
Fungsi Kurikulum bagi Siswa
a. Penyesuaian : membantu siswa menyesuaikan dengan lingkungan
b. Integrasi : membentuk pribadi mampu bermasyarakat
c. Diferensiasi : memberi pelayanan terhadap perbedaan individu
dalam masyarakat
d. Persiapan : menyiapkan siswa melanjutkan kependidikan yang lebih
tinggi
e. Pemilihan : memberi kesempatan siswa memilih jurusan sesuai
kemampuan, minat, dan kebutuhannya
f. Diagnostik : membantu siswa memahami dirinya sehingga mampu
mempu mengembangkan semua potensi dirinya
Bagi guru
Pedoman dalam pelaksanaan
proses pembelajaran
Bagi kepala sekolah
Penyusunan program sekolah
Bagi pengawas
Panduan dalam supervisi
...lanjutan fungsi kurikulum
D. PERAN KURIKULUM
1. Peran konservatif : mewariskan,
mentransmisikan, dan menafsirkan nilai-nilai
sosial-budaya
2. Peran kreatif : menciptakan dan menyusun
kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif sesuai
dengan kebutuhan siswa dan masyarakat
3. Peran kritis dan evaluatif : menilai dan memilih
nilai-nilai sosial-budaya yang akan diwariskan
kepada siswa
E. HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN
PEMBELAJARAN
❑ Kurikulum merupakan rencana tertulis untuk mencapai
tujuan pembelajaran
❑ Pembelajaran merupakan implementasi dari sistem
kurikulum sebagai masukan dalam proses
pengembangan kurikulum.
❑ Komponen kurikulum : tujuan pembelajaran,
pengalaman belajar, strategi pencapaian tujuan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
KONDISI DAN TANTANGAN
PENDIDIKAN VOKASIONAL
Oleh:
Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
A. PENGERTIAN UMUM PENDIDIKAN VOKASIONAL
B. LANDASAN EKSISTENSI PENDIDIKAN VOKASIONAL
1. Pendidikan dan asumsi tentang anak didik
2. Konteks sosial pendidikan vokasional
3. Dimensi ekonomi pendidikan vokasional
4. Pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan
C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL
M A T E R I
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
A. PENGERTIAN UMUM PENDIDIKAN VOKASIONAL
• Rupert Evans(1978)
Pendidikan Vokasional adalah bagian dari sistem yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada
satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan
daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
• Penjelasan UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu.
• PP 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3 ttg pendidikan menengah
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan jenjang menengah
yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa
untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
B. LANDASAN EKSISTENSI PENDIDIKAN VOKASIONAL
1. Pendidikan dan asumsi tentang anak didik
2. Konteks sosial pendidikan vokasional
3. Dimensi ekonomi pendidikan vokasional
4. Pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan
Konsep-konsep yang melandasi eksistensi pendidikan
vokasional sebagai suatu system:
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
1. Pendidikan dan Asumsi Tentang Anak Didik
• Pendidikan merupakan salah satu bentuk
interaksi sosial yang telah melembaga.
• Pendidikan secara luas diartikan sebagai suatu
proses sosialisasi yang memungkinkan
seseorang mempelajari cara hidup.
• Secara eksplisit berarti proses pendidikan itu
akan berlangsung seumur hidup.
a. Pendidikan
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
b. Asumsi tentang Anak Didik
• Asumsi tentang anak didik akan menentukan langkah dan
strategi dalam perencanaan, organisasi dan pelaksanaan
program pendidikan vokasional.
• Asumsi tsb adalah:
1) Manusia pada dasarnya tidak menyukai pendidikan formal
dan sedapat mungkin akan berusaha menghindari,
sehingga utk belajar anak harus dipaksa, diberi motivasi,
dan kalau perlu diberi ancaman.
2) Manusia dilahirkan dalam keadaan kepala kosong.
Sekolah/pendidikan tugasnya menulisi lembaran kosong tsb
dengan hal-hal yg bermanfaat baginya.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
…lanjutan asumsi
3) Anak didik laksana bahan baku batu asah yang
masih harus diasah dan dibentuk untuk dapat
dimanfaatkan .
4) Manusia pada dasarnya merupakan mahluk yang
penuh rasa ingin tahu dan dengan sendirinya
gemar belajar serta memiliki kemampuan besar
untuk belajar.
5) Setiap anak didik mempunyai potensi: sosial,
moral, inelektual dan fisik.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
Implikasi:
Perencana pendidikan vokasional perlu
membuat sintesis/pendekatan yang
eklektis, yaitu menggabungkan komponen-
komponen dari teori/asumsi yg berbeda-
beda utk memperoleh suatu kesatuan
gambaran yang utuh.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
2. Konteks Sosial Pendidikan Vokasional
❑ Tujuan dan isi pendidikan vokasional dibentuk oleh kebutuhan
masyarakat yang berubah dengan pesat,
❑ Pendidikan Vokasional harus berperan aktif dalam menentukan
tingkat dan arah perubahan tersebut.
❑ Perkembangan Pendidikan vokasional terjadi melalui dua institusi
sosial:
1. Struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau
tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan,
perolehan dan pemantapan karir.
2. Pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian
budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
3. Dimensi Ekonomi Pendidikan Vokasional
❑ Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan vokasional
adalah dari kerangka investasi dan nilai balikan (value of
return) hasil pendidikan vokasional.
❑ Pendidikan vokasional memiliki konsekuensi investasi lebih
besar daripada pendidikan umum.
❑ Memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat
dibandingkan dengan pendidikan umum.
❑ Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi
pendidikan vokasional dirancang sejalan dengan
perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-tugas
pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
4. Pendidikan Vokasional dan Ketenagakerjaan
❑ Pendidikan vokasional harus lebih fokus pada komponen
pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan
potensi manusia secara optimal.
❑ Pendidikan vokasional seharusnya tidak hanya mendidik
anak didik dengan seperangkat skill tertentu saja, karena
keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu
totalitas.
❑ Mengembangkan kemampuan spesifik anak didik secara
terpisah dari totalitas berakibat memberikan bekal yang
sangat terbatas bagi masa depannya.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN
VOKASIONAL
Kelemahan orientasi pendidikan vokasional:
1. Kesulitan dalam menempatkan lulusan
2. Memerlukan investasi dan biaya
penyelenggaraan yang mahal.
3. Pemakai lebih senang memperkerjakan
tenaga yang pendidikannya lebih rendah
untuk dilatih di tempat kerja.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
Perkembangan Pendidikan Vokasional
• Pendidikan vokasional (bidang teknologi) sudah
ada sejak jaman penjajahan yaitu Sekolah Teknik
(ST) yang setingkat dengan SLTP.
• Lulusan ST diorientasikan menjadi tukang di
bidang: batu, kayu, logam/mesin, dsb.
• Untuk bidang di luar teknik terdapat Sekolah
Menengah ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah
Kepandaian Puteri (SKP), Sekolah Guru Bawah
(SGB)→ guru SD
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
• Untuk tingkat SLTA terdapat Sekolah Teknik
Menengah (STM), Sekolah Guru Atas (SGA) yg
kemudian menjadi Sekolah Pendidikan Guru
(SPG), Sekolah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA), dll.
• Pada tahun 1997 sekolah kejuruan tingkat SLTA
tersebut berganti nama menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
Landasan Pengembangan
Kurikulum Vokasional
07/10/2022 16.07 07/10/2022 16.07
Hakikat Pengembangan Kurikulum
■ Pengembangan kurikulum merupakan proses
penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran
serta bagaimana cara mempelajarinya.
■ Proses tersebut meliputi orientasi, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi.
■ Orientasi berupa kebijakan-kebijakan umum.
07/10/2022 16.07
Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Landasan filosofis
2. Landasan psikologis
3. Landasan sosiologis
4. Landasan teknologis
07/10/2022 16.07
1. Landasan Filosofis
■ Filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh,
dan mendalam (Socrates).
■ Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.
■ Tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau
pandangan suatu hidup bangsa,
■ Kurikulum harus mencerminkan falsafah /pandangan
bangsa tersebut.
■ Falsafah hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila maka
kurikulum pendidikan pun harus disesuaikan dengan
nilai-nilai pancasila.
07/10/2022 16.07
Fungsi Filsafat
dalam Pengembangan Kurikulum
1. Menentukan arah dan tujuan pendidikan
2. Menentukan materi pelajaran yang harus diberikan
(sesuai dengan tujuan)
3. Menentukan strategi/cara pencapaian tujuan.
4. Menentukan tolak ukur keberhasilan
1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa
dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan
bekerja.
2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang
sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap
individu memodali minatnya, pengetahuannya dan
keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau
pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang
memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat
untung darinya. 07/10/2022 16.07
Filsafat dalam PTK
16 Teori Charles Prosser
6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar
diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan nantinya.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai
pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan
pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan.
8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus
dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada
jabatan tersebut.
9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
10.Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan
tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata
(pengalaman sarat nilai).
11.Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan
pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli
okupasi tersebut. 07/10/2022 16.07
Lanjutan teori prosser
07/10/2022 16.07
Lanjutan teori prosser
12. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
13.Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang
efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang
memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat
pengajaran kejuruan.
14.Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang
digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik
mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut.
15.Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.
16.Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak
terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan
beroperasi.
07/10/2022
16.07
2. Landasan Psikologis
■ Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku
manusia.
■ Pada proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya.
■ Kesalahan persepsi terhadap peserta didik dapat
menyebabkan kesalahan arah praktik pendidikan.
■ Kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologi
perkembangan dan psikologi belajar anak.
07/10/2022 16.07
3. Landasan Sosiologis
■ Pendidikan adalah proses mempersiapkan
individu agar menjadi warga masyarakat.
■ Kurikulum harus memfasilitasi peserta didik agar
mampu bekerjasama, berinteraksi,
menyesuaikan diri dengan kehidupan di
masyarakat
07/10/2022 16.07
4. Landasan Teknologis
➢ Ilmu pengetahuan merupakan seperangkat
pengetahuan yang disusun secara sistematis yang
dihasilkan melalui penelitian.
➢ Teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari.
➢ Pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa untuk
menghadapi masa depan termasuk perubahan IPTEKS,
maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan
pada IPTEKS.
Ilmu
Pengetahuan
Teknologi Pendidikan
Masa
Depan
Komponen
Pengembangan
Kurikulum Kejuruan
Oktober 2022
Komponen Pengembangan Kurikulum
EVALUASI
(Standar Penilaian)
TUJUAN
(Standar Kompetensi
Lulusan)
METODE
(Standar Proses)
ISI
(Standar Isi)
10/7/2022
4:08 PM
A. Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4:
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan Institusional ( TI )
c. Tujuan Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan
Pembelajaran ( TP )
10/7/2022 4:08 PM
Domain dalam Tujuan Pembelajaran
(Taxonomy Bloom, 1948)
10/7/2022 4:08 PM
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Domain Kognitif
(Bloom, 1956)
1) Pengetahuan ( Knowledge )
2) Pemahaman ( comprehension )
3) Penerapan ( application )
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
10/7/2022 4:08 PM
Domain Kognitif (Revisi)
Anderson dan Krathwohl, 2001
10/7/2022 4:08 PM
C1. Mengingat
C2. Memahami
C3. Mengaplikasikan
C4. Menganalisis
C5. Mengevaluasi
C6. Mencipta
Domain Afektif
(David Krathwol, 1964)
1) Menerima
2) Menanggapi
3) Menghargai
4) Menghayati
5) Mengamalkan
10/7/2022 4:08 PM
10/7/2022 4:08 PM
Dimensi KI-4
(Keterampilan)
Keterampilan
Abstrak
K-1 Mengamati
K-3 Mencoba
K-4 Menalar
K-2 Menanya
K-5 Menyaji
K-6 Mencipta
Keterampilan Kongkrit
Imitasi
Presisi
Artikulasi
Manipulasi
Naturalisasi
Persepsi,
Kesiapan, Meniru
Mahir
Alami
Membiasakan
Orisinal
Dave Simpson
Dyers
Domain Psikomotor (Dyers, Dave dan Simpson)
B. Komponen Isi /Materi Pelajaran
❑ Isi kurikulum merupakan komponen yang
berhubungan dengan pengalaman belajar
siswa.
❑ Isi kurikulum menyangkut aspek:
1. Pengetahuan atau materi pelajaran yg
tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran, dan
2. Aktivitas/kegiatan siswa.
10/7/2022 4:08 PM
C. Komponen Metode/Strategi
❑ Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun agar tujuan tercapai secara
optimal.
❑ Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan
❑ Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
sebagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
10/7/2022 4:08 PM
D. Komponen Evaluasi
Dimensi I
a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang
pelaksanaan kurikulum.
b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir
jangka waktu, misalnya pada akhir semester ,
tahun pelajaran atau setelah lima tahun untuk
mengetahui evektifitas kurikulum.
10/7/2022 4:08 PM
.....lanjutan Komponen Evaluasi
Dimensi II
a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan
proses dalam pelaksanaan kurikulum.
b. Produk : yang dievaluasi hasil-hasil yang dapat
dilihat dari silabus, RPP dan alat-alat pelajaran
yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil belajar
siswa.
10/7/2022 4:08 PM
JPTSP FT UNY
PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM VOKASIONAL
07/10/2022 16.08
Oleh
Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd.
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
2022
JPTSP FT UNY
A. PRINSIP UMUM
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Prinsip Relevansi
2. Prinsip Fleksibilitas
3. Prinsip Kontinuitas
4. Prinsip Efektivitas
5. Prinsip Efisiensi
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
1. PRINSIP RELEVANSI
❑ Pengalaman belajar yang disusun harus relevan dengan
kebutuhan masyarakat
❑ Relevansi terbagi menjadi dua:
• Relevansi internal: setiap kurikulum harus memiliki
keserasian antara komponen- komponennya
• Relevansi eksternal:
▪ relevan dengan lingkungan peserta didik,
▪ relevan dengan perkembangan zaman,
▪ relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
2. PRINSIP FLEKSIBILITAS
a. Kurikulum harus lentur dalam pelaksanaan
pembelajaran.
b. Fleksibel bagi guru: memberi ruang gerak guru untuk
mengembangkan program pengajarannya
c. Fleksibel bagi siswa: menyediakan program pilihan
sesuai minat dan bakat siswa.
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
3. PRINSIP KONTINUITAS
07/10/2022 16.08
❑ Perlu dijaga keterkaitan dan kesinambungan
antara materi dan jenis program pendidikan.
❑ Meliputi kesinambungan antar kelas maupun
antar jenjang pendidikan
❑ Tujuannya agar proses pembelajaran siswa
bisa maju secara sistematis
JPTSP FT UNY
4. PRINSIP EFEKTIVITAS
➢ Kurikulum selalu berorientasi pada tujuan
➢ Kejelasan tujuan akan mengarahkan dalam pemilihan
dan penentuan isi, metode, dan sistem evaluasi
kurikulum yang akan digunakan.
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
5. PRINSIP EFISIENSI
❖ Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
tingkat aplikabilitas di lapangan.
❖ Efisiensi antara tenaga, waktu,dan biaya yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
B. PRINSIP KHUSUS
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan
2. Prinsip pemilihan isi pendidikan
3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar
4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran
5. Prinsip yang berkenaan dengan penilaian
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
1. PRINSIP PENENTUAN TUJUAN PENDIDIKAN
❑ Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan
khusus.
❑ Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a. Kebijakan pemerintah
b. Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat
c. Survei tantang pandangan para ahli
d. Survei tentang manpower (sumber daya manusia)
e. Pengalaman negara lain dalam masalah yang sama
f. Penelitian
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
2. PRINSIP PEMILIHAN ISI PENDIDIKAN
a. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan
b. Ketiga ranah belajar tersebut diberikan secara simultan
dalam urutan situasi belajar
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
3. PRINSIP PEMILIHAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan
metode/teknik yang digunakan :
a. Apakah cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran?
b. Apakah memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga
dapat melayani perbedaan individual siswa?
c. Apakah dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai
tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor?
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
...Lanjutan pemilihan PBM
d. Apakah lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan
guru, atau kedua-duanya?
e. Apakah mendorong berkembangnya kemampuan
baru?
f. Apakah menimbulkan jalinan kegiatan belajar mengajar
di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan
sumber belajar yang ada di rumah dan masyarakat?
g. Untuk apa keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan
yang menekankan “learning by doing” disamping
“learning by seeing and knowing”
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
4. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN
a. Alat/media apa yang diperlukan? Apakah sudah tersedia?
Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya?
b. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan
bagaimana membuatnya, siapa yang membuat,
pembiayaannya, serta waktu pembuatannya.
c. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan
pembelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket
belajar, dan lain-lain?
d. Bagaimana pengintergrasiannya dalam keseluruhan
kegiatan belajar?
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
5. PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PENILAIAN
a. Norma penilaian apa yang akan digunakan
dalan pengelolaan hasil tes (PAK/PAN)?
b. Apakah digunakan formula guessing (correct
score; reward&punishment score)?
c. Skor standard apa yang akan digunakan?
d. Untuk apakah hasil tes digunakan?
07/10/2022 16.08
Model-Model Pengembangan
KurikulumVokasional
Model ini merancang kurikulum sesuai dengan tujuan
dan misi institusi pendidikan ybs.
Tahapan pengembangan:
1. Menentukan tujuan pendidikan
2. Menentukan proses pembelajaran
3. Menentukan organisasi kurikulum
4. Menentukan evaluasi pembelajaran
07/10/2022 16.24.01
1. Model Ralph Tyler
Merupakan modifikasi dari model Tyler, terletak pada
pemusatan perhatian guru.
❑ Guru merupakan faktor utama dalam pengembangan
kurikulum.
❑ Langkah-langkahnya:
1) Mengadakan unit eksperimen bersama guru-guru
2) Menguji unit eksperimen
3) Mengadakan revisi dan konsolidasi
4) Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum
5) Implementasi dan diseminasi
07/10/2022 16.24.01
2. Model Taba’s
Model ini sering disebut dengan istilah dari atas kebawah
(Top down) atau lini staf (Line-staff procedure).
Tahapan secara umum:
❑ Langkah pertama: pejabat tingkat atas membuat
kebijakan tentang pengembangan kurikulum,
sekaligus sebagai tim pengarah dalam
pengembangan kurikulum.
❑ Langkah kedua: membentuk tim pelaksana/komisi
untuk mengembangkan kurikulum, terdiri dari ahli
pendidikan, ahli berbagai disiplin ilmu dari perguruan
tinggi, ahli kurikulum, tokoh masyarakat, tim
pelaksana pendidikan dan pihak dunia kerja.
07/10/2022 16.24.01
3. Model Administratif ...lanjutan model administratif
Tahapan secara detail:
1. Tim pengembang membuat naskah akademik
(konsep umum, landasan, rujukan, strategi)
2. Analisis kebutuhan.
3. Merumuskan kurikulum secara komprehensif.
4. Uji validasi melalui ujicoba dan pengkajian oleh tim
pengarah.
5. Revisi.
6. Sosialisasi dan diseminasi.
7. Monitoring dan evaluasi.
07/10/2022 16.24.01
❑ Model ini dikembangkan oleh Smith, Stanley & Shores (1957).
❑ Gagasan pengembangan kurikulum datang dari seorang guru
sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah
kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas
❑ Syarat:
1. Guru harus memiliki kemampuan yang profesional,
2. Guru harus terlibat penuh dalam perbaikan kurikulum,
3. Guru harus terlibat langsung dalam perumusan tujuan,
pemilihan bahan dan penentuan evaluasi,
07/10/2022 16.24.01
4. Model Grass Roots
Langkah Pengembangan Kurikulum
model Grass root
1. Guru menyadari adanya masalah
2. Mengadakan refleksi
3. Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
4. Menentukan hipotesis yang dapat dilakukan
sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.
5. Mengimplementasikan perencanaan dan
mengevaluasinya secara terus-menerus hingga
terpecahkan masalah yang dihadapi.
07/10/2022 16.24.01
❑ Merupakan inovasi kurikulum dalam skala kecil yang
kemudian digunakan dalam skala yang lebih luas.
❑ Terdapat dua bentuk:
1. Pertama, kelompok guru dari satu sekolah atau
beberapa sekolah yang diorganisasi dan ditunjuk
untuk melakukan uji coba
2. Kedua, dari beberapa yang merasa kurang puas
terhadap kurikulum yang sudah ada, kemudian
guru-guru tersebut melakukan eksperimen, uji
coba, dan pengembangan secara mandiri.
07/10/2022 16.24.01
5. Model Demonstrasi
Langkah Pegembangan Model Demonstrasi:
1. Langkah pembukaan
2. Langkah pelaksanaan demonstrasi
3. Langkah mengkahiri demontrasi
Hal yg harus diperhatikan:
1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan.
3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat.
07/10/2022 16.24.01
❑ Model ini memiliki tujuan berdasarkan orientasi
kurikulum yang bersangkutan.
❑ Evaluasi menggunakan teknik evaluasi berstruktur
dalam menilai kesesuaian antara pengalaman-
pengalaman, stragegi belajar dan tujuan pendidikan.
❑ Tahapan pengembangan:
1. Klarifikasi Orientasi Kurikulum
2. Pengembangan Tujuan
3. Identifikasi Model Mengajar
4. Implementasi
07/10/2022 16.24.01
6. Model Miller-Seller
Organisasi Kurikulum
Pendidikan Teknlogi Kejuruan
Oleh
Dr. Ir. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd
2022
Organisasi Kurikulum
❑ Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan
kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari bahan pelajaran serta dalam
melakukan kegiatan belajar.
❑ Faktor yang harus dipertimbangkan:
1. ruang lingkup (scope),
2. urutan bahan (squence),
3. kontinuitas,
4. keseimbangan,
5. keterpaduan (integrated).
17/10/2022 08.44.46
Bentuk Organisasi Kurikulum
17/10/2022 08.44.46
Organisasi
Kurikulum
Kurikulum
berdasarkan mata
pelajaran
Mata pelajaran
terpisah
Mata pelajaran
gabungan
Kurikulum Terpadu
Kurikulum Inti
Kurikulum berlandaskan
proses sosial dan fungsi
kehidupan
Experience/activity
curriculum
Bentuk Organisasi Kurikulum
A. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran
1) Mata Pelajaran Terpisah
❖ Mata pelajaran yang terpisah-pisah
(separated subject curriculum) dan masing-
masing berdiri sendiri.
❖ Bahan pelajaran disajikan dalam berbagai
mata pelajaran yang terpisah-pisah.
17/10/2022 08.44.46
Ciri kurikulum mata pelajaran terpisah
1. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah
satu sama lain;
2. Tiap mata pelajaran disampaikan dalam waktu
tertentu;
3. Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu
pengetahuan dan mengabaikan perkembangan
aspek tingkah laku lainnya;
4. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan
masalah yang dihadapi para siswa; 1. 17/10/2022 08.44.46
...Lanjutan ciri kurikulum terpisah
5. Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan
tuntutan dalam masyarakat yang senantiasa berubah
dan berkembang;
6. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan
adalah sistem penuangan (imposisi) dan menciptakan
perbedaan individual di kalangan para siswa;
7. Guru berperan paling aktif (sistem guru mata
pelajaran) dan mengabaikan unsur belajar siswa aktif;
8. Siswa tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum.
17/10/2022 08.44.46
❑ Menggabungkan mata pelajaran yang
terpisah-pisah untuk mengurangi kekurangan
yang terdapat dalam bentuk mata pelajaran.
❑ Tujuan penggabungan mata pelajaran ini yaitu
untuk memperkaya wawasan siswa diberbagai
disiplin ilmu.
17/10/2022 08.44.46
2) Mata Pelajaran Gabungan
Ciri kurikulum dengan
mata pelajaran gabungan
1. Mengkorelasikan antar berbagai mata pelajaran;
2. Merelevansikan pelajaran dengan permasalahan
kehidupan sehari-hari;
3. Menyesuaikan pelajaran dengan minat dan
kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap
perbedaan individual masih sangat terbatas;
4. Metode penyampaian menggunakan metode
korelasi;
5. Meski guru masih memegang peran aktif, namun
aktivitas siswa mulai dikembangkan.
17/10/2022 08.44.46
Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk belajar secara kelompok maupun secara individu, lebih
memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar, serta
dapat melibatkan siswa dalam mengembangan program
pembelajaran.
1. Kurikulum Inti
• Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu
(integrated curriculum).
• Topik-topik yang dapat diangkat berkaitan dengan
beberapa disiplin ilmu dan lingkungan.
17/10/2022 08.44.46
B. Kurikulum Terpadu
a) kurikulum direncanakan secara berkelanjutan
b) isi kurikulum merupakan rangkaian dari pengalaman
yang saling berkaitan
c) isi kurikulum selalu berdasarkan masalah yang
dihadapi
d) isi kurikulum mengangkat substansi yang bersifat
pribadi maupun sosial.
e) isi kurikulum lebih difokuskan agar berlaku untuk
semua siswa.
17/10/2022 08.44.46
Karakteristik kurikulum inti:
❖ Kurikulum proses sosial didasarkan atas kegiatan-
kegiatan manusia dalam masyarakat.
❖ Dalam kurikulum ini diangkat berbagai kegiatan
manusia yang dapat dijadikan sebagai topik
pembelajaran.
❖ Fungsi kehidupan berasal dari proses sosial, yaitu
situasi yang senantiasa dihadapi manusia dalam
hidupnya, baik masa lalu, saat ini dan masa yang
akan datang.
17/10/2022 08.44.46
2. Kurikulum yang berlandaskan
proses sosial dan fungsi kehidupan
Kurikulum ini mengutamakan kegiatan atau
pengalaman siswa dalam rangka membentuk
kemampuan yang terintegrasi dengan
lingkungan maupun dengan potensi siswa.
17/10/2022 08.44.46
3) Ekperience / Activity Curriculum
...lanjutan Ekperience / Activity Curriculum
Tipe pembelajaran proyek yang dapat dikembangkan dalam activity
curricullum:
a) Contruction on creative project: pembelajaran yang bertujuan
untuk merealisasikan ide dalam suatu bentuk tertentu.
b) Appreciation on enjoyement project : pembelajaran yang
bertujuan menikmati pengalaman dalam bentuk apresiasi atau
estetis (estetika), misalnya menyaksikan film pembelajaran.
c) The problem project adalah pembelajaran yang bertujuan
untuk memecahkan masalah yang bersifat intelektual tetapi ada
substansi terdapat keterampilan (vokasional).
d) The drill of specific project : pembelajaran yang bertujuan
untuk memperoleh beberapa item atau tingkatan keterampilan.
17/10/2022 08.44.46

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KONDISI DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL

Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyTugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyRobby Rudianshah
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxAgungSutanto1
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islampita pulungan
 
Permen tahun2013 nomor67_lampiran
 Permen tahun2013 nomor67_lampiran Permen tahun2013 nomor67_lampiran
Permen tahun2013 nomor67_lampiransujiman ae
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxharishmwddh
 
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxSosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxzenskRZ
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4iis_f
 
Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....
Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....
Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....RulisonMbolik
 
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptxYESIDAAPRILIANI2
 
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxLSPSMKPEMBANGUNANJAY
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsIrma Muthiara Sari
 

Semelhante a KONDISI DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL (20)

Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyTugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Permen tahun2013 nomor67_lampiran
 Permen tahun2013 nomor67_lampiran Permen tahun2013 nomor67_lampiran
Permen tahun2013 nomor67_lampiran
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
 
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxSosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Kajian teori
Kajian teoriKajian teori
Kajian teori
 
Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....
Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....
Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila....
 
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Materi P5.pdf
Materi P5.pdfMateri P5.pdf
Materi P5.pdf
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 

Último

Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 

Último (11)

Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 

KONDISI DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL

  • 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN KURIKULUM VOKASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA September 2022 Oleh: Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd. KONSEP DASAR KURIKULUM Kurikulum merupakan salah satu alat untuk : ▪ Mencapai tujuan pendidikan ▪ Pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Cakupan pembahasan: A. Pengertian B. Dimensi-dimensi C. Fungsi D. Peran E. Hubungan Kurikulum dgn pembelajaran A. PENGERTIAN KURIKULUM Pengertian secara Tradisional Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah ...lanjutan pengertian kurikulum Pengertian Modern Kurikulum merupakan semua kegiatan dan pengalaman potensial yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas maupun diluar sekolah (atas tanggungjawab sekolah) untuk mencapai tujuan pendidikan. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan B. DIMENSI-DIMENSI KURIKULUM Kurikulum sebagai: 1. Ide 2. Rencana tertulis 3. Kegiatan 4. Hasil belajar 5. Disiplin ilmu 6. Sistem (Zainal Arifin, 2013) 1. KURIKULUM SEBAGAI SUATU IDE ❑ Ide kurikulum bersifat dinamis Berubah mengikuti perkembangan zaman. ❑ Ada dalam pemikiran orang yang terlibat dalam proses pendidikan Kepala Dinas Pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, akademisi dll. ❑ Ide kurikulum setiap orang tentu berbeda. Ini dapat dijadikan landasan pengembangan kurikulum. ❑ Dimensi kurikulum sebagai suatu ide, dijadikan langkah awal dalam pengembangan kurikulum. 2. KURIKULUM SEBAGAI RENCANA TERTULIS ❑ Tertuang dalam dokumen tertulis. ❑ Merupakan realisasi dari dimensi kurikulum sebagai ide. ❑ Berisi tentang: pengembangan tujuan dan kompetensi, struktur kurikulum, kegiatan dan pengalaman belajar, organisasi kurikulum, manajemen kurikulum, hasil belajar, dan sistem evaluasi. ❑ Banyak mengalami kesulitan, karena ide-idenya terlalu umum dan tidak dimengerti oleh pelaksana kurikulum. 3. KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN ❑ Merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi di lapangan. ❑ Antara ide dan pelaksanaan mungkin sejalan tetapi mungkin juga tidak. ❑ Apa yang diperoleh peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah merupakan refleksi dan realisasi dari dimensi kurikulum sebagai rencana tertulis.
  • 2. 4. KURIKULUM SEBAGAI HASIL BELAJAR ❑ Hasil belajar merupakan bagian dari kurikulum, tetapi kurikulum bukan hanya hasil belajar. ❑ Hasil belajar terdiri atas domain: ▪ Sikap (afektif), ▪ Pengetahuan (kognitif), ▪ Keterampilan (Psikomotor). ❑ Secara teoritis, domain hasil belajar tersebut dapat dipisahkan, tetapi secara praktis domain tersebut harus bersatu. 5. KURIKULUM SEBAGAI DISIPLIN ILMU ❑ Kurikulum memiliki konsep, prinsip, prosedur, asumsi, dan teori yang dapat dianalisis dan dipelajari oleh pakar kurikulum, peneliti kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, serta pihak-pihak yang berkompeten. ❑ Tujuan kurikulum adalah untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum. ❑ Pada tingkat universitas terdapat program studi pengembangan kurikulum (misalnya di FIP UNY), baik di jenjang S.1 (sarjana), S.2 (magister) maupun S.3 (Doktor). 6. KURIKULUM SEBAGAI SUATU SISTEM ❑ Sistem kurikulum mencakup tahap pengembangan kurikulum (mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan kurikulum). ❑ Sitem kurikulum di sekolah merupakan sistem tentang kurikulum apa yang akan disusun dan bagaimana melaksanakannya (misalnya kurikulum 2013 revisi). ❑ Sistem kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan, sistem persekolahan, dan sistem masyarakat. C. FUNGSI KURIKULUM Secara Umum a. Pendidikan umum : mepersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab sebagai warga negara b. Suplementasi : memberikan pelayanan kepada siswa yang berbeda-beda c. Eksplorasi : menemukan dan mengembangkan minat dan bakat siswa d. Keahlian : mengembangkan siswa sesuai dengan keahliannya yang didasarkan minat dan bakatnya Fungsi kurikulum secara khusus Fungsi Kurikulum bagi Siswa a. Penyesuaian : membantu siswa menyesuaikan dengan lingkungan b. Integrasi : membentuk pribadi mampu bermasyarakat c. Diferensiasi : memberi pelayanan terhadap perbedaan individu dalam masyarakat d. Persiapan : menyiapkan siswa melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi e. Pemilihan : memberi kesempatan siswa memilih jurusan sesuai kemampuan, minat, dan kebutuhannya f. Diagnostik : membantu siswa memahami dirinya sehingga mampu mempu mengembangkan semua potensi dirinya Bagi guru Pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran Bagi kepala sekolah Penyusunan program sekolah Bagi pengawas Panduan dalam supervisi ...lanjutan fungsi kurikulum D. PERAN KURIKULUM 1. Peran konservatif : mewariskan, mentransmisikan, dan menafsirkan nilai-nilai sosial-budaya 2. Peran kreatif : menciptakan dan menyusun kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat 3. Peran kritis dan evaluatif : menilai dan memilih nilai-nilai sosial-budaya yang akan diwariskan kepada siswa E. HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN PEMBELAJARAN ❑ Kurikulum merupakan rencana tertulis untuk mencapai tujuan pembelajaran ❑ Pembelajaran merupakan implementasi dari sistem kurikulum sebagai masukan dalam proses pengembangan kurikulum. ❑ Komponen kurikulum : tujuan pembelajaran, pengalaman belajar, strategi pencapaian tujuan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
  • 3. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY KONDISI DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL Oleh: Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2022 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY A. PENGERTIAN UMUM PENDIDIKAN VOKASIONAL B. LANDASAN EKSISTENSI PENDIDIKAN VOKASIONAL 1. Pendidikan dan asumsi tentang anak didik 2. Konteks sosial pendidikan vokasional 3. Dimensi ekonomi pendidikan vokasional 4. Pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL M A T E R I 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY A. PENGERTIAN UMUM PENDIDIKAN VOKASIONAL • Rupert Evans(1978) Pendidikan Vokasional adalah bagian dari sistem yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. • Penjelasan UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15 Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. • PP 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3 ttg pendidikan menengah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY B. LANDASAN EKSISTENSI PENDIDIKAN VOKASIONAL 1. Pendidikan dan asumsi tentang anak didik 2. Konteks sosial pendidikan vokasional 3. Dimensi ekonomi pendidikan vokasional 4. Pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan Konsep-konsep yang melandasi eksistensi pendidikan vokasional sebagai suatu system: 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY 1. Pendidikan dan Asumsi Tentang Anak Didik • Pendidikan merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang telah melembaga. • Pendidikan secara luas diartikan sebagai suatu proses sosialisasi yang memungkinkan seseorang mempelajari cara hidup. • Secara eksplisit berarti proses pendidikan itu akan berlangsung seumur hidup. a. Pendidikan 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY b. Asumsi tentang Anak Didik • Asumsi tentang anak didik akan menentukan langkah dan strategi dalam perencanaan, organisasi dan pelaksanaan program pendidikan vokasional. • Asumsi tsb adalah: 1) Manusia pada dasarnya tidak menyukai pendidikan formal dan sedapat mungkin akan berusaha menghindari, sehingga utk belajar anak harus dipaksa, diberi motivasi, dan kalau perlu diberi ancaman. 2) Manusia dilahirkan dalam keadaan kepala kosong. Sekolah/pendidikan tugasnya menulisi lembaran kosong tsb dengan hal-hal yg bermanfaat baginya. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY …lanjutan asumsi 3) Anak didik laksana bahan baku batu asah yang masih harus diasah dan dibentuk untuk dapat dimanfaatkan . 4) Manusia pada dasarnya merupakan mahluk yang penuh rasa ingin tahu dan dengan sendirinya gemar belajar serta memiliki kemampuan besar untuk belajar. 5) Setiap anak didik mempunyai potensi: sosial, moral, inelektual dan fisik. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY Implikasi: Perencana pendidikan vokasional perlu membuat sintesis/pendekatan yang eklektis, yaitu menggabungkan komponen- komponen dari teori/asumsi yg berbeda- beda utk memperoleh suatu kesatuan gambaran yang utuh.
  • 4. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY 2. Konteks Sosial Pendidikan Vokasional ❑ Tujuan dan isi pendidikan vokasional dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang berubah dengan pesat, ❑ Pendidikan Vokasional harus berperan aktif dalam menentukan tingkat dan arah perubahan tersebut. ❑ Perkembangan Pendidikan vokasional terjadi melalui dua institusi sosial: 1. Struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan pemantapan karir. 2. Pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY 3. Dimensi Ekonomi Pendidikan Vokasional ❑ Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan vokasional adalah dari kerangka investasi dan nilai balikan (value of return) hasil pendidikan vokasional. ❑ Pendidikan vokasional memiliki konsekuensi investasi lebih besar daripada pendidikan umum. ❑ Memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat dibandingkan dengan pendidikan umum. ❑ Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi pendidikan vokasional dirancang sejalan dengan perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-tugas pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY 4. Pendidikan Vokasional dan Ketenagakerjaan ❑ Pendidikan vokasional harus lebih fokus pada komponen pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan potensi manusia secara optimal. ❑ Pendidikan vokasional seharusnya tidak hanya mendidik anak didik dengan seperangkat skill tertentu saja, karena keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu totalitas. ❑ Mengembangkan kemampuan spesifik anak didik secara terpisah dari totalitas berakibat memberikan bekal yang sangat terbatas bagi masa depannya. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL Kelemahan orientasi pendidikan vokasional: 1. Kesulitan dalam menempatkan lulusan 2. Memerlukan investasi dan biaya penyelenggaraan yang mahal. 3. Pemakai lebih senang memperkerjakan tenaga yang pendidikannya lebih rendah untuk dilatih di tempat kerja. 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY Perkembangan Pendidikan Vokasional • Pendidikan vokasional (bidang teknologi) sudah ada sejak jaman penjajahan yaitu Sekolah Teknik (ST) yang setingkat dengan SLTP. • Lulusan ST diorientasikan menjadi tukang di bidang: batu, kayu, logam/mesin, dsb. • Untuk bidang di luar teknik terdapat Sekolah Menengah ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Kepandaian Puteri (SKP), Sekolah Guru Bawah (SGB)→ guru SD 07/10/2022 16.03 Jurusan PTSP FT UNY • Untuk tingkat SLTA terdapat Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Guru Atas (SGA) yg kemudian menjadi Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), dll. • Pada tahun 1997 sekolah kejuruan tingkat SLTA tersebut berganti nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Landasan Pengembangan Kurikulum Vokasional 07/10/2022 16.07 07/10/2022 16.07 Hakikat Pengembangan Kurikulum ■ Pengembangan kurikulum merupakan proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran serta bagaimana cara mempelajarinya. ■ Proses tersebut meliputi orientasi, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. ■ Orientasi berupa kebijakan-kebijakan umum.
  • 5. 07/10/2022 16.07 Landasan Pengembangan Kurikulum 1. Landasan filosofis 2. Landasan psikologis 3. Landasan sosiologis 4. Landasan teknologis 07/10/2022 16.07 1. Landasan Filosofis ■ Filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam (Socrates). ■ Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. ■ Tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan suatu hidup bangsa, ■ Kurikulum harus mencerminkan falsafah /pandangan bangsa tersebut. ■ Falsafah hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila maka kurikulum pendidikan pun harus disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila. 07/10/2022 16.07 Fungsi Filsafat dalam Pengembangan Kurikulum 1. Menentukan arah dan tujuan pendidikan 2. Menentukan materi pelajaran yang harus diberikan (sesuai dengan tujuan) 3. Menentukan strategi/cara pencapaian tujuan. 4. Menentukan tolak ukur keberhasilan 1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja. 2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja. 3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. 4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi. 5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat untung darinya. 07/10/2022 16.07 Filsafat dalam PTK 16 Teori Charles Prosser 6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya. 7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan. 8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut. 9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar. 10.Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai). 11.Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut. 07/10/2022 16.07 Lanjutan teori prosser 07/10/2022 16.07 Lanjutan teori prosser 12. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. 13.Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan. 14.Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut. 15.Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes. 16.Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi. 07/10/2022 16.07 2. Landasan Psikologis ■ Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku manusia. ■ Pada proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. ■ Kesalahan persepsi terhadap peserta didik dapat menyebabkan kesalahan arah praktik pendidikan. ■ Kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologi perkembangan dan psikologi belajar anak. 07/10/2022 16.07 3. Landasan Sosiologis ■ Pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat. ■ Kurikulum harus memfasilitasi peserta didik agar mampu bekerjasama, berinteraksi, menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat
  • 6. 07/10/2022 16.07 4. Landasan Teknologis ➢ Ilmu pengetahuan merupakan seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui penelitian. ➢ Teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari. ➢ Pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa untuk menghadapi masa depan termasuk perubahan IPTEKS, maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan pada IPTEKS. Ilmu Pengetahuan Teknologi Pendidikan Masa Depan Komponen Pengembangan Kurikulum Kejuruan Oktober 2022 Komponen Pengembangan Kurikulum EVALUASI (Standar Penilaian) TUJUAN (Standar Kompetensi Lulusan) METODE (Standar Proses) ISI (Standar Isi) 10/7/2022 4:08 PM A. Komponen Tujuan Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4: a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN) b. Tujuan Institusional ( TI ) c. Tujuan Kurikuler ( TK ) d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran ( TP ) 10/7/2022 4:08 PM Domain dalam Tujuan Pembelajaran (Taxonomy Bloom, 1948) 10/7/2022 4:08 PM Kognitif Afektif Psikomotor Domain Kognitif (Bloom, 1956) 1) Pengetahuan ( Knowledge ) 2) Pemahaman ( comprehension ) 3) Penerapan ( application ) 4) Analisis 5) Sintesis 6) Evaluasi 10/7/2022 4:08 PM Domain Kognitif (Revisi) Anderson dan Krathwohl, 2001 10/7/2022 4:08 PM C1. Mengingat C2. Memahami C3. Mengaplikasikan C4. Menganalisis C5. Mengevaluasi C6. Mencipta Domain Afektif (David Krathwol, 1964) 1) Menerima 2) Menanggapi 3) Menghargai 4) Menghayati 5) Mengamalkan 10/7/2022 4:08 PM
  • 7. 10/7/2022 4:08 PM Dimensi KI-4 (Keterampilan) Keterampilan Abstrak K-1 Mengamati K-3 Mencoba K-4 Menalar K-2 Menanya K-5 Menyaji K-6 Mencipta Keterampilan Kongkrit Imitasi Presisi Artikulasi Manipulasi Naturalisasi Persepsi, Kesiapan, Meniru Mahir Alami Membiasakan Orisinal Dave Simpson Dyers Domain Psikomotor (Dyers, Dave dan Simpson) B. Komponen Isi /Materi Pelajaran ❑ Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar siswa. ❑ Isi kurikulum menyangkut aspek: 1. Pengetahuan atau materi pelajaran yg tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran, dan 2. Aktivitas/kegiatan siswa. 10/7/2022 4:08 PM C. Komponen Metode/Strategi ❑ Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun agar tujuan tercapai secara optimal. ❑ Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan ❑ Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sebagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. 10/7/2022 4:08 PM D. Komponen Evaluasi Dimensi I a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang pelaksanaan kurikulum. b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu, misalnya pada akhir semester , tahun pelajaran atau setelah lima tahun untuk mengetahui evektifitas kurikulum. 10/7/2022 4:08 PM .....lanjutan Komponen Evaluasi Dimensi II a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan proses dalam pelaksanaan kurikulum. b. Produk : yang dievaluasi hasil-hasil yang dapat dilihat dari silabus, RPP dan alat-alat pelajaran yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil belajar siswa. 10/7/2022 4:08 PM JPTSP FT UNY PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM VOKASIONAL 07/10/2022 16.08 Oleh Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2022 JPTSP FT UNY A. PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Prinsip Relevansi 2. Prinsip Fleksibilitas 3. Prinsip Kontinuitas 4. Prinsip Efektivitas 5. Prinsip Efisiensi 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 1. PRINSIP RELEVANSI ❑ Pengalaman belajar yang disusun harus relevan dengan kebutuhan masyarakat ❑ Relevansi terbagi menjadi dua: • Relevansi internal: setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen- komponennya • Relevansi eksternal: ▪ relevan dengan lingkungan peserta didik, ▪ relevan dengan perkembangan zaman, ▪ relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan 07/10/2022 16.08
  • 8. JPTSP FT UNY 2. PRINSIP FLEKSIBILITAS a. Kurikulum harus lentur dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Fleksibel bagi guru: memberi ruang gerak guru untuk mengembangkan program pengajarannya c. Fleksibel bagi siswa: menyediakan program pilihan sesuai minat dan bakat siswa. 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 3. PRINSIP KONTINUITAS 07/10/2022 16.08 ❑ Perlu dijaga keterkaitan dan kesinambungan antara materi dan jenis program pendidikan. ❑ Meliputi kesinambungan antar kelas maupun antar jenjang pendidikan ❑ Tujuannya agar proses pembelajaran siswa bisa maju secara sistematis JPTSP FT UNY 4. PRINSIP EFEKTIVITAS ➢ Kurikulum selalu berorientasi pada tujuan ➢ Kejelasan tujuan akan mengarahkan dalam pemilihan dan penentuan isi, metode, dan sistem evaluasi kurikulum yang akan digunakan. 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 5. PRINSIP EFISIENSI ❖ Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan tingkat aplikabilitas di lapangan. ❖ Efisiensi antara tenaga, waktu,dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY B. PRINSIP KHUSUS PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan 2. Prinsip pemilihan isi pendidikan 3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar 4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran 5. Prinsip yang berkenaan dengan penilaian 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 1. PRINSIP PENENTUAN TUJUAN PENDIDIKAN ❑ Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus. ❑ Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada: a. Kebijakan pemerintah b. Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat c. Survei tantang pandangan para ahli d. Survei tentang manpower (sumber daya manusia) e. Pengalaman negara lain dalam masalah yang sama f. Penelitian 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 2. PRINSIP PEMILIHAN ISI PENDIDIKAN a. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan b. Ketiga ranah belajar tersebut diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 3. PRINSIP PEMILIHAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan metode/teknik yang digunakan : a. Apakah cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran? b. Apakah memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa? c. Apakah dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor? 07/10/2022 16.08
  • 9. JPTSP FT UNY ...Lanjutan pemilihan PBM d. Apakah lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru, atau kedua-duanya? e. Apakah mendorong berkembangnya kemampuan baru? f. Apakah menimbulkan jalinan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber belajar yang ada di rumah dan masyarakat? g. Untuk apa keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan yang menekankan “learning by doing” disamping “learning by seeing and knowing” 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 4. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN a. Alat/media apa yang diperlukan? Apakah sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya? b. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana membuatnya, siapa yang membuat, pembiayaannya, serta waktu pembuatannya. c. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pembelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain? d. Bagaimana pengintergrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar? 07/10/2022 16.08 JPTSP FT UNY 5. PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PENILAIAN a. Norma penilaian apa yang akan digunakan dalan pengelolaan hasil tes (PAK/PAN)? b. Apakah digunakan formula guessing (correct score; reward&punishment score)? c. Skor standard apa yang akan digunakan? d. Untuk apakah hasil tes digunakan? 07/10/2022 16.08 Model-Model Pengembangan KurikulumVokasional Model ini merancang kurikulum sesuai dengan tujuan dan misi institusi pendidikan ybs. Tahapan pengembangan: 1. Menentukan tujuan pendidikan 2. Menentukan proses pembelajaran 3. Menentukan organisasi kurikulum 4. Menentukan evaluasi pembelajaran 07/10/2022 16.24.01 1. Model Ralph Tyler Merupakan modifikasi dari model Tyler, terletak pada pemusatan perhatian guru. ❑ Guru merupakan faktor utama dalam pengembangan kurikulum. ❑ Langkah-langkahnya: 1) Mengadakan unit eksperimen bersama guru-guru 2) Menguji unit eksperimen 3) Mengadakan revisi dan konsolidasi 4) Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum 5) Implementasi dan diseminasi 07/10/2022 16.24.01 2. Model Taba’s Model ini sering disebut dengan istilah dari atas kebawah (Top down) atau lini staf (Line-staff procedure). Tahapan secara umum: ❑ Langkah pertama: pejabat tingkat atas membuat kebijakan tentang pengembangan kurikulum, sekaligus sebagai tim pengarah dalam pengembangan kurikulum. ❑ Langkah kedua: membentuk tim pelaksana/komisi untuk mengembangkan kurikulum, terdiri dari ahli pendidikan, ahli berbagai disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ahli kurikulum, tokoh masyarakat, tim pelaksana pendidikan dan pihak dunia kerja. 07/10/2022 16.24.01 3. Model Administratif ...lanjutan model administratif Tahapan secara detail: 1. Tim pengembang membuat naskah akademik (konsep umum, landasan, rujukan, strategi) 2. Analisis kebutuhan. 3. Merumuskan kurikulum secara komprehensif. 4. Uji validasi melalui ujicoba dan pengkajian oleh tim pengarah. 5. Revisi. 6. Sosialisasi dan diseminasi. 7. Monitoring dan evaluasi. 07/10/2022 16.24.01
  • 10. ❑ Model ini dikembangkan oleh Smith, Stanley & Shores (1957). ❑ Gagasan pengembangan kurikulum datang dari seorang guru sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas ❑ Syarat: 1. Guru harus memiliki kemampuan yang profesional, 2. Guru harus terlibat penuh dalam perbaikan kurikulum, 3. Guru harus terlibat langsung dalam perumusan tujuan, pemilihan bahan dan penentuan evaluasi, 07/10/2022 16.24.01 4. Model Grass Roots Langkah Pengembangan Kurikulum model Grass root 1. Guru menyadari adanya masalah 2. Mengadakan refleksi 3. Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara 4. Menentukan hipotesis yang dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. 5. Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus-menerus hingga terpecahkan masalah yang dihadapi. 07/10/2022 16.24.01 ❑ Merupakan inovasi kurikulum dalam skala kecil yang kemudian digunakan dalam skala yang lebih luas. ❑ Terdapat dua bentuk: 1. Pertama, kelompok guru dari satu sekolah atau beberapa sekolah yang diorganisasi dan ditunjuk untuk melakukan uji coba 2. Kedua, dari beberapa yang merasa kurang puas terhadap kurikulum yang sudah ada, kemudian guru-guru tersebut melakukan eksperimen, uji coba, dan pengembangan secara mandiri. 07/10/2022 16.24.01 5. Model Demonstrasi Langkah Pegembangan Model Demonstrasi: 1. Langkah pembukaan 2. Langkah pelaksanaan demonstrasi 3. Langkah mengkahiri demontrasi Hal yg harus diperhatikan: 1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir. 2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. 3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. 4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat. 07/10/2022 16.24.01 ❑ Model ini memiliki tujuan berdasarkan orientasi kurikulum yang bersangkutan. ❑ Evaluasi menggunakan teknik evaluasi berstruktur dalam menilai kesesuaian antara pengalaman- pengalaman, stragegi belajar dan tujuan pendidikan. ❑ Tahapan pengembangan: 1. Klarifikasi Orientasi Kurikulum 2. Pengembangan Tujuan 3. Identifikasi Model Mengajar 4. Implementasi 07/10/2022 16.24.01 6. Model Miller-Seller Organisasi Kurikulum Pendidikan Teknlogi Kejuruan Oleh Dr. Ir. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd 2022 Organisasi Kurikulum ❑ Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta dalam melakukan kegiatan belajar. ❑ Faktor yang harus dipertimbangkan: 1. ruang lingkup (scope), 2. urutan bahan (squence), 3. kontinuitas, 4. keseimbangan, 5. keterpaduan (integrated). 17/10/2022 08.44.46 Bentuk Organisasi Kurikulum 17/10/2022 08.44.46 Organisasi Kurikulum Kurikulum berdasarkan mata pelajaran Mata pelajaran terpisah Mata pelajaran gabungan Kurikulum Terpadu Kurikulum Inti Kurikulum berlandaskan proses sosial dan fungsi kehidupan Experience/activity curriculum
  • 11. Bentuk Organisasi Kurikulum A. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran 1) Mata Pelajaran Terpisah ❖ Mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated subject curriculum) dan masing- masing berdiri sendiri. ❖ Bahan pelajaran disajikan dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah-pisah. 17/10/2022 08.44.46 Ciri kurikulum mata pelajaran terpisah 1. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain; 2. Tiap mata pelajaran disampaikan dalam waktu tertentu; 3. Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya; 4. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapi para siswa; 1. 17/10/2022 08.44.46 ...Lanjutan ciri kurikulum terpisah 5. Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan tuntutan dalam masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang; 6. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual di kalangan para siswa; 7. Guru berperan paling aktif (sistem guru mata pelajaran) dan mengabaikan unsur belajar siswa aktif; 8. Siswa tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum. 17/10/2022 08.44.46 ❑ Menggabungkan mata pelajaran yang terpisah-pisah untuk mengurangi kekurangan yang terdapat dalam bentuk mata pelajaran. ❑ Tujuan penggabungan mata pelajaran ini yaitu untuk memperkaya wawasan siswa diberbagai disiplin ilmu. 17/10/2022 08.44.46 2) Mata Pelajaran Gabungan Ciri kurikulum dengan mata pelajaran gabungan 1. Mengkorelasikan antar berbagai mata pelajaran; 2. Merelevansikan pelajaran dengan permasalahan kehidupan sehari-hari; 3. Menyesuaikan pelajaran dengan minat dan kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap perbedaan individual masih sangat terbatas; 4. Metode penyampaian menggunakan metode korelasi; 5. Meski guru masih memegang peran aktif, namun aktivitas siswa mulai dikembangkan. 17/10/2022 08.44.46 Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar secara kelompok maupun secara individu, lebih memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar, serta dapat melibatkan siswa dalam mengembangan program pembelajaran. 1. Kurikulum Inti • Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu (integrated curriculum). • Topik-topik yang dapat diangkat berkaitan dengan beberapa disiplin ilmu dan lingkungan. 17/10/2022 08.44.46 B. Kurikulum Terpadu a) kurikulum direncanakan secara berkelanjutan b) isi kurikulum merupakan rangkaian dari pengalaman yang saling berkaitan c) isi kurikulum selalu berdasarkan masalah yang dihadapi d) isi kurikulum mengangkat substansi yang bersifat pribadi maupun sosial. e) isi kurikulum lebih difokuskan agar berlaku untuk semua siswa. 17/10/2022 08.44.46 Karakteristik kurikulum inti: ❖ Kurikulum proses sosial didasarkan atas kegiatan- kegiatan manusia dalam masyarakat. ❖ Dalam kurikulum ini diangkat berbagai kegiatan manusia yang dapat dijadikan sebagai topik pembelajaran. ❖ Fungsi kehidupan berasal dari proses sosial, yaitu situasi yang senantiasa dihadapi manusia dalam hidupnya, baik masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang. 17/10/2022 08.44.46 2. Kurikulum yang berlandaskan proses sosial dan fungsi kehidupan
  • 12. Kurikulum ini mengutamakan kegiatan atau pengalaman siswa dalam rangka membentuk kemampuan yang terintegrasi dengan lingkungan maupun dengan potensi siswa. 17/10/2022 08.44.46 3) Ekperience / Activity Curriculum ...lanjutan Ekperience / Activity Curriculum Tipe pembelajaran proyek yang dapat dikembangkan dalam activity curricullum: a) Contruction on creative project: pembelajaran yang bertujuan untuk merealisasikan ide dalam suatu bentuk tertentu. b) Appreciation on enjoyement project : pembelajaran yang bertujuan menikmati pengalaman dalam bentuk apresiasi atau estetis (estetika), misalnya menyaksikan film pembelajaran. c) The problem project adalah pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang bersifat intelektual tetapi ada substansi terdapat keterampilan (vokasional). d) The drill of specific project : pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh beberapa item atau tingkatan keterampilan. 17/10/2022 08.44.46