Kedua dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perencanaan kurikulum vokasional dan kondisi serta tantangan pendidikan vokasional. Dokumen pertama menjelaskan pengertian kurikulum dan komponennya seperti tujuan, dimensi, fungsi, serta hubungannya dengan pembelajaran. Dokumen kedua mendefinisikan pendidikan vokasional, landasannya, perkembangan, dan tantangan yang dihadapi seperti kesulitan menempat
1. KONSEP DASAR PERENCANAAN
KURIKULUM VOKASIONAL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
September 2022
Oleh:
Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd.
KONSEP DASAR KURIKULUM
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk :
▪ Mencapai tujuan pendidikan
▪ Pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Cakupan pembahasan:
A. Pengertian
B. Dimensi-dimensi
C. Fungsi
D. Peran
E. Hubungan Kurikulum dgn pembelajaran
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Pengertian secara
Tradisional
Sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh
peserta didik di sekolah
untuk memperoleh ijazah
...lanjutan pengertian kurikulum
Pengertian Modern
Kurikulum merupakan semua kegiatan dan pengalaman
potensial yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di
dalam kelas maupun diluar sekolah (atas tanggungjawab
sekolah) untuk mencapai tujuan pendidikan.
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
B. DIMENSI-DIMENSI KURIKULUM
Kurikulum sebagai:
1. Ide
2. Rencana tertulis
3. Kegiatan
4. Hasil belajar
5. Disiplin ilmu
6. Sistem
(Zainal Arifin, 2013)
1. KURIKULUM SEBAGAI SUATU IDE
❑ Ide kurikulum bersifat dinamis
Berubah mengikuti perkembangan zaman.
❑ Ada dalam pemikiran orang yang terlibat dalam proses
pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, peserta
didik, orang tua, akademisi dll.
❑ Ide kurikulum setiap orang tentu berbeda.
Ini dapat dijadikan landasan pengembangan kurikulum.
❑ Dimensi kurikulum sebagai suatu ide, dijadikan langkah awal
dalam pengembangan kurikulum.
2. KURIKULUM SEBAGAI
RENCANA TERTULIS
❑ Tertuang dalam dokumen tertulis.
❑ Merupakan realisasi dari dimensi kurikulum sebagai ide.
❑ Berisi tentang: pengembangan tujuan dan kompetensi,
struktur kurikulum, kegiatan dan pengalaman belajar,
organisasi kurikulum, manajemen kurikulum, hasil
belajar, dan sistem evaluasi.
❑ Banyak mengalami kesulitan, karena ide-idenya terlalu
umum dan tidak dimengerti oleh pelaksana kurikulum.
3. KURIKULUM SEBAGAI SUATU KEGIATAN
❑ Merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi di
lapangan.
❑ Antara ide dan pelaksanaan mungkin sejalan tetapi mungkin
juga tidak.
❑ Apa yang diperoleh peserta didik di sekolah maupun di luar
sekolah merupakan refleksi dan realisasi dari dimensi
kurikulum sebagai rencana tertulis.
2. 4. KURIKULUM SEBAGAI HASIL BELAJAR
❑ Hasil belajar merupakan bagian dari kurikulum, tetapi
kurikulum bukan hanya hasil belajar.
❑ Hasil belajar terdiri atas domain:
▪ Sikap (afektif),
▪ Pengetahuan (kognitif),
▪ Keterampilan (Psikomotor).
❑ Secara teoritis, domain hasil belajar tersebut dapat
dipisahkan, tetapi secara praktis domain tersebut
harus bersatu.
5. KURIKULUM SEBAGAI DISIPLIN ILMU
❑ Kurikulum memiliki konsep, prinsip, prosedur, asumsi, dan teori yang
dapat dianalisis dan dipelajari oleh pakar kurikulum, peneliti
kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, serta pihak-pihak yang
berkompeten.
❑ Tujuan kurikulum adalah untuk mengembangkan ilmu tentang
kurikulum.
❑ Pada tingkat universitas terdapat program studi pengembangan
kurikulum (misalnya di FIP UNY), baik di jenjang S.1 (sarjana), S.2
(magister) maupun S.3 (Doktor).
6. KURIKULUM SEBAGAI SUATU SISTEM
❑ Sistem kurikulum mencakup tahap pengembangan
kurikulum (mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan kurikulum).
❑ Sitem kurikulum di sekolah merupakan sistem tentang
kurikulum apa yang akan disusun dan bagaimana
melaksanakannya (misalnya kurikulum 2013 revisi).
❑ Sistem kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari sistem pendidikan, sistem persekolahan, dan sistem
masyarakat.
C. FUNGSI
KURIKULUM
Secara Umum
a. Pendidikan umum : mepersiapkan siswa menjadi anggota
masyarakat yang bertanggungjawab sebagai warga
negara
b. Suplementasi : memberikan pelayanan kepada siswa
yang berbeda-beda
c. Eksplorasi : menemukan dan mengembangkan minat dan
bakat siswa
d. Keahlian : mengembangkan siswa sesuai dengan
keahliannya yang didasarkan minat dan bakatnya
Fungsi kurikulum secara khusus
Fungsi Kurikulum bagi Siswa
a. Penyesuaian : membantu siswa menyesuaikan dengan lingkungan
b. Integrasi : membentuk pribadi mampu bermasyarakat
c. Diferensiasi : memberi pelayanan terhadap perbedaan individu
dalam masyarakat
d. Persiapan : menyiapkan siswa melanjutkan kependidikan yang lebih
tinggi
e. Pemilihan : memberi kesempatan siswa memilih jurusan sesuai
kemampuan, minat, dan kebutuhannya
f. Diagnostik : membantu siswa memahami dirinya sehingga mampu
mempu mengembangkan semua potensi dirinya
Bagi guru
Pedoman dalam pelaksanaan
proses pembelajaran
Bagi kepala sekolah
Penyusunan program sekolah
Bagi pengawas
Panduan dalam supervisi
...lanjutan fungsi kurikulum
D. PERAN KURIKULUM
1. Peran konservatif : mewariskan,
mentransmisikan, dan menafsirkan nilai-nilai
sosial-budaya
2. Peran kreatif : menciptakan dan menyusun
kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif sesuai
dengan kebutuhan siswa dan masyarakat
3. Peran kritis dan evaluatif : menilai dan memilih
nilai-nilai sosial-budaya yang akan diwariskan
kepada siswa
E. HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN
PEMBELAJARAN
❑ Kurikulum merupakan rencana tertulis untuk mencapai
tujuan pembelajaran
❑ Pembelajaran merupakan implementasi dari sistem
kurikulum sebagai masukan dalam proses
pengembangan kurikulum.
❑ Komponen kurikulum : tujuan pembelajaran,
pengalaman belajar, strategi pencapaian tujuan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
3. 07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
KONDISI DAN TANTANGAN
PENDIDIKAN VOKASIONAL
Oleh:
Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
A. PENGERTIAN UMUM PENDIDIKAN VOKASIONAL
B. LANDASAN EKSISTENSI PENDIDIKAN VOKASIONAL
1. Pendidikan dan asumsi tentang anak didik
2. Konteks sosial pendidikan vokasional
3. Dimensi ekonomi pendidikan vokasional
4. Pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan
C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL
M A T E R I
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
A. PENGERTIAN UMUM PENDIDIKAN VOKASIONAL
• Rupert Evans(1978)
Pendidikan Vokasional adalah bagian dari sistem yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada
satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan
daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
• Penjelasan UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu.
• PP 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3 ttg pendidikan menengah
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan jenjang menengah
yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa
untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
B. LANDASAN EKSISTENSI PENDIDIKAN VOKASIONAL
1. Pendidikan dan asumsi tentang anak didik
2. Konteks sosial pendidikan vokasional
3. Dimensi ekonomi pendidikan vokasional
4. Pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan
Konsep-konsep yang melandasi eksistensi pendidikan
vokasional sebagai suatu system:
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
1. Pendidikan dan Asumsi Tentang Anak Didik
• Pendidikan merupakan salah satu bentuk
interaksi sosial yang telah melembaga.
• Pendidikan secara luas diartikan sebagai suatu
proses sosialisasi yang memungkinkan
seseorang mempelajari cara hidup.
• Secara eksplisit berarti proses pendidikan itu
akan berlangsung seumur hidup.
a. Pendidikan
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
b. Asumsi tentang Anak Didik
• Asumsi tentang anak didik akan menentukan langkah dan
strategi dalam perencanaan, organisasi dan pelaksanaan
program pendidikan vokasional.
• Asumsi tsb adalah:
1) Manusia pada dasarnya tidak menyukai pendidikan formal
dan sedapat mungkin akan berusaha menghindari,
sehingga utk belajar anak harus dipaksa, diberi motivasi,
dan kalau perlu diberi ancaman.
2) Manusia dilahirkan dalam keadaan kepala kosong.
Sekolah/pendidikan tugasnya menulisi lembaran kosong tsb
dengan hal-hal yg bermanfaat baginya.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
…lanjutan asumsi
3) Anak didik laksana bahan baku batu asah yang
masih harus diasah dan dibentuk untuk dapat
dimanfaatkan .
4) Manusia pada dasarnya merupakan mahluk yang
penuh rasa ingin tahu dan dengan sendirinya
gemar belajar serta memiliki kemampuan besar
untuk belajar.
5) Setiap anak didik mempunyai potensi: sosial,
moral, inelektual dan fisik.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
Implikasi:
Perencana pendidikan vokasional perlu
membuat sintesis/pendekatan yang
eklektis, yaitu menggabungkan komponen-
komponen dari teori/asumsi yg berbeda-
beda utk memperoleh suatu kesatuan
gambaran yang utuh.
4. 07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
2. Konteks Sosial Pendidikan Vokasional
❑ Tujuan dan isi pendidikan vokasional dibentuk oleh kebutuhan
masyarakat yang berubah dengan pesat,
❑ Pendidikan Vokasional harus berperan aktif dalam menentukan
tingkat dan arah perubahan tersebut.
❑ Perkembangan Pendidikan vokasional terjadi melalui dua institusi
sosial:
1. Struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau
tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan,
perolehan dan pemantapan karir.
2. Pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian
budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
3. Dimensi Ekonomi Pendidikan Vokasional
❑ Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan vokasional
adalah dari kerangka investasi dan nilai balikan (value of
return) hasil pendidikan vokasional.
❑ Pendidikan vokasional memiliki konsekuensi investasi lebih
besar daripada pendidikan umum.
❑ Memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat
dibandingkan dengan pendidikan umum.
❑ Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi
pendidikan vokasional dirancang sejalan dengan
perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-tugas
pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
4. Pendidikan Vokasional dan Ketenagakerjaan
❑ Pendidikan vokasional harus lebih fokus pada komponen
pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan
potensi manusia secara optimal.
❑ Pendidikan vokasional seharusnya tidak hanya mendidik
anak didik dengan seperangkat skill tertentu saja, karena
keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu
totalitas.
❑ Mengembangkan kemampuan spesifik anak didik secara
terpisah dari totalitas berakibat memberikan bekal yang
sangat terbatas bagi masa depannya.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN
VOKASIONAL
Kelemahan orientasi pendidikan vokasional:
1. Kesulitan dalam menempatkan lulusan
2. Memerlukan investasi dan biaya
penyelenggaraan yang mahal.
3. Pemakai lebih senang memperkerjakan
tenaga yang pendidikannya lebih rendah
untuk dilatih di tempat kerja.
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
Perkembangan Pendidikan Vokasional
• Pendidikan vokasional (bidang teknologi) sudah
ada sejak jaman penjajahan yaitu Sekolah Teknik
(ST) yang setingkat dengan SLTP.
• Lulusan ST diorientasikan menjadi tukang di
bidang: batu, kayu, logam/mesin, dsb.
• Untuk bidang di luar teknik terdapat Sekolah
Menengah ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah
Kepandaian Puteri (SKP), Sekolah Guru Bawah
(SGB)→ guru SD
07/10/2022 16.03
Jurusan PTSP FT UNY
• Untuk tingkat SLTA terdapat Sekolah Teknik
Menengah (STM), Sekolah Guru Atas (SGA) yg
kemudian menjadi Sekolah Pendidikan Guru
(SPG), Sekolah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA), dll.
• Pada tahun 1997 sekolah kejuruan tingkat SLTA
tersebut berganti nama menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
Landasan Pengembangan
Kurikulum Vokasional
07/10/2022 16.07 07/10/2022 16.07
Hakikat Pengembangan Kurikulum
■ Pengembangan kurikulum merupakan proses
penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran
serta bagaimana cara mempelajarinya.
■ Proses tersebut meliputi orientasi, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi.
■ Orientasi berupa kebijakan-kebijakan umum.
5. 07/10/2022 16.07
Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Landasan filosofis
2. Landasan psikologis
3. Landasan sosiologis
4. Landasan teknologis
07/10/2022 16.07
1. Landasan Filosofis
■ Filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh,
dan mendalam (Socrates).
■ Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.
■ Tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau
pandangan suatu hidup bangsa,
■ Kurikulum harus mencerminkan falsafah /pandangan
bangsa tersebut.
■ Falsafah hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila maka
kurikulum pendidikan pun harus disesuaikan dengan
nilai-nilai pancasila.
07/10/2022 16.07
Fungsi Filsafat
dalam Pengembangan Kurikulum
1. Menentukan arah dan tujuan pendidikan
2. Menentukan materi pelajaran yang harus diberikan
(sesuai dengan tujuan)
3. Menentukan strategi/cara pencapaian tujuan.
4. Menentukan tolak ukur keberhasilan
1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa
dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan
bekerja.
2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang
sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap
individu memodali minatnya, pengetahuannya dan
keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau
pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang
memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat
untung darinya. 07/10/2022 16.07
Filsafat dalam PTK
16 Teori Charles Prosser
6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar
diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan nantinya.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai
pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan
pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan.
8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus
dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada
jabatan tersebut.
9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
10.Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan
tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata
(pengalaman sarat nilai).
11.Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan
pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli
okupasi tersebut. 07/10/2022 16.07
Lanjutan teori prosser
07/10/2022 16.07
Lanjutan teori prosser
12. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
13.Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang
efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang
memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat
pengajaran kejuruan.
14.Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang
digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik
mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut.
15.Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.
16.Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak
terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan
beroperasi.
07/10/2022
16.07
2. Landasan Psikologis
■ Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku
manusia.
■ Pada proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya.
■ Kesalahan persepsi terhadap peserta didik dapat
menyebabkan kesalahan arah praktik pendidikan.
■ Kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologi
perkembangan dan psikologi belajar anak.
07/10/2022 16.07
3. Landasan Sosiologis
■ Pendidikan adalah proses mempersiapkan
individu agar menjadi warga masyarakat.
■ Kurikulum harus memfasilitasi peserta didik agar
mampu bekerjasama, berinteraksi,
menyesuaikan diri dengan kehidupan di
masyarakat
6. 07/10/2022 16.07
4. Landasan Teknologis
➢ Ilmu pengetahuan merupakan seperangkat
pengetahuan yang disusun secara sistematis yang
dihasilkan melalui penelitian.
➢ Teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari.
➢ Pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa untuk
menghadapi masa depan termasuk perubahan IPTEKS,
maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan
pada IPTEKS.
Ilmu
Pengetahuan
Teknologi Pendidikan
Masa
Depan
Komponen
Pengembangan
Kurikulum Kejuruan
Oktober 2022
Komponen Pengembangan Kurikulum
EVALUASI
(Standar Penilaian)
TUJUAN
(Standar Kompetensi
Lulusan)
METODE
(Standar Proses)
ISI
(Standar Isi)
10/7/2022
4:08 PM
A. Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4:
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan Institusional ( TI )
c. Tujuan Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan
Pembelajaran ( TP )
10/7/2022 4:08 PM
Domain dalam Tujuan Pembelajaran
(Taxonomy Bloom, 1948)
10/7/2022 4:08 PM
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Domain Kognitif
(Bloom, 1956)
1) Pengetahuan ( Knowledge )
2) Pemahaman ( comprehension )
3) Penerapan ( application )
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
10/7/2022 4:08 PM
Domain Kognitif (Revisi)
Anderson dan Krathwohl, 2001
10/7/2022 4:08 PM
C1. Mengingat
C2. Memahami
C3. Mengaplikasikan
C4. Menganalisis
C5. Mengevaluasi
C6. Mencipta
Domain Afektif
(David Krathwol, 1964)
1) Menerima
2) Menanggapi
3) Menghargai
4) Menghayati
5) Mengamalkan
10/7/2022 4:08 PM
7. 10/7/2022 4:08 PM
Dimensi KI-4
(Keterampilan)
Keterampilan
Abstrak
K-1 Mengamati
K-3 Mencoba
K-4 Menalar
K-2 Menanya
K-5 Menyaji
K-6 Mencipta
Keterampilan Kongkrit
Imitasi
Presisi
Artikulasi
Manipulasi
Naturalisasi
Persepsi,
Kesiapan, Meniru
Mahir
Alami
Membiasakan
Orisinal
Dave Simpson
Dyers
Domain Psikomotor (Dyers, Dave dan Simpson)
B. Komponen Isi /Materi Pelajaran
❑ Isi kurikulum merupakan komponen yang
berhubungan dengan pengalaman belajar
siswa.
❑ Isi kurikulum menyangkut aspek:
1. Pengetahuan atau materi pelajaran yg
tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran, dan
2. Aktivitas/kegiatan siswa.
10/7/2022 4:08 PM
C. Komponen Metode/Strategi
❑ Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun agar tujuan tercapai secara
optimal.
❑ Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan
❑ Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
sebagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
10/7/2022 4:08 PM
D. Komponen Evaluasi
Dimensi I
a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang
pelaksanaan kurikulum.
b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir
jangka waktu, misalnya pada akhir semester ,
tahun pelajaran atau setelah lima tahun untuk
mengetahui evektifitas kurikulum.
10/7/2022 4:08 PM
.....lanjutan Komponen Evaluasi
Dimensi II
a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan
proses dalam pelaksanaan kurikulum.
b. Produk : yang dievaluasi hasil-hasil yang dapat
dilihat dari silabus, RPP dan alat-alat pelajaran
yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil belajar
siswa.
10/7/2022 4:08 PM
JPTSP FT UNY
PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM VOKASIONAL
07/10/2022 16.08
Oleh
Dr. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd.
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
2022
JPTSP FT UNY
A. PRINSIP UMUM
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Prinsip Relevansi
2. Prinsip Fleksibilitas
3. Prinsip Kontinuitas
4. Prinsip Efektivitas
5. Prinsip Efisiensi
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
1. PRINSIP RELEVANSI
❑ Pengalaman belajar yang disusun harus relevan dengan
kebutuhan masyarakat
❑ Relevansi terbagi menjadi dua:
• Relevansi internal: setiap kurikulum harus memiliki
keserasian antara komponen- komponennya
• Relevansi eksternal:
▪ relevan dengan lingkungan peserta didik,
▪ relevan dengan perkembangan zaman,
▪ relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan
07/10/2022 16.08
8. JPTSP FT UNY
2. PRINSIP FLEKSIBILITAS
a. Kurikulum harus lentur dalam pelaksanaan
pembelajaran.
b. Fleksibel bagi guru: memberi ruang gerak guru untuk
mengembangkan program pengajarannya
c. Fleksibel bagi siswa: menyediakan program pilihan
sesuai minat dan bakat siswa.
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
3. PRINSIP KONTINUITAS
07/10/2022 16.08
❑ Perlu dijaga keterkaitan dan kesinambungan
antara materi dan jenis program pendidikan.
❑ Meliputi kesinambungan antar kelas maupun
antar jenjang pendidikan
❑ Tujuannya agar proses pembelajaran siswa
bisa maju secara sistematis
JPTSP FT UNY
4. PRINSIP EFEKTIVITAS
➢ Kurikulum selalu berorientasi pada tujuan
➢ Kejelasan tujuan akan mengarahkan dalam pemilihan
dan penentuan isi, metode, dan sistem evaluasi
kurikulum yang akan digunakan.
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
5. PRINSIP EFISIENSI
❖ Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
tingkat aplikabilitas di lapangan.
❖ Efisiensi antara tenaga, waktu,dan biaya yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
B. PRINSIP KHUSUS
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan
2. Prinsip pemilihan isi pendidikan
3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar
4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran
5. Prinsip yang berkenaan dengan penilaian
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
1. PRINSIP PENENTUAN TUJUAN PENDIDIKAN
❑ Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan
khusus.
❑ Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a. Kebijakan pemerintah
b. Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat
c. Survei tantang pandangan para ahli
d. Survei tentang manpower (sumber daya manusia)
e. Pengalaman negara lain dalam masalah yang sama
f. Penelitian
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
2. PRINSIP PEMILIHAN ISI PENDIDIKAN
a. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan
b. Ketiga ranah belajar tersebut diberikan secara simultan
dalam urutan situasi belajar
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
3. PRINSIP PEMILIHAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan
metode/teknik yang digunakan :
a. Apakah cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran?
b. Apakah memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga
dapat melayani perbedaan individual siswa?
c. Apakah dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai
tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor?
07/10/2022 16.08
9. JPTSP FT UNY
...Lanjutan pemilihan PBM
d. Apakah lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan
guru, atau kedua-duanya?
e. Apakah mendorong berkembangnya kemampuan
baru?
f. Apakah menimbulkan jalinan kegiatan belajar mengajar
di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan
sumber belajar yang ada di rumah dan masyarakat?
g. Untuk apa keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan
yang menekankan “learning by doing” disamping
“learning by seeing and knowing”
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
4. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN
a. Alat/media apa yang diperlukan? Apakah sudah tersedia?
Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya?
b. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan
bagaimana membuatnya, siapa yang membuat,
pembiayaannya, serta waktu pembuatannya.
c. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan
pembelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket
belajar, dan lain-lain?
d. Bagaimana pengintergrasiannya dalam keseluruhan
kegiatan belajar?
07/10/2022 16.08
JPTSP FT UNY
5. PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PENILAIAN
a. Norma penilaian apa yang akan digunakan
dalan pengelolaan hasil tes (PAK/PAN)?
b. Apakah digunakan formula guessing (correct
score; reward&punishment score)?
c. Skor standard apa yang akan digunakan?
d. Untuk apakah hasil tes digunakan?
07/10/2022 16.08
Model-Model Pengembangan
KurikulumVokasional
Model ini merancang kurikulum sesuai dengan tujuan
dan misi institusi pendidikan ybs.
Tahapan pengembangan:
1. Menentukan tujuan pendidikan
2. Menentukan proses pembelajaran
3. Menentukan organisasi kurikulum
4. Menentukan evaluasi pembelajaran
07/10/2022 16.24.01
1. Model Ralph Tyler
Merupakan modifikasi dari model Tyler, terletak pada
pemusatan perhatian guru.
❑ Guru merupakan faktor utama dalam pengembangan
kurikulum.
❑ Langkah-langkahnya:
1) Mengadakan unit eksperimen bersama guru-guru
2) Menguji unit eksperimen
3) Mengadakan revisi dan konsolidasi
4) Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum
5) Implementasi dan diseminasi
07/10/2022 16.24.01
2. Model Taba’s
Model ini sering disebut dengan istilah dari atas kebawah
(Top down) atau lini staf (Line-staff procedure).
Tahapan secara umum:
❑ Langkah pertama: pejabat tingkat atas membuat
kebijakan tentang pengembangan kurikulum,
sekaligus sebagai tim pengarah dalam
pengembangan kurikulum.
❑ Langkah kedua: membentuk tim pelaksana/komisi
untuk mengembangkan kurikulum, terdiri dari ahli
pendidikan, ahli berbagai disiplin ilmu dari perguruan
tinggi, ahli kurikulum, tokoh masyarakat, tim
pelaksana pendidikan dan pihak dunia kerja.
07/10/2022 16.24.01
3. Model Administratif ...lanjutan model administratif
Tahapan secara detail:
1. Tim pengembang membuat naskah akademik
(konsep umum, landasan, rujukan, strategi)
2. Analisis kebutuhan.
3. Merumuskan kurikulum secara komprehensif.
4. Uji validasi melalui ujicoba dan pengkajian oleh tim
pengarah.
5. Revisi.
6. Sosialisasi dan diseminasi.
7. Monitoring dan evaluasi.
07/10/2022 16.24.01
10. ❑ Model ini dikembangkan oleh Smith, Stanley & Shores (1957).
❑ Gagasan pengembangan kurikulum datang dari seorang guru
sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah
kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas
❑ Syarat:
1. Guru harus memiliki kemampuan yang profesional,
2. Guru harus terlibat penuh dalam perbaikan kurikulum,
3. Guru harus terlibat langsung dalam perumusan tujuan,
pemilihan bahan dan penentuan evaluasi,
07/10/2022 16.24.01
4. Model Grass Roots
Langkah Pengembangan Kurikulum
model Grass root
1. Guru menyadari adanya masalah
2. Mengadakan refleksi
3. Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
4. Menentukan hipotesis yang dapat dilakukan
sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.
5. Mengimplementasikan perencanaan dan
mengevaluasinya secara terus-menerus hingga
terpecahkan masalah yang dihadapi.
07/10/2022 16.24.01
❑ Merupakan inovasi kurikulum dalam skala kecil yang
kemudian digunakan dalam skala yang lebih luas.
❑ Terdapat dua bentuk:
1. Pertama, kelompok guru dari satu sekolah atau
beberapa sekolah yang diorganisasi dan ditunjuk
untuk melakukan uji coba
2. Kedua, dari beberapa yang merasa kurang puas
terhadap kurikulum yang sudah ada, kemudian
guru-guru tersebut melakukan eksperimen, uji
coba, dan pengembangan secara mandiri.
07/10/2022 16.24.01
5. Model Demonstrasi
Langkah Pegembangan Model Demonstrasi:
1. Langkah pembukaan
2. Langkah pelaksanaan demonstrasi
3. Langkah mengkahiri demontrasi
Hal yg harus diperhatikan:
1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan.
3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat.
07/10/2022 16.24.01
❑ Model ini memiliki tujuan berdasarkan orientasi
kurikulum yang bersangkutan.
❑ Evaluasi menggunakan teknik evaluasi berstruktur
dalam menilai kesesuaian antara pengalaman-
pengalaman, stragegi belajar dan tujuan pendidikan.
❑ Tahapan pengembangan:
1. Klarifikasi Orientasi Kurikulum
2. Pengembangan Tujuan
3. Identifikasi Model Mengajar
4. Implementasi
07/10/2022 16.24.01
6. Model Miller-Seller
Organisasi Kurikulum
Pendidikan Teknlogi Kejuruan
Oleh
Dr. Ir. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd
2022
Organisasi Kurikulum
❑ Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan
kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari bahan pelajaran serta dalam
melakukan kegiatan belajar.
❑ Faktor yang harus dipertimbangkan:
1. ruang lingkup (scope),
2. urutan bahan (squence),
3. kontinuitas,
4. keseimbangan,
5. keterpaduan (integrated).
17/10/2022 08.44.46
Bentuk Organisasi Kurikulum
17/10/2022 08.44.46
Organisasi
Kurikulum
Kurikulum
berdasarkan mata
pelajaran
Mata pelajaran
terpisah
Mata pelajaran
gabungan
Kurikulum Terpadu
Kurikulum Inti
Kurikulum berlandaskan
proses sosial dan fungsi
kehidupan
Experience/activity
curriculum
11. Bentuk Organisasi Kurikulum
A. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran
1) Mata Pelajaran Terpisah
❖ Mata pelajaran yang terpisah-pisah
(separated subject curriculum) dan masing-
masing berdiri sendiri.
❖ Bahan pelajaran disajikan dalam berbagai
mata pelajaran yang terpisah-pisah.
17/10/2022 08.44.46
Ciri kurikulum mata pelajaran terpisah
1. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah
satu sama lain;
2. Tiap mata pelajaran disampaikan dalam waktu
tertentu;
3. Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu
pengetahuan dan mengabaikan perkembangan
aspek tingkah laku lainnya;
4. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan
masalah yang dihadapi para siswa; 1. 17/10/2022 08.44.46
...Lanjutan ciri kurikulum terpisah
5. Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan
tuntutan dalam masyarakat yang senantiasa berubah
dan berkembang;
6. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan
adalah sistem penuangan (imposisi) dan menciptakan
perbedaan individual di kalangan para siswa;
7. Guru berperan paling aktif (sistem guru mata
pelajaran) dan mengabaikan unsur belajar siswa aktif;
8. Siswa tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum.
17/10/2022 08.44.46
❑ Menggabungkan mata pelajaran yang
terpisah-pisah untuk mengurangi kekurangan
yang terdapat dalam bentuk mata pelajaran.
❑ Tujuan penggabungan mata pelajaran ini yaitu
untuk memperkaya wawasan siswa diberbagai
disiplin ilmu.
17/10/2022 08.44.46
2) Mata Pelajaran Gabungan
Ciri kurikulum dengan
mata pelajaran gabungan
1. Mengkorelasikan antar berbagai mata pelajaran;
2. Merelevansikan pelajaran dengan permasalahan
kehidupan sehari-hari;
3. Menyesuaikan pelajaran dengan minat dan
kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap
perbedaan individual masih sangat terbatas;
4. Metode penyampaian menggunakan metode
korelasi;
5. Meski guru masih memegang peran aktif, namun
aktivitas siswa mulai dikembangkan.
17/10/2022 08.44.46
Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk belajar secara kelompok maupun secara individu, lebih
memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar, serta
dapat melibatkan siswa dalam mengembangan program
pembelajaran.
1. Kurikulum Inti
• Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu
(integrated curriculum).
• Topik-topik yang dapat diangkat berkaitan dengan
beberapa disiplin ilmu dan lingkungan.
17/10/2022 08.44.46
B. Kurikulum Terpadu
a) kurikulum direncanakan secara berkelanjutan
b) isi kurikulum merupakan rangkaian dari pengalaman
yang saling berkaitan
c) isi kurikulum selalu berdasarkan masalah yang
dihadapi
d) isi kurikulum mengangkat substansi yang bersifat
pribadi maupun sosial.
e) isi kurikulum lebih difokuskan agar berlaku untuk
semua siswa.
17/10/2022 08.44.46
Karakteristik kurikulum inti:
❖ Kurikulum proses sosial didasarkan atas kegiatan-
kegiatan manusia dalam masyarakat.
❖ Dalam kurikulum ini diangkat berbagai kegiatan
manusia yang dapat dijadikan sebagai topik
pembelajaran.
❖ Fungsi kehidupan berasal dari proses sosial, yaitu
situasi yang senantiasa dihadapi manusia dalam
hidupnya, baik masa lalu, saat ini dan masa yang
akan datang.
17/10/2022 08.44.46
2. Kurikulum yang berlandaskan
proses sosial dan fungsi kehidupan
12. Kurikulum ini mengutamakan kegiatan atau
pengalaman siswa dalam rangka membentuk
kemampuan yang terintegrasi dengan
lingkungan maupun dengan potensi siswa.
17/10/2022 08.44.46
3) Ekperience / Activity Curriculum
...lanjutan Ekperience / Activity Curriculum
Tipe pembelajaran proyek yang dapat dikembangkan dalam activity
curricullum:
a) Contruction on creative project: pembelajaran yang bertujuan
untuk merealisasikan ide dalam suatu bentuk tertentu.
b) Appreciation on enjoyement project : pembelajaran yang
bertujuan menikmati pengalaman dalam bentuk apresiasi atau
estetis (estetika), misalnya menyaksikan film pembelajaran.
c) The problem project adalah pembelajaran yang bertujuan
untuk memecahkan masalah yang bersifat intelektual tetapi ada
substansi terdapat keterampilan (vokasional).
d) The drill of specific project : pembelajaran yang bertujuan
untuk memperoleh beberapa item atau tingkatan keterampilan.
17/10/2022 08.44.46